• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN OLI/PELUMAS SEPEDA MOTOR MEREK FEDERAL (STUDI KASUS DI CV.KARUNIA DJAJA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN OLI/PELUMAS SEPEDA MOTOR MEREK FEDERAL (STUDI KASUS DI CV.KARUNIA DJAJA)."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS DI CV.KARUNIA DJ AJ A) SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Vera Mega Abr isyah 0912315049/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

(STUDI KASUS DI CV.KARUNIA DJ AJ A)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Ekonomi

J ur usan Manajemen

Diajukan Oleh :

Vera Mega Abr isyah 0912315049/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN

OLI/PELUMAS SEPEDA MOTOR MEREK FEDERAL

(STUDI KASUS DI CV.KARUNIA DJ AJ A)

Disusun O leh:

Ver a Mega Abr isyah

0912315049/FE/EM

Telah Diper tahankan Dihadapan

Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Manajemen Faktultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan Nasional “VETERAN” J awa Timur

Pada Tanggal 31 Mei 2013

Pembimbing: Tim Penguji :

Pembimbing Utama : Ketua

Dr a. Ec. Malicha Dr a. Ec. Malicha

Sekr etar is

Rizky Der mawan, SE, MM

Anggota

Dr a. Siti Aminah, MM

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an”

J awa Timur

(4)

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan berkat dan rahmat-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Membedakan Konsumen Dalam Pembelian Oli/Pelumas Sepeda Motor Merek Federal”.

Penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh Gelar Sarjana-1 (S1) Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Dengan selesainya penulisan skripsi ini saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang bersedia untuk memberikan bantuan dan dukungannya baik secara materil maupun moril kepada penulis, untuk itu dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto , MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Dr. Muhajir Anwar, MM, MS sekalu Ketua Program Studi

(5)

ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff dosen Jurusan Manajemen yang telah memberikan bdekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 6. Kepada keluarga besar penulis, penulis menyampaikan terima kasih

banyak atas doa dan dukungan baik secara spiritual maupun materil yang tidak mungkin penulis uraikan dengan kata-kata.

7. Semua pihak yng tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi ini. Terima Kasih banyak. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itus egala saran, pendapat, kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

Ahkir kata penulis berharap skripsi ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagis emua pihak.

Surabaya,Mei 2013

(6)

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

ABSTRAKSI... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2Perumusan Masalah... 7

1.3Tujuan Penelitian... 7

1.4Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu... 8

2.2 Landasan Teori... 10

2.2.1 Bauran Pemasaran... 10

2.2.2 Produk... 13

2.2.3 Harga... 13

(7)

2.3 Kerangka Konseptual... 24

2.4 Hipotesis... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel... 26

3.1.1 Definisi Operasional... 26

3.1.2 Pengukuran Variabel... 29

3.2 Teknik Penentuan Sampel... 30

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 31

3.3.1 Jenis Data... 31

3.3.2 Sumber Data... 31

3.3.3 Pengumpulan Data... 31

3.4 Teknik Analisis Data... 32

3.4.1 Teknik Analisis Data... 32

3.4.2 Uji Normalitas... 36

3.4.3 Pemeriksaan Dan Pengujian MANACOVA... 38

3.4.4 Pengujian Perbedaan Rata-Rata Secara Multivariate... 39

3.4.5 Menguji Kelayakan Fungsi Diskriminan... 39

3.4.5.1 Uji Pres’s Q... 39

3.4.5.2 Keakuratan Model... 40

(8)

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Federal Karyatama... 44

4.1.2 Visi dan Misi... 45

4.1.3 Struktur Organisasi... 46

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 54

4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia... 54

4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 55

4.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan... 56

4.2.4 Kinerja... 57

4.2.5 Harga... 58

4.2.6 Persediaan Barang... 62

4.2.7 Promosi... 63

4.2.8 Keputusan Pembelian... 64

4.3 Uji Kualitas Data... 65

4.3.1 Uji Validitas... 66

4.3.2 Uji Reliabilitas... 66

4.3.3 Uji Normalitas... 66

4.4 Analisis Diskriminan... 67

4.5 Uji Hipotesis... 75

(9)
(10)

(STUDI KASUS DI CV. KARUNIA DJ AJ A)

Oleh :

Ver a Mega Abr isyah

ABSTRAKSI

Pelumas sepeda motor Federal adalah produk pelumas yang diproduksi oleh PT. Federal Karyartama yang merupakan salah satu produk pelumas yang ada dipasaran pelumas merek federal pun ini memiliki keunggulan tersendiri seperti memiliki stiker hologram Alu-Foil untuk mencegah ppemalsuan agar para konsumen tidak tertipu dengan pelumas sepeda motor palsu. Dengan keunggulan yang dimiliki produk pelimas sepeda motor federal dapat memuaskan konsumen untuk kebutuhan perawatan mesin sepda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel bebas yang membedakan keputusan pembelian.

Penelitian ini melakukan pengujian dengan model diskriminan. Manfaat penelitian ini memberikan informasi tentang kebutuhan yang diharapkan konsumen dari produk pelumas sepeda motor merek federal. Tahap awal penelitian mengindetifikasi populasi dan sampel, setelah itu dilakuakn penyebaran kuesioner terhadap konsumen yang telah membeli pelumas sepeda motor federal dan yang membeli pelumas sepda motor merek lain. Tahap berikutnya melakukan pengujian instrumen dengan uji validitas dan uji relibiltas. Pengolahan data menggunakan analisis diskriminan.

Berdasarakan hasil pengolahan data, variabel yang membedakan keputusan pembelian dan tidak membeli pelumas sepeda motor merek federal, yang paling ,membedakan adalah harga dan persediaan barang.

(11)

1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, semakin banyaknya produk yang ditawarkan di pasaran guna memenuhi kebutuhan konsumen untuk memilih dan membeli produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Sehingga dengan keadaan seperti ini dapat mendorong timbulnya persaingan yang lebih ketat, Khususnya bagi perusahaan yang menjual produk dan jasa serupa dan sejenis.

Dalam kondisi perekenomian Indonesia yang sempat terpuruk akibat krisis ekonomi dan pada saat ini mulai membaik , hal yang demikian ini yang mendorong pengusaha harus mampu menciptakan strategi pemasran yang lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat yang juga mempengaruhi perkembangan pasar yang membawa pengaruh terhadap strategi pemasaran yang harus diterapkan perusahaan mengingat bahwa pemasaran merupakan ujung tombak dari keseluruhan operasional perusahaan.

(12)

produsen dapat mempertahakan produk dan jasanya dan mampu bersaing di pasaran dan nila perusahaan dapat mempertahakan dan menjaga kualitas dan mutu produk tersebut maka konsumen akan secara langsung mempertahankan produk atau jasa tersebut.

Dan dari ini semua adalah kunci utama perusahaan dalam memenangkan persaingan dalam pasar yaitu memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan nilai kepuasaan pada konsumen.

Tujuan utama dari setiap perusahaan dalam kegiatan bisnis adalah mempertahakan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan keuntungan konsumen terhadap produk dan jasa dan untuk itulah produsen harus memerlukan pengetahuan mengenai perilaku konsumen agar dapat mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Kotler (1997 : 49) mengatakan bahwa seorang penjual telah memeberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

Konsumen kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih baik dan beragam karen konsumen dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk dan jasa yang mereka beli. Sebuah perusahaan yang hampir selalu memuaskan kebanyakan kebutuhan pelanggannya disebut perusahaan berkualitas, Kotler dan Armstrong dalam Gendut Soekarno (2004 : 65).

(13)

Aktivitas promosi merupakan usaha pemasaran yang memberikan bebagai upaya dan intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa (Kotler : 2006).

Menurut Howard (1994 : 41) minat beli dapat didefinisikan sebagai tahapan dalam batin konsumen yang mencerminkan rencana umtuk melakukan suatua pembelian suatu jenis produk dengan merek dan jangka waktu tertentu.

Umumnya pertimbangan minat beli atas suatu produk dan jasa yang berkualitas baik dan dengan harga yang sesuai dengan kemmapuan beli dari konsumen tersebut. Merek/Brand juga dapat membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk yang mungkin menuntungkan mereka. Merek/Brand juga menyampaikan beberapa hal mengenai kualitas dan mutu produk pada konsumen. Konsumen selalu membeli produk atau jasa dengan merek/brand yang sama merupakan suatu tanda bahwa konsumen tersebut telah merasa puas dengan produk merek/brand tersebut, karena itu kunci suksesuntuk bisnis adalah memiliki suatu ciri khas yang memiliki keunggulan bersaing agar sulit bisa ditiru oleh pesaing lainnya.

(14)

penggunaan kendaraan bermotor, dan karena penggunaan kendaraan bermotor ini memiliki berbagai fungsi dan sudah menjadi suatu kebutuhan yang di anggap penting pada saat ini. Dan karena meningkatnya penggunaan dan fungsi dari kendaraan bermotor pasti juga akan memperngaruhi konsumsi atau pengguna oli/pelumas jug yang menjadi suatu kebutuhan pokok bagi kendaraan bermotor.

Banyaknya merek atau produk oli/pelumas sepeda motor yang ada di pasaran atau ditawarkan di pasaran untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang menggunakan oli/pelumas untuk kendaraan bermotor dengan berbagai varian dari merek , kualitas dan aspek lainnya yang mendukung produk tersebut adardapat menarik para konsumen.

Dari merek yang terkenal seperti Top one , Shell , Motul , BM1 , Repsol yang dikenal karena produk dan merek yang berasal dari luar negeri sampai merek dalam negeri seperti produk-produk oli/pelumas Pertamina yang terdiri dari Mesran , Prima XP , Enduro , Fastron dan banyak lainnya.

Namun dari banyaknya merek yang ada pasti ada beberapa merek yang sudah menarik bagi para konsumen seperti yang terlihat dari data penjualan CV. Karunia Djaja , Surabaya di bawah ini.

(15)

Tabel 1 : Penjualan Pelumas Motor Tahun 2011 dan 2012.

KATEGORI NO MEREK PENJUALAN PERSENTASE PERUBAHAN (%)

2011 2012

PELUMAS MOTOR

1 FEDERAL 34883 14706 57,8%

2 PERTAMINA 10085 5330 47%

3 MOTUL 956 1706 78%

Sumber : CV. Karunia Djaja Desember 2012

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa adanya penurunan penjualan pada oli/pelumas motor merek Federal dan Pertamina pada tahun 2012 padahal pada tahun 2011 pelumas federal dan pertamina lebih tinggi penjualannya dibandingkan Motul , Namun dari keseluruhan pelumas Federal tetap menduduki tingkat penjualan paling tinggi di tahun 2011 dan 2012 dibandingkan 2 pelumas lainnya.

(16)

melakukan inovasi dan terus merambat pangsa pasar dengan pasti. Sumber www.swa.co.id.

Namun penerununan pada oli/pelumas sepeda motor merek federal juga di pengaruhi dengan turunnya penjualan sepeda motor honda dibandingkan dengantahun sebelummya dan itu pun berpengaruhi terhadap penggunan oli federal yang ditunjuk sebagai oli/pelumas resmi sepeda motor honda. Sumber www.federaloil.co.id.

Ini dimungkinkan karena turunnya minat beli konsumen pada produk produk tersebut. Semakin berkualitas suatu produk maka dapat menarik minat beli terhadap produk tersebut.Bukan hanya dari strategi pemasaran saja yang harus di perhatikan tapi faktor-faktor yang menimbulkan minat beli tersebut.

Dengan adanya fenomena di atas maka peneliti bermaksud untuk mencoba menganalisa variabel-variabel yang mempertimbangkan konsumen yang menimbulkan minta beli terhadap produk oli/pelumas, Dengan Mengambil judul :

(17)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan , maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

Apakah Faktor Kinerja , Harga , Persediaan Barang dan Promosi yang membedakan konsumen dalam pembelian Oli/pelumas sepeda motor?

1.3 . Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penellitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui Faktor Kinerja , Harga , Persediaan Barang dan Promosi yang membedakan konsumen dalam pembelian Oli/pelumas sepeda motor

1.4 . Manfaat Penelitian

(18)

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai analisis diskriminan faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu seluler yang pernah dilakukan oleh A.r Rasyid dengan judul “ Analisis Diskriminan Faktor yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Kartu seluler CDMA dan GSM”

Variabel yang terikat (Y) yang digunakan yaitu loyalitas pelanggan. Variabel bebasnya (X) yang digunakan terdiri dari : Price , Artibut Produk dan Promosi . Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunkan rumus korelasi untuk mengukur tanggapan responden terhadap obyek penelitian dengan kuesioner menggunakn sistem skor 1-5.

(19)

perilaku konsumen yang berbelanja di alfamart yang pernah dilakuakn oleh Hari Chrisdianto Wibisono dengan judul : “ Analisis Perilaku Konsumen Yang Berbelanja di Alfamart Dengan Menggunakn Analisis Diskriminan “

Variabel terikat (Y) yang digunakan yaitu Perilaku Konsumen . Variabel bebasnya (X) yang digunakan terdiri dari : Layout , Kelengkapan barang , harga , Pelayanan Karyawan , Promosi , Image . Rumusan maslah dalam penelitian ini adalah : Apakah yang membedakan perilaku konsumen yang sering berbelanja dan tidak berbelanja di Alfamart.

(20)

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Baur an Pemasaran

Dalam peranan strategisnya , pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua petimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang . Dan yang kedua,bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan elemen-elemen bauran pemasaran untuk melayani pasar sasaran.

Menurut Boyd (2000:21) Marketing Mix adalah kombinasi dari variabel-variebel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalakan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di dalam pasaran sasaran tertentu .Adapun rangkaian variabel atau unsur-unsur itu adalah produk , unsur harga , unsur promosi dan unsur tempat atau biasa di sebut 4P.

Menurut Kotler (2008:p48), bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga , tempat , dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target marketnya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi dalam arti 4C yaitu Customer to need and wants, Cost

to Customer, Convenience and Communication. Sebagai suatu bauran,

(21)

perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan.

(22)

Gambar 2.3

Empat P dari Baur an Pemasaran

(23)

2.2.2 Produk

Pengertian produk menurut Philip Kotler dan Amstrong (2010:53) adalah : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian , dibeli di gunakan atau di konsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan . Produk meliputi objek secara fisik , jasa , orang , tempat , oragnisasi , dan ide.

(24)

Wujud dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi suatu produk.

2.2.3 Harga

Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2010:314) yang dimaksud harga adalah : Harga adalah sejumlah uang yang dibebakan atas suatu produk atau jasa , atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

(25)

seringkali dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen dalam melakukan pembelian tidak bisa dikesampingkan oleh perusahaan.

Menurut Basu Swasta (2001) , harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang berserta pelayanannya.Harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suattu barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya meningkat pula (Fandy Tjiptono,2001).

Dengan kata lain pada tingkatan harga tertentu yang telah dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya.Dan konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya. Dan konsumen akan puas apabila manfaat yang mereka dapatkan sebanding atau bahkan lebih tinggi dari nominal uang yang mereka keluarkan.

2.2.4 Promosi

(26)
(27)

2.2.5 Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang memperlancar dan distribusi merupakan menyampaikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2010:363) definisi tempat atau saluran distribusi adalah saluran distribusi merupakan seperangkat organisasi yang saling bergantung satu sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

(28)

disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau pelanggan setiap waktu.Menurut ZulianYamit (2008:3) menyatakan persediaan terdiri dari persediaan alat-alat kantor (supplies), persediaan bahn baku (raw material)persediaan barang dalam proses (in process goods) dan persediaan barang jadi (Finised goods).Persediaan atau stock merupakan salah satu aspek penting bagi perusahaan yang menjual barang dagangan atau perusahaan pengolahan.Stock atau persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak, namun juga tidak boleh terlalu sedikit.

2.2.6 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen pada haketatnya bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari, karena perilaku konsumen menyangkut pikiran, kehendak, sikap dari konsumen yang sifatnya sulit untuk diduga, walaupun sulit untuk dipelajari namun justru pengetahuan tentang perilaku konsumen sangat penting bagi pemasaran.

(29)

Menurut Winardi (1981:298), perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang ditunjukan oleh orang-orang dalam merencanakan membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa.

Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan –kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentu kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000 :10).

Menurut Schifman dan Kanuk (1994), perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang memperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Dengan demikian terlihat bahwa kegiatan pembelian hanyalah merupakan salah satu proses untuk mendapatkan barang dan jasa. Bagi pemasar memahami proses pembelian sangat penting karena proses tersebut adalah sebuah pendekatan penyelesian masalah padda kegiatan manusia untuk membeli suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

2.2.7 Keputusan Pembelian

(30)

atau jasa ekonomis yang dapat dipengerahi oleh lingkungan (Swastha ,2003). Ada 2 aspek penting dari perilaku konsumen .

a. Proses Pengambilan Keputusan

b. Kegiatan Fisikyang kesemuanya ini melibatkan individu dalam menilai mendapatkan dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis.

Mempelajari perilaku konsumen akan memberikan petunjuk bagi pengembangan produk baru, keistimewaan produk , harga, saluran pemasaran, pesan iklan dan elemen bauran pemasaran lainnya . Titik tolak untuk memahami perilaku pembelian adalah rangsangan tanggapan .

Rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembelian. Karakteristik pembeli dan proses pemgambilan keputusan menimbulakn keputusan pembelian tertentu.

2.2.8 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Gambar 2.2

Sumber : Kotler & Armstrong (2003:224)

(31)

kebutuhan. Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan bagaiman kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk tertentu itu tadi. b. Pencarian informasi, seorang konsumen yang mulai

tergugah minatnya mungkin dan atau tidak mencari

informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli obyek tersebut. Sumber-sumber informasi terbagi atas empat kelompok yaitu:

1. Sumber pribadi seperti keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

2. Sumber komersial seperti periklanan, sales, sebungkus, dan pameran.

3. Sumber publik seperti media massa, organisasi konsumen.

4. Sumber pengalaman seperti pernah

menangani, menguji, mempergunakan produk. c. Evaluasi alternatif adalah penilaian antara beberapa

(32)

d. Keputusan pembelian setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif, maka konsumen harus memeutuskan antara pembelian atau tidak melakukan pembelian. e. Perilaku pasca pembelian setelah memutuskan pembelian

(33)

2.3 Kerangka Konseptual

KINERJA (X1)

HARGA (X2)

STOCK BARANG (X3)

PROMOSI (X4)

KEPUTUSAN

(34)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang permaslahan dan landasan teori yang ada, maka hipotesis penelitian dapat penulis uraikan sebagai berikut :

(35)

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional

Untuk memperoleh gambaran yang jelas, serta lebih dapat memahami isi dan agar definisi yang digunakan di dalam penelitian ini dapat diukur serta menghilangkan dan menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran, maka variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitian yang akan dianalisis adalag sebagai berikut.

1. Kinerja /Per formance Produk (X1)

Tingkat absolut barang dan jasa pada artibut kunci yang didefinisikan para pelanggan. Sejauh mana produk atau jasa yang digunakan dengan benar. Jumlah artibut yang ditawarkan. Kemampuan pegawai untu menangani masalah dengan baik. Kualitas informasi yang diberikan kepada pelanggan (Mowen & Minor 2002:92). Adapun indicator dari kinerja adalah :

Tingkat Kekuatan dalam merawat mesin sepeda motor (X1.1)

Kemampuan dari oli/pelumas sepeda motor terhadap kendaraan bermotor dari suhu panas saat kendaaran dinyalakan dan saat kendaraan dalam keadaan mati di suhu dingin.

(36)

oli/pelumas yang selalu digunakan oleh kendaraan honda atau oli/pelumas resmi kendaraan bermotor honda.

2. Harga (X2)

Menurut Basu Swasta (2001), Harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang berserta pelayananya.

Keterjangkauan Harga (X2.1)

Harga atau keterjangkauan harga dari oli/pelumas sepeda motor merek federal bagi konsumen.

Kesesuaian harga dengan kualitas produk (X2.2)

Harga dari oli/pelumas sepeda motor federal sesuai dengan kualitas produk.

Kesesuain Harga dengan manfaat (X2.3)

Suatu manfaat yang diterima konsumen sesuai dengan harga produk oli/pelumas federal tersebut.

3. Persediaan Barang (X3)

Menurut Yuliana persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya yang belum digunakan, persediaan memiliki nilai ekonomis di masa mendatang dan aktif.

Pendapat Ridwan S.Sundjaja (2007:379) Persediaan meliputi semua barang atau bahan yang diperlukan dalam proses produksi dan distribusi yang digunakan lebih lanjut atau dijual.

(37)

federal yang mudah atau ketersediaan barangnya cukup mudah didapatkan dipasaran memudahkan konsumen dalam membeli produk federal tersebut.Apabila ketersediaan barang tersebut sulit didapatkan pasti akan berkurangnya pembelian pada produk tersebut oleh konsumen, namun bila produk tersebut mudah di dapatkan pasti konsumen akan dengan mudah mebeli produk tersebut.

4. Pr omosi (X4)

Menurut Tjipto (1999) tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan.

Menurut Ratih Hurriyati (2005:58) promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempngaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersdia menerima,membeli, dan loyak kepada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan , mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Maka dari salah satu bauran pemasaran ini yaitu promosi konsumen dapat mengetahui suatu produk , seperti yang dilakukan oleh oli/pelumas merek federalmyang mempromosikan produknya melalui media televisi atau melalui event-event yang ada seperti dalam event F1 atau yang lainnya.

Dari sanalah konsumen mengetahui atau mendapatkan informasi tentang produk pelumas motor merek federal.

(38)

unsur yaitu : Produk , Harga , Tempat Dan Promosi rangsangan lain terdiri dari : Perekonomian , Teknologi , Politik , dan Budaya rangsanagn pemasaran dan lingkungan masuk dalam kesadran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan pembeli menhasilkan keputusan pembelian tertentu yaitu memilih prodduk, memilih jenis , memilih pemasok.Penentuan saat pembelian jumlah pembelanjaan. Pada karakteristik pembeli mempunyai pengaruh pada besar terhadap tanggapan pembelian sedangkan pada proses pengambilan keputusan mempunyai pengaruh pada hasil keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupaka kekiatan individu secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual.

Maka dari itu dalam penelitian ini keputusan pembelian untuk dapat dianalisis dengan analisis diskriminan maka dikelompokan menjadi dua yaitu :

Keputusan Membeli (Y1)

Keputusan tidak membeli (Y2)

3.1.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentanf fenomena sosial (Sugiyono, 1999:86).

(39)

b. Jawaban S (setuju) diberi skor 4 c. Jawaban N (netral) diberi skor 3 d. Jawaban TS (tidak setuju) diberi skor 2

e. Jawaban STS (sangat tidak setuju) diberi skor 1 3.2 Teknik Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian (Riduan,2002:03). Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen CV. Karunia Djaja yang mengenal produk oli/pelumas merek federal dan juga yang mengenal produk pelumas merek lain.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2003:73) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

Accidental Sampling, yaitu pengambilan dengan memilih siapa yang kebetulan ada

atau konsumen yang ada di CV Karunia Djaja.Karena jumlah populasi tidak diketahui secara pasti maka besarnya sampel yang diambil berdasarkan rumus sebagai berikut :

N = (Z)2 ( ) ²

(40)

ditentukan 95% maka besarnya Z= 1,96, Sub –sub sampel ditentukan p:q= 0,5 :0.5 dan ditentuka SE=±9.6 %

N = (1,96)2( . ) ( . )

( . ) ² = 104,16

= 104 (dibulatkan)

Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 104 orang, 53 yang membeli produk pelumas federal , dan 51 yang tidak membeli produk pelumas federal.

3.3 Teknik Pengumulan Data

3.3.1 J enis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer : merupakan data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner yang diberikan pada responden berkaitan dengan variabel penelitian.

3.3.2 Sumber Data

Merupakan asal mula pengambilan suatu adta, dalam penelitian ini data yang diambil dari wawancara dan kuesioner yang tealh diisi oleh responden.

3.3.3 Pengumpulan Data

(41)

data dilakukan dengan computer , Sofware SPSS.

Langkah Analisis :

a. Memisahkan variabel kedalan variabel dependent dan variebel independent. b. Analysis Case Prosessing Summary, tabel yang menyatakan bahwa responden

(jumlah kasus datau barus SPSS ) semuanya valid (sah) untuk diproses. Dapat mengetahu data yang hilang (missing).

c. Group Statistics, tabel yang menunjukan jumlah responden yang membeli produk dan tidak membeli produk.

d. Test of Equality Group Means, tabel yang menunjukan adanya perbedaan yang signifikan unruk dua group diskriminan dengan dasar uji F.

e. Variabel Entered Removed, tabel yang menyajikan dari lima variabel yang dianalisis , variabel mana yang dapat dimasukan (entered)dalam persamaan diskriminan.

f. Variable in the analysis yang berisi rangkaian proses tahap sebelumnya, mengenai pemilihan variabel satu persatu yang di masukan ke dalam model. g. Variabel not in the Analysis , tabel ini kebalikan dari tabel sebelumnya, yang

memuat variabel yang akan dikeluarkan satu persatu dari model.

h. Eigenvalues, interpertasi dari pengelompokan variabel kedalam satu atau lebih. i. Wilk’s Lambda, mengindentifikasi perdedaan yang signifikan (nyata) antara

kedua group atau model diskriminan berdasarkan angak Chi Square.

(42)

bersangkutan

k. Structure Matrix, menunjukan variabel yang paling membrdakan perilaku pembelian.

l. Functions At Group Centroid tabel ini mengelompokan kedua group dalam function.

m. Casewise Statistics tabel yang berisi rincian tiap kasus penempatannya dalam model diskrimianan serta perbandingan apakah penempatan (predicted) telah sesuai dengan kenyataan.

n. Classification Result menunjukan angka ketepatan predeksi dari model diskrimianan pada umunya ketepatan di atas 50% deanggap memadai atau valid.

Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, kalau variabel terikat (disebut criterion) merupakan kategori (non-metrik, nominal atau ordinal, bersifat kualitatif) sedangkan variabel bebas sebagai prediktor merupakan metrik (interval atau rasio, bersifat kuantitatif). (Supranto, 2004 : 77).

Tujuan dari analisis diskriminan adalah :

1. Membuat suatu fungsi diskriminan atau kombinasi linier, dari prediktor atau variabel bebas yang bisa mendiskriminasi atau membedakan kategori variabel terikat atau criterion atau kelompok, artinya mampu membedakan suatu obyek kasus kelompok atau kategori mana.

(43)

terbesar terhadap terjadinya perbedaan antara-kelompok.

4. Mengklarifikasi/mengelompokkan obyek/kasus kedalam suatu kelompok/kategori didasarkan pada nilai variabel bebas.

5. Mengevaluasi keakuratan klasifikasi (the accuracy of classification)

(Supranto, 2004 : 77-78)

Teknik analisis diskriminan dibedakan menjadi dua yaitu analisis diskriminan dua kelompok/kategori, kalau variabel terikat dikelompokkan menjadi dua, diperlukan satu fungsi diskriminan. Kalau variabel terikat dikelompokkan menjadi lebih dari dua kelompok disebut analisis diskriminan berganda (multiple discriminant analysis) diperlukan fungsi diskriminan sebanyak (k-1) kalau memang ada k kategori (Supranto, 2004 : 77).

Model analisis diskriminan berkenaan dengan kombinasi linear yang bentuknya sebagai berikut :

Di = b0 + b1Xi1 + + b2Xi2 + + b3Xi3 … + bjXij + … + bkXik

Dimana :

Di = Nilai (skor) diskriminan dari obyek ke-i, dimana i = 1, 2, …, n.

D merupakan variabel terikat

Xij = Variabel (atribut) ke-j dari kasus ke-i

(44)

Fungsi diskriminan layak dibentuk apabila diantara kelompok-kelompok yang ada terdapat perbedaan nilai rata-rata. Oleh karena itu sebelum membentuk fungsi diskriminan maka perlu melakukan pengujian nilai rata-rata dari kelompok yang ada, dimana untuk keperluan tersebut sebelumnya perlu memenuhi asumsi-asumsi yang melandasi analisis diskriminan yaitu :

1. Setiap populasi berdistribusi multivariate normal

2. Semua populasi mempunyai matrik varian kovarian yang sama (homogen)

(Ghozali, 2002 : 118)

3.4.2.Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah

Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan uji goodness of fit yang

berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara distribusi sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji Kolmogorov Smirnov menentukan apakah skor dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki distribusi teoritis, dimana distribusi teoritis adalah apa yang diharapkan sesuai dengan hipotesis nol (H0). Uji Kolmogorov

Smirnov mengasumsikan bahwa distribusi dari variabel yang diamati adalah kontinyu,

dan cocok untuk menguji goodness of fit suatu variabel yang diukur paling tidak dengan ukuran skala ordinal.

Hipotesis :

(45)

Kaidah pengambilan keputusan :

a. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) < 5% maka distribusi adalah tidak normal.

b. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) > 5% maka distribusi adalah normal.

(Ghozali dan Castellan, 2002 : 36)

Analisis diskriminan tetap dilanjutkan, walaupun variabel luas tanah, luas bangunan, jenis penggunaan bangunan, jumlah ketetapan PBB dan jumlah penghasilan wajib pajak tidak berdistribusi normal, karena menurut central limit

theorem (teori batas memusat) yang menyatakan bahwa biasanya untuk rata-rata

dengan n ≥ 30 maka x akan mengikuti distribusi normal, apapun distribusi dari

random variabel populasinya (Suparman, 2003: 2.28).

3.4.3. Pemeriksaan dan Pengujian Multivariate Analysis Of Covariance (MANACOVA)

Analysis Of Covariance (ANACOVA) adalah Analysis Of Variance (ANOVA)

(46)

Analysis Of Covariance (MANACOVA) terletak pada banyaknya jumlah variabel

bebasnya. Pada Multivariate Analysis Of Covariance (MANACOVA) jumlah variabel bebasnya lebih dari satu (metrik atau interval) dan variabel terikatnya jumlahnya dapat satu atau lebih (non metric atau nominal).

Hipotesis :

H0 = Matrik covariance dari variabel bebas sama

H1 = Matrik covariance dari variabel bebas berbeda

Statistik uji :

Statistik uji yang digunakan adalah uji Box’s (Ghozali, 2002 : 39)

Kaidah pengambilan keputusan :

Menolak H0 jika tingkat signifikan dari uji Box’s lebih kecil dari 5% (Ghozali, 2002 :

39).

3.4.4. Pengujian Perbedaan Rata-Rata Secara Multivariate

Untuk mengetahui berbeda atau tidaknya kelompok perusahaan dengan melihat lebih dari satu variabel bebas disebut dengan analisis multivariate. Pengujian perbedaan rata-rata secara multivariate yang digunakan adalah analisis varians

(47)

H0 : τ1 = τ2 = τ3 = τ4 …= τn = 0

H1 : paling tidak ada satu τ2 ≠0

Statistik uji :

Statistik uji yang digunakan adalah Wilk’s Lambda

Kaidah pengambilan keputusan :

Menolak H0 jika tingkat signifikan dari uji Wilk’s Lambda lebih kecil dari 5% berarti

rata-rata satu kelompok dengan kelompok yang lainnya berbeda secara statistik (Ghozali, 2002 : 113).

3.4.5. Menguji Kelayakan Fungsi Diskriminan

3.4.5.1. Uji Press’s Q

Pengujian kestabilan pengalokasian dilakukan dengan menggunakan statistic uji Press’s Q yang dibandingkan dengan nilai X2 (0,05 ; 3).

(48)

n = Jumlah observasi yang diklasifikasikan secara benar

k = Jumlah kelompok

Jika Press’s Q lebih besar dari nilai X2(0,05 ; 3) maka dapat disimpulkan bahwa

fungsi diskriminan memiliki kestabilan yang tinggi.

3.4.5.2. Keakur atan Model (Hit Ratio)

Hit rasio merupakan ukuran tingkat ketepatan klasifikasi berdasarkan rasio jumlah prediksi observasi yang benar dengan total observasi. Hit rasio untuk data sampel analisis adalah 100% artinya prediksi grup dari fungsi diskriminan sama persis dengan grup asala seluruh observasi.

Rumus :

Cpro = P2 + (1-P)2

n

Hit rasio = x 100%

N

Keterangan :

P = Proporsi setiap individu kelompok 1

(49)

n = Jumlah observasi yang diklasifikasikan secara benar

Jika Hit Rasio lebih besar dari Cpro berarti hasil pengelompokkan yang dilakukan adalah akurat.

3.5. Uji Hipotesis

Untuk menguji signifikansi statistik dari fungsi diskriminan digunakan

multivariate test of significance. Oleh karena dalam penelitian ini lebih dari satu

variabel diskriminator maka untuk menguji perbedaan kelompok perusahaan untuk semua variabel secara bersama-sama digunakan multivariate test, yaitu uji Wilk’s Lamda dapat diaproksimasi dengan statistics Chi-Square.

Hipotesis :

H0 : Fungsi diskriminan secara statistik tidak signifikan

H1 : Fungsi diskriminan secara statistik signifikan

Statistik uji :

Statistik uji yang digunakan adalah Wilk’s Lambda

Kaidah pengambilan keputusan :

Menolak H0 jika tingkat signifikan dari uji Wilk’s Lambda lebih kecil dari 5% maka

(50)

signifikan (Ghozali, 2002 : 114).

3.6. Tahapan Penelitian

1. Pengorganisasian dan pengolahan data sehingga diperoleh data variabel penelitian; 2. Pengujian atas kenormalan distribusi data sampel yang akan digunakan dalam

penelitian sehingga diperoleh data yang terdistribusi normal dari setiap variabel penelitian;

3. Validasi model diskriminan;

(51)

4.1 Deskr ipsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejar ah Singkat Perusahaan PT.Feder al Karyatama

PT Federal Karyatama adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi minyak pelumas dengan merek Federal Oil, yang pertama kali dipasarkan pada pertengahan kuartal tahun 1989.Minyak pelumas FEDERAL OIL dibuat untuk memenuhi kebutuhan pelumas kendaraan roda dua dan telah didistribusikan mulai dari sabang sampai merauke.

Pada tahun 1992, kemasan Federal oil menggunkan sistem hologram.Pada kemasaan kaleng menggunkan stiker hologram dan kemasan botol plastik menggunakan Alu-Foil berhologram (terletak di daerah leher botol) untuk mencegah pemalsuaan. Pada tahun 1997, PT Federal Karyatama membuat inovasi pada kemasan supreme untuk wilayah jawa dan bali , dan diberi nama kemasan Federal Oil Ultratec.

(52)

kemasan pada tahun 2008,dengan tutup multicalor yang lebih maju,dengan membuat kemasan federal oil menjadi kemasan sekali pakai.

4.1.2 Visi dan Misi

PT. Federal Karyatama ada dan menjadi besar karena visi dan misi yang jelas,Intuisi bisnis yang jelas keuletan, dan strategi marketing yang handal serta didukung dengan jalur distribusi yang luar biasa.

1. Visi

Menjadi pabrik pembauran dan pengemasan pelumas yang memenuhi standra internasional.

Menjadi unggulan di pasaran pelumas roda dua dengan jaringan terbesar luas di Indonesia.

2. Misi

Meningkatkan Ekuitas merek Federal oil

Mempertahakan posisi unggulan pada pasar pelumas roda dua Memperluas jaringan pemasaran yang loyal

4.1.3 Struktur Organisasi PT Federal Karyatama

(53)

perusahaan di kemudian hari memelurkan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sehingga perusahaan dapat terus berkembang. Struktur organisasi PT Federal Karyatama terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu : Marketing Division , Manufacturing Division, Administration & Finance division. Perusahaan ini dipimpin oleh President Director. Dibantu dengan dua orang Director yang membawahi semua bagian yang ada.Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan di PT Federal Karyatama sebagai berikut:

1. President Director

Tugas dan tanggung jawab President Director adalah :

• Mempertimbangkan , menyempurnakan , mewakili para pemegang sahan dan memutuskan perumusan kebijakan umum perusahaan.

• Mengawasi dan mengevaluasi kebijakan umum yang meliputi kebijakan penjualan , keuangan dan adminitrasi, personalia dan sebagainya.

• Mengangkat , mengawasi dan memperhentikan director. 2. Director

Tugas dan tanggung jawab Director adalah :

(54)

• Mengamati atau mencari pekuang bisnis, mewakili organisasi dalam acara formal atau informal yang bersifat organisasi serta masalah-masalah yang bersifat multidimensional.

• Mengurus harta kejayaan perusahaan dan kelangsungan perusahaan.

§ Marketing Division 1. Direktur Marketing

Tugas dan tanggung jawab Direktur Marketing adalah :

• Merencankan, mengorganisasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas penjulan perusahaan

• Menentukan kebijakan dan perencanaan kegiataan pemasran dalam jangka pendek atau jangka panjang. • Menciptakan koordinasi yang terpadu dengan para

manajer dalam bidang-bidang kegiatanyang mempunyai kaitan dengan aktivitas penjualaan perusahaan.

2. General Marketing

Tugas dan tanggung jawab General Marketing adalah :

• Membuat rencana kerja secara lengkap dari kegiatan yang adalah dalam marketing bisnis.

(55)

• Melaksanakan kebijakan penjualan yang telah di tetapkan dengan mengumpulkan informasi dan menganalisa dan mempertimbangkan pasar.

3. Manager Marketing

Tugas dan tanggung jawab Manager Marketing adalah : • Mengawasi pencapaian target penjualan

• Memebrikan persetujuan penjualan kredit bagi para dealer atau konsumen.

• Membina serta meningkatkan hubungan baik dengan para dealer atau langganan.

• Senantiasi mengikuti rencana pemasran serta pelaksanaannya agar pengiriman dapat dilakukan tepat waktu sesuai kontrak.

4. Adminitrasi Marketing

Tugas dan tanggung jawab Adminitrasi Marketing adalah :

• Menerima pesanan penjualan atau purchase order dari dealer

• Menyerahkan sales order dan meminta persetujuan kredit kepasa manajer marketing atas purchase order tersebut. • Membuat laporan harian rangkap 3 unutuk ditujukan

(56)

• Membuat laporan posisi persediaan barang dengan benar setiap ahkir bulan dengan dibantu kepala bagian penjualan. • Mengarsip dokumen-dokumen penjualan secara sistematis. § Manufacturing Division

Tugas dan tanggung jawab Manufacturing Division adalah :

• Menanggulangi masalah kelancaran pengolahan bidang produksi yang mecakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian guna mencapai hasil produksi yang telah direncanakan.

• Merencankan , Mengatur , mengkoordinasikan dan mengawsai pelaksanaan produksiatas pesanan sesuai dengan jumlah pesanan.

• Mengatur jadwal produksi sesuai dengan jadwal pesanan • Mengawasi kualitas dan mutu produk yang telah selesai

diproduksi.

Dalam menjalakn tugasnya Manufacturing Division membawahi : 1. Plant Department

Tugas dan tanggung jawab Plant Department adalah :

• Memimpin, memberikan pengarahan,menkoordinir dan mengawasi bagian teknik dari proses produksi

(57)

• Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berkaitan dengan kepentingan bidang produksi.

Plant Department membawahi beberapa bagian yaitu : - PPIC ( Production Planning Inventory Control)

Tugasnya merencakan produksi, follow up produksi dan merencanakan serta mengontrol penggunaan bahan-bahan material dan bahan-bahan pembantu selama proses produksi.Selain itu mendorong dan memberika semangat kepada seluruh bagian produksi unutk mencapai hasil produksi yang optimal sesuai dengan waktu yang telah direncakan.

- Production

Tugasnya mengawasi masalah produksi mulai dari pengissian minyak pelumas (filling) sampai proses pengemasan (packing) selesai.

- Warehouse

(58)

2. Engineering Departement

Tugas dan tanggung jawab Engineering Departement adalah : • Mengawasi dan mengontrol pemelioharaan peralatan atau

mesin-mesin produksi.

• Menjamin keadaan produksi untuk bisa beroperasi

Engineering Departement membawahi beberapa bagian yaitu : - Quality Assurance

- Process & Product Engineering - Maintenance

§ Adminitrasi & Finance Division

Tugas dan tanggung jawab Adminitrasi & Finance Division adalah : • Memimpin dan mengawasi semua bagian yang dilakukan oleh

Departement adminitrasi & Financr Division

• Menyelenggarakan akuntasi atas penerimaan, penyimapan dan pengeluraan serta akuntasi biaya

Dalam menjalakn tuganya Adminitrasi & Finance Division membawahi :

1. Accounting Departement

(59)

• Mengkoordinasikan dan mengarahkan agar dapat bekerja sesuai pekerjaannya.

• Mengadakan rapat bulanan untuk mengetahui hasil kerja karyawanan

• Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan pembukuan.

2. Finance Departement

• Menkoordinir dan mengawsai semua kegiatan pencatatan keuangan dan akuntasi pembayaran serta pengolahan dokumen.

• Melaksanakan sistem akuntasi bagi seluruh aktiviars perusahaan.

• Melakuakan pengawasan dan pemerikasaan laporan, juga bukti pengeluaran dan penerimaan.

• Bertanggung jawab atas laporan keuangan berdasarkan bukti pemerimaan dan pengeluraan serta menbuat dan menganalisa laporan keuangan berdasarkan bukti yang ada.

Accounting & Finance Departement membawahi beberapa bagian yaitu : Treasury, Procurement , Tax , Account receivable , General accounting , SOP

(60)

PGA Departement membawahi beberapa bagian yaitu : Personalia payroll, people development, security , safety & health environmend, dab external relation.

4. MIS Departement

MIS Departement membawahi beberapa bagian yaitu : Opperasional supprot, system maintenance development dan system analysis & data adminitrasi.

4.2 Deskr ipsi Hasil penelitian

4.2.1 Deskr ipsi Responden Berdasarkan Usia

Berdasarakan hasil penyebaran kuesioner kepada 104 orang responden diperoleh gambaran responden berdasrakan usia adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Presentase (%)

1 18-28 tahun 8 7.69%

2 28-38 tahun 39 37.5%

3 38-48 tahun 34 32.6%

4 48 tahun keatas 23 22.1%

Total 104 100%

Sumber : Hasil penyebaran kuesioner

(61)

responden usia 48 tahun keatas dan sebanyak 8 orang atau 7,69% pada usia 18-28 tahun.

4.2.2 Deskr ipsi Responden Berdasarkan J enis Kelamin

Berdasarakan hasil penyebaran kuesioner kepada 104 orang responden diperoleh gambaran responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah Presentase (%)

1 Laki-laki 61 58,65%

2 Perempuan 43 41,34%

Total 104 100%

Sumber : Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarakan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 61 orang atau sebanyak 58,65% sedangkan sisanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 43 orang atau sebesar 41,34%.

4.2.3 Deskr ipsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarakan hasil penyebaran kuesioner kepada 104 orang responden diperoleh gambaran responden berdasarkan Pekerjaan adalah sebagai berikut :

(62)

No. Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

1 Pelajar/ mahasiswa 6 5,70%

2 pegawai 32 30,70%

3 swasta 16 15%

4 Wirausaha 35 33,65%

5 Lainya 15 14%

Total 104 100%

Sumber : Hasil penyebaran kuesioner

(63)
(64)

4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian

4.2.1. Kinerja/ Per formance Produk (X1)

Yang dimaksud kinerja dalam penelitian ini adalah tingkat absolut barang dan jasa pada atribut kunci yang diidentifikasikan para pelanggan. Variabel kinerja diukur melalui 2 (dua) item pernyataan. Berikut ini distribusi frekuensi dari masing-masing item pernyataan :

Gambar 4.1 : Distribusi Frekuensi X1.1

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 50%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 35,6% dan yang menjawab netral sebanyak 14,4%. Hal ini berarti 50% responden menyetujui bahwa pelumas sepeda motor federal mampu mengewatkan dan merawat mesin sepeda motor.

STS TS N STS SS

13,5

22,1

14,4

38,5

11,5

(65)

Gambar 4.2 : Distribusi Frekuensi X1.2

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 45,2%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 38,4% dan yang menjawab netral sebanyak 16,3%. Hal ini berarti 45,2% responden menyetujui bahwa pelumas sepeda motor federal membuat suara mesin sepeda motor responden menjadi lebih halus.

Dari kedua item pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa : Gambar 4.3 : Distribusi Frekuensi X1

(66)

menjawab netral sebanyak 17,3%. Hal ini berarti 47,1% responden menyetujui bahwa pelumas sepeda motor federal memiliki kinerja yang baik, karena mampu mengewatkan dan merawat mesin sepeda motor sehingga membuat suara mesin sepeda motor menjadi lebih halus.

4.2.2. Harga (X2)

Yang dimaksud harga dalam penelitian ini adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang berseta pelayanannya. Variabel harga diukur melalui 3 (tiga ) item pernyataan. Berikut ini distribusi frekuensi dari masing-masing item pernyataan :

Gambar 4.4 : Distribusi Frekuensi X2.1

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 73%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 16.3% dan yang menjawab netral sebanyak 10.6%. Hal ini berarti 73% responden menyetujui bahwa produk pelumas sepeda motor federal memiliki harga yang lebih terjangkau.

STS TS N STS SS

4,8 11,5 10,6

31,7

41,3

(67)

Gambar 4.5 : Distribusi Frekuensi X2.2

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 43.3%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 25% dan yang menjawab netral sebanyak 31.7%. Hal ini berarti 43.3% responden menyetujui bahwa harga dari pelumas sepeda motor federal sudah sesuai dengan kualitas yang diberikan oleh pelumas sepeda motor federal.

Gambar 4.6 : Distribusi Frekuensi X2.3

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 41.4%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 27.8% dan yang

STS TS N STS SS

3,8

21,2

31,7 30,8

12,5

X2.2

STS TS N STS SS

3,8

24

30,8

27,9

13,5

(68)

menyetujui bahwa harga pelumas sepeda motor federal sudah sesuai dengan manfaat yang anda terima.

Dari ketiga item pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa : Gambar 4.7 : Distribusi Frekuensi X2

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 50%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 13.4% dan yang menjawab netral sebanyak 36.5%. Hal ini berarti 50% responden menyetujui bahwa pelumas sepeda motor federal selain mempunyai kualitas, harganya pun cukup terjangkau sehingga dapat memberikan manfaat bagi konsumen.

4.2.3. Per sediaan Barang (X3)

Yang dimaksud persediaan barang dalam penelitian ini adalah sumber daya yang belum digunakan, persediaan mempunyai nilai ekonomis di masa yang akan datang dan aktif. Variabel persediaan barang diukur melalui 1

STS TS N STS SS

3,8

9,6

36,5

25 25

(69)

(satu) item pernyataan. Berikut ini distribusi frekuensi dari item pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 4.8 : Distribusi Frekuensi X3

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 75%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 10,58% dan yang menjawab netral sebanyak 14,42%. Hal ini berarti 75% responden menyetujui bahwa pelumas sepeda motor federal lebih mudah didapatkan karena banyak di jual di toko-toko.

4.2.4. Promosi (X4)

Yang dimaksud promosi dalam penelitian ini adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan. Variabel prmosi diukur melalui 1 (satu) item pernyataan. Berikut ini distribusi frekuensi dari item pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :

STS TS N STS SS

6,73 3,85

14,42

46,15

28,85

(70)

Gambar 4.9 : Distribusi Frekuensi X4

Jika dilihat dari gambar di atas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 53,84%, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 18,57% dan yang menjawab netral sebanyak 27,88%. Hal ini berarti 53,84% responden menyetujui bahwa iklan dari pelumas sepeda motor federal sering ditayangkan di media cetak maupun elektronik.

4.2.5. Keputusan Membeli (Y)

Yang dimaksud keputusan membeli dalam penelitian ini adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Variabel keputusan membeli diukur melalui 1 (satu) item pernyataan. Berikut ini distribusi frekuensi dari item pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :

STS TS N STS SS

7,69 10,58

27,88

40,38

13,46

(71)

Gambar 4.10 : Distribusi Frekuensi Y

Jika dilihat dari gambar di atas tampak jelas bahwa sebagian besar responden yang menyatakan membeli produk pelumas sepeda motor federal sebanyak 51% sedangkan sisanya (49%) memilih tidak membeli produk tersebut.

4.3. Uji Kualitas Data 4.3.1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan mengukur apa yang hendak diukur. Suatu instrument dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Variabel penelitian ini yang dapat diuji validitasnya adalah variabel kinerja (X1) dan harga (X2). Penjelasan hasil uji validitas pada variabel

kinerja (X1) dan harga (X2) dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : 51 49

Beli Tidak M em beli

(72)

Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas Pada Variabel Kinerja (X1)

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua item pernyataan tersebut adalah valid.

Tabel 4.2 : Hasil Uji Validitas Pada Variabel Harga (X2)

Item Nilai Korelasi

5%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga item pernyataan tersebut adalah valid.

4.3.2. Uji Reliabilitas

(73)

Tabel 4.3 : Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian Cronbach Alpha Keterangan Kinerja (X1) nilai Cronbach Alpha pada variabel supervisi pengawas sekolah (X1), gaya

kepemimpinan kepala sekolah (X2) dan kinerja guru (Y) diatas angka 0,50

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.

4.3.3. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan secara univariate yaitu dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Berikut ini hasil uji

kolmogorov-smirnov pada variabel-variabel penelitian :

Tabel 4.4 : Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

No. Variabel-variabel Penelitian Kolmogorov-Smirnov

Persediaan barang (X3)

Promosi (X4)

(74)

Analisis diskriminan tetap dilanjutkan, walaupun variabel kinerja (X1), harga (X2), persediaan barang (X3) dan promosi (X4) tidak

berdistribusi normal, karena menurut central limit theorem (teori batas memusat) yang menyatakan bahwa biasanya untuk rata-rata dengan n ≥ 30 maka x akan mengikuti distribusi normal, apapun distribusi dari random

variabel populasinya (Suparman, 2003: 2.28).

4.4. Analisis Diskr iminan

Analisis diskriminan digunakan untuk mendapatkan variabel-varibel pemisah yang membedakan antar kelompok dengan membentuk fungsi diskriminan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengklasifikasikan obyek baru ke dalam suatu kelompok dan dapat mengetahui ketepatan hasil klasifikasi yang terbentuk. Adapun output yang dihasilkan dari analisis diskriminan adalah sebagai berikut :

1. Deskr iptif Statistik

Persediaan barang (X3)

Promosi (X4)

Persediaan barang (X3)

(75)

Berdasarkan tabel di atas terlihat rata-rata variabel kinerja pada konsumen yang membeli dengan konsumen yang tidak membeli relatif sama besar yaitu 3,30 pada konsumen yang membeli dan 2,96 pada konsumen yang tidak membeli. Berbeda dengan variabel harga, dimana rata-rata variabel harga pada konsumen yang membeli relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata variabel harga pada konsumen yang tidak membeli yaitu 3,83 pada konsumen yang membeli dan 3,31 pada konsumen yang tidak membeli.

Variabel persediaan barang, dimana rata-rata variabel persediaan barang konsumen yang membeli relatif sama dengan rata-rata variabel persediaan barang pada konsumen yang tidak membeli yaitu 4,08 pada konsumen yang membeli dan 3,65 pada konsumen yang tidak membeli.

Variabel promosi, dimana rata-rata variabel promosi konsumen yang membeli relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata variabel promosi pada konsumen yang tidak membeli yaitu 3,51 pada konsumen yang membeli dan 3,31 pada konsumen yang tidak membeli.

2. Uji Perbedaan Variabel Penelitian

Untuk mengetahui berbeda atau tidaknya keputusan membeli dengan melihat lebih dari satu variabel bebas disebut dengan analisis

multivariate. Pengujian perbedaan rata-rata yang digunakan adalah

Wilk’s Lambda.

Hipotesis :

(76)

H1 : τi ≠0 lainnya tidak berbeda secara signifikan

Hasil uji

Tabel 4.6 : Uji Beda

Sumber : Lampiran 5

Jika dilihat dari p-value atau tingkat signifikan yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat 2 (dua) variabel yang signifikan (sig < 5%) yaitu harga (X2) dan persediaan barang (X2) dan terdapat 2 (dua) variabel

yang tidak signifikan (sig > 5%) yaitu kinerja (X1) dan promosi (X4). Hal

ini berarti variabel yang mampu membedakan keputusan membeli oli/pelumas adalah harga (X2) dan persediaan barang (X2), sedangkan

kinerja (X1) dan promosi (X4) tidak mampu membedakan keputusan

membeli oli/pelumas.

Tests of Equality of Group Means

(77)

3. Kehomogenan Matr iks Varian-Kovarian Dari Variabel Bebasnya Untuk melihat kehomogenan matriks varian-kovarian dari variabel bebasnya. Statistik uji yang digunakan adalah uji Box’s M. Berikut ini langkah-langkah uji Box’s M :

Hipotesis :

H0 = Matrik variance-covariance antar kelompok homogen

H1 = Matrik variance-covariance antar kelompok berbeda

Kaidah pengambilan keputusan :

- Tolak H0 jika tingkat signifikan dari uji Box’s M lebih kecil dari 5%

yang berarti matrik variance-covariance antar kelompok berbeda. - Terima H0 jika tingkat signifikan dari uji Box’s M lebih besar dari 5%

yang berarti matrik variance-covariance antar kelompok homogen. Hasil Uji :

Tabel 4.7 : Hasil Uji Box’s M

Sumber : Lampiran 5

Pada tabel di atas, dihasilkan nilai uji Box’s M sebesar 16,338 dengan tingkat signifikan lebih dari 5% (sig = 0,110) yang berarti bahwa

variance-covariance antar kelompok adalah, hal ini tidak menyalahi

asumsi diskriminan.

(78)

Berikut ini fungsi diskriminan berdasarkan hasil pengelompokan yang diperoleh berdasakan variabel pembeda tersebut :

Tabel 4.8 : Summary of Canonical Discriminant Functions

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan nilai eigenvalues dapat diketahui berapa banyak fungsi diskriminan yang paling baik untuk menerangkan keragaman antar kelompok. Dari hasil tersebut di atas dapat diketahui bahwa fungsi diskriminan 1 dapat menerangkan keragaman sebesar 100%. Kalau nilai korelasi kanonikal ini dikuadratkan (0,3192) = 0,1018 maka dapat disimpulkan bahwa 10,18% variasi keputusan membeli yang dapat dijelaskan kinerja, harga, persediaan barang dan promosi.

5. Koefisien Fungsi Diskriminan

Tabel 4.9 : Koefisien Fungsi Diskriminan

Sumber : Lampiran 5

Dengan menggunakan 1 fungsi diskriminan, maka fungsi diskriminan yang terbentuk adalah :

Eigenvalues

.113a 100.0 100.0 .319

Function 1

Eigenvalue % of Variance Cumulative %

Canonical Correlation

(79)

Zscore = -0,003 X1 + 0,802 X2 + 0,975 X3 – 0,636 X4

Tampilan standradized canonical discriminant function menunjukan bahwa besarnya koefisien harga (X2) 0.802 dan stock barang (X3) 0.975 dan koefisien kinerja (X1) -0.03 dan promosi (X2) -0.636 . koefisien yang sudah

distandardisasi digunakan untuk menilai pentingnya variabel diskriminator secara relatif dalam membentuk fungsi

6. Uji Kelayakan Fungsi Diskr iminan

Setelah fungsi diskriminan terbentuk, langkah selanjutnya adalah menguji kelayakan fungsi diskriminan dengan menggunakan Wilk’s

Lambda. Berikut ini hasil uji Wilk’s Lambda :

Tabel 4.10 : Hasil Uji Wilk’s Lambda

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan di atas, maka diketahui signifikansi dari Wilk’s

Lambda lebih kecil dari 5% yaitu sebesar 0,030 (sig < 0,05) sehingga

fungsi diskriminan yang terbentuk telah signifikan. 7. Keakur atan Model (Hit Ratio)

Hit rasio merupakan ukuran tingkat ketepatan klasifikasi berdasarkan rasio jumlah prediksi observasi yang benar dengan total

(80)

observasi. Hit rasio untuk data sampel analisis adalah 100% artinya prediksi grup dari fungsi diskriminan sama persis dengan grup asal seluruh observasi. Pada sampel analisis diperoleh nilai Cpro sebesar :

Cpro = Nilai Cpro yang dihasilkan sebesar 0,50019

Tabel 4.11 : Hasil Klasifikas

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan classification result (original) diperoleh bahwa terdapat 35 kasus salah pengelompokan, yaitu 18 responden untuk yang seharusnya ada di kelompok beli tetapi berada di kelompok tidak membeli, dan 17 responden untuk yang seharusnya ada di kelompok tidak membeli tetapi berada di kelompok beli.

Classi fi cati on Resultsb,c

35 18 53

Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation, each case is classified by the functions derived from all cases other than that case. a.

66.3% of original grouped cases correctly classified. b.

(81)

Dengan hasil tersebut, maka model yang dihasilkan dapat dikatakan sudah baik dan valid dengan tingkat ketepatan dari model yang baik yaitu sebesar 66,3% (Hit Ratio).

Uraian di atas menunjukkan bahwa Hit Rasio (0,663) lebih besar dari Cpro (0.50019), hal ini berarti hasil pengelompokkan yang dilakukan adalah akurat.

4.5. Uji Hipotesis

Banyaknya fungsi diskriminan dalam penelitian ini adalah 1 fungsi diskriminan, karena fungsi diskriminan 1 sudah dapat menerangkan keragaman sebesar 100% sehingga fungsi diskriminan 1 yang terbentuk adalah :

Y = -0,003 X1 + 0,802 X2 + 0,975 X3 – 0,636 X4

Nilai Wilk’s Lambda yang dihasilkan sebesar 0,898 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 5% yaitu sebesar 0,030 (sig < 5%) maka H0

ditolak dan H1 diterima yang berarti fungsi diskriminan yang terbentuk telah

signifikan. Sedangkan jika dilihat dari hasil uji beda masing-masing variabel bebas menunjukkan bahwa variabel yang mampu membedakan keputusan membeli oli/pelumas adalah harga (X2) dan persediaan barang (X2),

sedangkan kinerja (X1) dan promosi (X4) tidak mampu membedakan

Gambar

Tabel 1 : Penjualan Pelumas Motor Tahun 2011 dan 2012.
Gambar 2.3 Empat P dari Bauran Pemasaran
Gambar 2.2  Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku setelah
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

cara berpikir mjd mudah, dg abstraksi yg logis, praktis, pasti dan mendalam... Peranan Matematika

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi

dengan membonceng menantunya yaitu Terdakwa II, lalu Terdakwa I dan Terdakwa II turun dari sepeda motornya dan menjatuhkan sepeda motor tersebut, kemudian

Di samping hal-hal yang menyimpang, dalam kisah novel Sirah ini juga diceritakan hal-hal positif yang mengandung nilai-nilai moral dan etika berpolitik yang baik untuk

Adapun tujuan pembuatan program ini dilakukan adalah untuk mengetahui seperti apa sistem yang digunakan untuk laporan rutin dan monitoring menggunakan SMS Server

(Obviously, an EO Product can have degraded quality whilst for example being â �� ARCHIVEDâ �� whereas the existing status.. element can only be used to express one of the

Abstract Specification topic 2 (08-015r2), â �� Geographic information â �� Spatial referencing by coordinatesâ ��. Table Data Values

[r]