• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARISASI MOLLUSCA YANG TERDAPAT DI PERAIRAN PANTAI TIMUR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA KONDISI AIR SURUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INVENTARISASI MOLLUSCA YANG TERDAPAT DI PERAIRAN PANTAI TIMUR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA KONDISI AIR SURUT."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

INVENTARISASI MOLLUSCA YANG TERDAPAT DI PERAIRAN PANTAI TIMUR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

P A D A K O N D I S I A I R S U R U T

Oleh :

Ade Mahalani Panjaitan NIM 4103220001 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kasih, dan karuniaNya serta kesehatan dan hikmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul ”Inventarisasi Mollusca di Perairan Pantai Timur Kabupaten Serdang Bedagai Pada Kondisi Air Surut” disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelas Sarjana Sains di jurusan Biologi Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

(4)

vi

Pembimbing Akademik penulis, terima kasih atas perhatian dan bimbingan yang telah diberikan selama penulis mengikuti perkuliahan di jurusan Biologi UNIMED. Penulis mengucapkan terima kasih Kepada Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku Kepala Laboratorium Biologi Universitas Negeri Medan, yang telah mengijinkan penulis melakukan identifikasi sampel penelitian di laboratorium tersebut. Terima kasih juga penuls ucapkan kepada seluruh staf pengajar/Dosen Jurusan Biologi UNIMED yang telah banyak membimbing penulis selama menjalani perkuliahan.

Penulis sangat mengucapkan terima kasih terutama kepada kedua orang tua tercinta, Bapak S. Panjaitan dan Ibu J. Hutapea, Abang tersayang Dedi Panjaitan dan Panji Panjaitan, dan adik tersayang Putri Panjaitan yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, motivasi, doa, dan dukungan berupa moral dan materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, hope Almighty God always bless my family. Terima kasih juga kepada Reskapoor S. yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi, dan doa kepada penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun skripsi ini. Kepada sahabat terkasih Sarah Devi Tarigan, Kanopa Simanjuntak, Mistella Pakpahan, dan Sri Natalia Silaen yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi ini, serta seluruh teman-teman Biologi Nondik 2010 yang banyak memberikan kenangan melalui kebersamaan dalam menjalani suka dan duka selama mengikuti perkuliahan, may we success and become a proud child for our parents and our country. Dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini, semoga Tuhan Yesus membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dan kita beroleh berkat yang tidak berkesudahan dariNya.

(5)

vii

para pembaca khususnya bagi mahasiswa jurusan Biologi UNIMED. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2014

(6)

iii

INVENTARISASI MOLLUSCA YANG TERDAPAT DI PERAIRAN PANTAI TIMUR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PADA KONDISI AIR SURUT Ade Mahalani Panjaitan (NIM 4103220001)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman, kelimpahan, indeks dominansi, dan indeks kesamaan Mollusca yang terdapat di Perairan Pantai Timur Serdang Bedagai yaitu Pantai Pondok Permai, Pantai Gudang garam, dan Pantai Kelang. Pengidentifikasian dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pantai Timur Serdang Bedagai merupakan salah satu ekosistem pantai yang memiliki substrat bervariasi. Substrat perairan didominasi oleh pasir dan terdapat juga hamparan bebatuan dan lumpur. Penelitian ini menggunakan teknik survey dan purposive sampling dan pengumpulan sampel menggunakan metode transek garis yang dilakukan pada saat air laut surut. Dilakukan satu kali pengumpulan sampel, panjang garis transek yang sejajar terhadap garis pantai adalah 100 meter terdiri dari 10 titik dan panjang garis transek yang tegak lurus terhadap garis pantai adalah 50 meter terdiri dari 5 titik. Parameter yang diamati adalah jenis Mollusca, keanekaragaman, kelimpahan, indeks dominansi, indeks kesamaan, kondisi fisika kimia perairan yaitu suhu air, pH air, salinitas, kecerahan air, BOD, dan O2 terlarut.

Hasil penelitian telah ditemukan 57 jenis Mollusca dari ketiga Pantai yang memiliki substrat perairan yang berbeda. Dari Pantai Pondok Permai dengan substrat berbatu ditemukan 40 spesis Mollusca, dari Pantai Gudang Garam yang bersubstrat pasir ditemukan 29 spesies Mollusca, dan dari Pantai Kelang yang bersubstrat lumpur ditemukan 38 spesies Mollusca. Dari kelima puluh tujuh jenis Mollusca, 30 jenis termasuk kelas Bivalvia yang tergolong ordo Taxodonta, Anisomyaria, Veneroida, dan Mytiloida dan 27 jenis termasuk kelas Gastropoda yang tergolong ordo Mesogastropoda, Neogastropoda, dan Basommatophora. Indeks keanekaragaman tertinggi di Pantai Kelang yaitu 0,4047, dan indeks keanekaragaman terendah di Pantai Gudang Garam yaitu 0,38753. Kelimpahan paling tinggi terdapat pada jenis Morula margariticola dengan jumlah 87 individu dan kelimpahan terendah terdapat pada jenis Crassostrea gigas, Perna perna,

Siliqua minima, dan Cymatium caudatum dengan jumlah masing-masing 4 individu. Indeks dominansi berkisar antara 0,00008 – 0,02346 dan indeks kesamaan antara 59% - 72,4%. Suhu air berkisar antara 30oC – 30,8 oC, pH 6,2 – 6,7, salinitas 320/00, kecerahan air 5 cm – 22 cm, BOD 4,3 mg/l – 4,4 mg/l, dan O2 terlarut berkisar 5,9 mg/l – 6,1 mg/l.

(7)

iv

THE INVENTORY OF MOLLUSCS IN THE EAST BEACH OF REGENCY SERDANG BEDAGAI WHEN Kelang Beach. This identification did in Biology Laboratory, Faculty of Mathematics and Natural Science, State University of Medan.

The East Beach of Serdang Bedagai is one of the Beach ecosystem that has variety of substrates. Substrates were dominated by sands and also stones and mud. This study used survey techniques and purposive sampling and the collection of samples used line transect method and did during the sea water was subsiding. Molluscs sample collected one time, the length of transect line which is parallel to the coastline is 100 meters consist of 10 stations and the length of transect line which is perpendicular to the coastline is 50 meters consist of 5 stations. Parameter measured are Molluscs species, diversity, abundance, dominancy, similarity, and the physical-chemical condition of the sea water namely water temperature, water pH, salinity, water brightness, BOD, and dissolved O2.

From the research, there are 57 species of Molluscs from the beachs which has a different substrates. There are 40 species from Pondok Permai Beach that has stones substrates, 29 species from Gudang Garam Beach that has sand substrates, and 38 species from Kelang Beach that has muddy substrates. From 57 species of Molluscs, 30 species belong to Bivalves that include to 4 ordo, namely Taxodonta, Anisomyaria, Veneroida, and Mytiloida and there are 27 species belong to Gastopods that include to 3 ordo, namely Mesogastropoda, Neogastropoda, and Basommatophora. The highest diversity index was in Kelang Beach namely 0,4047, and the lowest diversity index was in Gudang Garam Beach namely 0,38753. The highest abundance of species Moluscs is Morula margariticola namely 87 individuals, while the lowest abundance is Crassostrea gigas, Perna perna, Siliqua minima, dan Cymatium caudatum namely 4 individuals. Dominancy index ranged from 0,00008 to 0,02346 and similarity index ranged from 59% to 72,4%. Water temperature ranged from 30oC to 30,8oC, water pH 6,2 to 6,7, salinity 320/00, water brightness 5 cm to 22 cm, BOD 4,3 mg/l to 4,4 mg/l, and dissolved O2 ranged from 5,9 mg/l to 6,1 mg/l.

(8)

viii

2.3.2. Kelas Neomeniomorpha 9

2.3.3. Kelas Monoplacophora 9

2.3.4. Kelas Polyplacaphora 10

2.3.5. Kelas Gastropoda 11

2.3.6. Kelas Pelecypoda (Bivalvia) 15

2.3.7. Kelas Scaphopoda 18

2.3.8. Kelas Cephalopoda 19

2.4. Keanekaragaman, Kepadatan, dan Indeks Dominansi 21 2.5. Faktor Fisika-Kimia Lingkungan 22

2.6. Ekosistem Pantai 25

2.7. Profil Kabupaten Serdang Bedagai 28

BAB III.METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel 30

3.3. Teknik Pengambilan Sampel 30

3.4. Tehnik Pengumpulan Data 31

3.5. Alat dan Bahan 33

3.6. Prosedur Kerja 34

(9)

ix

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 42

4.1.1. Deskripsi Mollusca di Pantai Timur Serdang Bedagai 42 4.1.2. Indeks Keanekaragaman Mollusca 71 4.1.3. Kelimpahan Mollusca di Pantai Timur Serdang Bedagai 73

4.1.4 Indeks Dominansi 76

4.1.5. Indeks Kesamaan 79

4.1.6. Faktor Fisika-Kimia Perairan 80

4.2. Pembahasan Penelitian 81

4.2.1. Indeks Keanekaragaman Mollusca 81

4.2.2. Kelimpahan Mollusca 83

4.2.3. Indeks Dominansi Mollusca 87

4.2.4. Indeks Kesamaan Mollusca 88

4.2.5. Faktor Fisika-Kimia Lingkungan 90

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 96

5.2. Saran 97

DAFTAR PUSTAKA 98

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Alat yang digunakan dalam pengambilan dan

pengidentifikasian sampel 33 Tabel 3.2. Alat yang digunakan dalam pengukuran parameter

fisika-kimia perairan 34

Tabel 3.3. Bahan yang digunakan dalam penelitian 34 Tabel 3.4. Tabel untuk identifikasi Mollusca 38 Tabel 3.5. Tabel untuk hasil pengukuran faktor fisika-kimia perairan 38 Tabel 4.1. Kelimpahan Mollusca di Pantai Timur Serdang Bedagai 74 Tabel 4.2. Indeks Dominansi Mollusca di Pantai Timur

Serdang Bedagai 77

Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Fisika-Kimia Air Pada 3 Lokasi

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Contoh hewan dari kelas Chaetodermomorpha

(Chaetoderma sp.) 8

Gambar 2.2. Contoh spesies dari kelas Neomeniomorpha

(Neomenia sp.) 9

Gambar 2.3. Contoh spesies dari kelas Monoplacophora

(neopilina galatheae) 10

Gambar 2.4. Contoh spesies dari kelas Polyplacaphora (Chiton sp.) 11 Gambar 2.5. Contoh spesies dari kelas Gastropoda (Lymnaea sp.) 12

Gambar 2.6. Babylonia canaliculata 13

Gambar 2.7. Amphidromus sp. 13

Gambar 2.8. Contoh spesies dari kelas Pelecypoda/bivalvia (Remis) 18 Gambar 2.9. Contoh spesies dari kelas Scaphopoda

(Dentalium vulgare) 19

Gambar 2.10. Contoh spesies dari kelas Cephalopoda (Loligo sp.)

dan (Sepia sp.) 21

Gambar 2.12. Bagian-bagian lingkungan laut berdasarkan kedalamannya 26

Gambar 3.1. Denah lokasi Pengambilan sampel 31

Gambar 3.2. Peletakkan garis transek yang sejajar dengan

garis pantai 32

Gambar 3.3. Peletakkan garis transek yang tegak lurus dengan

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Skema Klasifikasi Mollusca 101

Lampiran 2. Tabulasi Jumlah Spesies yang Ditemukan dari

3 lokasi 104

Lampiran 3. Perhitungan Nilai Kelimpahan,

Keanekaragaman, Indeks Dominansi, dan

Indeks Kesamaan 107

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Mollusca merupakan salah satu filum yang terbesar pada kelompok

hewan, baik dalam jumlah spesies maupun dalam jumlah individu, dua kelas

terbesar dari filum Mollusca adalah Gastropoda dan Bivalvia (Khade, 2012;

Dibyowati, 2009; Omamoke, 2013). Mollusca hidup sejak periode cambrian,

terdapat lebih dari 100.000 spesies hidup dan 35.000 spesies fosil. Kebanyakan

Mollusca dijumpai di laut dangkal, beberapa pada kedalaman sampai 7.000 m,

beberapa di payau, di air tawar, dan di darat (Sugiarti, 2005). Mollusca memiliki

peranan penting dalam kehidupan, yaitu sebagai bahan makanan bagi manusia,

bahan baku kerajinan hiasan dan ornamen, bahan tambahan pakan ternak, dan

juga dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan (Ariska, 2012).

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari

Kabupaten induknya yaitu Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2003. Kabupaten

Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai

Timur Sumatera Utara yang memiliki area seluas 1.900,22 Km2 (190.022 Ha)

yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan. Secara topografis,

wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada ketinggian 0-500 mdpl (dari

permukaan laut) dan memiliki kelembaban udara 84 %, jumlah hari hujan

rata-rata 14,58 hari/bulan dengan temperatur udara 23,5o – 34,2o C. Kondisi letak

geografis ini yang menjadikan daerah Kabupaten Serdang Bedagai (khususnya

daerah pantai timur) sangat potensial untuk pengembangan dalam bidang

pariwisata. Saat ini, Pantai Timur merupakan objek wisata yang cukup terkenal di

Kabupaten Serdang Bedagai (Randika, 2009).

Menurut Randika (2009), Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan

pesona bahari dan wisata alam yang menakjubkan. Pantai yang berada di

(14)

2

ada 7 pantai yang merupakan objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten

Serdang Bedagai yang telah memberi pemasukan PAD Kabupaten Serdang

Bedagai. Ketujuh pantai tersebut yaitu Pantai Mutiara 88, Pantai Gudang Garam,

Pantai Pondok Permai, Pantai Cermin Theme Park, Pantai Kuala Putri, Pantai

Klang, dan Pantai Sialang Buah. Ketujuh pantai ini terletak di sebelah timur

Sumatera Utara.

Pantai mempunyai bagian yang berupa daerah air pasang dan air surut,

yang disebut daerah Intertidal. Daerah ini pada waktu air surut akan terbuka,

sedangkan pada saat air pasang akan terendam air laut. Air laut merupakan

wahana bagi organisme hidup di laut yang merupakan salah satu komponen dari

ekosistem. Sebagai komponen dari ekosistem, maka air laut harus dijaga

kelestariannya selama masih dapat diperbaharui, karena apabila air laut sudah

tercemar dan kelestariannya hilang maka semua organisme yang ada di laut akan

mati (Nybakken, 1992).

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

(Simamora, 2012), kondisi perairan Pantai Timur di Kabupaten Serdang Bedagai

memiliki tipe pantai yang hampir sama yaitu pada umumnya substratnya berpasir,

walaupun ada beberapa mempunyai keunikan tersendiri seperti tipe berpasir,

berlumpur, dan berbatu. Keadaan tipe substrat perairan juga akan mendukung

hidup mollusca yang ada di perairan pantai. Di setiap pantai, terdapat spesies

Mollusca yang berbeda-beda dan menjadi ciri khas dari pantai tersebut. Misalnya

di Pantai Gudang Garam terdapat kerang-kerangan, di Pantai Pondok Permai

ditemukan fosil siput dan keong air yang melekat di batu, dan di Pantai Kelang

ditemukan kerang buluh (Simamora, 2012).

Masyarakat sekitar pantai banyak memanfaatkan wilayah perairan untuk

mendukung kehidupan mereka sehari-hari. Mereka juga memanfaatkan Mollusca

sebagai salah satu sumber mata pencaharian mereka, misalnya di penduduk di

sekitar Pantai Gudang Garam dan Pantai Pondok Permai memanfaatkan jenis

kerang-kerangan untuk dikonsumsi dan dijual, penduduk sekitar Pantai Kelang

memanfaatkan Mollusca dari kelas Gastropoda untuk dijadikan mainan kunci dan

(15)

3

membelinya. Sedangkan wisatawan yang datang ke pantai tersebut, dalam

memanfaatkan perairan pantai sebagai tempat rekreasi, mereka jarang

memperhatikan kondisi perairan dan organisme yang hidup di dalamnya dengan

sering membuang sampah sisa makanan maupun sampah plastik yang mereka

bawa ke wilayah pantai. Tingginya aktivitas manusia dalam memanfaatkan

wilayah perairan pantai dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan

perairan tersebut yang kemudian berpengaruh pada ekosistem di dalamnya,

terutama Mollusca (Ariska, 2012). Sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan

menurunnya keanekaragaman dan keberadaan mollusca di Pantai Timur ini. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan mollusca

di Pantai ini.

Banyak wisatawan yang datang ke Pantai Timur Kabupaten Serdang

Bedagai mengambil kerang yang ada di tepi pantai hanya untuk dikoleksi,

walaupun mereka tidak mengetahui nama spesies kerang yang mereka bawa. Dari

sekian banyak Mollusca yang ditemukan, hanya sebagian yang diketahui nama

spesiesnya, seperti remis, siput, kerang, chiton, sotong, dan cumi-cumi. Hal ini

sangat mengkhawatirkan karena identifikasi Mollusca yang ada di pantai sangat

penting untuk menambah pengetahuan di dalam taksonomi dan ekologi hewan,

dan penting juga untuk diketahui masyarakat sekitar pantai tersebut agar lebih

memperhatikan lingkungan pantai sehingga biota-biota air yang ada di pantai

tersebut tetap terjaga.

Terbatasnya informasi mengenai Mollusca di Pantai Timur Serdang

Bedagai merupakan dasar dilakukannya penelitian tentang identifikasi hewan ini.

Dengan demikian, informasi tentang Mollusca dapat lebih berkembang dan

dimanfaatkan dalam dunia pendidikan sehingga lebih memperkaya Ilmu

Pengetahuan Taksonomi Hewan khususnya Keanekaragaman dalam dunia

Perikanan, terutama bagi penduduk setempat yang menjadikan Mollusca sebagai

sumber mata pencaharian, serta dapat dijadikan sebagai data pendukung bagi

peneliti selanjutnya yang berminat meneliti hewan dari filum Mollusca di perairan

(16)

4

1.2. Identifikasi Masalah

1. Pada setiap pantai yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki

kondisi substrat perairan yang berbeda-beda.

2. Keanekaragaman, kelimpahan, indeks dominansi, indeks kesamaan

Mollusca dan sifat fisika-kimia air di perairan Pantai Timur Serdang

Bedagai.

1.3. Batasan Masalah

Penulis hanya membatasi pada identifikasi Mollusca (baik yang masih

hidup maupun yang telah mati) yang terdapat di perairan Pantai Timur Kabupaten

Serdang Bedagai dengan 3 tipe pantai yaitu bersubstrat pasir (Pantai Gudang

Garam), bersubstrat batuan (Pantai Pondok Permai), dan bersubstrat lumpur

(Pantai Kelang).

1.4. Rumusan Masalah

1. Spesies Mollusca apa saja yang terdapat di perairan Pantai Timur

Kabupaten Serdang Bedagai?

2. Bagaimana indeks keanekaragaman, kelimpahan, indeks dominansi, dan

indeks kesamaan Mollusca di Pantai Timur Kabupaten Serdang Bedagai?

3. Bagaimana sifat fisika-kimia air di perairan Pantai Timur Kabupaten

Serdang Bedagai?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui macam-macam spesies Mollusca yang terdapat di perairan

Pantai Timur Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Mengetahui indeks keanekaragaman Mollusca di perairan Pantai Timur

Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Mengetahui kelimpahan Mollusca di perairan Pantai Timur Kabupaten

Serdang Bedagai.

4. Mengetahui indeks dominansi Mollusca di perairan Pantai Timur

(17)

5

5. Mengetahui indeks kesamaan Mollusca di perairan Pantai Timur

Kabupaten Serdang Bedagai.

6. Mendeskripsikan sifat fisika-kimia air di perairan Pantai Timur Kabupaten

Serdang Bedagai.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Memberi informasi kepada khalayak umum tentang spesies Mollusca &

keanekaragamannya di Pantai Gudang Garam, Pantai Pondok Permai, dan

Pantai Klang sehingga kelestarian mollusca di pantai tersebut tetap terjaga.

2. Sebagai data tambahan bagi Ilmu pendidikan (Taksonomi Hewan),

khususnya bagi mahasiswa Biologi Non Kependidikan FMIPA UNIMED.

3. Sebagai acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti

keberadaan Mollusca di perairan Pantai Timur Kabupaten Serdang

(18)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilaksanakan terhadap inventarisasi Mollusca yang terdapat di perairan Pantai Timur Serdang Bedagai, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Mollusca yang diperoleh ada 57 jenis yaitu : Anadara concinna, Anadara ferrugina, Architectonica perdix, Atrina rigida, Barbatia tenera, Barnea candida, Cancellaria scalata, Crassostrea virgina, Cerithidea djadjariensis, Ensis minor, Ensis siliqua, Gyrineum natator, Hemifusus ternatanus, Crassostrea gigas, Lottia rosacea, Mactromeris polynyma, Meretrix lyrata, Modiolus modulaides, Morula margariticola, Murex trapa, Natica multipunctata, Nassarius stolatus, Natica tigrina, Perna perna, Pictada imbricata, Polinices didyma, Polinices tumidus, Protapes gallus, Scapharca indica, Siliqua minima, Siliqua patula, Siliqua radiata, Spisula polynyma, Telescopium telescopium, Tellina radiata, Terebra funiculata, Turricula javana, Turritella terebra, Venus marcenaria, Volachmys transquebaria, Anadara pilula, Macoma secta, Siliqua alta, Tegillarca granosa, Anadara craticula, Anadara notabilis, Anadara trapezia, Babylonia spirata, Cymatium caudatum, Gemmula graeffei, Mitra cornea, Nassarius mutabilis, Pecten albicans, Pila ampullacea, Pila globosa, Pila sculata, dan Terebra elata. Dari kedelapan pembagian kelas Mollusca menurut klasifikasi Sugiarti, hanya ada 2 kelas yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu dari kelas Gastropoda yang meiputi 2 ordo, yaitu Mesogastropoda dan Neogastropoda dan kelas Bivalvia yang meliputi 3 ordo, yaitu Taxodonta, Anisomyaria, dan Heterodonta.

(19)

97

terdapat di pantai yang bersubstrat berbatu (Pantai Pondok Permai), sedangkan kelimpahan Mollusca paling rendah ada di pantai yang bersubstrat berpasir (Pantai Gudang Garam). Untuk kelimpahan setiap jenisnya dapat dilihat bahwa kelimpahan paling tinggi adalah Morula margariticola dengan total jumlah 87 individu dan nilai kelimpahan total 7,2% dan kelimpahan yang paling rendah yaitu spesies Crassostrea gigas,

Perna perna, Siliqua minima, dan Cymatium caudatum dengan jumlah total 4 individu dan nilai kelimpahan 0,3. Mollusca yang paling mendominasi di Perairan Pantai Timur Serdang Bedagai adalah Morula margariticola dengan total nilai dominansi 0,02346, sedangkan tingkat dominansi yang paling rendah ada pada spesies Crassostrea gigas, Perna perna, dan Siliqua minima dengan nilai total dominansi 0,00008. Indeks kesamaan spesies antara Pantai Pondok Permai dan Gudang Garam adalah 72,4%, antara Pantai Pondok Permai dan Pantai Kelang adalah 59%, dan antara Pantai Gudang Garam dan Pantai Kelang adalah 59,7%.

3. Dari data hasil pengukuran kondisi fisika-kimia perairan Pantai Timur Serdang Bedagai dapat diketahui bahwa suhu air berkisar antara 30oC – 30,8 oC, pH berkisar 6,2 – 6,7, salinitas 320/00, kecerahan air berkisar antara

5 cm – 22 cm, BOD berkisar antara 4,3 – 4,4 mg/l, dan DO berkisar 5,9 – 6,1 mg/l. Berdasarkan data fisika kimia lingkungan tersebut maka kondisi lingkungan pada areal pesisir Pantai Timur Serdang Bedagai merupakan kondisi yang cocok dalam perkembangan Mollusca.

5.2. Saran

1) Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang khusus mengkaji masing-masing jenis Mollusca dari setiap kelasnya, kelimpahan dan keanekaragamannya di Perairan Pantai Timur Serdang Bedagai.

2) Perlu penelitian lanjutan untuk mengkaji pengaruh faktor fisika-kimia air terhadap perkembangan Mollusca di Perairan Pantai Timur Serdang Bedagai.

(20)

989 9

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2012), http://www.serdangbedagaikab.go.id/bappeda/document/2012-12-26-1-33-573.pdf (Diakses pada tanggal 2 November 2013)

Ariska, S.D., (2012), Keanekaragaman dan Distribusi Gastropoda dan Bivalvia (Moluska) di Muara Karang Tirta, Pangandaran, Skripsi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Bahri, F.Y., (2006), Keanekaragaman dan Kepadatan Komunitas Moluska di Perairan Sebelah Utara Danau Maninjau, Skripsi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Brahmana, P., (2001), Ekologi Laut, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta

Castro, P., Huber, M.E., (2000), Marine Biology, McGraw-Hill Companies, Inc., USA

Dibyowati, L. (2009), Keanekaragaman Moluska (Bivalvia dan Gastropoda) di Sepanjang Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Skripsi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Fachrul, M.F., (2007), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, Jakarta

Garg, R.K., Rao, R.J., Saksena, D. N., (2009), Correlation of molluscan diversity with physicochemical characteristics of water of Ramsagar reservoir, India,

International Journal of Biodiversity and Conservation1(6): 202-207

Ginting, F.D., (2010), Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Nekton pada Perairan Laut Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Handayani, E.A., (2006), Keanekaragaman Jenis Gastropoda di Pantai Randusanga Kabupaten Brebes Jawa Tengah, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang

Jordan, E.L., Verma, P.S., (2007), Invertebrate Zoology, Rajendra Ravindra Ptinters Ltd., New Delhi

Junaidi, E., Sagala, E.P., Joko, (2010), Kelimpahan Populasi dan Pola Distribusi Remis (Corbicula sp.) di Sungai Borang Kabupaten Banyuasin, Jurnal Penelitian Sains 13 (3): 51-54

Khade, S.N., Mane,U.H. (2012), Diversity of Bivalve and gastropod Molluscs from selected localities of Raigad district, Maharashtra, West coast of India, World Journal of Science and Technology2 (6): 35-41

(21)

999 9

Levinton, J.S., (1982), Marine Ecology, Prentice Inc., USA

Lydeard, C., Cowie, R.H., (2004), The Global Decline of Nonmarine Mollusks,

Journal of Bioscience54 (4): 324-328

Moore, R.C., Lalicker, C.G., Fischer, A.G., (2004), Invertebrate Fossils, McGraw Hill Book Co., USA

Nybakken, J.W., (1992), Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT. Gramedia, Jakarta

Odum, E.P., (1993), Dasar-dasar Ekologi, Gadjah Mada University Press, Terjemahan Tjahjono Samingan, Yogyakarta

Omamoke, C.O., (2013), Terrestrial mollusc species richness and diversity in Omo Forest Reserve, Ogun State, Nigeria, Journal of African Invertebrates 54 (1): 93–104

Patty, Simon, (2013), Distribusi Suhu dan Oksigen Terlarut di Perairan kema, Sulawesi Utara, Jurnal Ilmiah Platax 1 (3) : 149-154

Pribadi, R., Hartati, R., Chrisna, A.(2009), Komposisi Jenis dan Distribusi Gastropoda di Kawasan Hutan Mangrove Segara Anakan Cilacap, Jurnal Ilmu Kelautan14 (2) : 102-111

Randika, G., (2009), Objek Wisata dalam Aset pada Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai, Kertas Karya, FS, Universitas Sumatera Utara, Medan

Richard, A.B., Stiles, K.A., (1981), College Zoology, Macmillan Publishing Co., Inc., United States of America

Romimohtarto, K., Juwana, S., (1998), Plankton Larva Hewan Laut, Yayasan Laut Biru, Jakarta

Romimohtarto, K., Juwana, S., (2001), Biologi Laut, Djambatan, Jakarta

Siahaan, P.M., Sitompul, D., (2010), Taksonomi Hewan I, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Simamora, E.V., (2008), Inventarisasi Gastropoda di Perairan Pantai Timur Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Sitorus, D., (2008), Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia serta Kaitannya dengan Faktor Fisika-Kimia di Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, Tesis, Pasca-Sarjana Biologi, Universitas Sumatera Utara, Medan

(22)

1009 9

Sugiarti, S., Widigdo, B., Wardiatno, Y., Krisanti, M., (2005), Avertebrata Air,

Penebar Swadaya, Jakarta

Gambar

Tabel 3.1.

Referensi

Dokumen terkait

dan petunjukNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pola Sebaran Fitoplankton sebagai Bioindikator Kondisi Lingkungan Perairan di Pantai Cermin Kabupaten

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan fisika kimia, mengetahui kelimpahan, keanekaragaman,keseragaman, serta dominansi, dan pada akhirnya mengetahui

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan potensi Mollusca di zona pasang surut zona pasang surut tipe subtrat berbatu pantai Gatra Kabupaten

Penelitian mengenai struktur komunitas plankton ini bertujuan untuk mengetahui kemelimpahan, indeks keanekaragaman, dan indeks dominansi plankton di perairan mangrove

Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir Untuk Kegiatan Wisata Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria Kabupaten Pacitan, Jawa Timur).. Departemen Manajemen

Berdasarkan mutu perairan Pantai Sei Nypah dilihat dari indeks pencemaran dan storet termasuk untuk stasiun 1, stasiun 2 dan 3 termasuk dalam golongan tercemar ringan.. Kata

dan petunjukNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pola Sebaran Fitoplankton sebagai Bioindikator Kondisi Lingkungan Perairan di Pantai Cermin Kabupaten

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui famili-famili serangga yang terdapat pada wilayah lahan padi, indeks keanekaragaman pada tiap lahan padi, indeks dominansi