• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKOLOGI ARTHROPODA PADA SAWAH ORGANIK DAN SAWA NON ORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKOLOGI ARTHROPODA PADA SAWAH ORGANIK DAN SAWA NON ORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EKOLOGI ARTHROPODA PADA SAWAH ORGANIK DAN SAWAH NON ORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN

PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Oleh :

Astrid Siska Pratiwi NIM 4103220007 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

EKOLOGI ARTHROPODA PADA SAWAH ORGANIK DAN SAWA NON ORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ASTRID SISKA PRATIWI (NIM 4103220007)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman, jumlah spesies, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi Arthropoda, dan faktor fisika lingkungan di sawah organik dan sawah anorganik di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan jala serangga pada dua periode yaitu pada masa tanam padi dan pasca panen. Pengambilan Arthropoda dilakukan dengan mengayunkan jala serangga sejauh 20 meter sebanyak 6 transek. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 6 kali .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 Kelas (Insecta, Arachnida), 9 Ordo (Coleoptera, Hemiptera, Diptera, Hymenoptera, Homoptera, Odonata, Orthroptera, Lepidoptera, Araneidae), 25 Famili (Coccinellidae, Chrysomelidae, Staphylinidae, Carabidae, Pentatomidae, Alydidae, Chrinomidae, Tipulidae, Anthomyiidae, Chloropidae, Drosophilidae, Braconidae, Spechidae, Ichneumonidae, Cicadellidae, Delphacidae, Coenagrionidae, Libellulidae, Acrididae, Tettigoniidae, Nymphalidae, Tetragnathidae, Lycosidae, Araneidae, dan Salticidae), dan 43 Spesies. Terdapat 40 jenis Arthropoda pada sawah organik dan 36 jenis Arthropoda pada sawah anorganik .

Dari hasil penelitian indeks keanekaragaman kedua sawah sedang, indeks keseragaman kedua sawah tinggi, dan indek dominansi kedua sawah rendah. Faktor fisika lingkungan pada masa tanam padi hingga pasca panen berkisar antara 26,5 - 26,8ᵒC, dengan kelembaban udara berkisar antara 65,7 – 68,2%, dan kecepatan angin berkisar antara 1,39 – 1,40 m/detik.

(4)

iv

ECOLOGICAL ARTHROPOD IN ORGANIC PADDY FIELD AND INORGANIC PADDY FIELD IN LUBUK BAYAS

PERBAUNGAN DISTRICT SERDANG BEDAGAI

ASTRID SISKA PRATIWI (NIM 4103220007)

ABSTRACT

This research is conducted to determine the abundance, diversity, total species, diversity index, equitability index, dominance index of Arthropod and physical environmental factors in organic paddy field and inorganic paddy field in Lubuk Bayas village Perbaungan district Serdang Bedagai. This research uses a survey method with insecting net in two periods. Thr sampling is taken by swinged insecting net as far as 20 meter in six lines. Sampling was done six times. The result showed that there are 2 Class (Insect, Arachnida), ), 9 Ordo (Coleoptera, Hemiptera, Diptera, Hymenoptera, Homoptera, Odonata, Orthroptera, Lepidoptera, Araneidae), 25 Family (Coccinellidae, Chrysomelidae, Staphylinidae, Carabidae, Pentatomidae, Alydidae, Chrinomidae, Tipulidae, Anthomyiidae, Chloropidae, Drosophilidae, Braconidae, Spechidae, Ichneumonidae, Cicadellidae, Delphacidae, Coenagrionidae, Libellulidae, Acrididae, Tettigoniidae, Nymphalidae, Tetragnathidae, Lycosidae, Araneidae, and Salticidae), and 43 species. There are consist 40 species of Arthropod in organic paddy field and 36 species Arthropod in inorganic paddy field.

The result of this research are the diversity index of organic and inorganic paddy field is middle. The equitability index on organic and inorganic paddy field is high. The dominance index on organic and inorganic paddy field is low. The air temperature ranged from 26,5 - 26,8ᵒC, with a range from 65,7 – 68,2% humidity, and wind speed ranged from 1,39 – 1,40 m/sec.

(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kajian Teoritis 6

2.1.1. Ciri-ciri Arthropoda 6

2.1.1.1. Serangga 6

2.1.1.2. Arachnida 14

2.1.2. Peranan Arthropoda 14

2.1.3. Pestisida 16

2.1.4. Ekosistem Persawahan 18

2.1.4.1. Pertanian Organik 19

2.1.4.2. Pertanian Anorganik 21

2.1.5. Faktor Fisika Lingkungan 21

2.1.5.1. Suhu Udara 21

2.1.5.2. Kelembaban Udara 22

2.1.5.3. Angin 23

2.2. Kerangka Berpikir 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel 24

3.3. Alat Dan Bahan 24

3.4. Teknik Pengumpulan Data 25

3.4.1. Metode Dan Desain Penelitian 25

3.4.2. Jenis Dan Sumber Data 26

(6)

viii

3.5. Teknik Analisis Data 28

3.5.1. Indeks Keanekaragaman 28

3.5.2. Indeks Keseragaman 28

3.5.3. Indeks Dominansi 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.1. Hasil Penelitian 30

4.1.1. Data dan Hasil Identifikasi 30

4.1.2. Pengaruh Jenis Sawah 36

4.1.2.1. Pengaruh Jenis Sawah terhadap Kelimpahan Arthropoda 36 4.1.2.2. Pengaruh Jenis Sawah terhadap Jumlah Spesies Arthropoda 36 4.1.2.3. Pengaruh Jenis Sawah terhadap Keanekaragaman Arthropoda 37 4.1.2.4. Pengaruh Jenis Sawah terhadap Keseragaman Arthropoda 37 4.1.2.5. Pengaruh Jenis Sawah terhadap Dominansi Arthropoda 38

4.1.3. Pengaruh Umur Padi 39

4.1.3.1. Pengaruh Umur Padi terhadap kelimpahan Arthropoda 39 4.1.3.2. Pengaruh Umur Padi terhadap Jumlah Spesies Arthropoda 42 4.1.3.3. Pengaruh Umur Padi terhadap Keanekaragaman Arthropoda 42 4.1.3.4. Pengaruh Umur Padi terhadap Keseragaman Arthropoda 43 4.1.3.5. Pengaruh Umur Padi terhadap Dominansi Arthropoda 44 4.1.4. Analisis Spesies Arthropoda terhadap Jumlah Individu 45

4.2. Pembahasan 47

4.2.1. Penggolongan Jenis Arthropoda Berdasarkan Peranannya 47

4.2.2. Hasil Analisis (ANAVA) 48

4.2.2.1. Pengaruh Jenis Sawah dan Umur Padi terhadap Kelimpaha

Arthropoda 48

4.2.2.2. Pengaruh Jenis Sawah dan Umur Padi terhadap Jumlah spesies

Arthropoda 50

4.2.2.3. Indeks Keanekaragaman Arthropoda 51

4.2.2.4. Indeks Keseragaman Arthropoda 53

4.2.2.5. Indeks Dominansi Arthropoda 54

4.2.3. Faktor Fisika Lingkungan 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 60

(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Arthropoda yang Ditemukan pada Areal Sawah

Organik dan Anorganik pada Masa Tanam Padi hingga Pasca Panen di Desa Lubuk Bayas

Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai 30

Tabel 4.2. Kehadiran Arthropoda yang Ditemukan pada

Areal Sawah Organik dan Anorganik pada Masa Tanam Padi hingga Pasca Panen di Desa Lubuk Bayas Kecamatan

Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai 32

Tabel 4.3. Kelimpahan Arthropoda pada Sawah Organik dan

Sawah Anorganik 34

Tabel 4.4. Kelimpahan Arthropoda di Sawah Organik dan Sawah

Anorganik pada Setiap tahap Perkembangan Tanaman Padi 40

Tabel 4.5. Hasil ANAVA Spesies Arthropoda terhadap Jumlah Individu 45

Tabel 4.6. Faktor Fisika Lingkungan pada Masa Tanam Padi Hingga

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Metode Transek 26

Gambar 4.1. Pengaruh jenis sawah terhadap jumlah spesies Arthropoda

(F=251,856 ; P= 0,000) 36

Gambar 4.2. Pengaruh jenis sawah terhadap indeks keanekaragaman

Arthropoda (F= 205,931 ; P= 0,000) 37

Gambar 4.3. Pengaruh jenis sawah terhadap indeks keseragaman

Arthropoda (F=95,148 ; P= 0,000) 38

Gambar 4.4. Pengaruh jenis sawah terhadap indeks dominansi

Arthropoda (F=166,289 ; P= 0,000) 38

Gambar 4.5. Pengaruh umur padi terhadap kelimpahan Arthropoda 39

Gambar 4.6. Pengaruh umur padi terhadap jumlah spesies Arthropoda 42

Gambar 4.7. Pengaruh umur padi terhadap indeks keanekaragaman

Arthropoda 43

Gambar 4.8. Pengaruh umur padi terhadap indeks keseragaman

Arthropoda 44

Gambar 4.9. Pengaruh umur padi terhadap indeks dominansi

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Arthropoda Hasil Identifikasi 64

Lampiran 2 Analisis SPSS 71

Lampiran 3 Faktor Fisika Lingkungan pada Masa Tanam Padi

Hingga Pasca Panen 87

(10)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di dua jenis sawah yang

berbeda ( organik dan non-organik) di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kelimpahan Arthropoda di sawah organik (1432 individu) lebih rendah

bila dibandingkan dengan kelimpahan Arthropoda pada sawah anorganik

(1441 individu). Kelimpahan Arthropoda pada sawah anorganik, didapat

pada umur padi 14 minggu (57,33 ± 26,202)

2. Keanekaragaman Arthropoda pada sawah organik (40 jenis) lebih tinggi

bila dibandingkan dengan keanekaragaman Arthropoda pada sawah

anorganik (36 jenis)

3. Jumlah spesies Arthropoda pada sawah organik (10,17 ± 3,45) lebih tinggi

bila dibandingkan dengan jumlah spesies Arthropoda pada sawah

anorganik (8,08 ± 3,84). Jumlah spesies Arthropoda pada sawah organik ,

paling tinggi ditemukan pada umur padi 14 minggu (14,67 ± 1,976)

4. Indeks keanekaragaman pada sawah organik (1,893) dan pada sawah

anorganik (1,591), sehingga indeks keanekaragaman dikategorikan sedang

5. Indeks keseragaman pada sawah organik (0,8431) dan pada sawah

anorganik (0,7733), sehingga indeks keseragaman dikategorikan tinggi

6. Indeks dominansi pada sawah organik (0,2186), dan pada sawah anorganik

(0,3130), sehingga indeks dominansi dikategorikan rendah

7. Faktor fisika lingkungan di kedua sawah tidak berpengaruh signifikan

terhadap kehadiran Arthropoda dengan suhu antara 26,5 – 26,8ᵒC,

(11)

60

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini disarankan sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang khusus untuk mengkaji biologi

perkembangan pada masing-masing jenis Arthropoda yang ada

2. Perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh kelimpahan,

keanekaragaman serta dominansi setiap jenis Arthropoda terhadap

tanaman padi

3. Perlu adanya kesadaran bagi para petani untuk kembali lagi ke sistem

persawahan organik mengingat adanya keseimbangan ekosistem yang

justru sangat membantu petani dalam pencapaian target produksi dan tetap

(12)

61

DAFTAR PUSTAKA

Aminatun, T., (2012), Teknik Pengendalian Serangga Hama Tanaman PadiDengan Konservasi Musuh Alami, Artikel Untuk Majalah Ilmiah Populer WUXN

Anonim, (2007), Hama Penyakit dan Hara pada Padi, http://penzagronomi.com.2007//12//hama-penyakit-dan-hara-pada-padi.html.

Anonim, (2010a), Arthropoda, http://id.wikipedia.org/wiki/Artropoda

Anonim, (2010b), Data Potensi Lahan Pertanian Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai

http://repository.usu.ac.id/bitstream/Chapter%20I.pdf)

Anonim, (2011), http://

repository.ipb.ac.id/Tinjauan/Pustaka_25202011nmi.pdf

Anonim, (2012), http://sekarmadjapahit.wordpress.com/2012/04/29/ptt-padi-sawah/

Avelinus, Suwantoro, A., (2008), Analisis Pengembangan Pertanian Organik di Kabupaten Magelang, TESIS, Semarang, Program Pasca Sarjana UNDIP

Baehakki, (1992), Berbagai Hama Serangga Tanaman Padi, Bandung, Angkasa

Borror, D., J., (1992), Pengenalan dan Pembelajaran Serangga, Yogyakarta, UGM University

David, B.V., Ananthakrishnan, T.N. 2006. General and applied entomology. India New Delhi: McGraw-Hill

Fristianty, Manurung, D., (2012), Studi Ekologi Wereng (Homoptera) Pada Tanaman Padi Sawah di Tiga Kecamatan Kabupaten Serge, SKRIPSI, Medan, FMIPA UNIMED

Herlinda, S., Walujo, Estuningsih, S., Irsan, C., (2008), Perbandingan Keanekaragaman Spesies dan Kelimpahan Arthropoda Predator Penghuni Tanah di Sawah Lebak yang Diaplikasi dan Tanpa Aplikasi Insekta, Jurnal Entomologi Indonesia, 5(2): 96-107

(13)

62

Kartohardjono, A., (2011), Penggunaan Musuh Alami Sebagai Komponen Pengendalian Hama Padi Berbasis Ekologi, Pengembangan Inovasi Pertanian 4(1): 29-46

Ketut, Widnyana, I., (2011), Meningkatkan Peranan Musuh Alami Dalam Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Sesuai Konsep PHT (Pengelolaan Hama Penyakit Terpadu), Jurnal Bakti Saraswati, 01(02), Denpasar Bali, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mahasaraswati

Kristanti, S., N., (2012), Analisis Komparasi Usaha Tani Padi Organik dan Anorganik di Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen, SKRIPSI, Salatiga, Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Kurnia, Sari, F., (2012), Analisis Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Tingkat Serangga Hama Wereng Coklat (Studi Kasus : Kabupaten Karawang), SKRIPSI, Bogor, Departemen Geofisika dan Meteorologi, FMIPA Institut Pertanian Bogor

Manurung, B. 2013. Ekologi Hewan. Medan: Universitas Negeri Medan.

Mlynarek, Julia., (2009), Phylogeny of The Tribe Elacripterini (Diptera :Chloropidae), THESIS, Montreal, Departement of Natural Resource Sciences, Mc.Gill University

Mukayat, D.B. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga

Nurbaeti,B., Diratmaja, A., Putra, S.,(2010), Hama Wereng Cokelat (Nilaparvata lugens stal) dan Pengendaliannya, Bogor, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

Nurhadi ,(2011), Komposisi Arthropoda Permukaan Tanah Di Kawasan Pabrik Pupuk Sriwijaya Palembang. Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Ekotrans Universitas Ekasakti Padang. 11 (1): 1-11.

Odum. E., P., (1993), Dasar-Dasar Ekologi, Yogyakarta, Gajah Mada University Press

Patty, Novita., (2006), Keanekaragaman Jenis Capung (Odonata) di Situ Gintung Ciputat, Tangerang, SKRIPSI, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah

(14)

63

Ramadhani, W., (2013), Karakteristik Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Penerapan Teknologi Pertanian Semi Organik Pada Komoditi Padi Sawah (Studi Kasus : Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat), SKRIPSI, hlm. 5-7, Medan, Universitas Sumatera Utara

Rizali, A., Buchori, D., Triwidodo, H., (2002), Keanekaragaman Serangga Pada Lahan Persawahan-Tepian Hutan : Indikator Kesehatan Lingkungan, Hayati, 9(2) : 41-48 ISSN 0854-8587

Samudra, F.B., Izzati, M., Purnaweni, H. 2013. Kelimpahan dan

keanekaragaman Arthropoda tanah di lahan sayuran organik “Urban

Farming” : Universitas Diponegoro. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. hlm 190-196.

Sembel, Dantje, T., (2010), Pengendalian Hayati, Yogyakarta, Penerbit ANDI

Sembel, Dantje, T., (2012), Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman, Yogyakarta, Penerbit ANDI

Sodiq, M., (2009), Ketahanan Tanaman terhadap Hama, Jawa Timur, Universitas Pembangunan Nasional

Soemarno, (2010), Ekosistem Sawah, MS, PSIP-PPSUB

Shepard BM, Barrion AT, Litsinger JA. (1991), Friends of The Rice Farmer: Helpful Insects, Spiders, and Pathogens. Los Banos: International Rice Research Institute.

Widiarta, I., N., Kusdiaman, D., dan Suprihanto, (2006), Keragaman Arthropoda Pada Padi Sawah Dengan Pengelolaan Tanaman Terpadu, Jurnal HPT. Tropika, 06 (02) : 61-69

Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar ekologi bagi populasi dan komunitas. Jakarta: UI-Press.

Yuniarti, N., (2012), Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia dan Gastropoda Molusca) di pesisir Glayem Jantinyuar Indramayu Jawa Barat, SKRIPSI, Bogor, IPB

Gambar

Tabel 4.1. Arthropoda yang Ditemukan pada Areal Sawah
Gambar 3.1.  Metode Transek

Referensi

Dokumen terkait

Dari eksperimen sederhana pada tes penentuan posisi pada titik kontrol N0005 dan pengukuran detil planimetrik didapat dua hasil yang agak berbeda dimana pada tes

1) Kontrak Kelola atau lazimnya disebut Management Contract adalah bentuk KPBU dimana pihak swasta menjalankan fungsi pengelolaan penyediaan barang/jasa yang menggunakan aset

Maka, apabila seorang manajer proyek dalam tas kerjanya masih penuh dengan pekerjaan yang dibawa pulang untuk dilembur di rumahnya, atau di atas mejanya bertumpuk pekerjaan

Perwakilan BPKP dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan yang dibantu oleh satu Kepala Bagian Tata Usaha, tiga Kepala Sub Bagian yakni Kepegawaian, Keuangan dan Umum serta

Bayu selalu berbakti kepada orang tua, karena itu adalah salah satu kewajiban yang penting sebagai seorang anak, karena kita tahu seberapa besarnya pengorbanan

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah cara pembuatan dari mulai menentukan struktur navigasi, membuat design antarmuka , pembentukan elemen, penggabungan

Dimana sistem pakar bila dikaitkan dengan kemampuan dokter dalam mendiagnosis secara dini kond isi kesehatan pasien, dapat diciptakan suatu sistem komputer yang bertugas

Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK).. Panduan Menyusui & Makanan Sehat