• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA YAPENDAK TINJOWAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA YAPENDAK TINJOWAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII

SMP SWASTA YAPENDAK TINJOWAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FLORENTA WINDA HERLINA PARDEDE

NIM 2103111025

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Florenta Winda H. Pardede, NIM 2103111025, Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh metode karyawisata dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan dengan jumlah 162 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 siswa yang diambil secara acak sederhana. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan berupa tes esai menulis puisi Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre-test = 59,06, standar deviasi = 8,74, digolongkan pada kategori baik = 16,67%, kategori cukup = 60 % dan kategori kurang = 23,33%. Nilai rata-rata post-test = 78,40, standar deviasi = 7,77 dan dikategorikan pada kategori sangat baik = 13,33%, baik = 76,67% dan cukup = 10 %. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahui t0 sebesar 8,9. Selanjutnya t0 tersebut dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df = N-1, yakni 30-1 = 29. Dari df 30 diperoleh taraf signifikansi 5% = 2,04. Dengan demikian thitung > ttabel, yakni 8,9 > 2,04 dengan demikian hipotesis alternative (Ha) diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan.

(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 6

C.

Pembatasan Masalah ... 7

D.

Rumusan Masalah ... 8

E.

Tujuan Masalah ... 8

F.

Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A.

Kerangka Teoretis... 11

1.

Pengertian Metode Karyawisata ... 11

2.

Manfaat Metode Karyawisata ... 12

3.

Langkah-langkah Penerapan Metode Karyawisata ... 13

4.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata ... 14

5.

Pengertian Menulis ... 15

6.

Pengertian Puisi ... 15

7.

Proses Kreatif Menulis Puisi ... 16

8.

Unsur-unsur Puisi ... 17

a.

Diksi ... 18

b.

Citraan ... 19

c.

Bahasa Kias ... 21

d.

Isi ... 22

e.

Amanat ... 25

9.

Penilaian Kemampuan Menulis Puisi ... 26

B.

Kerangka Konseptual ... 29

C.

Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A.

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

(8)

v

1.

Populasi Penelitian ... 33

2.

Sampel Penelitian ... 33

C.

Metode dan Desain Penelitian... 34

1.

Metode Penelitian ... 34

2.

Desain Penelitian ... 35

D.

Variabel Penelitian ... 35

E.

Definisi Operasional ... 36

F.

Instrumen Penelitian ... 36

G.

Organisasi Pengolahan Data ... 37

H.

Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Kemampuan Siswa Kelas VII dalam Menulis Puisi

Sebelum Penerapan Metode Karyawisata (

Pre-test

) ... 42

a. Rata-rata (Mean)

Pre-test

... 44

b. Standar Deviasi

Pre-test

... 44

c. Standar

Error

Pre-test

... 44

2. Kemampuan Siswa Kelas VII dalam Menulis Puisi

Sesudah Penerapan Metode Karyawisata (

Post-test)

... 46

a. Rata-rata (Mean)

Post-test

... 48

b. Standar Deviasi

Post-test

... 49

c. Standar

Error

Post-test

... 49

d. Standar

Error

Perbedaan

Pre-test

dan

Post-test

... 50

3. Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan

Menulis Puisi ... 51

B. Uji Persyaratan Analisis Data... 53

1. Uji Normalitas ... 53

a. Uji Normalitas

Pre-test

... 53

b. Uji Normalitas

Post-test

... 55

2. Uji Homogenitas... 57

3. Uji Hipotesis... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Simpulan ... 62

B. Saran ... 62

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

[image:9.612.84.535.77.646.2]

Halaman

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Silabus ...

66

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...

69

Lampiran 3

Materi Pembelajaran Menulis Puisi ...

76

Lampiran 4

Tes Kemampuan Menulis Puisi ...

82

Lampiran 5

Contoh Puisi Keindahan Alam ...

83

Lampiran 6

Hasil Kerja Siswa Menulis Puisi(

Pre-test)

...

86

Lampiran 7 Hasil Kerja Siswa Menulis Puisi(

Post-test)

...

89

Lampiran 8 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ...

92

Lampiran 9

Tabel Nukilan Nilai T Untuk Berbagi Df ...

93

Lampiran 10 Tabel Harga Distribusi F ...

94

Lampiran 11 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0-Z ...

97

[image:10.612.87.535.83.634.2]
(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis sebagai suatu kegiatan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

Produktif yang dimaksud adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pikiran, atau

perasaan oleh pihak penutur, dalam hal ini penulis. Sebenarnya kegiatan produktif

terdiri dari dua macam yaitu berbicara dan menulis. Meskipun sama-sama

merupakan kegiatan produktif, kegiatan tersebut mempunyai perbedaan yang

utama, yaitu pada media dan sarana yang digunakan. Berbicara menggunakan

sarana lisan, sedangkan menulis menggunakan sarana tulisan. Di samping itu,

berbicara merupakan aktivitas memberi dan menerima bahasa, yaitu

menyampaikan gagasan pada lawan bicara dan pada waktu yang bersamaan

menerima gagasan yang disampaikan lawan bicara. Jadi dalam berbicara terjadi

komunikasi timbal-balik, hal yang tidak dapat ditemui dalam menulis. Sementara

itu, menulis adalah kegiatan menyampaikan gagasan yang tidak dapat secara

langsung diterima dan direaksi oleh pihak yang dituju.

Aktivitas menulis merupakan salah satu manisfestasi kemampuan (dan

keterampilan) berbahasa paling akhir yang dikuasai pembelajar bahasa setelah

menyimak, membaca, dan berbicara (Burhan Nurgiyantoro dalam Zulaikkhoh,

2009:2). Dalam buku yang sama juga dijelaskan apabila dibandingkan dengan

(12)

2

pembelajar bahasa karena kemampuan menulis menghendaki penguasaan

berbagai aspek lain di luar bahasa, untuk menghasilkan tulisan yang baik dan

benar. Sementara itu, Akhadiah (1988:2) juga menyatakan bahwa menulis

merupakan keterampilan berbahasa yang paling rumit. Karena menulis melibatkan

berbagai keterampilan lainnya, diantaranya kemampuan menyusun pikiran dan

perasaan dengan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan kaidah-kaidah tata

bahasa.

Keterampilan menulis seseorang bukan merupakan bakat tetapi merupakan

keterampilan yang dapat dikembangkan melalui latihan yang berkesinambungan.

Keterampilan menulis memerlukan intensitas pelatihan yang terus menerus hingga

menghasilkan sebuah tulisan yang indah dan memiliki nilai estetika. Keterampilan

menulis perlu ditumbuh kembangkan dalam dunia pendidikan karena dapat

melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menanggapi segala sesuatu. Menulis

juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,

memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah,

dan menyusun urutan dari pengalaman. Melatih kaum remaja dalam hal ini siswa

SMP dengan kegiatan menulis puisi sangat penting. Meskipun pembelajaran

menulis puisi tidak dimaksudkan untuk mencetak sastrawan, pembelajaran

menulis puisi dapat dipakai siswa untuk mengekspresikan perasaan dan

pikirannya. Selain itu, kegiatan menulis puisi juga dapat dipakai untuk melatih

kreativitas siswa dan melatih kepekaan mereka terhadap seni sastra (Andrina

(13)

3

Menulis kreatif puisi merupakan salah satu keterampilan bidang apresiasi

sastra yang harus dikuasai oleh siswa. Pembelajaran menulis puisi bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasikan karya sastra,

khususnya puisi, sesuai dengan kurikulum bahasa Indonesia yaitu menulis kreatif

puisi yang berkenaan dengan keindahan alam. Fenomena pembelajaran sastra

yang terjadi, baik dalam pembelajaran puisi, prosa fiksi, maupun drama, selama

ini menunjukkan bahwa siswa belajar sastra hanya dengan mengikuti tuntutan

kurikulum agar dapat lulus dan mendapat nilai yang memuaskan, terutama pada

pelajaran sastra. Dampaknya, siswa menganggap pelajaran sastra seperti beban

dan paksaan semata. Siswa cenderung tidak menghargai dan menikmati nilai-nilai

estetis yang terdapat dalam sastra.

Pembelajaran menulis tidaklah mudah, dikarenakan adanya hambatan yang

terjadi dalam proses pembelajarannya di sekolah khususnya pada tingkat Sekolah

Menengah Pertama (SMP), misalnya metode pembelajaran kurang optimal

penggunaannya dalam pembelajaran menulis puisi dan minat siswa dalam menulis

puisi dan kemampuan menulis puisi siswa juga tergolong masih rendah padahal

kemampuan pemahaman siswa terhadap materi cukup baik.

Andrina (2011:22) dalam penelitiannya membuktikan bahwa pada siswa

kelas VIII G SMPN 8 nilai yang diperoleh siswa dari hasil tes menulis puisi di

kelas tersebut memiliki nilai menulis puisi paling rendah dibandingkan kelas VIII

lainnya. Selain itu, partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran juga menjadi acuan

(14)

4

tersebut, nilai rata-rata keterampilan menulis siswa VIII G belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal, yaitu 7,0.

Hal tersebut juga diperjelas ketika melakukan observasi di kelas VIII G

SMPN 8 pada tanggal 3 Maret 2011. Berdasarkan hasil puisi yang dibuat siswa

pada penugasan yang pernah diberikan oleh guru, menunjukkan bahwa

keterampilan menulis mereka rendah. Selain dari nilai yang diperoleh siswa masih

di bawah rata-rata ketuntasan minimal, minat yang rendah terhadap kegiatan

menulis puisi terlihat saat guru memberi tugas menulis. Banyak di antara mereka

yang mengeluh dan tidak menginginkan tugas tersebut. Sebagian besar siswa

menghabiskan waktu yang diberikan untuk mencari ide tulisan dan mereka

mengalami kesulitan untuk memilih kata-kata yang nantinya akan digunakan

dalam menulis puisi. Akibatnya, tugas menulis yang seharusnya selesai di hari

yang sama harus menjadi tugas di rumah karena siswa sulit menemukan kata-kata

yang akan digunakan di dalam puisi.

Proses pembelajaran yang terjadi di kelas juga masih berlangsung secara

konvensional. Kegiatan belajar-mengajar didominasi oleh guru, sehingga siswa

kurang aktif di dalam kelas. Pembelajaran keterampilan menulis lebih banyak

disajikan dalam bentuk teori-teori. Hal ini menyebabkan kurangnya kebiasaan

menulis oleh siswa sehingga mereka sulit menuangkan ide-idenya dalam bentuk

tulisan. Kurangnya sarana yang dapat meningkatkan minat siswa dalam menulis

puisi itulah yang menjadi salah satu faktor kurang terampilnya siswa dalam

menulis. Seharusnya, pada siswa Sekolah Menengah Pertama, siswa dituntut

(15)

5

Namun, pada kenyataanya kegiatan menulis ini belum dapat terlaksana

sepenuhnya.

Dalam penelitian yang sama juga diungkapkan bahwa siswa mengalami

kesulitan dalam pembelajaran menulis puisi dikarenakan penggunaan metode

pembelajaran yang tidak efektif. Ketika penyampaian materi, guru cenderung

menggunakan metode ceramah. Di dalam kelas siswa hanya duduk, mencatat, dan

mendengarkan apa yang disampaikan guru dan hanya sedikit peluang bagi siswa

untuk bertanya. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung pada

pencapaian target materi kurikulum, tenaga pendidik lebih mementingkan

penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat terjadi karena dalam

pembelajaran, guru tidak menggunakan metode yang efektif dan kurang

bervariatif. Dengan demikian, suasana dalam proses pembelajaran menjadi kurang

kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

Adapun hambatan lain menurut Utami (2013:6) bahwa dalam pembelajaran

menulis puisi siswa masih mengalami kesulitan dalam menentukan ide, dan

mengembangkan ide menjadi puisi karena kurangnya penguasaan kosakata, dan

karena tidak terbiasa mengungkapkan perasaaan, pemikiran dan imajinasinya ke

dalam bentuk puisi.

Berdasarkan hambatan yang dipaparkan di atas, maka penulis berkeinginan

untuk meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran menulis puisi, yang

merupakan hal yang cukup penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia

khususnya dalam pembelajaran sastra. Jika masalah ini dibiarkan, maka akan

(16)

6

terlebih dalam pembelajaran menulis puisi. Jika permasalahan dalam hal menulis

puisi ini belum ditemukan solusinya, hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya

ketertarikan siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu,

penulis melakukan penelitian terkait masalah tersebut dengan mengunakan suatu

metode untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran bahasa Indonesia, terutama

dalam bidang menulis puisi.

Penulis menggunakan metode karyawisata (fieldtrip) dalam penelitian ini dikarenakan sampai sekarang masih jarang penelitian yang menggunakan metode

karyawisata dalam proses pembelajaran menulis puisi terutama di SMP. Penulis

berharap penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis puisi ini

dapat memberikan pengalaman langsung, merangsang motivasi siswa agar

menyukai pelajaran menulis puisi, sehingga siswa dapat menuangkan ide,

berkreasi, dan menghasilkan karya tulis sastra berupa puisi dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas maka metode karyawisata digunakan sebagai salah

satu sarana dalam memilih judul sebagai bahan untuk penelitian “Pengaruh

Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII

SMP Swasta Yapendak Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan

(17)

7

1. metode pembelajaran kurang optimal penggunaannya dalam pembelajaran

menulis puisi (tidak bervariasi),

2. minat siswa dalam menulis puisi dan kemampuan menulis puisi siswa juga

tergolong masih rendah,

3. nilai rata-rata keterampilan menulis puisi siswa belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal,

4. siswa masih mengalami kesulitan dalam menentukan ide dan

mengembangkan ide menjadi puisi karena kurangnya penguasaan kosakata.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan cukup kompleksnya identifikasi masalah yang

dipaparkan di atas serta keterbatasan waktu peneliti untuk meneliti keseluruhan

permasalahan tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada satu hal yaitu pada poin

pertama, mengenai penggunaan metode pembelajaran yang kurang optimal atau

tidak bervariasi dalam pembelajaran menulis puisi. Untuk itu dalam penelitian ini

penulis menawarkan solusi yaitu dengan menerapkan metode karyawisata dalam

pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Swasta Yapendak

Tinjowan. Penulis memilih metode karyawisata ini sebagai solusi dikarenakan

metode tersebut secara teori berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi

siswa. Metode karyawisata merupakan metode penyampaian materi pelajaran

dengan cara membawa langsung siswa ke objek di luar sekolah atau di lingkungan

yang berdekatan dengan sekolah agar siswa dapat mengamati objek secara

(18)

8

metode yang efektif digunakan sebagai metode pembelajaran khususnya dalam

melatih keterampilan menulis puisi, karena dengan mengamati lingkungan secara

nyata siswa akan lebih bersemangat dalam mengembangkan idenya ke dalam

puisi.

D. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini terumus di dalam pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa sebelum menggunakan metode

karyawisata?

2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa sesudah menggunakan metode

karyawisata?

3. Adakah pengaruh yang signifikan dari penerapan metode karyawisata

terhadap kemampuan menulis puisi?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. mengetahui kemampuan menulis puisi siswa sebelum menggunakan metode

karyawisata,

2. mengetahui kemampuan menulis puisi siswa sesudah menggunakan metode

(19)

9

3. mengetahui adakah pengaruh yang signifikan dari penerapan metode

karyawisata terhadap kemampuan menulis puisi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat

teoretis dan manfaat praktis. Uraiannya adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi tammbahan pengetahuan

dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis puisi

dengan metode karyawisata. Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan baru mengenai metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa

dalam PBM (proses belajar mengajar).

2) Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi bagi siswa dalam

menemukan ide tulisan agar lebih kreatif dalam menulis, khususnya

menulis puisi.

2. Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

3. Siswa juga diharapkan dapat mengubah pandangan tentang belajar

(20)

10

4. Dan hasil penelitian ini akan memberikan semangat baru kepada siswa

untuk terampil menulis puisi agar dapat meningkatkan kemampuan

menulis puisi siswa.

b. Bagi Guru

1. Mengatasi kesulitan pembelajaran menulis puisi yang dialami guru.

2. Penelitian ini bisa memberikan suatu acuan kepada guru untuk

membuat pembelajaran menulis puisi lebih kreatif dan inovatif.

c. Bagi Peneliti

1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh ketika penulis nantinya sudah

benar-benar berkecimpung di dalam dunia pengajaran.

2. Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam penelitian yang

terkait dengan pembelajaran menulis.

d. Bagi Sekolah

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan proses

pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan

kemampuan menulis puisi kelas VII SMP Swasta Yapendak

Pembelajaran 2013/2014.

e. Bagi Pembaca

1. Melalui penelitian pembaca diharapkan memperoleh pengetahuan dan

dapat memperluas wawasan di bidang pendidikan dan bagaimana

(21)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang di dapat dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV

dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Kegiatan menulis puisi sebelum menggunakan metode karyawisata

memiliki rata-rata sebeasar 59,06 pada kategori cukup.

2. Kegiatan menulis puisi setelah menggunakan metode karyawisata

memiliki rata-rata sebesar 78,40 pada kategori baik.

3. Terdapat pengaruh dari penggunaan metode karyawisata terhadap

kemampuan menulis puisi siswa atau dapat dikatakan bahawa metode

karyawisata dapat meningkatkan kemapuan menulis puisi siswa kelas VII

SMP Swasta Yapendak Tinjowan.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP Swasta

Yapendak Tinjowan tahun pembelajaran 2013/2014 maka dibawah ini diuraikan

beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pembelajaran

(22)

63

1. Sebaiknya guru merancang pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, salah satunya dengan

menerapkan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Guru hendaknya mengoptimalkan pengembangan potensi dan kreativitas

siswa baik di dalam maupun di luar kelas sebagai penunjang pembelajaran.

3. Kemampuan menulis puisi siswa yang sudah baik yang telah dicapai harus

dipertahankan dan terus dikembangkan, karena bukan tidak mungkin kelak

ada salah seorang dari kalian yang menjadi penyair atau penulis.

4. Siswa juga hendaknya aktif dan belajar menggali ide tulisan melalui

berbagai sumber.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil

penelitian ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penggunaan

metode karyawisata dan penerapannya dalam proses pembelajaran

(23)

64

DAFTAR PUSTAKA

Andrina, Yovi M. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Kartu Mimpi Bergambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Magelang. UNY: Skripsi.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Jakarta.

Depdiknas. 2006. KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hassanudin. 2011. HakikatMenulis. http://hasan2u.blogspot.com diakses pada 22 Juni 2014.

Keraf, G. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mala Utami. 2013. Efektivitas Metode Field Trip dalam Pembelajaran Menulis

Puisi (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Lembang Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013. UPI: Skripsi. N.K, Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat: PT. Ciputat Press. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sitalawati, Anita. 2013. Puisi Lingkungan Sekolah. anilasitalawati.blogspot.com

diakses pada tanggal 26 Februari 2014.

Sri Rakhmawati. 2011. Keefektifan Penggunaan Media Gambar Peristiwa Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta. UNY: Skripsi.

(24)

65

Persada.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartiningsih, Dewi. 2011. Keefektifan Penggunaan Gambar Bertema Alam Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Purworejo. UNY: Skripsi.

Tarigan, H.G. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun. 2008. KBBI Edisi Keempat. Jakarta: Balai Puataka.

Vera, Adelia. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study). Yogyakarta: Diva Press.

Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi; Panduan untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Gambar 2.1   Hubungan Antar Variabel .....................................................
Tabel Nukilan Nilai T Untuk Berbagi Df ..............................

Referensi

Dokumen terkait

Awalnya pada pertama kali peluncuran Flexi Combo tahun 2004, layanan Flexi Combo diperkenalkan kepada pengguna Flexi dengan mengharuskan pengguna layanan Flexi Combo datang

angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir. lebih dari 2500

MEMR/ the Centre for Data and Information on Energy and Mineral.. Resources (PUSDATIN) and the IEA may work together to

Kajian Faktual Pelaksanaan Pengelolaan Aset Daerah atau BMD di Kota Salatiga

BOGOR 2012.. Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Analisis Perubahan Tutupan Lahan, Struktur Genetik, dan Kandungan Biomassa Karbon Pinus merkusii Jungh et de Vriese strain

PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE (FIBER PLASTIC BENESER), Rikar Paledung, NPM 120214473, tahun 2016, Peminatan Struktur,

Rangkaian Pulse Code Modulation pada Module ED Laboratory 2960 F terdiri dari clock generator, voltage follower, voltage comparator, counter, latch dan shift register..

of patient safety culture by MaPSaF are: (1) commitment to overall continuous improvement, (2) priority given to patient safety, (3) system error and individual