UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI
MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN CNC DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING
PADA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN
SMK N 1 BALIGE
T.P 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
OLEH :
BASTIAN RIKARDO PARHUSIP
NIM. 5103121010
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
iv ABSTRAK
Bastian Rikardo Parhusip: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Standart Kompetensi Mengeset Mesin Dan Program Mesin CNC dengan menggunakan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada standart kompetensi Mengeset Mesin Dan Program Mesin CNC dengan menggunakan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige T.A 2014/2015 yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan Model Quantum Teaching sedangkan subjeknya adalah siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar siswa setelah penerapan model quantum Teaching meningkat dari pada aktivitas dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dimana pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 56,2 dan persentase ketuntasan klasikal hanya 10,34%. Pada siklus I dengan penerapan Model quantum teaching diperoleh rata-rata kelas menjadi 66,89 dan persentase ketuntasan klasikal menjadi 41,32% Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik itu dari segi rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikal siswa. Pada siklus II dengan penerapan model quantum teaching diperoleh peningkatan rata-rata kelas menjadi 75 dan ketuntasan klasikal menjadi 82,75%. Dengan demikian hasil penelitian membuktikan kebenaran hipotesis tindakan, bahwa Penerapan Model Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mengeset mesin dan program mesin CNC pada siswa kelas XII TP1 SMK N 1 Balige.
v ABSTRACT
Bastian Rikardo Parhusip: Effort to Improve Learning Achievement in Competency Standard Engine Setting and Program of Machine CNC by Implementing Quantum Teaching Model at Student Grade XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige. Thesis. Faculty of Technique, State University of Medan. 2015.
This research aimed to know the improvement students’ activities and achievement in Competency Standard Engine Setting and Program of Machine CNC by implementing Quantum Teaching Model at Grade XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige Academic Year 2014/2015 with the total of 29 students. Object of this research was implementing Quantum Teaching Model, and the subject was student. This research was Classroom Action Research which was conducted in two cycles, which every cycle has 4 phases, namely planning, action, observation, and reflection. Based on research result, it showed that students’ activities and learning achievement of students treated with quantum teaching model improve better than with conventional learning model. At pre-test before giving treatment, average value of class is 56.2 and passing percentage is 10.34%. At the first cycle of implementing quantum teaching, students got average value 66.98 and passing percentage became 41.32%. This showed that there was an increase of either average value or passing percentage. And at the second cycle, average value increased to 75 and passing percentage increased to 82.75%. So based on that results, it proved the truth of action hypothesis that the implementing of Quantum
Teaching Learning Model can improve students’ activities and learning achievement in competency standard engine setting and program of machine CNC at Student Grade XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Penulisan Skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN CNC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK N 1 BALIGE T.P 2014/2015”. Adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan.
Penulis banyak memahami bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulisan Skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari
pihak-pihak terkait. Untuk itu dengan rasa rendah hati penulis ucapkan terima kasih
vi
1. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam
Skripsi Penelitian ini sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini.
2. Drs. Manintin Banjarnahor, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan studi.
3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
4. Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
mesin.
5. Prof Dr. Sumarno ,M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
6. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan
7. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor UNIMED..
8. Bapak B Sianipar, S.T , Selaku kepala sekolah SMK N 1 Balige yang telah
memberikan izin pelaksanaan penelitian.
9. Teristimewa kepada seluruh keluarga besarku terutama kepada kedua orang
tuaku J. Parhusip dan R. Br Situmorang serta Kakak saya Dumastika Parhusip,
Adek saya Seri Siregar, yang telah memberikan kasih sayangnya serta
vii
10.Sahabat penulis Setia FM Sihombing, Supriando Sinambela, Marko A Tobing,
Fidelis K Gultom, Johannes Manalu, Rorio Simarmata, mathews king god dan
semua kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu
memberi masukan telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.
Demikianlah ucapan terima kasih penulis, semoga Tuhan yang Maha Esa
selalu memberikan rahmat-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
kontruktif untuk skripsi ini. Penulis selalu berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi dunia pendidikan pada umumnya dan bagi pengajaran teknik mesin pada
khususnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Desember 2014
viii
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. ManfaatPenelitian ... 8
BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori ... 9
1. Hakikat Hasil Belajar ... 9
2. Aktivitas Belajar... 11
3. Hakikat Hasil Belajar CNC ... 13
4. Hakikat Metode Quantum Teaching ... 15
a. Pengertian Quantum Teaching ... 15
b. Asas Utama Quantum Teaching ... 16
c. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching ... 17
d. Model Quantum Teaching ... 19
5. Kerangka Perencanaan Quantum Teaching ... 23
B. Kerangka Berpikir ... 25
ix BAB III METODE PENELITIAN
A. LokasidanWaktuPenelitian ... 27
B. Jenis Penelitian ... 27
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27
D. Metode Penelitian... 28
E. Prosedur Penelitian... 29
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 35
G. Teknik Analisis Data ... 41
H. Kriteria Keberhasilan ... 42
BAB IVHASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44
1. Kemampuan awal siswa ... 44
2. Siklus 1 ... 46
a. Perencanaan... 46
b. Pelaksanaan ... 47
c. Pengamatan(Observasi) Siklus 1... 47
d. Refleksi ... 52
3. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 54
a. Perencanaan ... 54
b. Pelaksaan ... 54
c. Pengamatan ... 55
d. Refleksi ... 59
e. Pembahasan ... 59
f. Temuan Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
x
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel3.1. Implementasi Siklus ... 32
Tabel 3.2. Kisi-kisi observasi aktivitas guru ... 37
Tabel 3.3. Kisi-kisi observasi aktivitas siswa ... 38
Tabel 3.4. Kisi-kisiteshasilbelajardantipebidangstudi ... 40
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Nilai Pada saat Tes Awal ... 44
Tabel 4.2 Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 45
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sikus 1 ... 48
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 49
Tabel 4.5 Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus 1 ... 50
Tabel 4.6 Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus 1 ... 51
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 55
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 56
Tabel 4.9 Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus II ... 57
Tabel 4.10 Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 58
Tabel 4.11 Hasil Observasi Nilai Pada Kegiatan Belajar ... 59
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 61
xi
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN Gambar3.1.Model Penelitian Tindakan Kelas ... 29
Gambar 4.1 Diagram Siklus 1 ... 52
xii
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1. Silabus………69
Lampiran 2. RPP………70
Lampiran 3. Soal postest siklus I………...82
Lampiran 4. Jawaban soal postest siklus I……….84
Lampiran 5. Soal postest siklus II………..85
Lampiran 6. Jawaban soal postest siklus II………....87
Lampiran 7. Jadwal penelitian ……….,.88
Lampiran 8. Hasil Nilai test awal………...89
Lampiran 9. Hasil nilai siklus I………..90
Lampiran 10. Hasil Nilai siklus II………..91
Lampiran 11. Hasil observasi siswa………92
Lampiran 12. Dokumentasi……….93
Lampiran 13. Surat penugasan dosen pembimbing………...97
Lampiran 14. Surat pernyataan………98
Lampiran 15. Surat permohonan izin penelitian………..99
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar
pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi
tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di
dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif
dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan
dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan atau sikap (Hamalik, 2001).
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni
guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar
baik ada atau tidak ada guru. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya
belajar melalui berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam
dirinya baik dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang berkompeten
akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan mampu
mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat optimal.
Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang
sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk
2
pengetahuan lainnya. Sehingga diharapkan anak didik sebagai pusat pembelajaran
mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.
Dalam hal ini, SMK N 1 Balige merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang juga sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa yang
dihasilkan akan mampu berperan dalam persaingan global. Usaha ke arah tersebut
sudah banyak dilakukan oleh pihak lembaga terkait, dengan harapan akan mampu
menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik yang pada akhirnya akan
menjadikan sekolah yang berkualitas.
Namun pada kenyataannya, usaha yang dilakukan pihak sekolah belum
cukup membuahkan hasil. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa. Dalam proses belajar mengajar, pada umumnya siswa kurang
berminat terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Mereka lebih
mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti menggambar, bicara sendiri dan
mengganggu teman-teman di dekatnya. Hal ini tentu sangat mengganggu dan tidak
memungkinkan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal.
Dalam kondisi demikian, tentu akan sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi, maka sangat
mungkin kualitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah satu indikator
keberhasilan sekolah adalah mampu mencetak lulusan yang baik.
Berbagai permasalahan pembelajaran yang mengakibatkan menurunnya
hasil belajar siswa tersebut, salah satunya terjadi pada pembelajaran CNC.
Di SMK N 1 Balige inilah guru (sebagai peneliti atau pelaksana tindakan)
3
berorientasi pada pemindahan pengetahuan semata dengan metode mengajar yang
tidak bervariasi. Hal inilah yang mengakibatkan kegagalan prestasi belajar siswa,
yang dibuktikan dengan perolehan nilai ulangan siswa secara individu masih
dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan (KKM = 70). Pada tahun
2010 hasil belajar CNC Siswa kelas III MP2 ketuntasan KKM masih mencapai 64
%, pada tahun 2011 kelas III TP1 ketuntasan KKM masih mencapai 66 %, dan pada
Tahun 2013 kelas III TP1 ketuntasan KKM masih mencapai 65 % demikian dengan
ketuntasan secara klasikal dimana siswa yang memperoleh ketuntasan belum
mencapai 75% atau nilai rata-rata klasikal masih dibawah nilai kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan. Selain itu pembelajaran yang digunakan masih
menerapkan metode pembelajaran yang tradisional, dimana pembelajaran masih
berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek yang pasif, harus banyak
diisi informasi. Pada kenyataannya, siswa yang mempunyai karakter beragam
memerlukan sentuhan-sentuhan khusus dari guru sebagai pendidik dan pelatih agar
mampu mengambil makna dari setiap informasi yang diterima. Untuk itu guru
harus mampu menjadikan mereka semua terlibat dan merasa senang selama proses
pembelajaran.
Berdasarkan dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, maka harus
dilakukan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu
penyelesaiannya adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat, yaitu
metode yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran.
Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam
4
itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar
mengajar (Suryosubroto, 1997).
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih
megaktifkan dan memunculkan prestasi belajar siswa di kelas yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran quantum teaching. Metode ini dapat diterapkan
pada pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dan
dketahui siswa dengan membagikan bahan ajar yang lengkap.
Salah satu pakar pendidikan hasil menciptakan cara baru dan praktis untuk
mempengaruhi keadaan mental pelajar yang dilakukan oleh guru. Semua itu
terangkum dalam Quantum Teaching yang berarti pengubahan bermacam-macam
interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri
siswa itu sendiri maupun bagi orang lain. Disinilah letak pengembangan metode
pembelajaran Quantum Teaching, yaitu mengubah bermacam-macam interaksi
yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Karena itulah guru harus tahu apa
yang ada pada siswanya. Begitu juga harus ada kerjasama yang kuat antara guru
dan siswa, bila guru berusaha membimbing dan mengarahkan siswanya, maka
diharapkan siswa juga berusaha sekuat tenaga untuk mencapai hasil belajar. Dalam
pelaksanaan Quantum Teaching kebih menekankan pada emosional anak,
sebagaimana prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Quantum Teaching yaitu
Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.
5
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Supercamp (sebuah
program pemercepatan Quantum Teaching yaitu perusahaan pendidikan nasional),
pemercepatan Quantum Teaching dapat meningkatkan beberapa hasil daripada
proses pembelajaran sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
4. Melanjutkan penggunaan keterampilan (DePorter,dkk.,2000).
Sebagai metode yang masih dianggap baru, Quantum Teaching merupakan
sesuatu yang baru danasing bagi kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia,
sehingga masih jarang sekolah-sekolah yang menerapkan metode ini dalam
melaksanakan pembelajaran. Melihat latar belakang diatas maka guru mengadakan
tindakan kelas di kelas XII SMK N 1 Balige. Pemilihan model pembelajaran
quantum teachingini sudah sesuai dengan kondisi dan situasi siswa. Karena guru
memiliki anggapan bahwa tidak ada metode yang terbaik akan tetapi yang ada
adalah metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
Dalam hal ini, guru harus mampu menguasai segala sesuatu yang menjadi faktor
pendukung dan penghambat dari metode yang akan diterapkan.
Ada pun penelitian yang Relevan dengan menggunakan model
pembelajaran quantum teaching terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Maria Ulpa dalam penelitiannya yang berjudul : “meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran quantum teaching pada pelajaran PKN di
6
2012/2013”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
model pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase aktivitas siswa tiap
indikator dari siklus I dan II
b. Hertika Agustina, Ipung Yuwono dan Rini Nurhakiki dalam penelitiannya yang berjudul : “Penerapan Model pembelajaran quantum teaching Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Fungsi Kelas VIII E SMP
Negeri 2 Malang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode
pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase keberhasilan aktivitas belajar
siswa sebesar 18,42% dari 57,90% di siklus I ke 76,32% di siklus II
c. Zippora K. H. Samosir dalam penelitiannya yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Quantum Teahing Pada
Materi Pokok Aljabar Kelas VIII SMP Yapeksi Sawit Seberang T.A
2012/2013. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
persentase aktivitas siswa sebesar 71,65% dari 5,26% persentase aktivitas
siswa pada siklus I ke 76,91% pada siklus II dan peningkatan hasil belajar
siswa sebesar 36,84% dari 50% persentase hasil belajar siswa pada siklus I ke
7
Berdasarkan uraian masalah di atas penulis berkeinginan melakukan
penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Standart Kompetensi Mengeset Mesin Dan Program Mesin CNC Dengan Menggunakan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas XII SMK N 1 Balige T.P 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, ada
beberapa masalah yang teridentifikasi, diantaranya :
1) Apakah hasil belajar siswa pada standart kompetensi mengeset mesin dan
program mesin CNC belum mencapai ketuntasan yang ditetapkan?
2) Apakah strategi pembelajaran yang digunakan guru sehari-hari sesuai dengan
karakteristik peserta didik?
3) Apakah Model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar standart
kompetensi mengeset mesin dan program mesin CNC?
C. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penyelesaian masalahnya, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada: upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran mengeset mesin dan program mesin CNC yang belum
8
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan menerapkan
model pembelajaran quantum teaching hasil belajar dan aktivitas siswa kelas XII
TP1 SMK N 1 Balige da akan mengalami peningkatan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui ada
peningkatan hasil belajar siswa kelas XII TP1 SMK N 1 Balige pada pelajaran CNC
dengan menerapkan model pembelajaran quantum teaching.
F. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1) Bagi siswa: Supaya suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
sehingga siswa tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
2) Bagi guru: a) Menjadi bahan referensi untuk mengkaji tentang penerapan
Quantum Teaching, b) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih
metode pembelajaran, c) Sebagai wawasan atau gambaran bagaimana guru
mengelola kelas dengan menerapkan metode pembelajaran Quantum Teaching.
3) Bagi sekolah: Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan
guru melalu penerapan metode atau model pembelajaran yang bervariasi dan
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Pada data awal sebelum dilakukan tindakan terlihat bahwa rata-rata kelas
56,2 dengan jumlah siswa yang lulus 3(10,34%) siswa dan yang belum
tuntas 26(89,65%).
2. Penerapan Model Quantum Teaching melalui Pelaksanaan Tindakan Kelas
(PTK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar siswa,
terjadi peningkatan yang signifikan dimana 3 siswa (10,34%) yang lulus
pada saat pre tes, menjaidi 12 siswa (41,37%) pada siklus I dan pada siklus
II total siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan menjadi 24 siswa
(82,75%), yang berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang
ditetapkan secara klasikal yaitu 75% dari jumlah siswa yang memperoleh
nilai ≥70. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan
aktivitas belajar siswa, dimana pada siklus I aktivitas siswa 45,97 %
sedangkan siklus II menjadi 83,33%, dari hasil observasi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa 75 % siswa sudah terlibat aktif, baik fisik, mental
ataupun sosial dalam proses pembelajaran.Hal ini menunjukkan bahwa
belajar dengan Penerapan model quantum teaching dapat mendorong
65
siswa. Dan dari hasil observasi juga memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan aktivitas mengajar seorang guru.
3. Dengan penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada standart kompetensi mengeset mesin dan program
mesin CNC pada kelas XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige T.P
2014/2015.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh
maka peneliti memberikan saran sebagi berikut:
1. Kepada guru mata pelajaran CNC agar dapat mengajarkan mata pelajaran
CNC dengan menggunakan model Quantum teaching, karena dengan
menerapkan model pembelajaran ini siswa lebih kreatif dan berani dalam
mengajukan pendapat.
2. Pada siswa diharapkan lebih membangun aspek Demostrasi dan saling
bertanya dengan siswa-siswa lain.
3. Kepada kepala sekolah hendaknya menghimbau dan memberi kesempatan
kepada guru untuk mengikuti lokakarya tentang keterampilan
menggunakan strategi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran akan
berkembang
4. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelititan yang sama
sebaiknya dilaksanakan disekolah yang berbeda serta menggabungkannya
dengan model pembelajaran lain, sehingga dapat memperoleh hasil yang
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arsyad, A.1997.Media Pengajaran.Jakarta : Raja Grafindo Persada
Agustian, A.G.2003. Rahasia Sukses membangkitkan ESQ Power , Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. Jakarta : Arga
Ahmad,R. dan Abu , A.1991.Pengelolaan Pengajaran . Jakarta:Rineka
Chabib, T.,DePorter ,B.,Mike, H.2002.Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan . Bandung : Kaifa
DePorter,B.,dkk. 2002. Quantum Teaching Mempraktekkan Quantum Learning di dalam kelas. Bandung : Kaifa
Dimiyanti dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah,B.S., dan Zain,A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dryden,Gordon; Vos,Jeantte.2002. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan “Fun”. Bandung : Kaifa
FX.Sudarsono. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Gunarsa,Y.S.D. 1987. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta : PT.BPK Gunung Mulia
Hery Noer Aly,H.N 1999. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta : Logos
Jamarah,S.B. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta :Rineka Cipta
Kartini,K. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar Maju
Moleong,L.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Purwanto,N.1992.Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Rahman,P.F. 2009.Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Refika Aditama
67
Salahuddin,M. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan . Surabaya : Bina Ilmu
Sardiman,A.1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV.Rajawali Pers
Suryasubroto.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Surakhmat,w.1987. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metoda Teknik. Bandung : CV
UU SisDikNas 2003.2005. (UU RI No 20.th 2003). Jakarta : Sinar Grafika
Wijaya,C .1994. Kemampuan dasar guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya