• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN CNC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK N 1 BALIGE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN CNC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK N 1 BALIGE."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI

MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN CNC DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING

PADA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN

SMK N 1 BALIGE

T.P 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

OLEH :

BASTIAN RIKARDO PARHUSIP

NIM. 5103121010

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

iv ABSTRAK

Bastian Rikardo Parhusip: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Standart Kompetensi Mengeset Mesin Dan Program Mesin CNC dengan menggunakan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada standart kompetensi Mengeset Mesin Dan Program Mesin CNC dengan menggunakan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige T.A 2014/2015 yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan Model Quantum Teaching sedangkan subjeknya adalah siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar siswa setelah penerapan model quantum Teaching meningkat dari pada aktivitas dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dimana pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 56,2 dan persentase ketuntasan klasikal hanya 10,34%. Pada siklus I dengan penerapan Model quantum teaching diperoleh rata-rata kelas menjadi 66,89 dan persentase ketuntasan klasikal menjadi 41,32% Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik itu dari segi rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikal siswa. Pada siklus II dengan penerapan model quantum teaching diperoleh peningkatan rata-rata kelas menjadi 75 dan ketuntasan klasikal menjadi 82,75%. Dengan demikian hasil penelitian membuktikan kebenaran hipotesis tindakan, bahwa Penerapan Model Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mengeset mesin dan program mesin CNC pada siswa kelas XII TP1 SMK N 1 Balige.

(3)

v ABSTRACT

Bastian Rikardo Parhusip: Effort to Improve Learning Achievement in Competency Standard Engine Setting and Program of Machine CNC by Implementing Quantum Teaching Model at Student Grade XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige. Thesis. Faculty of Technique, State University of Medan. 2015.

This research aimed to know the improvement students’ activities and achievement in Competency Standard Engine Setting and Program of Machine CNC by implementing Quantum Teaching Model at Grade XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige Academic Year 2014/2015 with the total of 29 students. Object of this research was implementing Quantum Teaching Model, and the subject was student. This research was Classroom Action Research which was conducted in two cycles, which every cycle has 4 phases, namely planning, action, observation, and reflection. Based on research result, it showed that students’ activities and learning achievement of students treated with quantum teaching model improve better than with conventional learning model. At pre-test before giving treatment, average value of class is 56.2 and passing percentage is 10.34%. At the first cycle of implementing quantum teaching, students got average value 66.98 and passing percentage became 41.32%. This showed that there was an increase of either average value or passing percentage. And at the second cycle, average value increased to 75 and passing percentage increased to 82.75%. So based on that results, it proved the truth of action hypothesis that the implementing of Quantum

Teaching Learning Model can improve students’ activities and learning achievement in competency standard engine setting and program of machine CNC at Student Grade XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige.

(4)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik sesuai dengan waktu

yang direncanakan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN CNC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK N 1 BALIGE T.P 2014/2015”. Adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Program Studi Pendidikan Teknik

Mesin Universitas Negeri Medan.

Penulis banyak memahami bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulisan Skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari

pihak-pihak terkait. Untuk itu dengan rasa rendah hati penulis ucapkan terima kasih

(5)

vi

1. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam

Skripsi Penelitian ini sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi

ini.

2. Drs. Manintin Banjarnahor, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan studi.

3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

4. Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik

mesin.

5. Prof Dr. Sumarno ,M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

6. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan

7. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor UNIMED..

8. Bapak B Sianipar, S.T , Selaku kepala sekolah SMK N 1 Balige yang telah

memberikan izin pelaksanaan penelitian.

9. Teristimewa kepada seluruh keluarga besarku terutama kepada kedua orang

tuaku J. Parhusip dan R. Br Situmorang serta Kakak saya Dumastika Parhusip,

Adek saya Seri Siregar, yang telah memberikan kasih sayangnya serta

(6)

vii

10.Sahabat penulis Setia FM Sihombing, Supriando Sinambela, Marko A Tobing,

Fidelis K Gultom, Johannes Manalu, Rorio Simarmata, mathews king god dan

semua kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu

memberi masukan telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

Demikianlah ucapan terima kasih penulis, semoga Tuhan yang Maha Esa

selalu memberikan rahmat-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

kontruktif untuk skripsi ini. Penulis selalu berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi dunia pendidikan pada umumnya dan bagi pengajaran teknik mesin pada

khususnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2014

(7)

viii

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. ManfaatPenelitian ... 8

BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar ... 9

2. Aktivitas Belajar... 11

3. Hakikat Hasil Belajar CNC ... 13

4. Hakikat Metode Quantum Teaching ... 15

a. Pengertian Quantum Teaching ... 15

b. Asas Utama Quantum Teaching ... 16

c. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching ... 17

d. Model Quantum Teaching ... 19

5. Kerangka Perencanaan Quantum Teaching ... 23

B. Kerangka Berpikir ... 25

(8)

ix BAB III METODE PENELITIAN

A. LokasidanWaktuPenelitian ... 27

B. Jenis Penelitian ... 27

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

D. Metode Penelitian... 28

E. Prosedur Penelitian... 29

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 41

H. Kriteria Keberhasilan ... 42

BAB IVHASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

1. Kemampuan awal siswa ... 44

2. Siklus 1 ... 46

a. Perencanaan... 46

b. Pelaksanaan ... 47

c. Pengamatan(Observasi) Siklus 1... 47

d. Refleksi ... 52

3. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 54

a. Perencanaan ... 54

b. Pelaksaan ... 54

c. Pengamatan ... 55

d. Refleksi ... 59

e. Pembahasan ... 59

f. Temuan Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(9)

x

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel3.1. Implementasi Siklus ... 32

Tabel 3.2. Kisi-kisi observasi aktivitas guru ... 37

Tabel 3.3. Kisi-kisi observasi aktivitas siswa ... 38

Tabel 3.4. Kisi-kisiteshasilbelajardantipebidangstudi ... 40

Tabel 4.1 Hasil Perolehan Nilai Pada saat Tes Awal ... 44

Tabel 4.2 Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 45

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sikus 1 ... 48

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 49

Tabel 4.5 Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus 1 ... 50

Tabel 4.6 Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus 1 ... 51

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 55

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 56

Tabel 4.9 Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus II ... 57

Tabel 4.10 Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 58

Tabel 4.11 Hasil Observasi Nilai Pada Kegiatan Belajar ... 59

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 61

(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN Gambar3.1.Model Penelitian Tindakan Kelas ... 29

Gambar 4.1 Diagram Siklus 1 ... 52

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1. Silabus………69

Lampiran 2. RPP………70

Lampiran 3. Soal postest siklus I………...82

Lampiran 4. Jawaban soal postest siklus I……….84

Lampiran 5. Soal postest siklus II………..85

Lampiran 6. Jawaban soal postest siklus II………....87

Lampiran 7. Jadwal penelitian ……….,.88

Lampiran 8. Hasil Nilai test awal………...89

Lampiran 9. Hasil nilai siklus I………..90

Lampiran 10. Hasil Nilai siklus II………..91

Lampiran 11. Hasil observasi siswa………92

Lampiran 12. Dokumentasi……….93

Lampiran 13. Surat penugasan dosen pembimbing………...97

Lampiran 14. Surat pernyataan………98

Lampiran 15. Surat permohonan izin penelitian………..99

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar

pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi

tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif

dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan

dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan

keterampilan atau sikap (Hamalik, 2001).

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni

guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar

baik ada atau tidak ada guru. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya

belajar melalui berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam

dirinya baik dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang berkompeten

akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan mampu

mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada

tingkat optimal.

Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang

sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat

perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk

(13)

2

pengetahuan lainnya. Sehingga diharapkan anak didik sebagai pusat pembelajaran

mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.

Dalam hal ini, SMK N 1 Balige merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang juga sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa yang

dihasilkan akan mampu berperan dalam persaingan global. Usaha ke arah tersebut

sudah banyak dilakukan oleh pihak lembaga terkait, dengan harapan akan mampu

menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik yang pada akhirnya akan

menjadikan sekolah yang berkualitas.

Namun pada kenyataannya, usaha yang dilakukan pihak sekolah belum

cukup membuahkan hasil. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang

diperoleh siswa. Dalam proses belajar mengajar, pada umumnya siswa kurang

berminat terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Mereka lebih

mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti menggambar, bicara sendiri dan

mengganggu teman-teman di dekatnya. Hal ini tentu sangat mengganggu dan tidak

memungkinkan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal.

Dalam kondisi demikian, tentu akan sangat berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi, maka sangat

mungkin kualitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah satu indikator

keberhasilan sekolah adalah mampu mencetak lulusan yang baik.

Berbagai permasalahan pembelajaran yang mengakibatkan menurunnya

hasil belajar siswa tersebut, salah satunya terjadi pada pembelajaran CNC.

Di SMK N 1 Balige inilah guru (sebagai peneliti atau pelaksana tindakan)

(14)

3

berorientasi pada pemindahan pengetahuan semata dengan metode mengajar yang

tidak bervariasi. Hal inilah yang mengakibatkan kegagalan prestasi belajar siswa,

yang dibuktikan dengan perolehan nilai ulangan siswa secara individu masih

dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan (KKM = 70). Pada tahun

2010 hasil belajar CNC Siswa kelas III MP2 ketuntasan KKM masih mencapai 64

%, pada tahun 2011 kelas III TP1 ketuntasan KKM masih mencapai 66 %, dan pada

Tahun 2013 kelas III TP1 ketuntasan KKM masih mencapai 65 % demikian dengan

ketuntasan secara klasikal dimana siswa yang memperoleh ketuntasan belum

mencapai 75% atau nilai rata-rata klasikal masih dibawah nilai kriteria ketuntasan

minimal yang ditetapkan. Selain itu pembelajaran yang digunakan masih

menerapkan metode pembelajaran yang tradisional, dimana pembelajaran masih

berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek yang pasif, harus banyak

diisi informasi. Pada kenyataannya, siswa yang mempunyai karakter beragam

memerlukan sentuhan-sentuhan khusus dari guru sebagai pendidik dan pelatih agar

mampu mengambil makna dari setiap informasi yang diterima. Untuk itu guru

harus mampu menjadikan mereka semua terlibat dan merasa senang selama proses

pembelajaran.

Berdasarkan dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, maka harus

dilakukan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu

penyelesaiannya adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat, yaitu

metode yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran.

Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam

(15)

4

itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar

mengajar (Suryosubroto, 1997).

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih

megaktifkan dan memunculkan prestasi belajar siswa di kelas yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran quantum teaching. Metode ini dapat diterapkan

pada pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dan

dketahui siswa dengan membagikan bahan ajar yang lengkap.

Salah satu pakar pendidikan hasil menciptakan cara baru dan praktis untuk

mempengaruhi keadaan mental pelajar yang dilakukan oleh guru. Semua itu

terangkum dalam Quantum Teaching yang berarti pengubahan bermacam-macam

interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri

siswa itu sendiri maupun bagi orang lain. Disinilah letak pengembangan metode

pembelajaran Quantum Teaching, yaitu mengubah bermacam-macam interaksi

yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Karena itulah guru harus tahu apa

yang ada pada siswanya. Begitu juga harus ada kerjasama yang kuat antara guru

dan siswa, bila guru berusaha membimbing dan mengarahkan siswanya, maka

diharapkan siswa juga berusaha sekuat tenaga untuk mencapai hasil belajar. Dalam

pelaksanaan Quantum Teaching kebih menekankan pada emosional anak,

sebagaimana prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Quantum Teaching yaitu

Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.

(16)

5

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Supercamp (sebuah

program pemercepatan Quantum Teaching yaitu perusahaan pendidikan nasional),

pemercepatan Quantum Teaching dapat meningkatkan beberapa hasil daripada

proses pembelajaran sebagai berikut:

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Meningkatkan rasa percaya diri siswa.

4. Melanjutkan penggunaan keterampilan (DePorter,dkk.,2000).

Sebagai metode yang masih dianggap baru, Quantum Teaching merupakan

sesuatu yang baru danasing bagi kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia,

sehingga masih jarang sekolah-sekolah yang menerapkan metode ini dalam

melaksanakan pembelajaran. Melihat latar belakang diatas maka guru mengadakan

tindakan kelas di kelas XII SMK N 1 Balige. Pemilihan model pembelajaran

quantum teachingini sudah sesuai dengan kondisi dan situasi siswa. Karena guru

memiliki anggapan bahwa tidak ada metode yang terbaik akan tetapi yang ada

adalah metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.

Dalam hal ini, guru harus mampu menguasai segala sesuatu yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat dari metode yang akan diterapkan.

Ada pun penelitian yang Relevan dengan menggunakan model

pembelajaran quantum teaching terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Maria Ulpa dalam penelitiannya yang berjudul : “meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran quantum teaching pada pelajaran PKN di

(17)

6

2012/2013”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

model pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase aktivitas siswa tiap

indikator dari siklus I dan II

b. Hertika Agustina, Ipung Yuwono dan Rini Nurhakiki dalam penelitiannya yang berjudul : “Penerapan Model pembelajaran quantum teaching Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Fungsi Kelas VIII E SMP

Negeri 2 Malang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode

pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase keberhasilan aktivitas belajar

siswa sebesar 18,42% dari 57,90% di siklus I ke 76,32% di siklus II

c. Zippora K. H. Samosir dalam penelitiannya yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Quantum Teahing Pada

Materi Pokok Aljabar Kelas VIII SMP Yapeksi Sawit Seberang T.A

2012/2013. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

persentase aktivitas siswa sebesar 71,65% dari 5,26% persentase aktivitas

siswa pada siklus I ke 76,91% pada siklus II dan peningkatan hasil belajar

siswa sebesar 36,84% dari 50% persentase hasil belajar siswa pada siklus I ke

(18)

7

Berdasarkan uraian masalah di atas penulis berkeinginan melakukan

penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Standart Kompetensi Mengeset Mesin Dan Program Mesin CNC Dengan Menggunakan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas XII SMK N 1 Balige T.P 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, ada

beberapa masalah yang teridentifikasi, diantaranya :

1) Apakah hasil belajar siswa pada standart kompetensi mengeset mesin dan

program mesin CNC belum mencapai ketuntasan yang ditetapkan?

2) Apakah strategi pembelajaran yang digunakan guru sehari-hari sesuai dengan

karakteristik peserta didik?

3) Apakah Model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar standart

kompetensi mengeset mesin dan program mesin CNC?

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penyelesaian masalahnya, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada: upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada pelajaran mengeset mesin dan program mesin CNC yang belum

(19)

8

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan menerapkan

model pembelajaran quantum teaching hasil belajar dan aktivitas siswa kelas XII

TP1 SMK N 1 Balige da akan mengalami peningkatan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui ada

peningkatan hasil belajar siswa kelas XII TP1 SMK N 1 Balige pada pelajaran CNC

dengan menerapkan model pembelajaran quantum teaching.

F. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1) Bagi siswa: Supaya suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan

sehingga siswa tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

2) Bagi guru: a) Menjadi bahan referensi untuk mengkaji tentang penerapan

Quantum Teaching, b) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih

metode pembelajaran, c) Sebagai wawasan atau gambaran bagaimana guru

mengelola kelas dengan menerapkan metode pembelajaran Quantum Teaching.

3) Bagi sekolah: Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan

guru melalu penerapan metode atau model pembelajaran yang bervariasi dan

(20)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Pada data awal sebelum dilakukan tindakan terlihat bahwa rata-rata kelas

56,2 dengan jumlah siswa yang lulus 3(10,34%) siswa dan yang belum

tuntas 26(89,65%).

2. Penerapan Model Quantum Teaching melalui Pelaksanaan Tindakan Kelas

(PTK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar siswa,

terjadi peningkatan yang signifikan dimana 3 siswa (10,34%) yang lulus

pada saat pre tes, menjaidi 12 siswa (41,37%) pada siklus I dan pada siklus

II total siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan menjadi 24 siswa

(82,75%), yang berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang

ditetapkan secara klasikal yaitu 75% dari jumlah siswa yang memperoleh

nilai ≥70. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan

aktivitas belajar siswa, dimana pada siklus I aktivitas siswa 45,97 %

sedangkan siklus II menjadi 83,33%, dari hasil observasi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa 75 % siswa sudah terlibat aktif, baik fisik, mental

ataupun sosial dalam proses pembelajaran.Hal ini menunjukkan bahwa

belajar dengan Penerapan model quantum teaching dapat mendorong

(21)

65

siswa. Dan dari hasil observasi juga memperlihatkan bahwa terjadi

peningkatan aktivitas mengajar seorang guru.

3. Dengan penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada standart kompetensi mengeset mesin dan program

mesin CNC pada kelas XII Teknik Pemesinan SMK N 1 Balige T.P

2014/2015.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh

maka peneliti memberikan saran sebagi berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran CNC agar dapat mengajarkan mata pelajaran

CNC dengan menggunakan model Quantum teaching, karena dengan

menerapkan model pembelajaran ini siswa lebih kreatif dan berani dalam

mengajukan pendapat.

2. Pada siswa diharapkan lebih membangun aspek Demostrasi dan saling

bertanya dengan siswa-siswa lain.

3. Kepada kepala sekolah hendaknya menghimbau dan memberi kesempatan

kepada guru untuk mengikuti lokakarya tentang keterampilan

menggunakan strategi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran akan

berkembang

4. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelititan yang sama

sebaiknya dilaksanakan disekolah yang berbeda serta menggabungkannya

dengan model pembelajaran lain, sehingga dapat memperoleh hasil yang

(22)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, A.1997.Media Pengajaran.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Agustian, A.G.2003. Rahasia Sukses membangkitkan ESQ Power , Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. Jakarta : Arga

Ahmad,R. dan Abu , A.1991.Pengelolaan Pengajaran . Jakarta:Rineka

Chabib, T.,DePorter ,B.,Mike, H.2002.Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan . Bandung : Kaifa

DePorter,B.,dkk. 2002. Quantum Teaching Mempraktekkan Quantum Learning di dalam kelas. Bandung : Kaifa

Dimiyanti dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah,B.S., dan Zain,A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dryden,Gordon; Vos,Jeantte.2002. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan “Fun”. Bandung : Kaifa

FX.Sudarsono. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Gunarsa,Y.S.D. 1987. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta : PT.BPK Gunung Mulia

Hery Noer Aly,H.N 1999. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta : Logos

Jamarah,S.B. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta :Rineka Cipta

Kartini,K. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar Maju

Moleong,L.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto,N.1992.Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Rahman,P.F. 2009.Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Refika Aditama

(23)

67

Salahuddin,M. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan . Surabaya : Bina Ilmu

Sardiman,A.1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV.Rajawali Pers

Suryasubroto.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Surakhmat,w.1987. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metoda Teknik. Bandung : CV

UU SisDikNas 2003.2005. (UU RI No 20.th 2003). Jakarta : Sinar Grafika

Wijaya,C .1994. Kemampuan dasar guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Siklus 1 .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil desain dan implementasi diperoleh sebuah sistem informasi visualisasi yang terdiri dari 2 aplikasi yaitu aplikasi web dan aplikasi android, dimana aplikasi web

Aplikasi yang akan dibangun berbasis XHTML ( Extensible Hyper Text Markup Language ), yang memampukan alat mobile mengakses internet dan memil iki fitur-fitur antar a lain

106.750.000,- (Seratus Enam Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) pada Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2011, maka diumumkan penyedia

Dari pengertian-pengertian di atas penulis memahami bahwa komunikasi pemasaran adalah seluruh kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui bauran pemasaran merek dalam

4) use case Penilaian dengan aktor Wali Kelas yang melakukan proses input nilai akademik siswa. Berikut langkah-langkahnya: a) Wali Kelas memilih menu nilai akademik untuk

Dengan mengenal masing-masing instrumen gamelan akan menjadikan mahasiswa secara kolektif mampu memainkan gamelan yang disertai dengan iringan waranggana atau

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor : 008/Fisik PML-Irigasi DI.Embalut/POKJA-BLP KUKAR/VI/2017, tanggal 22 Juni 2017, maka dengan ini kami mengumumkan sebagai berikut :. Rp

Kepada pesert a lelang yang keberat an dengan pengumuman ini diberikan kesempat an unt uk menyampaikan sanggahan kepada Panit ia Pengadaan pekerjaan Jasa Kebersihan Kant or RSUD Kot