• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT STRES ORANG TUA DENGAN LAMA HARI RAWAT INAP ANAK DI RUMAH SAKIT ISLAM HARAPAN ANDA Hubungan Tingkat Stres Orang Tua Dengan Lama Hari Rawat Inap Anak Di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT STRES ORANG TUA DENGAN LAMA HARI RAWAT INAP ANAK DI RUMAH SAKIT ISLAM HARAPAN ANDA Hubungan Tingkat Stres Orang Tua Dengan Lama Hari Rawat Inap Anak Di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT STRES ORANG TUA DENGAN LAMA HARI

RAWAT INAP ANAK DI RUMAH SAKIT ISLAM HARAPAN ANDA

TEGAL

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh :

Dina Tistiawati

J500120061

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

Hubungan Tingkat Stres Orang Tua dengan Lama Hari Rawat Inap Anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal

Dina Tistiawati¹, Andriesti Herdaetha², Nur Mahmudah²

Latar Belakang. Orang tua yang memiliki anak yang sedang menjalani rawat inap rentan terhadap stres. Stres pada orang tua disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor lingkungan, faktor sosial ekonomi, dan faktor yang menyangkut dengan keadaan anak. Namun demikian stres orang tua tersebut juga sangat dipengaruhi oleh lama hari rawat inap anak dirumah sakit.

Tujuan Penelitian. Mengetahui hubungan tingkat stres orang tua dengan lamanya hari rawat inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal.

Metode. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Diambil 35 sampel dari orang tua yang menjaga anaknya yang dilakukan rawat inap dengan teknik purposive sampling.Uji statistik yang digunakan adalah uji Pearson.

Hasil. Pada 35 responden rata-rata nilai tingkat stres orang tua yaitu 21,6571. Nilai tingkat stres terendah 13, dan yang tertinggi 28. Hasil analisis didapatkan bahwa lama hari rawat inap anak rata rata 6,7143 hari. Lama hari rawat inap terpendek yaitu 1 hari, dan yang terlama yaitu 16 hari. Hasil uji korelasi Pearson mempunyai nilai korelasi (r) sebesar 0,414 yaitu menunjukan hubungan antar tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak bernilai sedang dengan nilai kemaknaan (p) 0,013. Nilai kemaknaan (p) menunjukan bahwa korelasi tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak secara statistika bermakna dikarenakan nilai p<0,05.

Kesimpulan. Sesuai dengan hasil penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara tingkat stres orang tua dengan lama rawat inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal, dengan nilai r (korelasi koefisien) yaitu 0,414 yang berarti memiliki hubungan yang sedang dan hasil nilai p pada tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak 0,013 yang berarti adanya hubungan.

Kata kunci.Tingkat stres, lama hari rawat inap, stres orang tua, rawat inap anak.

(4)

ABSTRACT

Relationship between Parental Stress Levels and Length of Stay at Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal

Dina Tistiawati¹, Andriesti Herdaetha², Nur Mahmudah²

Background.Parents who have children who are hospitalized are prone to stress. Stress in the elderly is caused by several factors, among which environmental factors, socioeconomic factors, and factors relating to the situation of children. However, the stress of parents are also greatly influenced by the length of stay children in hospital.

Aim of study. Knowing the stress level parental relationship with the child's length of stay at Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal.

Method. This study was an observational study with cross sectional approach. 35 samples were taken from parents who keep their children performed inpatient with purposive sampling technique. The statistical test used was Pearson.

Results. 35 respondents on the average value of the stress level of parents is 21.6571. The value of the Lowest stress levels is 13 and the highest is 28. The results of the analysis showed that the longer the child's Hospitalization average is 6.7143 days. The shortest day long Hospitalization is 1 day, and the longest is 16 days. Pearson correlation test result has a value of correlation (r) is 0,414 the which shows the relationship between stress level of parents with hospitalized children long day worth being with a value of significance (p) 0,013. The predictive value (p) shows that the correlation of the stress level of parents with children old days of Hospitalization due to statistically significant p value <0.05.

Conclusion. Based on results of the research, it can be concluded that there is a positive relationship between stress levels of parents with lenght of stay children in Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal, with r value (correlation coefficient) is 0.414, which means it has moderate relationships and the results p value on the stress level of parents with a long day of children hospitalization is 0,013, which means it has a relationship.

Key words:The levels of stress, length of stay in hospital, stress parents, hospitalized children.

(5)

PENDAHULUAN

Orang tua memiliki peran penting dalam kesehatan anak, yaitu sebagai perawatan langsung, menyediakan akses ke layanan kesehatan dan memberikan kesejahteran kepada anak-anak. Fungsi psikososial orang tua sangat penting untuk fisik dan mental anak, terutama selama rawat inap disaat anak sakit. Peran orang tua mempengaruhi kepatuhan anak pada perawatan dan mengerti bagaimana menyikapi dampak dari penyakit (Rennick et al, 2014).

Orang tua yang memiliki anak dirawat di rumah sakit merupakan suatu pemicu stres bagi orang tua yang sering mengalami kecemasan dan depresi selama masa rawat inap anak atau yang biasa disebut dengan hospitalisasi (Rennick et al, 2014). Anak yang menderita suatu penyakit dan dapat menyebabkan rawat inap adalah kejadian yang sering dihadapi oleh anak dan stres yang disebabkan oleh itu dapat mempengaruhi psikis dan mental semua anggota keluarga (Tehrani et al, 2012).

Banyak aspek kehidupan orang tua yang akan berubah selama berada di rumah sakit, termasuk kebutuhan sehari-hari, dan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi orang tua. Stres dan kecemasan sering dikaitkan dengan kurangnya informasi tentang sebuah penyakit dan prosedur kesehatan. Faktor yang menyebabkan stres pada ibu dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit yaitu berupa faktor lingkungan, faktor sosial ekonomi dan faktor yang berhubungan dengan keadaan anak. Perawat dan orang tua memiliki persepsi stress yang berbeda. Dengan kata lain, upaya yang dilakukan oleh staf rumah sakit untuk mengurangi stres bagi orang tua mungkin tidak efektif (Tehrani et al, 2012).

Dari pengamatan penulis didapatkan bahwa faktor yang menyebabkan stres orang tua, dapat berupa parahnya penyakit yang diderita anak, pengetahuan orang tua tentang penyakit yang diderita anak, lamanya rawat inap, lingkungan rumah sakit yang tidak nyaman, pekerjaan atau aktivitas sehari hari yang ditinggalkan selama rawat inap anak, dan juga keadaan anak saat dilakukan rawat inap seperti rewel atau menangis tiada henti.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan peneliti tertarik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat stres orang tua dengan lamanya hari rawat inap anak di Rumah Sakit Harapan Anda Tegal.

METODE PENELITIAN

(6)

Kriteria Restriksi 1. Kriteria Inklusi

a. Orang tua dari anak yang melakukan rawat inap mulai dari 1 x 24 jam di RSI Harapan Anda Tegal

b. Kooperatif

c. Bersedia menjadi responden 2. Kriteria Ekslusi

a. Dalam keadaan tidak sehat b. Tidak bisa membaca dan menulis c. Orang tua yang sama-sama bekerja

d. Sedang mengalami konflik (perceraian, kehilangan)

Definisi Operasional 1. Variabel terikat

Tingkat stres orang tua adalah suatu rentan respon yang dipersepsikan oleh orang tua terhadap stimulus yang diterima dari stressor atau lingkungan yang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan suatu individu.

Alat ukut : kuesioner

Skala pengukuran : numerik 2. Variabel bebas

Lama rawat inap anak adalah dihitung sejak anak masuk rumah sakit sampai hari dilakukannya wawancara.

Alat ukur : wawancara

Skala pengukuran : numerik

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal, pada tanggal 7 Desember 2015. Subjek yang telah diteliti yaitu orang tua dari anak yang dilakukan rawat inap di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal, seluruh sampel telah memenuhi kriteria inklusi. Jumlah responden yang didapatkan sebanyak 35 orang.

[image:6.595.160.466.611.749.2]

Karakteristik responden yang terdiri dari umur orang tua, umur anak, jumlah anggota keluarga dan pekerjaan.

Tabel.1 KarakteristikResponden

No Karakteristik

N %

1 Umur Orang Tua

<20 Tahun 1 2.9

21-30 Tahun 18 51.4

31-40 Tahun 13 37.1

41-50 Tahun 2 5.7

>50 Tahun 1 2.9

(7)

2 orang 1 2.9

3 orang 13 37.1

4 orang 17 48.6

5 orang 3 8.6

6 orang 1 2.9

3 Umur Anak

< 1 tahun 9 25.7

1 - 2 tahun 16 45.7

2 - 3 tahun 2 5.7

3 - 4 tahun 2 5.7

4 - 5 tahun 2 5.7

> 5 tahun 4 11.4

4 Pekerjaan Orang Tua yang

Diwawancarai

IRT (IbuRumahTangga) 7 20.0

Wiraswasta 5 14.3

Swasta 23 65.7

Sumber : Data Primer, Desember 2015

[image:7.595.158.469.110.358.2]

Dari 35 sampel yang diuji, didapatkan rentang usia antara 18 – 62 tahun. Pada kelompok usia 21 – 30 tahun merupakan persentase orang tua yang paling besar yakni 51,4. Jumlah anggota keluarga didapatkan persentase 4 orang paling besar yaitu 48,6%. Dalam hal umur anak persentase yang paling besar yaitu rentang umur 1-2 tahun sebesar 45,7%. Pada pekerjaan orang tua persentase paling besar adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) yaitu sebesar 65,7%.

Tabel.2 Distribusi Responden Menurut Tingkat Stres Orang Tua dan Lama Hari Rawat Inap Anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal

Minimum Maksimum Rerata Std. Beda

Tingkat Stres Orang Tua 13.00 28.00 21.66 3.36

Lama Hari Rawat Inap Anak 1.00 16.00 6.71 3.73

Sumber : Data Primer, Desember 2015

(8)

Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Tingkat Stres Orang Tua dengan Lama Rawat Inap Anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal

Variabel N r p

Tingkat Stres Orang Tua 35 0,414 0,013

Lama Hari Rawat Inap Anak 35 0,414 0,013

Sumber : Data Primer, Desember 2015

Berdasarkan tabel 4 di atas didapatkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak yang berarti adanya hubungan antara tingkat stres orang tua dengan lama rawat inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal. Tingkat stres orang tua dipakai sebagai variabel bebas dan lama hari rawat inap anak sebagai variabel terikat, maka diketahui hasil uji korelasi Pearson mempunyai nilai korelasi (r) sebesar 0,414 yaitu menunjukan hubungan antar tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak bernilai sedang dengan nilai (p) 0,013. Nilai (p) menunjukan bahwa korelasi tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak secara statistika bermakna dikarenakan nilai p<0,05.

B. Pembahasan

Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal merupakan rumah sakit tipe B yang terakreditasi paripurna dan sebagai rumah sakit rujukan. Penelitian mengenai “Hubungan Tingkat Stres Orang Tua dengan Lama Rawat Inap Anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal” dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2015. Penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner yang telah di uji validitasnya oleh Handriyani Dwilita (2008).

Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji Pearson diperoleh nilai p value 0,013 lebih kecil dari p< 0,05 maka Ho ditolak menerima H1, perlu diketahui Ho adalah pernyataan yang menyatakan tidak ada hubungan sedangkan Ha adalah penyataan yang menyatakan adanya hubungan. Nilai kemaknaan (r) antara tingkat stres orang tua dengan lama rawat inap anak sebesar 0,414, menurut Sugiyono ini merupakan hubungan yang sedang. Menurut Sugiyono (2010) interpretasi terhadap koefisien korelasi memiliki 5 tingkatan ,yaitu 0,00 – 0,199 tingkat hubungannya bernilai sangat rendah, 0,20 – 0,399 tingkat hubungannya bernilai rendah, 0,40 – 0,599 tingkat hubungannya bernilai sedang, 0,60 – 0,799 tingkat hubungannya bernilai kuat, dan 0,80 – 1,00 tingkat hubungannya bernilai sangat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa antara tingkat stres orang tua dengan lama rawat inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal adanya hubungan yang sedang.

Menurut penelitian Auyeung (2011) pada orang tua yang usianya lebih tua secara umum memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Dikarenakan pada orang tua yang lebih tua memiliki adapatif koping strategi berupa penerimaan, keagamaan, reinterpretasi positif daripada beralih ke strategi maladaptif. Telah dibuktikan dari penelitian bahwa pada umur lebih dari 50 tahun tingkat stres orang tua berada di posisi terendah dan tingkat stres orang tua yang tertinggi terjadi pada orang tua yang berumur 21-30 tahun.

(9)

ketakutan anak saat dilakukannya rawat inap atau hospitalisasi yang menjadikan anak tersebut mengalami stres, yaitu adanya rasa nyeri, suntikan, rasa yang tidak nyaman, berpisah dengan keluarga dan teman-temannya (Coyne, 2006). Dan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan stres orang tua yang berkaitan dengan rawat inap pada anak, yaitu keseriusan ancaman yang menimpa anak, pengalaman hospitalisasi, prosedur kesehatan atau medis dalam diagnosis penyakit dan pengobatan, sistem pendukung yang tersedia, kekuatan ego didalam diri, pola berkomunikasi antar anggota keluarga, keyakinan agama dan budaya, stres tambahan pada sistem keluarga (Utami, 2014).

Stres pada orang tua tidak hanya memiliki lanjutan efek pada psikologi stres orang tua tapi juga berefek pada kesehatan anak. Orang tua yang mengalami stres bisa menjadi kewalahan terhadap tanggung jawabnya dan juga kewalahan membantu anak dalam mengatur kesehatannya, atau bahkan orangtua menanggapi distresnya dengan mengerahkan kontrolnya secara lebih pada penyakit anak. Stres orang tua juga berhubungan dengan kesulitan psikologi anak. Stres orang tua berhubungan dengan masalah dalam dan luar diri anak dan pengasuhan stres secara umum yang berhubungan dengan stres pada anak (Hegelson, 2012).

Stres pada orang tua secara umum berhubungan dengan tingginya tingkatan dari gejala stres pada anak, buruknya pola asuh atau perawatan anak. Terdapat beberapa penjelasan yang mungkin pada hubungan ini, yaitu yang pertama adalah stres orang tua secara umum dapat diartikan sebagai lingkungan stressful bagi anak yang menyebabkan distres pada anak dan pengalihan dari perawatan anak yang tepat. Dan yang kedua stres orang tua secara umum dapat berafek pada bagaimana orang tua berinteraksi dengan anak tersebut. Dengan kata lain pada studi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukan bahwa distres yang terjadi pada orang tua menyebabkan negatif yang lebih dan kurangnya interaksi positif dengan anak (Helgeson, 2012).

Stres berhubungan dengan paradigma Stressful Life Events, yaitu suatu peristiwa dari kehidupan yang stressful dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Pada permasalahan rawat inap anak yang terjadi terdapat berbagai keanekaragaman besar di antara keluarga, yaitu dengan dampak positif serta coping yang baik, dan ada juga yang menerima keadaan stressful dengan ketegangan dan stres (Auyeung, 2011).

Dengan menggunakan desain penelitian cross sectional ditemukan beberapa kelebihan serta kekurangan pada penelitian, kelebihannya yaitu waktu yang dilakukan singkat, dan juga tidak ditemukan adanya kendala etik didalam pelaksanaan penelitian ini. Untuk kekurangannya yaitu penelitian ini tidak membahas mengenai dinamika keluarga yang menyebabkan stres orang tua, serta penyakit penyebab sakit yang diderita anak, dan juga ciri (trait) pada orang tua yang diteliti.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

(10)

Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal yaitu semakin lama rawat inap anak tingkat stres yang dimiliki orang tua semakin tinggi, dengan nilai r (koefisien korelasi) yaitu 0,414 yang berarti memiliki hubungan yang sedang dan hasil nilai p pada tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak 0,013 yang berarti adanya hubungan.

B. Saran

1. Petugas kesehatan dapat memberikan pengetahuan kepada orang tua anak yang dilakukan rawat inap tentang cara mengatasi stres yang dikarenakan rawat inap anak.

2. Petugas kesehatan memberikan informasi yang jelas kepada orang tua dari anak yang dilakukan rawat inap mengenai penyakit yang diderita anak tersebut untuk meringankan stres orang tua .

3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan pengetahuan bagi peneliti berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aizah, S., Sui, E.W., 2014.Upaya Menurunkan Tingkat Stres Hospitalisasi Dengan Aktifitas Mewarnai Gambar pada Anak Usia 4-6 Tahun di Ruang Anggrek RSUD Gambiran Kediri. Ejornal Kedokteran Universitas Airlangga,Vol. 25 No.1, pp: 6-10.

Auyeung, K., Burbidge, J., Minnes, P., 2011.Perceived Parental Stres: The Relative Contribution Of Child And Parent Characteristics. Journal On Developmental Disabilities,Vol. 17 No.2, pp: 11-20.

Apriyani, D., 2013.Hubungan antara Hospitalisasi Anak dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua.The Soedirman Journal, Vol. 8 No.2, pp: 92-104.

Badri, A.R., 2012. Manajemen Stres Kerja pada Beberapa Karyawan dan Buruh PT Monier Tangerang. Tesis. Jakarta:Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia.

Coyne, I., 2011. Children’s Experience of Hospitalization. Journal of Child Health Care, Vol.10 No.4, pp: 326-336.

Desita, F., Aries, W., 2011. Kajian Stres Hospitalisasi Terhadap Pemenuhan Pola Tidur Anak Usia Prasekolah di Ruang Anak RS Baptis Kediri. Jurnal Fakultas Kedokteran Hangtuah Surabaya, Vol 4 No.2, pp: 66-71.

(11)

Dwilita, H., 2008. Analisis Pengaruh Motivasi, Stres,dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Medan.Tesis. Medan: Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara

Hawari D., 2011. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Edisi ke dua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp.23-56

Helgeson, S.V., Becker, D., Escobar, O., Siminerio, L., 2012.Families with Children with Diabetes: Implications of Parent Stress for Parent and Child Health.Journal of Pediatric, Vol. 37 No.4, pp: 467-478.

Kaplan, H.I., Sadock, B. J., Grebb, J.A., 2010. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Binarupa aksara publisher.

Lidia, G., Amatus,Y.I., Abraham, B., 2013.Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Stres Hospitalisasi pada Anak Usia Toddler di Irina E Blu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Ejurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Vol.1 No.1, pp: 1-7.

Notoatmodjo S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.pp: 86-88

Maramis, W. F & Maramis, A. A., 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.

Murti, B., 2010 . Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi ke dua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, p. 97.

Rennick, E.J., Dougherty, G., Chambers, C., Streamler, R., Childerhose, E. J., Stack, M.D., Harrison, D., Chambhell, Y.M., Palmer, D.K., Zhang, X., Hutchison, J.,2014. Children’s Psychological and Behavioral Responses Following Pediatric Intensive Care Unit Hospitalization: The Caring Intensively Study.Jurnal Bmc Pediatric, Vol.14 No.276, pp: 1471-2431.

Sari, F.S., Madya, S., 2012. Hubungan Kecemaan Ibu dengan Kecemasan Anak Saat Hospitalisasi Anak. Jurnal Health Care Studies, Vol.1 No.1, pp: 51-59.

Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

(12)

Tehrani, H.T., Haghighi, M., Bazmamoun, H., 2012. Effect of Stress on Mother of Hospitalized Children in A Hospital in Iran.Iran Journal Child Neurology, Vol. 6 No.4, pp: 39-45.

Gambar

Tabel.1 KarakteristikResponden
Tabel.2 Distribusi Responden Menurut Tingkat Stres Orang Tua dan Lama Hari Rawat Inap Anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal

Referensi

Dokumen terkait

PEMBELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DENGAN MODEL SAVI BERBANTUAN MULTIMEDIA 3D UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PEKERJAAN : PENATAAN RUANG TERBUKA DAN REVITALISASI TAMAN OLAHRAGA DAN BERMAIN LAPANGAN MINI. LOKASI

 Informasi tujuan pembelajaran yaitu: dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah yang logis dan sesuai dengan algoritma pemecahan masalah peserta didik

Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai perkembangan seni rebana biang pada masyarakat Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.. Adapun metode penelitian yang digunakan

Memberikan gambaran pemahaman , konsepsi pembuatan dan penerapan anggaran biaya fleksibel, pembuatan anggaran barang modal, proses perencanaan dan pengendalian uang masuk dan keluar

Perencanaan sistem informasi geografis budidaya cabai merah berbasis SMS ini didasari karena diperlukannya kemudahan dalam pembacaan data tanam dan piediksi piOduksi. InfOimasi

Untuk mengkaji masalah ini digunakan penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat “Deskriptif” dengan tujuan menggambarkan secara tepat mengenai kekuatan magis yang

Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan pada diagnosa keperawatan pertama adalah setelah diberikan asuhan keperawan diharapkan pasien menunjukkan berdasarkan NOC: