• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUHAMMAD IQBAL HERLAMBANG I8607018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MUHAMMAD IQBAL HERLAMBANG I8607018"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL

BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)

PROYEK AKHIR

Diajukan Sebagai Syarat Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi D-III Teknik Mesin

Disusun Oleh :

MUHAMMAD IQBAL HERLAMBANG

I8607018

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL

MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)

Disusun Oleh:

MUHAMMAD IQBAL HERLAMBANG

I8607018

Proyek Akhir ini telah disetujui untuk diajukan dihadapan Tim Penguji

Tugas Akhir Program Studi D-III Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing I :

Pembimbing II :

(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Proyek akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan Tim Penguji Proyek Akhir Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi syarat mendapat gelar Ahli Madya.

Pada hari : Tanggal :

Tim Penguji Proyek Akhir 1. Ketua/Penguji I

Rendy Adhi, ST. MT.

NIP.197101192000121006

2. Penguji II

Purwadi Joko W, M.kom

NIP.197301261997021001

3. Penguji III 4. Penguji IV

Mengetahui, Disahkan,

Ketua Program DIII Teknik Mesin Koordinator Proyek Akhir Fakultas Teknik UNS Fakultas Teknik UNS

(4)

commit to user

iv

MOTTO

1. Manusia wajib berusaha dan Tuhanlah yang nanti menentukan. 2. Tidak mau mencoba berarti kalah sebelum perang.

3. Disiplin adalah kunci dari sebuah keberhasilan.

4. Kerjasama dan keuletan adalah modal dasar sebuah keberhasilan. 5. Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan

6. Dimana ada masalah pasti ada cara untuk memecahkannya. 7. Setiap masalah harus diselesaikan bukan ditinggalkan

8. Tidak ada kata menyesal yang ada hanya tindakan untuk berubah menjadi lebih baik

(5)

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Proyek Akhir ini kepersembahkan kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Bapakdan Ibuku Tercinta

3. Keluarga yang telah mendukungku

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan laporan yang

berjudul "Pembuatan Interior dan Kelistrikan Mobil Bahan Bakar Etanol”.

Proyek akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli

Madya dan untuk menyelesaikan program studi D-III Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Banyak upaya dan usaha keras yang penulis kerjakan untuk mengatasi hambatan

dan kesulitan yang ada selama pengerjaan proyek akhir ini. Dan berkat rahmat Allah

SWT dan bantuan dari segala pihak, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan. Untuk itu

dalam kesempatan yang bahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.

2. Bp. Zainal Arifin, S.T., M.T. selaku Ketua Program D-III Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bp. Rendy Adhi Rachmanto, S.T. M.T. selaku Koordinator Proyek Akhir dan

Dosen Pembimbing I Proyek Akhir.

4. Bp. Purwadi Joko Widodo , S.T., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II

Proyek Akhir.

5. Semua Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

(7)

commit to user

vii

6. Bapak dan Ibuku yang tercinta beserta semua keluarga yang telah memberikan

dukungan, do’a dan bimbingan kepada penulis.

7. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Otomotif angkatan 2007 yang

telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Semua orang yang telah memberi kasih sayang, cinta, do'a dan semangat buat

penulis.

9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Proyek Akhir dan

penyusunan laporan ini.

Penulis yakin tanpa bantuan dari semua pihak, karya ini akan sulit terselesaikan

dalam hal perancangan, pengujian, pembuatan laporan, dan dalam ujian pendadaran.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, maka penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kemajuan bersama.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca

pada umumnya dan serta dapat menambah wawasan keilmuan bersama.

Surakarta, Oktober 2010

(8)

commit to user

viii

ABSTRAKSI

Premium adalah bahan bakar utama untuk sektor transportasi khususnya transportasi darat yang menggunakan engine, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan

umum.Pemakaian BBM yang semakin meningkat dan persediaan BBM di Indonesia dan dunia semakin menurun sehingga perlu penelitian tentang pemakaian bahan alternatif, diantaranya bioetanol dan biodiesel.

Program D3 Teknik Mesin UNS mengembangkan dan membuat mobil berbahan bakar campuran premium dan etanol dan pembuatan bodi dengan komposit yang bertujuan menekan biaya produksi. Komposit yang bertujuan menekan biaya produksi. Komposit mampu menggantikan logam dalam pembuatan bodi mobil.

Sub program dari pengembangan mobil etanol adalah merancang dan membuat sistem kelistrikan yang meliputi: plafon, trim, door trim, lantai, kursi mobil dan dashboard. Sistem Kelistrikan dan interior dapat berfungsi dengan baik.

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN………. i

HALAMAN PERSETUJUAN………... ii

HALAMAN PENGESAHAN……….... iii

HALAMAN MOTTO………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………. v

KATA PENGANTAR……… vi

ABSTRAKSI……….. viii

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR TABEL……… xiii

DAFTAR GAMBAR……… xiv

BAB I, PENDAHULUAN………... 1

1.1Latar Belakang Masalah……… 1

1.2Perumusan Masalah……….. 2

1.3Batasan Masalah……… 2

1.4Tujuan Proyek Akhir………. 2

1.5Manfaat Proyek Akhir………2

1.6Sistematika Penulisan……… 3

BAB II, LANDASAN TEORI………. 4

2.1 Bahan Bakar Etanol……….. 4

2.2 Kelistrikan Bodi……… 5

(10)

commit to user

x

2.2.8 Lampu Kepala……….. 10

2.2.9 Lampu Belok……… 10

2.2.10 Lampu Hazard……….. 10

2.2.11 Lampu Rem……… 11

2.2.12 Lampu Kabut………. 11

2.2.13 Lampu Kota……….. 11

2.2.14 Lampu Mundur………. 11

2.2.15 Lampu Ruangan……… 11

2.2.16 Lampu Instrumen……….. 12

2.2.17 Klakson………. 12

2.3 Interior Mobil Etanol……… 12

2.3.1 Jok (Kursi Mobil)………. 12

2.3.2 Dashboard……… 13

2.3.3 Speedometer……… 13

2.3.4 Indikator……….. 13

BAB III, PERANCANGAN SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR.. 14

3.1 Jaringan Kelistrikan Bodi Dan Klakson……… 14

3.1.1 Rangkaian Kelistrikan Bodi Sistem Lampu Tanpa Relay……….. 15

a. Lampu Kecil……….. 15

b. Lampu Besar (Dekat)……… 15

c. Lampu Besar (Jauh)……….. 15

3.1.2 Rangkaian Kelistrikan Bodi Sistem Lampu Dengan Relay……… 15

a. Rangkaian Lampu Tanda Belok……… 16

b. Rangkaian Lampu Kota……… 17

c. Rangkaian Lampu Kepala (Jauh)……….. 18

d. Rangkaian Lampu (Dekat)……… 18

e. Rangkaian Lampu Hazard………. 19

f. Rangkaian Lampu Rem……… 20

(11)

commit to user

xi

h. Rangkaian Lampu Mundur……….. 22

i. Rangkaian Lampu Ruangan………. 23

j. Rangkaian Klakson……….. 24

3.2 Perancangan Interior……… 25

3.2.1 Penguat Interior……….. 25

3.2.2 Perencanaan kursi Mobil……….. 26

3.2.3 Perencanaan Plafon Mobil………... 27

3.2.4 Perencanaan Lantai Mobil………... 28

3.2.5 Perencanaan Door Trim……...……… 28

3.2.6 Perencanaan Trim Mobil……….. 28

3.2.7 Perencanaan Dashboard……….. 29

BAB IV, PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR MOBIL ETANOL……….. 30

4.1 Pembuatan Sistem Kelistrikan Bodi Mobil Etanol……… 30

4.1.1 Pemasangan Cover Lampu Depan Dan Belakang……… 30

4.1.2 Perakitan Rangkaian Lampu Belakang………. 32

4.1.3 Perakitan Rangkaian Lampu Depan………. 33

4.1.4 Penyalaan Lampu Kepala………. 34

4.1.5 Penyalaan Lampu Kota……… 36

4.1.6 Penyalaan Lampu Kabut……….. 38

4.1.7 Penyalaan Lampu Tanda Belok……… 39

4.1.8 Penyalaan Lampu Rem……… 40

4.1.9 Penyalaan Lampu Mundur……….. 42

4.1.10 Penyalaan Klakson……… 43

4.1.11 Penyalaan Lampu Ruangan……… 44

4.1.12 Penyalaan Hazard………. 45

(12)

commit to user

xii

4.2.1 Pembuatan Penguat Interior………. 47

4.2.2 Pembuatan Plafon Interior Mobil………. 50

4.2.3 Pembuatan Trim Interior………... 52

4.2.4 Pembuatan Door Trim Interior Mobil………... 54

4.2.5 Pembuatan Lantai Interior Mobil……….. 55

4.3 Perhitumgan Diameter kabel lampu……… 57

BAB V, PERAWATAN DAN PERHITUNGAN BIAYA………. 59

5.1 Perawatan Kelistrikan Dan Interior……….. 59

5.1.1 Perawatan Kelistrikan………... 59

5.1.2 Perawatan Interior……… 59

5.2 Perhitungan Biaya Kelistrikan Dan Interior Mobil Etanol……… 60

5.2.1 Perhitungan Biaya Kelistrikan Mobil Etanol……… 60

5.2.2 Perhitungan Biaya Interior Mobil Etanol………. 61

BAB VI, PENUTUP………. 62

6.1 Kesimpulan……… 62

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik arus searah... 5

Gambar 2.2 Grafik arus bolak-balik... 6

Gambar 2.3 Arah muatan... 6

Gambar 2.4 Kabel tegangan rendah... 7

Gambar 2.5 Kabel diisolasi... 8

Gambar 2.6 Tipe sekering... 8

Gambar 2.7 Simbol relay... 10

Gambar 3.1 Rangkaian listrik bodi... 11

Gambar 3.2 Rangkaian lampu tanda belok... 14

Gambar 3.3 Rangkaian lampu kota... 15

Gambar 3.4 Rangkaian lampu jauh... 16

Gambar 3.5 Rangkaian lampu hazard... 17

Gambar 3.6 Rangkaian lampu rem... 19

Gambar 3.7 Rangkaian lampu kabut ... 20

Gambar 3.8 Rangkaian lampu mundur ... 21

Gambar 3.9 Rangkaian lampu ruangan ... 22

Gambar 3.10 Rangkaian lampu klakson ... 23

Gambar 3.11 Plat yang akan digunakan sebagai penguat interior ... 24

Gambar 3.12 Jok Honda Civic Tahun 1977 ... 25

Gambar 3.13 Jenis beton neser yang akan digunakan ... 26

Gambar 3.14 Contoh busa yang digunakan ... 27

Gambar 3.15 Pengukur bahan bakar ... 28

Gambar 4.1 Peleketan dudukan dengan dempul ... 29

Gambar 4.2 Proses laminasi dudukan lampu ... 31

(15)

commit to user

xv

Gambar 4.4 Hasil laminasi dudukan lampu ... 31

Gambar 4.5 Proses pemasangan kabel pada bohlam lampu belakang ... 32

Gambar 4.6 Proses penempatan alur kabel lampu belakang ... 33

Gambar 4.7 Proses pengisoloasian kabel lampu belakang ... 33

Gambar 4.8 Perakitan kabel lampu depan bagian kiri ... 34

Gambar 4.9 Praktikan kabel lampu depan bagian kanan ... 34

Gambar 4.10 Rangkaian lampu kepala mobil etanol ... 37

Gambar 4.11 Rangkaian lampu kota pada mobil etanol ... 38

Gambar 4.12 Rangkaian lampu kabut pada mobil etanol ... 39

Gambar 4.13 Rangkaian lampu tanda belok pada mobil etanol ... 39

Gambar 4.14 Rangkaian lampu rem pada mobil etanol ... 41

Gambar 4.15 Rangkaian lampu mundur pada mobil etanol... 42

Gambar 4.16 Rangkaian klakson pada mobil etanol... 43

Gambar 4.17 Rangkaian lampu ruangan pada mobil etanol ... 44

Gambar 4.18 Rangkaian lampu hazard pada mobil etanol ... 46

Gambar 4.19 Pola penguat interior mobi etanol ... 48

Gambar 4.20 Pemasangan dan pengelingan penguat interior ... 48

Gambar 4.21 Penguat interior bagian samping ... 49

Gambar 4.22 Penguat interior bagian sudut belakang ... 49

Gambar 4.23 Penguat interior bagian bawah ... 49

Gambar 4.24 Penguat interior bagian belakang ... 50

Gambar 4.25 Beton eser sebagai penguat plafon ... 51

Gambar 4.26 Pemasangan spon pada plafon ... 51

Gambar 4.27 Proses pemasangan plafon ... 51

Gambar 4.28 Penarikan beton eser bagian depan ... 52

Gambar 4.29 Penarikan beton eser bagian belakang ... 52

Gambar 4.30 Pemotongan sisa-sisa kain plafon ... 52

Gambar 4.31 Proses pembuatan trim pada pilar ... 53

(16)

commit to user

xvi

Gambar 4.33 Pilar bagian samping ... 54

Gambar 4.34 Trim interior mobil etanol ... 54

Gambar 4.35 Door trim interior mobil etanol ... 55

Gambar 4.36 Lantai mobil etanol ... 56

(17)

commit to user

(18)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kebutuhan kendaraan bermotor dalam masyarakat semakin meningkat,

diantaranya sepeda motor, mobil, dan kendaraan niaga sehingga kebutuhan bahan

bakar juga semakin meningkat. Bahan bakar yang berasal dari minyak bumi

cenderung berkurang dan tidak dapat diperbaharui, karena berasal dari penguraian

makhluk hidup yang telah mati dan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Perguruan tinggi berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut agar

pemenuhan kendaraan hemat bahan bakar yang dapat menekan kebutuhan bahan

bakar minyak bumi terpenuhi. Mobil berbahan bakar premium dicampur dengan

etanol agar mendapatkan nilai oktan yang lebih tinggi dan menghemat bahan

bakar dari minyak bumi. Hasil pencampuran premium dengan etanol dengan

kadar tertentu dapat menghasilkan nilai oktan yang sama dengan pertamax dan

pertamax plus. Etanol termasuk biofuel yaitu setiap bahan bakar baik padat, cair atau gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri,

komersial, domestik atau pertanian. Etanol termasuk biofuel berbentuk cair. Pemanfaatan material komposit sebagai pengganti logam dalam

pembuatan bodi mobil dapat menekan biaya produksi. Material komposit

mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan material logam. Kelebihan

utama dari komposit adalah lebih ringan dan mempunyai nilai ekonomis yang

tinggi, akan tetapi komposit juga mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan

dengan logam yaitu tidak dapat dilas maupun dibending.

Setiap kendaraan bermotor memiliki jaringan kelistrikan untuk menunjang

sistem agar berjalan dengan baik. Kelistrikan dibuat sesuai dengan kebutuhan

kendaraan karena setiap kendaraan mempunyai spesifikasi masing-masing.

Spesifikasi tersebut salah satunya adalah interior, kendaraan bermotor berupa

sepeda motor tidak terdapat interior karena sepeda motor tidak mempunyai ruang

(19)

commit to user

2

1.2Perumusan Masalah

Rumusan masalah proyek akhir yang akan dibuat adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana merangkai sistem kelistrikan mobil dengan benar dan dapat

digunakan dengan baik.

b. Bagaimana merancang, membuat, dan memasang interior mobil agar rapi

dan nyaman sehingga dapat memperlancar saat mengemudi mobil.

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah pembuatan proyek akhir ini adalah perangkaian

kelistrikan bodi meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu

kabut, lampu ruangan, lampu rem, lampu mundur, lampu hazard, lampu

instrumen, dan klakson. Pembuatan interior mobil meliputi: plafon, trim, door trim, lantai, jok (kursi mobil), dan dashboard.

1.4Tujuan Proyek Akhir

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merancang dan membuat interior serta

sistem kelistrikan bodi mobil berbahan bakar etanol dengan baik, benar, dan

berfungsi dengan baik.

1.5Manfaat Proyek Akhir

Proyek akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Mahasiswa dapat merangkai sistem kelistrikan bodi berdasarkan teori yang

diperoleh selama masa perkuliahan dan membuat interior mobil sesuai dengan

kondisi mobil yang dibuat.

b. Secara Praktis

Kemampuan merangkai sistem kelistrikan bodi dan pembuatan interior

dapat menjadi modal dasar dalam dunia kerja dalam bidang industri otomotif.

1.6Sistematika Penulisan

Penulisan laporan proyek akhir ini dibagi dalam enam bab dengan rincian

(20)

commit to user

3

BAB I, Pendahuluan

Bab ini berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan pembuatan proyek akhir, manfaat proyek akhir, dan sistematika

penulisan.

BAB II, Landasan Teori

Teori-teori yang berhubungan dengan alat yang akan dibuat dan

dirangkum dalam bab ini.

BAB III, Perancangan sistem kelistrikan bodi dan interior

Pada bab ini dijelaskan mengenai perancangan dan cara kerja sistem

kelistrikan dan interior mobil bahan bakar etanol.

BAB IV, Pembuatan sistem kelistrikan bodi dan interior mobil etanol

Pada bab ini membahas langkah-langkah pengerjaan alat yang akan dibuat.

BAB V, Perawatan dan perhitungan biaya

Pada bab ini membahas tentang perawatan sistem kelistrikan mobil etanol

dan interiornya serta menghitung biaya pembuatannya.

BAB VI, Penutup

Hasil evaluasi terhadap alat tersebut berupa kesimpulan dan saran bagi

(21)

commit to user

4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1Bahan Bakar Etanol

Bahan bakar etanol adalah bahan bakar alternatif yang dapat

menggantikan bahan bakar bensin. Etanol mempunyai nilai oktan yang lebih

tinggi dibandingkan dengan premium. Etanol apabila dicampur dengan premium

dapat meningkatkan nilai oktan, dimana nilai oktan untuk etanol 98% adalah

sebesar 115, selain itu mengingat etanol mengandung 30% oksigen, sehingga

campuran etanol dengan gasoline dapat masuk katagorikan high octane gasoline

(HOG), dimana campuran sebanyak 15% bioetanol setara dengan pertamax dan

campuran sebanyak 24% bioetanol setara dengan pertamax plus. Hal itu

menunjukkan bahwa etanol dapat dimanfaatkan sebagai aditif pengganti MTBE

untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan menghasilkan gas buang yang

lebih bersih.

Etanol mempunyai nilai oktan (octane rating) lebih tinggi dan emisi yang lebih bersih dibanding premium, namun etanol juga mempunyai sifat korosif dan

membuat mesin lebih sulit distarter. Sifat korosif ini menyebabkan diperlukannya

material yang tahan korosif pada peralatan-peralatan tertentu seperti, tanki bahan

bakar, karburator, pipa-pipa, karet-karet penyekat dan lain-lain peralatan.

Sedangkan kesulitan dalam starter ini memang sulit dihindari, karena temperatur

pembakaran sendiri (flash point) etanol yang tinggi sehingga pembakaran secara homogen akan sulit tercapai pada tekanan kompresi di ruang bakar, khususnya

pada mobil lama yang menggunakan karburator konvensional. Oleh karena itu,

penggunaan campuran Bioetanol dalam premium dibatasi antara 5 – 25% agar

kinerja mesin tidak terlalu berbeda, sedangkan pemakaian campuran yang lebih

besar harus menggunakan mesin yang telah dimodifikasi atau mesin yang khusus

(22)

commit to user

5

2.2Kelistrikan Bodi 2.2.1 Definisi

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik

yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai

satu lintasan tertutup. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian

Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif.

Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah

sumber tegangan dan sumber arus. Elemen lain adalah elemen pasif dimana

elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi

elemen yang hanya dapat menyerap energi.

Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan

yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak (satuan Ampere). Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut

diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang

memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari

atom.

Macam-macam arus:

a) Arus searah (Direct Current/DC)

Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan

waktu, artinya ditinjau dari mana pun arus tersebut pada waktu berbeda akan

mendapatkan nilai yang sama.

Gambar 2.1 Grafik Arus Searah

(23)

commit to user

6

b) Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)

Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan

waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu.

Gambar 2.2 Grafik Arus Bolak-Balik

(Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)

Tegangan atau beda potensial (voltage)adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada komponen dari satu kutub ke kutub lainnya, atau pada kedua kutub akan mempunyai beda potensial

jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu kutub ke kutub lainnya (satuan Volt). Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat

dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan. Pada gambar di

bawah, jika kutub A mempunyai potensial lebih tinggi daripada potensial di kutub

B.

Gambar 2.3 Arah Muatan

(Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)

2.2.2 Baterai

Baterai adalah alat elektrokimia untuk mensuplai listrik ke sistem starter

mesin, sistem kelistrikan. Baterai menyimpan energi listrik dalam bentuk energi

kimia yang dikeluarkan apabila diperlukan dan menyuplainya ke masing-masing

sistem kelistrikan mobil.

Baterai berisi elektrolit asam sulfat, elektroda positif, dan elektroda negatif

(24)

commit to user

7

menjadi menjadi 6 sel dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen

yang terendam di dalam elektrolit plat-plat positif ini dipasang berselang-seling,

dibatasi oleh separator. Penyusunan plat-plat seperti ini bertujuan untuk memperbesar luas singggungan antara bahan aktif dan elektrolit agar listrik yang

dihasilkan besar.

Pada baterai terdapat garis tanda permukaan atas (upper) dan permukaan bawah (lower). Upper adalah batas atas dari aki yang digunakan, jika melebihi batas ini kerja aki tidak maksimal sedangkan lower adalah batas bawah dari aki yang digunakan, jika kurang dari batas bawah ini aki tidak bisa bekerja maksimal.

Pada baterai juga terdapat lubang ventilasi yang berguna pada saat pengisian

elektrolit untuk memisahkan hidrogen dengan uap asam sulfat di dalam baterai

dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi. Uap asam

sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.

2.2.3 Perkabelan

Sistem perkabelan yang digunakan dalam kendaraan dibagi menjadi 3

yaitu:

a. Kabel tegangan tinggi

Kabel tegangan tinggi umumnya digunakan pada listrik PLN yang

memiliki tegangan AC (bolak-balik) yang bertegangan tinggi dan terdiri

dari serat-serat kabel yang lebih banyak dan liat.

b Kabel tegangan rendah

Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapat dalam kendaraan

menggunakan kabel bertegangan rendah (low voltage wire). Masing-masing kawat bertegangan rendah terdapat elemen kawat dan isolasinya.

Gambar 2.4 Kabel Tegangan Rendah

(25)

commit to user

8

c Kabel diisolasi

kabel yang diisolasi (shielded cable) digunakan pada kabel radio,

ignition signal line, oxygen signal line sensor, dan sebagainya. Kabel isolasi dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari

luar dan digunakan untuk signal line.

Gambar 2.5 Kabel di isolasi

(Sumber: Automotive Technology)

2.2.4 Sekering

Sekering dipasang dalam sistem kelistrikan untuk mencegah terjadinya

kerusakan komponen-komponen akibat arus yang berlebihan atau terjadi

hubungan singkat.

Sekring ditempatkan pada bagian tengah sirkut kelistrikan yang berfungsi

apabila terjadi arus berlebihan yang melewati sirkuit maka sekering akan berasap

atau terbakar dan putus, pada elemen dalam sekering yang mencair sehingga

sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen lain rusak akibat terjadinya arus

berlebihan. Sekering yang paling banyak digunakan adalah tipe blade dan sekering cartridge.

Sekering blade sekering cartridge

Gambar 2.6 Tipe Sekering

(26)

commit to user

9

2.2.5 Sakelar

Sakelar berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk

menghidupkan mesin, menggerakan sakelar lampu ON-OFF dan pengontrolan

aktifitas sistem pengontrol lainnya.

Macam dari sakelar yang umum digunakan dalam kelistrikan kendaraan

adalah:

a. Tipe sakelar yang dioperasikan langsung dengan tangan

1) Sakelar putar (rotary switch)

Sakelar dimana cara mengoperasikan diputar ke kanan atau ke kiri

yang mana terdapat contact point yang diatur sumbu di atas plat. 2) Sakelar Tekan (push switch)

Sakelar yang mana memiliki contact point yang dioperasikan dengan ditekan hingga dapat menghubungkan dan memutuskan arus.

3) Sakelar ungkit (See saw switch)

Contact point dari sakelar ini saat ujung ON apabila ditekan dan OFF

saat membuka setelah ditekan.

4) Sakelar tuas (lever switch)

Contact point dioperasikan dengan mengerakan tuas ke atas atau ke bawah.

b. Tipe sakelar yang dioperasikan oleh perubahan temperatur suhu. Sakelar

ini dioperasikan berdasarkan perubahan temperatur yang ditimbulkan arus.

c. Tipe sakelar yang dioperasikan oleh perubahan fluida. Sakelar ini

dioperasikan berdasarkan perubahan permukaan fluida.

2.26 Relay

Relay adalah peralatan listrik yang membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan tegangan. Relay berfungsi memperkecil rugi (kehilangan) tegangan pada rangkaian listrik. Prinsip kerja relay apabila arus listrik mengalir menuju terminal 86, magnet listrik dan massa menarik kontak.

Arus utama akan mengalir kepemakai melalui kontak pemutus. Rugi tegangan

(27)

commit to user

10

Gambar 2.7 Simbol relay (Sumber: Automotive Technology)

2.2.7 Flasher

Flasher digunakan pada lampu sign atau lampu tanda belok dan lampu

hazard. Flasher adalah suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok dapat berkedip secara interval. Flasher yang umum digunakan adalah flasher tipe semi-transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Flasher semi-transistor apabila lampu terputus, maka kedip lampu mulai cepat dari yang normal dan

harus diganti.

2.2.8 Lampu kepala

Lampu kepala terdiri atas 4 bagian yang dihubungkan menjadi satu yaitu

reflector, glass, bola lampu dan pemegang bola lampu. Reflector berfungsi sebagai pemantul dan pengumpul cahaya yang ditimbulkan oleh bolam lampu.

Glass digunakan untuk melindungi bolam lampu di dalam unit lampu kepala tanpa menghalangi sinar.

2.2.9 Lampu Belok

Sinyal belok diperlukan agar pengemudi di belakang dapat mengetahui

arah gerak kendaraan. Lampu ini akan menyala bersamaan di depan dan belakang

pada sisi kiri atau kanan kendaraan. Sebuah rangkaian akan mengatur agar lampu

berkedip dengan kecepatan 70 hingga 80 kali per menit.

2.2.10 Lampu Hazard

Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian belakang, depan, dan kedua sisinya selama berhenti atau parkir

(28)

commit to user

11

2.2.11 Lampu Rem

Lampu ini diperlukan untuk memberikan tanda pada pengemudi mobil

yang berada di belakang bahwa terjadi perlambatan pada kendaraan. Sebuah

sakelar terhubung dengan master silinder pada rem. Lampu rem akan menyala

pada saat kita menginjak pedal rem. Jenis bola lampu yang digunakan mempunyai

dua buah filamen. Filamen untuk lampu rem depan adalah 20 watt, dan untuk lampu belakang adalah 6 watt.

2.2.12 Lampu Kabut

Lampu kabut berfungsi memberikan penerangan yang baik pada waktu

udara berkabut dan dipasang di bagian bawah agar penyinaran lebih jelas. Lampu

kabut dipasang agak ke atas maka sinarnya akan menembus kabut, hal ini akan

mengurangi kemampuan untuk menerangi jalan.

2.2.13 Lampu Kota

Lampu ini berfungsi untuk menerangi permukaan jalan dalam kota yang

jalan-jalannya telah mendapat penerangan yang baik. Lampu ini dinyalakan saat

mobil sedang parkir sementara.

2.2.14 Lampu Mundur

Lampu mundur dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk

memberikan penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaraan saat

mundur pada dimalam hari dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang

mengikutinya bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu

mundur menyala pada saat tuas transmisi pada posisi mundur.

2.2.15 Lampu Ruangan

Lampu ruangan menerangi ruang penumpang yang dirancang agar tidak

menyilaukan pengemudi pada saat malam hari. Lampu ruangan diletakkan di

(29)

commit to user

12

2.2.16 Lampu Instrumen

Lampu instrumen digunakan untuk menerangi pada instrumen panel pada

malam hari yang memungkinkan pengemudi membaca panel-panel dengan

mudah. Lampu instrumen dilengkapi rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu instrumen.

2.2.17 Klakson

Klakson adalah terompet elektromekanik atau sebuah alat yang membuat pendengarnya waspada. Klakson digunakan pada kereta, mobil dan kapal untuk

mengkomunikasikan sesuatu, dimana klakson memberi tahu pendengarnya bahwa

ada kendaraan yang datang dan mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang

terjadi.

Suara khas dari klakson ketika ditekan berasal dari sebuah elektromagnet

yang digunakan untuk menggerakan baja spiral. Elektromagnet tersebut diberi

arus, spiral tersebut bergerak ke arah magnet ketika spiral berpindah di titik

maksimum ke arah magnet, sambungan dilepaskan yang menyebabkan arus

berhenti untuk beberapa saat dan menyebabkan baja spiral tersebut mengendur.

Elektromagnet kembali bergerak ke arah besi. Siklus ini terjadi berulangkali dan

menyebabkan baja spiral berosilasi kembali yang menghasilkan suara klakson

tersebut.

2.3Interior Mobil Etanol 2.3.1 Jok (Kursi Mobil)

Jok atau kursi mobil berfungsi sebagai tempat duduk sopir atau

penumpang saat mengendarai mobil, biasanya terbuat dari bahan yang lunak

sepert busa yang dilapisi dengan bahan kulit, kalep, atau kain. Kursi mobil dibuat

senyaman mungkin agar penumpang di dalam mobil tidak tergangu saat

mengemudikan mobil.

Komponen kursi mobil terdiri dari:

a) Dudukan kursi mobil berfungsi untuk mengatur dudukan kursi penumpang

(30)

commit to user

13

b) Kursi mobil berfungsi sebagai tempat duduk bagi penumpang di dalam

kendaraan yang terbuat dari busa yang dilapisi dengan kain atau kulit.

c) Sabuk pengaman pengemudi mobil (belt) berbentuk tali yang digunakan sebagai pengaman apabila terjadi kecelakan kendaraan terletak disamping

kursi mobil dipasang menyilang.

d) Pengatur kemiringan kursi mobil digunakan untuk mengatur kemiringan

kursi mobil berapa derajat sesuai dengan kenyamanan pengemudi saat

mengendarai.

2.3.2Dashboard

Dashboard terdapat pada bagian depan pengemudi terletak di depan stir mobil yang berfungsi sebagai tempat panel-panel instrumen yang terdapat pada

mobil seperti petunjuk tekanan oli, temperatur, bahan bakar, amperemeter dan

speedometer yang terbuat dari bahan plastik atau fiber.

2.4.2 Speedometer

Sebuah poros fleksibel terhubung dengan poros keluaran dari kotak

transmisi melalui komponen roda gigi cacing menuju panel speedometer pada

dashboard. Poros fleksibel atau kabel tersebut akan memutar sebuah magnet di dalam tabung logam. Kecepatan putaran tersebut berbanding lurus dengan

kecepatan kendaraan. Tabung logam tersebut dibuat untuk berputar melawan gaya

dari pegas dengan menggunakan gaya magnet yang terjadi akibat induksi gaya

gerak listrik yang terjadi di dalam tabung logam. Ini akan menggerakkan panah

penunjuk. Jumlah total dari jarak yang ditempuh dalam kilometer juga digerakkan

oleh poros penggerak yang terhubung dengan rangkaian roda gigi.

2.3.3Indikator

Panel indikator terletak di depan setir mobil terpasang di dashboard. Panel indikator diantaranya penunjuk tekanan oli, penunjuk jumlah bahan bakar yang

berada di dalam tangki mobil, penunjuk temperatur air, agar pengemudi dapat

(31)

commit to user

47

4.2Pembuatan Interior Mobil Etanol

Pembuatan interior mobil pada mobil etanol berguna untuk kenyamanan

pengemudi saat mengendarai mobil. Interior mobil etanol terbuat dari bahan yang

lunak dan mudah dalam penggunaannya. Interior mobil terdiri dari dashboard, plafon, lantai, dan door trim. Proses pembuatan interior dibagi dalam beberapa tahap diantaranya pembuatan penguat pada bagian dalam mobil, pemasangan

plafon, pemasangan door trim, dan pemasangan lantai mobil.

4.2.1Pembuatan Penguat Interior Mobil

Pembutan penguat interior mobil berfungsi sebagai penguat bagian dalam

mobil. Penguat interior mobil juga berguna sebagai dudukan pembuatan interior

dalam pemasangannya. Penguat interior mobil terbuat dari bahan yang mudah

ditekuk atau dibending untuk menyesuaikan bentuk dari bagian dalam interior

mobil. Penguat interior mobil etanol terbuat dari bahan plat dengan tebal 1 mm

yang mudah ditekuk. Penguat interior mobil terpasang pada bagian kaki

langit-langit/ plafon mobil diantaranya pada pilar pintu depan, pilar kaca tengah dan

pilar kaca bagian belakang. Proses pembuatan penguat interior mobil adalah

sebagai berikut:

a) Alat dan bahan:

- Master penguat (terbuat dari kardus)

- Spidol dan pernggaris

- Gunting plat

- Ragum

- Palu besi

- Alat untuk mengkeling

- Alat las asetelin

- Plat dengan tebal 1 mm

- Keling

- Las listrik

(32)

commit to user

48

b) Langkah pengerjaan:

- Pembuatan penguat inbterior terlebih dahulu kita harus membuat master penguat dari interior mobil etanol dengan menggunakan kardus yang

dipotong sesuai dengan bentuk kaki-kaki penguat pada bagian dalam mobil

yaitu pada kaki bagian depan pintu, kaki diatas pintu, kaki kaca tengah dan

kaki kaca bagian belakang.

- Membuat pola sesuai master penguat pada plat yang memiliki tebal 1 mm dan dipotong dengan menggunakan gunting plat sesuai pola yang

tergambar pada plat.

- Membending atau menekuk plat potongan sesuai dengan bentuk rangka dari penguat pada bagian dalam mobil dengan cara dipukul-pukul

mengunakan palu besi.

Gambar 4.19 Pola Penguat Interior Mobil Etanol

- Memasang plat pada bagian dalam interior mobil dan disesuaikan pada bagiannya kemudian plat dikeling menggunakan alat keling plat.

(33)

commit to user

49

- Penguat yang terbuat dari plat yang dilas titik agar tidak berlubang dan dapat terhubung antara penguat pilar satu dengan yang lainnya.

Gambar 4.21 Penguat Interior Bagian Samping

Gambar 4.22 Penguat Interior Bagian Sudut Belakang

(34)

commit to user

50

Gambar 4.24 Penguat Interior Bagian Belakang

4.2.2Pembuatan Plafon Interior Mobil

Plafon interior merupakan bagian langit-langit dari mobil yang berguna

menambah keindahan bagian langit interior mobil. Plafon juga terdapat lampu

ruangan sebagai penerangan bagian dalam interior saat pintu terbuka. Pembuatan

plafon interior terlebih dahulu dibuat penguat berupa kawat baja. Plafon interior

terbuat dari kain oscar yang dipasang memanjang sepanjang langit-langit mobil.

a) Alat dan bahan: - Alat pengebor plat

- Penggaris dan spidol

- Tang pemotong kawat baja

- Gunting kain

- Alat pengeling

- Kawat baja (beton eser)

- Kain oscar

- Lem kain

b) Langkah pengerjaan:

- Pembuatan plafon terlebih dahulu memberi penguat pada sekeliling langit-langit dengan menggunakan plat.

(35)

commit to user

51

- Memotong beton eser sesuai dengan ukuran lebar langit interior (memajang horisontal) dan dilengkungkan sesuai kontur plafon yang dibuat pada langit

interior.

Gambar 4.25 Beton Eser Sebagai Penguat Plafon

- Pemasangan spon terlebih dahulu sebelum pemasangan oscar pada plafon dengan cara dilem.

Gambar 4.26 Pemasangan Spon Pada Plafon

- Memasang kain oscar yang telah terpasang beton pada dudukan plat yang telah dibor dan dilem pada bagian tepi kain pada bodi mobil.

(36)

commit to user

52

- Penarikan beton eser agar plafon kencang dan rapi.

- Memasang beton eser pada kain oscar interior dan pastikan dalam keadaan terenggang dengan kencang (dengan ditarik kesegala arah).

Gambar 4.28 Penarikan Beton Eser Bagian Depan

Gambar 4.29 Penarikan Beton Eser Bagian Belakang

- Memotong bagian tepi kain sisa agar rapi.

Gambar 4.30 Pemotongan Sisa-Sisa Kain Plafon

4.2.3Pembuatan Trim Interior Mobil

(37)

commit to user

53

Trim interior dilekatkan pada bodi mobil dengan dibaut dan baut ditutup menggunakan karet kaca.

a) Alat dan bahan:

- Gunting pemotong kain oscar

- Busa

- Kain oscar

- Lem kain oscar

b) Langkah pengerjaan:

- Memasang busa pada semua pilar penguat mobil.

- Menutup busa dengan menggunakan kain oscar disepanjang penguat bodi mobil pastikan dalam keadaan kencang dan tidak melipat.

Gambar 4.31 Proses Pembuatan Trim Pada Pilar

- Mengelem tepi kain oscar yang melekat pilar bodi mobil dan gunting sisa kain oscar yang tidak diperlukan.

- Menutup guntingan kain oscar dengan karet kaca.

(38)

commit to user

54

Gambar 4.33 Pilar Bagian Samping

Gambar 4.34 Trim Interior Mobil Etanol

4.2.4Pembuatan DoorTrim Interior Mobil

Door trim berguna untuk penutup sistem engkol kaca pada bagian interior mobil terletak dibawah kaca depan, dibawah kaca tengah. Door trim juga berguna menambah keindahan interior bagian samping bodi mobil. Door trim berbentuk menyesuaikan dengan pola pada bagian engkol kaca pintu depan dan di bawah

kaca tengah. Door trim pada mobil etanol berbahan dasar kayu triplek yang terbungkus kain oscar.

a) Alat dan bahan:

- Master doortrim (terbuat dari kardus)

- Spidol dan penggaris

- Gergaji pemotong kayu triplek

- Gunting

- Kayu triplek

- Busa

(39)

commit to user pada bodi mobil dengan menggunakan kardus.

- Membuat pola pada kayu triplek dengan menggunakan pola sesuai master dan triplek dipotong sesuai dengan gambar pola pada triplek.

- Memotong busa disesuaikan dengan ukuran potongan triplek dan

menggunting kain oscar sesuai dengan ukuran sesuai dengan kayu triplek.

- Menyusun kayu triplek yang dilapisi busa dan ditutup dengan kain kemudian dilem pada bagian tepi agar rapi sesuai dengan pola door trim

interior mobil. Memasang door trim pada bagian interior mobil dengan menggunakan clipdoor trim untuk melekatkan door trim pada bodi mobil.

Gambar 4.35 Door Trim Interior Mobil Etanol

4.2.5Pembuatan Lantai Interior Mobil

Lantai interior mobil terdiri dari lapisan karpet pada bagian bawah

kemudian ditutupi dengan kain oscar di bagian atasnya. Pemasangan interior lantai mengikuti kontur permukaan lantai bodi dan dilekatkan pada bagian trim

bodi bawah disekeliling bodi.

a) Alat dan bahan:

- Gunting

- Kain oscar (specialict floor)

(40)

commit to user

56

b) Langkah pengerjaan:

- Memotong karpet dan kain oscar sesuai kontur dan ukuran lantai mobil.

- Memasang karpet pada lantai dan melekatkan pada trim bagian bawah.

- Memastikan karpet terpasang kencang dan tidak terlipat.

Gambar 4.36 Lantai Mobil Etanol

(41)

commit to user

30

BAB IV

PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR MOBIL ETANOL

4.1Pembuatan Sistem Kelistrikan Bodi Mobil Etanol 4.1.1 Pemasangan Cover Lampu Depan Dan Belakang

a) Alat dan bahan: dibending membentuk profil S.

- Plat dibor dengan ukuran mata bor 10 mm.

- Resin dicampur dengan katalis dalam wadah.

- Plat profil S dipasang dan ditempelkan dengan dempul.

- Pemotongan serat gelas dengan ukuran 150x150 mm.

- Melaminasi dudukan, cover lampu dipasang dan diisolasi.

(42)

commit to user

31

Gambar 4.2 Proses Laminasi Dudukan Lampu

Gambar 4.3 Isolasi Sebagai Penahan Cover Lampu

Gambar 4.4 Hasil Laminasi Dudukan Lampu

4.1.2 Perakitan Rangkaian Lampu Belakang a) Alat dan bahan:

- Kabel

- Bolam

- Soket

- Isolasi

- Cuter

(43)

commit to user

32

b) Langkah kerja:

- Pemasangan kabel bagian belakang sebanyak 5 warna (kabel lampu

kota, kabel lampu rem, kabel lampu tanda belok, kabel lampu

mundur dan kabel massa).

- Penyambungan kabel massa (hitam) antar terminal negatif pada setiap lampu belakang.

- Pemasangan kabel terminal positif pada bolam dengan warna yang berbeda (lampu tanda belok warna kuning, lampu kota warna

merah, lampu rem warna hijau, lampu mundur warna orange).

- Mengisolasi semua kabel agar rapi, aman dan mudah diperbaiki apabila terjadi kerusakan.

Gambar 4.5 Proses Pemasangan Kabel Pada Bolam Lampu Belakang

(44)

commit to user

33

Gambar 4.7 Proses Pengisolasian Kabel Lampu Belakang

4.1.3 Perakitan Rangkaian Lampu Depan a) Alat dan bahan:

- Kabel

- Bolam

- Soket

- Isolasi

- Cuter

- Tang potong

b) Langkah kerja:

- Pemasangan kabel bagian depan sebanyak 6 warna (kabel lampu kepala, kabel lampu kota, kabel lampu tanda belok, kabel lampu

kabut, kabel klakson dan kabel massa).

- Penyambungan kabel massa (hitam) antar terminal negatif pada setiap lampu depan.

- Pemasangan kabel terminal positif pada bolam dengan warna yang berbeda.

(45)

commit to user

34

Gambar 4.8 Perakitan Kabel Lampu Depan Bagian Kiri

Gambar 4.9 Perakitan Lampu Depan Bagian Kanan

4.1.4 Penyalaan Lampu Kepala a) Alat dan bahan:

- Avo meter

- Kabel

- Soket

- Isolasi

- Tang potong

- Bolam

- Relay

- Main switch

- Fuse

- Main fuse

(46)

commit to user

35

b) Langkah kerja:

- Penyambungan kabel lampu kepala sebelah kanan dengan terminal 87 pada relay (setiap relay hanya 1 buah lampu kepala).

- Penyambungan kabel lampu kepala sebelah kiri dengan terminal 87

pada relay (setiap relay hanya 1 buah lampu kepala).

- Terminal 86 pada relay dihubungkan dengan kabel massa.

- Terminal 85 pada relay dihubungkan dengan mainswitch.

- Terminal 30 pada relay dihubungkan dengan fuse → main fuse

→ baterai.

- Main switch dihubungkan diberi arus listrik melalui sumber (baterai).

Gambar 4.10 Rangkaian Lampu Kepala Pada Mobil Etanol

(47)

commit to user

36

5) Relay

6) Lampu

4.1.5 Penyalaan Lampu Kota a) Alat dan bahan:

- Avo meter

- Kabel

- Soket

- Isolasi

- Tang potong

- Bolam

- Relay

- Main switch

- Fuse

- Main fuse

- Baterai

b) Langkah kerja:

- Menyambung kabel lampu kota belakang dan depan secara parallel.

- Menghubungkan kabel tersebut pada main switch.

(48)

commit to user

37

Gambar 4.11 Rangkaian Lampu Kota Pada Mobil Etanol Keterangan:

1) Baterai

2) Fuse

3) Sakelar

4) Lampu

4.1.6 Penyalaan Lampu Kabut a) Alat dan bahan:

- Avo meter

- Kabel

- Soket

- Isolasi

- Tang potong

- Bolam

- Fuse

- Main fuse

- Baterai

1

2 3

(49)

commit to user

38

b) Langkah kerja:

- Menyambung kedua lampu kabut secara parallel.

- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain.

- Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu kabut.

- Kabel saklar dihubungkan dengan fuse dan diberi arus listrik dari baterai.

Gambar 4.12 Rangkaian Lampu Kabut Pada Mobil Etanol

Keterangan:

1) Baterai

2) Fuse

3) Sakelar

4) Lampu

4.1.7 Penyalaan Lampu Tanda Belok a) Alat dan bahan:

- Avo meter

- Kabel

- Soket

- Isolasi

(50)

commit to user

39

- Bolam

- Main switch

- Fuse

- Main fuse

- Baterai

b) Langkah kerja:

- Menyambung kabel lampu tanda belok bagian kanan secara parallel.

- Menyambung kabel lampu tanda belok bagian kiri secara parallel.

- Menghubungkan kabel lampu bagian kanan dengan Main switch

arah bawah dan bagian kiri dengan Main switch arah atas.

- Menghubungkan kabel Main switch dengan terminal 49a pada

flasher, terminal 31 dengan kabel massa.

- Terminal 49 pada flasher dihubungkan dengan kontak dan fuse serta diberi arus dari baterai.

(51)

commit to user

4.1.8 Penyalaan Lampu Rem a) Alat dan bahan:

- Menyambung kedua lampu rem secara parallel.

- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain.

- Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu rem.

(52)

commit to user

41

Gambar 4.14 Rangkaian Lampu Rem Pada Mobil Etanol

Keterangan:

1) Baterai

2) Pedal rem

3) Lampu

4.1.9 Penyalaan Lampu Mundur a) Alat dan bahan:

- Avo meter

- Kabel

- Soket

- Isolasi

- Tang potong

- Bolam

- Fuse

- Main fuse

- Baterai

b) Langkah pengerjaan:

- Menyambung kedua lampu mundur secara parallel.

- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain.

- Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu mundur pada

(53)

commit to user

42

- Kabel saklar pada transmition switch dihubungkan dengan fuse dan diberi arus listrik dari baterai.

Gambar 4.15 Rangkaian Lampu Mundur Pada Mobil Etanol

Keterangan:

1) Baterai

2) Fuse

3) Sakelar Transmisi

4) Lampu

4.1.10 Penyalaan Klakson a) Alat dan bahan:

- Avo meter

- Kabel dan isolasi

- Soket

- Tang potong

- Klakson

- Relay

- Fuse

- Main fuse

(54)

commit to user

43

b) Langkah pengerjaan:

- Menghubungkan terminal negatif klakson dengan kabel massa

(hitam).

- Terminal positif klakson dihubungkan dengan terminal 87 pada

relay.

- Terminal 85 pada relay dihubungkan dengan saklar, kemudian saklar mendapat massa (kabel hitam).

- Terminal 30 dan 86 pada relay disambung dan dihubungkan dengan

fuse dan diberi arus listrik dari baterai.

Gambar 4.16 Rangkaian Klakson Pada Mobil Etanol

Keterangan:

1) Baterai

2) Fuse

3) Sakelar

4) Relay

(55)

commit to user

44

4.1.11 Penyalaan Lampu Ruangan a) Alat dan bahan:

- Memasang bolam pada cover lampu.

- Memasang rangkaian lampu tersebut pada plafon dengan cara dibaut.

- Menyambung terminal negatif dengan kabel hitam dan

menghubungkannya dengan massa.

- Menghubungkan terminal positif dengan saklar.

- Menghubungkan saklar dengan fuse dan diberi arus listrik dari baterai.

(56)

commit to user

45

Keterangan:

1) Baterai

2) Fuse

3) Sakelar

4) Lampu

4.1.12 Penyalaan lampu hazard a) Alat dan bahan:

- Soket

- Isolasi

- Tang potong

- Rangkaian lampu tanda belok

b) Langkah pengerjaan:

- Saklar lampu hazard pada main switch sebelah kanan dihubungkan dengan lampu tanda belok bagian kanan.

- Saklar lampu hazard pada main switch sebelah kiri dihubungkan dengan lampu tanda belok bagian kiri.

(57)

commit to user

46

Gambar 4.18 Rangkaian Lampu Hazard Pada Mobil Etanol

Keterangan:

1) Baterai

2) Main switch

3) Flasher

4) Sakelar

(58)

commit to user 57 BAB V

PERAWATAN DAN PERHITUNGAN BIAYA

5.1Perawatan Kelistrikan Dan Interior 5.1.1Perawatan Kelistrikan

Perawatan kelistikan mobil pada umumnya perawatan yang bersifat megganti apabila ada bagian yang rusak pada sistem kelistrikan kendaraan misalnya bolam lampu mati, relay dan flasher rusak langsung dilakukan penggantian dengan yang baru. Perawatan kelistrikan mobil dengan cara melakukan pengecekan accu secara berkala karena accu digunakan sebagai sumber arus utama kendaraan. pemeriksaan bagian jaringan kabel-kabel kelistrikan apabila terjadi pengelupasan dapat mengakibatkan hubungan singkat pada kelistrikan maka diperlukan penggantian kabel.

5.1.2Perawatan Interior

(59)

commit to user 58

dalam keadaan kering sebelum ditutup. Karpet dapat dilepas dan dicuci dengan air bersih, dikeringkan dan apabila sudah kering dipasang kembali ke dalam kendaraan.

5.2Perhitungan Biaya Kelistrikan Dan Interior Mobil Etanol 5.2.1Perhitungan Biaya Kelistrikan Mobil Etanol

Tabel 5.1. Biaya kelistrikan mobil etanol.

No. Nama barang Harga per satuan Jumlah Total Harga 1 Bolam lampu rem dan 5 Dudukan Bolam lampu

(60)

commit to user 59

5.2.2 Perhitungan Biaya Interior Mobil Etanol

Tabel 5.2. Biaya interior mobil etanol

NO. Pekerjaan Jumlah Orang Jumlah Waktu Total

1. Penguat interior 3 orang 10 hari Rp 2.000.000 2. Interior mobil

· Jok mobil

· Door trim

· Plafon

· Lantai

· dashboard

3 orang 10 hari Rp 1.750.000

(61)

commit to user

60 BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Perancangan sampai proses pembuatan kelistrikan dan interior mobil berbahan bakar etanol yang dapat berfungsi dengan baik dan benar diantaranya:

- Kelistrikan mobil:

a) Lampu kepala f) Lampu kota b) Lampu tanda belok g) Lampu mundur c) Lampu hazard h) Lampu ruangan d) Lampu rem i) Lampu instrumen e) Lampu kabut

- Interior mobil:

a) Jok mobil d) Plafon (langit-langit mobil) b) Door trim e) Dashboard

c) Trim mobil f) Lantai mobil

6.2 SARAN

- Perawatan mobil dilakukan secara berkala.

- Hindari kotoran dalam bentuk apapun dalam mobil. - Bersihkan kotoran yang menempel pada interior mobil.

(62)

commit to user

61

DAFTAR PUSTAKA

Boentarto,1995,”Cara pemeriksaan, Penyetelan, dan Pemeriksaan Kelistrikan Mobil”

Andi Offset, Yogyakarta

Suzuki Service Training,1998,”Text Book SL410R Karimun Suzuki”

PT.Indomobil Suzuki Internasional, Jakarta

Timor Service Training, 1998, “Timor Workshop Manual”PT. Timor Distributor

Nasional, Jakarta

Toyota Service Training, 1995, “New Step 1 Training manual”PT. Toyota Astra

Motor, Jakarta

Toyota Service Training, 1998, “New Step 2 Training manual” PT. Toyota Astra

Motor, Jakarta

Materi PKGT –vedc ”Kelistrikan Bodi Standard”, Malang

Gambar

Tabel 5.2 Biaya interior mobil etanol............................................................
Gambar 4.37 Jok monil etanol ...............................................................................
Gambar 2.1 Grafik Arus Searah  (Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)
Gambar 2.2 Grafik Arus Bolak-Balik  (Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu, kepemimpinan itu pada hakikatnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a) proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya, (b)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu anggaran yang disajikan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan akan sangat membantu manajemen

menetapkan sistem yang cocok dalam setiap kebijakan dan keputusan yang diambil terkait sistem pensiun Pegawai Negeri Sipil di Timor Leste, walaupun saat ini

Untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja petugas kesehatan khususnya bidan, sebaiknya dinas kesehatan membuat kebijakan atau peraturan resmi tentang

Pada akhirnya, pemerintah daerah, warga, dan aktor-aktor lokal lain yang terlibat bersedia menerima budaya baru yang dibawa DFTW, karena bangunan seperti itu yang dapat

8.1 Sekiranya Petender mendapati ada pencanggahan di antara dokumen sebut harga, jadual kadar harga / senarai kuantiti atau / dan spesifikasi, Petender tersebut

Berdasarkan ketentuan pasal 45 ayat (3) tentang kawasan perkotaan, pembangunan proyek Meikarta telah merubah kawasan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

a) Pada masa mengambil cakak, pemain tidak boleh menyentuh mana-mana cakak lain. b) Pemain hendaklah menyambut cakak yang dilambung sebelum cakak jatuh ke bumi. c)