• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Secara alamiah manusia tidak mungkin dilepaskan dari kemajuan teknologi yang tujuannya adalah untuk memudahkan kehidupannya.1 Pada saat ini, perkembangan telekomunikasi dan informasi semakin melesat dan meningkat di seluruh dunia setiap tahunnya apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini. Misalnya, dengan kemajuan teknologi melalui internet dapat dimanfaatkan sebagi strategi komunikasi bisnis.2

Bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi dan perdagangan dunia (free market), globalisasi menjadi isu hangat yang sering diperbincangkan di berbagai kalangan, bahkan globalisasi dipercaya mampu meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui kemajuan teknologi suatu negara.

Kemajuan teknologi dan globalisasi perdagangan dunia akan memberikan keuntungan kepada negara-negara yang telah siap dan membuka diri dengan segala macam produk barang dan jasa yang akan dipasarkan dan bersaing di kancah internasional.

Saat ini dunia bisnis lagi booming, dalam konteks pemasaran komersial, para pengusaha mencari tenaga-tenaga terampil di bidang perencanaan komunikasi untuk meningkatkan pemasaran produk-produk yang mereka hasilkan. Soalnya pemasaran tidak bisa lagi dipisahkan dengan strategi komunikasi dalam menggalang dan mendekati para pembeli. Seorang perencana komunikasi dalam pemasaran komersial akan berusaha membuat citra merek (brand image) dari produk yang ditawarkan masuk dalam top of mind consumen. Para pengusaha atau produsen berlomba merebut pasar

1 Makarim Edmon, Kompilasi Hukum Telematika, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2004, hlm. VII

2 Suryadi,Edi, Strategi Komunikasi, Sebuah Analisa Teori dan Praktis di Era Global, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya), 2018, hlm. 115.

(2)

sehingga dalam situasi yang kompetitif sering kali etika bisnis tidak lagi menjadi pertimbangan.3

Saat ini landscape media komunikasi sudah bergeser secara dramatis dengan munculnya media-media baru, terutama yang berbasis teknologi informasi (internet dan mobile phone). Hal ini disebabkan karena fitur internet sangat kaya (disebut dengan rich multimedia) sehingga bisa dijangkau oleh khalayak yang sangat luas dan spesifik. Dalam dunia bisnis, para pelaku usaha, khususnya para pemilik toko online atau online shop mengambil kesempatan emas ini dengan menjadikan media sosial sebagai salah satu media pemasaran.

Pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam dunia bisnis.4

Dunia internet muncul berbagai macam bisnis yang menawarkan berbagai kemudahan dengan penghasilan yang tanpa batas salah satunya di antaranya adalah Google Adsenese. Program ini merupakan program advertising yang dilakukan oleh google yang bekerjasama dengan para pemilik web atau blog dimana iklan dari google dapat ditampilkan dalam bentuk display, overlay, dan video.Pemilik situs web atau blog yang telah mendaftar dan disetujui untuk menjadi anggota program periklanan Adsense diizinkan untuk menempatkan unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di situs web mereka. Pemilik situs web atau blog akan mendapatkan pemasukan berupa pembagian keuntungan dari google untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung situs.

Google Adsense saat ini menjadi bisnis yang terkenal mudah dan nyaman dikarenakan dengan prosedur yang mudah dan tanpa biaya dapat menghasilkan penghasilan yang luar biasa. Fenomena ini sangat dikuti oleh masyarakat di seluruh dunia tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Secara umum cara kerja Google Adsense sangat sederhana, mereka menyediakan space

3Cangara,H. Hafied, Edisi Revisi Perencanaan & Strategi Komunikasi Cet 3, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada), 2017, hlm.181.

4 Ibid,. hlm.183

(3)

iklan di website ataupun akun media sosial kita setelah akun kita sebagai penayang disetujui oleh Google. Kemudian, Google menyebarkan iklan ke sejumlah website ataupun akun media sosial yang membayar lebih tinggi yang akan muncul dan sebagai pemilik akun atau website kita akan dibayar berdasarkan jumlah klik dan penayangan iklan.

Pelaku usaha seringkali menggunakan iklan sebagai salah satu alat pemasaran yang mereka gunakan untuk memperkenalkan konsumen pada berbagai produk yang mereka hasilkan dan untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk tersebut. Iklan dari sudut konsumen merupakan alat atau salah satu sumber informasi mengenai suatu barang. Peranan iklan sebagai demikian itu menyebakan harus dicegahnya pengumuman iklan yang membuat konsumen terkecoh, disesatkan atau ditipu yang akhirnya menyebakan kerugian bagi konsumen. Di Indonesia sendiri, gerakan untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen telah melahirkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen (selanjutnya disingkat UUPK) No. 8 Tahun 1999, yang berfungsi sebagai payung bagi peraturan perlindungan konsumen yang telah ada sebelumnya.

UUPK ini juga telah mengakomodir upaya perlindungan konsumen dalam beberapa pasal, yaitu pasal 9, 10, 12, 13, 17, dan pasal 20 UUPK.5

Dengan semakin banyaknya bisnis yang tercipta di dunia cyber, semakin banyak pula pihak yang memperoleh keuntungan dengan cara-cara yang tidak jujur dan mengatasnamakan bisnis. Salah satunya yaitu praktik penipuan berkedok bisnis yang menggerus keuntungan dari para korban bisnis tersebut.6

Salah satu platform dalam media sosial yang sering digunakan yaitu Youtube, hampir semua orang di dunia ini memiliki akun youtube atau bahkan

5Harianto,Dedi, Perlindungan Konsumen Terhadap Periklanan yang Menyesatkan, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), 2010, hlm.13.

6 Maskun dan Wiwik Meilarti, Aspek Hukum Penipuan Berbasis Internet (Bandung: CV Keni Media), 2017, hlm.15.

(4)

sering sekali mengakses media sosial Youtube. Melalui iklan di Youtube pelaku usaha dapat terhubung dengan lebih 500 juta akun di setiap harinya. Tingginya akses masyarakat secara khusus masyarakat di Indonesia terhadap Youtube pada akhirnya menarik minat pelaku usaha untuk menjadikan Youtube sebagai media pemasaran baru.

Investasi yang ditanamkan pelaku usaha kepada Youtube akhirnya meningkatkan kesadaran Youtube untuk terus membangun komunitas konten creator di dalam platformnya, salah satunya dengan memberikan keuntungan materiil melalui ad revenue. Keuntungan materiil yang digabungkan dengan fungsi Youtube sebagai media ekspresi dirilah yang menjadi faktor tingginya minat masyarakat untuk menjadi konten creator Youtube.

Youtube Partnership Program adalah program yang khusus melayani individu yang ingin menjadi pembuat konten YouTube permanen. Pembuat konten harus terlebih dahulu memiliki akun email Google untuk menerima pembayaran dan agar bisa bergabung dengan Youtube Partnership Program.

Setelah itu, konten creator harus memiliki jumlah video, jumlah penayangan, dan jumlah penonton dengan peningkatan yang konsisten. Aktivitas konten creator harus mematuhi persyaratan layanan, pedoman komunitas, dan pedoman Hak Cipta agar dapat secara konsisten menjadi saluran yang ramah pengiklanan (advertiser friendly). Konten creator yang telah menjadi bagian dari Youtube Partnership Program dapat memonestisasi video yang mereka buat. Proses monestisasi ini memungkinkan konten creator untuk mendapatkan keuntungan berupa uang dari penayangan iklan pada video dan/atau laman video.

Keberadaan Google Adsense bukan tanpa masalah, potensi problem pun sangat besar mulai dari legal standing, regulasi, serta mekanismenya. Dari kaca mata hukum positif bisnis online sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang- undang tersebut memberikan kepastian hukum terhadap produk atau jasa yang

(5)

ditawarkan secara online pada masyarakat sebagaimana yang disebutkan di dalam pasal 9 Undang-undang ITE.7 Namun banyak hal yang perlu disoroti dalam mekanisme bisnis online terlebih dalam Google Adsense.

Berbagai macam perjanjian terdapat dalam masyarakat sebagai akibat dari asas kebebasan berkontrak yang dituangkan dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata. Setiap orang dapat membuat perjanjian apapun dengan isi dan bentuk apapun berkat prinsip kebebasan berkontrak (partiy autonomy).8

Dapat dikatakan bahwa pembakuan ketentuan perjanjian merupakan model yang tidak dapat dihindari di era globalisasi saat ini. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana yang cepat, efektif, dan efisien dalam mencapai tujuan ekonomi bagi pelaku usaha. Namun, karena konsumen hanya memiliki satu pilihan, itu adalah pilihan yang tidak menguntungkan bagi mereka.9

Indonesia sampai saat ini, masih belum mempunyai peraturan khusus dalam mengatur kegiatan periklanan, walaupun usaha-usaha untuk membentuk undang-undang periklanan tersebut sudah pernah dirintis. Hambatan untuk mewujudkan undang-undang periklanan salah satunya disebabkan penolakan dari perusahaan periklanan yang khawatir dengan adanya undang-undang periklanan salah satunya disebabkan penolakan dari perusahaan periklanan yang khawatir dengan adanya undang-undang periklanan ini akan menghambat daya kreatifitas dalam membuat iklan, dan memandang cukup untuk memberlakukan kode etik periklanan sebagai panduan dalam beriklan.

Mendengar suatu kasus yang diberitakan oleh beritasatu.com yaitu,

“Sebar Konten Provokatif dan Hoax, Youtube Aktual TV Raup Rp. 2 Miliar”

yang dilakukan oleh Direktur PT Bondowoso Salam Visual Nusantara berinisal

7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

8 Panjaitan Hulman, 2016, “Pemberlakuan Perjanjian Baku dan Perlindungan Terhadap Konsumen”, Jurnal Hukum tô-râ,Vol.2 No.1,April 2016 hlm.261.

9 Panjaitan Hulman et. al, Perlindungan Konsumen Dalam Bingkai Hukum, (Universitas Kristen Indonesia (UKI) Press), Mei 2019, Jakarta, hlm.12.

(6)

AZ dengan dua orang lainnya yaitu M dan AF yang telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Kasus ini bermulai dari postingan berupa video yang diupload oleh akun Aktual TV yang berisi provoaktif yang bisa memecah belah persatuan bangsa dan menimbulkan keonaran.

Diketahui ada 765 konten dalam akun tersebut. Dalam deskripsi akun Youtube Aktual TV menyebutkan bahwa akun tersebut menyajikan berita politik terbaru, paling aktual, update dan terkini. Konten-konten itu dikemas dalam bentuk video viral dari berbagai sumber media online. Berita bohong dan konten provoaktif yang diunggah akun Youtube Aktual TV tidak hanya ada di Youtube melainkan disebarluaskan juga melalui akun-akun lain bahkan tersebar di platform media sosial lainnya.

Dari kasus diatas dapat diketahui bahwa hal seperti diatas sering kali terjadi. Tentunya membuat para konten creator serta pelaku usaha harus memperhatikan klausula baku yang ada dalam perjanjian adsense, sehingga tidak menimbulkan kerugian dan agar tidak ada oknum-oknum yang menyamar sebagai konten creator untuk memanfaatkan perjanjian Adsense agar menghasilkan keuntungan. Google Adsense pada Youtube, sebagai media pemasaran menyadari pengaruh konten dalam suatu video yang di upload dalam suatu akun memberikan pengaruh besar terhadap suatu iklan dari suatu produk agar dapat menjangkau pengguna kanal Youtube.

Google Adsense di salah satu platform Youtube dalam perkembangannya menjadi salah satu fenomena media pemasaran yang sangat berpangaruh dalam dunia bisnis di era saat ini. Namun Google Adsense ini belum memiliki kedudukan hukum yang jelas sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan kejelasan hukum. Berdasarkan latar belakang, penulis mengakat tema mengenai Google Adsense Youtube yang lebih di titik fokuskan pada masalah perlindungan hukum antara konten creator dengan pelaku usaha yang dijembatani dengan digunakannya Adsense. Begitu juga yang akan berdampak pada pengguna kanal Youtube sebagai konten creator

(7)

dan/atau pun pelaku usaha selanjutnya. Penulis ingin dan tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam sebuah penelitian dengan judul PERJANJIAN BAKU GOOGLE ADSENSE DI YOUTUBE, DITINJAU DARI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN.

B. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang diambil adalah:

1. Bagaimana bentuk perjanjian Google Adsense dan mekanisme di Youtube?

2. Bagaimana penyelesaian sengketa terhadap pelanggaran klausula Baku Google Adsense ditinjau dari Hukum Perlindungan Konsumen?

C. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, Penulis membahas bagaimana PERJANJIAN BAKU GOOGLE ADSENSE DI YOUTUBE, DITINJAU DARI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN, ditinjau dari Hukum Perlindungan Konsumen serta perkembangan Youtube Partnership Program dengan aturan Google Adsense.

(8)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian untuk mengetahui dan menjawab atas permasalahan yang terjadi. Maka penelitian ini diarahkan pada upaya menyajikan hasil penelitian yang bertujuan untuk:

1. Yaitu bagi masyarakat, dapat mengetahui bagaimana proses mekanisme atau pelaksanaan Google Adsense sebagai media pemasaran melalui Youtube; dan mengetahui secara rinci bagaimana perjanjian tersebut dibuat diantara pelaku usaha dengan konten creator yang dipakai video konten dalam akun Youtubenya untuk mengiklankan produk atau jasa tersebut di Youtube.

2. Untuk mengetahui apa yang menjadi perlindungan hukum dan akibat hukum (normatif) dari sebuah perjanjian baku yang dibuat para pihak dalam hal ini Google Adsense. Kasus-kasus pelanggaran yang dialami oleh salah satu pihak yang melanggar kalusula baku dalam perjanjian.

3. Sebagai tambahan informasi dan memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha yang akan membuat atau memberikan iklan khususnya di platform Youtube, dan kepada konten creator yang akan mengiklankan produk tersebut dengan akun Youtubenya. Dan calon konsumen seperti masyarakat untuk menggapi iklan yang akan tersebar nantinya.

4. Untuk memberikan tambahan perbendaharaan kepustakaan khususnya di bidang hukum perlindungan hukum konsumen dan teknologi media digital.

(9)

E. Metode Penelitian

Penelitian hukum, menurut Soejono Soekanto, adalah kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau segala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.10 Bentuk Penelitian yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini dengan tipe penelitian metode yuridis normative, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan hanya meneliti bahan pustaka atau data sekunder, tetapi mungkin bisa juga mencakup bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Karena sasaran dalam penelitian ini adalah hukum atau kaidah (norma) yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Sumber data merupakan sumber yang dijadikan rujukan yang sesuai dengan data yang diperlukan untuk penelitian baik berupa sumber data primer, sekunder, maupun tersier. Dalam hal ini dapat berupa responden dan informan, buku-buku, literature, karya tulis ilimiah, artikel, maupun dokumentasi sesuai dengan bahan kepustakaan yang diperlukan.

1) Bahan Hukum Primer

Yaitu ketentuan-ketentuan dalam peraturan Perundang-Undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia seperti dalam penulisan ini Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, serta peraturan Perundang-Undangan lain yang terkait dengan pokok permasalahan di dalam penelitian.

2) Bahan Hukum Sekunder

Yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan terkait bahan hukum primer serta membantu menganalisa dan memahami bahan hukum

10 Soekanto, Soejono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada), 2007, hlm.13.

(10)

primer, seperti hasil karya ilmiah, hasil penelitian, tulisan para ahli, artikel, surat kabar, majalah, dan situs internet.

1) Bahan Hukum Tersier

Yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terkait bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti pada kamus, ensiklopedi dan lainnya.

F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep a. Kerangka Teori

Kerangka teoritis merupakan konsep yang merupakan abstraksi dari hasil gagasan atau kerangka acuan pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi sosial yang dianggap relevan oleh peneliti.11 Penelitian ini menggunakan Teori Perjanjian dan Teori Perlindungan Hukum sebagai pisau analisa bagi penulis dalam membahas perumusan masalah.

1) Teori Perjanjian

Suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.12 Adanya sebuah kesepakatan adalah pernyataan kehendak antara satu orang dengan yang lainnya dalam suatu perjanjian. Sepakat sebenarnya merupakan pertemuan antara dua kehendak, dimana kehendak orang yang satu saling mengisi dengan apa yang dikehendaki pihak lain.13 Kata sepakat dalam suatu perjanjian dapat diperoleh melalui suatu

11Soekanto, Soejono, Pengantar Penelitian Hukum, (, Jakarta:Prees), 1989 hlm.132.

12 Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa), 1978, hlm.5-6.

13 J.Satrio, Hukum Perjanjian, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti), 1992, hlm.128.

(11)

proses penawaran (offerte) dan penerimaan (acceptatie). Pengertian perjanjian daitur dalam Pasal 1313 KUHPerdata yaitu:

“Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.”

Menurut Subekti, perjanjian adalah ketika satu orang menjanjikan sesuatu kepada orang lain atau ketika dua orang berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.14

C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, menyatakan bahwa perjanjian adalah suatu peristiwa dimana pihak yang satu berjanji kepada pihak yang lain utnuk melaksanakan suatu hal. Dari perjanjian ini, ditimbulkan suatu persitiwa berupa hubungan hukum antara kedua belah pihak. Hubungan tersebut lah yang dinamakan perikatan.15

Sebuah perjanjian terdiri dari:

1) Ada para pihak;

2) Sekurang-kurangnya dua orang yang berwenang untuk melakukan perbuatan hukum sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang, baik para pihak dalam perjanjian itu orang perseorangan maupun badan hukum;

3) Ada persetujuan antara para pihak;

4) Ada tujuan yang akan dicapai;

5) Ada prestasi yang dilaksanakan;

6) Ada bentuk tertulis lisan ataupun tulisan;

7) Ada syarat-syarat atau poin-poin tertentu sebagai isi perjanjian.

Suatu perjanjian itu dikatakan sah dan memiliki kekuatan hukum, harus memenuhi syarat sahnya perjanjian yaitu perjanjian yang ditentukan dalam Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu:

14 Subekti, Loc.Cit,.hlm.1.

15 C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, Hukum Perusahaan Indonesia (Aspek Hukum dalam Ekonomi) Bagian I, (Jakarta: Pradnya Paramitha), 2005, hlm.6.

(12)

1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;

2) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

3) Suatu hal tertentu;

4) Suatu sebab yang hal.

2) Teori Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum adalah perlindungan terhadap semua hak asasi manusia (HAM) yang dilanggar oleh orang lain dan masyarakat agar mereka dapat menggunakan semua hak hukumnya.

Perlu dipahami bahwa perlindungan hukum bersumber dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh masyarakat. Ini pada dasarnya adalah kesepakatan masyarakat untuk mengatur bagaimana orang berperilaku di antara anggota masyarakat dan antara perorangan dengan pemerintah, yang dianggap mewakili kepentingan masyarakat.

Gambaran bagaimana fungsi hukum bekerja untuk mencapai tujuan hukum, seperti keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan adalah perlindungan hukum. Perlindungan hukum adalah perlindungan yang diberikan kepada subjek hukum sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, baik secara represif (pemaksaan) maupun preventif (pencegahan).

Menurut Philipus M. Hadjon perlindungan hukum dibagi menjadi 2, yaitu:

a) Perlindungan Hukum Preventif

Yakni perlindungan hukum dimana kepada rakyat diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitive. Dapat disimpulkan perlindungan hukum ini memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya sengketa. Dengan adanya

(13)

suatu tindakan perlindungan hukum secara preventif ini, diharapkan perlindungan ini dapat mendorong pemerintah agar lebih berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan yang terkait dengan asas fries ermessen, dan masyarakat dapat mengajukan keberatan atau dapat juga dimintai pendapat mereka mengenai rencana keputusan tersebut.

b) Perlindungan Hukum Represif

Yakni bentuk perlindungan hukum dimana lebih ditunjukan dalam penyelesaian sengketa. Dapat disimpulkan bahwa perlidungan hukum inii berfungsi untuk menyelesaikan suatu jalan keluar apabila telah terjadi sengketa. Di Indonesia dikenal terdapat berbagai badan hukum yang secara partial menangani suatu perlindungan hukum untuk masyarakat. 16

b. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ataupun konseptual adalah kerangka yang menggunakan hubungan antara konsep-konsep khusus yang menjadi arti dan berkaitan dengan istilah yang akan sering digunakan dalam penelitian ini.17 Agar pembaca dapat terfokus kepada pokok permasalahan, penulis memberikan beberapa konsep yang berdasarkan judul akan diuraikan berbagai istilah sebagai berikut:

1) Konsumen

Pasal 1 angka 2 menurut Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahwa “konsumen adalah setiap orang pemakai dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

16 Sajipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti), 2000, hlm.53.

17 Soerjono Soekanto,op.cit, hlm.132.

(14)

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”

2) Perlindungan Konsumen

Pasal 1 angka 1 menurut Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahwa “perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.”

3) Media

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

“medium” yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerimaan pesan (a receiver).18 4) Iklan

Iklan atau Advertising berasal dari Bahasa Inggris, atau kata advertentir yang berasal dari bahasa Belanda untuk menyebutkan iklan, dan advertere yang berasal dari bahasa lain yang berarti berlari menuju kedepan. Advertising berasal dari bahasa latin, advere, yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain atau mempunyai pengertian mengalihkan perhatian, yaitu sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian konsumen kepada sesuatu. Iklan adalah berita untuk mendorong dan mengajak orang agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan.19

5) Youtube

Pada Februari 2005, tiga mantan karyawan PayPal mengembangkan situs berbagi video YouTube. Video dapat diunggah, dilihat, dan dibagikan di situs web. Perusahaan, yang berkantor pusat di San Bruno, California, menampilkan berbagai konten video buatan pengguna,

18 Asnil Aidah Ritonga dan Gunawan, Media Pembelajaran Berbasis Industri 4.0., (Depok: PT Raja Grafindo Persada), 2019, hlm.26.

19 Pujiyanto, Iklan Layanan Masyarakat, (Yogyakarta: Andi), 2013, hlm.2.

(15)

termasuk video musik, klip TV, dan klip film, melalui penggunaan Adobe Flash Video dan HTML5. Konten amatir mencakup video pendidikan, video asli pendek, dan blog video.20

6) Google Adsense

Google menjalankan program kerjasama periklanan yang dikenal dengan Adsense, yang disalurkan melalui media online. Pemilik situs yang lebih sering disebut dengan Publisher, yang telah terdaftar dan disetujui untuk menjadi anggota program periklanan Adsense diperbolehkan untuk menempatkan unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di halaman web mereka. Sistem pay per click (PPC), juga dikenal sebagai bayar per klik, adalah sistem di mana Google membayar pemilik situs web atau blog bagi hasil untuk setiap iklan yang diklik pengunjung.21

20 Wikipedia, Youtube. https://id.wikipedia.org . Diakses pada tanggal 22 Juni 2022.

21 Andi, Google Tools…hlm.168.

(16)

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Jakarta Tahun 2021” dengan sistematika untuk memperoleh gambaran singkat, isi dari penelitian ini dibagi dalam lima bab. Yang selanjutnya kelima bab tersebut merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan serta bertitik tolak kepada suatu permasalahan yang sama. Dan secara garis besarnya bab demi bab disusun sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang akan menggambarkan dengan tepat isi penulisan penelitian.

Pendahuluan merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, kerangka teori dan kerangka konsep serta sistematika penelitian.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini memuat teori yang merupakan dasar-dasar yang mendukung penulisan skripsi, akan diuraikan mengenai penelitian terdahulu, kajian literature, kerangka hipotesis dan hal-hal yang berkaitan. Di dalam bab ini dengan judul tersebut akan membahas seperti hukum perlindungan konsumen, iklan di media sosial, dan pelanggaran yang terjadi tehadap iklan yang ada di dalam platform Youtube.

BAB III: Perjanjian Baku Google Adsense dan Mekanisme di Youtube Dalam bab ini akan diuraikan, apa yang dimaksud dengan Google Adsense di Youtube, kegunaan dan manfaat dari Google Adsense, dan bagaimana proses untuk beriklan dengan Google Adsense di Youtube.

(17)

BAB IV: Penyelesaian Sengketa Terhadap Pelanggaran Dalam Klausula Baku Google Adsense ditinjau dari Hukum Perlindungan

Konsumen

Bab ini akan membahas hukum perlindungan konsumen terhadap adanya fitur Google Adsense di Youtube, dan bagaimana bentuk pertanggungjawaban Google Adsense itu dalam segi hukum perlindungan konsumen.

BAB V: PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan penelitian ini, untuk itu penulis membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.

Serta memberikan saran yang dianggap perlu terhadap permasalahan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Namun hasil penelitian Dewi et al., (2017) yang menyatakan moralitas tidak berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Motivasi dari penelitian ini selain

SDM harus memiliki kompetensi dibidang akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan agar laporan keuangan tersebut

Berdasarkan pengamatan di atas, penulis terdorong untuk menjadikan sebuah penelitian dan akan menjabarkan penelitian tersebut ke dalam sebuah bentuk karya ilmiah yang

Apabila kita ingin mendaftar Google Adsense melalui youtube, dan konten kita telah memenuhi step kedua pada artikel ini, maka kita tidak akan ditolak oleh Google

b) Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk; c) Tanda titik koma dipakai untuk

Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip tachimetri (tacheo artinya menentukan posisi dengan

Perkembangan bangsa kambing di dunia mengarah kepada tiga produk utama yaitu daging, susu dan bulu (mohair). Di Indonesia, daging kambing dihasilkan terutama oleh jenis kambing

Jenis usaha atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran I Keputusan ini tetapi dapat merubah fungsi dan atau peruntukan suatu kawasan lindung seperti disebut pada Diktum