MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI
PEMBELAJARAN TARI JAIPONGAN
(Penelitian tindakan kelas terhadap anak kelompok B2 di
TK Sukaseuri)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
WIWI NARWATI
1009769
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI
PEMBELAJARAN TARI JAIPONGAN
(Penelitian tindakan kelas terhadap anak kelompok B2 di
TK Sukaseuri)
Oleh
WIWI NARWATI
1009769
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Wiwi Narwati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
LEMBAR PENGESAHAN
WIWI NARWATI
1009769
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI
PEMBELAJARAN TARI JAIPONGAN
(Penelitian tindakan kelas terhadap anak kelompok B2 di
TK Sukaseuri)
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I
RITA MARIYANA, M.Pd
NIP. 197803082001122001
Pembimbing II
LELI KURNIAWATI, S.Pd, M.Mus
NIP.132252248
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
WIWI NARWATI
1009769
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI
PEMBELAJARAN TARI JAIPONGAN
(Penelitian tindakan kelas terhadap anak kelompok B2 di
TK Sukaseuri)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Penguji I
Penguji II
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
Asep Deni Gustiana, M.Pd
NIP. 196007071986012001
NIP. 198409182012121001
Penguji III
Heni Djohaeni, S.Pd, M.Si
NIP. 197007241998022001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI
PEMBELAJARAN TARI JAIPONGAN
Oleh : Wiwi Narwati
1009769
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kunci : Motorik kasar, tari jaipongan.
IMPROVING MOTOR LEARNING THROUGH ROUGH CHILDREN
JAIPONGAN DANCE
(Classroom Action Research To Student B2 Club In TK Sukaseuri)
Eneng Reni Safaah
1, Rita Mariyana
2, Leli Kurniawati
3(Penulis,
Penanggung jawab)
Early Chilhood Education Teachers Study Program
Faculty of Science Education
Indonesia Universitas of Education
Abstract
performed by the teacher, therefore, needs more bervaretif dance movement, and
fun for children. which became the focus of the research are: 1). How baseline
gross motor skills children in kindergarten sukaseuri, 2). How is the learning
process of children through learning in TK Sukaseuri jaipongan dance, 3). How to
increase a child's gross motor after a given learning jaipongan dance. The purpose
of this research is to increase the variety of teachers in learning activities through
learning jaipongan dance dance. The method used in this research is a class act.
Subjects in this study were TK Sukaseuri B group of 15 people. Analysis of the
data obtained by observation, documentation studies lapangandan record research
results show that through the study of children's dance motion jaipongan creativity
has increased. This is evidenced by the ability of the child in various spontaneous
movement and able to perform movements with the exploration results are given
to the music, expressing share movement based on the tempo of the music. The
suggestion for a TK teacher is the teacher should give freedom to the child to
exploration. to interesting movements created by itself. For researchers and
expected to pick-return constraint exists but the method, teknuk and strtegi and
with different actions in order to provide input or new findings, especially in
improving children's creativity motion so as to increase children's potential
optimally.
Keywords: Gross motor skills, dance jaipongan.
1
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2
Penenggung jawab 1
3Penanggung jawab 2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat
serta salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita smua yakni Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sohabat. Atas berkat dan izinnya penulis akhirnya
mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “
Meningkatkan Motorik
Kasar Anak Melalui Pembelajaran Tari Jaipongan
”.
Sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Pendidikan
Indonesia, sekaligus sebagai persembahan yang penulis berikan kepada para
pendidik Anak Usia Dini (AUD) baik guru maupun orang tua.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti maupun
para pembacanya. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini.
Semoga persembahan ini dapat memberikan kontribusi di dunia
pendidikan serta memberikan manfaat bagi pembacanya.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Agustus 2014
Penulis
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat
serta salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita smua yakni Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sohabat. Ucapan terima kasih yang begitu besar
penulis sampaikan kepada suami tercinta Edi Hermawan, yang tiada hentinya
selalu memberikan dukungan moril maupun materil, serta senantiasa
mencurahkan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak yang telah turut memberikan bantuan, pengarahan, dan dukungan
selama menyusun skripsi ini, yaitu kepada :
1.
Ibu Dr. Ocih Setiasih, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan motivasinya.
2.
Ibu
Rita Mariyana, M.Pd selaku Dosen Pembingbing I sekaligus selaku
Dosen Pembingbing Akademik yang selalu memberikan dukungan,
bimbingan,dan pengarahan pada penulis.
3.
Ibu Leli Kurniawati, S.Pd, M.Mus selaku Dosen Pembingbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan, petunjuk, dan perhatian kepada
penulis selama penulisan skripsi ini.
4.
Seluruh Staf pengajar, yaitu Dosen Program studi Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia
5.
Segenap Staf Administrasi PG PAUD, Bu Susi yang telah membantu penulis
dalam mengurus administrasi.
6.
Pengurus Dual Modes Karawang, Bapak Nana Suryana, S.Pd dan Bu Yayah
Sopiah, S.Pd yang telah membantu penulis dalam mengurus administrasi
perkuliahan.
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8.
Keluarga besar penulis yang tidak disebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9.
Teman-teman seperjuangan Ea, E. Reni Euis, Yati, Peni, Titi, Tuti, Prapti,
Nani, Imas, Lilis, Hj. Rodiah, dan Uun yang senantiasa saling memberikan
motivasi dan sebagai tempat bertukar pikiran selama menyelesaikan skripsi
ini.
10.
Kepala Sekolah dan seluruh Staf TK Sukaseuri
11.
Dan kepada pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah begitu
banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.
Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda dan melimpahkan berkah
kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Bandung, Agustus 2014
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...
i
KATA PENGANTAR ...
ii
UCAPAN TERIMA KASIH ...
iii
DAFTAR ISI ...
v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ...
ix
DAFTAR LAMPIRAN ...
x
BAB I PENDAHULUAN ...
1
A.
Latar Belakang ...
1
B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah ...
3
C.
Tujuan Penelitian ...
3
D.
Manfaat Penelitian ...
4
E.
Struktur Organisasi Penelitian ...
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...
6
A.
Karateristik Anak Usia Dini...
6
B.
Motorik Kasar Anak ...
7
1.
Pengertian Motorik Kasar ...
7
2.
Perkembangan Motorik Kasar ...
7
3.
Jenis Gerak motorik Kasar ...
8
4.
Perkembangan Gerak Motorik Kasar Anak...
9
C.
Pembelajaran Tari ...
10
1.
Pengertian Pembelajaran ...
10
2.
Pengertian Tari ...
11
3.
Pembelajaran Seni tari Untuk Anak TK ...
12
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.
Tari Jaipongan ... 14
1.
Sejarah Tari Jaipongan ... 14
2.
Jenis- Jenis Gerakan Dasar Tari Jaipongan ... 15
BAB III METODE PENELITIAN ... 17
A.
Subjek dan Lokasi Penelitian ... 17
B.
Metode dan Desain Penelitian ... 17
C.
Prosedur Penelitian ... 20
D.
Penjelasan Istilah ... 22
E.
Teknik dan Instrumen Penelitian ... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A.
Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31
1.
Gambaran Umum TK Sukaseuri ... 31
2.
Kurikulum di TK Sukaseuri ... 32
3.
Keadaan Guru dan Siswa TK Sukaseuri ... 34
4.
Sarana Prasarana ... 36
5.
Rumusan Masalah Penelitian ... 36
6.
Kondisi Objektif Kemampuan Motorik Kasar Anak Sebelum
Diberikan Kegiatan Tari Jaipongan...
37
B.
Deskripsi Hasil Penelitian ... 44
1.
Implementasi KegiatanTari Jaipongan Dalam Upaya
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar
Pada Anak TK
Sukaseuri
. ...
44
2.
Peningkatan
Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan
Tari Jaipongan ...
59
C.
Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
1.
Kondisi Objektif Kemampuan Meningkatkan Motorik Kasar
Anak Melalui Tari Jaipongan ...
60
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Peningkatan Kemampuan Meningkatkan Motorik Kasar Anak
Setelah Diberikan Kegiatan Tari Jaipongan ...
63
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...
65
A.
Simpulan ...
65
B.
Rekomendasi ...
66
DAFTAR PUSTAKA ...
67
LAMPIRAN ...
68
RIWAYAT HIDUP ...
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI ...
102Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Model Prosedur Tindakan Kelas Menurut John Elliot Dalam
Muslihuddin (2010:72) ...
19
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Meningkatkan Kemampuan
Motorik Kasar Dengan Kegiatan Tari Jaipongan ...
25
Tabel 3.3 Lembar Pedoman Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak ...
27
Tabel 3.4 Lembar Catatan Lapangan ...
29
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Dalam Tari Jaipongan ...
30
Tabel 4.1 Tema-tema Dalam Pembelajaran di TK Sukaseuri ...
33
Tabel 4.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan TK Sukaseuri ...
35
Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa TK Sukaseuri Tiga Tahun Terakgir ...
35
Tabel 4.4 Daftar Jumlah Sarana TK Sukaseuri ...
36
Tabel 4.5 Data Anak Kelas B2 TK Sukaseri Tahun Ajaran 2013/2014 ...
39
Tabel 4.6 Hasil Observasi Awal (Pra Siklus) ...
40
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siklus I ...
47
Tabel 4.8 Hasil Obsevasi Siklus II ...
54
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Observasi Awal Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar
Anak MelaluiTari Jaipongan ...
41
Grafik 4.2 Grafik Perkembangan Anak Pra Siklus ...
44
Grafik 4.3 Observasi Siklus I Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar
Anak MelaluiTari Jaipongan ...
48
Grafik 4.4 Grafik Perkembangan Anak Siklus I ...
51
Grafik 4.5 Observasi Siklus II Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar
Anak MelaluiTari Jaipongan ...
55
Grafik 4.6 Grafik Perkembangan Anak Siklus II ...
58
Grafik 4.7 Grafik Perkembangan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan
Tari Jaipongan ...
59
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RKH (Rencana Kegiatan Harian) ... 67
Lampiran 2 Lembar Observasi ... 72
Lampiran 3 Observasi Guru, Catatan Lapangan ... 81
Lampiran 4 Hasil Penelitian ... 92
Lampiran 5 Dokumentasi ... 96
1
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Anak usia dini merupakan anak yang berada dalam rentang usia 0 sampai
dengan 8 tahun (Solahudin, 1997:23). Rasa ingin tahu dan sikap antusias yang
kuat terhadap segala sesuatu merupakan ciri yang menonjol pada anak usia dini.
Anak usia pra sekolah adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan cepat dan sangat mendasar dalam kehidupan (Solahudin,
1997 : 42)
Pada hakekatnya taman kanak-kanak adalah tempat anak-anak bermain
sambil belajar atau belajar sambil bermain. Program Pendidikan Prasekolah bukan
usaha percepatan untuk menguasai pelajaran. Atas dasar konsep bermain sambil
belajar atau belajar sambil bermain dengan berbagai alat bantu belajar serta
metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan, minat, kemampuan serta tingkat
perkembangan anak (Depdikbud dalam DESPINA, 2005:2)
Sasaran yang diarahkan pada usia taman kanak-kanak lebih pada
pengembangan berpikir anak secara optimal. Anak usia prasekolah merupakan
anak usia bermain, dimana bermain dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengembangkan aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor, karena
bermain merupakan suatu kebutuhan bagi anak. Hal ini juga diungkapkan oleh
Abdurrahman (Yulianti, 2006:30) “bahwa anak pada usia dini merupak
an awal
pertumbuhan perkembangan pribadi yang dipusatkan pada kreativitas, melalui
bermain merupakan bentuk ekspresi kreatif bebas yang sangat esensial bagi anak
yang tumbuh melalui kesenian.
Pendapat lain diungkapkan oleh seorang psikolog terkenal Erikson
(Mariyana, 2008:2) mengatakan bahwa anakusia tiga setengah tahun hingga enam
tahun adalah masa penting bagi seorang anak untuk mengembangkan
kreativitasnya. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas dan keterampilannya salah satunya yaitu dengan tari.
2
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut pakar tari yaitu Soedarsono (Defina 2005:4) “Tari adalah ungkapan
perasaan jiwa manusia yang dilahirkan dalam bentuk gerak ritmis dan indah.
Dengan demikian unsur yang paling utama dari sebuah tarian adalah gerak tubuh
manusia. Pembelajaran tari untuk anak taman kanak-kanak dapat diharapkan anak
menjadi terampil dan berkembang dari segi fisik dan motorik kasarnya.
Tari merupakan bentuk dari sebuah kesenian budaya yang harus
dilestarikan dan diperkenalkan sejak dini. Tari sendiri memiliki nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya. Tari juga berfungsi untuk kepentingan upacara
pertunjukan atau ritual tertentu. Menari sendiri adalah dorongan jiwa manusia
sejak kanak-kanak dalam mengekspresikan diri manakala mendengar atau
merasakan suatu irama tertentu baik yang datang dari dalam maupun dari luar
dirinya (Hani Rohani, 2006:5)
Naluri alamiah anak diusia dini sangat baik untuk belajar tari dan
mengekspresikan dalam wujud tindakan yang seharusnya sebagian masyarakat
cenderung mengabaikannya. Dewasa ini lebih mengarah kepada kesenian yang
datang dari luar. Anak-anak sebagai generasi penerus dalam berkesenian
cenderung tidak kenal dengan kesenian tradisi. Mereka lebih suka yang
berjingkrak-jingkrak dengan iringan musik lagu-lagu barat, dengan busana
seronok tidak sesuai dengan adat ketimuran. Oleh karena itu untuk mengantisipasi
hal tersebut maka dorongan minat serta bakat menari pada anak harus dibina dan
dipelihara sejak dini.
Pada saat ini anak-anak lebih senang bermain game dari pada bermain
dengan temannya di luar rumah, sehingga mereka kurang bergerak terutama
untukmelakukan gerakan-gerakan fisik. Dengan penelitian ini saya ingin
memotivasi anak untuk bergerak melatih kelenturan tubuhnya dengan cara
menggunakan tarian jaipongan. Selain itu, saya ingin memperkenalkan tarian
tradisional kepada anak khusunya tari jaipongan.
Mengapa tari jaipongan?. Di TK Sukaseuri tempat saya mengajar
anak-anak sangat senang apabila mendengar lagu tari jaipongan, dan lagu ini biasanya
3
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengangkat judul “Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Pembelajaran
Tari Jaipongan”. Dengan tujuan untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui
gerakan tari. Tarian jaipongan yang diangkat pada penelitian ini adalah tari
jaipongan brudak yang gerakannya tidak terlalu sulit untuk diberikan kepada anak
TK. Sebanarnya tarian brudak ini sudah diberikan pada anak TK Sukaseuri namun
tidak semua anak mau melakukan gerakan tari ini dengan alasan malu dan tidak
bisa gerakannya. Mudah-mudahan dengan penelitian ini dapat meningkatkan
motifasi anak maupun peneliti untuk dapat melestrarikan tari jaipongan brudak.
Manfaat dan keunggulan dari tari jaipongan yaitu anak bebas
mengekspresikan kemampuan yang dimilikinya, anak dapat bergerak bebas sesuai
irama musik, dapat melatih kelenturan tubuh dan dapat melatih koordinasi tangan,
kaki dan kepala
B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka masalah umum dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana meningkatkan
motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan?. Adapun secara lebih
khusus rumusan masalah dituangkan dalam pernyataan, yaitu :
1.
Bagaimana kemampuan motorik kasar anak di TK Sukaseuri sebelum
diberikan diberikan tari jaipongan?
2.
Bagaimana proses pembelajaran tari jaipongan di TK Sukaseuri untuk
meningkatkan keterampilan motorik kasar anak?
3.
Bagaimana peningkatan motorik kasar anak setelah diberikan pembelajaran
tari jaipongan?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan umum
Untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
4
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a.
Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan motorik kasar anak dalam
pembelajaran tari jaipongan.
b.
Untuk mengetahui proses pembelajaran anak melalui tari jaipongan di
TK Sukaseuri.
c.
Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam kegiatan
pembelajaran tari jaipongan di TK Sukaseuri
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1.
Untuk anak
a.
Membantu perkembangan motorik kasar anak
b.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikana
kreativitas anak melalui gerak tari jaipongan.
c.
Anak mampu menirukan gerakan tari jaipongan yang dicontohkan oleh
guru
2.
Untuk sekolah dan guru
Meningkatkan peran sekolah dan guru dalam meningkatkan
motorik kasar anak melalui kegiatan tari jaipongan.
3.
Untuk peneliti
a.
Mendapatkan pengetahuan mengenai ada tidaknya pengaruh kegiatan
pembelajaran tari jaipongan terhadap perkembangan motorik kasar anak.
b.
Mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana cara melakukan
penelitian tindakan kelas.
E.
Struktur Organisasi Penelitian
Adapun struktur penulisan pada penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I
Pendahuluan, pada BAB I, penulis membahas mengenai latar belakang
5
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikasi
penelitian, serta struktur organisasi skripsi.
BAB II
Kajian pustaka, pada BAB II, penulis membahas mengenai karateristik
anak usia dini, motorik kasar anak dan tari jaipongan
BAB III
Metode penelitian, pada BAB III ini, penulis membahas mengenai
subjek dan lokasi penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur penelitian,
penjelasan istilah dan teknik instrumen penelitian.
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan, pada BAB IV ini berisi tentang
pengelolahan atau analisi serta pembahasan atau hasil temuan dalam penelitian.
BAB V
Kesimpulan dan rekomendasi yang berisi kesimpulan dan rekomendasi
17
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Subjek dan Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah TK Sukaseuri Kecamatan
Kotabaru Kabupaten Karawang.
Alasan pemilihan lokasi ini karena TK Sukaseuri sudah menggunakan
model pendekatan yang sesuai dengan dunia anak yaitu lebih kepada penerapan
model pendekatan bermain sambil belajar. Namun di TK Sukaseuri ini belum
menerapkan kegiatan belajar tari yang tepat, tetapi hanya diajarkan menjelang
acara akhir tahun perpisahan anak dan pada saat akan dilaksanakan lomba menari
saja, sehingga pembelajaran tari belum dapat dikembangkan secara optimal.
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak TK Sukaseuri
Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang kelompok B sebanyak 20 orang (15
anak perempuan dan 5 anak laki-laki ) usia 5-6 tahun.
B.
Metode dan Desain Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan metode atau pendekatan
yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Kedudukan metode
dalam penelitian menurut Winarno Surakhmad dalam Rismawan (2006:32) yakni:
“Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan,
misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan ini dipergunakan teknik
serta alat-alat tertentu. Cara utama untuk itu dipergunakan setelah penyidik
memperhitungkan kewajibannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situsi
penyelidikan”.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara lain dari
18
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (clasroom action research). Yang dimaksud dengan penelitian tindakan
kelas adalah usaha guru untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dengan
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Menurut Sukidin dalam Elyawati (2009:41) penelitian tindakan
kelas adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu
mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pendapat lain mengenai
penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Hardjodiputro dalam Wibawa
(2003:7), penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki
pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan
praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut, dan agar mau
untuk mengubahnya.
Selanjutnya Aqib (2006:18) menyebutkan tujuan penelitian tindakan
kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas
secara berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam menunaikan
misi kependidikannya.
Sukidin dalam Elyawati (2009:42) menyebutkan bahwa penelitian
tindakan kelas berbeda dengan metode penelitian lainnya. Penelitian tindakan
kelas memiliki ciri-ciri, yaitu :
1.
Penelitian tindakan kelas harus berangkat dari persoalan praktik pembelajaran
sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Penelitian tindakan kelas dapat
dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang
terkait dengan proses dari produk pembelajaran yang ia hadapi di kelas.
2.
Penelitian tindakan kelas memiliki adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu
untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
Sedangkan karateristik penelitian tindakan kelas menurut Aqib
(2006:88), yaitu :
1.
Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru
19
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Peneliti sekaligus sebagai sebagai praktisi yang melakukan refleksi
4.
Bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik instruksional
5.
Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan berbagai siklus
6.
Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang
melakukan observasi terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah
penelitian dan bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
Dapat disimpulakan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dipandang
sebagai suatu siklus spiral yang terdiri atas komponen perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi yang selanjutnya akan diikuti dengan siklus sepiral
berikutnya. Berikut ini adalah prosedur tindakan kelas menurut John Elliot dalam
Muslihuddin (2010:72)
Siklus I
Refleksi
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
20
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Model Prosedur Tindakan Kelas Menurut John Elliot
Dalam Muslihuddin (2010:72)
C.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahap yaitu
tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahapan pengamatan
(observing), serta tahap analisis dan refleksi (reflecting). Secara prosedural dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.
Tahapan Perencanaan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di TK Sukaseuri
Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang, pada dasarnya pembelajaran
tari masih dilakukan secara peniruan gerakan. Guru masih belum kreatif
dalam memberikan gerakan-gerakan yang timbul sendiri dari anak.
Biasanya pembelajaran tari dilakukan hanya sebatas tari kreasi dalam
pertunjukan saja, salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya
pembelajaran tari yang diberikan kepada anak. Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, peneliti menetapkan perencanaan yang akan dilakukan pada
saat penelitian, diantaranya adalah :
a.
Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian, yaitu
kelompok B
b.
Menyusun kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan kedalam
bentuk Sataun Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan
Harian (SKH).
c.
Memiliki peningkatan motorik kasar anak dalam pembelajaran tari
yang akan memotivasi anak.
d.
Menyediakan mediayang akan digunakan disesuaikan dengan tema
21
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e.
Membuat dan menyiapkan pedoman observasi yang bertujuan untuk
melihat setiap tindakan yang dilaksanakan guru, observasi penilaian
anak, lembar wawancara untuk guru.
f.
Melaksanakan stimulasi cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran tari
untuk meningkatkan motorik kasar anak.
2.
Tahap Pelaksanaan
a.
Kegiatan awal
1)
Pengkondisian anak
2)
Menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk kegiatan
tari pada setiap siklus.
3)
Menjelaskan materi yang akan dilaksanakan.
4)
Memperkenalkan judul tarian pada anak untuk mengeksplorasi
gerak dalam tari
b.
Kegiatan inti
1)
Guru melaksanakan kegiatan motorik kasar anak untuk
meningkatkan gerak anak dalam pembelajaran tari.
2)
Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi
gerak.
3)
Guru mengarahkan anak untuk bergerak sesuai dengan suara yang
mereka dengar.
4)
Memberikan dorongan dan bimbingan kepada anak untuk mau
bergerak
5)
Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bergerak sesuai
dengan yang anak inginkan dengan diiringi musik.
c.
Kegiatan penutup
1)
Mengadakan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilaksanakan.
2)
Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau
22
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Tahap Pengamatan
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
keberlangsungan kegiatan. Pengamatan ini dilakukan selama tindakan yang
dilihat dari setiap siklusnya.
Setiap siklus tersebut peneliti mengamati dan memperhatikan ketika ada
kekurangan dalam pelaksanaan tindakan, sehingga
kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperbaiki. Tujuan penganmatan ini dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk melaksanakan revleksi di tahapan
selanjutnya.
Pemantauan
dilakukan
secara
menyeluruh
terhadap
pelaksanaan tindakan ini dengan menggunakan instrument pengumpulan
data yang telah ditetapkan, sehingga diperoleh seperangkat data tentang
pelaksanaan tindakan, kendala-kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan
peluang yang akan berkaitan dengan peningkatan motorik kasar anak dalam
meningkatkan kreativitas gerak anak dalam pembelajaran tari yang telah
direncanakan dan diaplikasikan di dalam kelas.
4.
Refleksi
Tahapan ini merupakan bagian yang sangat penting dilaksanakan, karena
hasil analisis data dan analisis lapangan dapat memberikan arah bagi
perbaikan pada siklus selanjutnya, jika seandainya fokus pengalaman belum
berhasil.
Kegiatan penelitian di kelas dilaksanakan sampai perencanaan
pembelajaran berhasil secara maksimal atau terjadi perubahan yang
signifikan dalam penerapan pembelajaran tari.
Refleksi dilaksanakan oleh peneliti dan guru sebagai pelaksana tindakan
dengan cara mendiskusikan hasil pengamatan dan kegiatan pelaksanaan
tindakan yang dilakukan.
D.
Penjelasan Istilah
Muhhibin juga menyebut motorik dengan istilah
“motor”
menurutnya
23
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang melibatkan otot-otot juga gerakannya, demikian pula kelenjar-kelenjar juga
sekresinya (pengeluaran cairan/getah). Secara singkat, motor dapat pula dipahami
sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau menghasilkan stimulasi/
rangsangan terhadap kegiatan organ-organ fisik. Kemampuan motorik kasar yang
di tingkatkan dalam penelitian ini adalah hampir meliputi seluruh anggota badan
yaitu tangan, kaki, kepala, pundak dan pinggul karena sebagai dasar untuk
melakukan gerakan tari.
Menurut Desfina (2005:4) tari adalah gerak yang telah mengalami
proses stilisasisesuai dengan irama, sebagai ungkapan jiwa manusia yang
didalamnya terdapat unsur keindahan. Tari untuk anak Taman Kanak-Kanak
adalah gerak irama yang ritmis dan indah sesuai dengan karateristik
perkembangan anak usia TK, kegiatannya bersifat kreatif dan kontruktif serta
menumbuhkan kreativitas bagi siswa. Tarian yang di pakai dalam penelitian ini
adalah tarian Brudak. Tarian ini meliputi gerakan jalan, maju mundur, berputar,
melangkah ke kanan dan kiri, meloncat. Tentunya gerakan tarian brudak ini
mudah di fahami dan di tiru oleh anak-anak TK.
E.
Teknik dan Instrumen Penelitian
1.
Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya :
a.
Observasi, obsevasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas
anak dalam kegiatan pembelajaran dan juga untuk mengamati
kemampuan siswa.
b.
Catatan lapangan, catatan lapangan dilakukan untuk mencatat hasil
temuan / kejadian penting selama pelaksanaan pembelajaran tari.
Dalam kegiatan ini hasil penemuan penulis dan guru didiskusikan
setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Adapun yang dicatat
dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah terkait persepsi guru,
24
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c.
Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumentasi tertulis yang
dikeluarkan oleh lembaga / pihak sekolah, sebagai sumber informasi
atau sumber data serta berupa foto-foto saat subjek dalam kegiatan
pembelajaran bahasa sunda dimana foto-foto tersebut dijadikan
sebagai data pelengkap.
2.
Instrumen Penelitian
Pengembangan instrumen penelitian ini diperoleh dari hasil penjabaran
dan pengembangan dari teori tahap pengembangan motorik kasar yang
dikemukakan oleh Hurlock (1978: 151). Perkembangan anak. dan Desmita,
(2007: 99). Psikologi perkembangan, serta kurikulum PAUD Permen 58
Tahun 2009.
Adapun materi pembelajaran yang digunakan Penulis membatasi topik
kemampuan motorik kasar anak ini pada kemampuan tangan, kaki, kepala
dan pinggul. Sebagaimana unsur- unsur tersebut adalah unsur yang sesuai
dengan materi pembelajaran di sekolah.
Berikut ini di jabarkan tentang kisi-kisi instrumen yang akan menjadi
25
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Dengan Kegiatan Tari Jaipong
Variabel Sub
Variabel Indikator Item
26
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gerakan
cindek ~Anak dapat
melakukan gerakan
Hurlock (1978: 151). Perkembangan Anak. dan Desmita, (2007: 99).
27
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI
KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK
SIKLUS I
Nama Anak
:
Hari/ tanggal :
No
Item Pernyataan
Perkembangan
BSB BSH BCB BB
1 Anak dapat menggerakan ukel ke kanan
2 Anak dapat menggerakan ukel ke kiri
3
Anak dapat menggerakan ukel ke depan
bersama-sama
4 Anak dapat menggerakan ukel sesuai irama
5
Anak dapat melakukan gerak mincid ke kanan
(berjingkrak)
6
Anak dapat melakukan gerak mincid ke kiri
(berjingkrak)
28
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 Anak dapat melakukan gerakan cindek ke kanan
9 Anak dapat melakukan gerakan cindek ke kiri
10
Anak dapat melakukan gerakan cindek sambil
meloncat ke kanan
11
Anak dapat melakukan gerakan cindek sambil
meloncat ke kiri
12 Anak dapat melakukan gerakan gitek ke kanan
13 Anak dapat melakukan gerakan gitek ke kiri
14 Anak dapat melakukan gerakan gitek maju
15 Anak dapat melakukan gerakan gitek mundur
Penjelasan :
BSB = Berkembang Sangat Baik (poin 4)
BSH = Berkembang Sesuai Harapan (poin 3)
BCB = Berkembang Cukup Baik (poin 2)
BB = Belum Berkembang (poin 1)
Kriteria penilaian :
BSB = Anak dapat melakukan gerakan tari dengan benar sesuai irama
BSH = Anak dapat melakukan dengan benar tetapi tidak sesuai dengan irama
musik/ ketukan
BCB = Anak dapat melakukan sebagian gerakan tari yang dicontohkan guru.
29
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Lembar Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN
Nama yang diobservasi
:
Usia :
:
Hari/ tanggal
:
Observer
:
...
...
...
...
...
30
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
...
...
...
Karawang,
Mengetahui’
Kepala TK Sukaseuri
Observer
(Nani Komariah)
(Wiwi Narwati)
Adapun prosedur penghitungan pada penelitian ini adalah setiap poin yang
didapat setiap anak dijumlahkan secara keseluruhan kemudian dibagi jumlah
indikator yang ada dengan begitu didapatkan nilai rata-rata setiap kategori yang
anak capai.
Tabel 3.5
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM TARI JAIPONG
Hari/ Tanggal
:
Nama Guru
:
Nama TK
:
NO
URAIAN
YA TIDAK KETERANGAN1
Guru mempersiapkan RKH yang berisi :
a.
Tujuan pembelajaran
b.
Materi pembelajaran
c.
Teknik pembelajaran
d.
Media pembelajaran
e.
Evaluasi pembelajaran
1.Catatan penilaian anak
2.Buku penilaian anak
2
Kegiatan awal
31
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Kegiatan inti
a.
Menjelaskan prosedur yang akan
dilaksanakan
b.
Menjelaskan tarian yang akan
dibawakan
c.
Memberi kesempatan kepada
anak untuk mengikuti gerakan tari
d.
Mengulang materi pembelajaran
4
Kegiatan akhir
a.
Melakukan tanya jawab seputar
kegiatan yang telah dilakukan
b.
Memberi kesempatan pada anak
untuk mengemukakan
pendapatnya selama mengikuti
pembelajaran
Karawang
Guru Kelompok B
65
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “
Meningkatkan Motorik Kasar Anak
Melalui Pembelajaran Tari Jaipongan
” yang dilaksanakan di TK Sukaseuri
kelompok B, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Kondisi objektif motorik kasar anak kelompok B di TK Sukaseuri masih
rendah. Dari hasil observasi sebelum diberikannya tindakan yaitu masih
banyak anak yang kemampuan motorik kasarnya belum mampu mencapai
indikator. Anak yang berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB)
0%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 5,66%, pada kategori
Berkembang Cukup Baik (BCB) 40,67%dan pada kategori Belum
Berkembang (BB) 53,67 %.
2.
Inplementasi kegiatan pembelajaran melalui tari jaipongan dalam
meningkatkan motorik kasar anak kelompok B TK Sukaseuri dilaksanakan
dengan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 tindakan. Setiap siklus meliputi
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
3.
Peningkatan motorik kasar anak kelompok B di TK Sukaseuri setelah melalui
pembelajaran tari jaipongan menunjukan peningkatan dari sebelum diberikan
tindakan (pra siklus). Pada siklus I dan siklus II peningkatan motorik kasar
anak berkembang secara optimal. Pada siklus I anak yang berada dalam
kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 9%, pada kategori Berkembang
Sesuai Harapan (BSH) 42%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB)
49%dan pada kategori Belum Berkembang (BB) 0 %. Sedangkan pada siklus
II kemampuan anak mengalami peningkatan pada kategori Berkembang
Sangat Baik (BSB) 56,33%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) 43%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 0,67% dan pada
kategori Belum Berkembang (BB) 0 %. Berdasarkan hasil observasi dari
66
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
setiap tindakan pada siklus, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran
tari jaipongan dapat meningkatkan motorik kasar anak.
B.
Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan dari hasil penelitian
mengenai meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak
yang terkait antara lain :
1.
Bagi Guru
a.
Dapat memberikan alternative pembelajaran yang dapat digunakan dan
dikembangkan guru dalam proses pembelajaran meningkatkan motorik
kasar anak yang lebih menarik.
b.
Dengan pembelajaran tari jaipongan, guru sebagai pendidik diharapkan
mampu memberikan materi pembelajaran yang lebih menarik dan variatif.
2.
Bagi Sekolah
Mempasilitasi pembelajaran dengan menyediakan sarana dan prasarana
yang lebih lengkap dan memberikan kesempatan pada guru untuk menerapka
metode pembelajaran inovatif untuk mengembangkan kemampuan motorik
kasar anak.
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat meneliti metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak
67
Wiwi Narwati, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran tari jaipongan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu