PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIASISWA KELAS V SDN 02 PENDEM KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh:
WAHYUNINGRUM
NIM A 510 091 049
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGESAHAN
PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIASISWA
KELAS V SDN 02 PENDEM KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
WAHYUNINGRUM A 510 091 049
Telah dipertahankan di depan dewan penguji : Pada hari :
Pada tanggal :
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
1. Drs. Suwarno, M.Pd. (---)
2. Dra. Risminawati, M.Pd (---)
3. Dr. Samino, MM (---)
Surakarta, ... 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan
PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
Wahyuningrum , A510091049, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 58 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan menyimak cerita rakyat melalui media audio dengan strategi Group Investigation mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun 2012/ 2013. Sumber penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan (observasi), wawancara, dokumentasi, dan tes. Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data nilai keterampilan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan menyimak cerita rakyat. Hal ini dapat terlihat pada siklus I, siswa yang tuntas belajar sebanyak 27 siswa, dengan persentase ketuntasan belajar 62,79 %. Pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan terlihat pada siswa yang tuntas belajar sebanyak 35 siswa, dengan persentase ketuntasan belajar 81,39 %.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui media audio dengan strategi
Group Investigation dapat meningkatkan ketrampilan menyimak cerita rakyat mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/ 2013.
PENDAHULUAN
Bahasa salah satu produk hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
diajarkan baik di sekolah maupun di masyarakat. Adanya bahasa, manusia dapat memberi nama segala sesuatu yang dilihat oleh mata dan melalui bahasa
pula kebudayaan bangsa dapat dibentuk , dibina, dan dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan. Sebaliknya tanpa adanya bahasa peradapan manusia tidak mungkin berkembang, bahkan identitasnya sebagai manusia
yang senantiasa berkomunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang disampaikan pada siswa kelas V
SD Negeri 02 Pendem tahun pelajaran 2012/2013 ternyata setelah diadakan tiga kali ulangan harian masih banyak ditemukan anak yang tidak menguasai materi pelajaran. Bukti dari tidak menguasainya siswa dapat dilihat dari hasil
ulangan harian dari siswa. Nilai rata-rata ulangan harian yang dilaksanakan oleh siswa ternyata selalu lebih rendah dari ketentuan batas tuntas yang telah
ditetpkan di SD Negeri 02 Pendem. Hasil belajar dari 43 siswa menunjukkan hanya 9 siswa yang selalu mendapatkan nilai di atas KKM yang telah ditentukan, sedangkan 34 siswa yang lain selalu kurang dari KKM yakni 70.
hal ini terjadi karena adanya faktor antara lain : 1) Rendahnya tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Bahasa
Indonesia, 2) Siswa pasif dan tidak berani bertanya pada materi yang belum mereka pahami, 3) Siswa takut dalam menyampaikan jawaban terhadap soal yang disampaikan oleh guru, 4) Pembelajaran yang selama ini terpusat pada
Berdasarkan hasil pengamatan situasi dan kondisi kelas diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi yang dijarkan adalah
sebagai berikut : 1) Penjelasan guru yang bersifat abstrak, 2) Penjelasan yang diberikan guru terlalu cepat dan kurang optimal, 3) Kurangnya perhatian siswa
ketika pembelajaran berlangsung, 4) Kurangnya pemahaman anak akan materi yang dipelajari, serta 5) Anak kurang terlatih untuk menyampaikan gagasan atau idenya, 6) Siswa kurang adanya kesiapan dalam menuangkan ide yang
dimilikinya ke dalam catatan hariannya.
Keterampilan menyimak cerita rakyat yang dimiliki anak merupakan
salah satu segi dalam catur tunggal keterampilan berbahasa disamping tiga keterampilan berbahasa yang lain, yaitu : keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keteranpilan menulis
(writing skill). Setiap keterampilan tersebut saling berhubungan erat dan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Dalam proses memperoleh keterampilan
berbahasa, kita biasanya melalui suatu urutan yang teratur, pada masa kecil kita menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca, dan menulis (Tarigan 2001 : 1).
Keterampilan menyimak cerita rakyat sangat penting dan harus dipelajari agar setiap anak mampu menyampaikan pesan atau informasi yang
ingin disampaikan kepada orang lain. Oleh karena itu, menyampaikan informasi dimasukkan dalam salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas V SD. Indikatornya adalah : (1) mampu memilih kata-kata
orang lain; dan (3) mampu membandingkan keutuhan pesan yang diterima dari narasumber dengan isi pesan yang disampaikan.
Walaupun kurikulum 2006 telah diterapkan di SD Negeri 02 Pendem, Mojogedang, namun praktiknya masih belum diterapkan secara maksimal.
Guru kelas masih menerapkan metode ceramah. Guru menyampaikan materi di depan kelas dan siswa mendengarkannya. Terjadi proses pembelajaran yang berpusat kapada guru, siswa hanya berperan sebagai objek pembelajaran.
Kadang-kadang guru juga telah menerapkan teknik diskusi dalam kelompok masyarakat belajar (learning community). Namun hal tersebut justru menjadi „bumerang‟ bagi siswa. Siswa sering menggantungkan diri pada teman yang
lain sehingga mengakibatkan siswa yang aktif semakin aktif dan siswa yang pasif semakin tertinggal. Hal tersebut disebabkan karena selama ini mereka
dimanjakan dengan cara menerima materi dari guru.
Model pembelajaran yang benar belum diterapkan oleh guru.
Pembelajaran berbicara masih dilakukan dengan model ceramah. Padahal, model pembelajaran berbicara seharusnya dilakukan dengan model praktik secara langsung. Selain itu, model penilaiannya pun dilakukan berdasarkan
teori-teori yang dikuasai siswa, bukan kemampuan siswa berbicara karena pada prinsipnya, Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sarana komunikasi
sehingga pendekatan pembelajaran bahasa lebih menitik beratkan aspek performansi atau kinerja bahasanya (Depdiknas 2003:2-3).
Untuk mengatasi masalah rendahnya keterampilan menyimak cerita
meningkatkan keterampilan menyimak cerita rakyat melalui media audio dengan strategi Group Investigation siswa sadar bahwa yang mereka pelajari itu berguna bagi hidupnya. Dengan demikian siswa akan memposisikan dirinya sebagai pihak yang memerlukan bekal untuk hidupnya nanti.
Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, guru sebaiknya harus menyiapkan diri dalam menyajikan bahan ajar, menentukan kegiatan yang
akan dilakukan bersama para siswanya, mampu meningkatkan keterampilan khusus tersebut, sebagai sarana penunjang berdasarkan bahan ajar agar
mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Dengan demikian, peranan pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk kondisi masyarakat yang gemar menyimak cerita untuk disampaikan kepada orang lain.
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan kelas (PTK) dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem yang terletak di dusun Bendosari desa Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2012/2013.
Waktu penelitian dilaksanakan pada awal semester tahun ajaran 2012/2013 yaitu dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian di SD Negeri 02 Pendem
Kegiatan Bulan
Menurut Kemmis dalam Rochiati Wiriaatmadja (2008: 12)
menjelaskan bahwa:
”Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini”.
Penelitian tindakan ditandai dengan adanya perbaikan secara terus menerus sehingga tercapai sasaran dari penelitian tersebut. Perbaikan tersebut
dilakukan pada setiap siklus yang telah dirancang oleh peneliti bersama dengan guru kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bercirikan perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya
(berhentinya) siklus-siklus tersebut.
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas V SD Negeri 02
laki-laki sebagai subyek penelitian yang memperoleh tindakan serta guru kelas V SD Negeri 02 Pendem sebagai subyek yang memberi tindakan.
Dalam mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Depdikbud (2003:50), “Observasi adalah pengamatan yang
dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, direncanakan sicara
sistematis, dan hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuannya, serta dapat diperiksa validitas, reliabilitas dan ketelitiannya. Observasi
(pengamatan) dilakukan untuk mendokumentasikan semua kegiatan didalam pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa pada saat pemebelajaran berlangsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data proses pembelajaran siswa dengan menggunakan media audio.
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan. Observasi pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keterampilan siswa kelas V SDN 02 Pendem dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dapat dilakukan di dalam kelas dan di
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2003 : 141), “metode dokumentasi mencari data
atau variabel yang berupa catatan , transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen, agenda dan sebagainya”.
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama siswa prestasi Bahasa Indonesia siswa kelas V di SD Negeri 02 Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Data prestasi Bahasa Indonesia diperoleh dari nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia semester satu.
3. Wawancara
Menurut Kartono (1980: 171) interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Wawancara adalah pertanyaan – pertanyaan yang diajukan kepada
orang – orang yang dianggap dapat memberi informasi atau penjelasan hal – hal yang dipandang perlu.
4. Tes
“Tes adalah sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab dan/atau tugas yang harus dikerjakan” (Saifuddin Azwar, 2001: 2). Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 223) tes adalah “Serentetan pertanyaan atau latihan atau alat
Tes adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah soal kepada subjek peneliti. Pada penelitian ini metode tes digunakan
untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa adalah uraian tes. Didalam penelitian ini diperlukan adanya validasi data, yang
digunakan adalah triangulasi data. Triangulasi data (sumber) adalah data atau informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan data atau informasi tertentu dari koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda.
Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat sesuai keadaan siswa. Data yang dikumpulkan adalah data hasil wawancara
dengan guru, hasil observasi terhadap guru dan siswa, hasil belajar sesudah tindakan, dan hasil belajar pada siklus I dan II.
Menurut Moleong (2007: 280) analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Untuk kesinambungan dan kedalaman dalam penyajian data penelitian ini digunakan analisis interaktif. Analisis data yang dilakukan dengan metode
alur secara diskriptif kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan data sehingga merupakan proses siklus.
Reduksi data adalah proses/kegiatan pemilikan, pemusatan perhatian dan penyerdehanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan setelah tindakan dilaksanakan.
informasi yang merupakan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat
kepercayaan yang tinggi dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi. Siswa dalam mengerjakan tugas test untuk mengetahui
keterampilan menyimak cerita Rakyat yang diberikan menjadi lebih baik dan setelah proses pembelajaran dengan media audio dengan strategi Group Investigation, siswa yang mendapat nilai tuntas belajar mencapai 80% dari seluruh siswa yang ada di kelas V SDN 02 Pendem dengan KKM.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran untuk meningkatakan keterampilan menyimak pada kelas V SD Negeri 02 Pendem, Mojogedang
tahun 2012/2013 dengan media Audio dengan Strategi Group Investigation.
1. Hasil dan Pembahasan Siklus I
Pada pelaksanaan doa yang dilaksanakan pada siswa kelas V pada siklus I secara keseluruhan sudah kidmat. Absensi juga berjalan dengan tertib karena semua siswa saat dipanggil hanya tunjuk jari. Hasil pengamatan pada
siklus I dengan lembar observasi yang digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi siswa selama proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan
perubahan ke arah yang positif. Hal-hal yang mendukung terjadinya peningkatan pemahaman siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media Audio. Sikap siswa saat mengerjakan tes pada
siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan sebelum materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran biasa. Hasil
pengamatan yang berupa pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia pada siklus I bila dibandingkan dengan sikap siswa pada
kondisi awal sebelum penelitian adalah:
a. Siswa belum memiliki sikap aktif dan kreatif, hal ini disebabkan karena siswa terbiasa dengan jawaban dari guru.
b. Siswa tidak memperhatikan pada waktu proses kegiatan pembelajaran berlangsung karena saat diskusi kelompok siswa ada yang tidak ikut
berdiskusi.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini telah menghasilkan perubahan-perubahan positif dan peningkatan menyimak yang mencakup
perubahan sikap belajar dan hasil belajar. Adapun perubahan-perubahan yang terjadi itu meliputi:
a. Peneliti dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan media Audio dengan strategi Group Investigation
b. Media audio dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan motivasi
siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama mendengarkan cerita Rakyat.
c. Hasil belajar siswa meningkat. 2. Hasil dan pembahasan siklus II
Pada pelaksanaan doa yang dilaksanakan pada siswa kelas V pada
karena semua siswa saat dipanggil hanya tunjuk jari . Hasil ulangan pada siklus II tampak lebih tinggi daripada kondisi awal dari siklus I. hal itu
disebabkan pada siklus II guru mencoba meningkatkan partisipasi siswa dalam diskusi kelompok yaitu guru lebih aktif untuk menyuruh siswa
untuk membaca cerita sehingga siswa yang pasif berusaha untuk ikut terlibat di dalamnya sehingga suasana kelihatan lebih ramai dan terjalin interaksi antara guru dan siswa. Dengan perubahan seperti ini ternyata
antusias siswa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dikatakan bahwa
penggunaan media Audio dengan strategi Group Investigation
meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu hasil rata-rata pencapaian indikator dalam kondisi awal mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 64,67
menjadi 70,83. pada siklus I siswa yang belajar tuntas juga meningkat dari kondisi awal 27 siswa atau sebesar 62,79% dari 43 siswa , menjadi 35
siswa atau 81,39% dari 43 siswa pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio dengan strategi Group Investigation dapat meningkatkan menyimak cerita Rakyat pada Pembelajaran Bahasa Indonesia.
SIMPULAN
Dari hasil proses pembelajaran pada siklus I dan Siklus II serta temuan yang diperoleh melalui media Audio dengan strategi Group
menyimak cerita Rakyat. siswa pada siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem, Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Setelah guru
berupaya memperbaiki sistem dan strategi untuk mengubah proses pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Melalui media
Audio dengan strategi Group Investigation pada menyimak Cerita Rakyat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan hasil nilai rata-rata 64,67 menjadi 70,83. pada siklus I siswa yang belajar tuntas juga meningkat dari
kondisi awal 27 siswa atau sebesar 62,79% dari 43 siswa , menjadi 35 siswa atau 81,39% dari 43 siswa pada siklus II. Sehingga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsini. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
_______________. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta .
Asror, Juwaini. 2010. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bangkal 01 Kecamatan Binangun
Kabupaten Cilacap.”. Tesis Program Studi Bahasa Indonesia
Pascasarjana. Surakarta: UNS.
Azwar, Saifudin.2001. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bunanta, Murti. 1998. Problematika Penulisan Cerita Rakyat untuk Anak di
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Depdikbud. 2003. Strategi Pembelajaran Bahasa. Jakarta : depdikbud.
______________. Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang : Aneks Ilmu.
Herwina, Tyas.2009. “Penggunaan Metode Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Perbandingan Siswa Kelas V SD Negeri Panularan Laweyan Surakarta”. Skripsi FKIP Matematika. Surakarta : FKIP UNS.
Hidayati, Nurul. 2007. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode GI dalamMeningkatkan Motivasi. Malang: FKIP UIN Malang.
Islamiyah, Nurul.2007. “PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (PTK Pembelajaran Matematika Kelas V SD 3 AL-ISLAM Gebang Surakarta, Pokok Bahasan Pecahan) Skripsi S-1 PGSD . Surakarta: FKIP UMS.
Rochiati Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperatif Learning Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
Suparno, Drs. 2000. Media Pengajaran Bahasa.Yogyakarta: PT Intan Pariwara. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
__________________. 2001. Membaca sebagai suatu Kemampuan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tim PLPG Rayon 24. Penelitian Tindakan Kelas. Universites Negeri Makasar. Tjakroek. “ Artikel tentang karangan, : http://tjakroek.blogspot.com/artikel
jenis-jenis karangan”. Minggu 20 Mei 2012 Pukul 13.00 WIB.
Wina, Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.