PROBLEM (TIPP)
(Studi Tiga Tahun Terakhir)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Fisika
Oleh
Rizki Kurniawati
1002401
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FISIKA MENGGUNAKAN
TAXONOMY OF INTRODUCTORY
PHYSICS PROBLEM
(TIPP)
(Studi Tiga Tahun Terakhir)
Oleh
Rizki Kurniawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada
Fakultas Pendidikan Matematika Dan IlmuPengetahuan Alam
© Rizki Kurniawati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagaian,
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA
MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP) (studi tiga tahun terakhir)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Asep Sutiadi, S.Pd., M.Si NIP.197009081997021001
Pembimbing II
Drs. Waslaluddin, M.T NIP.196302071991031002 .
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ...viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi skripsi ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Taksonomi ... 8
B. TIPP (Taxonomy of Introductory Physiscs Problem) ... 8
C. Ujian Nasional (UN) ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Metode Penelitian... 35
B. Prosedur Penelitian... 36
C. Definisi Oprasional ... 37
E. Validasi Instrumen ... 40
F. Tehnik Pengumpulan Data ... 40
G. Tehnik Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Penelitian ... 43
1. Struktur Data ... 43
2. Hasil Analisis Data ... 51
3. Temuan Penelitian ... 65
B. Pembahasan ... 70
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82
A. Simpulan ... 82
B. Rekomendasi ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian mengenai analisis soal-soal fisika berdasarkan tahapan level
berpikirnya masih jarang ditemukan. Analisis soal berdasarkan taksonomi berpikir
pernah dilakukan di bidang kimia diantaranya skripsi berjudul „Analisis Ujian
Nasional Kimia SMA tahun 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom dua Dimensi‟
(Satrisman, 2013). Dari penelitian tersebut didapat gambaran komposisi soal
Ujian Nasional dalam himpunan dua dimensi taksonomi Bloom serta analisis
terhadap gambaran tersebut. Pada tahun 1950 Benjamin S. Bloom serta para ahli
di Amerika Serikat bahkan menganalisis persentase level berpikir apa saja yang
dapat dicapai melalui butir soal tes ilmu pengetahuan umum tahunan. Hal tersebut
dilakukan untuk membantu pekerjaan mereka dalam membuat instrumen soal
yang mempunyai tujuan yang sama di semua wilayah Amerika Serikat, atau
singkatnya sebagai upaya standardisasi pendidikan nasional. Indonesia melakukan
upaya standardisasi pendidikan nasional dengan berbagai cara, salah satunya
adalah dengan menyelenggarakan Ujian Nasional yang dilakukan di
masing-masing tingkat satuan pendidikan. Koordinator pelaksanaan UN SMA kota Serang
mengatakan bahwa penyelenggaraan UN sebagai alat pemetaan mutu pendidikan
dalam rangka standardisasi pendidikan nasional sangat dibutuhkan dalam rangka
evaluasi (Mutawali,2014).
Indonesia sebagai sebuah negara, mengatur penyelenggaraan pendidikannya
menurut falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
Menurut falsafah tersebut, pendidikan yang diselenggarakan berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk
mengembangkan potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
pendidikan nasional. Sistem tersebut tercantum pada UU No.20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional. Dalam penyelenggaraan pendidikan nasional
terdapat beberapa komponen yang saling berkesinambungan serta terkait satu
sama lain. Salah satu komponen tersebut adalah komponen evaluasi. Kebijakan
evaluasi pendidikan tertera pada undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat
21 dikatakan bahwa: “Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggung jawaban pendidikan”. Diperkuat lagi oleh Peraturan Pemerintah
No.19 tahun 2005 pasal 1 ayat 18 dengan bunyi yang sama. Pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) oleh pemerintah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
evaluasi secara nasional. Ujian Nasional sendiri merupakan salah satu upaya
melakukan standardisasi pendidikan nasional dalam rangka memajukan mutu
pendidikan nasional Indonesia. Hal tersebut tertuang pada UU No.32 tahun 2013
tentang standar nasional pendidikan termasuk didalamya pasal-pasal yang berisi
tentang pelaksanaan Ujian Nasional. UN merupakan salah satu jenis evaluasi
hasil atau produk yang berupa tes sumatif. Evaluasi hasil atau produk diarahkan
untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan
keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
“If we wish to discover the truth about an educational system ,we must look into its assesment procedures”(Rowntree,2003.hlm.1). Selanjutnya Tilaar, (2006,hlm.103), menyatakan bahwa kegiatan UN merupakan suatu kegiatan
pemetaan masalah-masalah pendidikan nasional serta kesepakatan untuk
menangani masalah-masalah mendasar yang dihadapi oleh sistem pendidikan
nasional. Fungsi UN sebagai alat pengendali mutu pendidikan secara nasional,
pendorong peningkatan mutu pendidikan, bahan dalam menentukan peserta didik,
dan bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan peserta didik baru pada
jenjang yang lebih tinggi.
Penyusunan butir soal UN merupakan tanggung jawab Badan Penelitian dan
Pengembangan (BALITBANG), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Langkah-langkah penulisan soal UN daintaranya memahami rumusan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), kemampuan yang diuji, dan indikator soal. Tahapan
selanjutnya adalah menelaah rumusan indkator soal (validasi indikator soal) atau
kisi-kisi lalu dilanjutkan dengan menulis butir soal dalam bentuk pilihan ganda
dan tahap terakhir adalah membuat kunci jawaban dan mengecek kebenaran kunci
jawaban (BALITBANG, 2009).
Proses evaluasi memerlukan taksonomi sebagai aturan baku penyusunan soal
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Taksonomi merupakan suatu kerangka
yang bersifat hierarki untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tentang
apa yang diharapkan agar dipelajari siswa. Piaget (dalam Suyono dan Harianto,
2011, hlm. 83) mengatakan bahwa setiap anak mengembangkan kemampuan
berpikirnya menurut tahapan yang teratur.
Taksonomi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan taksonomi hasil
penelitian para peneliti di bidang pendidikan fisika (Physics Educational
Research) yakni TIPP. TIPP bersumber dari sebuah jurnal yang dipublikasikan
oleh American Physical Society berjudul New Aproach to Analyzing Physics
Problem: Taxonomy of Introductory Physics Problem (Raluca dkk). Taksonomi
ini merupakan taksonomi yang didesain khusus untuk menganalisis soal-soal
fisika. TIPP disusun berdasarkan sebuah taksonomi yakni The New Taxonomy of
Educational Objective (NTEO). Berbeda dengan taksonomi sebelumnya seperti
taksonomi Bloom atau taksonomi Bloom revisi (Anderson), taksonomi ini
mempunyai karakteristik yang dapat digunakan untuk menganalisis soal fisika
dengan lebih baik. Kelebihan itu antara lain taksonomi ini menyajikan “nature of
human thought”meliputi komponen serta susunan hieraki yang lebih sesuai, menempatkan proses metakognitif dibawah proses kognitif, menempatkan sistem
diri (self system) di puncak berpikir atau sebagai pusat dari “nature of human
thought “,terdapat pemisahan yang jelas antara afektif, psikomotor dan kognitif,
memisahkan sistem kognitif dan ranah ilmu dengan jelas, terdapat problem
solving serta tersusun secara hierarki sebagaimana seharusnya taksonomi, yakni
tersusun dari hal yang sederhana ke hal yang rumit.Taksonomi ini terdiri dari dua
sistem kognitif) dan dimensi pengetahuan. Dimensi pengetahuan terbagi lagi
menjadi tiga domain yakni informasi, prosedur mental dan prosedur psikomotor.
Sistem kognitif dibagi lagi menjadi empat level yakni retrieval, comprehension,
analysis, dan knowledge utilization. Oleh karena alasan-alasan tersebutlah,
taksonomi ini digunakan sebagai instrumen penelitian yang akan menganalisis
soal-soal dengan lebih baik dibanding taksonomi lainnya. Pada dasarnya
taksonomi tujuan pendidikan manapun berisi tentang apa-apa yang diharapkan
dipelajari siswa. Analisis Soal UN sebagai soal berstandar nasional menggunakan
TIPP sebagai hasil penelitian para peneliti di bidang pendidikan fisika akan
memberikan gambaran sejauh mana apa-apa yang ingin dipelajari siswa menurut
standar internasional terintegrasi di tingkat pendidikan nasional Indonesia. Selain
itu, penelitian ini menganalisis soal UN SMA bidang fisika selama tiga tahun
terakhir penyelenggaraanya yakni 2012, 2013 serta 2014.
Kedudukan UN sebagai upaya standardisasi pendidikan nasional dirasa
sangat penting sehingga peneliti ingin melakukan suatu analisis pada soal-soal
UN bidang fisika dengan menggunakan sebuah taksonomi khusus soal fisika
yakni TIPP. Menganalisis soal UN menggunakan TIPP dapat memberikan
gambaran sejauh mana level berpikir yang timbul dari soal-soal tersebut serta
domain pengetahuan yang terlibat. Gambaran ini akan dinalisis secara eksploratif
dengan menggunakan teori-teori yang ada. Penelitian yang dilakukan pada soal
UN tiga tahun terakhir juga dapat memberikan rekam jejak yang dapat dianalisis
peningkatan atau penurunan pada masing-masing level tertentu.
Hasil penelitian ini berupa gambaran profil UN bidang fisika pada tiga tahun
terakhir berdasarkan deskripsi TIPP. Gambaran itu berupa komposisi sistem
kognitif, komposisi domain pengetahuan, komposisi kognitif yang memiliki
proporsi terbesar sampai terkecil dari soal yang dianalisis terhadap
pengelompokan ke dalam himpunan sistem kognitif pada masing-masing kategori
domain pengetahuan soal UN SMA bidang fisika 2012, 2013 dan 2014.
Manfaat dari hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan atau bahan evaluasi
mengenai gamabaran soal UN bidang fisika untuk membuat atau mengkaji
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi masalah dalam penelitian
ini adalah masih jarang ditemukan analisis mengenai soal Ujian Nasional dengan
menggunakan tahapan level berpikir. Analisis soal tersebut dapat memberikan
gambaran sampai level mana proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal.
Dari permasalahan tersebut, Maka akan dilakukan analisis terhadap soal UN SMA
bidang fisika sebagai soal berstandar nasional. Taksonomi yang akan digunakan
adalah TIPP (Taxonomy of Introductory Physics Problem). Taksonomi ini
merupakan taksonomi yang didesain khusus untuk menganalisis soal-soal fisika.
TIPP disusun berdasarkan sebuah taksonomi yakni The New Taxonomy of
Introductory Physics (NTEO). Berbeda dengan taksonomi sebelumnya seperti
taksonomi Bloom atau taksonomi Bloom revisi (Anderson), taksonomi ini
mempunyai karakteristik yang dapat digunakan untuk menganalisis soal fisika
dengan lebih baik.
Agar analisis dalam penelitian ini lebih terarah pada pokok permasalahan
maka masalah yang dianalisis perlu dibatasi. Penelitian dibatasi pada hal-hal
berikut ini:
1. Soal-soal yang dianalisis merupakan soal UN SMA bidang fisika pada tiga
tahun terakhir yakni 2012, 2013 dan 2014.
2. TIPP (Taxonomy of Introductory Physics Problem) terdiri dari dua dimensi.
Pada dimensi pertama, analisis skripsi ini berfokus kepada empat level sistem
kognitif beserta setiap kategorinya atau proses berpikir. Sedangkan pada
dimensi kedua (dimensi pengetahuan), analisis skripsi ini berfokus pada
domain informasi dan domain prosedur mental tanpa meninjau kategori
masing-masing domain.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam
pertanyaan berikut ini: Bagaimanakan profil UN SMA bidang fisika
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari rumusan masalah tersebut
tersaji dalam beberapa pertanyaan penelitian di bawah ini :
a) Bagaimanakah komposisi sistem kognitif pada soal UN SMA bidang fisika
tiga tahun terakhir ?
b) Bagaimanakah komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN SMA bidang
fisika tiga tahun terakhir ?
c) Komposisi manakah yang memiliki proporsi terbesar sampai terkecil dari soal
yang dianalisis terhadap pengelompokan ke dalam himpunan sistem kognitif
pada kedua domain dimensi pengetahuan ?
D. Tujuan Penelitian
Peneltian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dalam
menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan diatas yakni untuk
mengetahui profil UN bidang fisika berdasarkan deskripsi komponen TIPP
selama tiga tahun terakhir.
Adapun tujuan-tujuan yang timbul dari tujuan penelitian tersebut tesaji
dalam beberapa pernyataan penelitian di bawah ini :
a) Menganalisis komposisi sistem kognitif pada soal UN fisika tiga tahun
terakhir.
b) Mengetahui komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN fisika tiga tahun
terakhir.
c) Menganalisis komposisi yang mempunyai proporsi terbanyak dari soal UN
bidang fisika yang dianalisis terhadap pengelompokan ke dalam himpunan
sistem kognitif pada kedua domain dimensi pengetahuan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Dari segi teori :
Penelitian ini dapat memberi konstribusi pada analisis penilaian profil soal
UN bidang fisika sebagai soal berstandar nasional selama tiga tahun terakhir.
Penelitian ini penting untuk diteliti karena masih jarang sekali ditemukan
analisis butir soal UN bidang fisika berdasarkan sebuah taksonomi berpikir.
Terlebih taksonomi yang digunakan pada penelitian ini merupakan taksonomi
baru yang didesain khusus untuk soal fisika hasil penelitian para peneliti di bidang
pendidikan fisika internasional
3. Dari segi isu serta aksi sosial
Persoalan UN telah banyak menjadi sorotan masyarakat maupun pemerintah,
bahkan telah menjadi kontroversi mengenai pelakasanaanya. Penelitian ini
mencoba memberikan suatu gambaran profil soal-soal UN bidang fisika selama
tiga tahun terakhir sebagai soal berstandar nasional berdasarkan taksonomi
berpikirnya. Gambaran ini selanjutnya dapat dijadikan rujukan baik untuk
pemerintah maupun guru untuk menjadi bahan evaluasi untuk pembuatan soal UN
selanjutnya maupun soal fisika lainnya.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi merupakan susunan atau sistematika penulisan
dalam skripsi. Pada penelitian ini, struktur organisasi yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Bab I berisi mengenai uraian tentang pendahuluan dari skripsi yang berisi latar
belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian dan manfaat atau signifikasi penelitian.
Bab II berisi kajian pustaka mengenai teori evaluasi pendidikan serta Ujian
Nasional (UN). Selain itu pada bab II juga berisi tentang penjabaran TIPP dan
NTEO sebagai dasar TIPP serta dilengkapi metode analisis soal UN secara
teoritis.
Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode yang digunakan didalam
penelitian termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu desain penelitian, metode
penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, validasi instrumen, teknik
pengumpulan data hingga teknik analisis data.
Bab IV berisi penjabaran hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua
hal utama yaitu pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis
Bab V merupakan simpulan dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
non-eksperimen yakni metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Menurut Arikunto
(2006.hlm.245), Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan
atas status fenomena-fenomena yang ditemukan, dideskripsikan apa-adanya,
tidak dimodifikasi atau tidak diberi perlakuan. Sedangkan menurut Bogdan dan
Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004.hlm.3) mengemukakan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode deskriptif didasarkan pada permasalahan yang dihadapi dan
berdasarkan subjek penelitian yang akan dianalisis. Metode ini dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah analisis konten berupa pengumpulan, klasifikasi ,
anlaisis atau pengolahan data, serta membuat kesimpulan atau pengolahan data,
serta membuat kesimpulan atau temuan penelitian. Analisis konten atau disebut
juga dengan analisis isi merupakan teknik penelitian yang digunakan untuk
mendeskripsikan secara kuantitatif, objektif, dan sistematik dari isi komunikasi.
Dengan demikian, metode ini diharapkan akan mempermudah penulis dalam
menuliskan hasil-hasil temuan penelitian.
Metode penelitian kualitatif maupun deskriptif keduanya
mendeskripsikan fenomena yang terjadi secara alami tanpa adanya interferensi
dari sebuah eksperimen atau suatu perlakuan tertentu yang direncanakan.
Metode deskriptif kuanlitatif menafsirkan dan menuturkan data yang
bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi di dalam masyarakat,
pertentangan dua keadaan atau lebih, hubungan antar variabel, perbedaan antara
fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi dan sebagainya. Penelitian dengan
data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada hasil analisis
data tersebut.
B. Prosedur Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka disusun lengkah-langkah
penelitian seperti yang tersaji pada gambar dibawah ini :
Studi literatur tentang sistem kognitif dan
pengetahuan pada TIPP
Studi literatur soal UN fisika tahun 2011,2012 dan 2013
Pembuatan tahapan penyelesaian soal
Analisis sistem kognitif pada masing-masing kategori domain
pengetahuan setiap butir soal
perbaikan
Temuan
Kesimpulan
Penterjemahan TIPP kedalam bahasa Indonesia
Judgement instrumen
Alur penelitian pada diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan soal UN
fisika SMA tahun 2012, 2013, dan 2014
2. Studi literatur TIPP secara mendalam meliputi proses penterjemahan ke
dalam bahasa Indonesia serta judgement instrumen.
3. Proses pembuatan lanngkah-langkah penyelesaian soal.
4. Proses analisis butir soal berdasarkan TIPP. Butir soal yang dikelompokan
berdasarkan dimensi pengetahuan sistem kognitif
5. Proses perbaikan. Butir soal yang telah dianalisis, kemudian divalidasi
(Berdasarkan kesesuaian dengan indikator analisis sistem kognitif, dan
analisis dimensi pengetahuan).
6. Pembahasan butir soal yang telah dianalisis dan disempurnakan.
7. Penarikan kesimpulan dari temuan hasil pembahasan yang didapat.
C. Definisi Oprasional
TIPP (Taxonomy of Introductory Physics Problem) terdiri dari dua dimensi.
Pada dimensi pertama, analisis skripsi ini berfokus kepada sistem kognitif atau
proses berpikir. Komposisi sistem kognitif menggambarkan seberapa tinggi
tingkatan berpikir yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal. Sedangkan pada
dimensi kedua (dimensi pengetahuan), analisis skripsi ini berfokus pada domain
informasi dan domain prosedur mental. Dimensi pengetahuan menggambarkan
pengetahuan dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal. Gambaran sistem
kognitif serta dimensi pengetahuan tersebut dapat dilihat dengan menganalisis
(membandingkan, mencocokkan, menspesifikasikan, menggkasifikasikan)
tahapan penyelesaian soal dengan deskripsi tahapan berpikir dan tipe
pengetahuan dasar pada TIPP. Setiap soal membutuhkan level berpikir yang
berbeda-beda untuk memroses masing-masing tipe pengetahuan dasar. Analisis
dimulai dari menentukan tipe pengetahuan dasar yang terlibat pada soal lalu
dilanjutkan dengan menentukan level berpikir tertinggi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan soal.
3
E. Validasi Instrumen
Validasi instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi
berbentuk naratif. Hal ini dilakukan karena instrumen penelitian ini
menggunakan instrumen non tes berupa lembar analisis atau pedoman analisis
berupa taksonomi. “Instrumen non tes biasa digunakan dalam penelitian
bersifat kualitatif maupun deskriptif. Instrumen non tes digunakan dalam
penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi terkait kondisi
objek/subjek yang sedang diteliti” (Faiq, 2013). Validitas isi dimaksudkan
untuk mengetahui isi dari suatu alat ukur sudah cukup representatif. Validitas
isi secara mendasar merupakan suatu pendapat, baik pendapat sendiri maupun
ahli. Sehingga validitas isi dapat diperoleh melalui expert judgement
Berikut ini merupakan hasil wawancara tertulis mengenai validitas
instrumen pada penelitian ini. Pertanyaan utama yang diajukan dalam proses
judgement expert ini adalah :’Apakah struktur TIPP yang dirancang
berdasarkan NTEO dapat digunakan untuk menganalisi soal UN yang dibuat
berdasarkan taksonomi Bloom ?’
Dalam wawancara tertulis tanggal 25 Agustus 2014, Dr. Harry Firman
menegaskankan bahwa sistem dan struktur TIPP penting dan relevan untuk
digunakan dalam menganalisis soal UN sebagai alternatif dari
taksonomi-taksonomi lainnya.
Dalam wawancara tertulis tanggal 3 September 2014, Dr. Muslim, M.Pd
mengatakan bahwa TIPP sebagai instrumen analisis soal UN SMA bidang
fisika yang dibuat berdasarkan kurikulum yang dikembangkan dengan
taksonomi Bloom relevan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian adalah teknik yang digunakan oleh para
peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk kepentingan
penelitian. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi,
wawancara mendalam, angket dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, digunakan
tehnik pengumpulan data dengan studi dokumenter. Studi dokumenter adalah
dokumen-dokumen (Sukmadinata. 2007. hlm.221). Dokumen tersebut dapat
berupa dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik . Dalam hal ini, dokumen
utama yang digunakan sebagai bahan analisis merupakan dokumen berupa
butir-butir soal Ujian Nasional SMP tahun 2013. Data pada penelitian ini berupa tiga
buah naskah UN bidang SMA tiga tahun terakhir yakni tahun 2012, 2013 dan
2014. Soal UN SMA bidang fisika pada tahun 2012 terdiri dari dua paket soal
berbeda yakni A dan B. Soal UN SMA bidang fisika tahun 2013 terdiri dari lima
paket soal yang berbeda. Sedangkan soal UN SMA bidang fisika tahun 2014
terdiri dari 21 paket soal yang berbeda. Bertambahnya jumlah paket soal tersebut
merupakan tindakan untuk mencegah kecurangan yang kerap terjadi pada
penyelenggaraan UN seperti contek-mencontek antar siswa dan kebocoran soal
yang menyebabkan beredarnya kunci jawabaan. Penyusun UN menjamin
masing-masing paket soal tetap memiliki bobot yang sama pada masing-masing
SKL setiap tahunnya, maka dipilihlah satu paket soal untuk setiap tahunnya
untuk selanjutnya dianalisis menggunakan deskripsi TIPP. Selain itu juga
dokumen jurnal utama tentang TIPP yang digunakan untuk menganalisis
soal-soal UN tersebut.
Studi dokumenter tidak hanya mengumpulkan dan menuliskan atau
melaporkan kembali dalam bentuk kutipan-kutipan namun dilengkapi juga
dengan hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut yang bersifat
eksploratif.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses menyusun , mengkategorikan data, mencari
pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya. Analisis data juga
merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan untuk tujuan tertentu.
Langkah selanjutnya adalah membuat penyelesaian soal sehingga dapat
dikategorikan berdasarkan dimensi pengetahuan dan sistem kognitif. Butir soal
dikelompokan kedalam himpunan tersebut, seperti yang ditunjukan dalam
yang dikelompokan kedalam himpunan sistem kognitif dan dimensi
pengetahuan. Pengelompokan tersebut dilakukan pada soal UN bidang fisika
tiga tahun terakhir. Persentase yang telah didapat tersebut disajikan kedalam
format tabel 3.5 dan tabel 3.6. Pengelompokan tersebut dilakukan pada soal UN
bidang fisika tiga tahun terakhir. Selanjutnya hasil tersebut dianalis kembali
sehingga diperoleh kesimpulan dan keseluruhan hasil analisis dan pembahasan.
Tabel 3.5. Format persentase komposisi domain pengetahuan butir
soal UN tiga tahun terakhir
Domain
Tabel 3.6. Format persentase komposisi sistem kognitif butir soal UN
tiga tahun terakhir
Sistem Kognitif Persentase (%)
Daftar Pustaka
Alwi, H (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Anggi, R.A. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi. [Online] Tersedia di : /http://anggiwiliandini.wordpress.com/edukasi/dasar-dasar-evaluasi/
[Diakses tanggal 7 Maret 2014]
Arikunto, Suharsini (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsini. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Azhar. (2008). Makalah KTSP [Online]. 30 Oktober. Tersedia di //https://sites.google.coom/site/culture of myuttarakhand/makalah-ktsp. [Diakses tanggal 21 Oktober 2014]
Azwar,S (2012). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pusat Belajar
Bloom, (et.al). (1979). Taxonomy of Educational Objectives Book I Cognitive Domain. London: Longman Group LTD
Buick, JM (et.al).(2011). Physics Assesment and the development of a Taxonomy . European Journal of Physics education . 1309 7202. Hlm. 1-9
Darmanintyas. (2014). Kelemahan Ujian Nasional [Online] . 20 Mei. Tersedia di:
//http:/tempo.co/read/kolom/2014/05/20/1359 [Diakses tanggal 7 Oktobel
2014]
Daryanto. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya
Jacob. (1987). Education, Linguistic and culture (Desain Penelitian Kualitatif dan Deskriptif) [Online] Tersedia di /http://www.meilyneman.wordpress.com /2013/07/04/desain-penelitian [Diakses tanggal 3 Februari 2014]
Kreshna, Aditya. (2012). Menanggapi Tulisan Prof.Kacung Marijan tentang
Ujian Nasional [Online]. Tersedia di:
//http://www.bincangedukasi.com/kacung-marijan-un/# [Diakses tanggal 27 September 2014]
Kurniasih, Tatang S (2008). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu
Marijan, Kacung. (2012). Sisi Lain dari Ujian Nasional. Media Indonesia, 21 Juni, hlm.6.
Marzano, Robert J (et.al). (2006). Designing The New Taxonomy of Educational Objective. Texas: Corwin Press.
Marzano, Robert j (et.al). (2009). The Marzano Framework providing Clear
Learning Goals [Online] Tersedia di :
//http://www.palmbeachschool.org/academics/document/ [Diakses tanggal 15 Maret 2014]
Moleong, Lexy J. (2000). Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung
Raluca E(et.al). (2008). Enchanging Cognitive Development through Physics Problem Solving: A Taxonomy of Introductory Physics Problems [Online] Physics Education Research Conference 2008. 23-24 Juli .Tersedia di : //http://peruserguide.org/items/detail.cfm?ID=8049 [Diakses Tanggal 11 maret 2013]
Raluca E(et.al). (2013). New Approach to analyzing Physics Problem : Taxonomy of Introductory Physics Problem (TIPP). American Physical Society. 9. 010103, hlm.1-20
Rowntree, Derek.Interntional Ecyclopedia of Higher Education: Assesing Student
Saeful.A. (2009).Taksonomi Bloom dan Solo untuk Menentukan Kualitas Respon Siswa terhadap masalah matematika [Online]. Tersedia di : //http://batang-karso.blogspot.in/2009/11/taksonomi-bloom-dan-solo-untuk.html?m=1 [Diakses 15 Februari 2014]
Safari. (2009) Meningkatkan mutu pelajaran berdasarkan hasil Ujian Nasional (SMA/SMK/MA) . Bahan Diskusi Praktik [Online] Terdsedia di: /http://safari.blogspot.com [Diakses tanggal 7 Maret 2014]
Sanjaya,W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta.
Satrisman, A .(2013) .Analisis Ujian Nasional Kimia SMA tahun 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom dua Dimensi. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan
Sekaran, Uma .(2006). Metode Penelitian .Jakarta: Salemba 4
S Kuswana, Wowo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Rosda
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Suyono. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tilaar, H.A.R . (2010). Standardisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Bhineka
Tjalla, A. (2012). UN dan Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Universitas Negri Jakarta, Hlm. 1-10
Udiutomo, Purwo.(2013). Enam Alasan Mendukung Ujian Nasional [Online] . 25 Maret. Tersedia di //http://purwoudiutomo.com/6-alasan-mendukung-ujian-nasional/ .[Diakses tanggal 3 September 2014]