KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA
PUNGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagian dari Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Kepelatihan
Oleh
ADZHANI RASYIQA 1000482
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN
OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50
METER GAYA PUNGGUNG
Oleh Adzhani Rasyiqa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan
© Adzhani Rasyiqa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Adzhani Rasyiqa NIM : 1000482
Judul : Kontribusi Power Otot Lengan dan Daya Tahan Otot Perut terhadap Kecepatan Renang 50 meter Gaya Punggung
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP. 195801171989031001
Pembimbing II,
Drs. Satriya
NIP. 196002101987031004
Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Ketua,
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... .. i
ABSTRAK... ii
KATA PENGANTAR ... ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... ... vi
C. Rumusan Masalah Penelitian... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
1. Macam-Macam Gaya dalam Olahraga Renang ... 8
2. Peralatan-Peralatan dalam Cabang Olahraga Renang ... 8
3. Hakekat Renang Gaya Punggung... 9
4. Peraturan Perlombaan Renang Gaya Punggung... 10
B. Teknik Gaya Punggung... 11
1. Teknik Dasar Gaya Punggung... 12
2. Kesalahan-Kesalahan dalam Gaya Punggung ... 19
C. Kondisi Fisik Umum, Power Otot Lengan dan Daya Tahan Otot Perut dalam Olahraga Renang ... 23
1. Power Otot Lengan ... 25
2. Daya Tahan Otot Perut ... 27
D. Anggapan Dasar ... 28
E. Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
B. Populasi dan Sampel ... 31
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel ... 32
C. Desain Penelitian ... 33
D. Metode Penelitian ... 34
E. Definisi Operasional ... 35
F. Instrume n dan Prosedur Penelitian ... 37
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data... 39
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 43
A. Pe maparan Data ... 43
1. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 43
2. Nilai T-Skor ... 44
3. Uji Normalitas ... 44
4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45
B. Pembahasan ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 54
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA
PUNGGUNG Pembimbing I : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd Pembimbing II : Drs. Satriya
Adzhani Rasyiqa 1000482
Beberapa komponen kondisi fisik yang berperan dalam meningkatkan kecepatan perenang adalah power lengan dan daya tahan otot perut. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai “Kontribusi Power Otot Lengan dan Daya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet gaya punggung klub renang Tirtamerta, sedangkan sampel terdiri dari 14 orang atlet renang gaya punggung, dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes medicine-ball put untuk power otot lengan, tes sit-ups untuk daya tahan otot perut dan tes renang gaya punggung 50 meter untuk kecepatan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data nilai yang diperoleh persentase untuk power otot lengan adalah 67,44%, daya tahan otot perut 56,12%, dan power otot lengan dan daya tahan otot perut bersama-sama 84,82%. Sedangkan uji hipotesis dengan uji signifikansi dua rata – rata skor berpasangan diperoleh thitung
4,9853 ˃ ttabel 2,18 untuk power lengan dengan kecepatan renang gaya punggung
50 meter, dengan demikian hipotesisnya ditolak, artinya memberikan kontribusi yang signifikan. Untuk daya tahan otot perut diperoleh thitung 3,9174 > ttabel 2,18
dengan demikian hipotesis ditolak, artinya memberikan kontribusi yang signifikan. Sedangkan untuk power otot lengan daya tahan otot perut secara bersama-sama diperoleh fhitung 30,7319 > ftabel 3,98 dengan demikian hipotesis
ditolak, artinya memberikan kontribusi yang signifikan. Maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : power otot lengan dan daya tahan otot perut masing-masing berkontribusi terhadap kecepatan renang gaya punggung 50 meter, begitu pula dengan power otot lengan dan daya tahan otot perut secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung 50 meter.
Kata kunci: kontribusi, power otot lengan, daya tahan otot perut, kecepatan,
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE CONTRIBUTION OF ARM MUSCLE POWER AND ABDOMENT MUSCLE ENDURANCE TOWARDS 50 METERS BACKSTROKE
SWIMMING SPEED
ADZHANI RASYIQA¹, DRS. DADAN MULYANA², M.PD, DRS. SATRIYA³
ABSTRACT
Some of the physical condition component that affect the increase of speed for swimmers are arm muscle power and abdoment muscle endurance. Therefore,
this research is about “The Contribution of Arm Muscle Power and Abdoment
Muscle Endurance Towards 50 Meters Backstroke Swimming Speed”. The method used in this researach is the descriptive method. Population this research is the backstroke athlete in Tirtamerta Swimming Club, and the samples are all 14 backstroke athletes, with using the total sampling technique. The instrument for this research are medicine ball-put test for arm power, sit-ups test for abdoment muscle endurance, and 50 meter backstroke swim for speed. Based on data proccess and analysis, the percentage point for arm muscle power is 67,44%, abdoment muscle endurance 56,12%, and both arm muscle power and abdoment muscle endurance 84,82%. The result for hypotheses test with paired skor test are 1) for arm power tcount 4,9853 ˃ ttable 2,18, therefore the arm muscle power is
contributing significantly; 2) for abdoment muscle endurance tcount 3,9174 > ttable
2,18, therefore the abdoment muscle endurance is contributing significantly. For both arm muscle power and abdoment muscle endurance fcount 30,7319 > ftable
3,98, therefore both arm muscle power and abdoment muscle endurance are contributing significantly. The conclusion on this research are: arm muscle power and abdoment muscle endurance each contributing significantly towards the 50 meters swimming speed and both arm muscle power and abdoment muscle endurance together are also contributing significantly towards the 50 meters swimming speed
Keyword: contribution, arm muscle power, abdoment muscle endurance,
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Renang merupakan aktivitas olahraga di dalam air. Olahraga renang
membuat tubuh semakin sehat karena hampir semua otot tubuh bergerak sewaktu
berenang. Kegiatan berenang biasanya dimanfaatkan untuk rekreasi bersama
keluarga, olahraga kesehatan, olahraga pendidikan atau sebagai sarana untuk
mengembangkan kemampuan prestasi seseorang di dalam olahraga.
Seiring perkembangan zaman, olahraga renang menjadi semakin populer.
Olahraga renang pun semakin berkembang dengan banyaknya klub-klub renang
yang dibentuk. Dengan banyaknya klub renang yang telah dibentuk, dapat dilihat
bahwa olahraga renang telah berhasil menarik perhatian banyak orang di seluruh
dunia.
Banyaknya klub renang yang terbentuk memicu munculnya
kompetisi-kompetisi renang, baik nasional maupun internasional. Dalam renang kompetisi-kompetisi,
ada 4 gaya yang dilombakan, yaitu gaya kupu-kupu (butterfly), gaya punggung
(back stroke), gaya dada (breast stroke) dan gaya bebas (free style). Berikut
penjelasan tentang gaya bebas, gaya kupu-kupu dan gaya dada menurut David G.
Thomas (2000:13,79, 99):
Gaya bebas
Gaya bebas adalah satu-satunya gambaran mengenai berenang. Gaya ini merupakan gaya tercepat dan berdasarkan gaya ini pula kehebatan berenang akan dinilai
Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu sering disebut sebagai gaya renang yang paling sulit karena kedua tangan bergerak melakukan keatas permukaan air secara bersamaan.
Gaya dada
2
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengenai renang gaya punggung dijelaskan oleh David Haller (1986:49)
sebagai berikut: “Gaya dimana tubuhmu datar diatas permukaan air, atau lebih
tepat, bergerak dengan mulus melalui permukaan air itu sendiri.” Artinya, gaya
punggung dilakukan dengan punggung menghadap permukaan air. Selanjutnya,
menurut Ruben J. Guzman (1998:63) dalam bukunya yang berjudul Swimming
Drills for Every Stroke mengatakan bahwa:
Backstroke is the only competitive stroke performed on the back. To execute it well requires not only sound technical skills, but also a high degree of comfort while swimming on one’s back. In addition, safety must be assured to prevent injuries.
The best backstrokers
Maintain excellent body position with the hips and torso up high;
Have a smooth, relaxed stroke recovery with the arms entering directly in line with the shoulders;
Have a good hip rotation, torso rolling, and shoulder lift;
Have flawless kicking, and
Pull through the water efficiently and with great power.
Dari pernyataan diatas, dijelaskan bahwa gaya punggung adalah
satu-satunya gaya yang dilakukan dengan punggung menghadap permukaan air. Untuk
melakukan gaya punggung yang baik tidak hanya kemampuan teknik yang
diperlukan, akan tetapi tingkat kenyamanan yang tinggi saat berenang dengan
posisi punggung menghadap permukaan air. Maka dari itu, untuk dapat
melakukan gaya punggung dengan kenyamanan dan teknik yang benar beberapa
hal penting yang harus diperhatikan berikut ini:
mempertahankan posisi tubuh yang sangat baik
memiliki gerak pemulihan yang lancar dan tenang
memiliki rotasi pinggul, perputaran badan, angkatan bahu yang baik
tendangan kaki yang sempurna
tarikan lengan efisien dan memiliki power yang besar
Kebutuhan-kebutuhan mengenai gaya punggung ini, dapat dicapai dengan
kondisi fisik yang baik. Komponen-komponen kondisi fisik akan mempengaruhi
pencapaian prestasi atlet. Sama pentingnya dengan penguasaan teknik yang tinggi.
3
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
datar, seperti yang dinyatakan David Haller (1986:49) berikut ini: “Pantat yang
menurun kebawah, kaki yang tertekuk kebawah atau menggantung kebawah,
semua ini akan mengganggu jalur lintas yang lurus dan memperlamban gerakmu
sendiri.”
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan untuk melakukan gaya punggung yang
paling baik adalah dengan cara mempertahankan posisi tubuh streamline (sejajar
dengan permukaan air), gerakan lengan yang efisien dan memiliki power yang
besar. Posisi tubuh yang streamline untuk renang gaya punggung dilakukan
dengan posisi tubuh yang terlentang sehingga lebih sulit dipertahankan karena
biasanya beban menjadi lebih berat pada area batang tubuh (bahu-pinggul). Oleh
karena itu, diperlukan daya tahan otot, terutama daya tahan otot perut, sehingga
posisi tubuh tetap lurus selama melakukan gerakan gaya punggung. Jarak yang
dipertandingkan untuk renang gaya punggung adalah 50 meter, 100 meter, dan
200 meter. Dalam jarak pendek seperti ini, khususnya jarak 50 meter, tarikan
lengan harus cepat dan gerakan lengan yang cepat membutuhkan power yang
baik. Power lengan akan dapat dicapai setelah kondisi fisik atlet memadai.
Dengan power yang besar dan gerakan yang efisien maka laju perenang akan
semakin cepat.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mengambil power otot lengan dan
daya tahan otot perut sebagai variabel yang akan diteliti, sesuai dengan kebutuhan
yang telah dijelaskan, untuk atlet renang 50 meter gaya punggung.
Ada tidaknya kontribusi power otot lengan dan daya tahan otot perut dengan
kecepatan renang 50 meter gaya punggung dalam cabang olahraga renang belum
diteliti secara mendalam. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai hal
tersebut sebagai informasi ilmiah yang diharapkan dapat memberikan masukan
bagi pengembangan prestasi atlet renang gaya punggung jarak 50 meter.
4
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi masalah diperlukan agar penelitian bisa fokus terhadap masalah
yang akan diteliti dan tidak menjadi luas. Identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya mencakup power otot lengan, daya tahan otot perut
dan kecepatan renang 50 meter gaya punggung.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power otot lengan dan daya
tahan otot perut.
3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecepatan renang 50 meter
gaya punggung.
4. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet renang gaya punggung di klub
Tirtamerta, dan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampel,
yaitu mengambil seluruh populasi.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Seberapa besar power otot lengan memberikan kontribusi terhadap
kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter?
2. Seberapa besar daya tahan otot perut memberikan kontribusi terhadap
kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter?
3. Seberapa besar power otot lengan dan daya tahan otot perut secara
bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kecepatan renang gaya
punggung jarak 50 meter?
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power otot lengan dengan
5
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi daya tahan otot perut dengan
kecepatan renang 50 meter gaya punggung
3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power otot lengan dan daya
tahan otot perut secara bersamaan dengan kecepatan renang 50 meter gaya
punggung
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberi bahan masukan dan
tambahan informasi ilmiah bagi atlet, pelatih dan pembinaan olahraga
renang, khususnya berkenaaan dengan latihan power dan daya tahan otot
untuk renang gaya punggung.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan informasi bagi atlet
tentang pentingnya kontribusi power otot lengan dan daya tahan otot
perut terhadap kecepatan.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur Organisasi dalam penulisan skripsi yang peneliti ambil adalah
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan yang di dalamnya berisi: a) Latar Belakang Masalah;
b) Identifikasi Masalah;
c) Rumusan Masalah;
d) Tujuan Penelitian;
e) Manfaat Penelitian;
f) Struktur Organisasi Skripsi.
BAB II Kajian Teoritis yang di dalamnya berisi: a) Hakekat Olahraga Renang;
6
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Kondisi Fisik dalam Olahraga Renang;
d) Anggapan Dasar;
e) Hipotesis.
BAB III Metode Penelitian yang di dalamnya berisi: a) Tempat dan Waktu Penelitian;
b) Populasi dan Sampel;
c) Desain Penelitian;
d) Metode Penelitian;
e) Definisi Operasional;
f) Instrument Penelitian;
g) Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang didalamnya berisi: a) Hasil Pengolahan Data;
b) Pembahasan hasil penelitian
BAB V Kesimpulan dan Saran yang di dalamnya berisi: a) Kesimpulan;
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Jadwal pelaksanaan tes dan pengukuran yang penulis rencanakan pada
penelitian yang akan dilakukan terhadap variabel-variabel yang akan diselidiki,
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dan sampel merupakan bagian dari penelitian. Ketelitian
menentukan populasi dan sampel akan sangat berpengaruh pada keberhasilan
yang dilakukan. Pengertian populasi menurut Arikunto (2010:173) Populasi
adalah: “Keseluruhan subjek penelitian.” Artinya seluruh subjek penelitian
merupakan bagian dari populasi. Kemudian, Sugiyono (2012:80) juga
menjelaskan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Dari kutipan tersebut, artinya sebuah populasi harus memiliki kualitas dan karakteristik yang
sesuai dengan penelitian. Pengertian populasi juga dijelaskan oleh Badudu-Zain
(2001:1081) sebagai berikut “sekelompok atau sekumpulan orang atau benda
yang berciri sama dan dijadikan sampel penelitian”. Maka dari itu, populasi yang
No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat
1. Power Lengan Jumat/19-09-2014 16.00 WIB Kolam Renang UPI
2. Daya Tahan Otot Perut Jumat/19-09-2014 16.00 WIB Kolam Renang UPI
32
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan digunakan dalam penelitian ini adalah atlet renang gaya punggung klub
Tirtamerta, dengan total atlet gaya punggung 14 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang benar-benar mewakili sifat
dan karakter populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:81) adalah
sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” Jadi, sampel merupakan sebagian dari populasi. Pendapat lain mengenai sampel dinyatakan oleh Arikunto (2010:174) yang
menjelaskan bahwa sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili
karakteristik populasi tersebut atau yang menggambarkan populsi tersebut. Dalam
hal penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dinyatakan oleh Nasution
(1991:118): “Untuk menentukan besar sampel tidak ada aturan yang pasti. Makin
besar jumlah sampel makin baik.” Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti
harus dapat menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut. Untuk menentukan
sampel penelitian, digunakan teknik sampling. Sugiyono (2012:81) menjelaskan
bahwa “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.”
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan seluruh jumlah populasi
yang ada. Teknik sampling yang akan digunakan adalah sampling jenuh atau
mengambil keseluruhan populasi, seperti yang dijelaskan Sugiyono (2012:85)
mengenai sampling jenuh berikut “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit maka peneliti menggunakan keseluruhan anggota
populasi menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel secara keseluruhan ini
dijelaskan Arikunto (2010:173) bahwa “Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
33
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini, salah satu ciri-ciri sampel yang digunakan adalah atlet sudah menguasai
teknik renang gaya punggung.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan tentang analisis data agar penelitian
dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Fungsi dari desain penelitian ini adalah untuk
memberikan arah pada proses penelitian yang akan dilakukan. Langkah yang akan
diambil pada penelitian ini
adalah menetapkan
populasi dan sampel,
pengambilan dan
pengumpulan data, analisis
data, dan menetapkan
kesimpulan. Berikut akan
digambarkan desain
penelitian yang digunakan
pada halaman selanjutnya:
X1
X2
Y
r
1.yr
2.y34
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1
Desain Penelitian
Keterangan :
X1 : Power otot lengan
X2 : Daya tahan otot perut
Y : Kecepatan renang 50 meter gaya punggung
Kemudian langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:
Bagan 3.2
Langkah-Langkah Penelitian
Populasi
Tes Power Lengan Tes Daya Tahan Otot Perut Tes Renang 50 meter
Pengolahan dan Analisis Data
35
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Metode Penelitian
Untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam penelitian dibutuhkan sebuah
metode. Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Tujuan dalam
sebuah penelitian menggambarkan maksud dari penelitian dan menyelesaikan atau
memecahkan masalahnya dengan menggunakan cara-cara tertentu. Metode yang
digunakan tidak terlepas dari masalah dan tujuan penelitian. Oleh karena itu,
penentuan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang akan diteliti dan
tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sugiyono (2012: 2): “...pada
dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.” Oleh karena itu, penentuan metode harus
disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Sama halnya yang seperti yang
disebutkan oleh Arikunto (2010:203) bahwa “Metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Pengambilan metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini
adalah proses penelitian yang mengungkapkan, mengambarkan dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal
ini sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono (2012:147) berikut:
bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menanalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif
merupakan penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada
saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Selanjutnya, Surakhmad
(1998:140) menjelaskan tentang ciri-ciri dari metode deskriptif:
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masa yang aktual.
36
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari kutipan di atas, penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini
berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini ialah proses penelitian yang
menggungkapkan, mengambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah
melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian, yang mana dalam
penelitian ini adalah mengungkapkan tentang kontribusi power otot lengan dan
daya tahan kekuatan otot perut secara bersama-sama terhadap kecepatan renang
50 meter gaya punggung.
E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini, terdapat ungkapan
atau istilah yang perlu dijelaskan. Berikut ini adalah masing-masing istilah
tersebut, yaitu:
1. Power otot lengan:
a. Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal
dalam waktu yang sangat cepat. (Harsono, 1988:200)
b. Otot lengan terdiri dari biceps brachii, brachialis, coracobrachialis,
triceps brachii. (James E. Crouch, 1965:245)
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka power otot lengan
adalah kemampuan otot-otot lengan mengerahkan kekuatan maksimal
dalam waktu singkat.
2. Daya tahan otot perut:
a. Daya tahan otot adalah kemampuan untuk melakukan banyak repetisi
dengan beban tertentu dalam periode yang berkepanjangan. (Bompa,
1999:5)
b. Otot perut yang dimaksud adalah rectus abdominis yaitu otot perut besar.
Berdasarkan pengertian diatas, daya tahan otot perut adalah kemampuan
otot perut melakukan repetisi yang banyak dalam waktu lama.
3. Kontribusi power otot lengan dan daya tahan otot perut:
37
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Kontribusi power otot lengan adalah besarnya sumbangan yang diberikan
oleh power otot lengan.
c. Kontribusi daya tahan otot perut adalah besarnya sumbangan yang
diberikan oleh daya tahan otot perut.
4. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan – gerakan
sejenis secara berturut - turut dalam waktu sesingkat – singkatnya, atau
kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu yang sesingkat
singkatnya. Harsono (1988: 216).
5. Renang adalah yang melombakan kecepatan atlet renang dalam
berenang. (id.m.wikipedia.org/wiki/Renang_(olahraga))
6. Gaya punggung adalah berenangdengan posisipunggungmenghadap ke
permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengangaya bebas, tapi
dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan
mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah
mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung. Sewaktu
berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga
perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu
berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan
menghitung jumlah gerakan. Berbeda dari sikap start perenanggaya
bebas,gaya dada, ataugaya kupu-kupuyang dilakukan di atas balok start,
perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam
kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah
tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua
belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding
kolam. Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak
zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan diOlimpiade Paris 1900, gaya
punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah
38
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(id.wikipedia.org/wiki/Gaya_punggung).
F. Instrumen dan Prosedur Penelitian
Untuk menghasilkan data pada penelitian ini dibutuhkan alat pengumpul
data (instrumen). Instrumen yang akan digunakan harus sesuai dengan pertanyaan
pada penelitian ini, seperti yang dikemukakan Nurhasan dan Cholil (2013: 6)
dikatakan “Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu obyek
tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan obyek tersebut
secara obyektif.”
Maka dari itu, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengukur power lengan instrumen yang akan digunakan adalah two
hand medicine ball put dengan reliabilitas 0,81 dan validitas 0,77. (Nurhasan
dan Cholil, 2013:174)
Prosedur Tes Power Lengan
a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan power lengan.
b. Alat/fasilitas : Medicine ball, alat ukur (meteran), dan alat tulis.
c. Pelaksanaan : Naracoba duduk tegak dengan punggung dan kepala rapat
ke dinding. Kemudian naracoba memegang medicine ball dengan kedua
tangan dan melemparnya menggunakan kedua tangan secara
bersama-sama dengan kuat dan cepat. Sewaktu melakukan, posisi badan harus tetap
tegak dan menempel pada dinding. Jarak yang dihasilkan naracoba
menunjukan besarnya power lengan. Naracoba diberi kesempatan
masing-masing tiga kali lemparan. Hasil yang diambil adalah hasil lemparan
dengan jarak paling jauh.
2. Alat ukur untuk daya tahan otot perut adalah tes sit-up dengan relibilitas tes
0.94 dan validitas tes: Face Validity (Nurhasan dan Cholil, 2013:169).
Prosedur Tes Daya Tahan Otot Perut
a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan daya tahan otot perut.
39
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pelaksanaan : Naracoba berbaring terlentang diatas matras dengan kedua
tangan berpegangan di belakang kepala. Kedua tungkai ditekuk sehingga
lutut membentuk sudut 90°. Naracoba yang belum tes membantu
memegang erat kaki naracoba yang akan melakukan tes. Setelah posisi
tubuh benar, lakukan gerakan sit-up berulang-ulang sampai naracoba tidak
mampu mengangkat badannya lagi.
3. Untuk mengukur kecepatan renang 50 meter gaya punggung digunakan tes
renang 50 meter gaya punggung.
Prosedur Tes Kecepatan Renang 50 meter Gaya Punggung
a. Tujuan : Untuk mengukur kecepatan renang gaya punggung jarak
50 meter.
b. Alat/fasilitas : Kolam renang, stopwatch, peluit dan alat tulis
c. Pelaksanaan : Naracoba bersiap melakukan tes renang gaya punggung
dengan peralatan lengkap seperti baju renang, kacamata renang dan topi
renang. Naracoba akan memulai renang setelah mendengar aba-aba peluit
dan waktu akan mulai dihitung. Naracoba hanya melakukan sekali tes
renang dan akan dicatat waktunya.
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data mentah, sehingga perlu
pengolahan data. Untuk pengolahan data, prosedur pengolahan data yang akan
digunakan adalah prosedur yang diambil dari buku metode statistik yang disusun
oleh Nurhasan dkk. (2008). Berikut akan dijelaskan langkah-langkah pengolahan
data yang digunakan:
1. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap variabel:
40
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
X = Rata-rata yang dicari/mean
Σ = Jumlah dari Xi
Xi = Skor mentah
n = Jumlah sampel
2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel:
1
3. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah
mencari T-skor dengan rumus:
T-skor = 50 + 10
4. Selanjutnya, menguji normalitas data dari setiap data untuk mengetahui
apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan
adalah dengan uji statistika non parametrik yang disebut "Uji Lilliefors.”
41
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengamatan Xi, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku.
(X dan Z masing- masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)
Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi)=P(Z<Zi)
Menghitung Proporsi Z1, Z2,Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika
proporsi ini dinyatakan dengan S(S)= banyaknya...
n
hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh
dari perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.
5. Menghitung koefisien korelasi dengan cara mengkorelasikan data variabel X
dengan data variabel Y dengan menggunakan rumus korelasi skor
berpasangan sebagai berikut:
42
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Penghitungan korelasi ganda tujuannya untuk menganalisis tentang pengaruh
atau hubungan antara variabel independent dan dependen, dimana variabel
independent dibuat tetap/dikendalikan, adapun rumusnya sebagai berikut:
√
7. Langkah selanjutnya adalah menguji signifikansi korelasi skor berpasangan
tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t =
r = Koefisien korelasi variabel n = Jumlah sampel
8. Uji signifikansi koefisien korelasi ganda. Penghitungan ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana keberartian korelasi/hubungan dari variabel-variabel
43
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Untuk mengetahui seberapa besar persentase kontribusi dari tiap-tiap variabel
digunakan rumus determinasi yaitu sebagai berikut :
D = r2
X 100%
Keterangan:
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai kontribusipower
otot lengan dan daya tahan otot perut terhadap kecepatan renang gaya punggung
jarak 50 meter, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Power otot lengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan
renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase 67,44%.
2. Daya tahan kekuatan otot perut memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase
56,12%.
3. Power otot lengandan daya tahan otot perut secara bersama-sama memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50
meter dengan persentase 84,82%.
B. Saran
Saran-saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga renang, khususnya nomor
gaya punggung, hendaknya memperhatikan komponen-komponen kondisi
fisik yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan cabang olahraganya, seperti
power otot lengandan daya tahan otot perut yang termasuk dalam komponen
kondisi fisik yang mendukung kecepatan renang gaya punggung. Selain itu
juga, para pelatih atau pembina cabang olahraga renang, khususnya gaya
punggung, tetap memperhatikan faktor komponen kondisi fisik dan
aspek-aspek latihan lainnya seperti teknik dan mental serta memperhatikan
fungsional antropometrik.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang
51
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
renang gaya punggung jarak 50 meter, penulis menganjurkan untuk mencoba
komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan prestasi pada
cabang olahraga renang, khususnya pada nomor gaya punggung.
3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai kecepatan renang gaya punggung,
sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih
besar, lebih representatif yang mana akan mempengaruhi hasil penelitian, dan
lebih mendalam. Akan lebih baik jika diadakan juga penelitian lebih lanjut
berupa penelitian eksperimen tentang program latihan untuk meningkatkan
power otot lengan dan daya tahan otot perut, serta pengaruhnya terhadap
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu-Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusaka Sinar
Harapan.
Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Training for Sports. USA: Human
Kinetics.
Giriwijoyo, S., dkk. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: Penerbit ITB.
Crouch, James E. (1970). Functional Human Anatomy. USA: Lea & Febiger.
Guzman, Ruben J. (1998). Swimming Drills for Every Stroke. Human Kinetics.
Haller, David. (1986). Belajar Berenang. Bandung. Pionir Jaya.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta.
CV Tambak Kusuma.
Leonard, John. (1992). Science of Coaching Swimming. USA: Leisure Press.
Nasution, S. (2011). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung: Bumi Aksara.
Nasution, S. (1991). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung: Jemmars
Bandung.
Nurhasan. H., Hasanudin, Cholil. (2013). Modul Tes dan Pengukuran
Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Nurhasan. H., Hasanudin, Cholil. dan Hidayah, Nidaul. (2008). Modul Mata
Kuliah Statistik. Bandung: FPOK UPI.
Satriya, dkk. (2007) Modul Metodelogi Kepelatihan Olahraga, FPOK UPI
Bandung.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik .
Bandung: Tarsito.
Thomas, David G. (2000). Renang Tingkat Mahir. Jakarta: PT. RajaGrafindo
53
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Situs:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_punggung
http://id.wikipedia.org/wiki/Renang_(olahraga)