• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENGAN TERHADAP RENANG GAYA BEBAS (Studi Deskriptif pada Klub Renang Sukapura Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENGAN TERHADAP RENANG GAYA BEBAS (Studi Deskriptif pada Klub Renang Sukapura Tasikmalaya)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

TAOFIQ HIDAYAT 102191168 Dibawah bimbingan

H. Abdul Narlan M. Pd. dan H. Doddy Achmad Hidayat, M. Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN

REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA 2014

ABSTRAK

Penelitian deskriptif ini bertujuan mengetahui kontribusi power otot tungkai dan panjang lengan terhadap renang gaya bebas pada klub renang Sukapura Tasikmalaya. Populasi atlet klub renang Sukapura Tasikmalaya sebanyak 20 orang. Sampel penelitian diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes standing broad jump, mengukur panjang lengan, dan tes 50 meter renang gaya bebas. Penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut : 1) ada kontribusi power otot tungkai terhadap kecepatan renang pada gaya bebas, 2) ada kontribusi panjang lengan terhadap kecepatan renang pada gaya bebas, 3) ada kontribusi secara bersama-sama antara panjang lengan dan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet klub renang Sukapura Tasikmalaya

(2)

ABSTRACT

This descriptive reserach aims to know the contribution of leg muscle power and long arms to freestyle in swimming club Sukapura Tasikmalaya. The Population is all athlete swimming club Sukapura Tasikmalaya as many as 20 members. The Sample is taken by total sampling. The instrument used in this study were standing broad jump test, measure the length of the arm, and test 50 meter freestyle. This reserach concludes as follows: 1) no contribution to the leg muscle power in freestyle swimming speed, 2) no contribution to the arm's length in freestyle swimming speed, 3) no contributions jointly between the long arm and leg muscle power to speed freestyle in swimming club athletes Sukapura Tasikmalaya

Keywords: leg muscle power, long arms, freestyles wimming.

A. PENDAHULUAN

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan tubuh melalui gerakan-gerakan yang didasari dengan gerak otot. Karakteristik olahraga secara langsung berkaitan dengan ciri-ciri perilaku manusia dan dengan berbagai macam kegiatan dimasyarakat. Premis yang telah berkembang menyebutkan bahwa inti dari kegiatan olahraga adalah bermain. Dengan keadaan itu pula manusia memperagakan keterampilannya dalam melakukan suatu gerakan. Salah satu tujuan berolahraga yaitu untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Dewasa ini kesadaran masyarakat untuk melakukan olahraga semakin tinggi, salah satunya cabang olahraga renang. Renang sangat penting bagi setiap individu karena selain dapat memelihara kesehatan melalui peningkatan kebugaran, renang juga dapat digunakan untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain ketika berada di air.

Menurut Nenggala (2006:75) renang adalah “olahraga akuatik yang paling baik untuk sebagai aktivitas olahraga karena renang adalah aktivitas yang

(3)

melibatkan gerak semua organ tubuh baik pertumbuhan kesehatan baik fisik maupun mental berupa ketahanan, kemampuan, dan kecepatan.”

Cabang olahraga renang terdiri dari empat gaya yaitu gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya bebas, dan gaya punggung. Dari keempat gaya tersebut, gaya bebas merupakan gaya yang paling cepat karena resistance terhadap air pada saat berenang lebih sedikit dibandingkan dengan gaya yang lainnya, selain itu gerakannya menyerupai gerakan berjalan yang biasa manusia lakukan sehari-hari sehinga terbiasa dan tidak kaku untuk melakukan gerakan yang cepat.

Renang merupakan olahraga yang menyehatkan, sebab hampir semua otot tubuh bergerak sehingga komponen kondisi fisik untuk menunjang kebugaran berkembang dengan baik.

Renang sebagaimana kita ketahui merupakan salah satu cabang olahraga yang selalu diperlombakan antar perkumpulan, antar daerah, bahkan antar bangsa. Mengingat prestasi renang kota Tasikmalaya tingkat seniornya masih belum muncul di tingkat provinsi maupun nasional, hal tersebut menjadi sebuah masalah. Maka dari itu perkembangannya perlu dikaji dalam ilmu pengetahuan dan teknologi agar prestasi yang dicapai lebih baik dari sebelumnya.

Berkaitan dengan itu, cabang olahraga renang sebagai cabang olahraga pendidikan dan prestasi, maka perlu ditingkatkan bentuk-bentuk latihan menuju prestasi yang optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Sajoto (1995 : 8-10) menjelaskan sebagai berikut :

Perenang yang berprestasi harus ditunjang oleh kesegaran fisik antara lain kekuatan atau strenght, kecepatan atau speed, daya tahan atau endurance, daya otot atau muscular power, daya lentur atau flexibility, koordinasi atau

(4)

coordination, kelincahan atau agility, keseimbangan atau balance, ketepatan atau accuracy, reaksi atau reaction.

Namun demikian dalam olahraga renang khususnya nomor jarak pendek seperti 50 meter, untuk menahan tahanan agar dapat melaju dengan cepat membutuhkan power. Apabila perenang memiliki power yang baik, perenang bukan saja kuat melawan tahanan air namun juga dapat bergerak di air dan melawan tahanan air dengan cepat. Seperti menurut Badriah (2002:24) power adalah ”kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kontraksi secara eksplosif dalam waktu yang sangat singkat. Latihan untuk power dapat diberikan pada minggu 5, 6 dan 7 dalam pre-season yaitu musim jauh sebelum pertandingan.” Dalam hal ini, power yang berkaitan dengan berenang gaya bebas salah satunya adalah power otot tungkai.

Selain kondisi fisik, kapasitas antropometrik dari seseorang merupakan hal yang penting pada beberapa cabang olahraga, maka dari itu menjadi pertimbangan utama pada kriteria identifikasi bakat. Tinggi dan berat atau panjang dari anggota badan seringkali berperan penting dalam cabang olahraga tertentu. Dalam olahraga renang gerakan yang dominan yaitu kayuhan dan dorongan. Kayuhan yang dilakukan dalam olahraga renang yaitu dengan menggunakan tangan. Dapat diprediksikan apabila seorang perenang memiliki lengan yang panjang dapat melakukan jangkawan yang jauh ke depan dan melakukan dorongan yang luas ke belakang sehingga dapat menghasilkan dorongan yang besar pula dan menghasilkan laju berenang yang cepat. Namun hal tersebut juga harus didukung oleh teknik dan kondisi fisik perenang yang mumpuni.

(5)

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan suatu penelitian ilmiah dengan mengambil judul “Kontribusi Power Otot Tungkai dan Panjang Lengan Terhadap Renang Gaya Bebas” Untuk memperoleh data penelitian, penulis menggunakan subjek penelitian atlet renang Sukapura Tasikmalaya.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam peneliian ini adalah metode penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini terdapat du variable yaitu variable bebas (X) dan variable terikat (Y). adapun variable-variabel tersebut adalah:

1. Variable bebas (X)

a. Variabel bebas kesatu (X1) adalah power otot tungkai b. Varibel bebas ke dua (X2) adalah panjang lengan 2. Variabel terikat (Y) adalah renang gaya bebas

Untuk memperoleh data, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi lapangan (field research), yaitu teknik pengmpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan melalui pelaksanaan tes untuk memperoleh data dan informasi tentang power otot tungkai, panjang lengan, dan renang gaya bebas.

2. Studi Kepustakaan (library research), yaitu teknik pengumpulan data melalui penelaahan berbagai literature, buku-buku atau materi perkuliahan yang berhubungan erat dengan permasalahan penelitian ini.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka alat pengumpulan datanya adalah tes standing broad jump, mengukur panjang lengan, dan tes 50 meter renang gaya bebas.

Penulis mengambil populasinya adalah atlet renang Sukapura Tasikmalaya sebanyak 20 orang (Total Sampling).

Adapun langah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(6)

1. Menghitung skor rata-rata dari masing-masing variabel tes, rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

= Nilai rata-rata yang di cari xo = Titik tengah kelas interval  = Jumlah anak sebagai sample P = Panjang kelas interval Fi = Frekuensi

Ci = Deviasi atau simpangan

2. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus :

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari P = Panjang kelas interval n = Jumlah sampel

fi = Frekuensi

ci = Deviasi atau simpangan

3. Menghitung variansi dari masing-masing variabel tes, dengan rumus yaitu :

(7)

S = Simpangan baku yang dicari P = Panjang kelas interval n = Jumlah sampel

fi = Frekuensi

ci = Deviasi atau simpangan

4. Mencari koefisien korelasi antar variable. Rumus yang di gunakan adalah: r = 1 -

Keterangan :

r = nilai koefisien korelasi yang di cari b = beda rangking

c = jumlah sampel

5. Mencari nilai korelasi berganda dengan rumus yang digunakan: =

6. Menguji kebermaknaan korelasi berganda, rumus yang digunakan sebagai berikut:

F =

Keterangan:

F = nilai signifikan yang dicari R=Korelasi berganda

k = banyaknya variable bebas n = jumlah sampel

(8)

Menguji kebenaran korelasi di gunakan statistik F dengan K menyataan banyak variable bebas dan n menyatakan ukuran sampel. Statistik f ini berdistribusi F dengan derajat kebebasan ( = n-k-1. Kriteria penguji hipotesis adalah apabila lebih kecil atau sama dengan , maka hipotesis di terima dan dalam hal lainnya di tolak.

7. Mencari kontribusi tiap variable dengan variable terikat, menggunakan rumus determinasi sebagai berikut.

D =

Keterangan :

D = Determinasi ( kontribusi ) yang di cari r = nilai koefisien korelasi

Sampai 0,20 : Korelasi yang rendah sekali 0,20-0,40 : Korelasi yang rendah tapi ada 0,40-0,70 : Korelasi yang sedang

0,70-0,90 : Korelasi yang tinggi 0,90-1,00 : Korelasi yang tinggi sekali

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014, adapun tempat penelitiannya di kolam renang Sukapura Dadaha Kota Tasikmalaya. Pengambilan tes data dilakukan pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data

Data penelitian ini di peroleh melalui serangkaian pengukuran, yaitu pengukuran power tungkai ( ), panjang lengan ( ), dan hasil berenang 50 meter

(9)

gaya bebas (Y). Tes tersebut dilakukan pada 20 orang atlet renang Sukapura Tasikmalaya sebagai sampel penelitian. Adapun data dari ketiga butir tes tersebut penulis deskripsikan pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

NO Nama Atlet Skor Tes Stnding Broad Jump (Power Otot Tungkai) Skor Panjang Lengan Skor Y Hasil 50 Meter Renang Gaya Bebas 1 DANI 2,10 M 72 Cm 28 2 RAFLI 2,10 M 72 Cm 28 3 RIFKI 1,70 M 72 Cm 30 4 ANANDA 1,70 M 70 Cm 32 5 REVA 2,50 M 75 Cm 25 6 FADIL 2,10 M 70 Cm 29 7 SANI 1,90 M 70 Cm 31 8 NOVI 1,80 M 70 Cm 32 9 FARIHATUN 1,90 M 70 Cm 31 10 DHEYA 2,00 70 Cm 30 11 TSALSA 1,80 M 70 Cm 32

(10)

12 CINDY 2,10 70 Cm 29 13 WARDAH 1,80 M 65 Cm 35 14 ELVAN 1,70 M 65 Cm 34 15 SALSABILA 1,70 M 64 Cm 37 16 ERIKA 2,10 M 72 Cm 28 17 RIZKA 1,60 M 63 Cm 50 18 SUCI. 1,60 M 62 Cm 50 19 RAVI 1,60 M 60 Cm 55 20 KEZIA 1,60 M 60 Cm 55

Agar data hasil penelitian sebagaimana pada tabel 4.1 memberi makna, maka data tersebut di olah dan dianalisis dengan pendekatan statistik. Langkah dalam pengolahan dan analisis data adalah mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing tes, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 2 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata (mean), dan Standar Deviasi

No Variabel Tes Rata-rata Standar Deviasi

1 Power tungkai 1,87 0,24

2 Panjang Lengan 68,1 4,4

3 Hasil 50 Meter Renang Gaya Bebas

36,2 9,9

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Untuk mengetahui nilai korelasi antara ketiga butir tes, maka di lakukan pengujian korelasi. Butir-butir atau variabel-variabel tes yang akan di uji

(11)

korelasinya adalah power otot tungkai, panjang lengan, dan kecepatan 50 meter renang gaya bebas. Berdasarkan perhitungan korelasi dari ketiga butir tes tersebut, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 3 Hasil Penghitungan Korelasi dari Ketiga Butir Tes

No Butir Tes Nilai ( r ) Kategori Kesimpulan

1 Power tungkai dengan renang gaya bebas 0,94 Sangat tinggi 11,40 2,10 Signifikan 2 Panjang lengan dengan renang gaya bebas 0,95 Sangat tinggi 12,59 2,10 Signifikan 3 Power tungkai dengan panjang lengan 0,82 Sangat tinggi 6,11 2,10 Signifikan

Sedangkan untuk penafsiran besarnya koefisien korelasi, Surakhmad, Winarno (1998:302) menjelaskan sebagai berikut:

Sampai 0,20 : Korelasi yang rendah sekali. 0,21 – 0,40 : Korelasi yang rendah tapi ada. 0,41 – 0,70 : Korelasi yang rendah tapi ada. 0,71 – 0,90 : Korelasi yang tinggi.

0,91 – 1,00 : Korelasi yang tinggi sekali.

Berdasarkan tabel 3 dan interpretasi nilai korelasi di atas , dapat dilihat bahwa power tungkai mempunyai kontribusi yang signifikan dengan hasil kecepatan renang gaya bebas dimana nilai korelasinya adalah 0,94 dan termasuk kategori sangat tinggi. Kemudian panjang lengan mempunyai kontribusi yang signifikan dengan hasil renang gaya bebas dimana nilai korelasinya sebesar 0,95 dan termasuk kategori sangat tinggi. Sedangkan antara power tungkai dan panjang lengan mempunyai korelasi yang signifikan, dimana nilai korelasinya adalah sebesar 0,82 dan termasuk kategori sangat tinggi.

(12)

Selanjutnya untuk mengetahui manakah yang paling berkontribusi dari ketiga butir tes tersebut dengan kecepatan renang gaya bebas, maka penulis melakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan rumus korelasi berganda (multiple correlation), dengan rumus yaitu:

=

Adapun penghitungan korelasi dari ketiga butir tes tersebut adalah sebagai berikut: = 0,94 r12 = 0,82 Ry12 ? ry2 = 0,95 3. Pengujian hipotesis Renang gaya bebas

Power otot tungkai ( )

(13)

Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Oleh karena itu, hipotesis penelitian yang penulis ajukan perlu di buktikan kebenarannya. Sesuai dengan hipotesis yang di ajukan maka penulis akan menguji hipotesis tersebut menggunakan pendekatan statistik signifikan korelasi berganda dengan rumus sebagai berikut:

F = =

408,33

Dari perhitungan di atas, ternyata hasil membuktikan bahwa nilai

sebesar 3,59 lebih besar dari pada α = 0,05. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang penulis ajukan terbukti dan hipotesis nol (Ho) diterima. Hal ini berarti bahwa power tungkai dan panjang lengan secara bersama-sama mempunyai korelasi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya bebas.

Selanjutnya untuk mencari persentase dukungan dari power tungkai dan panjang lengan terhadap kecepatan 50 m renang gaya bebas. Penulis melakukan perhitungan kontribusi secara bersama dan hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Power otot tungkai terhadap renang gaya bebeas = 0,942 x 100 = 88,36% 2. Panjang lengan terhadap renang gaya bebas = 0,952 x 100 = 90,25%

3. Power otot tungkai dan panjang lengan terhadap renang gaya bebas = 0,992 x 100 = 98,01%

(14)

4. Lainnya = 100% - 98,01% = 1,99 % 4. Pembahasan

Hasil-hasil analisis hubungan antara ketiga variabel bebas dengan satu variabel terikat dalam pengujian hipotesis seperti yang telah dikemukakan di atas, masih perlu di kaji lebih lanjut untuk memberikan interpretasi ketertarikan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh.

1. Ada kontribusi yang signifikan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya.

Hipotesis pertama H0 di tolak dan H1 diterima yaitu: ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet Sukapura Tasikmalaya. Hasilnya terbukti dan dapat diterim, dimana nilai korelasinya berdasarkan hasil uji determinasi adalah sebesar 88,36%.

Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berfikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori-teori yang ada.

”Kekuatan otot tungkai adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja”, M. Sajoto (Puspita, 2012;13). Dalam olahraga renangpun kekuatan otot tunkai berkontribusi untuk memberikan daya dorong pada saat berenang, namun untuk melakukan berenang yang cepat tungkai harus mempunyai power karena selain kuat, tungkai harus melakukan cambukan dan dorongan yang cepat

(15)

sehingga dapat menahan tehanan atau resistance dari air sehingga menghasilkan luncuran yang cepat. Hal tersebut dibutuhkan daya ledak otot untuk mengkontraksikan otot yang kuat dan melakukan gerakan yang cepat. Seperti menurut Harsono (1988:200) power adalah “kekuatan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa power merupakan gerakan yang dilakukan dengan kuat dan cepat sehingga menghasilkan daya ledak otot, sehingga apabila seorang perenang mempunyai power otot tungkai yang baik, perenang tersebut dapat melawan tahanan dari air dan dapat bergerak cepat sehingga menghasilkan daya dorong yang besar yang akan menghasilkan laju atau luncuran cepat pada saat berenang khususnya gaya bebas.

2. Ada kontribusi yang signifikan panjang lenganterhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya.

Hipotesis ke dua H0 di tolak dan H1 diterima yaitu: ada kontribusi yang signifikan panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang SSC Tasikmalaya. Hasilnya terbukti dan dapat diterim, dimana nilai korelasinya berdasarkan hasil uji determinasi adalah sebesar 90,25%.

Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berfikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori-teori yang ada.

Selain kondisi fisik, kapasitas antropometrik dari seseorang merupakan hal yang penting pada beberapa cabang olahraga, maka dari itu menjadi pertimbangan utama pada kriteria identifikasi bakat. Tinggi dan berat atau panjang dari anggota

(16)

badan seringkali berperan penting dalam cabang olahraga tertentu. Dalam olahraga renang gerakan yang dominan yaitu kayuhan dan dorongan. Kayuhan yang dilakukan dalam olahraga renang yaitu dengan menggunakan tangan. Dapat di prediksikan apabila seorang perenang memiliki lengan yang panjang dapat melakukan jangkawan yang jauh ke depan dan melakukan dorongan yang luas ke belakang sehingga dapat menghasilkan dorongan yang besar pula dan menghasilkan laju berenang yang cepat. Seperti yang di kemukakan Thomas (Puspita, 2012;13) mengemukakan bahwa, “untuk mendorong maju dibutuhkan gerakan mendayung dengan gerakan memutar seakan-akan melewati tabung atau tabung imajinasi Thomas (Puspita, 2012;13). Pernyataan tersebut diperkuat oleh H.clarke (Puspita, 2012:13) yang mengatakan bahwa :” the type of individual’s structure is an essensial factor in his motor performance”. Kalimat ini mengandung arti : bentuk struktur tubuh seseorang adalah suatu faktor yang sangat mendasar bagi pelaksana geraknya.

3. Ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama power otot tungkai dan panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya

Hipotesis ketiga H0 di tolak dan H1 diterima yaitu: ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama power otot tungkai dan panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya. Hasilnya terbukti dan dapat diterim, dimana nilai korelasinya berdasarkan hasil uji determinasi adalah sebesar 98,01%.

(17)

Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berfikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori-teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel bebas ini secara bersama-sama memberikan kontribusi yang nyata terhadap kecepatan renang gaya bebas dan sekaligus membuktikan bahwa idealnya seorang atlet renang harus memiliki lengan yang panjang, memiliki power otot tungkai, untuk mendukung berenang dengan cepat, seperti yang telah di jelaskan dalam pembahasan 1 dan 2.

5. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada kontribusi power otot tungkai terhadap kecepatan renang pada gaya bebas. 2. Ada kontribusi panjang lengan terhadap kecepatan renang pada gaya bebas. 3. Ada kontribusi secara bersama-sama antara panjang lengan dan power otot

tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas.

6. DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Yusuf dan Aip Syarifuddin. (1996). Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta : Depdikbud. Dirjen Dkti.

Amung Ma’mun, dkk. (2003). Konstruksi Tes Kemampuan Fisik Atlet Anggar. Bandung: FPOK-UPI.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.

Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta 1997)

(18)

Gupita, Elga N (2013). Hubungan antara Power Otot Lengan dan Tinggi Raihan/Jangkauan Lengan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter Mahasiswa Putra PJKR FKIP Universitas Siliwang Tasikmalaya Angkatan 2011. Skripsi, Tasikmalaya : PJKR FKIP Insil, tidak dipublikasikan.

Gambar

Tabel 1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Tabel 2 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata (mean), dan Standar Deviasi
Tabel 3 Hasil Penghitungan Korelasi dari Ketiga Butir Tes

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dalam penelitian ini ialah (1) Karakteristik anggota lebih banyak anggota yang berjenis kelamin perempuan dengan golongan umur produktif akhir serta bekerja berwirausaha

Mengingat adanya keterbatasan data dalam laporan keuangan dan keterbatasan kemampuan penulis, maka dalam penelitian ini hanya fokus pada penilaian tingkat kesehatan bank

The four preceding articles in this feature illustrate the significance of partner- ships where school and university personnel united in a collegial effort through shared

merupakan suatu unit bisnis yang memerlukan strategi untuk dapat menarik.. wisatawan

Aplikasi ini berisi tentang profile perusahaan yang berisi sejarah, daftar pekerjaan, grafik laba, sumber daya pekerja, struktur organisasi dan foto foto tools perusahaan.

Modifikasi Pembelajaran Permainan Futsal Untuk Meningkatkan Perilaku Aktif Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

Untuk pemrograman aplikasi pada telephone selular digunakan Java 2 Micro Edition atau yang dikenal dengan J2ME .Tahun 1995 , diubah namanya menjadi Java dan mengalami

Jika penerimaan pertama dimulai 10 bulang lagi dan tingkat bunga yang relevan J12=12%, hitunglah nilai yang diterima Antan pada saat ini!.