• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA TAHUN 2020"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA TAHUN

LAPORAN KINERJA

TAHUN 2020

(2)
(3)

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Capaian kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2020 adalah 95,13% ( AA=Sangat Memuaskan ). Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019 sebesar 92,59% (AA=Sangat Memuaskan ) mengalami kenaikan yang berasal dari poin monitoring dan evaluasi kinerja. Capaian kinerja Poltekkes Kemekes Surabaya selama beberapa periode dapat dilihat dari pada gambar dibawah ini.

Laporan kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2020 adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja untuk mewujudkan tujuan, sasaran, dan indikator kinerja yang ingin dicapai dalam tahun 2020.

No. Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja

Target TA.2020

Capaian TA. 2020 1 Rasio Dosen terhadap

mahasiswa Rasio dosen dan mahasiswa 1:20 1:19

2 Serapan lulusan < 1 tahun Persentase serapan lulusan di pasar

kerja kurang dari 1 tahun 85% 87,65

3 Pembinaan wilayah berkelanjutan

Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun

56 kegiatan 56 kegiatan

Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Target. Dan Capaian Poltekkes Kemnekes Surabaya tahun 2020

Sumber KKE LHESAKIP

(4)

iii

4 Karya yang diusulkan mendapat

HAKI Karya yang diusulkan mendapat HAKI Nilai 190 201

5 Penelitian yang dipublikasikan Jumlah Penelitian yang dipublikasikan Nilai 330 345 6 Jumlah penelitian yang

dihasilkan Jumlah penelitian yang dihasilkan 75 penelitian 81 penelitian 7 Prosentase dosen tetap

berkualifikasi S3

Persentase jumlah dosen

berkualifikasi S3 13% 15,5%

8 Dosen yang berprestasi nasional dan internasional

Dosen yang berprestasi nasional dan

internasional 2 Dosen 6 Dosen

9 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 3,55 Indeks 3,63

10

Presentase Mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah

Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan

6,5% 6,6%

11 Meningkatnya kelulusan uji

kompetensi Persentase kelulusan Uji Kompetensi 85% 96,04%

12

Prestasi Mahasiswa yang mendapat penghargaan nasional dan internasional

Jumlah Mahasiswa yang

mendapatkan penghargaan di tingkat Internasional, Nasional dan regional ( Prov/Kab/Kota)

20 Mahasiswa 59 Mahasiswa

13 Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional

Persentase pendapatan PNBP

terhadap biaya operasional 48% 50,9%

14 Jumlah Pendapatan PNBP ( dlm Rupiah )

Jumlah Pendapatan PNBP ( dlm

Rupiah ) Rp.46.674.390.000,- Rp.52.106.571.362,-

15

Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (khusus satker PKBLU) ( dlm Rupiah )

Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (khusus satker PKBLU) ( dlm Rupiah )

Rp.3.000.000.000,- Rp.3.385.910.237,-

16

Persentase Penyelesaian Modernisasi Pengelolaan Keuangan BLU (khusus satker PKBLU)

Persentase Penyelesaian Modernisasi Pengelolaan Keuangan BLU (khusus satker PKBLU)

100% 151%

Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan unsur pelaksana yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Badan PPSDM Kesehatan RI, serta mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam program Diploma I, Diploma II, dan Diploma III, dan atau Diploma IV sesuai denga peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Dari sisi anggaran, pada tahun 2020 Poltekkes Kemenkes Surabaya mendapatkan anggaran sebesar Rp. 119.761.295.000,-(Seratus Sembilan Belas Milyar Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah ) yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp.41.070.513.000,-, Belanja Barang sebesar Rp.74.614.435.000,-, dan Belanja Modal sebesar Rp.4.076.347.000,- dan tahun 2020 ini dapat direalisasikan sebesar 89%. Meskipun target kinerja tahun 2020 sudah banyak yang terpenuhi, namun masih ada beberapa hal yang masih perlu dioptimalkan dan ditingkatkan, dan peningkatan kinerja diupayakan melalui perbaikan proses yang ada disetiap bagian secara berkelanjutan.

(5)

iv

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

I. Latar Belakang ... 1

II. Maksud dan Tujuan ... 5

III. Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya ... 6

IV. Sumber Daya Manusia ... 14

V. Sarana dan Prasarana... 20

VI. Jejaring Kerja ... 20

VII. Sumber Daya Anggaran ( Biaya ) ... 20

VIII Sistematika Penulisan ... 22

BAB II : PERENCANAAN KINERJA ... 23

I. Rencana Strategis ( Renstra ) ... 23

II. Perjanjian Kinerja ... 30

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ... 36

I. Capaian Kinerja Organisasi ... 36

II. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja ... 37

III. Capaian Terkait Anggaran ... 52

BAB IV : PENUTUP ... 57 LAMPIRAN

(6)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 1

BAB I PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan RI membuka dan melaksanakan Pendidikan Kedinasan Bidang Kesehatan baik dalam Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) seperti Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Bidan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK), Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) dan sejenisnya maupun Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) seperti Akademi Keperawatan (AKPER), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) dan Akademi Teknik Elektromedik (ATEM). Tahun 1989 Sekolah-sekolah Departemen Kesehatan yang tergabung pada Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dikonversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) dengan sebutan Akademi seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, Akademi Analis Kesehatan, Akademi Keperawatan Gigi. Sekolah-sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) yang dikonversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) untuk melembaga dirasakan banyak kesulitan, maka dikembangkan kelembagaannya menjadi Politeknik Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun 2001 berdasarkan SK Menkes RI, Nomor: 1027/Menkes/SK/XI/2001 tanggal 12 November 2001 tentang Pembentukan Poltekkes Malang, Palangkaraya, Surabaya, Banda Aceh, Ambon dan Ternate dan pada tahun 2007 dinyatakan tidak berlaku berdasarkan Permenkes nomor : 890/Menkes/Per/VIII/2007 tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang selanjutnya dilakukan perubahan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 1988/MENKES/PER/IX/2011 tanggal 27 September 2011. Dalam perkembangannya terdapat perubahan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, dilanjutkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/1.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas PMK RI Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012. Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai institusi milik Pemerintah merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor : 495/PMK.05/2010. Ditetapkannya PPK BLU telah membawa perubahan atas sistem pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel, di mana semua dana yang diperoleh dari masyarakat harus dikelola secara swadaya melalui rekening operasional, pengelolaan dan kelolaan pada bank

(7)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 2

persepsi yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan. Pada tahun 2018 telah terbit Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 38 tentang Organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan di lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan dan PMK Nomor 36 Tahun 2018 tentang Klasifikasi Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang disingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang dipimpin oleh seorang Direktur dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Badan PPSDM) Kesehatan RI.

Pembinaan teknis dilakukan oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) melalui koordinasi dengan Unit-Unit kerja yang berkaitan dengan tenaga kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan sedangkan pembinaan kegiatan administratif dilakukan oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan RI. Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun 2018 mendapat limpahan Perguruan Tinggi Kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro. Perguruan Tinggi Akademi Kebidanan Pemerintah Bojonegoro di serah terimakan kepada Kementerian Kesehatan pada tanggal 11 Juli 2018 dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Nomor BAST: 440/2055/412.202/2018 dan Nomor: KN. 02.07/H.I/2188/2018.

Direktur dalam melaksanakan tugas sehari- hari dibantu oleh 3 (tiga) orang wakil direktur (wadir I,II, dan III), 5 ( lima ) orang pejabat struktural, 3 ( tiga ) orang kepala pusat, 5 ( lima ) orang kepala unit, dan 1 ( satu ) orang kepala instalasi sesuai dengan Permenkes RI nomor 38 tahun 2018 tanggal 19 Agustus 2018. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya Nomor HK.02.03/2/06359/2019 Tanggal 10 Juni 2019.

1. Wakil Direktur I Bidang Akademik, mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang akademik dan pengelolaan sistem informasi.

2. Wakil Direktur II Bidang Keuangan, Kepegawaian, dan Administrasi Umum, mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan, kepegawaian, dan administrasi umum.

3. Wakil Direktur III bIdang Kemahasiswaan dan Kerja sama, mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan kerja sama.

(8)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 3

4. Kepala Bagian Akademik dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi akademik, kemahasiswaan, keuangan, kepegawaian, dan umum.

5. Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi akademik dan pengelolaan data dan informasi.

6. Kepala Sub Bagian Administrasi Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja sama, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kemahasiswaan dan alumni dan penyiapan bahan administrasi kerja sama.

7. Kepala Sub Bagian Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, pengelolaan barang milik negara, dan administrasi pengadaan barang dan jasa.

8. Kepala Sub Bagian Administrasi Kepegawaian dan Umum, melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan kepegawaian, hubungan masyarakat, penataan organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, tata persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.

9. Kepala Pusat terdiri dari:

a. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh:

1) Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2) Koordinator Publikasi, HKI dan Etik

b. Pusat Pengembangan Pendidikan, dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh:

1) Koordinator SPMI 2) Koordinator SPME

c. Pusat Penjaminan Mutu, dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh:

1) Koordinator Pengembangan Lembaga/Prodi 2) Koordinator PUI, IPC/IPE

10. Kepala Unit terdiri dari:

a. Unit Teknologi Informasi b. Unit Laboratorium Terpadu c. Unit Perpustakaan Terpadu d. Unit Pengembangan Bahasa e. Unit Pengelola Usaha 11. Kepala Instalasi

12. Ketua Jurusan, dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh:

(9)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 4

a. Sekretrais Jurusan b. Ketua Program Studi c. Koordinator Akademik d. Koordinator Kemahasiswaan e. Koordinator Laboratorium f. Kelompok Jabatan Fungsional

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan dan pendidikan profesi meliputi jenjang Diploma III, Diploma IV, profesi Ners maupun profesi bidan, terdiri dari :

1. Jurusan Keperawatan, meliputi :

a. Program Studi Diploma III Keperawatan yaitu :

1. Program Studi D III Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya 2. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya 3. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sidoarjo

4. Program Studi D III Keperawatan Kampus Tuban b. Program Studi Diploma IV Keperawatan yaitu :

1. Program Studi D IV Keperawatan Gawat Darurat c. Profesi Ners

2. Jurusan Kebidanan, meliputi :

a. Program Studi Diploma III Kebidanan yaitu :

1. Program Studi D III Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya 2. Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan

3. Program Studi D III Kebidanan Kampus Bangkalan 4. Program Studi D III Kebidanan Kampus Bojonegoro b. Program Studi Diploma IV Kebidanan

c. Profesi Bidan

3. Jurusan Kesehatan Lingkungan, meliputi :

a. Program studi Diploma III Kesehatan Lingkungan yaitu :

1. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Surabaya 2. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Magetan b. Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan

4. Jurusan Keperawatan Gigi, meliputi :

a. Program Studi D III Keperawatan Gigi b. Program Studi DIV Keperawatan Gigi 5. Jurusan Analis Kesehatan, meliputi :

a. Program Studi D III Analis Kesehatan b. Program Studi DIV Analis Kesehatan 6. Jurusan Teknik Elektromedik, meliputi :

a. Program Studi D III Teknik Elektromedik

(10)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 5

b. Program Studi DIV Teknik Elektromedik 7. Jurusan Gizi, program studi D III Gizi Surabaya

Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan satuan kerja dari kementerian / lembaga negara yang anggarannya menggunakan dana APBN dan PNBP (BLU), menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja merupakan bentuk komitmen dan kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah no. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja (LKj) atau sebelumnya disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Poltekkes Kemenkes Surabaya atas penggunaan anggaran dan kinerja tahun 2019.

Penyampaian Lkj juga dipertegas dalam peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Sesuai dengan Permen PAN dan RB nomor. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Kewajiban penyampaian Lkj sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan organisasi pada setiap akhir tahun. Agar keseluruhan program dan kegiatan tercapai sesuai dengan rencana target waktu, kuantitas, kualitas, dan tepat sasaran. Laporan kinerja telah disesuaikan dengan perjanjian yang tertuang dalam perjanjian kinerja antara Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Kepala Badan PPSDM Kesehatan.

Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2020 memuat hasil pengukuran kinerja, perbandingan antara target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya periode 2020-2024. Target kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam rencana strategis bisnis adalah sebagai perwujudan implementasi dari apa yang tertuang dalam rencana strategis bisnis Poltekkes Kemenkes Surabaya.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan LKj Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2020 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program / kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran / target yang telah ditetapkan. Penyusunan LKj Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2020 bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun 2020. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu kesimpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya.

(11)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 6

III. ORGANISASI POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : OT.02.03/I/4/03440.1 tanggal 1 Juli 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan yang selanjutnya dilakukan perubahan dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.

1988/MENKES/PER/IX/2011 tanggal 27 September 2011, dilanjutkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nompr: HK.02.03/1.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas PMK RI Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012. Tahun 2018 telah terbit Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 38 tentang Organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan di lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan maka Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu :

1. Kedudukan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam melaksanakan tugas administratif dibina oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan sedangkan dalam melaksanakan tugas teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

2. Tugas

Poltekkes Kemenkes Surabaya mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan dan Pendidikan Profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

3. Fungsi

a. Menyusun rencana, program, dan anggaran;

b. Melaksanakan dan mengembangkan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;

c. Melaksanaan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;

e. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika;

f. Melaksanakan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;

g. Melaksanakan kerja sama di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;

h. Pengelolaan sistem, data, dan informasi;

(12)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 7

i. Melaksanakan urusan hubungan masyarakat;

j. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;

k. Melaksanakan urusan ketatausahaan Poltekkes;

4. VISI MISI

Visi merupakan cita – cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memilki acuan untuk mewujudkan sebuah perguruan tinggi yang inovatif di bidang akademik, baik dosen maupun pegawai dalam menjalankan profesi dan tugas – tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan bermartabat.

Makna lain yang terkandung dalam pengertian visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta sivitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas, menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat, profesi dalam pengabdian dirinya di tengah – tengah masyarakat. Berdasarkan perumusan visi secara umum di atas maka visi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya adalah :

VISI

“ Poltekkes Kemenkes Surabaya Menjadi Rujukan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan Yang Memiliki Moralitas dan Integritas dengan Keunggulan Kualitas Global Pada Tahun 2025”

Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Menjadi rujukan pendidikan tinggi tenaga kesehatan mengandung harapan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat pendidikan tinggi di bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga terampil di berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap sivitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan menjadi tenaga terampil yang memiliki moral berupa kejujuran, amanah, dan ikhlas dalam mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi

3. Memiliki integritas mengandung makna setiap sivitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan menjadi tenaga trampil yang memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar.

(13)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 8

4. Keunggulan kualitas global mengandung makna bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi lembaga penyelenggara pendidikan yang memiliki keunggulan pemberdayaan masyarakat untuk menghasilkan lulusan sesuai kompetensi masing-masing dan mampu bersaing di level Nasional maupun Internasional pada tahun 2025.

MISI :

1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi kualitas global.

2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang kredibel, akuntabel, transparan dan terukur.

3. Mengembangkan kerja sama dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

(14)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 9

Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Garis Konsultasi --- Garis Koordinasi

BAGIAN AKADEMIK DAN

UMUM

SUBBAG. ADM.

KEUANGAN DAN BMN SUBBAG. ADM.

AKADEMIK

UNIT PERPUSTAKAAN

TERPADU SATUAN PENGAWAS

UNIT PENGEMBANGAN

BAHASA PUSAT

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

Koord.

Pengembang an Lembaga

/Prodi

Koord.

PUI, IPE/IPC

DIREKTUR

WADIR I WADIR II WADIR III

SENAT

DEWAN PENGAWAS

Koord.

Kerjasama

JURUSAN

PRODI DIPLOMA

III

PRODI DIPLOMA

IV

PRODI PROFESI

PRODI MAGISTER

TERAPAN

PRODI DOKTOR TERAPAN

UNIT PENGELOLA

USAHA UNIT TEKNOLOGI

INFORMASI UNIT LABORATORIUM

TERPADU

INSTALASI ASRAMA

PUSAT PENJAMINAN MUTU

Koord.

SPMI

Koord.

SPME

SUBBAG.ADM.

KEPEGAWAIAN &

UMUM PUSAT

PENELITAIN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Koord.

Penelitian

&Pengabmas

Koord.

Publikasi &

HaKI

SUBBAG. ADM.

KEMAHASISW AAN ALUMNI DAN KERJA

SAMA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(15)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 10

Dengan rincian tugas pokok adalah sebagai berikut :

Dewan Pengawas

1. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLU yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola BLU mengenai pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, serta peraturan perundang-undangan.

2. Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU;

3. Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala menurunnya kinerja BLU

4. Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelola BLU;

5. Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola BLU dalam melaksanakan pengelolaan BLU; dan

6. Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU kepada pejabat pengelola BLU.

Senat

1. Merumuskan kebijaksanaan penilaian prestasi akademik dan pengembangan Poltekkes;

2. Merumuskan kebijaksanaan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecakapan serta kepribadian civitas akademika;

3. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan program pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;

4. Memberikan persetujuan atas rencana anggaran pendapatan dan belanja serta Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) PPK-BLU yang diajukan oleh Pimpinan Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU;

5. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK- BLU atas pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan RBA PPK-BLU yang telah ditetapkan;

6. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK- BLU Surabaya;

7. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan R I berkenaan dengan calon-calon yang akan diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya, pembantu direktur dan ketua jurusan.

Direktur

(Sebagai Pimpinan Satker dan Pimpinan BLU)

Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU mempunyai tugas memimpin

(16)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 11

penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, pembinaan civitas akademika, tugas administrasi, dan hubungan dengan lingkungan serta bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan BLU sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

Wakil Direktur I

Wakil direktur bidang akademik (Wadir I) mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang akademik dan pengelolaan sistem informasi

Wakil Direktur II

Wakil direktur bidang keuangan, kepegawaian, dan administrasi umum (Wadir II) mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan,

kepegawaian, dan administrasi umum

Wakil Direktur III

Wakil direktur bidang kemahasiswaan dan kerja sama (Wadir III) mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan kerja sama.

Satuan Pengawas Internal

1. Melakukan pemeriksaan secara periodik maupun insidentil (bila diperlukan) terhadap kinerja keuangan BLU;

2. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU.

Kepalan Bagian Akademik Dan Umum

Bagian Akademik dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi akademik, kemahasiswaan, keuangan, kepegawaian, dan umum.

(17)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 12

Kepala Sub Bagian Akademik (Sebagai Pejabat Teknis BLU)

Subbagian Administrasi Akademik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi akademik dan pengelolaan data dan informasi.

Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama (Sebagai Pejabat Teknis BLU)

Subbagian Administrasi Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kemahasiswaan dan alumni dan penyiapan bahan administrasi kerja sama.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum (Sebagai Pejabat Teknis BLU)

Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan kepegawaian, hubungan masyarakat, penataan organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, tata persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.

Kepala Sub Bagian Keuangan dan BMN (Sebagai Pejabat Keuangan BLU)

Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, pengelolaan barang milik negara, dan administrasi pengadaan barang dan jasa.

(18)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 13

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM)

Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna menghasilkan rencana program/kegiatan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan

Menghasilkan kajian dan konsep pengembangan kurikulum yang memberikan kepada mahasiswa dan lulusan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan bagi pembinaan karier dalam memasuki/menciptakan pasar kerja serta dapat dipertanggungjawabkan kepada pimpinan.

Kepala Pusat Penjaminan Mutu

Membantu Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU melakukan penjaminan mutu pendidikan secara bertahap, sistematis dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dalam kerangka waktu yang jelas.

Kepala Unit Laboratorium

Memberikan layanan bahan dan peralatan laboratorium untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Kepala Unit Perpustakaan

Memberikan layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Kepala Unit IT dan Promosi

Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyimpan data dan informasi serta memberikan layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Kepala Unit Pengembangan Bahasa

Mengembangkan bahasa dan menyelenggarakan kegiatan sertifikasi pelatihan bahasa Inggris dan kursus untuk berbagai keperluan dalam kegiatan ilmu pengetahuan dan

(19)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 14

teknologi, bisnis dan komunikasi internasional.

Kepala Unit Pengelola Usaha

Unit pengelola usaha mempunyai tugas melaksanakan pengembangan unit usaha dan mengoptimalkan perolehan sumber pendanaan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam rangka menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum.

Kepala Instalasi Asrama

Bertanggungjawab dalam menyusun rencana, memberi arahan, mengatur dan mengkoordinasikan sistem pelayanan dan teknis pelaksanaan kegiatan asrama.

Ketua Jurusan

Jurusan mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan Vokasi dan/atau Pendidikan Profesi dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengelolaan sumber daya pendukung program studi.

IV. SUMBER DAYA MANUSIA

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia baik Mahasiswa ataupun dosen dan tenaga kependidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Sumber Daya Anggaran.

(20)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 15

1. Sumber Daya Manusia Mahasiswa

Diagram.1.1 Distribusi Jumlah Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya di 7 Jurusan Berdasarkan Jenis Kelamin pada tahun 2018-2020

Diagram 1.1 menggambarkan bahwa terjadi peningkatan jumlah mahasiswa pada setiap jurusan di Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun 2018 – 2020 karena dipengaruhi oleh promosi dan peminatan calon mahasiswa terhadap program pendidikan yang diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pada tahun 2020 Poltekkes Kemenkes Surabaya menyelenggarakan program RPL ( Rekognisi Pembelajaran Lampau ) yang merupakan program dari Pusdik SDM Kesehatan Kemenkes RI dimana program ini ditujukan kepada lulusan jenjang pendidikan menengah kesehatan untuk direkognisi selanjutnya mengikuti proses pembelajaran dan dihasilkan lulusan D III kesehatan, tetapi untuk tahun 2020 ini Poltekkes Kemenkes Surabaya hanya menerima mahasiswa RPL dari non PNS dan hanya untuk jurusan Analis Kesehatan saja. Hal ini dikarenakan program pemerintah untuk tenaga kesehatan PNS sudah selesai dan hanya boleh untuk tenaga kesehatan non PNS saja. Poltekkes Kemenkes Surabaya meningkatkan pelayanan terhadap Mahasiswa khususnya pelayanan pendidikan baik dalam hal implementasi kurikulum dan sarana prasarana. salah satunya dengan adanya kurikulum berbasis Learning Outcome dan sarana prasarana pembelajaran juga terus dikembangkan, selain itu Poltekkes Kemenkes Surabaya juga melakukan Student Exchange dan Edu Health Fun, metode pembelajaran juga terus dikembangkan dengan metode E- Learning dan IPE, IPC.

(21)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 16

Renovasi terhadap beberapa gedung pendidikan baik auditorium dan lab terpadu beserta alat laboratoriumnya juga telah dilakukan selain itu selama tahun 2020 Poltekkes Kemenkes Surabaya juga melanjutkan pembangunan gedung Perpustakaan dan laboratorium Kebidanan serta adanya penambahan peralatan fasilitas pendidikan, fasilitas laboratorium, dan pengembangan server.

2. Sumber Daya Manusia Pegawai

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya juga memiliki sumber daya manusia berupa pegawai atau staf yang berpengaruh terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Keadaan Pegawai Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sampai dengan Tanggal 31 Desember 2020 yaitu 423 ( Empat Ratus Dua Puluh Tiga ) orang yang terdiri dari dosen dan tenaga administrasi, dengan rincian sebagai berikut :

 Jabatan Struktural = 5 orang

 Staf/Jabatan Fungsional = 204 orang

 Staf Non Fungsional = 214 orang

Tabel 1.1 Distribusi Jumlah Pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut Jabatan Fungsional Dosen pada Tahun 2018-2020

No Jabatan Fungsional

TAHUN

2018 2019 2020

L P JML L P JML L P JML

1 Asisten Ahli 7 11 18 7 14 21 5 16 21

2 Lektor 44 67 111 44 69 113 43 70 113

3 Lektor Kepala 25 45 70 24 41 65 26 37 63

4 Dosen ( JFU ) 6 11 17 5 14 19 1 8 9

JUMLAH 82 134 216 80 138 218 75 129 206

Data pegawai menurut jabatan fungsional dosen juga kami sajikan dalam bentuk diagram untuk memudahkan dalam menganalisis terhadap adanya peningkatan atau penurunan data

(22)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 17

pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut jabatan fungsional selama tahun 2018 – 2020 sajian diagram dibawah ini :

Diagaram.1.2 Distribusi Jumlah Pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut Jabatan Fungsional Dosen pada Tahun 2018-2020

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa kualifikasi pendidikan dosen pada pendidikan tinggi adalah minimal S-2 (Magister).

Tabel 1.2 menjelaskan data pegawai menurut jabatan fungsional dosen yang terdapat pada Poltekkes Kemenkes Surabaya, dimana dapat dilihat terjadinya kenaikan dan penurunan jumlah Asisten Ahli, Lektor, dan Lektor Kepala dari tahun 2018 - 2020, selain itu sejak tahun 2012 kami menambahkan 1 kriteria lagi yaitu Dosen JFU dimana kriteria ini adalah lulusan minimal S2 yang belum memiliki SK Jabatan Fungsional tetapi telah mendapatkan ijin untuk memberikan mata kuliah mahasiswa.

Tabel.1.2 Jumlah pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan jenjang pendidikan formal dan jenis kelamin pada tahun 2018-2020

No PENDIDIKAN

TAHUN

2018 2019 2020

L P JML L P JML L P JML

1 SD 4 4 3 3 3 - 3

(23)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 18

2 SLTP 12 3 15 11 1 12 8 1 9

3 SLTA 58 28 86 51 27 78 46 22 68

4 Akademi 1 1 1 1 1 1

5 D-1 - - - -

6 D-III 3 11 14 1 10 11 1 6 7

7 D-IV 9 16 25 12 15 27 11 15 26

8 S-1 30 35 65 31 33 64 27 34 61

9 S-2 85 146 231 82 143 225 80 141 221

10 S-3 6 5 11 13 13 26 13 14 27

11 Spesialis - -

JUMLAH 208 244 452 205 242 247 190 233 423

Diagaram.1.3 Jumlah pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan jenjang pendidikan formal pada tahun 2018 – 2020

Tabel 1.3 dan diagram 1.3 menggambarkan bahwa sumber daya manusia yang berasal dari pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya semakin tahun mengalami peningkatan baik dari segi kuantitas maupun kualitas berupa peningkatan jumlah kualifikasi pendidikan berdasarkan analisis peta jabatan baik untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan.

Tenaga pendidik mengacu pada amanah Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang

(24)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 19

Guru dan Dosen yang menjelaskan bahwa kualifikasi pendidikan dosen pada pendidikan tinggi adalah minimal S-2 (Magister). Di samping itu juga adanya peningkatan jumlah pegawai yang meningkatkan jenjang ke S3 program doktor baik melalui metode tugas belajar maupun ijin belajar.

Sumber daya manusia (pegawai) pada Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan komponen yang sangat penting dalam pengelolaan pendidikan tinggi karena untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki daya saing di era global ini dibutuhkan manajemen pegawai yang memiliki komitmen, integritas, loyalitas, dan tanggung jawab yang tinggi.

Berikut ini juga disajikan data pegawai menurut golongan pada tabel 1.4 dan diagram 1.4, hal ini bertujuan sebagai kontrol Poltekkes Kemenkes Surabaya khususnya bagian kepegawaian yang berfungsi sebagai dasar dalam menetapkan SPMT untuk pensiun penyetaraan golongan dan kepangkatan, dan hal lain yang berkaitan antara golongan yang dimiliki oleh pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan segala urusan yang berhubungan dengan masalah dan kewajiban pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya baik dengan pihak internal dan pihak eksternal

Tabel.1.3 Jumlah Pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan golongan pada tahun 2018 – 2020

No GOLONGAN

TAHUN

2018 2019 2020

L P JML L P JML L P JML

1 I 3 1 4 3 1 4 2 1 3

2 II 51 20 71 48 18 66 44 13 57

3 III 152 161 313 118 168 286 112 161 273

4 IV 32 62 94 31 60 91 32 58 90

JUMLAH 208 244 452 200 247 447 190 233 423

Tabel.1.3 menggambarkan bahwa jumlah pegawai berdasarkan golongan mengalami kenaikan pada golongan tertentu ( golongan yang lebih tinggi ) karena adanya perubahan kenaikan pangkat dan golongan sesuai dengan regulasi kenaikan pangkat reguler dan fungsional.

(25)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 20

V. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung dalam pengelolaan pendidikan tinggi di Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk mewujudkan visi dan misi. Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut :

a. Gedung Pendidikan b. Alat bantu belajar mengajar

c. Alat laboratorium dan praktikum mahasiswa

d. Sarana transportasi dan operasional bagi civitas akademika e. Peralatan dan mesin pendukung kegiatan manajemen dan PBM f. Gedung auditorium

g. Gedung laboratorium terpadu h. Sarana dan prasarana olahraga VI. Jejaring Kerja

Jejaring kerja merupakan faktor pendukung yang penting dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi kesehatan untuk mewujudkan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Beberapa jejaring kerja yang telah dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu : a. Rumah sakit baik pemerintah maupun swasta

b. Dinas Kesehatan Propinsi maupun Kota c. Pemerintah Kota

d. Puskesmas

e. Industri Manufaktur f. Laboratorium Kesehatan g. Rumah Bersalin

h. UPT pelayanan sosial lanjut usia i. Perusahaan BUMD dan BUMN j. Organsasi Profesi dan Asosiasi k. Badan alumni

l. Lembaga Pendidikan Internasional VII. Sumber daya Anggaran ( Biaya )

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari DIPA Tahun Anggaran 2020 yang terdiri dari Rupiah Murni ( RM ) dan BLU dan pada setiap akhir tahun anggaran terdapat evaluasi antara anggaran yang diperoleh dengan realisasi selama tahun berjalan, sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut ini :

(26)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 21

Tabel 1.4 Data Pagu dan Realisasi DIPA Poltekkes Kemenkes Surabaya pada Tahun 2019 – 2020 ( dlm rupiah )

No N A M A PAGU

2018

REALISASI 2018

PAGU 2020

REALISASI 2020

A

Tenaga Kesehatan yang belum DIII yang mendapatkan program bantuan biaya

1.641.000.000,- 1.172.421.302,- 286.683.000,- 286.504.537,-

B

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program

62.553.871.000,- 60.955.720.262,- 62.647.295.000,- 60.709.335.047,-

C

Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi

76.036.279.000,- 67.607.803.852,- 56.827.317.000,- 45.402.297.564,-

JUMLAH 140.231.150.000,- 129.735.945.406,- 119.761.295.000,- 106.398.137.148,-

Tambahan biaya pendidikan berdasarkan dengan tarif layanan Poltekkes Kemenkes Surabaya yang baru yaitu PMK No.138/PMK.05/2017 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan pada Kementerian Kesehatan tanggal 6 Oktober 2017 yang mengatur tentang tarif UKT ( uang kuliah tunggal ) jurusan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pada tahun 2020 ini Poltekkes Kemenkes Surabaya lebih fokus kepada pengembangan institusi dan peningkatan pendapatan baik dari sisi bisnis dan ini merupakan tahun ketiga atas penerapan aturan tarif layanan UKT BLU dan diharapkan dapat menjadi motivasi Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk lebih baik baik baik dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban.

(27)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 22

VIII. Sistematika Penulisan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor.

29 tahun 2010, sistematika penulisan atau outline dari LKj Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2020 adalah sebagai berikut :

 Menguraikan secara singkat isi LKj Poltekkes Kemenkes Surabaya

 Menguraikan Latar belakang, gambaran tupoksi Poltekkes Kemenkes Surabaya, serta penulisan Lkj

 Bab ini menguraikan tantang tujuan dan sasaran, rencana kinerja tahunan, serta perjanjian kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya

 Bab ini menguraikan tentang pengukuran kinerja, analisis akuntabilitas kinerja, serta sumber daya di Poltekkes Kemenkes Surabaya

 Bab ini menguraikan kendala dan saran dalam penyelesaian kendala tersebut IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB. I PENDAHULUAN

BAB. II PERENCANAAN KINERJA

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB.IV PENUTUP

(28)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 23

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

I. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

Dalam pencapaian tujuan atas program kerja selama tahun 2020 ini, Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki acuan kerja yang tertuang didalam dokumen rencana aksi kegiatan atau yang sering dipersamakan dengan rencana strategis ( renstra ). Dimana didalam renstra tersebut terdapat program kerja, sasaran, dan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk menunjang kebijakan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan RI pada khususnya dan visi misi Presiden RI pada umumnya. Pelaksanaan fungsi dan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah menghasilkan tenaga Ahli Madya Kesehatan dan Sarjana Sains terapan Bidang Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, Teknik Elektromedik, Analis Kesehatan, dan Gizi sebagai tenaga professional yang memiliki kualifikasi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, berperilaku, berperibahasa, berperiakal, kreatif, dinamis, inovatif, memiliki integritas dan kepribadian tinggi terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) serta tanggap terhadap seni dan berbagai masalah di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang Kesehatan. Mampu mendidik dan meningkatkan keikutsertaan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya. Tujuan dan fungsi tersebut diatas sebagai penunjang tujuan strategis BPPSDM Kesehatan RI pada dokumen Renacan Aksi Program BPPSDMK RI tahun 2020-2024 yakni Peningkatan Sumber Daya Manusia dengan sasaran strategis ke-10 yaitu Meningkatnya Pemenuhan SDM Kesehatan dan Kompetensi Sesuai Standar, dengan 8 kegiatan yang akan dilakukan oleh satuan kerja dibawah Badan PPSDMK RI yaitu kegiatan perencanaan dan pendayaan SDM Kesehatan, Kegiatan Pendidikan SDM Kesehatan, Kegiatan Pelatihan SDM Kesehatan, Kegiatan Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan, Registrasi Standardisasi Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan, Pelaksanaan Intensip Tenaga Kesehatan, Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi, dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

Poltekkes Kemenkes Surabaya dan 37 Poltekkes lainnya berperan dalam memantapkan dukungan manajemen dalam bentuk memenuhi jumlah, jenis, dan mutu sumber daya manusia ( tenaga kesehatan ) sesuai dengan kriteria, kualitas, dan kuantitas yang telah direncanakan dan dibutuhkan demi terlaksananya program pemerintah Republik Indonesia. Mengacu pada sasaran strategis BPPSDM Kesehatan RI maka visi Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai berikut :

“Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi rujukan pendidikan tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kualitas

global pada tahun 2025”

(29)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 24

Gambar.2.1 Keterkaitan Visi, Misi Presiden RI dengan Sasaran Strategis Kemenkes, BPPSM Kesehatan, dan Poltekkes Kemenkes Surabaya

VISI

“Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, Mandiri, dan BerkepribadianBerlandasakan Gotong Royong”

MISI 1)Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia,

2)Struktur Ekonomi yang Produktif, Merata, dan Berdaya Saing, 3)Pembangunan yang merata dan berkeadilan,

4)Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan,

5)Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa,

6)Penegakan system hokum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya, 7)Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga, 8)Pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya

9)Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara kesatuan

SASARAN STRATEGIS PROGRAM PPSDMK 2020-2024 ( No.4 )

“ Tersedianya SDM Kesehatan yang Ditingkatkan Kompetensinya Sebanyak 167.742 orang “ SASARAN STRATEGIS KEMENKES 2020-2024 ( No.10 )

“ Mneingkatkan Pemenuhan SDM Kesehatan dan Kompetensi Sesuai Standar “

SASARAN STRATEGIS POLTEKKES KEMENKES SURABAYA 2020-2024 ( No.4 )

“ Meningkatnya Komptensi, Ketrampilan, dan SDM Yang Unggul Pada Pendidikan Vokasi dan Profesi “

(30)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 25

Adapun tujuan dan sasaran Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk menunjang semua hal diatas adalah : 1. Tujuan Pertama

Melaksanakan pendidikan dan pengajaran secara komprehensif untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam kompetensinya di bidang kesehatan

Sasaran :

1) Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan iptek pada pendidikan vokasi dan profesi

Indikator :

1) Persentase lulusan tepat waktu

2) Persentase lulusan tepat waktu dengan IPK ≥ 3,25 3) Persentase lulus uji kompetensi

4) Persentase serapan lulusan di pasar kerja < 6 bulan 5) Persentase serapan lulusan di pasar kerja ≤ 1 tahun 6) Materi pengajaran up to date (Evidence Based Practice )

7) Persentase Mata Kuliah Teori yang pembelajarannya berbasis e- learning/daring 8) Terlaksananya pembelajaran IPE

9) Adanya Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan Tinggi Kesehatan (Center of Excellence)

10) Ratio Jumlah pendaftar dan yang diterima 11) Jumlah Pendaftar Sipenmaru

12) Jumlah mahasiswa baru 13) Persentase mahasiswa Drop out

14) Jumlah mahasiswa penerima beasiswa prestasi per tahun 15) Waktu penerimaan ijazah

16) Jumlah kegiatan alumni

17) Jumlah kegiatan mahasiswa yang menunjang kompetensi 18) Frekuensi review Kurikulum secara periodic

19) Persentase ketersedian RPS (Rencana Program Semester) 20) Persentase ketersediaan RPP (Rencana Program Pembelajaran) 21) Persentase pencapaian materi kuliah yang sesuai dengan RPP

22) Persentase jumlah mahasiswa yang memiliki TOEFL/ HPSEPT lebih dari 400 23) Persentase Prodi menggunakan kurikulum Perguruan Tinggi

24) Persentase tingkat kehadiran dosen dalam proses pembela jaran 25) Persentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan

26) Persentase ketersediaan modul ajar teori tiap mata kuliah 27) Persentase ketersediaan modul Ajar Praktek tiap mata kuliah 28) Penambahan program studi baru

29) Jumlah kegiatan yang menunjang kegiatan PUI PK 30) Jumlah UKM Kemahasiswan

31) Jumlah mahasiswa berprestasi tingkat nasional 32) Jumlah mahasiswa berprestasi tingkat internasional 33) Jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan kewirausahaan 34) Pelaksanaan Training English Proficiency Test

35) Pelaksanaan English Proficiency Test

(31)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 26

2) Meningkatnya kompetensi, ketrampilan, dan SDM yang unggul pada pendidikan vokasi dan profesi Indikator :

1) Persentase dosen dengan kualifikasi pendidikan S3

2) Persentase tenaga kependidikan dengan kualifikasi pendidikan D4/S1

3) Tersedianya tenaga pendidik yang memiliki sertifikasi pendidikan dan pelatihan sesuai kompetensi 4) Rasio dosen dan mahasiswa

5) Rasio jumlah pegawai tenaga kependidikan dengan mahasiswa 6) Persentase pegawai yang mengikuti diklat administrasi

7) Persentase dosen yang memiliki jabatan akademik lektor kepala 8) Persentase Dosen yang mengikuti pelatihan

3) Meningkatnya sarana prasarana yang terstandar untuk menunjang pendidikan sesuai dengan perkembangan iptek pada pendidikan vokasi dan profesi

Indikator :

1) Terwujudnya cyber campus

2) Terwujudnya layanan proses pendidikan yang berbasis sistem informasi 3) Penambahan koleksi buku / bahan pustaka

4) Upgrade system informasi

5) Update system informasi manajemen

6) Kunjungan rata-rata mahasiswa ke perpustakaan

7) Persentase ketersediaan ABBM bagi mahasiswa di masing2 Prodi 8) Lembaga diklat Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

9) Jumlah kegiatan diklat Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya yang tersertifikasi 10) Lembaga/ Pusat Studi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

11) Jumlah kegiatan Pusat Studi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya 12) Persentase KTI/ Skripsi/ Tesis yang di upload di e-library/repository

13) Persentase Hasil penelitian /artikel dosen yang di upload di e-library/repository 14) Standarisasi Laboratorium Multimedia yang terstandar

15) Jumlah pembangunan gedung Kampus Terpadu

16) Terlaksananya Penggabungan Prodi Keperawatan yang berlokasi di Surabaya

4) Meningkatnya kerjasama pendidikan baik dengan institusi di dalam negeri maupun di luar negeri Indikator :

1) Jumlah kerja sama yang mendukung proses Pendidikan dan pengajaran dalam Negeri 2) Jumlah kerja sama yang mendukung proses Pendidikan dan pengajaran luar Negeri 3) Meningkatnya kemitraan dan unit bisnis yang mendukung pembiayaan Poltekkes

4) Meningkatnya kerja sama dalam recruitment lulusan baik dengan lembaga pelayanan kesehatan maupun industri

2. Tujuan Kedua

Menghasilkan penelitian dasar, terapan, dan pengembangan di bidang kesehatan yang menjadi rujukan di level nasional maupun internasional

Sasaran :

1) Meningkatnya kualitas penelitian sesuai dengan perkembangan iptek pada pendidikan vokasi dan profesi

(32)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 27

Indikator :

1) Dihasilkannya Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)/Paten melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi

2) Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam satu tahun

3) Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Internasional bereputasi (minimal accepted) 4) Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Internasional

5) Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Nasional terakreditasi dalam satu tahun 6) Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Nasional ISSN dalam satu tahun 7) Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan melalui Prosiding Terindeks

8) Persentase penelitian yang memperoleh dana DIPA Poltekkes Surabaya 9) Jumlah buku monograf yang dihasilkan dosen

10) Jumlah hak paten yang dihasilkan institusi

2) Meningkatnya sarana prasarana yang terstandar untuk menunjang penelitian dan sesuai dengan perkembangan iptek pada pendidikan vokasi dan profesi

Indikator :

1) Terwujudnya cyber campus

2) Terwujudnya layanan proses penelitian yang berbasis sistem informasi

3) Meningkatnya kerjasama penelitian baik dengan institusi di dalam negeri maupun di luar negeri Indikator :

1) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan penelitian dalam Negeri 2) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan penelitian luar negeri 3) Adanya Joint Research dengan institusi dalam negeri

4) Adanya Joint Research dengan institusi luar negeri

3. Tujuan Ketiga

Meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset yang mampu mendorong keberlanjutan pemberdayaan masyarakat

Sasaran :

1) Meningkatnya kualitas pengabdian kepada masysrakat sesuai dengan perkembangan iptek pada pendidikan vokais dan iptek

Indikator :

1) Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat berbasis wilayah/kemitraan dengan melibatkan mahasiswa dalam satu tahun

2) Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang menerapkan teknologi tepat guna dengan melibatkan mahasiswa dalam satu tahun

3) Persentase kegiatan pengabdian masyarakat yang berbasis riset / penelitian dengan melibatkan mahasiswa dalam satu tahun

4) Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang berbasis non riset dengan melibatkan mahasiswa dalam satu tahun

5) Jumlah karya pengabdian masyarakat terpublikasi pada Jurnal Internasional 6) Jumlah karya pengabdian masyarakat terpublikasi pada Jurnal Nasional 7) Jumlah HKI dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

(33)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 28

8) Persentase Pengabdian masyarakat yang memperoleh dana dari DIPA Poltekkes Surabaya

2) Meningkatnya sarana dan prasarana yang terstandar untuk menunjang pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan iptek pada pendidikan vokasi dan profesi

Indikator :

1) Terwujudnya cyber campus

2) Terwujudnya layanan proses pengabdian kepada masyarakat yang berbasis sistem informasi

3) Meningkatnya kerjasama pengabdian kepada masyarakat baik dengan institusi di dalam negeri maupun di luar negeri

Indikator :

1) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Negeri 2) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan pengabdian masyarakat luar negeri

4. Tujuan Keempat

Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas global.

Sasaran :

1) Meningkatnya system penjaminan mutu diseluruh program studi dan institusi Indikator :

1) Persentase ketersediaan dokumen SPMI di Direktorat dan di masing-masing Program Studi 2) Jumlah auditor AMI tiap Jurusan

3) Diraihnya Prestasi pelayanan publik dari pemerintah

4) Persentase ketersediaan jumlah SOP pada tiap bidang pelayanan 5) Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran

6) Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pela-yanan administrasi akademik 7) Indeks Kepuasan Masyarakat

2) Meningkatnya system pengawasan Audit Mutu Internal ( AMI ) Indikator :

1) Frekuensi pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) akademik tiap tahun 2) Rata-rata Indeks kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan akademik

3) Rata-rata Indeks kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan penunjang akademik 4) Rata-rata Indeks kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen tiap semester tiap prodi 5) Persentase pembinaan dosen untuk serdos

6) Jumlah dosen dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional 7) Jumlah dosen dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat Internasional

3) Meningkatnya pemanfaatan system informasi manajemen akademik dan non akademik Indikator :

1) Layanan speed internet per-user/waktu

2) Persentase pemanfaatan SIM Akademik oleh Prodi 3) Persentase pemanfaatan SIM Non Akademik oleh Prodi

(34)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 29

4) Kecepatan pengumuman nilai ujian melalui SIAKAD sesuai jadual pengisian nilai pada kalender akademik < 7 hari

5) Implementasi Aplikasi system layanan moving class 5. Tujuan Kelima

Meningkatkan kesejahteraan civitas akademika dan kepercayaan masyarakat melalui tata kelola yang dapat dipertanggungjawabkan

Sasaran :

1) Meningkatnya tata kelola pendidikan tinggi kesehatan yang profesional, akuntabel, transparan, krdibel, dan adil pada pendidikan vokasi dan profesi

Indikator :

1) Jumlah prodi terakreditasi unggul 2) Akreditasi institusi

3) Persentase pendapatan BLU terhadap biaya operasional 4) Realisasi pendapatan BLU

5) Realisasi pendapatan dan optimlaisasi asset

6) Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan BLU

7) Persentase mahasiswa dari masayrakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan

8) Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan 9) Persentase penyerapan realisasi anggaran

10) Persentase pembiayaan sumber APBN (rupiah murni)

11) Persentase pembiayaan sumber BLU untuk kegiatan akademik 12) Persentase pembiayaan sumber BLU untuk kegiatan non akademik 13) Frekuensi revisi DIPA RKAKL

6. Tujuan Keenam

Meningkatkan pelaksanaan kerja sama dan pemberdayaan masyarakat dengan mitra untuk pengembangan program Tri Dharma Perguruan Tinggi

Sasaran :

1) Meningkatnya kerjasama pendidikan baik dengan institusi di dalam negeri maupun di luar negeri

Indikator :

1) Jumlah kerja sama yang mendukung proses Pendidikan dan pengajaran dalam Negeri 2) Jumlah kerja sama yang mendukung proses Pendidikan dan pengajaran luar Negeri 3) Meningkatnya kemitraan dan unit bisnis yang mendukung pembiayaan poltekkes

4) Meningkatnya kerja sama dalam recruitment lulusan baik dengan lembaga pelayanan kesehatan maupun industri

2) Meningkatnya kerjasama penelitian baik dengan institusi di dalam negeri maupun di luar negeri Indikator:

1) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan penelitian dalam Negeri

2) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan penelitian luar negeri 3) Adanya Joint Research dengan institusi dalam negeri

4) Adanya Joint Research dengan institusi uar negeri

(35)

LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2020 30

3) Meningkatnya kerjasama pengabdian kepada masyarakat baik dengan institusi di dalam negeri maupun di luar negeri

Indikator:

1) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Negeri 2) Jumlah kerjasama yang mendukung kegiatan Pengabdian Masyarakat luar Negeri

4) Meningkatnya kerjasama dalam Tri darma Perguruan Tinggi berbasis Pemberdayaan masyarakat

Indikator :

1) Jumlah kerjasama dalam pelaksanaan pendidikan yang berbasis pemberdayaan masyarakat 2) Jumlah kerjasama dalam pelaksanaan penelitian yang berbasis pemberdayaan masyarakat 3) Jumlah kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian Masyarakat yang berbasis

pemberdayaan masyarakat II. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja merupakan kesepakatan antara Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Badan PPSDM Kesehatan RI untuk mewujudkan target inerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam rentang 1 ( satu ) tahun anggaran. Perjanjian kinerja juga berfungsi untuk menilai keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran serta sebagai dasar pemberian reward dan punishment.

Perjanjian kerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2020 ini memuat sasaran, indikator kinerja, dan target.

Dimana sasaran dan target indikator tersebut mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencermnkan tupoksi Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai lembaga pendidikan. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Poltekkes Kemenkes Surabaya dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel.2.1 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Layanan Prima tahun 2020

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2020

Layanan Prima

Rasio Dosen terhadap mahasiswa Rasio 1:20

Serapan lulusan < 1 tahun % 85

Pembinaan wilayah berkelanjutan Jumlah 56

Karya yang diusulkan mendapat HAKI Nilai 190

Penelitian yang dipublikasikan Nilai 330

Jumlah penelitian yang dihasilkan Jumlah 75

Gambar

Diagram  1.1  menggambarkan  bahwa  terjadi  peningkatan  jumlah  mahasiswa  pada  setiap  jurusan  di  Poltekkes  Kemenkes  Surabaya  pada  tahun  2018  –  2020  karena  dipengaruhi  oleh  promosi dan peminatan  calon mahasiswa terhadap  program  pendidik
Tabel  1.1    Distribusi  Jumlah  Pegawai  Poltekkes  Kemenkes  Surabaya  menurut  Jabatan  Fungsional Dosen pada Tahun 2018-2020
Tabel 1.2 menjelaskan data pegawai menurut jabatan fungsional dosen yang terdapat pada  Poltekkes  Kemenkes  Surabaya,  dimana  dapat  dilihat  terjadinya  kenaikan  dan  penurunan  jumlah Asisten Ahli, Lektor, dan Lektor Kepala dari tahun 2018 - 2020, sel
Tabel 1.3 dan diagram 1.3 menggambarkan bahwa sumber daya manusia yang  berasal  dari pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya semakin tahun mengalami peningkatan baik dari  segi  kuantitas  maupun  kualitas  berupa  peningkatan  jumlah  kualifikasi  pendidikan
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari

Dari table di atas dapat diketahui target kinerja telah dapat dicapai dengan hasil yang cukup memuaskan.Laporan Kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Dalam pelajaran ini anda akan belajar bagaimana mencari pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan lepas kalau anda memerlukannya, bagaimana meminta ijin kerja, bagaimana menilpun

Pada tahap terakhir pemasangan jok dan penyelesaian dikerjakan oleh satu orang pekerja pembantu dengan upah Rp 60.000 dikalikan 5 hari kerja maka biaya yang dikeluarkan sebesar

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan perlakuan lama penyinaran Ultraviolet terhadap sperma ikan dan lama kejutan dingin terhadap telur setelah pembuahan 1

Untuk menunjang pencapaian kinerja Indikator Kinerja Utama, Poltekkes Kemenkes Manado telah melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja Indikator Kinerja penunjang yang