• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN ALAT UKUR MASSA MENGGUNAKAN LOAD CELL BERBASIS ARDUINI UNO DENGAN TAMPILAN LCD PROJEK AKHIR 2 CRISTIN NATALIA BR GINTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANGAN ALAT UKUR MASSA MENGGUNAKAN LOAD CELL BERBASIS ARDUINI UNO DENGAN TAMPILAN LCD PROJEK AKHIR 2 CRISTIN NATALIA BR GINTING"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN ALAT UKUR MASSA MENGGUNAKAN LOAD CELL BERBASIS ARDUINI UNO DENGAN TAMPILAN LCD

PROJEK AKHIR 2

CRISTIN NATALIA BR GINTING 162411024

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)

PERANCANG ALAT UKUR TIMBANGAN KOPI

MENGGUNAKAN LOAD CELL BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN LCD

PROJEK AKHIR 2

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

CRISTIN NATALIA BR GINTING 162411024

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Rancangan Alat Ukur Massa Menggunakan Load Cell Berbasis Arduino Uno Dengan Tampilan LCD Kategori : Projek Akhir 2

Nama : Cristin Natalia Br Ginting NIM : 162411024

Program Studi : Diploma (D3) Metrologi Dan Instrumentasi Departemen : Fisika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Januari 2019

Disetujui Oleh

Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Dosen Pembimbing, Ketua,

Dr. Kerista Sebayang ,MS NIP.195806231986011001

(4)

PERNYATAAN

RANCANGAN ALAT UKUR MASSA MENGGUNAKAN LOAD CELL BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN LCD

PROJEK AKHIR 2

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

Cristin Natalia Br Ginting 162411024

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji syukur penulis bagi Tuhan Yang Maha Esa karena yang telah melimpahankan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar ahli madya pada program studi Diploma Tiga(III) Metrologi dan Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ Perancang Alat Ukur Timbangan Kopi Menggunakan Load Cell Berbasis Arduino Uno Dengan Tampilan LCD”.

Serta Penulis menyadari bahwa tersusunnya tugas akhir ini dari Doa, perhatian, bimbingan, inovasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis dan serta saudara kandung yang telah memberi bantuan moril maupun materil, semangat dan doa yang begitu besar kepada penulis.

2. Yth.Bapak Dekan Dr. Kerista Sebayang, MS beserta jajarannya di lingkungan FMIPA USU

3. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M,Sc, selaku Ketua Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi FMIPA dan sekaligus dosen pembimbing saya. Penulis sangat berterima kasih untuk setiap bimbingan, masukan, saran bahkan waktu yang senantiasa diberikan kepada penulis sampai pada akhir penyelesaian tugas akhir ini.

4. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D3 Metrologi Dan Instrumentasi Departemen Fisika FMIPA-USU

(6)

6. Sumatran Youth Food Movement, Insting23gen, atas support dan doa yang telah membantu mengerjakan segala sesuatunya bersama-sama sehingga penulis menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik meskipun banyak halangan yang kita dapat.

7. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kehidupan penulis yang tidak mampu saya tuliskan satu persatu.

Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga dengan Tugas Akhir saya ini, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna perbaikan di masa mendatang. Dan berharap ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita.

Semoga laporan ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Januari 2019 Penulis,

Damos Y.R. Hutagalung

(7)

PERANCANG ALAT UKUR TIMBANGAN KOPI

MENGGUNAKAN LOAD CELL BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN LCD

ABSTRAK

Telah dirancang dan dibuat sebuah alat untuk menimbang massa benda dengan Menggunakan Sensor HX7 (Load Cell). Alat ini berfungsi untuk menimbang massa benda dengan cara digantung. Sebuah alat atau instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel. Alat ukur atau instrumen, dari segi kemampuan harus memiliki ketelitian dan ketepatan. Setiap alat ukur atau instrumen juga dianggap baik dan layak apabila telah dibuktikan dengan suatu pengujian alat, yang disebut dengan kalibrasi alat.pengukuran.. Alat ini bekerja secara otomatis dengan merespon berapa besar massa benda yang dideteksi oleh sensor. Arduino-Uno kemudian memproses massa benda tersebut dan memberikan output yang telah di program sebelumnya.

Persen Kesalahannya sebesar 0,107 % yang kemudian akan ditampilkan pada LCD.

Kata-Kunci :Timbangan, Sensor Load Cell, Arduino uno.

(8)

DIGITAL SCALES WITH HX711 (LOAD CELL) SENSORS BASED ON ARDUINO UNO

ABSTRACT

It has been designed and made a tool for measuring Mass of Object by Using It has been designed and made a tool for measuring Moisture content in Corn (Zea mays L.) by Using Sensor HX711 (Load Cell) . This tool serves to measure the value of water content. A tool or instrument can be defined as a tool used to determine the value or magnitude of a quantity or variable. Measures or instruments, in terms of ability must have precision and accuracy. Any measuring instrument or instrument is also considered good and feasible if it has been proved by a testing tool, called a measurement calibration tool. This tool works automatically by responding to how muchmass of object is detected by the sensor. The Arduino-Uno then processes the moisture content and gives the output already in the previous program.The result of measuring the Error Percent is 0,107 % which will then be displayed on the LCD.

Keywords: Scales , Load Cell and Arduino Uno Sensors

(9)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK v

ABSTRACK vi

DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL x

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan Penelitian 2 1.3. Rumusan Masalah 2 1.4. Batasan Masalah 2

1.5. Manfaat 2

1.6. Sistematika Penulisan 3

BAB II LANDASAN TEORI 4

2.1. PengertianTimbangan 4

2.2 Timbangan Gantung 4

2.3 Sensor HX711 5

2.4 Arduino Uno 6

2.5 Software Arduino Uno 9

2.6 Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino 10

2.7 LCD (Liquid Crystal Display) 11

2.8 Cara Kerja LCD Pada Rangkaian 13

2.9 Bahasa Pemograman C 14

(10)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 16

3.1 Diagram Blok Rangkaian 16

3.2 Prinsip Kerja Alat 16

3.3 Rangkaian LCD 17

3.4 Prosedur Penelitian 18

3.5 Diagram Alir (Flow Chart) 18

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL RANGKAIAN 20

4.1. Data Percobaan 20

4.2. Pengujian Arduino dan LCD 21

4.3. Pengujian Secara Keseluruhan 23

BAB V PENUTUP 24

5.1. Kesimpulan 24

5.2. Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 26

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Timbangan Gantung 5

2.2 Hubungan pin antara mikrokontroller dengan modul HX7 6

2.3 Hardware Papan Arduino-Uno 7

2.4 LCD (Liquid Crystal Display) 12

2.5 Aplikasi LCD dengan Simulasi Program Proteus 13

3.1 Blok Diagram 16

3.2 LCD 2 x 16 Karakter 17

3.3 Skematik Rangkaian LCD 17

3.4 Diagram Alir (Flowchart) 18

(12)

DAFTAR TABEL

2.1. Deskripsi Arduino-Uno 8

2.2. Deskripsi Pin pada LCD 13

4.1. Data Percobaan Hasil Pengukuran 20

(13)
(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhir-akhir ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia selalu berusaha memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah kehidupannya. Misalnya dalam hal pengukuran massa, pengukuran massa biasa dilakukan secara manual, yaitu dengan timbangan manual. Timbangan adalah sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengetahui berat suatu benda.

Timbangan digital merupakan alat ukur untuk mengukur berat masa benda atau zat dengan tampilan digital. Dalam pemanfaatannya timbangan digunakan diberbagai bidang, dari bidang perdagangan, industri sampai dengan perusahaan jasa.

Sebuah alat atau instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel.

Alat ukur atau instrumen, dari segi kemampuan harus memiliki ketelitian dan ketepatan. Setiap alat ukur atau instrumen juga dianggap baik dan layak apabila telah dibuktikan dengan suatu pengujian alat, yang disebut dengan kalibrasi alat.pengukuran. Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara nilai-nilai yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur dengan nilai yang sebenarnya dari besaran yang diukur. Atau dengan kata lain, kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat sebagai standar dan alat pengukuran yang diuji dengan cara membandingkan keduanya.

Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka penulis mencoba merancang dan membuat suatu alat timbang elektronik menggunakan Arduino uno sebagai pengendali. Pada timbangan elektronik ini menggunakan sensor berat Load Cell sebagai pendeteksi berat benda yang ingin di timbang dan modul HX7 sebagaimodul yang memudahkan kita membaca load cell dalam pengukuran berat. Setelah ditimbang maka akan keluar kode dari timbangan ini akan disimpan pada EEPROM (electrically erasablle programmable read-only memory) Arduino uno. Pada saat benda diletakkan di atas timbangan, nilai beratnya akan secara otomatis tampil pada LCD (liquid Crystal Display).

(15)

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk:

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Diploma Tiga (D3) Metrologi dan Instrumentasi FMIPA-USU.

2. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

3. Mengetahui cara kerja loadcell

4. Mengetahui fungsi tiap kaki dari Arduino uno.

5. Membuat alat ukur timbangan kopi menggunakan Loadcell

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba merumuskan masalah membahas tentang perancangan alat ukur menggunakan Arduino uno, yang terdiri dari loadcell sebagai sensor pengukur berat benda,modul HX7 untuk mempermudah membaca loadcell, arduino uno sebagai pusat kendalinya beserta software pemrograman dasar dari arduino uno,dan LCD sebagai tampilannya.

1.4 Batasan Masalah

Mengacu pada hal diatas Penulis Merancang sensor pengukur berat benda menggunakan load cell sebagai sensor Berbasis Arduino uno, dengan batasan- batasan sebagai berikut :

1. Sensor yang digunakan HX7

2. Microcontroller yang digunakan Arduino uno.

3. Mengukur massa suatu benda.

4. Sistematika Penulisan

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini antara lain :

1. Membandingkan teori yang didapatkan di kampus dengan kenyataan yang ada dalam hal ini Perancang Alat Ukur Timbangan Kopi Menggunakan Loadcell Berbasis Arduini Uno Dengan Tampilan LCD.

2. Menambah wawasan dan pengalaman tentang pembahasan Sensor HX7

.

(16)

3. Sebagai persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya sekaligus telah menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat sistematika penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat ukur Perancang Alat Ukur Timbangan Kopi Menggunakan Loadcell Berbasis Arduino Uno dengan tampilan LCD, maka penulis menulis Tugas Akhir dengan urutan sistematika laporan ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan , serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini meliputi tentang teori landasan teori, dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler yang digunakan, bahasa program yang dipergunakan dan komponen pendukung.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL RANGKAIAN

Pembahasan rangkaian dan program yang dijalankan serta pengujian rangkaian, uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat dan lain sebagainya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari laporan Tugas Akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan dengan metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama.

(17)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Timbangan

Timbangan merupakan salah satu alat ukur yang paling sering kita jumpai didalam kehidupan sehari-hari. Namun istilah yang sering kita gunakan bersama timbangan adalah berat. Istilah massa seharusnya digunakan untuk hasil penimbangan. Untuk satuan massa kita menggunakan Sistem Internasional (SI) yaitu kg. Apabila kita menggunakan istilah berat, kita seharusnya menggunakan kg.m/s2.

Timbangan berdasarkan pengoperasiaanya dapat dibedakan menjadi timbangan bukan otomatis dan timbangan otomatis. Timbangan bukan otomatis merupakan timbangan yang penimbangannya dilakukan oleh operator secara langsung. Timbangan bukan otomatis diatur didalam Keputusan Direktur Jendral PDN No. 31 tentang Syarat Teknis Timbangan Bukan Otomatis. Sedangkan timbangan otomatis adalah timbangan yang proses penimbangannya berkerja secara otomatis dan tidak memerlukan campur tangan operator. Timbangan-timbangan yang masuk kategori timbangan bukan otomatis merupakan timbangan yang sering kita jumpai, sedangkan timbangan otomatis masih digunakan dalam skala industri.

Timbangan bukan otomatis termasuk neraca, timbangan meja, timbangan pegas, dacin, timbangan sentisimal, dan timbangan elektronik. Timbangan ban berjalan merupakan contoh dari timbangan otomatis.

Timbangan bukan otomatis juga dapat dibedakan berdasarkan komponennya, yaitu timbangan elektronik dan timbangan mekanik. Timbangan elektronik adalah timbangan yang dilengkapi dengan komponen elektronik. Sedangkan timbangan mekanik adalah timbangan yang berskala kontinu atau yang tidak berskala yang seluruh komponennya bekerja secara mekanik. Timbangan mekanik juga dibagi berdasarkan penunjukannya. Berdasarkan penunjukannya timbangan mekanik dibagi menjadi timbangan dengan penunjukan otomatis dan timbangan dengan penunjukan bukan otomatis. Pengertian-pengertian timbangan ini diambil dari KEPDIRJEN PDN No.31 tentang Syarat Teknis Timbangan Bukan Otomatis.

(18)

2.2 Timbangan Gantung

Dinamakan timbangan gantung karena sistem penimbangan di gantungkan ditimbangan tersebut. Jadi timbangan tersebut tidak mempunyai platfrom tempat timbang. Beban yang akan di timbang di gantung langsung menarik loadcell yang sudah menyatu dengan indicatornya. Timbangan Crane atau biasa kita kenal Timbangan Gantung.

Gambar 2.1 Timbangan Gantung

(Sumber: https://www.handbookindotrading.com/timbangangantung_5022/pdf)

Pada gambar 2.1 yang dimaksud Timbangan Gantung adalah salah satu jenis timbangan yang cara kerjanya itu sangat sederhana. Karena hanya dengan menggunakan Loadcell dengan model S dan Hook saja sudah dapat digunakan. Caranya mudah, hanya dengan mengubah data dari analog menjadi data digital saja dan hasilnya akan kita baca di display/indicator sebagai hasil dari penimbangan yang dilakukan. salah satu alasan mengapa banyak orang menggunakan timbangan gantung karena memiliki tingkat keakuratannya memang cukup baik sekali. Timbangan Gantung/Crane pada umumnya bisa menimbang mencapai kapasitas lebih dari 100 ton sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.3 Sensor HX7

Sensor HX7 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul melakukan komunikasi dengan computer/mikrokontroller melalui TTL232.Adapun kelebihan Struktur yang sederhana, mudah dalam penggunaan, hasil yang stabil dan reliable, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan dengan cepat.

(19)

Aplikasi yang digunakan pada bidang aerospace, mekanik, elektrik, kimia, konstruksi, farmasi dan lainnya, digunakan untuk mengukur gaya, gaya tekanan, perpindahan, gaya tarikan, torsi, dan percepatan.

Fitur

– Differential input voltage: ±40mV(Full-scale differential input voltage is ± 40mV) – Data accuracy: 24 bit (24 bit A / D converter chip.)

– Refresh frequency: 80 Hz – Operating Voltage : 5V DC – Operating current :

– Size:38mm*21mm*10mm

Adapun Prinsip kerja sensor regangan ketika mendapat tekanan beban.

(sumber datasheet HX7) Ketika bagian lain yang lebih elastic mendapat tekanan, maka pada sisi lain akan mengalami perubahan regangan yang sesuai dengan yang dihasilkan oleh straingauge, hal ini terjadi karena ada gaya yang seakan melawan pada sisi lainnya. Perubahan nilai resistansi yang diakibatkan oleh perubahan gaya diubah menjadi nilai tegangan oleh rangkaian pengukuran yang ada. Dan berat dari objek yang diukur dapat diketahui dengan mengukur besarnya nilai tegangan yang timbul.

Gambar 2.2 Hubungan pin antara mikrokontroller dengan modul HX7

(Sumber: http://www.indo-ware.com/blog-27-timbangan-5kg-hx711.html)

(20)

2.4 Arduino-Uno

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware memiliki prosesor Atmel AVR dan software memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang didalamnya terdapat komputer berbentuk suatu chip yang kecil.

Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia.

Gambar 2.3 Hardware Papan Arduino-UNO

(Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61952/3/Chapter%20II.pdf)

Pada Gambar 2.3 dibawah dapat dilihat sebuah papan Arduino dengan beberapa bagian komponen didalamnya. Pada hardware arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi:

a. 14 pin I/O Digital (pin 0–13)

Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau output yang diatur dengan cara membuat program IDE.

b. 6 pin Input Analog (pin 0–5)

(21)

c. Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca nilai input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka antara 0 dan 1023.

d. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)

Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin tersebut dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara membuat programnya pada IDE.

Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer dengan menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan menggunakan suatu AC adapter dengan tegangan 9 volt.

Jika tidak terdapat power supply yang melalui AC adapter, maka papan Arduino akan mengambil daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya melalui AC adapter secara bersamaan dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil daya melalui AC adapter secara otomatis.

Tabel 2.1 Deskripsi Arduino-UNO

No. Mikrokontroller Atmega 328

1. Tegangan Pengoperasian 5 V

2. Tegangan Input yang disarankan 7-12 V

3. Batas Tegangan Input 6-20 V

4. Jumlah pin I/O digital 14 pin digital (6 diantaranya menyediakan keluaran PWM)

5. Jumlah pin input Analog 6 Pin

6. Arus DC tiap pin I/O 40 Ma

7. Arus DC untuk pin 3,3 V 50 mA

8. Memory Flash 32 KB (Atmega 328) sekitar 0,5

KB digunakan oleh bootloader

9. SRAM 2 KB (Atmega 328)

10. EPROM 1 KB (Atmega 328)

11. Clock Speed 16 MHz

Dari tabel 2.1 dijelaskan bahwa Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program.

(22)

Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.

Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada di pasaran.

2.5 Software Arduino

Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino. IDE atau Integrated Development Environment suatu program khusus untuk suatu komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan Arduino.

IDE arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:

1. Editor Program

Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing

2. Compiler

Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa processing.

3. Uploader

Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan Arduino

Dalam bahasa pemrograman arduino ada tiga bagian utama yaitu : a. Struktur Program Arduino

 Kerangka Program

Kerangka program arduino sangat sederhana, yaitu terdiri atas dua blok. Blok pertama adalah void setup() dan blok kedua adalah void loop.

(23)

Blok Void setup () : Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali sesaat setelah arduino dihidupkan atau di-reset. Merupakan bagian persiapan atau instalasi program.

Blok void loop() : Berisi kode program yang akan dijalankan terus menerus.

Merupakan tempat untuk program utama.

 Sintaks Program

Baik blok void setup loop () maupun blok function harus diberi tanda kurung kurawal buka “{“ sebagai tanda awal program di blok itu dan kurung kurawal tutup

“}” sebagai tanda akhir program.

b. Variabel : Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas dengan menggunakan sebuah varibel.

c. Fungsi :Pada bagian ini meliputi fungsi input output digital, input output analog, advanced I/O, fungsi waktu, fungsi matematika serta fungsi komunikasi. Pada proses Uploader dimana pada proses ini mengubah bahasa pemrograman yang nantinya dicompile oleh avr-gcc (avr-gcc compiler) yang hasilnya akan disimpan kedalam papan arduino. Avr-gcc compiler merupakan suatu bagian penting untuk software bersifat open source. Dengan adanya avr-gcc compiler, maka akan membuat bahasa pemrogaman dapat dimengerti oleh mikrokontroler. Proses terakhir ini sangat penting, karena dengan adanya proses ini maka akan membuat proses pemrogaman mikrokontroler menjadi sangat mudah. Berikut ini merupakan gambaran siklus yang terjadi dalam melakukan pemrogaman Arduino:

1. Koneksikan papan Arduino dengan komputer melalui USB port.

2. Tuliskan sketsa rancangan suatu program yang akan dimasukkan ke dalam papan Arduino. Upload sketsa program ke dalam papan Arduino melalui kabel USB dan kemudian tunggu beberapa saat untuk melakukan restart pada papan Arduino dan papan Arduino akan mengeksekusi rancangan sketsa program yang telah dibuat dan di-upload ke papan Arduino.

2.6 Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino

Arduino uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua sumber

(24)

daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih salah satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supplay external (yang bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno. Jika menggunakan baterai, ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin yang berada pada konektor POWER.

Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino uno diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan di bawah 5 volt dan arduino uno munkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno berkisar antara 7 sampai 12 volt.

2.7 LCD (Liquid Crystal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit.

LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik .Material LCD (Liquid Cristal Display) LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah : a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c. Terdapat karakter generator terprogram.

d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

e. Dilengkapi dengan back light.

(25)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:

1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

3. Terdapat karakter generator terprogram 4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit 5. Dilengkapi dengan back light.

6. Tersedia VR untuk mengatur kontras.

7. Pilihan konfigurasi untuk operasi write only atau read/write.

8. Catu daya +5 Volt DC dan Kompatibel dengan DT-51 dan DT-AVR Low Cost Series serta sistem mikrokontroler/mikroprosesor lain.

Gambar 2.4 LCD (Liquid crystal display)

(Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61952/3/Chapter%20II.pdf)

Pada Gambar 2.6 dijelaskan bahwa konfigurasi dan deskripsi dari pin-pin LCD antara lain:

1. Pin 1 dihubungkan ke Gnd 2. Pin 2 dihubungkan ke Vcc +5V

3. Pin 3 dihubungkan ke bagian tegangan potensiometer 10KOhm sebagai pengatur kontras.

4. Pin 4 untuk membritahukan LCD bahwa sinyal yang dikirim adalah data, jika Pin 4 ini diset ke logika 1 (high, +5V), atau memberitahukan bahwa sinyal yang dikirim adalah perintah jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V).

(26)

5. Pin 5 digunakan untuk mengatur fungsi LCD. Jika di set ke logika 1 (high, +5V) maka LCD berfungsi untuk menerima data (membaca data). Dan fungsi untuk mengeluarkan data, jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V). Namun kebanyakan aplikasi hanya digunakan untuk menerima data, sehingga pin 5 ini selalu dihubungkan ke Gnd.

6. Pin 6 adalah terminal enable. Berlogika 1 setiap kali pengiriman atau pembaca data.

7. Pin 7 – Pin 14 adalah data 8 bit data bus (Aplikasi ini menggunakan 4 bit MSB saja, sehingga pin data yang digunkan hanya Pin 11 – Pin 14).

8. Pin 15 dan Pin 16 adalah tegangan untuk menyalakan lampu LCD.

Tabel 2.2 Deskripsi Pin Pada LCD PIN Deskripsi

1 Ground

2 VCC

3 Pengatur Kontras

4 “RS” Instruction/ Register Select 5 “R/W” Read / Write LCD Registers

6 “EN” Enable

7 - 14 Data I/O Pins

15 VCC

16 Ground

Dari tabel 2.2, cara kerja LCD (Liquid Crystal Display) pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu.

(27)

2.8 Cara Kerja LCD pada Rangkaian

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4- bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7.

Gambar 2.5 Aplikasi LCD dengan simulasi program PROTEUS

(Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61952/3/Chapter%20II.pdf)

Sebagaimana terlihat pada gambar 2.7, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke

“0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll).

2.9 Bahasa Pemograman C

Bahasa C dikembangkan pada Lab Bell pada tahun 1978, oleh Dennis Ritchi dan Brian W. Kernighan. Pada tahun 1983 dibuat standar C yaitu stnadar ANSI

(28)

(American National Standards Institute), yang digunakan sebagai referensi dari berbagai versi C yang beredar dewasa ini termasuk Turbo C. Bahasa C++ adalah pengembangan dari bahasa C. bahasa C++ mendukung konsep pemrograman berorientasu objek dan pemrograman berbasis windows. Sampai sekarang bahasa C++ terus brkembang dan hasil perkembangannya muncul bahasa baru pada tahun 1995 (merupakan keluarga C dan C++ yang dinamakan java). Adapun kekurangan dan Kelebihan Bahasa C sebagai berikut :

1. Kelebihan Bahasa C: Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer, kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis computer, bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya terdapat 32 kata kunci, proses executable program bahasa C lebih cepat dukungan pustaka yang banyak, C adalah bahasa yang terstruktur, bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah. Penempatan ini hanya menegaskan bahwa c bukan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin yang merupakan ciri bahasa tingkat rendah. Melainkan berorientasi pada obyek tetapi dapat dinterprestasikan oleh mesin dengan cepat. Secepat bahasa mesin inilah salah satu kelebihan c yaitu memiliki kemudahan dalam menyusun programnya semudah bahasa tingkat tinggi namun dalam mengesekusi program secepat bahasa tingkat rendah.

2. Kekurangan Bahasa C: Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai. Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer

3. Strukur Bahasa C

a. Program bahasa C tersusun atas sejumlah blok fungsi.

b. Setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan untuk melakukan suatu proses tertentu.

c. Tidak ada perbedaan antara prosedur dan fungsi.

d. Sstiap program bahasa C mempunyai suatu fungsi dengan nama “main”

(Program Utama).

e. Fungsi bisa diletakkan diatas atau dibawah fungsin “main”.

f. Setiap statemen diakhiri dengan semicolon (titik koma).

(29)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Blok Diagram

Dari gambar 3.1, Perancangan suatu alat yang akan dibuat merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam membuat suatu program ataupun melanjutkan kelangkah selanjutnya karena dengan perencanaan tersebut diharapkan mendapatkan hasil yang baik dan maksimal, dalam perancangan sistem yang penulis buat Perancangan Alat Ukur Timbangan Gantung Digital Dengan Sensor HX711 Berbasis Arduino Uno

Fungsi Tiap Blok :

1. Power Supply : Sumber tegangan.

2. Sensor Load Cell : Sebagai input data.

3. Blok arduino uno : Mengolah data dari sensor load cell.

4. Blok LCD : Penampil data hasil akhir

Pada sistem ini Sensor Load Cell akan menghitung jumlah massa berdasarkan perintah dari Arduino Uno, setelah Arduino Uno mengirimkan perintah kepada Sensor Load Cell maka Arduino Uno menunggu beberapa saat untuk menerima balasan dari Sensor tersebuut. Setelah data diterima oleh Arduino Uno maka data akan diproses dan kemudian dikonversikan..Setelah data dikonversikan oleh Arduino Uno maka LCD akan aktif sebagai display. Setelah display aktif dan siap menerima data baru setelah itu Arduino Uno mengirimkan data hasil konversi ke LCD.

3.2 Prinsip Kerja Alat

Alat ukur timbangan gantung digital ini menggunakan Sensor Load Cell berbasis Arduino Uno sebagai pusat kendalinya, Sensor Load Cell sebagai sensor

Arduino uno

(30)

mengukur massa benda sedangkan LCD sebagai penampil-nya. Alat ini bekerja secara otomatis dengan merespon berapa besar massa benda yang dideteksi Sensor Load Cell oleh. Arduino-Uno kemudian memproses massa benda tersebut dan memberikan output yang telah diprogram sebelumnya. Hasil pengukuran ini kemudian ditampilkan pada LCD..

3.3 Rangkaian LCD

LCD adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang pengobrasiannya menggunakan sistem dot matriks. LCD banyak digunakan sebagai display alat-alat elektronika seperti kalkulator, multitester digital, jam digital dan sebagainya.

Gambar 3.2 LCD 2x16 karakter

Gambar 3.3 Skematik Rangkaian LCD

Dari gambar 3.2, Rangkaian LCD dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino Uno. LCD yang digunakan dalam percobaan adalah LCD 2 x 16, lebar display 2 baris 16 kolom, yang mempunyai 16 pin konektor, sehingga hanya mampu menampilkan angka, huruf, dan simbol sebanyak 2 baris dan disetiap baris mampu menampilkan 16 karakter. Pin-pin pada LCD terhubung langsung ke pin-pin Arduino. Dimana pin VSS dan VDD pada LCD terhubung ke pin VCC dan

(31)

GND Arduino, pin VEE terhubung ke resistor variabel untuk mengatur kecerahan LCD, pin RS terhubung ke pin 7, pin RW terhubung ke pin ground, pin E terhubung ke pin 6, kaki D4 dan D5 terhubung ke pin 5 dan 4, kaki D6 dan D7 terhubung ke pin 3 dan 8.Skematik LCD terhubung ke Arduino.

3.4 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam Perancangan Alat Ukur Timbangan Kopi Menggunakan Load Cell Berbasis Arduino Uno Dengan Tampilan LCD terdapat 6 hal yaitu perancangan konsep, menyiapkan alat dan bahan dalam perancangan alat ukur timbangan gantung digital, merancang hardware alat ukur seperti rangkaian arduino, LED, resistor, LCD, Trimpot dan Sensor Load Cell. Merancang program (software) dan mendownload program ke arduino. Melakukan percobaan pengukuran hasil pengukuran timbangan gantung digital dan membuat laporan penelitian.

3.5 Diagram Alir (Flowchart)

Gambar 3.4 Flowchart Cara Kerja Sistem

(32)

Keterangan :

 Pertama diawali dengan start dan arduino uno mengiinialisasi port port yang digunakan untuk keperluan pembacaan sensor dan menampilkan ke LCD

 Setelah selesai inisilisasi maka arduino uno membaca keypad.

 Push button untuk menyalakan dan mematikan dan sebagai zero reset.

 Loadcell akan mendeteksi benda yang di ukur.

 Maka arduino uno akan menghitung massa pada benda dan ditampilkan di LCD.

(33)

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL RANGKAIAN

Pengujian dilakukan dengan metode pengukuran langsung dengan membandingkan nilai pada standar dengan penunjukan pada alat ukur yang akan diuji. Pengujian pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali. Sehingga dapat diperoleh data percobaan sebagai berikut. Setelah dilakukan perancangan dan pembuatan alat pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dilakukan pengujian alat, pengukuran dan pembahasan dari perancangan tersebut. Pengujian ini dilakukan di :

Tempat : Ruang Laboratorium UPT Metrologi Medan Tanggal : 11 Januari 2019

Waktu / Pukul : 10.15 – 10.45 WIB

Pengujian dilakukan dengan metode pengukuran langsung dengan membandingkan nilai pada standar dengan penunjukan pada alat ukur yang akan diuji. Pengujian pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali. Sehingga dapat diperoleh data percobaan sebagai berikut.

4.1 Data Percobaan

Adapun data percobaan dari hasil pengukuran Alat Ukur Timbangan Gantung Digital Dengan Sensor HX711 Berbasis Arduino Uno adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1. Data Percobaan Hasil Pengukuran Sampel Timbangan Gantung

Digital (Standar) Kg

Timbangan Gantung Digital (Uji)

kg

1. 1 1

2. 1,5 1,57

3. 2 2,15

4. 4 4

5. 5 5,1

Dari tabel 4.1 kita dapat menghitung % ralat atau kesalahan pada alat tersebut yaitu dengan rumus:

% Kesalahan Alat =

(34)

Perbandingan hasil pengujian tersebut dapat terlihat dalam hasil perhitungan di atas pada alat yang dirancang sudah mendekati alat standar dengan rata-rata % error sebesar 0,107 % . Hal ini menunjukkan bahwa kalibrasi sudah dapat digunakan.

4.2 Pengujian Arduino dan LCD

Pengujian Arduino dan LCD dilakukan dengan mengupload salah satu program ke Arduino. Jika program tersebut berjalan lancar maka dapat dipastikan Arduino dan LCD dalam keadaan baik. Dalam pengujian Arduino dan blok LCD ini dilakukan dengan mengupload kode program seperti pada gambar di bawah ini dan hasilnya terlihat seperti berikut ini.

#include <LiquidCrystal.h>

#include "HX711.h"

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);

HX711 scale(A2, A3);

float read_ADC;

float read_load;

float read_average;

void setup() { lcd.begin(16,2);

scale.set_scale(401.f);

scale.tare();

lcd.setCursor(0,0);

(35)

lcd.print("Dimas Agung N");

delay(2000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Projek Akhir II");

delay(2000);

lcd.clear();

}

void loop() {

read_ADC = scale.read();

read_load = scale.get_units();

read_average = scale.get_units(10);

if(read_average<=-0.0){

read_average=0.0;}

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(read_average, 1);

lcd.setCursor(6,0);

lcd.print(" gr");

delay(2000);

}

Dari hasil pengujian tersebut, terlihat bahwa eksekusi program dapat berjalan.

Hal ini menunjukkan bahwa Arduino dan LCD dalam keadaan baik.

(36)

4.3 Pengujian secara keseluruhan

Setelah seluruh rangkaian dihubungkan menggunakan kabel pelangi sesuai dengan yang telah ditetapkan, lalu diberi arus 5 volt melalui baterai, keluaran dari baterai berupa tegangan sebesar 5 volt diteruskan ke rangkaian system minimum dan rangkaian modul load cell. Rangkaian sistem minimum dibuat dalam keadaan ON.

Modul load cell dihubungkan ke Arduino Uno melalui Port B pin 7 untuk data dan Port B pin 6 untuk serial clock. Modul LCD melalui Port D pin 0 sampai 5.

Pengujian rangkaian dilakukan dengan cara menghidupkan baterai untuk seluruh rangkaian dan kemudian display LCD menampilkan Kadar Air yang telah di ukur oleh Sensor Load Cell dan dikirimkan secara serial. Pada LCD akan ditampilkan hasil pengukuran massa benda yang telah diukur. Hasil pengukuran massa benda diperoleh dalam satuan kilogram (kg). Setelah hasil pengukuran ditampilkan pada LCD berarti alat pengukur ini telah sukses menjalankan seluruh operasi di atas, dan dapat dinyatakan kalau rangkaian bekerja dengan baik.

(37)

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Dari percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya didapat beberapa kesimpulan antara lain :

a. Pengujian dilakukan dengan metode pengukuran langsung dengan membandingkan nilai pada standar dengan penunjukan pada alat ukur yang akan diuji. Perbandingan hasil pengujian antara alat pembanding dan alat yang dibuat memiliki % kesalahan sebesar 0,107.

b. Sensor HX7 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada.

Modul melakukan komunikasi dengan computer/mikrokontroller melalui TTL232. Adapun kelebihan Struktur yang sederhana, mudah dalam penggunaan, hasil yang stabil dan reliable, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan dengan cepat. Aplikasi yang digunakan pada bidang aerospace, mekanik, elektrik, kimia, konstruksi, farmasi dan lainnya, digunakan untuk mengukur gaya, gaya tekanan, perpindahan, gaya tarikan, torsi, dan percepatan.

c. Pengujian rangkaian dilakukan dengan cara menghidupkan baterai untuk seluruh rangkaian dan kemudian display LCD menampilkan massa benda yang telah di timbang oleh Sensor Load Cell dan dikirimkan secara serial.

Pada LCD akan ditampilkan hasil pengukuran kadar air yang telah diukur.

Hasil pengukuran satuan kilogram (kg). Setelah hasil pengukuran ditampilkan pada LCD berarti alat pengukur timbangan gantung digital ini telah sukses menjalankan seluruh operasi di atas, dan dapat dinyatakan kalau rangkaian bekerja dengan baik.

5.2 Saran

Diharapkan alat ini dapat lebih dikembangkan lagi, baik dari segi fungsi maupun aplikasi serta implementasi yang lebih baik dan luas, seperti :

1. Fungsi dari alat diharapkan bisa diperluas lagi supaya tidak hanya bisa menimbang dalam berat 5kg saja.

(38)

2. Meningkatkan sensifitas penimbangan yang lebih tinggi.

3. Alat ini juga diharapkan dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan keluaran tidak hanya melalui LCD saja tetapi juga dapat ditambahkan output suara dan juga dapat dilakukan percetakan data menggunakan print.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Agfianto Eko Putra, Teknik antar muka computer : konsep & aplikasi, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.

Bejo, Agus. 2005. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega8535. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Charles L. Philips, Royce D. Harbor, Sistem Kontrol, Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta, 1990.

Prentice- hall, inc., Englewood Cliffs Nj, Electronic Instrumentasi & Measurement Tecniques, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999.

Suhata, ST, VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005.

Wolfgang link, Pengukuran, pengendalian & pengaturan dengan PC, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 1993.

http://ariesz-smkn5bjm.blogspot.co.id/2015/05/mikrokontroler-atmega8.html.

Diakses pada tanggal: 29 Desember 2017 Pukul: 20:12

http://timbanganindonesia.blogspot.co.id/2015/03/dinamakan-timbangan- gantung.html.

Diakses pada tanggal: 28 Desember 2017 Pukul: 20:20

http://www.rajaloadcell.com/article/contoh-sensor-dan-prinsip-kerjanya-46.

Diakses pada tanggal: 28 Desember 2017 Pukul: 21:20

(40)

LAMPIRAN

// Example testing sketch for various DHT humidity/temperature sensors // Written by ladyada, public domain

#include "DHT.h"

#define DHTPIN A2 // what digital pin we're connected to int humidity;

int temp;

// Uncomment whatever type you're using!

//#define DHTTYPE DHT11 // DHT 11

#define DHTTYPE DHT22 // DHT 22 (AM2302), AM2321 //#define DHTTYPE DHT21 // DHT 21 (AM2301)

// Connect pin 1 (on the left) of the sensor to +5V

// NOTE: If using a board with 3.3V logic like an Arduino Due connect pin 1 // to 3.3V instead of 5V!

// Connect pin 2 of the sensor to whatever your DHTPIN is // Connect pin 4 (on the right) of the sensor to GROUND

// Connect a 10K resistor from pin 2 (data) to pin 1 (power) of the sensor

// Initialize DHT sensor.

// Note that older versions of this library took an optional third parameter to // tweak the timings for faster processors. This parameter is no longer needed // as the current DHT reading algorithm adjusts itself to work on faster procs.

(41)

// include the library code:

#include <LiquidCrystal.h>

// initialize the library with the numbers of the interface pins LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7,8);

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

void setup() {

// set up the LCD's number of columns and rows:

pinMode(13,OUTPUT);

pinMode(A0, OUTPUT);

pinMode(A1, OUTPUT);

Serial.begin(9600);

lcd.begin(16, 2);

// Print a message to the LCD.

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("PROJEK AKHIR I");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("ALAT UKUR SUHU DAN KELEMBAPAN ");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(" CRISTIN NATALIA BR GINTING");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("162411024");

(42)

delay(5000);

lcd.clear();

dht.begin();

}

void loop() {

// Wait a few seconds between measurements.

// delay(2000);

// Reading temperature or humidity takes about 250 milliseconds!

// Sensor readings may also be up to 2 seconds 'old' (its a very slow sensor) float h = dht.readHumidity();

// Read temperature as Celsius (the default) float t = dht.readTemperature();

// Read temperature as Fahrenheit (isFahrenheit = true) float f = dht.readTemperature(true);

humidity=0.0305*h;

temp=0.0390*t;

// Check if any reads failed and exit early (to try again).

if (isnan(h) || isnan(t) || isnan(f)) {

lcd.println("Failed to read from DHT sensor!");

return;

}

(43)

// Compute heat index in Fahrenheit (the default) float hif = dht.computeHeatIndex(f, h);

// Compute heat index in Celsius (isFahreheit = false) float hic = dht.computeHeatIndex(t, h, false);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("humidity ");

lcd.print(humidity);

lcd.print(" %");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("temp ");

lcd.print(temp);

lcd.print(" C");

delay(500);

lcd.clear();

} //}

Gambar

Gambar 2.2 Hubungan pin antara mikrokontroller dengan modul HX7
Gambar 2.3 Hardware Papan Arduino-UNO
Gambar 2.4 LCD (Liquid crystal display)
Gambar 2.5 Aplikasi LCD dengan simulasi program PROTEUS
+5

Referensi

Dokumen terkait

Nilai detak jantung bisa ditampilkan pada layar aplikasi secara realtime, hal ini terutama bagi penderita di pedesaan yang jauh dari jangkauan dokter maka adanya monitoring

etika seseorang yang telah saya bantu atau ketika orang-orang yang mana saya menaruh harapan yang sangat besar terhadapnya, memperlakukan saya dengan semena-mena, saya akan

Jawaban: Sinetron India nggak suka kak, tapi yang bersambung-sambung gitu.. Kalau film india yang sekali tayang langsung habis, itu baru suka

Model fungsi transfer merupakan salah satu model peramalan yang dapat digunakan dalam data deret berkala dengan variabel lebih dari dua (multivariate).. Model ini

Orang yang tinggal dengan HIV/AIDS boleh ditolongkan melalui beberapa cara: (1) rawatan “anti-retroviral”, walau bagaimanapun tiada penyembuhan untuk HIV, (2) pemulihan sistem

Dengan risiko yang lebih terbagi maka investor akan bersedia menempatkan lebih banyak dana ke dalam sistem keuangan untuk kemudian disalurkan ke dalam investasi barang modal

Deskripsi Responden selain PT Finansia Multi Finance/kredit plus cabang manado, adakah responden yang berlangganan dengan perusahaan sejneis lainnya, Dari 90

Sekarang kita akan membuat kode yang akan berjalan jika user menekan tombol mouse pada Form1, lalu menggerakkannya... - Baris 7: menggambar shape titik sesuai warna, koordinat,