• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

13

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Pendahuluan

Dalam perancangan system ini pembahasannya meliputi proses instalasi, konfigurasi dan integrasi perangkat lunak agar dapat berjalan pada jaringan yang dirancang. System routing OSPF inline pada SD-WAN dengan menggunakan fortinet yang dirancang adalah menggunakan dua unit router mikrotik sebagai jaringan WAN, pada kedua mikrotik diset routing BGP sedangkan untuk sisi OSPF inline menggunakan router CISCO sebanyak dua unit. Satu server perangkat Fortinet berada didalam jaringan OSPF inline, serta satu perangkat Fortinet berada pada jaringan WAN.

3.2 Perancangan Sistem

Pada penelitian ini menggunakan beberapa jenis perangkat yaitu: Fortinet, mikrotik, cisco, dan VPCS untuk client serta firefox client yang berbasis linux tinycore.

Tabel 3.1 Data Topologi Jaringan

No Perangkat Routing IP Address

1. Fortigate SD-WAN OSPF area 50 10.100.200.3/24 OSPF area 40 10.222.222.3/24 2. Mikrotik1

- VMnet3 - VMnet2 - VMnet1

OSPF area 50 OSPF area 40 BGP AS 6003

10.100.200.1/24 10.222.222.1/24 10.1.1.1/24 3. Mikrotik2

- VMnet1 - VMnet4 - VMnet5

BGP AS 6005 OSPF area 30 OSPF area 30

10.1.1.11/24 172.16.16.1/24 192.168.16.1/24 4. Cisco 3745 R2 OSPF area 30

OSPF area 30 OSPF area 20 OSPF area 0

192.168.16.5/24 172.16.16.5/24 10.200.10.1/24 10.10.10.1/24 5. Cisco 3745 R1 OSPF area 0

OSPF area 10

10.10.10.2/24 10.200.20.1/24 6 Fortigate SD-WAN OSPF area 0 10.10.10.5/24

(2)

14

7. VPCS1 OSPF area 20 10.200.10.2/24

8. VPCS2 OSPF area 10 10.200.20.2/24

Topologi jaringan yang digunakan dalam skripsi ini adalah seperti berikut, dimana ada dua buah server yang difungsikan sebagai SD-WAN kedua server berada di dua network yang berbeda.

Gambar 3.1 Desain Topologi Jaringan

Pada topologi jaringan yang telah dibuat dengan memberikan perbedaan penggunaan router fortigate. Fortigate1 digunakan untuk melakukan pengujian pada jaringan inline yang langsung terhubung dengan router dari cisco dan terdapat fortigate2 yang tidak terhubung dengan jaringan inline pada fortigate1. Hal ini bertujuan untuk memberikan data yang berbeda dimana menggunakan jaringan secara lokal dan router yang memeiliki jaringan akses internet yaitu pada fortigate2.

Switch yang terhubung langsung ke 2 fortigate hanya digunakan untuk akses remote UI yang menggunakan web browser pada laptop dengan memanfaatkan jaringan virtual pada vmware. Penggunaan fortigate2 dikhususkan untuk konfigurasi SD- WAN dengan tambahan konfigurasi OSPF yang menggunakan area sesuai rancangan. Pada rancangan jaringan yang digunakan telah di atur untuk area masing-masing guna keperluan konfigurasi OSPF yang akan digunakan. Penentuan

(3)

15 area nanti dapat dilihat dengan melakukan pengujian melalui aplikasi tambahan yaitu wireshark untuk melihat bahwa hasil konfigurasi area pada OSPF telah berhasil.

3.2.1 Perancangan Sistem untuk Perangkat WAN

Berdasarkan pada rancangan topologi jaringan untuk simulasi jaringan WAN menggunakan beberapa perangkat yaitu dua buah router mikrotik yang terkoneksi menggunakan routing BGP untuk koneksi beberapa network yang berada dijaringan difortigate1 dan fortigate2.

Gambar 3.2 Rancangan Jaringan WAN

Pada perancangannya menggunakan mikrotik yang dikonfigurasikan sebagai perangkat simulasi WAN dan dapat digunakan pada jaringan yang terhubung dengan perangkat simulator fortigate. Pada konfigurasi mikrotik dilakukan beberapa penyesuaian dengan perangkat virtualnet sehingga perlu adanya konfigurasi IP address dan menentukan routing BGP peers dan network sehingga dapat digunakan pada perangkat fortigate.

3.2.2 Perancangan untuk simulasi sistem Virtualisasi

Sistem vistualisasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa macama aplikasi sperti VMware dan juga GNS3, Vmware disini digunakan untuk menjalankan fortigate yang terkoneksi dengan GNS3, perangkat mirotik juga mengunakan model koneksi semacam ini. Banyak proses yang akan dilewati untuk membuat sistem virtualisasi dan membutuhkan beberapa perangkat lunak guna kebutuhan sistem.

(4)

16 Gambar 3.3 Rancagan Simulasi Virtual

Pada kebutuhannya membutuhkan perangkat lunak VMWare dan GNS3 yang mana masing-masing harus terinstall terlebih dahulu dan melakukan konfigurasi agar kedua perangkat lunak tersebut dapat saling terhubung. Aplikasi GNS3 telah menjadi paket yang didalamnya terdapat aplikasi untuk menguji kualitas jaringan dan kebutuhan untuk mengetahui protokol yang digunakan yaitu wireshark.

3.2.3 Perancangan Sistem untuk Perangkat SD-WAN Fortigate, Client dan Router CISCO

Pada perancangan jaringan SD-WAN menggunakan fortigate, dalam simulasi ini membuat mini sistem SD-WAN yang diletkan pada dua tempat yang berbeda.

Pada fortigate dilakukan konfigurasi ip address, routing OSPF pada masing-masing fortigate. Pada penggunaan pertama untuk router fortigate sistem yang muncul hanya dapat di akses menggunakan CLI dimana tampilan console dan harus memasukkan user default pada umumnya. Sedangkan pada router cisco dapat langsung dilakukan pengaturan dalam maping alamat IP yang diinginkan.

(5)

17 Gambar 3.4 Rancangan Perangkat Fortigate, Cisco dan Client

3.2.3.1 Instal dan konfigurasi OSPF pada router Cisco 3745

Router CISCO 3745 yang digunakan pada penelitian adalah dua buah router yang diletakkan pada network 172.16.16.0/24 dan 10.10.10.0/24, kedua router ini menggunakan routing OSPF untuk metode routingnya, berikut adalah konfigurasi router:

Gambar 3.5 Set IP pada R2

(6)

18 Konfigurasi ip address untuk interface fastethernet 0/1 dan 1/0 pada router2, setelah konfigurasi lakukan proses penyimpanan konfigurasi agar file konfigurasi tidak hilang ataupun berubah pada saat perangkat dimatikan.

Gambar 3.6 Set IP pada R1

Setelah melakukakn konfigurasi IP address di router2 dilanjutkan melakukan konfigurasi pada router1 yaitu dengan memasukan IP address yang tertera pada tabel sistem perancangan yaitu 10.10.10.1/24, 172.16.16.2/24, dan 192.168.16.2/24. File konfigurasi agar tidak berubah saat perangkat di restart maka perlu dilakukan penyimpanan dengan melakukakn perintah copy running-config start-config, kemudian dilanjutkan denganmelakuakn konfigurasi routing OSPF pada kedua router cisco.

Gambar 3.7 Konfigurasi OSPF pada R1

Gambar 3.8 Konfigurasi OSPF pada R2

(7)

19 3.2.3.2 Instal dan konfigurasi OSPF perangkat SD-WAN Fortigate

Pada perangkat fortigate1 melakukan konfigurasi pada interface fast Ethernet port1, untuk port1 diset ip address 10.10.10.5/24, dengan routing OSPF dengan area 0.

Gambar 3.9 Set Port1 Fortigate1

Pada perangkat fortigate2 melakukan konfigurasi interface fast Ethernet port1 dan port2, pada port1 10.222.222.3/24 dan 10.100.200.3/24 dengan routing OSPF area 40 dan 50.

Gambar 3.10 Set Port2 dan Port3 Fortigate2

Gambar 3.11 Konfigurasi OSPF pada Fortigate2

(8)

20 Gambar 3.12 Konfigurasi OSPF pada Fortigate2(2)

3.2.3.3 Instal dan konfigurasi perangkat Client

Pada PC1 dilakukan konfigurasi dengan ip address 10.200.10.2/24 gateway 10.200.10.1 sedangkan pada PC2 diset dengan ip address 10.200.20.2/24 gateway 10.200.20.1.

Gambar 3.13 Set IP PC1

Gambar 3.14 Set IP PC2

(9)

21 3.3 Pengujian sistem secara keseluruhan

Pada rancangan pengujian system memulai dengan melakukan pengecekan koneksi antar perangkat dengan menggunakan ping, dilanjutkan dengan melakukan pengecekan routing OSPF pada jaringan yang terhubung dengan fortigate2. Pada hal ini dimaksudkan untuk mengetahui jaringan topologi yang telah dibuat telah terkoneksi pada masing-masing titik cabang jaringan atau belum. Dari topologi yang telah dibuat terdapat 2 bagian utama dimana masing-masing memiliki perangkat fortigate yaitu 1 perangkat fortigate yang berhubungan dengan konfigurasi SD-WAN yang dapat terhubung pada internet maupun terhubung pada perangkat fortigate 2 dan router cisco R1 maupun R2. Selanjutnya bagian kedua terdapat perangkat fotigate yang langsung terhubung secara inline dengan R1 dan R2 tetapi juga dapat terhubunga dengan fortigate SD-WAN dengan menggunakan jaringan WAN.

Gambar 3.15 Rancang Alur Pengujian Topologi Jaringan

Pada pengujiannya sesuai dengan gambar diatas dimana melakukan beberapa pengujian baik dari router ke router maupun dari client ke router. Pada proses uji koneksi ini tidak hanya pada jaringan lokal saja tetapi juga melakukan uji koneksi dengan jaringan internet dari fortigate yang memilki konfigurasi SD-WAN.

Selanjutnya dari pengujian uji koneksi akan didapat data yang diambil melalui aplikasi wireshark lalu dilakukan pengujian perhitungan berdasarkan data tersebut.

(10)

22 Dari aplikasi wireshark juga dapat diketahui bahwa konfigruasi OSPF telah terhubunga dengan area yang telah ditentukan. Tidak hanya uji kualitas jaringan tetapi juga dapat dilakukan pengujian jalur akses yang dituju dimana dilakukan pada router yang dinginkan hal ini dikarenakan perintah traceroute hanya ada didalam perangkat router dan tidak dapat dilakukan di sisi client seperti vpc1 ataupun vpc2.

Gambar

Tabel 3.1 Data Topologi Jaringan
Gambar 3.1 Desain Topologi Jaringan
Gambar 3.2 Rancangan Jaringan WAN
Gambar 3.5 Set IP pada R2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, kiranya perlu dilakukan penelitian secara In Vitro tentang limbah kulit buah kakao yang difermentasi dengan menggunakan EM-4, yang nantinya dapat

Berdasarkan kondisi yang ada saat ini maka perlu direncanakan pengelolaan sampah terpadu melalui pengembangan kerjasama TPA regional yang merupakan fasilitas pengolahan sampah

TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK BERUPA TARIF LAYANAN KESEHATAN YANG BERLAKU PADA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DRo. JOHANNES LEIMENA AMBON,

Dengan adanya Software as a Service ini diharapkan dapat membantu melakukan pengontrolan kegiatan yang dilakukan di vihara, sebagai sarana informasi dan pengelolaan absensi

Dapatan kajian daripada soal selidik yang diedarkan mendapati bahawa apabila pelajar menyelesaikan masalah pengaturcaraan, kemahiran menterjemah penyelesaian merupakan kemahiran

Berdasarkan ayat diatas seorang muslim hendaknya meyakini bahwa pemilik sesungguhnya harta kekayaan apapun yang ada di dunia ini hanyalah milik Allah semata. Hanya saja

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen perpustakaan diharapkan dapat memberikan kemudahan pada Badan Perpustakaan Daerah Kota Kupang dalam mendata buku, membuat

Dalam melakukan pengujian dengan menggunakan metode dasar sampling, akan lebih objektif dan akurat jika auditor menggunakan metode statistical sampling karena dengan