• Tidak ada hasil yang ditemukan

matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

157 PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI INSTANT ASSESSMENT

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Farid Gunadi1

1Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra, Jln. Ir. H. Juanda Km 3 Indramayu, gunadi_farid@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan Strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gegesik yang terdiri dari empat kelas. Hasil pengolahan tes akhir untuk kelas eksperimen I diperoleh skor rata-rata 17,23 dan untuk kelas eksperimen II diperoleh skor rata-rata 9,19. Untuk kelas eksperimen I diperoleh skor maksimal 25 dan skor minimal 10 dan untuk kelas eksperimen II diperoleh skor maksimal 16 dan skor minimal 2. Standar deviasi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II masing-masing 3,43 dan 4,41. Pengujian distribusi data dan varians menunjukkan normal dan homogen sehingga dilanjutkan dengan uji t, dari uji t diperoleh thitung 8,19 dan ttabel 2,00 dengan taraf signifikasi 0,05 dan derajat kebebasan 64.

Karena thitung > ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi Instant Assessment dengan yang menggunakan metode ekspostori. Perbedaan hasil belajar matematika yang terjadi, dikarenakan adanya dua perlakuan yang berbeda, dalam hal ini hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi Instant Assessment lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode ekspostori. Dengan adanya perbedaan rata-rata dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa.

Kata Kunci: Strategi Instant Assessment, Hasil Belajar Matematika

ABSTRACT

The purpose of this research are to know there is or nothing the influence of instant assessment strategy using to students’ learning achievement in mathematics. The population in this research is all students of grade VIII SMP Negeri 3 Gegesik who are divided in four classes. From the processing of final test result, the average score of class experiment I is 17.23 and experiment II class’s average 9.19. Maximal score and minimal score in experiment I class are 25 and 10, maximal score and minimal score in experiment II class are 16 and 2. Each standard deviation in experiment I class and experiment II class are 3.43 and 4.41. Testing of data distribution and varians show normal and homogen so continue make t test, from t test have tcount = 8.19 and ttable = 2.00 with significancy level 0.05 and the degree of freedom 64. Because of tobs >ttable so hypotesis nol (H0) is rejected. So can be concluded there is difference between class which use instant assessment strategy and expository method.

Keyword: Instant Assessment Strategy, Students’ Learning Achievement in Mathematics

PENDAHULUAN

Di tengah pentingnya penguasaan matematika, namun masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah ilmu yang sulit untuk dipelajari khususnya di kalangan pelajar sekolah menengah tingkat pertama. Siswa sebagai subjek dalam pendidikan banyak mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran yang cenderung memerlukan kemampuan aritmatika salah satu contohnya pada mata pelajaran matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya

(2)

158

ISSN 1693-7945 Vol VIII No 2 Oktober 2017

mata pelajaran matematika masih rendah. Salah satunya disebabkan karena kurangnya kreativitas yang ada pada diri siswa tersebut. Untuk mencapai keberhasilan belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal yang ada pada diri siswa yaitu intensitas kecerdasan, bakat khusus, motivasi, minat, sikap dari kebiasaan belajar (Subandi HS, 2004: 43).

Untuk mencapai suatu keberhasilan hasil belajar yang optimal salah satunya adalah perlu dikembangkan suatu pola dan strategi belajar mengajar yang dapat membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran matematika (Raisul Muttaqien, 2009: 10). Banyak strategi pmbelajaran dari hasil penelitian para ahli pendidikan yang menunjukkan bahwa pembelajaran akan berhasil bila siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Strategi pembelajaran itu sendiri terdiri dari beberapa macam yang masing-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan.

Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah di atas adalah strategi pembelajaran aktif Instant Assessment. Instant Assessment adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang harus segera direspon atau dijawab oleh siswa sehingga dengan strategi ini tingkat pemahaman masing-masing siswa mengenai materi yang disampaikan. Dengan strategi pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif saat proses pembelajaran (Raisul Muttaqien, 2009: 93).

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Strategi Instant Assessment Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”.Dengan Strategi Instant Assessment, diharapkan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

METODELOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP N 3 Gegesik yang beralamat dijalan Raya Gegesik-Jagapura Gegesik Kulon Kec. Gegesik Kab. Cirebon. Adapun alasan dipilih SMP N 3 Gegesik ini disebabkan karena keterbatasan penulis baik dari segi materi, tenaga maupun waktu dalam penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dari bulan September sampai oktober.

(3)

159

ISSN 1693-7945 Vol VIII No 2 Oktober 2017

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain yang digunakan penelitian ini adalah desain postes kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Desain ini digunakan karena peneliti mengasumsikan bahwa kemampuan awal siswa relatif sama sehingga tidak memerlukan pretes. Desain ini sudah memenuhi kriteria eksperimen sebenarnya, yaitu dengan adanya manipulasi variabel, pemilihan kelompok yang diteliti secara random dan seleksi perlakuan (E.T Rusefendi, 1994: 156).

Keterangan :

R = Pengambilan sampel secara acak

X1 = Menggunakan strategi Instant Assessment X2 = Menggunakan metode ekspositori

O = Tes Akhir Hipotesis Statistik

Untuk menjawab ada tidaknya pengaruh penggunaan Strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa yaitu dengan menggunakan analisis uji beda, artinya ada tidaknya pengaruh penggunaan Strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa dapat dilihat dari ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara eksperimen I yang menggunakan Strategi Instant Assessment dengan eksperimen II yang menggunakan metode ekspositori.

H0 : 1 =2

Ha : 1≠2

H0 = tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Strategi Instant Assessment dengan siswa yang tidak menggunakan Strategi Instant Assessment.

Ha = terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Strategi Instant Assessment dengan siswa yang tidk menggunakan Strategi Instant Assessment.

1 = rata-rata prestasi belajar matematika kelas eksperimen I

2 = rata-rata prestasi belajar matematika kelas eksperimen II

Grup Perlakuan postes

R Eksperimen I X1 O

R Eksperimen II X2 O

(4)

160

ISSN 1693-7945 Vol VIII No 2 Oktober 2017

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika siswa yang merupakan evaluasi pembelajaran dengan bentuk soal uraian dengan jumlah butir soal sebanyak 6 soal dengan skor total 50. Peneliti ingin mengetahui data yang diperoleh dengan menggunakan soal uraian karena dengan bentuk tes uraian peneliti dapat melihat sampai sejauh mana siswa memahami dan menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengumpulan data penulis diperoleh dari tes akhir dengan indikator (1) menggambar grafik persamaan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 (2) menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan memiliki gradient garis (3) menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik (4) menentukan persamaan garis yang melalui satu titik serta sejajar dengan garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 (5) menentukan persamaan garis yang melalui satu titik serta tegak lurus dengan garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 (6) menentukan koordinat titik potong dari persamaan dua garis dengan cara subtitusi.

Dalam pembuatan kisi-kisi dan butir-butir soal instrumen, peneliti melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing, untuk memenuhi validitas isi yaitu ukuran tujuan khusus sejajar dengan materi yang diberikan. Sebelum soal diteskan, diuji cobakan terlebih dahulu pada kelas yang bukan merupakan kelompok sampel. Agar dalam penelitian diperoleh kesimpulan dan data yang benar, maka dibutuhkan instrument yang baik yaitu valid dan reliabel.

Prosedur Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah digunakan statistik parametrik. Selanjutnya menggunakan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap tes akhir yang diperoleh dari postest kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Uji normalitas ini menggunakan uji chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Ei = Frekuensi ekspetasi Oi = Frekuensi observasi

Kriteria pengujiannya adalah jika hitung2 <tabel2 maka data berdistribusi normal.

Selanjutnya jika keduanya berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas varians dari kedua data hasil postest kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan cara mencari nilai F sebagai berikut :

 

Ei

Ei

Oi 2

2

(5)

161 (Sudjana, 2005: 250)

Kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung < Ftabel maka kedua data variansnya homogen.

1) Jika kedua kelas berdistribusi normal dan variansnya homogen maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata dengan cara sebagai berikut :

Keterangan :

t = Nilai thitung Sgab = Varians gabungan

x1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen I x2 = Nilai rata-rata kelas eksperimen II n1 =Jumlahsampel kelas eksperimen I n2 =Jumlahsampel kelas eksperimen II Mencari varians gabungannya adalah sebagai berikut :

Kriteria pengujiannya adalah terima Ho (tidak terdapat perbedaan nilai rata – rata dari kedua kelas) jika

 

2 1 1

t < thitung <

  2 1 1

t

2) Jika salah satu atau kedua data hasil postest kelas eksperimen I dan eksperimen II tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney sebagai berikut:

atau

(Sugiyono, 2010: 153) Keterangan :

u = nilai Uhitung

n1 = Sampel kelas eksperimen I n2 = Sampel kelas eksperimen II

R1 = Jumlah peringkat pada kelas eksperimen I R2 = Jumlah peringkat pada kelas eksperimen II

terkecil terbesar

Varians Varians F



 

 

 

2 1

2 1

1 1

n S n

x t x

gab

   

2 1 1

2 1

2 2 2 2 1 2 1

 

n n

S n S S gab n

 

1 1

1 2

1 2

1 R

n n n

n

u 

 

 

 

2 2

2 2

1 2

1 R

n n n

n

u 

 

 

(Sudjana, 2005:

239)

(Sudjana, 2005: 239)

(6)

162

ISSN 1693-7945 Vol VIII No 2 Oktober 2017

Kriteria pengujian adalah tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II jika Uhitung Utabel .

3) Jika kedua data hasil tes akhir dari kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka digunakan uji t`, dengan rumus:



 





 

 

2 2 2 1

2 1

2 ' 1

n S n

S x

t x

Kriteria pengujiannya adalah tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II jika :

2 1

2 2 1 1 2

1

2 2 1 1

w w

t w t t w

w w

t w t w

hitung

 

 

 , maka hipotesis ditolak

Dimana : ,

1 2 1

1 n

wS ,

2 2 2

2 n

wS

,

2 1 .1 1 1

1

n

t

t ,

2 1 .1 2 1

21

n

t

t

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Setelah dilaksanakan pembelajaran dan pengolahan data tes akhir (postest) yaitu tes prestasi siswa, diperoleh data yang disajikan pada diagram sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen I

Kelas Interval Batas Kelas f xi fxi fxi2

9 - 11 8,5 - 11,5 1 10 10 100

12 - 14 11,5 - 14,5 8 13 104 1352

15 - 17 14,5 - 17,5 6 16 96 1536

18 - 20 17,5 - 20,5 16 19 304 5776

21 - 23 20,5 - 23,5 3 22 66 1452

24 - 26 23,5 - 26,5 1 25 25 625

JUMLAH 35 605 10841

(Sudjna, 2005: 241)

(7)

163 Tabel 4.2

Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen II

Kelas Interval Batas Kelas f xi fxi fxi2

1 - 3 0,5 - 3,5 3 2 6 12

4 - 6 3,5 - 6,5 6 5 30 150

7 - 9 6,5 - 9,5 5 8 40 320

10 - 12 9,5 - 12,5 7 11 77 847

13 - 15 12,5 - 15,5 7 14 98 1372

16 - 18 15,5 - 18,5 3 17 51 867

JUMLAH 30 285 3279

Kemudian setelah dilakukan pengolahan data hasil tes akhir diperoleh nilai rata-rata dan simpangan baku dari kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, yaitu skor rata-rata kelas eksperimen I (x) = 17,23 dan simpangan baku (S) = 3,43, sedangkan skor rata-rata kelas eksperimen II (x) = 9,19 dan simpangan baku (S) = 4,41. Seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Data Hasil Tes Akhir

Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II

Jumlah Siswa (n) = 35 Jumlah siswa (n) = 31 Rata-rata ( 𝑥̅ ) = 17,23 Rata-rata ( 𝑥̅ ) = 9,19 Varians (S2) = 11,77 Varians (S2) = 19,43 Simpangan baku (S) = 3,43 Simpangan baku (S) = 4,41

Setelah diperoleh rata-rata dan standar deviasi, langkah selanjutnya yaitu menguji normalitas dan homogenitas data tes akhir kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II. Pada penelitian ini didapat hasil uji normalitas sebagai berikut

Tabel 4.4 Data Uji Normalitas

Kelas χ2hitung χ2tabel Keterangan

Eksperimen I 7,14 7,82 Normal

Eksperimen II 3,38 7,82 Normal

Data di atas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen I diperoleh χ2hitung 7,14 dan χ2tabel 7,82 sedangkan kelas eksperimen II χ2hitung 3,38 dan χ2tabel 7,82, dengan taraf signifikan (α) 0,05 dan derajat kebebasan db = k – 3 = 6 – 3 = 3. Karena χ2hitungχ2tabel maka dapat disimpulkan bahwa data hasil tes akhir (postest) kedua kelompok berdistribusi

(8)

164

ISSN 1693-7945 Vol VIII No 2 Oktober 2017

normal. Setelah diketahui bahwa data tes akhir (postest) kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berdistribusi normal, dilanjutkan dengan uji homogenitas varians. Adapun hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.5

Data Uji Homogenitas Varians

Varians (S2)

Fhitung F

0,05 (38/38)

Keterangan Eksperimen I eksperimen II

11,77 19,43 1,65 1,82 Homogen

Data di atas dengan taraf signifikan 0,05 dan db pembilang 34 dan db penyebut 30, diperoleh Fhitung = 1,65 dan Ftabel = 1,82. Karena Fhitung< Ftabel, maka berdasarkan kriteria uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa data tes akhir kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II bersifat homogen. Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan homogenitas terhadap data tes akhir, ternyata data tes akhir kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berdistribusi normal dan bersifat homogen. Langkah selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata yaitu uji t.

Setelah normalitas dan homogenitas varians dipenuhi, maka alternatif selanjutnya menguji kesamaan dua rata-rata yaitu dengan menggunakan uji-t.

Tabel 4.6

Data Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Rata-rata Jenis

Statistik thitung ttabel Keputusan Kesimpulan Eks I Eks II

17,23 9,19 Uji t 8,19 2,00 Tolak H0 Terdapat

perbedaan rata-rata

Berdasarkan tabel di atas, dengan taraf signifikasi () = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = 64 diperoleh thitung 8,19 dan ttabel 2,00 Karena thitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi Instant Assessment dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori. dengan kata lain terdapat pengaruh penggunaan strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa.

(9)

165 Pembahasan

Berdasarkan tinjauan pustaka salah satu upaya yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa secara maksimal adalah dengan pembelajaran aktif salah satu menggunakan strategi pembelajaran Instant Assessment. Instant Assessment adalah teknik pembelajaran yang menyenangkan dan tidak menakutkan peserta didik. Melalui strategi ini guru dapat menilai diri siswa dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan, dan perhatiannya secara cepat. Uraian di atas dapat menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Instant Assessment diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat berpengaruh positif dan meningkatkan hasil belajar matematika.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh analisis data tes akhir (postest) rata-rata (𝑥̅)

= 17,23 untuk kelas eksperimen I dan rata-rata (𝑥̅) = 9,19 untuk kelas eksperimen II. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen I lebih besar dari rata-rata kelas eksperimen II. Demikian pula berdasarkan hasil analisis uji hipotesis parametrik yaitu menggunakan uji-t diperoleh thitung = 8,19 dan ttabel = 2,00. Ini menunjukkan thitung >

ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan analisis secara teori didapat hipotesis penelitian yakni terdapat pengaruh positif penggunaan strategi pembelajaran Instant Assessment terhadap hasili belajar matematika siswa dan juga analisis data hasil penelitian di SMP Negeri 3 Gegesik, bahwa kedua hal tersebut saling mendukung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang menggunakan strategi Instant Assessment dengan yang menggunakan metode ekspositori. Berdasarkan perbedaan hasil belajar dan nilai rata-rata yang diperoleh, hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi Instant Assessment lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode ekspositori. Dengan demikian, terdapat pengaruh penggunaan strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukannya penelitian dan hasil analisis data tes akhir (postest), dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi Instant Assessment diperoleh skor rata-rata 17,23 dengan skor maksimal 25 dari skor total 50.

(10)

166

ISSN 1693-7945 Vol VIII No 2 Oktober 2017

2) Prestasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori diperoleh skor rata-rata prestasi belajar 9,19 dengan skor maksimal 16 dari skor total 50.

3) Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t, diperoleh thitung= 8,19 dan ttabel= 2,00, karena thitung> ttabel, maka tolak Ho, artinya terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang pembajarannya menggunakan strategi Instant Assessment dengan yang menggunakan metode ekspositori. Berdasarkan perbedaan prestasi belajar dan nilai rata-rata yang diperoleh, prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan strategi Instant Assessment lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode ekspositori. Dengan demikian maka terdapat pengaruh positif penggunaan strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa.

Saran-saran

Setelah diperoleh gambaran tentang pengaruh penggunaan strategi Instant Assessment terhadap hasil belajar matematika siswa, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk guru disarankan menggunakan strategi Instant Assessment sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika.

2. Kepada peneliti lain disarankan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran menggunakan strategi Instant Assessment dengan materi, sekolah dan jenjang pendidikan yang berbeda serta subyek yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

E.T Ruseffendi. 1994. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Raisul Muttaqien. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Subandi HS. 2004. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Aplikasinya. Indramayu: FKIP Universitas Wiralodra.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2010. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 4.3  Data Hasil Tes Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Langkah terakhir, bagi perawat yang belum dijadwalkan akan diberikan shift kerja acak dengan pertimbangan jika pada hari sebelumnya ia bekerja pada shift larut malam, maka ia tidak

Adapun aktivitas Siswa yang diamati pada penelitian ini adalah Memperhatikan arahan guru untuk menyiapkan kelas sebelum melakukan proses pembelajaran, Memperhatikan

Hal ini sesuai dengan Rahayu (2009) menyatakan bahwa model pembelajaran guided discovery berbeda dengan model pembelajaran lain, model pembelajaran ini lebih menekankan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pelaksanaan promosi jabatan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Kantor Pusat PTPN V Pekanbaru, maka pada bab ini

Dengan peran ibu kurang dalam menyiapkan putrinya menghadapi menarche maka beberapa dampak akan timbul seperti kurangnya pengetahuan tentang menarche, kurangnya

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari kualitas pelayanan, kualitas produk dan reputasi perusahaan baik secara persial maupun simultan

Dari hasil penelitian beragam jawaban informan mengenai tekhnik dalam melakukan hubungan seks agar tidak tertular HIV, sebagian besar informan mengaku menggunakan pengaman