• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN KUASA BLANKO PADA AKTA PERIKATAN JUAL BELI (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR : 51/PDT.G/2009/PN.MDN) TESIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN KUASA BLANKO PADA AKTA PERIKATAN JUAL BELI (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR : 51/PDT.G/2009/PN.MDN) TESIS."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN KUASA BLANKO PADA AKTA PERIKATAN JUAL BELI (STUDI PUTUSAN

PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR : 51/PDT.G/2009/PN.MDN)

TESIS

Oleh

ARFANSYAH PUTRA TANJUNG 097011086/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

(2)

ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN KUASA BLANKO PADA AKTA PERIKATAN JUAL BELI (STUDI PUTUSAN

PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR : 51/PDT.G/2009/PN.MDN)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

ARFANSYAH PUTRA TANJUNG 097011086/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

(3)

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN KUASA BLANKO PADA AKTA PERIKATAN JUAL BELI (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR : 51/PDT.G/2009/PN.MDN) Nama Mahasiswa : ARFANSYAH PUTRA TANJUNG

Nomor Pokok : 097011086

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)

Pembimbing Pembimbing

(Notaris Syafnil Gani, SH, MHum) (Chairani Bustami, SH, SpN, MKn)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Tanggal lulus : 14 Juni 2012

(4)

Telah diuji pada Tanggal : 14 Juni 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn Anggota : 1. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

2. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn

3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH. MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ARFANSYAH PUTRA TANJUNG

Nim : 097011086

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN KUASA BLANKO PADA AKTA PERIKATAN JUAL BELI (STUDI

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR : 51/PDT.G/2009/PN.MDN)

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya seniri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama : ARFANSYAH PUTRA TANJUNG Nim : 097011086

(6)

i ABSTRAK

Dalam akta Perikatan Jual Beli tercantum pemberian kuasa dari penjual (pihak pertama), kepada pembeli (pihak kedua) yang dalam pelaksanaannya dipergunakan untuk penandatanganan Akta Jual Beli di hadapan PPAT, pemberian kuasa oleh pihak pertama kepada pihak kedua dan siapa saja yang ditunjuk secara sepihak oleh pihak kedua yang namanya tidak dicantumkan dalam akta Perikatan Jual Beli (Kuasa Blanko). Apabila pihak pertama (penjual) dan pihak kedua (pembeli) tidak dapat memberikan bantuannya di dalam melangsungkan jual beli dihadapan PPAT. Untuk itu penandatanganan akta jual belinya oleh pihak pertama diwakili oleh penghadap lain yang namanya dicantumkan dalam kuasa blanko akta Perikatan Jual Beli tersebut sedangkan oleh pihak kedua (pembeli) dapat diwakili oleh penghadap lain sebagai kuasa lisan. Selanjutnya akta jual beli dan persyaratan-persyaratan lainnya yang telah terpenuhi berikut sertipikat hak atas tanahnya didaftarkan dikantor pertanahan setempat, guna pendaftaran peralihan nama dari penjual kepada pembeli, namum setelah selesai sertipikat di balik nama keatas nama pembeli, pihak penjual menggugat pembeli karena merasa tidak pernah menandatangani akta jual beli yang dibuat dihadapan PPAT dan bahkan menggugat notaris serta pegawai notaris yang namanya tercantum dalam kuasa blanko akta Perikatan Jual Beli, Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian dengan menjawab permasalahan. Bagaimana kedudukan akta perikatan jual beli pada hak atas tanah yang dibuat oleh Notaris, Bagaimana pemberian kuasa blanko dalam akta perikatan jual beli hak atas tanah. Bagaimana pemakaian kuasa blanko dan isi kuasa blanko pada akta perikatan jual beli hak atas tanah.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis.

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan yuridis empiris. Sumber data yang diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Alat pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan wawancara, yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif.

Kedudukan Akta perikatan jual beli pada hak atas tanah yang dibuat oleh Notaris adalah akta otentik yang merupakan akta awal dari suatu akta jual beli yang nantinya akan dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang. Pemberian kuasa tidak hanya terbatas dilakukan oleh seseorang kepada orang lain namun dapat dilakukan oleh lebih dari seseorang kepada orang lain atau lebih, kuasa blanko termasuk dalam jenis kuasa khusus karena hanya digunakan untuk satu kepentingan saja, pemberian kuasa blanko dalam akta perikatan jual beli yakni semata-mata untuk kepentingan yang disebutkan dalam akta tersebut. Pengaturan pemakaian kuasa blanko dalam Undang- Undang Jabatan Notaris tidak tegas dan jelas ini terlihat dari pasal demi pasal undang- undang tersebut, tidak adanya pengaturan pemakaiannya sehingga perlu penafsiran yang lebih dalam guna pemakaian kuasa blanko tersebut.

Kata Kunci : Kuasa Blanko, Perikatan, Jual beli

(7)

ii ABSTRACT

Granting authority from the seller (the first party) to the buyer (the second party) included in a trading agreement is, in its implementation, to be used when signing a Trading Agreement before a Land Certificate Issuing Official. This granting authority by the first party to the second party and whoever appointed by the second party whose name is not included in the Trading Agreement is called Blank Authority. If the first party (the seller) and the second party (the buyer) cannot help in performing the trading before the Land Certificate Issuing Official, the signing of the Trading Agreement by the first party is represented by the other person appearing whose name is included in the Blank Authority of the Trading Agreement while the second party (the buyer) can be represented by the other person appearing in his/her capacity as the one who holds verbal power of attorney. Then, the trading agreement and the other requirements met as well as the land certificate are registered in the local land office to register the transfer of name on the document from the seller to the buyer. After the certificate with the name of the buyer has been issued, the seller sued the buyer because the seller said that he/she never signed the trading Agreement made before the Land Certificate Issuing Official and the seller even sued the notary and the employee of the notary whose name is included in the Blank Authority of the Trading Agreement. This purpose of this study was to analyze the position of right to land trading agreement made by a notary, to answer how the blank authority in a right to land trading agreement is granted, and to find out the contents of blank authority and how the blank authority in a right to land trading agreement is used.

The data for this descriptive analytical study with juridical empirical approach were primary and secondary data obtained through interviews and the study of primary, secondary and tertiary legal materials collected through library research. The obtained were qualitatively analyzed.

The position of the right to land trading agreement made by a notary is an authentic agreement which becomes an initial agreement of a trading agreement to be made before the authorized Land Certificate Issuing Official. The granting of blank authority in the trading agreement is merely for the purpose of signing the trading agreement before the Land Certificate Issuing Official. Granting authority is not limited to be done by a person to another person but it can also be done by more than one person to one or more persons. The blank authority belongs to a special kind of authority because it is used for a single purpose only. The regulation for the use of blank authority in Law on Notary Position is not strict and clear. It is clearly seen from the articles of the law. The absence of regulation of using the blank authority makes it necessary to do a deeper interpretation in using the blank authority.

Keywords: Blank Authority, Agreement, Trading

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Adapun tujuan dan penulisan tesis ini guna memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini penulis menyadari bahwa untuk masuk pada tahapan seperti ini bukanlah ditempuh dengan mudah, halangan dan hambatan penulis lalui tetapi melalui tahap demi tahap penulis lewati sehingga sampai saat ini. Semua ini karena ada pihak-pihak yang berperan penting membantu penulis dalam menyelesaikan ini semua.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, masukan dan saran-saran. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis haturkan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas kesempatan penulis menjadi mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN., selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dan penyempurnaan tesis ini.

4. Ibu Dr. T. Kezeirina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

(9)

iv

sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan tesis ini.

5. Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn, selaku Dosen Pembimbing dengan penuh perhatian memberikan dorongan, bimbingan, saran dan masukan kepada penulis demi untuk selesainya penulisan tesis ini.

6. Bapak Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing dengan penuh perhatian memberikan dorongan, bimbingan, saran dan masukan kepada penulis demi untuk selesainya penulisan tesis ini.

7. Ibu Chairani Bustami, SH, SpN, MKn, selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyempurnaan tesis ini.

8. Seluruh staf Pengajar Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menuntut ilmu di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

9. Seluruh staf Pegawai Administrasi Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu penulis demi kelancaran administrasi penulis dalam menyelesaikan penulisan ini;

10. Bapak-bapak dan ibu-ibu Notaris di Kota Medan yang telah memberikan masukan-masukan dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penulisan tesis ini.

11. Rekan-Rekan Penulis Mahasiswa/I Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara khususnya angkatan 2009 yang tidak penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu membantu dan memotivasi penulis untuk bisa menyelesaikan Tesis ini.

Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan doa kepada Allah SWT yang ditujukan kepada ayahanda tercinta Almarhum Haji Bustami Said, SH, semoga arwah beliau senantiasa berada disisiNya, rasa haru untuk beliau, moga harapan beliau terhadap penulis menjadi kenyataan (AMIN). Sembah sujud penulis yang tak

(10)

v

terhingga kepada ibunda Hajjah Mardiah Tanjung yang terus mendoakan penulis, memberikan dorongan dan kasih sayangnya kepada penulis sehingga penulisan tesis ini terselesaikan.

Penulis persembahkan tesis ini buat isteri tercinta Siti Henizar Hasibuan SPd yang telah memberikan semangat, dorongan dan doanya yang tidak terhingga demi perjuangan penulis meraih cita-cita dan buat ananda tersayang Irham Habiburrahman Tanjung yang senantiasa memberikan keceriaan buat penulis disaat penulis menyelesaikan tesis ini

Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa tesis ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan, baik penulisan maupun substansi yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan penulisan tesis ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan juga bagi pembaca pada umumnya.

Medan, Juni 2012 Penulis

ARFANSYAH PUTRA TANJUNG

(11)

vi

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Arfansyah Putra Tanjung, SH

Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 22 Juni 1975

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Kawin

Alamat : Jl. Pimpinan gang Rahayu nomor 1 Medan

II. KELUARGA

Nama Isteri : Siti Henizar Hasibuan, SPd

Nama Anak : Irham Habiburrahman Tanjung

Nama Ayah : Alm.H.Bustami Said, SH

Nama ibu : Hj. Mardiah Tanjung

Ayah Mertua : Syamsul Hasibuan

ibu Mertua : Siti Arneti

III. PENDIDIKAN

SD. Swasta Batara Guru Medan (1981-1987) SMP. Negeri XI Medan (1987-1990)

SMK. Prayatna Medan (1990-1993)

S1 Universitas pembangunan Panca Budi Medan (1998-2002) S2 Magister Kenotariatan FH-USU (2009-2012)

(12)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 14

C. Tujuan Penelitian ... 14

D. Manfaat Penelitian ... 14

E. Keaslian Penelitian ... 15

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 16

1. Kerangka Teori ... 16

2. Kerangka Konsepsi ... 23

G. Metode Penelitian ... 28

1. Spesifikasi Penelitian ... 28

2. Teknik Pengumpulan Data ... 29

3. Alat Pengumpulan Data ... 30

4. Analisis Data ... 31

BAB II KEDUDUKAN AKTA PERIKATAN JUAL BELI PADA HAK ATAS TANAH YANG DIBUAT OLEH NOTARIS ... 32

A. Pengertian Akta ... 32

1. Akta Notaris ... 32

2. Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah ... 38

B. Perjanjian dan Perikatan ... 42

(13)

viii

1. Perjanjian ... 42

2. Perikatan ... 53

C. Jual Beli dan Perikatan Jual Beli ... 58

D. Kedudukan Akta Perikatan Jual Beli Pada Hak Atas Tanah 76 BAB III PEMBERIAN KUASA BLANKO DALAM AKTA PERIKATAN JUAL BELI HAK ATAS TANAH ... 82

A. Pengertian Kuasa ... 82

B. Kuasa Blanko ... 91

C. Kedudukan Hukum Kuasa Blanko ... 95

BAB IV PEMAKAIAN KUASA BLANKO DAN ISI KUASA BLANKO PADA AKTA PERIKATAN JUAL BELI ... 97

A. Pemakaian Kuasa Blanko ... 97

B. Isi Kuasa Blanko ... 100

C. Putusan Pengadilan Negeri ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112

Referensi

Dokumen terkait

“ Variable costing atau sering pula disebut direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bahan dasar gandum yang diperoleh dengan cara penggilingan gandum yang banyak digunakan dalam industri pangan.. Komponen

rincian transaksi pada hari tersebut dari resepsionis (A06-A07) kepada staf administrasi (A02-A03) secara fisik dengan removable media yang tersedia (seperti disket,

Arsitektur dari Sistem Informasi Produk Unggulan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir ini didesign semudah mungkin agar operator yang akan melakukan proses pengisian

System pelayanan tertutup yaitu merupakan kegiatan layanan yang tidak memberikan kebebasan pada pengguna untuk mengambil langsung koleksi di rak, melainkan memilih koleksi

Berdasarkan kumpulan data dasar, calon indeks kerawanan dan kerentanan, dapat dibuat terlebih dahulu. Selanjutnya, indeks yang paling sesuai untuk kerawanan dan kerentanan

Dari segi ketersediaan jumlah (copy) bacaan sastra (novel, kumpulan cerita pendek, naskah drama, prosa dan puisi), tidak seorang pun yang mengatakan bahwa bacaan sastra

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka model sinektik cocok untuk pembelajaran-pembelajaran yang memerlukan kreativitas. Menulis sastra adalah sesuatu.. hal yang