• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Data untuk Peramalan Permintaan

Untuk peramalan permintaan pada bulan Januari – April 2007 diperlukan data penjualan selama bulan Mei 2005 – Desember 2007. Data penjualan dapat dilihat pada tabel 4.1.

4.1.2 Data untuk Perencanaan Agregat

Untuk perencanaan agregat diperlukan beberapa data, yaitu : 1. Data Kapasitas

Melalui data- data kapasitas dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam berproduksi setiap bulannya. Data-data kapasitas ini terdiri dari data kapasitas tenaga kerja dan data kapasitas hari kerja tiap bulannya.

Jumlah tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan departemen sewing yaitu sebanyak 46 orang dengan rincian jumlah tenaga kerja setiap proses dapat dilihat pada tebel 4.4

(2)

Tabel 4.1 Data Penjualan bulan Mei 2005 – Desember 2007 Bulan Periode (t) Data Penjualan (Unit)

(dt)

Mei’05 1 21240

Juni’05 2 24350

Juli’05 3 22580

Agustus’05 4 23600

September’05 5 21890

Oktober’05 6 37250

November’05 7 39540

Desember’05 8 31370

Januari’06 9 29600

Februari’06 10 27640

Maret’06 11 36190

April’06 12 29810

Mei’06 13 38770

Juni’06 14 39170

Juli’06 15 36120

Agustus’06 16 25740

September’06 17 24080

Oktober’06 18 31970

November’06 19 31850

Desember’06 20 38790

Total 61155

Sumber : Data Penjualan, Kemeja Wanita Solid D-chow PT Dasa Busana Sakti

(3)

Tabel 4.2 Data Produksi Bulan Mei 2005 – Desember 2007 Bulan Periode (t) Data produksi (Unit)

(dt)

Mei’05 1 23529

Juni’05 2 25400

Juli’05 3 25234

Agustus’05 4 26311

September’05 5 24115

Oktober’05 6 39136

November’05 7 41229

Desember’05 8 33258

Januari’06 9 32600

Februari’06 10 29776

Maret’06 11 39065

April’06 12 31685

Mei’06 13 40770

Juni’06 14 41392

Juli’06 15 37670

Agustus’06 16 28240

September’06 17 25730

Oktober’06 18 33670

November’06 19 34050

Desember’06 20 40290

Total 653150

Sumber : Data Produksi, Kemeja Wanita Solid D-chow PT Dasa Busana Sakti

(4)

Tabel 4.3 Kelebihan Produksi Bulan Mei 2005 – Desember 2007 Bulan Periode (t) Data Kelebihan produksi (Unit)

(dt) Mei’05

1 2289 Juni’05

2 1050 Juli’05

3 2654 Agustus’05

4 2711 September’05

5 2225 Oktober’05

6 1886 November’05

7 1689 Desember’05

8 1888 Januari’06

9 3000 Februari’06

10 2136 Maret’06

11 2875 April’06

12 1875 Mei’06

13 2000 Juni’06

14 2222 Juli’06

15 1550 Agustus’06

16 2500 September’06

17 1650 Oktober’06

18 1700 November’06

19 2200 Desember’06

20 1500 Total Kelebihan Produksi

41600

(5)

Tabel 4.4 Data Jumlah Tenaga Kerja Tiap Proses dan Devisi Proses Jumlah Tenaga Kerja

Sewing 40 Button 2 Trimming 2

QC 2 Total 46

Sumber PT Dasa Busana Sakti

Jam kerja dalam perusahaan dimulai dari pukul 07.30-16.30 (hari Senin—

Jumat), dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut

a. Hari Senin – kamis, jam kerja produktif = 8 jam, dengan waktu istirahat untuk makan siang 12.00-12.45.

b. Hari Jumat, jam kerja produktif = 8 jam, dengan waktu istirahat untuk makan siang dan sholat jumat

c. Total jam kerja lembur maximum yang diperbolehkan tiap bulannya adalah 25% dari jam kerja reguler

Data jumlah hari kerja selama periode perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut :

(6)

Tabel 4.5 Data Jumlah Hari Kerja

Bulan Jumlah Hari Kerja

Januari 2007 23

Februari 2007 20

Maret 2007 21

April 2007 22

2. Data Biaya

Pada tabel 4.6, disajikan beberapa biaya yang mempengaruhi perencanaan agregat.

Tabel 4.6 Data Biaya

Jenis Biaya Jumlah

Biaya Reguler Time tiap jam Rp. 4.330 Biaya Overtime tiap Jam Rp .5.206 Biaya Persediaan per unit Rp. 5.630 Biaya Produksi diluar tenaga kerja per unit Rp. 46.730

Sumber data biaya PT Dasa Busana Sakti

3. Data persedian awal kemeja wanita solid D-chow pada awal bulan januari 2007 sebesar 1500 unit

4. Data waktu baku proses produksi kemeja wanita solid D-chow, dapat dilihat pada tabel 4.7

(7)

Tabel 4.7 Data Waktu Baku Proses Produksi Kemeja Wanita Solid D-Chow No Nama Part Proses Waktu Baku

(detik) Daun Kerah 5.02

Kaki Kerah 4.16 Badan Belakang 4.42 Badan Kanan 4.22

Kantong 2.04 1 Sewing

Badan Kiri 4.54 Lubang Kancing 4.45 2 Button

Pasang Kancing 3.01

3 Trimming Soum 3.44

4 QC Inspeksi Sewing 7.24

Sumber : Data Waktu Baku Departemen Sewing PT Dasa Busana Sakti

Pada penelitian ini, total waktu baku proses produksi di departemen sewing adalah 42.54 detik. Dikarenakan pola kerja yang pararel maka waktu siklus yang digunakan per operasi yang terbesar yaitu

• Sewing = 24.4 detik

• Button = 7.46 detik

• Trimming = 3.44 detik

• QC = 7.24 detik

Untuk waktu yang dipilih ialah waktu siklus yang terbesar yaitu operasi sewing dengan waktu 24.4 detik = 0.0067 jam = 0.007 jam

4.1.3 Peramalan Permintaan

Langkah – langkah dalam melakukan proses peramalan adalah sebagai berikut:

(8)

1. Memplot data penjualan selama bulan Mei 2005 – Desember 2006. Plot data dapat dilihat pada gambar berikut.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000

Mei'05 Juni'05 Juli'05 Agustus'05 September'05 Oktober'05 November'05 Desember'05 Januari'06 Februari'06 Maret'06 April'06 Mei'06 Juni'06 Juli'06 Agustus'06 September'06 Oktober'06 November'06 Desember'06

Periode

Jumlah Penjualan (Unit)

Data Penjualan

Gambar 4.1 Plot Data Penjualan Kemeja Wanita Solid D-chow 2. Menentukan metode peramalan yang akan digunakan.

pola data berbentuk pola data musiman yang berkecenderungan Trend , maka metode peramalan yang digunakan adalah :

• Metode Regresi Linier

• Metode DES dengan α = 0.1 – 0.9

• Metode Winter dengan α = 0.1-0.9, β = 0.2-1 dan γ

3. Melakukan pengukuran kesalahan peramalan dengan menggunakan MSE (perhitungan nilai MSE dapat dilihat pasa lampiran). Nilai MSE dari masing-

(9)

masing metode peramalan untuk item kemeja wanita solid D-chow dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Nilai MSE untuk tiap Nilai Peramalan

Metode Nilai Mse

Regresi Linier 31443747.50

DES (α=0.1) 40611146.50 DES (α=0.2) 39165393.48 DES (α=0.3) 41081393.42 DES (α=0.4) 44100731.89 DES (α=0.5) 46821049.05 DES (α=0.6) 49899819.11 DES (α=0.7) 53637812.60 DES (α=0.8) 59923918.20 DES (α=0.9) 68734310.69

Winter (α=0.1,β=0.2 dan γ = 0) 146722598.50 Winter (α=0.2,β=0.3 dan γ = 0.1) 99148493.07 Winter (α=0.3,β=0.4 dan γ = 0.2) 93220708.82 Winter (α=0.4,β=0.5 dan γ = 0.3) 104349180 Winter (α=0.5,β=0.6 dan γ = 0.4) 121743603.84 Winter (α=0.6,β=0.7 dan γ = 0.5) 136383323.39 Winter (α=0.7,β=0.8 dan γ = 0.6) 147023157.30

(10)

Winter (α=0.8,β=0.9 dan γ = 0.7) 161281092 Winter (α=0.9,β=1 dan γ = 0.8) 182127985.8

Metode Peralaman yang dipilih adalah metode peramalan dengan nilai MSE terkecil yaitu Metode Regresi Linier.

4 Menghitung peramalan permintaan untuk bulan Januari 2007 – April 2007.

Cara perhitungan peramalan permintaan :

Menggunakan persamaan : y = a + b(x), dimana a = 23595 dan b = 665 Tabel 4.9 Perhitungan Jumlah Permintaan

Bulan Proses Perhitungan Permintaan (Unit)

Januari 23595+(665x21) = 37560 Februari 23595+(665x22) = 38225

Maret 23595+(665x23) = 38890

April 23595+(665x24) = 39555

4.1.4 Perencanaan Produksi Agregat

Data peramalan permintaan Kemeja Wanita Solid D-Chow yang telah diperoleh, akan digunakan menyusun suatu perencanaan agregat. Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan agregat adalah :

1. Menyusun data permintaan hasil peramalan sebagai produk agregat

(11)

Tabel 4.10 Data Permintaan Hasil Peramalan (Produk Agregat)

Bulan Permintaan (unit)

Januari 2007 37560

Februari 2007 38225

Maret 2007 38890

April 2007 39555

2. Mengkonversikan waktu siklus dalam satuan jam

Waktu baku = 24.4 detik = 0.0067 jam = 0.007 jam 3. Mengkonversikan persediaan awal ke unit produk agregat

Data produk agregat dikonversikan kedalam satuan jam dengan cara mengalikan unit produk agregat dengan waktu baku, yaitu 0.007 jam hasil perhitungan dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.11 Konversi Unit Produk Agregat ke dalam Satuan Waktu Bulan Produk Agregat (unit) Produk Agregat (jam)

Januari 2007 37560 262.92

Februari 2007 38225 267.6

Maret 2007 38890 272.23

Apr-07 39555 276.9

Total 154230 1079.61

Jumlah persediaan awal Juga dikonversikan ke unit produk agregat dalam satuan jam, dengan cara mengalikan jumlah persedian awal dengan waktu siklus yang terbesar

(12)

Produk agregat (jam) = persediaan x Ws maks

= 1500 x 0.007

= 10.5 jam

4. Kapasitas Jam Kerja Tiap Bulan

Jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi adalah 46 orang. Selama periode perencanaan, perusahaan memiliki kebijaksanaan untuk tidak melakukan pemecatan maupun perekrutan karyawan. Untuk memenuhi variasi permintaan, maka perusahaan menggunakan sistem persediaan jam lembur.

Cara perhitungan total jam kerja reguler tiap bulan adalah :

• Jam kerja reguler (Senin-Jumat) = jumlah hari kerja x 8 jam

• Total jam kerja reguler (46 orang) = total jam kerja reguler x 46 orang Cara perhitungan jam kerja lembur maksimum tiap bulan :

Jam kerja lembur = total jam kerja reguler x 25 %

Hasil perhitungan kapasitas jam kerja yang tersedia dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Kapasitas Jam Kerja yang Tersedia (Jam)

Keterangan Januari Februari Maret April Hari kerja reguler 23 20 21 20

Jam kerja reguler 184 160 168 160 Total Jam kerja

reguler (46 pekerja) 8464 7360 7728 7360 Jam kerja lembur

maksimum

2116 1840 1932 1840

(13)

5. Perencanaan produksi agregat dengan Metode Trial & Error

a. Kombinasi level strategy dengan lembur

Perusahaan akan berproduksi sesuai dengan jumlah permintaan. Tujuannya adalah untuk menghindari adanya persediaan, sehingga biaya persediaan dapat dihilangkan dari biaya produksi. Permintaan yang bervariasi diatasi dengan jam lembur.

Perhitungan agregat dengan metode ini dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.13 Perhitungan Agregat dengan Metode Kombinasi Level Strategy dengan Lembur (dalam Jam)

Keterangan Januari Februari Maret April Total Jam kerja

yang dibutuhkan

252.42 267.6 272.23 276.9 1079.61

Jam kerja yang tersedia

8464 7360 7728 7360 30912

Jam produksi lembur

- - -

Tabel 4.14 Biaya Produksi Metode Kombinasi Level Strategy dengan Lembur (dalam Jam)

Jenis Biaya Jam Biaya Total

Biaya produksi

diluar tenaga kerja 30912 Rp. 46.730 Rp.1.444.517.760 Biaya tenaga kerja 1079.61 Rp. 4.330 Rp. 4.674.711.3

Total biaya produksi Rp. 1.449.192.471.3

(14)

b. Kombinasi Level Strategy dengan Persediaan

Tingkat produksi ditentukan tetap selama periode perencanaan dan variasi permintaan diatasi dengan persediaan.

™ Bulan Januari

• Total permintaan bulan Januari = 262.92

• Total persediaan awal bulan Januari 2007 = 15 jam

• Jumlah hari kerja bulan januari = 23

• Tingkat produksi per hari = (8464 – 15) jam / 23 hari = 367.35 jam / hari

™ Bulan Februari

• Total permintaan bulan Februari = 267.6

• Jumlah hari kerja bulan Februari = 20

• Tingkat produksi per hari = (7360 )/ 20 hari = 368 jam / hari

™ Bulan Maret

• Total permintaan bulan Maret = 272.23

• Jumlah hari kerja bulan Maret = 21

• Tingkat produksi per hari = (7728 )/ 21 hari = 368 jam / hari

(15)

™ Bulan April

• Total permintaan bulan April = 276.9

• Jumlah hari kerja bulan Maret = 20

• Tingkat produksi per hari = (7360 )/ 20 hari = 368 jam / hari

Tabel 4.15 Perhitungan Agregat dengan Metode Kombinasi Lavel Strategy dengan Persediaan (dalam Jam)

Keterangan Januari Februari Maret April Total Jumlah hari kerja (hari) 23 20 21 20 84 Tingkat produksi (jam/hari) 367.35 368 368 368

Jam kerja yang tersedia 8449.1 7360 7728 7360 30897.1 Jam produksi yang dibutuhkan 262.92 267.6 272.23 276.9 1079.61 Jam produksi lembur (jam) - - - - -

Persediaan awal (jam) - 8186.3 15278.7 22734.5 - Persediaan akhir (jam) 8186.3 15278.7 22734.5 29817.6

Rata-rata persediaan (jam) 2046.6 5866.3 11549.9 19004.3 38467.1

(16)

Tabel 4.16 Biaya Produksi Metode Kombinasi Level Strategy dengan Persediaan

Jenis Biaya Jam Biaya Total

Biaya Persediaan 38467.1 Rp. 5.630 Rp. 216.569.773 Biaya produksi

diluar tenaga kerja 30897.1 Rp. 46.730 Rp.1.443.821.483 Total biaya produksi Rp. 1.660.391.256

c. Mixed Strategy

Metode ini merupakan kombinasi dari metode kombinasi level strategy dengan lembur dan metode kombinasi level strategy dengan persediaan.

Variasi permintaan diatasi dengan jam kerja lembur maupun persediaan.

Perusahaan berproduksi dengan dua tingkat produksi yang berbeda selama periode perencanaan.

• Tingkat produksi selama bulan Januari-Februari 2007

Total permintaan bulan Januari – Februari 2007 = 530.5 Jam Total persediaan awal bulan Januari – Februari 2007 = 15 Jam Jumlah hari kerja bulan Januari – Februari 2007 = 43 hari Tingkat produksi per hari =15824-15/43 hari

= 367.65 hari

• Tingkat produksi selama bulan Maret-April 2007

Total permintaan bulan Maret-April 2007 = 549.1 Jam Total persediaan awal bulan Maret-April 2007 = 15 Jam

(17)

Jumlah hari kerja bulan Maret-April 2007 = 41 hari Tingkat produksi per hari = 15088-15/41 hari

= 367.63 hari

Tabel 4.17 Perhitungan Agregat dengan Metode Mixed Strategy

Keterangan Januari Februari Maret April Total Jumlah hari kerja (hari) 23 20 21 20 84 Tingkat produksi (jam/hari) 367.65 367.65 367.63 367.63

Jam kerja yang tersedia 8455.95 7353 7720.3 7352.6 30881.9 Jam produksi yang dibutuhkan 262.92 267.6 272.23 276.9 1079.61 Jam produksi lembur (jam) - - - - -

Persediaan awal (jam) - 8193 15278.4 22726.5 - Persediaan akhir (jam) 8193 15278.4 22726.5 29802.2

Rata-rata persediaan (jam) 2048.3 5867.9 11549.5 19000.1 38465.8

Tabel 4.18 Biaya Produksi Metode Mixed Strategy

Jenis Biaya Jam Biaya Total

Biaya Lembur 0 Rp . 5.206 0

Biaya Persediaan 38465.8 Rp. 5.630 Rp. 216.562.454 Biaya produksi

diluar tenaga kerja

30881.9 Rp. 46.730 Rp. 1.443.111.187 Total biaya produksi Rp. 1.659.673.641

(18)

4.2 Analisa Pengumpulan Data 4.2.1 Analisa Peramalan

Dari hasil plot data penjualan selama bulan Mei 2005 – April 2007, terlihat pola data untuk kemeja wanita solid D-chow membentuk suatu pola yaitu trend/linier, maka metode peramalan yang digunakan adalah metode regresi linier, metode double exponential smoothing (DES) dengan α= 0,1-0,9 dan Metode Winter dengan α = 0.1- 0.9, β = 0.2-1 dan γ dari hasil perhitungan dipilih salah satu metode peramalan yang terbaik dengan kriteria pemilihan berdasarkan pada nilai Mean Square Error (MSE) terkecil

4.2.2 Analisa Perncanaan Agregat

Perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan tingkat produksi tiap periodenya berdasarkan jumlah tenaga kerja yang ada. Perencanaan agregat dilakukan dengan metode trial & error yaitu Kombinasi Level Strategy dengan lembur, Kombinasi Level Strategy dengan persediaan, dan Mixed Strategy.

a. Kombinasi Level Strategy dengan lembur

Kombinasi Level Strategy dengan lembur adalah strategi berproduksi dengan tingkat produksi ditentukan secara konstan selama periode perencanaan.

Variasi permintaan diatasi dengan lembur tujuannya adalah untuk menghindari adanya persediaan di akhir periode . permintaan yang bervariasi dapat diatasi dengan jam lembur, hal ini dilakukan kerena adanyakebijaksaan dari pihak perusahaan untuk tidak melakukan pemecatan maupun perekrutan karyawan selama periode perencanaan.

(19)

Pada bulan Januari jam kerja yang dibutuhkan adalah 252.42 jam untuk memenuhi permintaan bulan januari. Pada bulan Februari jam kerja yang dibutuhkan 267.6 jam, sedangkan bulan Maret dan April jam kerja yang dibutuhkan adalah sebesar 267.6 jam dan 276.9jam.

Keuntungan dari kombinasi level strategy dengan lembur adalah perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya produksi terlalu besar karena jumlah permintaan diatasi dengan lembur tanpa adanya biaya persediaan.

Sedangkan total biaya produksi dari pemakaian kombinasi level strategy dengan jam lembur sebesar Rp. 1.449.192.471.3

b. Kombinasi Level Strategy dengan Persediaan

Kombinasi Level Strategy dengan persediaan adalah strategi berproduksi dengan tingkat produksi ditentukan secara konstan selama periode perencanaan. Variasi permintaan diatasi dengan persediaan yang ada.

Berproduksi dengan strategi ini dilakukan dengan mengakumulasikan persediaan selama periode dengan kebutuhan jam kerjanya rendah untuk digunakan selama periode dengan kebutuhan jam kerjanya tinggi, dimana jam kerja yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan.

Tingkat produksi selama bulan januari adalah sebesar 367.35 jam / hari, bulan Februari-April = 368. Pada bulan Januari terjadi persediaan 8186.3 jam sedangkan pada bulan Februari 2007 perusahaan harus mengeluarkan biaya persediaan sebesar 15278.7 jam. sedangkan bulan Maret dan April persediaan yang dibutuhkan adalah sebesar 22734.5 jam dan 29817.6 jam.

(20)

Keuntungan dari strategi ini adalah perusahaan lebih mudah dalam membuat jadwal produksi, sedangkan dari sisi pekerja keuntungannya adalah pekerja dapat bekerja dengan stabil. Hal ini dikarenakan tingkat produksi yang ditentukan tetap tiap harinya. Total biaya produksi dengan pemakain strategi ini adalah sebesar Rp. 1.660.391.256

c. Mixed Strategy

Mixed Strategy merupakan gabungan dari kedua strategi sebelumnya.

Variasi permintaan dapat diatasi dengan jam kerja lembur dan persediaan.

Tingkat produksi bulan Januari dan Februari adalah sebesar 367.85 jam/hari sedangkan untuk bulan Maret dan April adala sebesar 367.83 jam/hari selama perencanaan yang telah diteliti, pada bulan Januari dan Februari terjadi penambahan persediaan sebenyak 8193 jam dan 15278.4 jam sedangkan untuk bulan Maret dan April terjadi penamahan persediaan sebesar 22726.5 jam 29802.2 jam. Total produksi untuk pemakaian strategi ini adalah sebesar Rp. 1.659.673.641

(21)

4.3 Hasil Penelitian

Hasil dari analisa data, diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Metode peramalan yang terpilih berdasarkan nilai MSE yang terkecil. Metode peramalan yang digunakan adalah Regresi linier dengan nilai sebesar 31443747.50

2. Dengan pemakaian kombinasi level strategy dengan lembur diperoleh total biaya produksi sebesar Rp. 1.449.192.471.3. hasil ini didapat dari pengalian jumlah jam kerja yang tersedia dengan biaya produksi diluar tenaga kerja per unit

3. Dengan pemakaian kombinasi level strategy dengan persediaan diperoleh total biaya produksi sebesar Rp. 1.660.391.256 Hasil ini didapat dari penjumlahan biaya Persediaan dengan biaya produksi diluar tenaga kerja.

4. Dengan pemakaian mixed strategy diperoleh total biaya produksi sebesar Rp.

Rp.. 1.659.673.641. Hasil ini didapat dari penjumlahan biaya lembur, biaya persediaan dengan biaya produksi diluar tenaga kerja.

5. Strategi yang digunakan oleh perusahaan adalah strategi dengan optomasi biaya produksi terkecil.

Gambar

Tabel 4.1 Data Penjualan bulan Mei 2005 – Desember 2007  Bulan  Periode (t)  Data Penjualan (Unit)
Tabel 4.2 Data Produksi Bulan Mei 2005 – Desember 2007  Bulan  Periode (t)  Data produksi (Unit)
Tabel 4.3 Kelebihan Produksi Bulan Mei 2005 – Desember 2007  Bulan  Periode (t)  Data Kelebihan produksi (Unit)
Tabel 4.4 Data Jumlah Tenaga Kerja Tiap Proses dan Devisi   Proses  Jumlah Tenaga Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Karakteristik Nugget Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) dengan Penambahan Karagenan dan Tepung Tapioka pada Penyimpanan Suhu Chilling dan

Model pengembangan pembelajaran petani pengelola Hutan Rakyat Lestari hasil penelitian ialah peningkatan intensitas belajar petani melalui (1) pengembangan kelembagaan

Dalam sebuah pengambilan keputusan, teknik Aritificial Intelligent (AI) Rough Set adalah salah satu teknik yang tepat untuk digunakan, yang mana dengan teknik

Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya, bahwa belum ditemukannya hasil penelitian yang konklusif mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja

Apabila pemberian pupuk kompos dilaksanakan secara terus menerus setiap akan menanam tebu, maka selanjutnya kondisi tanah akan menjadi lebih baik dan secara berkala

Beberapa hasil kreativitas Gan-Gan Garmana dalam pirigan kacapi indung yang dipandang telah memberikan kontribusi pada dunia pirigan tembang Sunda Cianjuran dan

Dalam menyikapi upah GPP ini menyepakati untuk melaksanakan upah bagi tenaga kerja hariannya mengacu pada Pasal 94 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Perancangan job sheet mata kuliah PBO ini bertujuan untuk sebagai media pembelajaran yang bisa digunakan mahasiswa untuk melaksanakan praktikum dengan lebih mudah