• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dinamika

Vol. 5, No. 3, Januari 2015

ISSN 0854-2172

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN

BERTANGGUNGJAWAB

Turiyah

SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

Abstrak

Disiplin belajar siswa kelas VIII di SMP 3 Kesesi dari hasil pengamatan terdapat 10 siswa yang termasuk kategori rendah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah disiplin belajar siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dan untuk mengetahui hasil layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab. Subyek penelitian berjumlah 10 siswa dengan metode pengumpulan datanya menggunakan angket, dokumentasi dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis “Interactive model” yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa dengan skor rata-rata 4,6.

© 2015 Dinamika

Kata Kunci:Disiplin Belajar; Layanan Bimbingan Kelompok; Teknik Latihan Saya Bertanggungjawab

PENDAHULUAN

Salah satu kewajiban siswa sekolah adalah hadir setiap hari di sekolah untuk menerima semua materi dan informasi dari bapak/ibu guru di sekolah, yang mana hasil dari pemahaman tersebut akan di uji melalui ulangan harian, ulangan tengah semester atau tes akhir semester.

Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan siswa yang kurang taat melaksanakan disiplin belajar seperti masuk sekolah terlambat, meninggalkan pelajaran tanpa izin dan tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

Kedisiplinan belajar menurut Tulus Hidayat (2004) adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagaimana dalam perubahan penguasaan pola respon atau perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan kesanggupan dan pemahaman.

Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih social atau membantu anggota-anggota kelompok mencapai tujuan-tujuan bersama.

(Wibowo, 2005).

Teknik latihan saya bertanggungjawab merupakan teknik yang dimaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya itu kepada orang lain. Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “…dan saya bertanggung jawab atas hal itu”(Corey, 2005).

(2)

2 Dinamika

Vol. 5. No. 3. (2015)

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan disiplin belajar siswa di sekolah sudah pernah dilaksanakan namun belum memperoleh hasil yang maksimal, dimana dari hasil pengamatan diperoleh hasil terdapat 10 siswa kelas VIII SMP 3 Kesesi yang masih tergolong kriteria rendah disiplin belajarnya. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian dengan melakukan inovasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab untuk meningkatkan disiplin belajar siswa.

Rumusan penelitian ini yaitu Apakah disiplin belajar siswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab? Apakah hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui apakah hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2013 bertempat di SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitian yaitu 10 siswa kelas VIII. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya dilakukan triangulasi teknik dimana untuk menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif model Miles and Huberman dengan langkah-langkahnya meliputi pengumpulan data, reduksi data, menafsirkan data dan menyimpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil observasi pada kondisi awal untuk mengungkap data tentang disiplin belajar siswa kelas VIII memperoleh hasil bahwa ada 10 siswa dari 102 siswa kelas VIII tergolong kriteria rendah disiplin belajarnya. Hasilnya dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Disiplin Belajar Siswa pada Kondisi Awal

No Aspek Disiplin Belajar Skor (%) Siswa

1. Tidak terlambat masuk sekolah 90% 92

2. Hadir di sekolah 89% 91

3. Menyelesaikan tugas pada waktunya

88% 90

4. Membawa perlengkapan belajar 90% 92

5. Aktif mengikuti pelajaran 90% 92

Rata-rata Skor (%) 90% 92

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa disiplin belajar pada kondisi awal melalui pengamatan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok belum menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab memperoleh rata-rata skor persentase sebesar 90%, artinya terdapat 92 siswa yang disiplin belajarnya baik, sedangkan 10 siswa masih rendah disiplin belajarnya.

(3)

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah

3 Hasil angket siswa tentang disiplin belajar kelas VIII menunjukkan terdapat 10 siswa dari 102 siswa yang mempunyai disiplin belajar rendah dengan skor rata-rata 2,5.

Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Pada siklus I, perencanaan tindakan dilakukan selama 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama ini menyusun jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab untuk meningkatkan disiplin belajar siswa yaitu dilaksanakan pada pagi hari jam 10.00 WIB, menentukan tempat pelaksanaan yaitu di ruang BK, peneliti membuat satuan layanan bimbingan kelompok, menyiapkan seluruh bahan yang digunakan seperti halnya buku materi dan sebagainya, dan memberikan pre test berupa angket disiplin belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I, pelaksanaan tindakan berupa: (a) peneliti menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yaitu untuk meningkatkan disiplin belajar siswa dengan berbagi informasi atau pengalaman tentang disiplin belajar, (b) peneliti mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah disiplin belajar yaitu 10 siswa menjadi 1 kelompok, (c) anggota kelompok melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab, (d) meminta peserta mengungkapkan kesan dan pesan, (e) menutup kegiatan.

3. Observerasi

Observer melakukan pengamatan terhadap 10 siswa yang mengalami masalah disiplin belajar rendah.

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan oleh observer pada pelaksanaan siklus I dapat dilihat bahwa siswa sudah menunjukkan peningkatan diantaranya aktif mengikuti kegiatan, senang dan gembira, perhatian dengan perintah dari pemimpin kelompok. Namun masih terdapat 10 siswa yang masih rendah disiplin belajarnya diantaranya kurang aktif dan datang terlambat. Guru BK melakukan perbaikan dan akan melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab, dengan cara anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar. Berdasar pengamatan observer pada siklus I, pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik laatihan saya bertangungjaawab dapat meningkatkan disiplin belajar dari rata-rata 2,4 menjadi 3,4.

Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Kondisi Awal dan Siklus I)

Kategori Kondisi Awal Siklus I

Frekuensi % Frekuensi %

Rendah 10 100 6 60

Sedang 0 0 4 40

Tinggi 0 0 0 0

Jumlah 10 100 10 100

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa kondisi awal sebelum menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab, terdapat 10 siswa (100%) dengan kategori rendah, 0 siswa (0%) kategori sedang dan tidak ada siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi. Setelah diberi tindakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab pada siklus I menjadi 0 siswa (0%) tinggi, 4 siswa (40%) sedang dan 6 siswa (60%) rendah. Dikarenakan belum mencapai

(4)

4 Dinamika

Vol. 5. No. 3. (2015)

rata-rata 4.0 sesuai indicator kinerja maka perlu dilakukan tindakan siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pula dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 4.1 Hasil Disiplin Belajar (Kondisi Awal dan Siklus I)

Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Pada siklus II, perencanaan tindakan yaitu merencanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk membuat jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab yaitu pada jam 10.00 WIB, menentukan tempat yaitu dilaksanakan di ruang bimbingan dan konseling, peneliti membuat satuan layanan bimbingan kelompok, dan peneliti menyiapkan seluruh bahan yang akan digunakan dalam kegiatan berupa buku materi dan alat yang lain.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II, pelaksanaan tindakan merupakan pertemuan II yaitu menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab, dengan cara anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar, anggota mulai melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab yang sudah dimodifikasi, meminta kesan dan pesan,dan peneliti menutup kegiatan.

3. Observasi

Observer melakukan pengamatan terhadap 10 siswa yang mengalami disiplin belajar rendah setelah dimodifikasi pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab.

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan oleh observer pada pelaksanaan siklus II menunjukkan siswa semakin aktif mengikuti kegiatan, senang dan gembira, antusias, siap, perhatian dengan perintah dari pemimpin kelompok. Guru BK mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan dengan cara anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar. Berdasar pengamatan observer pada siklus II, pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat

0 10 20 30 40 50 60

Frekuensi % Frekuensi %

Kondisi Awal Siklus I

0 0 0 0 0 4 0

40

10

100%

6

60

Tinggi Sedang Rendah

(5)

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah

5 meningkatkan disiplin belajar dari rata-rata 3,4 menjadi 4,6. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Siklus I dan Siklus II)

Kategori Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi %

Rendah 6 60 0 0

Sedang 4 40 7 70

Tinggi 0 0 3 30

Jumlah 10 100 10 100

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 6 siswa (50%) dengan kategori rendah, 4 siswa (40%) kategori sedang dan 0 siswa (0%) kategori tinggi. Setelah pelaksanaan siklus II menjadi 3 siswa (30%) tinggi, 7 siswa (70%) sedang dan 0 siswa (0%) rendah.

Skor rata-rata hasil pelaksanaan siklus II meningkat dari 3,4 menjadi 4,6. Untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 4.2 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Siklus I dan Siklus II)

SIMPULAN

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa, dapat dilihat pada hasil pelaksanaan siklus I rata-rata yang diperoleh 3,4 dengan hasil pengamatan terdapat 4 siswa yang sedang dan 6 siswa yang rendah disiplin belajarnya. Pada pelaksanaan siklus II terdapat perbaikan berupa dengan anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar. Pada siklus II ini pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa, diperoleh hasil rata-rata pengamatan yaitu 4,6 dan terdapat 3 siswa yang termasuk kategori tinggi disiplin belajarnya sedangkan 7 siswa termasuk kategori sedang.

0 10 20 30 40 50 60 70

Frekuensi % Frekuensi %

Siklus I Siklus II

0 0 3

30

4

40

7

70

6

50

0 0

Tinggi Sedang Rendah

(6)

6 Dinamika

Vol. 5. No. 3. (2015) DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Eresco Hidayat, Tulus. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rajawali

Wibowo, Eddy Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press

Referensi

Dokumen terkait

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui parameter populasi hiu kejen (Carcharhinus falciformis) dengan studi kasus di Tempat Pendaratan Ikan Tanjungluar, Nusa Tenggara Barat

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar - 0,168 dengan nilai t hitung yang diperoleh sebesar -1,177 atau tingkat probabilitas sebesar 0,239, nilai

Sebelum sakit : Pasien sebelum sakit mengatakan dapat melakukan hubungan interaksi dengan kerabat,keluarga,lingkungan dengan baik. Saat sakit : Pasien mengatakan saat

Surakarta (Ana Wahyuni) (2) Pustakawan Masa Depan dan Pengembangan Teknologi Informasi (Peran, Sikap, Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi) (Daryono) (3) Urgensi

Data hasil observasi kemmpuan guru dalam mengelola pembelajaran ini diperoleh dari hasil penelitian yang diberikan oleh pengamat pada lembar observasi kemampuan guru

Menurut Hansen dan Mowen (2013), akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut

Penelitian ini meng- gunakan mencit ( Mus musculus ) sebanyak 15 ekor sebagai hewan uji yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan