• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

MAKALAH

Belajar dan Pembelajaran

Disusun oleh:

RIZAL YUNIDA YUSRAN

AMANDA PAMUNGKAS ANDI DWI CAHYANTO

ERLIN EVERLINE INDAH LUSIANA STEPANUS JUMADI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2014

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Evaluasi Dalam Pembelajaran”.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya dapat ditingkatkan dan disempurnakan.

Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.

Pontianak, April 2014

Penyusun

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 1

1.3. Tujuan Penulisan ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ... 3

2.2. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ... 4

2.3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran ... 7

2.4. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran ... 9

2.5. Teknik Evaluasi ... 11

2.6. Syarat-Syarat Evaluasi Pembelajaran ... 16

2.7. Prosedur Evaluasi Pembelajaran ... 18

2.8. Pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran ... 20

BAB IV PENUTUP 3.1. Kesimpulan ... 21

3.2. Saran ... 21 DAFTAR PUSTAKA

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang disengaja atas input untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. Sebagai sebuah proses maka pendidikan harus dievaluasi hasilnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.

Evaluasi dalam pembelajaran tidak semata-mata untuk menentukan rating siswa melainkan juga harus dijadikan sebagai teknik atau cara pendidikan. Sebagai teknik atau alat pendidikan evaluasi pembelajaran harus dikembangakan secara terencana dan terintegratif dalam program pembelajaran, dilakukan secara kontinue, mengandung unsur paedagogis, dan dapat lebih mendorong siswa aktif belajar.

Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Namun, dalam makalah ini, hanya akan dibicarakan masalah evaluasi pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Evaluasi Pembelajaran?

2. Apa saja prinsip-prinsip yang digunakan dalam Evaluasi Pembelajaran?

3. Apa fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran?

4. Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran?

5. Bagaimana teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran ? 6. Apa syarat-syarat Evaluasi Pembelajaran ?

7. Bagaimana prosedur Evaluasi Pembelajaran?

8. Apa jenis pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran?

(5)

2 1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran 2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran 3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran 4. Untuk mengetahui jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

5. Untuk mengetahui teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran 6. Untuk mngetahui syarat-syarat penyusunan Evaluasi Pembelajaran 7. Untuk mengetahui prosedur Evaluasi Pembelajaran

8. Untuk mengetahui jenis pendekatan Evaluasi Pembelajaran

(6)

3 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian. Sedangkan Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Nurgiyantoro (1988) menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tes meskipun ketiga konsep ini sering didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Dikatakannya bahwa penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya merupakan salah satu instrumen penilaian.

Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan.

Pengukuran adalah proses penentuan kuantitas suatu objeck dengan membandingkan antara alat ukur dengan objek yang diukur. Penilaian adalah proses penentuan kualitas suatu objek dengan membandinkan antara hasil-hasil ukur dengan standart penialaian tertentu. Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang khusus. Yang membedakannya dengan evaluasi adalah bahwa evaluasi mencakup aspek kualitatif dan aspek kuanitatif. Dengan demikian, evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Evaluasi dapat didefinisikan sebgai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Ada dua aspek penting dari definisi diatas. Pertama, evaluasi menunjukan pada proses yang sistematik. Kedua, evaluasi mengasumsikan bahwa tujuan instruksional ditentukan terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar berlangsung.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk

(7)

4 mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2.2 Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip yang jelas sebagai landasan pijak. Prinsip dalam hal ini berarti rambu-rambu atau pedoman yang seharusnya dipegangi oleh guru sebagai evaluator dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

prinsip umum dan prinsip khusus.

2.2.1. Prinsip-prinsip umum evaluasi

Untuk memperoleh hasil evavluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut (Depdiknas, 2002):

a. Valid

Evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan informasi yang akurat (tepat) tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Tepat tidaknya hasil evaluasi ini antara lain dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument evaluasi. Maka seorang evaluator perlu memperhatikan teknik dan instrument yang akan digunakan agar sesuai dengan kemampuan atau jenis hasil belajar yang akan dievaluasi. Misalnya, jika yang akan diukur adalah hasil belajar kognitif, maka teknik dan instrument yang digunakan yang betul-betul cocok untuk mengukur hasil belajar kognitif tersebut, bukan yang sebenarnya cocok untuk mengukur hasil belajar psikomotor atau afektif.

b. Mendidik

Evaluasi pembelajaran harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian belajar peserta didik. Hasil evaluasi bagi peserta didik yang sudah berhasil lulus hendaknya dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan, sedangkan bagi yang kurang berhasil dapat dijadikan sebagai pemicu semangat belajar.

c. Berorientasi pada kompetensi

Evaluasi pembelajaran harus mengacu kepada rumusan kompetensi- kompetensi yang telah dirumuskan di dalam kurikulum dan diarahkan untuk menilai pencapaian kompetensi tersebut.

(8)

5 d. Adil dan objektif

Evaluasi pembelajaraan harus adil terhadap semua peserta didik dan tidak membedakan latar belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor pelaksana, criteria untuk skoring dan pembuatan keputusan pencapaian hasil belajar.

e. Terbuka

Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

f. Berkesinambungan

Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.

g. Menyeluruh

Evaluasi terhadap proses dan hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan secara menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup seluruh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan teknik dan prosedur yang komprehensif dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik.

h. Bermakna

Evaluasi pembelajaran hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna, dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

2.2.2 Prinsip-prinsip khusus evaluasi pembelajaran (Depdiknas 2002)

a. Evaluasi proses dan hasil belajar harus memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi peserta didik untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan pahami, serta mendemonstrasikan kemampuannya. Prinsip khusus ini berimplementasi sebagai berikut:

 Pelaksanaan evaluasi hendaknya dalam suasana yang bersahabat dan tidak mengancam;

 Semua peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama;

 Peserta didik memahami secara jelas apa yang dimaksud dalam evaluasi dan criteria untuk membuat keputusan atas hasil evaluasi hendaknya disepakati dengan peserta didik dan orang tua atau wali.

b. Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur evaluasi dan pencatatan secara tepat. Implikasi dari proses ini adalah:

(9)

6 1. Prosedur evaluasi harus dapat diterima oleh guru dan dipahami secara

jelas.

2. Prosedur evaluasi dan catatan harian hasil belajar peserta didik hendaknya mudah dilaksanakan sebagai bagian dari KBM, dan tidak harus mengambil waktu yang berlebihan.

3. Catatan harus mudah dibuat, jelas, mudah dipahami, dan bermanfaat untuk perencanaan pembelajaran.

4. Informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian belajar peserta didik dengan berbagai cara harus digunakan sebagaimana mestinya.

5. Evaluasi pencapaian belajar peserta didik yang bersifat positip untuk pencapaian belajar selanjutnya perlu direncanakan oleh guru dan peserta didik.

6. Klasifikasi dan kesulitan belajar harus ditentukan sehingga peserta didik mendapat bimbingan dan bantuan belajar yang sewajarnya.

7. Hasil evaluasi hendaknya menunjukkan kemajuan dan keberlanjutan pencapaian belajar peserta didik.

8. Evaluasi semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya efektivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kurikulum perlu dilaksanakan.

9. Peningkatan keahlian guru sebagai konsekuensi dari diskusi pengalaman dan membandingkan metode dan hasil evaluasi perlu dipertimbangkan.

10. Pelaporan penampilan peserta didik kepada orang tua/wali, dan atasan (kepala sekolah atau pejabat di atasnya) harus dilakssanakan.

Selain itu, dalam konteks penilaian hasil belajar, Depdiknas (2003) mengemukakan prinsip-prinsip umum penilaian adalah megukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran;

mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahan-bahan yang tercakup dalam pengajaran; mencakup jenis-jenis instrument penilaian yang paling sesuai untuik mengukur hasil belajar yang diingginkan, direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan relibilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.

(10)

7 Di samping itu, guru harus memperhatikan pula hal-hal teknis, antara lain:

1) Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian dan interpretasi hasil penilaian.

2) Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran.

3) Untuk memperoleh hasil yang obyektif, penilaian harus menggunakan berbagai alat (instrument), baik yang berbentuk tes maupun yang berbentuk non tes.

4) Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.

5) Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas peserta didik, seperti: tes tertulis, esai, tes kinerja, hasil karya peserta didik, proyek, dan portofolio.

6) Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai.

7) Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu memberikan peluang kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui, apa yang dipahami, dan apa yang dapat dilakukan.

8) Penilaian tidak bersikap diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku adil dan bersikap jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab kepada semua pihak.

9) Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut (follow-up).

10) Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersikap mendidik.

2.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran 2.3.1 Tujuan Evaluasi

Tujuan utama dilakukan evaluasi adalah untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selain tujuan utama tersebut, evaluasi juga memiliki beberapa tujuan secara khusus. Menurut Reece dan Walker (dalam Aunurrahman, 2009), beberapa tujuan secara khusus mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu :

a. Memperkuat kegiatan belajar

b. Menguji pemahaman dan kemampuan siswa c. Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai d. Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran e. Memotivasi siswa

f. Memberi umpan balik bagi siswa dan guru g. Memelihara standar mutu

h. Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar

Referensi

Dokumen terkait

a) Siswa menentukan perbandingan antara banyaknya kelereng biru dan merah dari masing- masing kantong , lalu siswa menentukan satu dari tiga nilai pecahan yang

Penilaian autentik sejalan dengan konsep penilaian sebagai pembelajaran (assesment as learning), sehingga melalui penilaian tersebut siswa dinilai mulai dari

Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,

Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa > atau 6,489075 > 2,87 artinya bahwa pengaruh variabel laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan tingkat

Memahami dan mengetahui : tujuan penilaian, pengukuran, penilaian, fungsi-fungsi penilaian dalam pendidikan, peranan evaluasi dalam PBM, model evaluasi, kemampuan yang dinilai,

Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian

• Penggunaan senjata moden seperti meriam besar. • kumpulan infantri yang kuat. • Kumpulan Janissari iaitu kumpulan elit yang terlatih dalam selok belok peperangan. •

Akuntabilitas kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke merupakan perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke untuk mempertanggungjawabkan