• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

25 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, yaitu suatu metode yang secara sistematis menggambarkan tentang hubungan pola asuh orang tua dengan konsep diri akademik siswa kelas X SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo.

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yakni dari bulan April sampai bulan Juni 2013. Tempat penelitian yaitu di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional, dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Desain Penelitian Pola Asuh Orang Tua

(Variabel X)

Konsep Diri Akademik (Variabel Y)

(2)

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)

Variabel X dalam penelitian ini mengacu pada pengertian pola asuh orang tua menurut Diana Baumrind (Yusuf, 2008:51-52) yakni :

a. Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter yaitu pola asuh yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua. Sikap orang tua yang otoriter ditandai dengan dukungan terhadap anak rendah namun kontrol tinggi, suka menghukum secara fisik, memerintah anak tanpa kompromi, bersikap keras dan cenderung emosional.

b. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif adalah pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak. Sikap orang tua yang otoriter adalah memberi dukungan pada anak namun tidak mengontrol anak.

c. Pola asuh otoritatif

Pola asuh otoritatif atau pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang memberi dukungan tinggi dan kotrol yang tinggi terhadap anak, bersikap responsif terhadap kebutuhan anak, mendorong anak untuk menyatakan pendapat, serta memberi penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk.

(3)

3.4.2 Variabel Y (Konsep Diri Akademik)

Variabel Y dalam penelitian ini adalah konsep diri akademik merujuk pada pendapat Jersild (Choerunnisa, 2010:47) yaitu sebagai pikiran dan perasaan individu mengenai eksistensi dirinya yang mencakup tiga komponen yaitu : a. Perseptual component

Perseptual component adalah gambaran individu tentang penampilan serta konsep yang ia berikan kepada orang lain yang meliputi kemampuan tampil atau berbicara di depan kelas serta memperoleh perhatian dari teman-teman atau guru sehubungan dengan penampilan dirinya.

b. Conceptual component

Conceptual component adalah gambaran yang dimiliki individu tentang karakteristik dirinya yang berbeda meliputi pandangan dirinya tentang kemampuan dan ketidakmampuan, kepercayaan diri dan kemandirian.

c. Attitudinal component

Attitudinal component adalah sikap-sikap yang dimiliki individu mengenai dirinya terhadap keberartian diri dan bagaimana ia memandang dirinya dengan rasa bangga dan malu terhadap kemampuannya.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Anggota populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Limboto kabupaten Gorontalo, yang berjumlah 352 siswa terdiri dari 12 kelas dan 7 jurusan yaitu : Jurusan Akuntansi, jurusan Administrasi Perkantoran, jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan, jurusan Multi Media, jurusan

(4)

Pemasaran, jurusan Usaha Perjalanan Wisata, dan jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.

Anggota sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 siswa, yakni 15 % dari 352 jumlah siswa dengan mengambil secara acak masing-masing 4 atau 5 orang siswa dari 12 kelas yang ada.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket. Angket digunakan untuk mendapatkan data tentang pola asuh orang tua dan konsep diri akademik siswa kelas X SMK Negeri 1 Limboto kabupaten Gorontalo. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara membagikan angket kepada 53 orang siswa, masing-masing 4 atau 5 orang siswa pada setiap jurusan.

Dalam angket ini disediakan 5 alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

Cara pemberian skor yaitu, jika pernyataan berbentuk positif maka jawaban Sangat Sesuai (SS) = 5, Sesuai (S) = 4, Kurang Sesuai (KS) = 3, Tidak sesuai (TS) = 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1. Jika penyataan berbentuk negatif maka jawabn Sangat Sesuai (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Kurang Sesuai (KS)

= 3, Tidak sesuai (TS) = 4, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) = 5

3.7 Analisis Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan mengenal gejala-gejala tertentu. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan menggunakan rumus Product Moment sebagaii berikut :

(5)

Keterangan:

rhitung : Koefesien korelasi : Jumlah skor item X : Jumlah skor item Y

: Jumlah skor total (seluruh item) n : Jumlah responden

Dengan kriteria pengujian :

Jika, r hitung ≥ r tabel maka item pernyataan tersebut Valid Jika, r hitung ≤ r tabel maka item pernyataan tersebut Tidak Valid

Dari hasil pengujian validitas yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2013 pada 82 orang siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Limboto kabupaten Gorontalo diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Untuk angket pola asuh orang tua, diperoleh 32 pernyataan dan 8 item pernyataan yang valid dari 40 pernyataan yang diujicobakan. Item-item yang valid tersebut adalah nomor: 1 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 39, 40. Sementara item yang tidak valid adalah nomor: 6, 9, 13, 15, 17, 29, 35 dan 38.

b. Untuk angket konsep diri akademik diperoleh 9 item yang tidak valid dari 41 pernyataan yang diujicobakan. Item-item yang valid yaitu nomor : 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32,

rhitung =

(6)

34, 35, 36, 39. Sementara item yang tidak valid adalah nomor : 5, 14, 17, 22, 28, 33, 37, 38, 41.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas instrumen ini menggunakan metode Alpha (Riduwan, 2005:115) dengan cara menghitung nilai reliabilitas instrument dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r = Nilai realibilitas instrumen k = Jumlah item

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

Berdasarkan hasil penghitungan reliabilitas instrumen pola asuh orang tua dan konsep diri akademik yang diujicobakan dibandingkan dengan nilai r tabel dengan n = 82 dan taraf signifikan = 0,05 adalah 0,220, maka untuk angket pola asuh orang tua didapat nilai rhitung 0,783 > rtabel 0,220 dan angket konsep diri akademik didapat nilai rhitung 0,834 > rtabel 0,220. Perbandingan ini menunjukkan hasil rhitung lebih besar dari rtabel, dengan kata lain reliabilitas instrumen angket pola asuh orang tua dan konsep diri akademik ini adalah reliabel atau dapat dipercaya. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4)

(7)

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan rumus chi kuadrat

² dalam Sudjana (2005:273) yaitu sebagai berikut :

Dengan kriteria pengujian adalah :

Jika maka data tidak berdistribusi normal Jika maka data berdistribusi normal

3.8.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini ditempuh dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Mencari Persamaan Regresi

Dalam mencari persamaan regresi digunakan persamaan umum (Sudjana 2005 : 312) yaitu :

Dimana : a =

b =

Ŷ = a + bx

² Xi - Xi² n

XiYi Xi

² Xi Yi

² Xi -

² Xi n

Yi Xi

XiYi n

(8)

b. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi

Dalam pengujian linieritas dan kebeartian persamaan regresi, digunakan rumus sebagai berikut :

F = dan

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Terima hipotesis persamaan regresi linier, jika F ≤ F (1- ) (k-2, n – k ) pada taraf nyata = 0,05

Terima hipotesis keberartian persamaan regresi linier, jika F ≥ F (1- ) (1, n - k) dengan taraf nyata = 0,05

c. Menghitung Koefisien Korelasi dan Keberartian Koefisien Korelasi Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus (Sudjana 2005:369) :

r =

Dimana :

r = Koefisien korelasi n = Banyak sampel ΣX = Jumlah nilai X ΣY = Jumlah nilai Y

ΣX² = Jumlah kuadrat nilai X ΣY² = Jumlah kuadrat nilai Y

reg S²

reg

² S

S² E

TC

² S

² Yi -

²

² Xi -

² n Yi

Xi n

Yi Xi XiYi

n

(9)

ΣXY = Jumlah produk antara nilai X dan Y

Selanjutnya menghitung keberartian koefisien korelasi, pengujian dilakukan melalui pasangan hipotesis sebagai berikut :

H0 : ρ = 0 Tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan konsep diri akademik

H1 : ρ 0 Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan konsep diri akademik

Kriteria pengujian :

Terima H0 jika t(1= ½ ) < t hitung < t (1=½ ) dengan taraf kepercayaan = 0,01 dan = 0,05, serta dk = n – 2 dengan rumus yang digunakan sebagai berikut :

t =

Dimana :

r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel r2 = Koefisien determinasi

² 1

2 r n r

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

Sertiflkasi produk pupuk kalium sulfat dilakukan oleh LPK yang telah terakreditasi oleh KAN berdasarkan SNI ISO/IEC 17065, Penilaian Kesesuaian - Persyaratan untuk

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti menggunakan teori semiotika dari John Fiske untuk penelitian ini karena setiap level yang dipaparkan oleh

Nilai gel strength akan mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan waktu pembentukan gel. Gel strength kemudian akan mengalami penurunan jika sudah mencapai

Agar dapat menentukan zona gempa yang tepat untuk mengaplikasikan dinding geser, maka harus dilakukan perhitungan gaya gempa terlebih dahulu. Karena belum adanya standar

Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT

Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan

Untuk memahami komunikasi yang baik antara suami yang berasal dari papu dan istri yang berasal dari jawa haruslah keduanya adanya saling mengerti satu masa