• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. observasional-analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. observasional-analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

43

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional-analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian analitik merupakan penelitian yang mencari hubungan antarvariabel yang satu dengan yang lainnya. Pendekatan cross sectional merupakan penelitian yang melakukan determinasi terhadap paparan (exposure) dan hasil (disease outcome) yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan atau pengumpulan data dilakukan dalam satu periode (Swarjaan IK, 2012; Sastroasmoro S, 2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Surakarta pada Oktober 2015.

C. Subjek Penelitian 1. Populasi

a. Populasi target : Remaja awal yang merupakan siswa aktif Sekolah Menengah Pertama di Kota Surakarta.

b. Populasi terjangkau : Remaja awal yang merupakan Siswa Aktif SMPN 1 Surakarta di Kota Surakarta.

c. Subjek yang benar diteliti : Remaja awal terpilih yang merupakan Siswa Aktif SMP Negeri 1 Surakarta.

(2)

commit to user

2. Sampel :

a. Kriteria inklusi sampel kasus :

1) Siswa Aktif SMP Negeri 1 Surakarta yang masuk dalam rentang usia remaja awal

2) Siswa yang bersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi

1) Siswa Aktif SMP Negeri 1 Surakarta yang tidak masuk dalam rentang usia remaja awal

2) Siswa sampel yang tidak bersedia menjadi responden.

3) Siswa yang tidak hadir pada saat dilakukan pengambilan data

D. Teknik Sampling

1. Sampel diambil dengan menggunakan probability sampling dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu proses pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga memberikan kesempatan setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel (Nasution, 2003; Setiawan N, 2005).

2. Estimasi besar sampel terpilih pada penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus slovin menurut Israel GD (2013) :

Keterangan :

n : Jumlah sampel terpilih

N : Jumlah populasi e :Tingkat signifikan ( e = 0,05)

n =

785

1+ 785(0,05)

2

= 265 (minimal 265 siswa)

(3)

commit to user

Dari total populasi terjangkau sebanyak 785 orang, apabila dimasukkan ke dalam rumus Slovin, didapatkan hasil sebesar 265. Sehingga jumlah sampel terpilih minimal penelitian ini sebanyak 265 orang.

E. Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Populasi sasaran: remaja awal yang merupakan siswa aktif SMP di Kota Surakarta

Populasi terjangkau: remaja awal yang merupakan Siswa Aktif SMP Negeri 1 Surakarta

Pengisian kuesioner L-MMPI

Pengisian kuesioner Parenting Style and Dimensions Questionnaire

Sampling (Simple Random Sampling)

Pengambilan data rapor Ujian Tengah Semester 1

Analisis Uji Statistik Chi-Square dan Logistic Regressions

(4)

commit to user

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Pola asuh

Skala : ordinal

2. Variabel Terikat : Prestasi belajar

Skala : ordinal

G. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Pola asuh a. Definisi

Pola asuh orang tua terhadap anak merupakan bentuk interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan, yang berarti orang tua mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan setempat dan masyarakat (Gunarsa, 2004).Berdasarkan dua dimensi pola asuh yang disebutkan oleh Baumrind (1991), gaya pola asuh orang tua dibagi menjadi 3 jenis, yaitu autoritatif, otoriter dan permisif.

b. Alat Ukur

Pola asuh diukur dengan kuesioner Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) yang dikembangkan oleh Robinson pada tahun 2001 dengan menggunakan dasar tipologi pola asuh Baumrind.

(5)

commit to user

Kategorikal ordinal 2. Prestasi Belajar

a. Definisi

Prestasi belajar menurut Anas Sudijono (2006:434) adalah pencapaian peserta didik yang dilambangkan dengan nilai-nilai hasil belajar pada dasarnya mencerminkan sampai sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam pencapaian tujuan pendidikan. Sedangkan, prestasi belajar menurut Winkel (dalam Kusumaningsih, Y., 2009) adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

b. Alat ukur

Alat ukur prestasi belajar adalah nilai rata – rata rapor Ulangan Tengah Semester 1 tahun ajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini digunakan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah untuk membagi prestasi belajar siswa menjadi dua kelompok.

1) Rata – rata rapor UTS ≥ 80 (KKM SMP Negeri 1 Surakarta) :

Baik

2) Rata – rata rapor UTS < 80 (KKM SMP Negeri 1 Surakarta) : Kurang

c. Skala Ukur

(6)

commit to user

1. Lembar Persetujuan 2. Data identitas responden

3. SkalaLie-Minnesota Multiphasic Personality Inventory(L-MMPI)

Skala ini digunakan untuk menilai kejujuran subyek penelitian yang dapat memengaruhi hasil penelitian. Berisi 15 pertanyaan yang dijawab

responden dengan “ya” atau”tidak”. Jika jawaban “tidak” berjumlah ≥10

artinya responden tidak jujur (Lee YH dan Song JY, 1991). 4. Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ)

Dalam penelitian ini pola asuh orang tua diukur menggunakan Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) yang dikembangkan oleh Robinson pada tahun 2001. Instrumen penilaian ini, terdiri dari 41item pernyataan yang berbeda yang dapat diisi oleh siswa. Tiap item dinilai menggunakan jenis skala Likert dengan 5 menunjukkan bahwa orang tua

“selalu melakukan” dan 1 menunjukkan bahwa orang tua “tidak pernah melakukan” (Robinson, 2001)

a. Kriteria objektif pola asuh otoriter. 1) Skoring

a) Jumlah pertanyaan sebanyak 10nomor

b) Pertanyaan yang diskoring mempunyai 5 pilihan jawaban c) Masing- masing jawaban diberi skor, yang tertinggi = 5 dan

(7)

commit to user

pertanyaan x skor jawaban tertinggi = 10 x 5 = 50 e) Skor terendah dari seluruh jawaban responden = jumlah

pertanyaan x skor jawaban terendah = 10 x 1 = 10 f) Skor antara = skor tertinggi–skor terendah (dari seluruh

jawaban responden) = 50 - 10 = 40 2) Kriteria Objektif

a) Kriteria objektif dibagi 2 kategori yaitu : otoriter dan tidak otoriter.

b) Interval = skor antara:kategori = 40 : 2 = 20 c) Skor standar = 50 - 20 = 30

d) Jadi kriteria tersebut adalah :

Otoriter, bila skor jawaban responden 30–50 Tidak otoriter, bila skor jawaban responden <30

b. Kriteria objektif pola asuh permisif. 1) Skoring

a) Jumlah pertanyaan sebanyak 6 nomor

b) Pertanyaan yang diskoring mempunyai 5 pilihan jawaban c) Masing- masing jawaban diberi skor, yang tertinggi = 5 dan

terendah = 1

d) Skor tertinggi dari seluruh jawaban responden = jumlah pertanyaan x skor jawaban tertinggi = 6 x 5 = 30

(8)

commit to user

pertanyaan x skor jawaban terendah = 6 x 1 = 6

f) Skor antara = skor tertinggi–skor terendah (dari seluruh jawaban responden) = 30 - 6 = 24

2) Kriteria Objektif

a) Kriteria objektif dibagi 2 kategori yaitu : permisif dan tidak permisif

b) Interval = skor antara:kategori = 24 : 2 = 12 c) Skor standar = 30–12 = 18

d) Jadi kriteria tersebut adalah :

Permisif, bila skor jawaban responden 18–30 Tidak permisif, bila skor jawaban responden <18

c. Kriteria objektif pola asuh autoritatif. 1) Skoring

a) Jumlah pertanyaan sebanyak 25 nomor

b) Pertanyaan yang diskoring mempunyai 5 pilihan jawaban

c) Masing- masing jawaban diberi skor, yang tertinggi = 5 dan terendah = 1

d) Skor tertinggi dari seluruh jawaban responden = jumlah pertanyaan x skor jawaban tertinggi = 25 x 5 = 125 e) Skor terendah dari seluruh jawaban responden = jumlah

(9)

commit to user

jawaban responden) = 125–25 = 100

2) Kriteria Objektif

a) Kriteria objektif dibagi 2 kategori yaitu : autoritatif dan tidak autoritatif.

b) Interval = skor antara:kategori = 100 : 2 = 50

c) Skor standar = 125–50 = 75

d) Jadi kriteria tersebut adalah :

Demokratif, bila skor jawaban responden 75–125 Tidak demokratif, bila skor jawaban responden <75.

5. Rapor Ujian Tengah Semester 1 siswa kelas 7, 8, 9 tahun ajaran 2015 –

2016.

I. Cara Kerja

1. Responden diberi informasi tertulis mengenai tujuan penelitian dan prosedur pengisian kuesioner.

2. Responden menandatangani lembar persetujuan.

3. Responden mengisi biodata diri dan pertanyaan terkait karakteristik subjek.

4. Responden mengisi lembar L-MMPI.

5. Responden mengisi kuesioner Parenting Style and Dimension

Questionnaire.

(10)

commit to user

1. Analisis univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakterisitik setiap variabel penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

2. Analisis bivariat untuk menganalisis hubungan variabel dengan

menggunakan Odds Ratio (OR), sedangkan kemaknaan entry data OR diuji dengan Chi-Square diolah menggunakan program SPSS 22 for Windows. Pada penelitian ini digunakan uji statistik Chi-Square tabel 2 x 3 untuk mengetahui hubungan antara gaya pola asuh dengan tingkatan prestasi belajar. Apabila uji Chi-Square tidak memenuhi syarat maka digunakan uji alternatif untuk tabel 2x3 yaitu uji Kolmogorov Smirnov.Pada penelitian ini tidak digunakan Uji t-test karena t-test digunakan untuk menganalisis data dalam bentuk numerik (rasio atau interval), sedangkan dalam penelitian ini data dalam bentuk kategorikal ordinal.

3. Analisis multivariat untuk menganalisis pengaruh dari masing-masing gaya pola asuh dan mencari gaya pola asuh yang memiliki pengaruh terbesar terhadap prestasi belajar remaja awal yang diteliti. Pada penelitian ini digunakan uji Logistic Regressions.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

konsep adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan. Kondisi ekosistem sungai Padang Guci, Air Nelenagau, dan Air Nipis sebagai habitat ikan Sicyopterus

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi proses produksi modifikasi terhadap metode dan suhu filling pada jamu kunyit asam yang ditinjau dari karakteristik

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan, maka penelitian tentang optimasi parameter respon mesin cetak sistem injeksi perlu dilakukan dengan prosedur terpadu yang

adalah untuk lebih mendalami pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak. Pola interaksi pembelajaran yang baik di TK dimaksudkan untuk lebih

Gambar diatas menunjukkan bahwa pada Juli 2017 terjadi peningkatan impor nonmigas, hal tersebut dikarenakan bulan sebelumnya Papua Barat tidak melakukan

Ada sebagian orang yang senang sekali membatasi hidup orang lain berdasarkan warna yang dia gunakan, misalnya mengatakan “kamu sih suka baju warna hitam,

peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangsari Tahun Ajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa (1) Langkah-langkah penggunaan Model

“ Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi umat manusia, (kerana) kamu menyuruh melakukan perkara yang ma’ruf dan mencegah daripada perkara yang mungkar” 8..