• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA. Oleh: DWI OKTORINA SAPUTRI NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA. Oleh: DWI OKTORINA SAPUTRI NIM."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANIAN KELAS I SAMARINDA

Oleh:

DWI OKTORINA SAPUTRI NIM. 130 500 147

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2016

(2)

Pembimbing,

Martha Ekawati Siahaya, S.Hut. MP NIP. 19721107 200312 2 2001

Judul Laporan PKL : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Nama : Dwi Oktorina Saputri

NIM : 130 500 147

Program Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Penguji II,

Haryatie Sarie, SP. MP NIP. 19781013 200912 2 001 Penguji I,

Agustina Murniyati, S.Hut. MP NIP. 19720803 199802 2 001

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1 003

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini yang berlokasi di Instansi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

Laporan PKL ini di susun sebagai pertanggung jawaban tertulis penulis selama pelaksanaan PKL di Stasiun Karantina Pertanian kelas I Samarinda, dimulai tanggal 03 Maret 03 Mei 2016.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan yang penulis laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Syamsu Alam, SP.M.Si., selaku Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

2. Bapak Waluyo Sugiharto, S.H., selaku Kepala Urusan Tata Usaha di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

3. Ibu Martha Ekawati Siahaya,S.Hut. MP., selaku Dosen Pembimbing PKL Politeknik Pertanian Negeri Samarida.

4. Ibu Agustina Murniyati,S.Hut. MP., selaku Dosen Penguji I dan Ibu Haryatie, SP.,MP selaku Dosen Penguji II.

5. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP., selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

6. Bapak Ir. Masrudy, MP., selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

7. Bapak Ir. M Hasanudin, MP., Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

8. Bapak Budi Harsono,S.Hut ., yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.

9. Kedua Orang Tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik secara moril dan materi kepada penulis.

Penulis meyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan ini masih banyak terdapat kekurangan oleh sebab itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat menyempurnakan laporan ini.

Semoga dari segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan dalam pembuatan laporan ini mendapat imbalan dari Allah SWT, serta bermanfaat bagi yang akan datang. Akhir kata dari segenap bantuan yang telah diberikan penulis ucapkan terima kasih.

Penulis

(4)

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Tujuan kegiatan ... 3

C. Hasil Yang Diharapkan ... 3

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum SKP Kelas I Samarinda ... 4

B. Struktur Organisasi SKP Kelas I Samarinda... 5

C. Visi dan Misi ... 6

D. Tugas Pokok ... 6

E. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ... 9

F. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang ... 10

III. JADWAL DAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Sistem Manajemen Administrasi di SKP Kelas I Samarinda ... 11

1. Tujuan ... 11

2. Dasar Teori ... 11

3. Alat dan Bahan ... 11

4. Prosedur Kerja... 11

5. Hasil Yang Dicapai ... 11

6. Pembahasan ... 11

B. Informasi fasilitas-fasilitas di SKP Kelas I Samarinda, item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 12

C. Pemeriksaan Dokumen, item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 14

D. Penginputan Data Menggunakan Aplikasi, item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 17

E. Pemeriksaan Media Pembawa HPH/HPHK, item 1s/d 5 sama Dengan butir A ... 18

F. Pemeriksaan Laboratorium (Uji RBT), item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 20

G. Penginputan Data Menggunakan Aplikasi, item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 22

H. Pendataan Tumbuhan (Manifest ), item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 23

I. Pengawasan Fumigasi, item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 24

J. Pemeriksaan Media Pembawa OPT/OPTK, item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 26

(5)

L. Pembersihan Alat-alat Laboratorium, item 1s/d 5 sama dengan butir A ... 29 IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 30 B. Saran ... 30 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian ... 4

Lampiran 2. Pemeriksaan Media Pembawa di Pelabuhan Sungai Samarinda ... 34

3. Pemeriksaan Dokumen ... 34

4. Pemeriksaan Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan/ Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina ... 34

5. Pemberian Dokumen Untuk Keberangkatan Media Pembawa ke Luar daerah ... 34

6. Pemeriksaan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan/ Hama Penyakit Hewan Karantina ... 35

7. Pelabuhan Peti Kemas ... 35

8. Pengambilan Sampel Media Pembawa ... 35

9. Pengawasan Fumigasi di PT. RIMBA RAYA LESTARI ... 35

(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Data Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda ... 33 2. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang ... 10

(8)

A. Latar Belakang

Program studi Manajemen Lingkungan ini didirikan dalam rangka memenuhi tuntunan pembangunan yang terus berkembang dan perlu diiringi dengan upaya pengelolaan lingkungan oleh sumber daya manusia yang memadai dibidangnya agar pembangunan tersebut dapat dilaksanakan dan bermanfaat secara berkelanjutan. Manajemen Lingkungan mempunyai visi dan misi sebagai berikut

Visi : Sebagai pusat kajian dan penyelenggaraan pendidikan yang melahirkan tenaga ahli madya bidang manajemen lingkungan yang berkualitas dan dapat bekerja secara profesional sesuai perkembangan dan kebutuhan pembangunan pada tingkat regional dan nasional.

Misi : Menyelengarakan pendidikan tinggi profesional yang berkualitas dalam rangka mencerdaskan dan memberdayakan kehidupan bangsa, serta memelihara integritas nasional, menghasilkan lulusan yang bermoral, tangguh, berjiwa pemimpin dan unggul berdasarkan jati diri bangsa, mendorong kemajuan penelitian yang menopang pendidikan dan kemajuan ilmu teknologi dan pengayaan budaya bangsa, menigkatkan pengabdian kepada masyarakat atas dasar tanggung jawab sosial demi kepentingan rakyat, menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, mengembangkan organisasi program studi yang sesuai dengan tuntunan zaman serta meningkatkan manajemen yang transparan dan berkualitas secara berkelanjutan.

Wawasan pengetahuan terhadap lingkungan memberikan gambaran dalam cara pandang di Negara-negara maju dan di Negara-negara berkembang. Cara

(9)

pandang ini menjadi berbeda dipengaruhi oleh tingkat kemajuan teknologi, kesejahteraan, keamanan, dan kepedulian masing-masing Negara tersebut. Pada Negara maju, kerusakan lingkungan dipandang sebagai ancaman terhadap kehidupan, sebaliknya pada Negara berkembangnya masih bergulat dengan pemenuhan kebutuhan dasar hidup, kepedulian terhadap lingkungan yang memadai karena dari beberapa kerusakan lingkungan mencuat kepermukaan di sebabkan kelalaian manusia penguasaan pengetahuan tentang lingkungan yang rendah, serta bencana alam.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Samarinda dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan Pratik Kerja Lapangan (PKL) karena tugas pokok dan fungsinya yang berbasis mencegah masuk atau keluarnya hama penyakit yang di bawa oleh hewan dan tumbuhan dari dalam maupun luar daerah Samarinda, sehingga terjadi sinkronisasi antara Manajemen Lingkungan dan Stasiun Karantina Pertanian yaitu pencegahan dan penanggulangan untuk mewujudkan lingkungan yang terbebas dari penyakit yang dibawa oleh hewan dan tumbuhan. B. Tujuan Kegiatan PKL

Tujuan yang ingin dicapai dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut :

1. Melatih mahasiswa untuk dapat belajar di lapangan atau di luar lingkungan kampus.

2. Meningkatkan wawasan dan kemampuan mahasiswa C. Manfaat Kegiatan PKL

Manfaat yang didapatkan dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ini, diharapkan bisa lebih menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa yang nantinya dapat di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

(10)

KELAS I SAMARINDA

A. Tinjauan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda beralamat di Jl. P.M. Noor No 2, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Unit Pelaksana Teknis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dipimpin oleh seorang Kepala Stasiun.

Secara umum sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda berupa Gedung Kantor, Laboratorium Karantina Tumbuhan dan Karantina Hewan, Green House yang terletak di lingkungan kantor induk Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda, Pos Pelabuhan Sungai Samarinda, Gedung Kantor Wilayah Kerja Palaran, Instalasi Karantina Hewan Ruminansia Besar dan Gedung kantor Wilayah Kerja Bontang.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mempunyai Wilayah Kerja yaitu :

a. Pelabuhan Sungai Samarinda. b. Terminal Peti Kemas Palaran. c. Kantor Pos Samarinda. d. Bandar Udara Temindung. e. Pelabuhan Laut Bontang. f. Pelabuhan Laut Sangatta.

(11)

Jumlah personil fungsional yang terbatas, baik tenaga teknis karantina tumbuhan / POPT ahli dan terampil maupun tenaga teknis karantina hewan/medik dan paramedik veteriner, maka penempatan sumber daya manusia (SDM) belum merata di semua wilayah kerja tersebut.

Tindakan operasional yang dilakukan oleh petugas Karantina : a. Pemeriksaan e. Penahanan

b. Pengasingan f. Penolakan c. Pengamatan g. Pemusnahan d. Perlakuan h. Pembebasan B. Struktur Organisasi SKP Kelas I Samarinda

Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor :22/Permentan/OT.140/2008, tanggal 18 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Karantina Pertanian.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari kepala Stasiun Karantina Pertanian, Kepala Urusan Tata Usaha, Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional, sedangkan kelompok jabatan Fungsional baik itu Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengendali Oorganisme Pengganggu Tumbuhan Ahli/Terampil bertanggung jawab langsung kepada Kepala Stasiun Koordinator Jabatan Fungsional Karantina Hewan & Karantina Tumbuhan.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dipimpin oleh kepemimpinan Bapak Syamsu Alam, SP. M.Si, Se orang Karantinawan dengan pengalaman yang luas dibidangnya. Dalam menjalankan tugas hariannya, Kepala Stasiun dibantu oleh Kepala Urusan Tata Usaha, Kepala Sub-Seksi Pelayanan

(12)

Operasional dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Pegawai Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda pada tahun 2016 berjumlah 46 orang yang terdiri dari 3 orang pegawai struktural, 24 pegawai teknis, 9 orang pegawai administrasi, 3 orang penjaga malam dan 6 orang cleaning service. Data pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dapat dilihat pada Tabel 1 dilampiran.

C. Visi dan Misi

Visi dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah Karantina yang Tangguh, Profesional dan terpercaya. Misinya adalah sebagai berikut: - Melindungi Kelestarian Sumber Alam hayati hewan dan tumbuhan.

- Mendukung keberhasilan program pengembangan agribisnis dan peningkatan ketahanan pangan nasional.

- Memfasilitasi kelancaran perdagangan atau pemasaran produk agribisnis. - Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.

- Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan. D. Tugas Pokok

Tugas pokok Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda tercantun pada keputusan Menteri Pertanian Nomor: 22/Permentan/OT.140/ 4/2008, tanggal 18 April 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Karantina Pertanian, Kedudukan tugas pokok dan fungsinya.Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Stasiun Karantina yang berkedudukan di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian di Jakarta.

(13)

umum adalah melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati. Perkarantinaan adalah upaya pencegahan masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dan Hama Penyakit Hewan Karantina dari luar negeri ke dalam wilayah Republik Indonesia, pencegahan tersebarnya dari suatu area lain di dalam wilayah Republik Indonesia, atau keluarnya keluar negeri. Adapun uraian tugas struktur Organisasi di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah:

1. Kepala Stasiun

a. Koordinasi, integrasi, dan singkronisasi di lingkungan Organisasi maupun intansi lain sesuai denagan bidang tugasnya.

b. Mengawasi pelaksanaan tugas yang ada di bawahnya agar tidak terjadi penyimpangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan Undang-undang yang berlaku.

c. Bertanggung jawab memimpin, mengkoodinasikan serta memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas.

d. Mengikuti dan mematuhi petunjuk dan betrtanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

2. Urusan Tata Usaha

Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, urusan rumah tangga dan administrasi persuratan.

3. Sub-seksi Pelayanan Operasional

Melakukan pemberian pelayanan operasional Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan, pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati dan sarana teknik, serta pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan

(14)

dibidang karantina hewan dan karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Medik Veteriner Mempunyai Tugas Melaksanakan Tindakan Karantina Hewan 8P mulai dari pemeriksaan sampai membuat suatu keputusan diagnosa yang sesuai dangan fungsi 8P.

b. Paramedik Veteriner Mempunyai Tugas Membantu pemeriksaan sampai proses pemeriksaan di laboratorium, dan turut serta mempelancar proses fungsi 8P.

5. Tugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)

a. Melaksanakan pemeriksaan, pengasingan, pengamanan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (Tindakan Karantina Tumbuhan 8P).

b. Melaksanakan pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan.

c. Melaksanakan pembuuatan koleksi Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina.

d. Mengelola laboratorium karantina tumbuhan, tanaman pangan, holtikultura, dan tanaman perkebunan.

e. Melaksanakan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas Pokok dan Fungsi Karantina Hewan

(15)

ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

b. Mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

c. Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah Negara Republik Indonesia.

Tugas Pokok dan Fungsi Karantina Tumbuhan

a. Mencegah masuknya organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri kedalam wilayah Negara Republik Indonesia.

b. Mencegah tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dari suatu area ke area lain dalam wilayah Negara Republik Indonesi.

c. Mencegah keluarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan tertentu dari wilayah Negara Republik Indonesia apabila negara tujuan

menghendakinya.

E. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Samarinda.

- Alamat : Jl.P.M.Noor No.2 Sempaja - Kelurahan : Sempaja Selatan

- Kecamatan : Samarinda Utara - Kota : Samarinda - Provinsi : Kalimantan Timur

Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai tanggal 03 Maret - 3 Mei 2016. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada saat PKL dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(16)

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang

No Kegiatan Lokasi Tanggal

1 Perkenalan SKP Kelas I Samarinda 03 - 04 Maret 2016 2 Praktek Kegiatan Administrasi SKP Kelas I Samarinda 07 - 11 Maret 2016

3

Praktek Lapangan Karantina Hewan

- Pelabuhan Sungai Samarinda.

- Terminal Peti Kemas Palaran. - Kantor Pos Samarinda. - Bandar Udara Temindung.

14 - 18 Maret 2016

4 Praktek Laboratorium

Karantina Hewan SKP Kelas I Samarinda 21 - 25 Maret 2016

5 Praktek Lapangan Karantina Tumbuhan

- Pelabuhan Sungai Samarinda. - Terminal Peti Kemas Palaran. - Kantor Pos Samarinda. - Bandar Udara Temindung.

28 Maret s/d 1 April 2016 6 Praktek Laboratorium

Karantina Tumbuhan SKP Kelas I Samarinda 04 - 08 April 2016

7 Praktek Lapangan Karantina Tumbuhan

- Pelabuhan Sungai Samarinda. - Terminal Peti Kemas Palaran. - Kantor Pos Samarinda. - Bandar Udara Temindung.

11 - 15 April 2016

8 Praktek Laboratorium

Karantina Tumbuhan SKP Kelas I Samarinda 18 - 22 April 2016 9 Evaluasi dan Pembuatan

(17)

BAB III

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Sistem Manajemen Administrasi di SKP Kelas I Samarinda 1. Tujuan

Untuk mengetahui sistem manajemen adminstrasi yang berupa membuat surat izin pegawai, membuat surat masuk dan keluar, membantu scan dokumen penting karantina dan print surat tugas karantina.

2. Dasar Teori

Sistem manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi layanan bidang adminstrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi kelancaran pada bidang lainnya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah di tentukan lebih dahulu. (Robinson, 2014).

3. Alat adalah sebagai berikut

Alat yang digunakan yaitu alat tulis dan buku catatan.

4. Prosedur Kerja Pada Sistem Manajemen Administrasi adalah: - Membantu mengetik surat izin pegawai karantina.

- Menulis surat masuk dan keluar.

- Scan dokumen penting karantina pertanian. - Print surat tugas pegawai karantina.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai dapat mengetahui langsung mengenai sistem manajemen administrasi dan mendapat pengalaman tentang penulisan surat masuk keluar, membuat surat perizinan pegawai, mengetahui

(18)

dokumen penting dan surat tugas pegawai karantina. 6. Pembahasan

Data yang dikelola oleh adiministrasi karantina pertanian merupakan data mengenai dokumen-dokumen perizinan pengguna jasa karantina, seperti surat pengiriman, surat bebas hama dan penyakit dari tempat asal tumbuhan maupun hewan.

B. Informasi fasilitas-fasilitas di SKP Kelas I Samarinda 1. Tujuan

Untuk mengetahui sarana dan prasarana penunjang kinerja dari staf-staf pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

2. Dasar Teori

Dengan adanya sarana dan prasarana seperti yang sudah dijelaskan di atas maka dapat menunjang kelancaran kegiatan Karantina Pertanian selain itu juga seluruh staf Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dapat bekerja dengan semaksimal mungkin. (Anonim, 2014)

3. Alat yang digunakan adalah:

Adapun alat yang digunakan yakni buku catatan, pulpen, dan kamera. 4. Prosedur Kerja

- Mengamati langsung sarana dan prasarana yang terdapat di SKP kelas I samarinda.

- Berdiskusi langsung dengan staf Karantina Pertanian mengenai fungsi dari fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di Stasiun Karantina Pertanian.

(19)

5. Hasil yang dicapai

Mengetahui jumlah dari setiap fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di ruang lingkup karantina pertanian diantaranya:

- 2 lab - 3 gedung - 1 mes - 1 mushola - 4 kamar mndi (wc) - 2 green house - Mobil - Motor 6. Pembahasan

Fasilitas-fasilitas yang ada di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda ada beberapa sarana dan prasarana antara lain :

1) Sarana berupa: - Gedung Kantor - Mes

- Musholla

- Kamar mandi ( WC) - Lapangan olah raga

- Laboratorium Karantina Tumbuhan dan Karantina Hewan

- Green House yang terletak dilingkungan kantor induk Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

- Pos Pelabuhan Sungai Samarinda - Wilayah Kerja Palaran

(20)

- Instalasi Karantina Hewan Ruminansia Besar - Gedung kantor Wilayah Kerja Bontang 2) Prasarana berupa:

- Mobil

- Kendaraan motor untuk staf dan pegawai

C. Pemeriksaan Dokumen (Sertifikat, surat penugasan dan lain-lain) 1. Tujuan

Untuk mengetahui kelengkapan isi sertifikat yang berupa sertifikat Karantina Hewan maupun sertifikat Karantina Tumbuhan.

2. Dasar Teori

Pemeriksaan dokumen adalah serangkaian kegiatan yang memeriksa secara fisik yang berfungsi sebagai bukti ataupun kebenaran isi dokumen yang sifatnya tertulis dan tercetak dapat di pakai sebagai bukti ataupun keterangan selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap kebenaran isi dokumen melalui pemeriksaan fisik. (Anonim , 2013).

1. Alat yang digunakan adalah:

Adapun alat yang digunakan yakni buku catatan dan alat tulis.

2. Prosedur Kerja

- Memeriksa formulir dokumen operasional karantina hewan dan formulir dokumen operasional karantina tumbuhan.

- Berdiskusi langsung dengan pejabat fungsional karantina hewan maupun karantina tumbuhan.

(21)

3. Hasil yang Dicapai

Mengetahui beberapa formulir sertifikat operasional karantina hewan dan formulir sertifikat operasional karantina tumbuhan yang kami dapat meliputi:

1) Formulir sertifikat Karantina Hewan:

- KH.1 (Permohonan Pemeriksaan Hewan Atau Komoditi Asal Hewan kepada karantina hewan. Diajukan paling lambat 2 hari sebelum mendatangkan atau memberangkatkan hewan atau komoditi asal hewan).

- KH.2 (Surat Penugasan Dari Karantina Kepada Petugas yang ditunjuk guna memeriksa hewan atau komoditi asal hewan). - KH.3 (Surat Keterangan Muatan/Mutasi Muatan).

- KH.4 (Surat Penolakan Bongkar, karena komoditi tersebut adalah komoditi yang tidak boleh masuk ke daerah tujuan atau transit). - KH.5 (Surat Persetujuan Bongkar Muatan, bongkar muatan

biasanya dilakukan Bea cukai atas persetujuan karantina saat transit atau pindah pesawat).

- KH.6 (Surat Persetujuan Muat).

- KH.7 (Surat Perintah Masuk Karantina hewan sementara, untuk daging biasanya proses karantina dilakukan di IKHS).

- KH.8a (Berita Acara Penahanan jika komoditi tersebut tidak memiliki dokumen yang lengkap. Pemilik diberikan waktu maximal 3 hari untuk melengkapinya).

- KH.8b (Berita Acara Penolakan Komoditi Masuk atau Keluar wilayah tersebut komoditi tersebut tidak boleh masuk atau keluar

(22)

wilayah).

- KH.8c (Berita acara pemusnahan, jika komoditi tersebut terbukti membawa penyakit Golongan 1 atau sudah melewati batas waktu untuk melengkapi dokumen).

- KH.9 (Sertifikat Kesehatan Hewan). - KH.10 (Sertifikat Sanitasi Produk Hewan). - KH.11 (Surat Keterangan Benda Lain). - KH.12(Sertifikat Pelepasan Karantina) 2) Formulir sertifikat Karantina Tumbuhan:

- DP-1 (Surat Tugas)

- DP-5 (Laporan Hasil pemeriksaan Administrasi)

- DP-7 (Laporan Pelaksanaan, pengawasan, kemasan kayu, pemeriksaan identitas dan pengujian keamanan PSAT)

- DP-12 (Permohonan) Persetujuan - KT 3 (Persetujuan) Bongkar Muat

- SP 1 (Laporan Pemasukan/pengeluaran (Permohonan)

- SP 7 (Surat Pemberitahuan tidak diperlukan tindakan karantina) - KT 2 (Persetujuan tindakan karantina)

- KT 8 (Berita acara pemusnahan)

- KT 9 (Sertifikat pelepasan karantina tumbuhan/ keamanan PSAT=Pangan Segar Asal Tumbuhan) - KT 10 PC (Phytosanitary certificate)

(23)

4. Pembahasan

Pemeriksaan dokumen meliputi surat perijinan karantina hewan dan karantina tumbuhan, sertifikat karantina hewan dan karantina tumbuhan, serta dokumen-dokumen pendukung lainnya.

Gambar tersebut dapat dilihat pada lampiran gambar 3 dan gambar 5. D. Penginputan Data Menggunakan Aplikasi E-Qvet

1. Tujuan

Untuk dapat mengetahui bagaimana cara memasukkan atau menginput data dari kegiatan tindakan Karantina Hewan menggunakan komputer.

2. Dasar Teori

Electronic System for Animal Quarantine (E-Qvet) adalah sistem yang digunakan Karantina Hewan untuk menginput data dari kegiatan tindakan karantina hewan yang dilakukan petugas karantina hewan dimana sebagai sarana bagi pusat karantina hewan untuk memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelum dirilis. (Anonim, 2014).

3. Alat yang digunakan

Adapun alat yang digunakan yakni buku catatan, alat tulis dan komputer.

4. Prosedur Kerja

- Berdiskusi langsung dengan Petugas Karantina Hewan - Mencatat informasi yang di dapatkan

(24)

5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai mengetahui output akhir E-QVet berupa pencetakan dokumen karantina seperti :

- Surat Penugasan (KH-2)

- Keterangan Muatan Hewan dan Produk Hewan (KH-3) - Penolakan Bongkar (KH-4)

- Persetujuan Bongkar (KH-5) - Persetujuan Muat (KH-6)

- Perintah Masuk Karantina Hewan (KH-7) - Berita Acara Penahanan (KH-8a) - Berita Acara Penolakan (KH-8b) - Berita Acara Pemusnahan (KH-8c) - Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-9) - Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH-10) - Surat Keterangan untuk Benda Lain (KH-11) - Sertifikat Pelepasan (KH-12).

6. Pembahasan

Dengan menggunakan aplikasi E-Qvet petugas di Karantina Hewan lebih mudah mengontrol lalu lintas komuditas yang masuk dan keluar Samarinda sehingga untuk penginput data-data kegiatan lebih mudah dan lebih cepat dilaksanakan.

E. Pemeriksaan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan/Hama Penyakit Hewan Karantina

1. Tujuan

Dapat mengetahui bagaimana cara Mencegah masuknya hama dan penyakit yang dibawa oleh pengguna jasa dari luar maupun dalam

(25)

wilayah samarinda. 2. Dasar Teori

Setiap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, yang dibawa atau di kirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia atau yang akan dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia wajib:

- Dilengkapi sertifikat kesehatan hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan dari Negara asal atau Negara transit.

- Melalui tempat tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

- Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat tempat pemasukan dan pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina. (Anonim, 2008)

3. Alat yang digunakan adalah:

Alat yang digunakan yaitu berupa alat tulis dan kamera. 4. Prosedur Kerja

- Pemeriksaan Langsung dilakukan di tempat - tempat pemasukan dan pengeluran.

- Melakukan verifikasi dan pemeriksaan dokumen (kelengkapan, kebenaran, kesesuaian, keaslian dan keabsahan dokumen).

- Setelah pengambilan data, lakukan pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan lapangan ini meliputi Pemeriksaan kesehatan secara fisik, Jika terdapat indikasi atau gejala Hama Penyakit Hewan Karantina, maka dilakukan tindakan lanjutan yaitu pemeriksaan Laboratorium, namun jika tidak ditemukan indikasi atau gejala Hama

(26)

Penyakit Hewan Karantina maka dapat diberikan surat pembebasan. 5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dcapai dalam pemeriksaan Hama Penyakit Hewan Karantina adalah mengetahui bagaimana cara pemeriksaan dilapangan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kesehatan serta tindakan karantina lanjutan untuk mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina dari luar daerah samarinda.

6. Pembahasan

Pemeriksaan lapangan ini yaitu berupa Pemeriksaan kesehatan secara fisik,Jika terdapat indikasi atau gejala Hama Penyakit Hewan Karantina, maka dilakukan tindakan lanjutan yaitu pemeriksaan Laboratorium,namun jika tidak ditemukan indikasi atau gejala Hama Penyakit Hewan Karantina maka dapat diberikan surat pembebasan.

Gambar tersebut dapat dilihat pada lampiran gambar 6. F. Pemeriksaan Laboratorium (Uji Rose Bengal Test)

1. Tujuan

Tujuannya untuk mengetahui tindakan-tindakan karantina yang dilakukan didalam laboratorium.

2. Dasar Teori

Uji Rose Bengal Test merupakan uji dengan menggunakan antigen yang direaksikan dengan reagen Rose Bengal Test. Hasil positip ditunjukan oleh adanya reaksi aglutinasi (sero positif) dan untuk mengetahui ternak terinfeksi atau tertular bakteri brucella.(Guswantoro, 2015)

(27)

3. Alat dan Bahan

- Alat : Tabung Vacutainer, Centrifuge, Kapas Beralkohol, Micro tube, Tabung Reaksi, Micropipet, Plate Cawan Micro, Tisu.

- Bahan : Serum darah dalam tabung Vacutainer 4. Prosedur Kerja

- Bersihkan Plate cawan micro yang akan di gunakan dengan kapas beralkohol kemudian keringkan.

- Serum darah yang akan di uji di teteskan sebanyak 25µL antigen RBT

- Serum darah dan antigen di aduk dengan cara menggonyangkan cawan micro secara diagonal selama 4 menit dengan manual.

- Baca reaksi jika Positif maka di tandai dengan butiran seperti pasir dengan tepi pinggir melebar yang di bentuk oleh partikel aglutirasi sedangkan yang Negatif tidak adanya butiran pasir tetapi polos dan warna lebih keungu muda.

5. Hasil yang Dicapai

Setelah melihat secara langsung proses pengujian Rose Bengal Test diLaboratorium, maka kami dapat mengetahui cara pengujian dan hasil dari sampel darah sapi terbukti negatif terinfeksi atau tertular dari bakteri brucella.

6. Pembahasan

Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan oleh kuman Brucella sp. Penyakit ini merupakan penyakit penting di Indonesia yang dapat menular ke manusia (zoonotik). Dengan

(28)

uji RBT Usaha pencegahan dan pengendalian terhadap Brucellosis sapi pada umumnya terfokus pada pemberantasan penyakit dengan mengendalikan populasi sapi bebas dari agen penyakit. (Ratna, 2013) G. Penginputan Data Menggunakan Aplikasi E-Plaq

1. Tujuan

Untuk dapat mengetahui bagaimana cara memasukkan atau menginput data dari kegiatan tindakan Karantina Tumbuhan menggunakan Komputer.

2. Dasar Teori

Aplikasi Electronic System for Plant Quarantine (E-Plaq) merupakan sistem yang digunakan Karantina Tumbuhan untuk menginput data-data kegiatan tindakan Karantina Tumbuhan yang dilakukan petugas Karantina Tumbuhan baik terhadap komuditas yang masuk , komuditas yang keluar, ekspor serta impor yang melalui, Karantina Pertanian. (Anonim, 2014). 3. Alat yang digunakan adalah:

Alat yank digunakan yaitu berupa Alat Tulis dan Kamera. 4. Prosedur Kerja

- Berdiskusi langsung dengan Petugas Karantina Tumbuhan - Mencatat informasi yang di dapatkan

5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai mengetahui didalam sistem E-plaq terdapat data-data berupa informasi yang harus di isi yaitu :

- Data Komoditas / Pengguna Jasa. - Surat Tugas ( DP 1).

(29)

- Laporan Pelaksanaan/Pengawasan.

- Pemeriksaan Fisik/ Kesehatan Media Pembawa/ Kemasan Kayu - Pemeriksaan Identitas dan Pengujian Keamanan PSAT ( DP 7). - Sertifikat Pelepasan Karantina Tumbuhan ( KT 9).

- Pemberian Kwitansi. 6. Pembahasan

Dengan menggunakan aplikasi Electronic System for Plant Quarantine petugas di Karantina Tumbuhan lebih mudah mengontrol lalu lintas komuditas yang masuk dan keluar Samarinda sehingga untuk penginput data-data kegiatan lebih mudah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan sebelum diliris.

H. Pendataan Tumbuhan (Manifest) 1. Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana melakukan pemeriksaan data bagian tumbuhan yang dilakukan diwilayah kerja kantor pos samarinda.

2. Dasar Teori

Manifest merupakan data mengenai komoditas pertanian yang datang melalui expedisi barang muatan container dan kapal laut dengan demikian semua barang ekspor maupun impor yang dibawa oleh pengguna jasa akan terdata. (Anonim, 2012).

3. Alat yang digunakan adalah:

Alat yang digunakan yaitu berupa Buku catatan, pulpen dan Kamera. 4. Prosedur Kerja

- Berdiskusi langsung dengan Petugas Karantina Tumbuhan yang bertugas di Kantor Pos.

(30)

- Mencatat informasi yang di dapatkan. 5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai mendapatkan informasi berupa data yang berisi : jenis komoditas, nama pengirim, nama penerima, Berat komoditas, Nama kapal muatan yang digunakan.

6. Pembahasan

Pengambilan Manifest merupakan pengambilan data mengenai komoditas pertanian yang datang melalui expedisi barang muatan kontainer kapal laut. yang diperlukan sebagai informasi untuk melakukan pemeriksaan media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina tentang jenis dan jumlah media pembawa yang ada didalam kapal. Jika semua data telah didapat maka data tersebut dibutuhkan untuk menginput ke dalam sistem Electronic System for Plant Quarantine dan selanjutnya data tersebut dibuat untuk dokumen Karantina.

Gambar tersebut dapat dilihat pada lampiran gambar 7 dan gambar 8. I. Pengawasan Fumigasi

1. Tujuan

Untuk mengetahui tindakan-tindakan dalam pengawasan fumigasi. bagaimana cara pengawasan fumigasi dimana yang kami lakukan hanya ikut mengawasi dalam pengawasan tersebut, yang bertujuan untuk membunuh hama seperti serangga dan rayap.

2. Dasar Teori

Fumigasi dari kata dasar dalam bahasa Inggris, fume yang berarti asap. Fumigasi adalah salah satu teknik pengendalian hama dengan cara mengaplikasikan fumigan atau gas beracun pada ruang kedap udara

(31)

dengan dosis dan temperatur tertentu selama waktu tertentu. (Anonim, 2013)

3. Alat yang digunakan adalah:

Alat yang digunakan yaitu berupa Buku catatan, pulpen dan Kamera. 4. Prosedur Kerja

- Ikut langsung mengawasi pengawasan fumigasi bersama petugas Karantina Tumbuhan di PT.Rimba Raya Lestari.

- Berdiskusi langsung dengan Petugas Karantina Tumbuhan. - Mencatat informasi yang di dapatkan.

5. Hasil yang Dicapai

Mengetahui bukti-bukti bahwa telah dilakukannya fumigasi oleh perusahaan tersebut, dengan cara melihat sertifikat fumigasi oleh perusahaan fumigant dan alat yang digunakannya.

6. Pembahasan

Fumigasi merupakan tindakan yang peranannya tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan ekspor, karena setiap barang yang akan di ekspor harus disertai dengan sertifikat fumigasi sebagai bukti bahwa barang/komoditi tersebut telah terbebas dari serangan hama seperti rayap.

Gambar tersebut dapat dilihat pada lampiran gambar 9 dan gambar 10. J. Pemeriksaan Media Pembawa Organisme Penganggu Tumbuhan/

Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina 1. Tujuan

Dapat mengetahui bagaimana cara Mencegah masuknya hama dan penyakit yang dibawa oleh pengguna jasa dari luar maupun dalam wilayah samarinda.

(32)

2. Dasar Teori

Setiap media pembawa Organisme Penganggu Tumbuhan/ Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, yang dibawa atau di kirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia atau yang akan dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia wajib:

- Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan (phytosanitari certifcate) dari negar asal dan Negara transit bagi tumbuhan dan bagian-bagian tumbuhan, kecuali media pembawa yang tergolong benda lain. - Melalui tempat-tempat pemasukan yang ditetapkan-Dilaporkan dan

diserahkan kepada petugas Karantina Tumbuhan ditempat-tempat pemasukan untuk keperluan tindakan karantina. (Anonim, 2015) 3. Alat yang digunakan adalah:

Alat yang digunakan yaitu berupa buku catatan, pulpen dan Kamera. 4. Prosedur Kerja

- Pemeriksaan Langsung dilakukan di tempat-tempat pemasukan dan pengeluran.

- Melakukan verifikasi dan pemeriksaan dokumen (kelengkapan, kebenaran, kesesuaian, keaslian dan keabsahan dokumen).

- Setelah pengambilan data, lakukan pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan lapangan ini meliputi pemeriksaan kesehatan secara fisik, Jika terdapat indikasi atau gejala Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, maka dilakukan tindakan lanjutan yaitu pemeriksaan Laboratorium, namun jika tidak ditemukan indikasi atau gejala Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina maka dapat

(33)

diberikan surat pembebasan. 5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dcapai dalam pemeriksaan hphk adalah mengetahui bagaimana cara pemeriksaan dilapangan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kesehatan serta tindakan karantina lanjutan untuk mencegah masukx hphk dari luar daerah samarinda.

6. Pembahasan

Pemeriksaan lapangan ini meliputi Pemeriksaan kesehatan secara fisik, Jika terdapat indikasi atau gejala Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, maka dilakukan tindakan lanjutan yaitu pemeriksaan Laboratorium, namun jika tidak ditemukan indikasi atau gejala Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina maka dapat diberikan surat pembebasan.

Gambar tersebut dapat dilihat pada lampiran gambar 2 dan gambar 4. K. Pemeriksaan Laboratorium Hasil Pemantauan Organisme Pengganggu

Tumbuhan/Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina 1. Tujuan

Tujuan untuk mengetahui tindakan lanjutan yang dilakukan dilaboratorium setelah pemeriksaan dilapangan.

2. Dasar Teori

Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2000 , tujuan mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi dokumen dan mendeteksi Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, status kesehatan dan sanitasi media pembawa, atau kelayakan sarana dan prasarana karantina dan alat angkut. (Hatta, 2016).

(34)

3. Alat dan Bahan

- Alat : Mikroskop, tabung reaksi, Jarum jahit, plate cawan. - Bahan : Sampel tumbuhan karantina.

4. Prosedur Kerja

- Ambil sampel dari media pembawa - Cuci dengan Klorox 1% selama 2 menit

- Cuci dengan Aquades selama 1 menit sebanyak 2x

- Plating di atas kertas filter paper / kertas Blotter yang sudah di basahi dengan air steril Inkubasi ± 3-7 hari.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai adalah mengetahui beberapa tindakan didalam laboratorium.

6. Pembahasan

Setelah pemeriksaan laboratorium Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yaitu setiap media pembawa hama dan Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina yang dimasukkan, dibawa atau dikirim dari satu area ke area lain di dalam maupun dari luar wilayah samarinda. Wajib dikenakan tindakan karantina agar mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit dan organisme pengganggu.

L. Pembersihan Alat-alat Laboratorium 1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah membersihkan alat-alat laboratorium yang telah digunakan.

2. Dasar Teori

(35)

yang penting dalam kegiatan laboratorium. Perhatian kepada kebersihan barang-barang tersebut biasanya ditingkatkan dan disesuaikan dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran yang diperlukan dan rendahnya konsentrasi analit yang akan ditentukan. (Anonim, 2016) 3. Alat dan Bahan

- Alat : Tissue, Kain Lap. - Bahan : Air Bersih, Alkohol. 4. Prosedur Kerja

- Siapkan alat dan bahan.

- Bersihkan alat-alat laboratorium yang telah digunakan dengan alkohol dan air bersih.

- Masukkan alat-alat yang telah dibersihkan ke dalam alat inkubasi. - Simpan alat yang telah di inkubasi ke dalam ruang penyimpanan. 5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari pembersihan peralatan laboratorium agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap digunakan kembali. 6. Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan setelah alat-alat yang digunakan untuk kegiatan uji Laboratoruim.

(36)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Stasiun Karantina Pertanian kelas I Samarinda dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat memahami tugas pokok dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

2. Mahasisawa dapat memahami dan mempraktikkan prosedur kerja tindakan-tindakan karantina yang di lakukan oleh petugas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

B. Saran

Adapun saran yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah :

1. Perlu dilakukan penambahan mata kuliah menganai tindakan karantina hewan maupun karantina tumbuhan khususnya untuk program studi manajemen lingkungan.

2. Memberikan pemahaman kepada setiap pendamping mahasiswa PKL baik dari pihak kampus maupun instansi terkait, agar lebih memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktikkan setiap tindakan-tindakan karantina.

(37)

Anonim,2013. Pengertian Dokumen http://mamanssuparman .blogspot. co.id/2013 /08/pengertian-dokumen-dan-jenis-dokumen.html (diakses 14 Mei 2016) Anonim.2013.Pengertian Fumigasi.https://gahsanthika.wordpress.com /2013 /05/02/sertifikat-fumigasi/ (diakses 16 Mei 2016)

Anonim.2016.Cara membersihkan alat laboratorium http://majabintang.com /index.php/100-article/tentang-kimia-lain/126-cara-membersihkan-peralatan-laboratorium.

(diakses 17 Mei 2016)

Anonim.2014. Bidang Informasi qvet dan

E-plaq.http://karantinapertanian.go.id/E -qvet/E-plaq/. Anonim.2012.Pengertianmanifest

http://www.cuorircargo.blogspot.com/ (diakses 14 Mei 2016)

Robinson,E 2014. Administrasi perkantoran

http://tentang.administrasi.Perkantoran edwinrobinson.blogspot.com. (diakses 20 Mei 2016)

Guswantoro,A,J 2015.Uji Rose Bengal Test http://Pertanian,slemankab.go.id/uji-rose-bengal-test-di-sleman/

(diakses 17 Mei 2016)

Hatta, 2016. Perdangangan Internasional Aspek Hukum dan Non Hukum

http://PerdanganganInternasionalDalamSistemGATTdanWTO:Aspek-AspekHukumdanNonHukum.PTRefikaAditama,Jakarta,2006 (diakses 15 Mei 2016) Ratna,M.2013.PengertianBruceollosishttp://www.slideshare.net/MaulidaRatri/bru ceollosis-adalah-penyakit-reproduksi-menular-ruminansia-yangdisebabkan-oleh-kuman-brucella-sp (diakses 17 Mei 2016)

(38)
(39)
(40)

Tabel 1. Data Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

NO NAMA / NIP JABATAN PANGKAT / GOLONGAN

1 Syamsu Alam, SP , M.Si NIP. 196105061983031004

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

Pembina / IV-a 2 Waluyo Sugiharto, SH

NIP. 195810311993031001

Kepala Sub. Bagian Tata

Usaha Penata Tk.1 / III-d 3 Drh. Ozy Fachrurrozie,MM

NIP. 198311112009121002

Kepala Subseksi Pelayanan

Operasional Penata / III-c 4 Drh. Joko Touryanto

NIP. 195603151993031001 Medik Veteriner Muda Penata Tk.1 / III-d 5 Drs. Bambang Agus Priyanto

NIP. 195808171998031002 Administrasi Umum Penata Tk.1 / III-d 6 Aang Nuroni, SP

NIP. 197706072002121001 Fungsional Umum Penata / III-c 7

Sumiyati Sudono, S.Hut.MP

NIP. 197601272006042015 Administrasi Umum Penata / III-c 8 Siti Purnama, SE

NIP. 197109052006042015 Bendahara Penerimaan Penata / III-c 9 Adung Karyanto, SP

NIP. 196703291998031006 Bendahara Pengeluaran Penata Muda Tk.1 / III-b 10 Meilani Nurhayati, SE

NIP. 197805032007012001 Fungsional Umum Penata / III-c 11 Alimudin, SP , MP NIP. 197904032008011009 Koordinator Jabatan Fungsional KT Penata / III-c

12

Zahruddin Nur, SP

NIP. 198204282008011006 Fungsional Umum Penata Muda Tk.1 / III-b 13 Drh. Painem

NIP. 198012022009122002 Medik Veteriner Muda Penata / III-c 14 Drh. Muthohar Udin

NIP. 198311112009121002 Medik Veteriner Muda Penata / III-c 15 Yekti Choiriyah, SP

NIP. 197301302008012008 POPT Ahli Pert ama Penata Muda / III-a 16 Mochammad Fauzi, SP

NIP. 198007182009011011 POPT Ahli Pertama/PPK Penata Muda / III-a 17 H. Muhammad Ismail NIP. 197201301995031001 Koordinator Jabatan Fungsional KH Penata Muda Tk.1 / III-b 18 M. Usria Haqqa

NIP. 196909281998031001

Paramedik Veteriner

Lanjutan Penata Muda / III-a 19 Sri Endang Purwanti, SP NIP. 198402082011012017 Fungsional POPT Ahli Penata Muda / III-a 20 Noor Sabbah, A.Md NIP. 198308072008012008 Paramedik Veteriner Lanjutan Penata Muda / III-a 21 Noor Hidayah

NIP. 197209062000032001

Paramedik Veteriner

Lanjutan Penata Muda / III-a 22 Cici Perestia Wati, A. Md

NIP. 198505292008012004

Paramedik Veteriner

Lanjutan Penata Muda / III-a 23 Hadi Waluyo

NIP. 197410202005011001

Paramedik Veteriner

Pelaksana Pengatur Tk.1 / II-d 24 Suhendi Saputra, A. Md

NIP. 198506042011011015

Paramedik Veteriner

Pelaksana Pengatur Tk.1 / II -d 25 Karica Siwi

NIP. 198602252005012001 POPT Terampil Pengatur Tk.1 / II -d 26 Rahmat Efendi, A. Md

NIP. 198204122009121004

Paramedik Veteriner

Lanjutan Penata Muda / III-a 27 Ari Rosandialah

NIP. 198112092006041001 Fungsional Umum Penata Muda / III-a 28 Jumsar Saheruddin

NIP. 197707172006041017 POPT Terampil Pengatur II-c 29 Muhammad Nasir NIP. 197912032008121001 POPT Terampil Pengatur II-c

(41)

Tabel 1. lanjutan

30 Erlyta Murianingsih, A,Md NIP. 198402262009122005

Fungsional Umum Pada Sub Seksi Pelayanan Operasional

Pengatur Tk.1 / II -d

31 Sukarno

NIP. 197404032005011001 Fungsional POPT Pertama Pengatur II-c 32 Endro Sukurniawan

NIP. 197810062009121002 POPT Terampil

Pengatur Muda Tk.1/ II -b

33 Maya Purnama Ismayanti

NIP. 198705082009122004 POPT Terampil Pengatur Muda Tk.1/ II -b 34 Erwin Jaya Agus, SE

NIP. `197505122012121002 Fungsional Umum Penata Muda / III-a 35 FathiyahNoor Jannah

NIP. 199306272014032001 Calon POPT Pengatur Muda / II-a 36 Mohamad Farid Rifaldi

NIP. 199208042014031001 Calon POPT Pengatur Muda / II -a 37 Drh Pradipta Hendra Saputra

(42)

Gambar 2. Pemeriksaan Media Gambar 3. Pemeriksaan Dokumen Pembawa di Pelabuhan

Sungai Samarinda

Gambar 4. Pemeriksaan Media Gambar 4. Pemberian Dokumen Untuk Pembawa OPT/OPTK Keberangkatan Media Pembawa ke Luar Daerah

(43)

Gambar 6 . Pemeriksaan Media Gambar 7. Pelabuhan Peti Kemas Pembawa HPH/HPHK Palaran

Gambar 8. Pengambilan Sampel Gambar 9. Pengawasan Fumigasi Media Pembawa PT. TIMBA RAYA

(44)

Gambar 10. Pendataan Media Pembawa yang akan di Fumigasi

Gambar

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian
Tabel 1. Data Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
Tabel 1. lanjutan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal maka benda yang akan diuji sebaiknya di ratakan pada bagian permukaan dengan

Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan mulai dari tanggal 19 Agustus 2015. Praktik mengajar dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan mahasiswa dan pihak sekolah

Wilayah tersebut telah berkembang menjadi kawasan pemukiman yang paling besar di distrik itu dan sekaligus menjadi pusat perdagangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari

Komposit poliester berpenguat hibride partkel arang sekam padi dan kalsit memiliki sifat mekanik tertinggi di peroleh pada fraksi volume 50:15:35 yaitu sifat

Masalah yang dapat diidentifikasi ialah pengaruh daun bangunbangun dalam menaikkan imunitas tubuh, untuk melihat pengaruh daun bangunbangun terhadap imunitas tubuh

Beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain : Prevalensi Depresi dan Gambaran Stressor Psikososial pada Remaja Sekolah Umum

Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan Batasan Pencemaran Lingkungan, Akar permasalahan, jenis, dan sumber pencemaran

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.. Itu saya rasa hal yang perlu kita pertimbangkan bersama, barns kita bahas. Yang kedua, dari Pak Mitro tidak. perlu ada penegasan penjaminan. Karena