• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDRA AGUSTINA FIRMANSAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDRA AGUSTINA FIRMANSAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

INDRA AGUSTINA FIRMANSAH 102191146

Dibawah bimbingan :

H. Abdul Narlan, M.Pd. dan Dr. H. Cucu Hidayat, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

2014

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alat bantu karet terhadap renang gaya dada menggunakan metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes renang gaya dada 50 meter. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswi kelas XI AP1 SMK Periwatas Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang menggunakan teknik

total sampling. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, alat bantu karet berpengaruh secara

berarti terhadap renang gaya dada.

Kata Kunci : Pengaruh, alat bantu, karet, dan renang gaya dada.

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the rubber tool toward breaststroke swimming using the experimental method. The instrument used was a 50-meter breaststroke swimming test. Population and sample of this study was student of class XI AP1 SMK Periwatas Tasikmalaya academic year 2013/2014 as many as 20 people using total sampling technique. This study concluded that, rubber tool significantly affect toward breaststroke swimming.

Keywords : Effects, tools, rubber, and breaststroke swimming.

A. PENDAHULUAN

Sebagaimana telah diketahui, bahwa olahraga pada hakikatnya bukan hanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan saja, tetapi juga bertujuan untuk meraih prestasi dalam olahraga. Tidak mudah untuk melahirkan seorang atlet yang mampu berprestasi tinggi.

(2)

Perlu waktu dan kerja keras untuk mewujudkannya, salah satunya adalah pembinaan yang berkesinambungan. Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam masa pembaharuan dan pembangunan sekarang ini untuk memecahkan berbagai masalah dalam berbagai bidang, termasuk bidang keolahragaan.

Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan, mata pencaharian, media kebudayaan, bahan tontonan, sarana pembinaan kesehatan, diplomasi dan tidak kalah pentingnya sebagai kebanggaan suatu negara atau bangsa. Sasaran utamanya adalah manusia secara keseluruhan, baik dalam segi jasmani maupun rohani. Subyek atau obyek olahraga adalah manusia dengan kemampuan fisik dan psikisnya untuk bereaksi. Dengan demikian, maka untuk mendapatkan prestasi yang tinggi, seseorang perlu dilatih kemampuan fisik dan psikisnya.

Tujuan utama dari olahraga adalah untuk mendapatkan kebugaran, dengan kata lain padahal ini adalah kebugaran yang menunjang ke arah positif (kesehatan). Banyak olahraga yang dapat dilakukan oleh setiap orang, salah satu yang paling banyak diminati/digemari adalah olahraga Renang, hal ini dikarenakan renang sangat bermasyarakat, selain itu juga mudah diperoleh dana banyak manfaat lainnya. Olahraga renang dewasa ini juga telah dijadikan/termasuk ke dalam kurikulum pembelajaran pada bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

Pembelajaran renang bagi siswa SMK selalu dimulai dengan pengenalan air yang bertujuan untuk menarik perhatian anak agar dapat menimbulkan minat, latihan bernapas karena cara bernafas yang salah pada waktu renang dapat menyebabkan gerakan teknik renang terganggu dan tidak baik, mengapung atau mengambang yang berguna untuk meningkatkan atau membiasakan sikap yang baik selain itu untuk melatih keseimbangan, menolak dan meluncur, latihan kaki, gerakan tangan dan cara bernapas.

Olahraga renang kini telah banyak mengalami kemajuan yang pesat dari sisi peminat, banyak sekolah-sekolah dikabupaten jombang yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler terutama olahraga renang, selain itu juga banyak berdiri perkumpulan-perkumpulan renang yang kini sudah banyak diminati oleh perenang dan ditangani pelatih yang terbaik untuk mencetak atlet renang yang berprestasi. Menurut Nenggala (2006 : 75) renang adalah “olahraga yang paling baik untuk sebagai aktivitas olahraga, karena renang adalah aktivitas yang melibatkan gerak semua organ tubuh baik untuk pertumbuhan kesehatan baik fisik maupun mental berupa ketahanan, kemampuan, dan kecepatan.”

Renang merupakan cabang olahraga yang berbeda jika dibandingkan dengan cabang olahraga pada umumnya. Olahraga renang dilakukan di air sehingga selain faktor gravitasi

(3)

bumi juga dipengaruhi oleh daya tekan air ke atas. Dalam keadaan normal (di darat) tubuh manusia dapat bergerak bebas di bawah pengaruh gravitasi, sedangkan di air kita harus belajar menyesuaikan gerakan dengan air. Hal tersebut menimbulkan gerakan-gerakan yang kelihatan aneh, kemudian tercipta gerakan yang dianggap paling menguntungkan. Gerakan tersebut kemudian menjadi gaya-gaya dalam renang. Sebagaimana dijelaskan Dwijowinoto (1997 : 2) sebagai berikut :

Renang akan berhubungan dengan media air, hal ini sangat berbeda dengan cabang-cabang olahraga lain, dimana medianya adalah tanah (lapangan) atau udara di sekitarnya. Olahraga renang tahanan yang dihadapinya adalah air, sedangkan cabang lain lari misalnya, tahanan (hambatan) yang dilawan adalah udara (angin) maka tahanan dalam renang lebih berat dibanding dengan lari. Perenang yang dapat memperkecil tahanan yang dihadapinya akan semakin cepat renangnya.

Renang yang biasa dilakukan oleh para perenang, yang juga selalu muncul dalam setiap lomba terdiri dari empat gaya, yang meliputi gaya bebas atau crawl stroke, gaya dada atau breast stroke, gaya kupu-kupu atau butterfly stroke, dan gaya punggung atau back stroke. Keempat gaya tersebut masing-masing mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri.

Gaya dada sering disebut gaya katak karena gerakannya meniru hewan tersebut. Gaya ini merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi, dimana posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak, sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) adalah jenjang pendidikan yang usia siswanya antara 15 – 18 tahun. Ini berarti usia peralihan dari remaja menuju dewasa. Keadaan seperti ini biasanya penuh dengan gejolak emosi labil yang timbul dari dalam dirinya, yang menuntut dia untuk selalu aktif dalam berbuat hal-hal yang ia sukai sekalipun di luar hal yang normal. Guru SMK dituntut untuk lebih profesional, yaitu mampu membimbing dan mengarahkan setiap gejolak emosi siswa labil yang dialaminya. Profesional dalam artian ini yaitu seorang guru harus mampu mendorong siswanya untuk tertarik mengikuti dan memahami yang akan diajarkan dan diarahkan oleh guru. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian siswa agar tertarik mengikuti pelajaran, yaitu guru harus

(4)

memiliki strategi dan dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah guru harus mampu memilih dan menerapkan alat bantu pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran.

Untuk mencapai keberhasilan yang maksimum dalam berlatih renang diperlukan beragam alat bantu latihan yang efektif. Alat bantu dapat mempertinggi pengajaran teknik gaya dan memaksimumkan pengaruh latihan. Penggunaan alat bantu latihan memecahkan rutinitas bagi atlet renang yang juga menguntungkan. Mutohir (1995 : 14) menjelaskan bahwa, “Alat bantu dalam pembelajaran pendidikan jasmani dalam melaksanakan pengajaran memegang peranan yang sangat penting untuk kelancaran jalannya proses belajar mengajar.” Dengan demikian, alat bantu pembelajaran atau latihan merupakan salah satu unsur pengajaran yang tidak bisa dipisahkan dari unsur-unsur pelajaran yang lainnya. Dengan adanya alat bantu latihan diharapkan memberikan pengaruh yang baik pada adaptasi sistem otot serta kelenturan gerak sendi yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi, khususnya renang gaya dada. Berkaitan dengan penelitian ini, jenis alat bantu yang digunakan adalah berupa karet, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kecepatan renang gaya dada.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan suatu penelitian dengan mengambil judul : “Pengaruh Alat Bantu Karet terhadap Renang Gaya Dada.” Adapun subjek dan objek yang akan diteliti adalah Siswi kelas XI AP1 SMK Periwatas Kota Tasikmalaya.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian yaitu one group pre–test dan post–tes design. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabel bebasnya adalah alat bantu karet dan variabel terikatnya adalah renang gaya dada.

Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi lapangan (field research) dengan cara melaksanakan observasi dan serangkaian tes serta studi kepustakaan. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah berupa tes renang gaya dada 50 meter. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswi kelas XI AP1 SMK Periwatas Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total

sampling.

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu observasi awal, menetapkan metode penelitian, menentukan populasi serta memilih dan menetapkan sampel, mempersiapkan instrumen penelitian, mengadakan tes awal, mengadakan proses latihan,

(5)

melaksanakan tes akhir, mengolah dan menganalisis data serta melakukan pengujian hipotesis, mengambil kesimpulan, dan pelaporan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini, untuk mengolah dan menganalisis data menggunakan rumus-rumus statistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat distribusi frekuensi, langkah-langkahnya adalah menentukan rentang, menentukan kelas interval, dan menentukan panjang interval

2. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing 3. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku 4. Menghitung varians dari masing-masing tes

5. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik 2 (Chi–kuadrat) 6. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik F

7. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak (uji t')

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan yaitu dari bulan Januari sampai bulan Maret 2014, dengan jumlah latihan sebanyak 16 kali pertemuan ditambah dengan dua kali tes yaitu tes awal (pre–test) dan tes akhir (post–test). Pelaksanaan kegiatan latihan dilakukan tiga kali setiap minggunya yaitu setiap hari Rabu, Jum’at, dan Minggu pada pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Penelitian dilakukan di SMK Periwatas Kota Tasikmalaya, yang beralamat di jalan Jend. A. Yani No. 118 Kota Tasikmalaya, sedangkan pengambilan data tes awal dan tes akhir dilaksanakan di kolam renang Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dari hasil tes renang gaya dada 50 meter yang diperoleh pada tes awal dan tes akhir, selanjutnya diolah dan dianalisis sesuai dengan rumus-rumus statistik. Data hasil tes tersebut dapat penulis deskripsikan dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

No Nama Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

1 Ajeng Wilda Fakriah 02.31 1.56 0.75

2 Almanda Firdaus 01.46 1.05 0.41

3 Ana Mardiana 03.00 2.05 0.95

4 Dede Risma 02.40 1.50 0.90

(6)

No Nama Tes Awal Tes Akhir Peningkatan 6 Dinda Permatasari 03.08 2.15 0.93 7 Eka Lasmini 03.25 2.18 1.07 8 Gina Hindasah 02.55 1.55 1.00 9 Indri Apriani 02.06 1.32 0.74 10 Neng Firda 03.04 2.40 0.64 11 Nia Kusniawati 03.35 2.45 0.90 12 Nur’aini 02.55 2.05 0.50

13 Puji Krisman Noor Alam 01.25 1.01 0.24

14 Risa Nurjanah Afrianti 02.55 1.69 0.86

15 Risti Rachmi Fauziah 02.06 1.35 0.71

16 Sri Endang Rahayu 03.01 2.05 0.96

17 Sri Rahayu 02.37 1.66 0.71

18 Syifa Nur Aulia 02.05 1.06 0.99

19 Tamara Mustika Sari 03.47 2.55 0.92

20 Tursiati 02.03 1.71 0.32

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Penghitungan Skor Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians

Agar data hasil penelitian sebagaimana pada Tabel 4.1 memberi makna, maka data tersebut diolah dan dianalisis dengan pendekatan statistik. Langkah pertama dalam pengolahan dan analisis data adalah mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing tes, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Hasil Penghitungan Skor Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Kedua Variabel Tes

Variabel Tes Nilai Rata-rata Simpangan Baku Varians

Tes Awal 242 0,54 0,2916

Tes Akhir 176 0,42 0,1764

b. Pengujian Normalitas Data

Untuk mengetahui normal tidaknya data penelitian, dilakukan pengujian normalitas data dengan menggunakan pendekatan chi-kuadrat ( 2) Setelah dilakukan penghitungan, hasilnya penulis sajikan pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Hasil Pengujian Normalitas Data Hasil Tes Kedua Variabel Tes

Variabel Tes Nilai χ2hitung Nilai χ2tabel ( = 0,05) Kesimpulan

Tes Awal 0,95 5,99 Normal

(7)

Tabel 3 menunjukkan bahwa distribusi χ2 pada taraf nyata ( ) = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3, semua angka χ2hitung lebih kecil dari χ2tabel. Hal ini menyatakan bahwa

data penelitian dari kedua variabel tes berasal dari distribusi normal. c. Pengujian Homogenitas Data

Agar hipotesis yang diajukan dapat diuji dengan rumus statistik uji t, maka data tersebut juga harus homogen. Pengujian homogenitas data dilakukan menggunakan rumus homogenitas (uji F). Untuk lebih jelasnya, hasil pengujian homogenitas data dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Hasil Pengujian Homogenitas Data Tes Kedua Variabel Tes

Variabel Tes Nilai Fhitung

Nilai Ftabel pada

( = 0,05) (20 , 20) Kesimpulan Tes Awal

1,65 2,12 Homogen

Tes Akhir

Berdasarkan tabel di atas, ternyata nilai Fhitung lebih kecil dari F tabel. Artinya, data hasil

tes awal dan tes akhir berasal dari distribusi yang homogen. Karena itu pengujian statistik selanjutnya dapat menggunakan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak (uji t').

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Sehubungan dengan data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, maka statistik yang digunakan adalah parametrik. Dengan demikian, untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian ditempuh analisis statistik dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak menggunakan uji t'. Adapun hasil pengujian hipotesis penelitian ini penulis sajikan pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5 Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel Tes t' hitung t' tabel 0,95 (19) Kesimpulan

Tes Awal

4,40 1,73 Signifikan

Tes Akhir

Kriteria pengujian hipotesis adalah terima hipotesis (Ho) apabila t' hitung < t' tabel dan

(8)

menunjukkan bahwa nilai t' hitung (4,40) lebih besar dari t' tabel (1,73) dan berada di luar daerah

penerimaan hipotesis. Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak pada taraf nyata = 0,05 dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Hal ini berarti bahwa alat bantu karet berpengaruh secara berarti terhadap renang gaya dada.

4. Pembahasan

Dalam menganalisis data hasil penelitian, sebelumnya perlu diadakan pencocokkan terhadap hipotesis penelitian yang diajukan. Hipotesis penelitian yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : “Alat bantu karet berpengaruh secara berarti terhadap renang gaya dada siswi kelas XI AP1 SMK Periwatas Kota Tasikmalaya.”

Dari hasil pengolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis, ternyata hipotesis tersebut hasilnya terbukti atau diterima. Diterimanya hipotesis tersebut diduga penggunaan alat bantu karet dalam latihan renang gaya dada berfungsi sebagai tahanan untuk meningkatkan power otot lengan. Adanya alat bantu latihan tersebut akan memberikan kemampuan terhadap siswa saat melakukan gerak kayuhan renang gaya dada. Power otot lengan yang baik dan kuat sangat dibutuhkan untuk mempercepat gerakan lengan yang mendorong pada gerakan tangan untuk melakukan dayungan atau kayuhan lengan. Apabila

power otot lengan baik, maka gerakan lengan semakin efisien dan waktu tempuh yang dicapai

perenang semakin minim sehingga perenang dalam menyelesaikan renang gaya dada dengan cepat.

Untuk mencapai keberhasilan yang maksimum dalam berlatih renang gaya dada diperlukan beragam alat bantu latihan yang efektif. Alat bantu dapat mempertinggi pengajaran teknik gaya dan memaksimumkan pengaruh latihan. Penggunaan alat bantu latihan memecahkan rutinitas bagi atlet renang yang juga menguntungkan.Dengan demikian, metode alat bantu karet efektif digunakan untuk meningkatkan kecepatan renang gaya dada.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, alat bantu karet berpengaruh secara berarti terhadap peningkatan renang gaya dada siswi kelas XI AP1 SMK Periwatas Kota Tasikmalaya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Baru. Jakarta : Rineka Cipta.

(9)

Dwijowinoto, Kasiyo (1997). Renang, Pengembangan Pengajaran Teknik dan Taktik. Semarang : IKIP Semarang Press.

Mutohir, Cholik T. (1995). Studentifikasi Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan di Sekolah Dasar. Surabaya : FPOK–IKIP.

Nenggala, Asep K. (2006). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta : Grafindo Media Pratama.

Nurhasan dan Abdul Narlan. (2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Diktat. Tasikmalaya : PJKR FKIP Unsil.

Pusat Bahasa Nasional. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan VII. Jakarta : PN. Balai Pustaka.

Rohman. (2004). Pengaruh Latihan Menggunakan Menggunakan Alat Bantu Bola yang

Digantung terhadap Keterampilan Lompat Jauh Gaya Lenting Siswa Kelas V SD Negeri Tarisi Tasikmalaya. Skripsi. Tasikmalaya : PJKR FKIP Unsil, tidak

dipublikasikan.

Gambar

Tabel  1.  Deskripsi Data Hasil Penelitian
Tabel  2.  Hasil  Penghitungan  Skor  Rata-rata,  Standar  Deviasi,  dan  Varians  Kedua  Variabel Tes
Tabel  3  menunjukkan  bahwa  distribusi  χ 2   pada  taraf  nyata  ( )  =  0,05  dan  derajat  kebebasan (dk) = k – 3, semua angka χ 2 hitung  lebih kecil dari χ 2 tabel

Referensi

Dokumen terkait

Setelah bagian penjualan menerima draft (konsep) kontrak dan rincian anggaran dari bagian keuangan, bagian penjualan lalu menghubungi calon pelanggan untuk membahas rencana

PEMBELAJARAN COMBO TERPADU DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Ketika menghapus obyek dari collaboration diagram, Rational Rose akan secara otomatis menghapus beberapa pesan (message) yang memulai atau mengakhiri dari obyek tersebut..

Skripsi ini mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembelajaran combo terpadu.Penelitian ini menggunakan

Sutar Keterangan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian Dari Rumah6. Sakit Umum Daerah Tarutung Kabupaten

[r]

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan mineral besi, kalsium, magnesium dan seng yang terdapat pada sayuran oyong

I’m not decided yet 81 Apa saja yang akan kamu?. tawarkan kepada