• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Pertambangan

Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam bumi Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara Pasal 1 butir (1) disebutkan pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang

Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kostruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pertambangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Penyelidikan umum, adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.

2) Eksplorasi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan

(2)

galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

3) Studi kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang

4) Konstruksi, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.

5) Penambangan, adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batu bara dan mineral ikutannya.

6) Pengolahan dan pemurnian, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batu bara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

7) Pengangkutan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batu bara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.

8) Penjualan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batu bara.

Usaha pertambangan ini dikelompokkan atas:

1. Pertambangan Mineral; dan 2. Pertambangan batu bara

(3)

Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu..

Pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah. Pertambangan mineral digolongkan atas:

1) Pertambangan mineral radio aktif 2) Pertambangan Mineral Logam 3) Pertambangan Mineral bukan logam 4) Pertambangan batuan

Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. Pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.

Di dalam bidang pertambangan dikenal 2 (dua) jenis kegiatan pertambangan, yakni:

a. Tambang terbuka (surfice Minning)

Pemilihan sistem penambangan atau tambang terbuka biasa di terapkan untuk bahan galian yang keterdapatannya relatif dekat dengan permukaan bumi.

b. Tambang bawah tanah (Underground Minning)

Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi

(4)

mineral tersebut karena letak mineral yang umumnya berada jauh di bawah tanah.

Potensi alam Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan - perusahaan untuk melakukan eksplorasi pertambangan sumber daya alam tersebut. Karakterisitik dari usaha pertambangan berbeda dengan industri lain, usaha pertambangan ini membutuhkan investasi yang besar, bersifat jangka panjang, penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Selain itu usaha pertambangan juga yang berpotensi terbesar menyebabkan dampak kerusakan lingkungan secara langsung.

Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, adapun yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam hayati dan non hayati yang secara keseluruhan mempengaruhi ekosistem.

Sebagai contoh perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam adalah perusahaan tambang, minyak dan gas, kehutanan, dan perkebunan (Dwi Kartini, 2009: 130).

Dengan begitu, perusahaan pertambangan yang merupakan salah satu bagian dari perusahaan di sektor sumber daya alam juga tidak terlepas dari aturan yang mengacu pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1) yang mewajibkan setiap perusahaan pertambangan untuk mengungkapan CSR sebagai bentuk pelaksanaan dan pelaporan kegiatan tanggung jawab sosial yang perusahaan lakukan.

(5)

Tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan pertambangan mempunyai prinsip tanggung jawab yang melekat yaitu adanya prinsip tanggung jawab berupa responsibility. Berdasarkan prinsip tanggung jawab responsibility, yang dimaknai sebagai tanggung jawab etis atau moral, maka

perusahaan pertambangan sudah pasti dibebani tanggung jawab sosial dan lingkungan.

B. Objek Penelitian

Perusahaan pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar dalam mengeksplorasi sumber daya alam dalam mengembangkan pertambangan. Untuk itu, perusahaan pertambangan banyak masuk ke pasar modal untuk menyerap investasi dan untuk memperkuat posisi keuangannya. Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana.

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal di Indonesia dengan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI sebanyak 511 emitem yang diantaranya 41 emiten termasuk perusahaan sektor pertambangan. Bursa efek berfungsi sebagai suatu sistem mediasi atau pasar terorganisasi yang mempertemukan pihak yang menawarkan atau membutuhkan modal/dana dengan pihak ingin membeli sekuritas, baik dilakukan secara langsung

(6)

maupun dengan melalui perwakilan. Sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu sektor yang cukup diandalkan Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.

Sektor pertambangan terdiri dari sub sektor pertambangan batubara pada tahun 2014 sebanyak 22 perusahaan, sub sektor pertambangan minyak mentah dan produksi gas alam pada tahun 2014 sebanyak 9 perusahaan, sub sektor pertambangan logam dan mineral lainnya pada tahun 2014 sebanyak 8 perusahaan dan sub sektor pertambangan tanah/batu yang pada tahun 2014 hanya 2 perusahaan.

Tabel 3.1 Emiten Perusahaan Sektor Pertambangan

No. Kode Perusahaaan Tanggal Pendaftaran

Pertambangan Batu Bara

1 ADRO Adaro Energy Tbk 16 Juli 2008

2 ARII Atlas Resources Tbk 08 Nopember 2011

3 ATPK ATPK Resources Tbk 17 April 2002

4 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk 26 Nopember 2010

5 BRAU Berau Coal Energy Tbk 19 Agustus 2010

6 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk 08 Nopember 2012

7 BUMI Bumi Resources Tbk 30 Juli 1990

8 BYAN Bayan Resources Tbk 12 Agustus 2008

9 DEWA Darma Henwa Tbk 26 September 2007

10 DOID Delta Murni Makmur Tbk 15 Juni 2001

11 GEMS Golden Energy Mines Tbk 17 Nopember 2011

12 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk 09 Juli 2009

13 HRUM Harum Energy Tbk 06 Oktober 2010

14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 18 Desember 2007 15 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk 01 Juli 1991

16 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk 10 Juli 2014

17 MYOH Samindo Resources Tbk 27 Juli 2000

18 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 11 Juli 2007

19 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 23 Desember 2002

20 PTRO Petrosea Tbk 21 Mei 1990

(7)

No. Kode Perusahaaan Tanggal Pendaftaran 21 SMMT Golden Eagle Energy Tbk 01 Desember 2007

22 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk 06 Juli 2012

Pertambangan Minyak & Gas Bumi

23 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk 10 Juli 2002

24 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 30 April 2003

25 BIPI Benakat Integra Tbk 11 Februari 2010

26 ELSA Elnusa Tbk 06 Februari 2008

27 ENRG Energi Mega Persada Tbk 07 Juni 2004

28 ESSA Surya Eka Perkasa Tbk 01 Februari 2012

29 MEDC Medco Energi International Tbk 12 Oktober 1994 30 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 12 Juli 2006

31 SUGI Sugih Energy Tbk 19 Juni 2002

Pertambangan Logam & Mineral Lainnya

32 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 27 Nopember 1997 33 CITA Cita Mineral investindo Tbk 20 Maret 2002

34 CKRA Cakra Mineral Tbk 19 Mei 1999

35 DKFT Central Omega Resources Tbk 21 Nopember 1997

36 INCO Vale Indonesia Tbk 16 Mei 1990

37 PSAB J. Resources Asia Pacifik Tbk 01 Desember 2007

38 SMRU SMR Utama Tbk 10 Oktober 2011

39 TINS Timah (Persero) Tbk 19 Oktober 1995

Pertambangan Batu-Batuan

40 CTTH Citatah Tbk 03 Juli 1996

41 MITI Mitra Investindo Tbk 16 Juli 1997

Gambar

Tabel 3.1 Emiten Perusahaan Sektor Pertambangan

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu penggelontor yang tidak berfungsi pada jamban area berisiko pada jamban yang dimiliki rumah tangga yang ada di Kabupaten Siak ada sebanyak 30.4% dan

Dan dari hasil data angket dapat diketahui bahwa minat belajar siswa diterapkan brain gym lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak diterapkan brain

Mutasi jabatan memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan dalam hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugeng

Dalam penelitian Silitonga (2010) bahwa jumlah jenis fungi yang terdapat pada serasah daun Rhizopora mucronata yang belum mengalami dekomposisi (kontrol) dan yang

Migrasi musim gugur atau outbond migration adalah migrasi yang terjadi dari habitat reproduksi menuju habitat non-reproduksi (habitat musim dingin) ketika burung

Majlis Ulama Indonesia sebagai otoritas lembaga hukum Islam yang sah di Indonesia telah memfatwakan bahwa alat kontrasepsi dengan menggunakan metode Vasektomi dan Tubektomi

Regional Membership and General Purpose, yaitu suatu organisasi internasional antar pemerintah dengan keanggotaan yang regional atau berdasarkan kawasan dengan maksud

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA Fisika melalui penggunaan media asli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 32