• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Operasional, Dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumn Periode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Operasional, Dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumn Periode"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

YUME : Journal of Management

ISSN : 2614-851X (Online)

Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Operasional, Dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumn

Periode 2016 – 2020

Eriska1, Gusganda Suria Manda2

Akuntansi, Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak

Lembaga perbankan merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Bank dapat membantu masyarakat dalam membangun tingkat perekonomiannya melalui jasa-jasa yang diberikan. Selain itu perbankan juga harus mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi seperti risiko kredit, risiko opersional, serta risiko likuiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis serta menjelaskan mengenai tingkat risiko kredit (NPL), risiko operasional (BOPO), serta risiko likuiditas (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) pada bank BUMN. Untuk jenis penelitian menggunakan deskriptif verifikatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada Bank Umum BUMN dari tahun 2016 sampai dengan 2020. Selain itu untuk mengolah data dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi statistika atau SPSS versi 25. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan risiko kredit (NPL), risiko operasional (BOPO), dan risiko likuiditas (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Secara parsial risiko kredit (NPL) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA), risiko operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), risiko likuiditas (LDR) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Kata Kunci: Risiko Kredit, Risiko Oprasional , Risiko Liquiditas, Profitabilitas

Abstract

Banking institutions are institutions that have an important role in the economy of a

country. Banks can help the community in building their level of economy through the

services provided. In addition, banks must also consider the risks that will occur, such as

credit risk, operational risk, and liquidity risk. This study aims to determine, analyze and

explain the level of credit risk (NPL), operational risk (BOPO), and liquidity risk (LDR)

on profitability (ROA) in state-owned banks. For this type of research using descriptive

verification. The population used in this study is BUMN Commercial Banks from 2016 to

2020. In addition to processing data in this study using the help of statistical applications

or SPSS version 25. Based on the research results simultaneously credit risk (NPL),

operational risk (BOPO ), and liquidity risk (LDR) has a significant positive effect on

profitability (ROA). Partially credit risk (NPL) has a positive and insignificant effect on

profitability (ROA), operational risk (BOPO) has a significant negative effect on

(2)

profitability (ROA), liquidity risk (LDR) has an insignificant negative effect on profitability (ROA).

Keywords: Credit Risk, Oprational Risk, Liquidity Risk. Profitability

Copyright (c) 2019 Eriska , Gusganda Suiria Manda

 Corresponding author :

Email Address : eriska490@gmail.com ( JL. Hs. Ronggo waluyo, Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang )

Received tanggal bulan tahun, Accepted tanggal bulan tahun, Published tanggal bulan tahun

PENDAHULUAN

Lembaga perbankan merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Bank dapat membantu masyarakat dalam membangun tingkat perekonomiannya melalui jasa-jasa yang diberikan. Sebagaimana diketahui bahwa bank memiliki fungsi sebagai menghimpun dana masyarakat serta menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman atau kredit. Pengelolaan yang baik dalam perbankan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Dengan kepercayaan yang tinggi maka akan meningkatkan profitabilitas atau keuntungan bagi bank tersebut. Selain itu perbankan juga harus mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi seperti risiko kredit, risiko opersional, serta risiko likuiditas.

Profitabilitas berguna untuk mengukur seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat profitabilitas yaitu menggunakan Return On Asset (ROA). Dalam hal ini seorang investor sebelum melakukan investasi sebaiknya melihat terlebih dahulu tingkat ROA. Jika ROA tinggi maka menunjukan bahwa tinggi pula tingkat pengembalian dalam investasi. Namun sebaliknya jika ROA menurun maka tingkat profitabilitas atau laba perusahaan tersebut akan menurun.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Rasio Profitabilitas Pada Bank BUMN Nama Perusahaan Profitabilitas (ROA)

2016 2017 2018 2019 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3,84% 3,69% 3,68% 3,50% 1,98%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2,69% 2,27% 2,78% 2,42% 0,54%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1,76% 1,71% 1,34% 0,13% 0,69%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,95% 2,72% 3,17% 3,03% 1,64%

Sumber : data diolah peneliti 2021

Dalam penelitian ini terdapat tingkat profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Asset pada bank BUMN dari periode 2016 – 2020. Hasil yang di peroleh pada bank BUMN berfluktuatif setiap tahunnya. Pada bank BRI dan bank BTN dari tahun 2016 – 2020 terus mengalami penurunan. Berbeda dengan bank BNI pada tahun 2018 mengalami kenaikan yang

(3)

DOI: 10.37531/yume.vxix.454

cukup signifikan. Dan untuk bank Mandiri pada tahun 2017 – 2018 mengalami kenaikan juga yang cukup signifikan.

Selain laba, perusahaan juga memiliki manajemen risiko yang harus diperhatikan. Salah satu risiko yang paling umum yaitu risiko kredit. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/23/PBI/2011 menyatakan bahwa risiko kredit merupakan risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Risiko kredit dalam perbankan diartikan sebagai risiko yang dialami oleh pihak bank berhubungan dengan kemungkinan kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak bank. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko kredit yaitu menggunakan Non Performing Loan (NPL). Dengan menganalisis menggunakan NPL ini maka dapat dilihat bagaimana tingkat risiko kredit dari perusahaan tersebut.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Risiko Kredit (NPL) pada Bank BUMN

Nama Perusahaan Risiko Kredit (NPL)

2016 2017 2018 2019 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,09% 0,88% 0,92% 1,04% 0,80%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 0,44% 0,70% 0,85% 1,25% 0,95%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1,85% 1,66% 1,83% 2,96% 2,06%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,38% 1,06% 0,67% 0,84% 0,43%

Sumber : data diolah peneliti 2021

Dalam tabel 1.2 terdapat tingkat profitabilitas yang diukur menggunakan Non Performing Loan (NPL) pada bank pemerintah dari periode 2016 – 2020. Hasil yang di peroleh pada setiap bank berfluktuatif setiap tahunnya. Seperti pada bank BRI pada tahun 2017 mengalami penurunan, namun pada tahun 2018 – 2019 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada bank BNI dari tahun 2016 – 2019 mengalami kenaikan terus menerus setiap tahunnya. Sedangkan pada bank Mandiri mengalami penurunan pada tahun 2017 – 2018.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu terkait dengan pengaruh antara NPL terhadap Profitabilitas. Namun berdasarkan hasil para peneliti tersebut memperoleh hasil yang berbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Mosey dkk. (2018) menyatakan bahwa secara parsial NPL berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan negatif terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum BUMN. Dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadillah & Muniarty (2021) NPL berpengaruh signifikan secara parsial terhadap ROA. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukma dkk. (2019) menyatakan bahwa risiko kredit (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Selain risiko likuiditas terdapat juga risiko operasional pada perusahaan. Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2016 menyatakan bahwa risiko operasional merupakan salah satu risiko yang diperhitungkan bank dalam megatur ATMR

(4)

untuk perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM). Selain itu untuk penerapan tahap awal perhitungan ATMR untuk risiko operasional dilakukan dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar. Maka dari itu dalam perbankan risiko operasional penting untuk diperhitungkan.

Tabel 1.3

Pertumbuhan Risiko Operasional (BOPO) Pada Bank BUMN

Nama Perusahaan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 68,69% 69,14% 68,40% 70,10% 81,22%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 73,59% 70,99% 70,15% 73,16% 93,31%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 82,48% 82,06% 85,58% 98,12% 91,61%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 80,94% 71,78% 66,48% 67,44% 80,03%

Sumber : Diolah peneliti 2021

Dalam tabel diatas terdapat tingkat risiko operasional yang diukur menggunakan (BOPO) pada bank pemerintah dari periode 2016 – 2020. Hasil yang di peroleh pada setiap bank berfluktuatif setiap tahunnya. Pada bank BRI mengalami penurunan pada tahun 2018, namun pada tahun 2019-2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada bank BTN tahun 2019 mengalami kenaikan yang sangat tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Serta pada bank Mandiri pada tahun 2017-2018 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu terkait dengan pengaruh antara BOPO terhadap Profitabilitas. Namun berdasarkan hasil para peneliti tersebut memperoleh hasil yang berbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dayana (2019) menyatakan bahwa secara parsial BOPO berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan positif terhadap kinerja keuangan (ROA). Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kansil dkk (2017) menyatakan BOPO signifikan dan berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan menurut penelitian Buulolo (2020) menghasilkan bahwa risiko operasi (BOPO) secara parsial tidak signifikan terhadap ROA.

Suatu risiko yang kemungkinan terjadi pada bank yaitu risiko likuiditas. Rasio likuiditas merupakan suatu risiko perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban lancar.

Likuiditas merupakan aspek yang sangat penting dalam mengelola keuangan suatu perusahaan maupun perbankan. Cara menghitung risiko likuiditas bisa menggunakan rasio keuangan Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan suatu perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan kepada masyarakat terhadap jumlah dana yang sudah ada.

Tabel 1.4

Pertumbuhan Risiko Likuiditas (LDR) Pada Bank BUMN

Nama Perusahaan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

(5)

DOI: 10.37531/yume.vxix.454

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 87,77% 88,13% 88,96% 88,64% 83,66%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 90,41% 85,58% 88,76% 91,54% 87,28%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 102,66% 103,13% 103,49% 113,5% 93,19%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 85,86% 88,11% 96,74% 96,37% 82,95%

Sumber : Data diolah peneliti 2021

Dalam tabel diatas terdapat tingkat risiko likuiditas yang diukur menggunakan (LDR) pada bank pemerintah dari periode 2016 – 2020. Hasil yang di peroleh pada setiap bank berfluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun 2019 bank BNI dan bank BTN mengalami kenaikan tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Pada bank BRI terjadi penurunan pada tahun 2019- 2020. Dan pada bank Mandiri mengalami kenaikan yang cukup signifikan di tahun 2018.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu terkait dengan pengaruh antara LDR terhadap Profitabilitas. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Cristina & Luh(2018) menjelaskan bahwa Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada BPR di Kabupaten Gianyar. Dan penelitian yang dilakukan oleh Nursalin (2021) menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra & Khairunnisa (2020) menyatakan bahwa risiko likuiditas (LDR) tidak menghasilkan pengaruh terhadap profitabilitas.

Berdasarkan hasil penelitian dengan fenomena yang ada, serta hasil dari para peneliti terdahulu yang telah di paparkan sebelumnya. Maka profitabilitas menjadi salah satu bagian penting bagi perusahaan. Karena itu penulis terdorong untuk meneliti mengenai judul

“Pengaruh Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Operasional, Dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumn Periode 2016 – 2020)”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis serta menjelaskan mengenai tingkat risiko kredit yang diukur menggunakan Non Performing Loan (NPL), risiko operasional yang diukur menggunakan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), serta risiko likuiditas yang diukur menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Asset (ROA) baik secara parsial maupun secara simulan pada bank BUMN periode 2016-2020.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berfokus pada pengolahan angka dengan menggunakan statistika. Untuk jenis penelitian menggunakan deskriptif verifikatif, karena dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh NPL, BOPO, dan LDR terhadap ROA. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada Bank Umum BUMN dari tahun 2016 sampai dengan 2020. Sedangkan untuk teknik sampel yang diambil merupakan teknik sampel jenuh. Pada penelitian ini terdapat 4 bank umum BUMN yang ada yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), serta Bank Mandiri.

(6)

Untuk data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder atau data yang dipublikasi dari tahun 2016 - 2020. Sedangkan sumber data berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) atau www.idx.co.id. Selain itu untuk mengolah data dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi statistika atau SPSS versi 25. Dan untuk teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, analisis koefisien determinasi, analisis korelasi, serta uji t dan uji F.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah memiliki pengaruh atau tidak antara variabel dependen terhadap varibel independen secara parsial. Untuk mengukurnya menggunakan nilai 0,000 < 0,05.

Dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa risiko kredit yang diukur menggunakan NPL tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas karena pada niai signifikan sebesar 0,120 >

0,05, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima namun tidak terdapat pengaruh X1 terhadap Y.

Sedangkan untuk risiko operasional yang diukur menggunakan BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima serta memiliki pengaruh X2 terhadap Y.

Dan untuk risiko likuiditas yang diukur menggunakan LDR tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas (ROA) karena nilai signifikan sebesar 0,230 > 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa H3 ditolak dan tidak terdapat pengaruh X3 terhadap Y.

Sedangkan untuk uji regresi berganda berdasarkan tabel diatas maka diperoleh sebagai bertikut :

Y = 12.984 + 0,426NPL – 0,121BOPO – 0,20LDR Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa :

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Consta nt)

12,984 1,656 7,840 ,000

NPL ,426 ,259 ,245 1,644 ,120

BOPO -,121 ,012 -1,060 -10,301 ,000

LDR -,020 ,016 -,147 -1,247 ,230

a. Dependent Variable: ROA

(7)

DOI: 10.37531/yume.vxix.454

1. Nilai constan sebesar 12.984. yang berarti bahwa variabel independen sama dengan nol, maka nilai profitabilitas (ROA) sebesar 12.984.

2. Nilai risiko kredit (NPL) sebesar 0,426. Yang berarti bahwa setiap peningkatan 1 satuan risiko kredit (NPL) maka profitabilitas (ROA) akan mengalami penurunan sebesar 0,426.

3. Nilai risiko operasional (BOPO) sebesar -0,121. Yang berarti bahwa setiap peningkatan 1 satuan risiko operasional (BOPO) maka profitabilitas (ROA) akan mengalami penurunan sebesar 0,121.

4. Nilai risiko likuiditas (LDR) sebesar 0,20. Yang berarti bahwa setiap peningkatan 1 satuan risiko likuiditas (LDR) maka profitabilitas (ROA) akan mengalami penurunan sebesar 0,20.

Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regressio n

20,354 3 6,785 61,402 ,000b

Residual 1,768 16 ,110

Total 22,121 19

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), LDR, BOPO, NPL

Dalam tabel diatas diketahui nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga secara bersama-sama atau secara simultan NPL, BOPO, LDR berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Model Summary Mo

del

R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,959a ,920 ,905 ,33241

a. Predictors: (Constant), LDR, BOPO, NPL

Pada tabel koefisien determinasi daiatas, terdapat nilai koefisien determinasi (R Square) yang menunjukan bahwa besarnya tingkat risiko kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas terhadap profitabilitas (ROA) yang diperoleh sebesar 0,920 atau 92%. Yang berarti bahwa 92% profitabilitas yang didapatkan dipengaruhi oleh risiko kredit, risiko operasional, serta risiko likuiditas. Sedangkan sisanya sebesar 8% profitabilitas yang didapatkan

(8)

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, sehingga dalam hal ini risiko kredit, risiko operasional serta risiko likuiditas merupakan faktor yang kuat.

SIMPULAN

Secara simultan risiko kredit (NPL), risiko operasional (BOPO), dan risiko likuiditas (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Secara parsial pada variabel risiko kredit (NPL) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank BUMN periode 2016-2020. Secara parsial pada variabel risiko operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank BUMN periode 2016- 2020. Secara parsial pada variabel risiko likuiditas (LDR) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank BUMN periode 2016-2020. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu : Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambahkan atau memperluas variabel lain selain yang ada pada penelitian ini. Bagi perbankan, dapat lebih memperhatikan risiko – risiko yang ada pada perusahaan. Seperti pada penelitian ini yaitu risiko kredit, risiko operasional, serta risiko likuiditas yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Bagi investor, dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi pada perbankan BUMN. Dengan memperhatikan NPL, BOPO, serta LDR terhadap profitarbilitas atau ROA.

Referensi :

Buulolo dkk. (2020). Pengaruh Rasio Efisiensi, Risiko Operasi Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2018. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi 15(3), 2020, 340-351.

Capriani, Ni Wayan Wita & Dana, I Made. (2016). Pengaruh Risiko Kredit Risiko Operasional Dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 3, 2016: 1486-1512.

Cristina, Komang Monica & Artini, Luh Gede Sri. (2018). Pengaruh Likuiditas, Risiko Kredit, Dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 6, 2018: 3353-3383.

Dayana, Patrich & Untu, Victoria N. (2019). Analisis Risiko Pasar, Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Kecukupan Modal Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pembangunan Daerah Se-Indonesia Periode 2012-2017. Jurnal Emba Vol.7 No.3 Juli 2019, Hal. 3798 – 3807.

Fahmi, Irham. 2014. Manajeman Risiko Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta.

Hayati, Sri. 2017. Bank Perkreditan dan Lembaga Keuangan Mikro. Yogyakarta: Andi Offset.

Kansil, Deyby dkk. (2017). Pengaruh Risiko Perbankan Terhadap Kinerja Keuangan Tahun 2013-2015 (Bank Pembangunan Daerah Se-Indonesia). Jurnal Emba, Vol.5 No.3 September 2017, Hal.3508-3517.

Mosey, Angela Christin dkk. (2018). Pengaruh Risiko Pasar Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Bumn Yang Terdaftar Di Bei Periode 2012-2016.

Jurnal EMBA, Vol.6 No.3 Juli 2018, Hal. 1338 – 1347.

(9)

DOI: 10.37531/yume.vxix.454

Nadillah, Kiki & Muniarty, Puji. (2021).

Pengaruh Risiko Kredit Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Listing Di Bei Periode 2015-2019.

Nominal:

Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, Volume 10 No 2 (2021), Hal. 228 – 237.

Nursalim, Wildan Anwar & Hasbiah, Sitti. (2021). Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus Pada Bank Umum Konvensional Kelompok BUKU 4 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2019). Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL, Volume 2 Nomor 3 (Juli–September)Tahun 2021, Hal 331-347.

Putra, Redzki Kurnia & Khairunnisa. (2020). Pengaruh Good Corporate Governance, Company Size, Dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Devisa Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2018).

JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi), Vol. 4 No. 3, 2020, Hal 1415-1433.

Sante, Zevanya Vaneca dkk. (2021). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas Dan Risiko Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dilq45, Buku III Dan Buku IV Periode 2017-2019. Jurnal Emba Vol.9 No.3 Juli 2021, Hal.

1451 – 1462.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukma, Nurul dkk. (2019). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Risiko Kredit, Risiko Pasar Dan Risiko Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Bank Kategori Buku 2 Periode 2014- 2017. Jurnal EMBA, Vol.7 No.3 Juli 2019, Hal. 2751 – 2760.

Tehresia, Shella dkk. (2021). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Dan Risiko Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Perbankan. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol. 6, No. 9, Hal 4717 – 4730.

Toni, Nagian dan Silvia. 2021. Determinan Nilai Perusahaan. Surabaya: Jakad Media

Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel deposito, cadangan kas, risiko likuiditas, dan non performing loan (NPL) berpengaruh sebesar 82,3% terhadap perubahan laba bank sedangkan sebesar 17,7% dipengaruhi

Deskripsi Hasil Penelitian Mengenai Risiko Kredit pada PT.. Bank Rakyat

Tabel 4.1 Rincian Non Performing Loan PT.Bank Rakyat Indonesia

Seperti pada pada tahun 2012 PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk., mengalami penurunan NPL yang berarti menurunnya tingkat risiko kredit dari perbankan tersebut sebesar

Secara parsial (Uji t) Non Performing Loan (NPL) dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Assets

Hasil dari penelitian ini adala risiko kredit yang diukur dengan Non Performing Loan (NPL) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang diprediksi mempengaruhi penyaluran kredit perbankan yaitu: Non Performing Loan (NPL), Loan to

Teknik Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh Loan to Funding Ratio dan Harga Kredit Loan Pricing terhadap Net Profit margin NPM dengan Risiko Kredit Non Performing Loan sebagai