BERBASIS ARDUINO UNO
PROJEK AKHIR 2
HOTTITA PANCA MARITO BANJARNAHOR 172411029
PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2020
BERBASIS ARDUINO UNO
LAPORAN PROJEK AKHIR 2
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
HOTTITA PANCA MARITO BANJARNAHOR 172411029
PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2020
ALAT UKUR DAN MONITORING KONSENTRASI GAS HIDROGEN MENGGUNAKAN SENSOR MQ-8
BERBASIS ARDUINO UNO
LAPORAN PROJEK AKHIR 2
Saya menyatakan bahwa laporan projek akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 29 Juli 2020
Hottita P M Banjarnahor 172411029
ALAT UKUR DAN MONITORING KONSENTRASI GAS HIDROGEN MENGGUNAKAN SENSOR MQ-8
BERBASIS ARDUINO UNO
ABSTRAK
Pada tugas akhir ini telah dibuat alat ukur dan monitoring konsentrasi gas Hidrogen dengan menggunakan sensor MQ-8 berbasis Arduino uno. Alat ini menggunakan sensor MQ-8 yang dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino Uno.
Dengan pengukuran gas Hidrogen ini, kita dapat mengetahui keberadaan gas Hidrogen dalam air dengan metode elektrolisis dimana semakin banyak gelembung di dalam air maka kadar konsentrasi gas Hidrogennya akan semakin tinggi. Dimana hasil pengukuran dan monitoring konsentrasi gas Hidrogen akan ditampilkan di PC (Personal Computer).
Dari hasil pengukuran, sensor mendeteksi konsentrasi gas Hidrogen berupa tegangan keluaran sensor saat level maksimum 200 ppm, lampu LED akan menyala terang sedangkan saat mencapai batas minimum 160 ppm, lampu LED akan mati.
Kata Kunci: Arduino, Elektrolisis, Hidrogen, Sensor MQ-8
MEASURING AND MONITORING TOOLS OF HYDROGEN GAS CONCENTRATION USING MQ-8 SENSOR
BASED ON ARDUINO UNO
ABSTRACT
In this final project a tool for measuring and monitoring the concentration of Hydrogen gas using the MQ-8 sensor based on Arduino uno has been made. This tool uses an MQ- 8 sensor connected to the Arduino Uno microcontroller. With this Hydrogen gas measurement, we can find out the presence of Hydrogen gas in water by the electrolysis method where the more bubbles in the water, the higher the Hydrogen gas content.
Where the results of measurement and monitoring of the concentration of Hydrogen gas will be displayed on a PC (Personal Computer). From the measurement results, the sensor detects the concentration of Hydrogen gas in the form of the sensor output voltage when the maximum level is 200 ppm, the LED light will light up brightly while when it reaches the minimum limit of 160 ppm, the LED light conditions will turn off.
Keywords: Arduino, Electrolysis, Hydrogen , MQ-8 Sensor
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat waktu , maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA USU.
2. Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc selaku Wakil Dekan FMIPA USU.
3. Dr. Diana A. Barus, M.Sc selaku Ketua Program D3 Metrologi dan Instrumentasi dan Junedi Ginting, S.Si., M.Si Sekretaris Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi.
4. Tua Raja Simbolon S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu terbuka dalam memberikan bimbingan dan telah meluangkan waktunya selama penulisan laporan tugas akhir ini.
5. Kedua Orang tua penulis, Nelson Banjarnahor dan Warta B Br. Sihombing yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih hingga saat ini selalu memberikan doa, dukungan serta materi yang tak ternilai dengan apapun.
6. Untuk saudara kandung penulis (Lija, Roslin, Sanny) yang selalu mendukung dan memotivasi penulis.
7. Semua orang-orang hebat yang penulis temui selama perkuliahan, pemberi semangat dan motivasi dalam pengerjaan tugas akhir ini: Conney Hutapea, Nukivera, Ucok Simajuntak, Fatzadilla, Monica, Winda, Yunita, Mael, Ghibahlove dan teman SMP penulis yang sampai saat ini masih selalu memotivasi penulis Elisabet, Rangga dan sahabat penulis Alvina Hita Manalu.
Terimakasih untuk setiap doa-doa dan dukungan yang kalian beri.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, 29 Juli 2020
Hottita P M Banjarnahor
Halaman
PENGESAHAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Metodologi Penelitian 2
1.6 Sistematika Penelitian 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hidrogen 4
2.2 Elektrolisis Air 5
2.2.1 Luas Permukaan Tercelup 5
2.2.2 Sifat Logam Elektroda 6
2.2.3 Konsentrasi Pereaksi 6
2.3 Heater/ Elemen 6
2.4 Sensor Gas MQ-8 7
2.5 Arduino Uno 8
2.6 Hidrogen Datalogger 11
2.7 Light Emitting Dioda (LED) 12
2.8 Relay 13
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Perancangan Sistem 15
3.2 Diagram Blok Rangkaian 16
3.3 Flowchart 17
3.4 Diagram Wiring 19
3.5 Rangkaian Arduino Uno 20
3.6 Rangkaian Sensor MQ-8 21
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
4.1 Pengujian Arduino Uno 22
4.2 Pengujian Relay 22
4.3 Pengujian Heater 23
4.4 Pengujian Sensor MQ-8 23
4.4.1 Pengujian Sensor 1 MQ-8 25
4.4.2 Pengujian Sensor 2 MQ-8 25
4.5 Pengujian Alat Keseluruhan 24
4.6 Hasil Pengukuran dan Monitoring 26
4.7 Grafik Hasil Pengukuran 29
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 30
5.2 Saran 30
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno 7
Tabel 4.1 Pengujian Arduino Uno 22
Tabel 4.2 Pengujian Relay 22
Tabel 4.3 Pengujian Heater 23
Tabel 4.4 Pengujian Sensor 1 MQ 8 Dengan Elektrolisis 24 Tabel 4.5 Pengujian Sensor 2 MQ 8 Tanpa Elektrolisis 24
Daftar Judul Halaman Gambar
Gambar 2.1 Proses Elektrolisis Air 5
Gambar 2.2 Datasheet Sensor MQ 8
Gambar 2.3 Arduino Uno 9
Gambar 2.4 Tampilan Hidrogen Datalogger 12
Gambar 2.5 Tampilan LED 13
Gambar 2.6 Ilustrasi Cara Kerja Relay 14
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian 16
Gambar 3.2 Flowchart 17
Gambar 3.3 Diagram Wirring 19
Gambar 3.4 Rangkaian Arduino Uno 20
Gambar 3.5 Rangkaian Sensor MQ-8 21
Gambar 4.1 Program Relay 23
Gambar 4.2 Pengujian Heater 23
Gambar 4.3 Pengujian Sensor MQ-8 25
Gambar 4.4 Alat secara keseluruhan 25
Gambar 4.5 Grafik Hasil Pengukuran 29
Nomor Lampiran
Judul Halaman
1 Lampiran 1 Sensor MQ-8 31
2 Lampiran 2 Arduino Uno 33
3 Lampiran 3 Rangkaian Lengkap Sistem 36
4 Lampiran 4 Pengujian hasil konsentrasi Gas H2 37
5 Lampiran 5 Visual Studio 41
6 Lampiran 6 Listing Program Dari seluruh sistem 42
ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi , semakin banyak hal-hal baru yang dirancang guna mempermudah kebutuhan manusia. Seperti halnya dengan penggunaan sensor dalam kehidupan. Sensor MQ-8 merupakan salah satu sensor gas yang memiliki sensivitas tinggi terhadap gas Hidrogen. Sensor ini juga memiliki kepekaan terhadap alkohol, gas LPG dan asap masakan namun kecil kepekaannya. Sensor ini bekerja dengan stabil dan mempunyai umur yang panjang dalam pemakaiannya. Sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas pada peralatan rumah tangga maupun industri. Sensor ini merupakan sensor gas semikonduktor yang peka terhadap gas Hidrogen dengan respon pendeteksian yang cepat.
Hidrogen adalah unsur kimia yang pada tabel periodik dilambangkan dengan simbol H dan nomor atom 1 yang berasal dari bahasa latin Hidrogenium. Pada suhu dan tekanan standar, Hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non- logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dalam keadaan normal, Hidrogen berada dalam bentuk gas diatomik (H2). Hidrogen dapat menghasilkan listrik, dan listrik dapat me nghasilkan Hidrogen yang kemudian menciptakan lingkaran energi yang baru dan aman bagi lingkungan.
Berdasarkan sudut pandang kemudahan memperoleh bahan baku, metode elektrolisis merupakan metode yang ideal untuk memperoleh gas Hidrogen.
Elektrolisis memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air (H2O) menjadi H2
(g) dan O2(g). Berdasarkan penjelasan diatas penulis akan merancang Alat Ukur dan monitoring Konsentrasi Gas Hidrogen Dari Elektrolisis Air Menggunakan Sensor MQ-8 Berbasis Arduino UNO dimana hasil pengukurannya akan ditampilkan di PC dengan adanya pembuatan aplikasi software.
1.2 Rumusan Masalah
Pada Tugas Akhir ini permasalahan yang dibahas adalah belum adanya sistem monitoring yang tepat pada proses produksi gas Hidrogen melalui elektrolisis air. Padahal gas Hidrogen merupakan gas yang paling mudah terbakar dan mudah meledak di udara terutama ketika bereaksi dengan oksidan. Pada suhu tinggi gas ini tergolong gas yang sangat reaktif. Pada proses produksinya air merupakan bahan utama untuk menghasilkan gas Hidrogen. Oleh karena itu monitoring jumlah gas dan kondisi Konsentrasi yang tepat sangatlah dibutuhkan untuk proses produksi gas Hidrogen. Pada proses elektrolisis ini air diuraikan menjadi gas Hidrogen dan gas oksigen dengan bantuan dari arus listrik yang melalui air tersebut. Penulis akan membahas dan menganalisa rangkaian tersebut secara blok per blok.
1.3 Batasan Masalah
Dari perumusan masalah tersebut, maka batasan masalah dari tugas akhir ini adalah : Elektrolisis air sebagai proses produksi gas Hidrogen, tidak membahas mengenai perubahan reaksi kimia pada elektrolisis air.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Merancang dan membuat alat ukur dan monitoring konsentrasi gas Hidrogen menggunakan sensor MQ-8 berbasis Arduino Uno dan tampilan PC.
2. Mengetahui prinsip kerja dari sensor MQ -8 .
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mencari dan mempelajari topik tentang alat ukur konsentrasi Hidrogen 2. Mempelajari teori-teori dasar menunjang pembahasan topik ini
3. Mendesain dan mewujudkan perancangan rangkaian 4. Menguji rangkaian
5. Memprogram Arduino Uno
6. Menguji sistem secara keseluruhan untuk dianalisa kekurangannya 1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan laporan ini, penulis membuat susunan. Bab – bab yang membentuk laporan ini dalam sistematika penulisan laporan dengan urutan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi penjelasan dasar teori mengenai konsep yang digunakan dalam pembuatan alat pengukur gas Hidrogen pada elektrolisis air.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Akan dibahas secara detail tentang alat – alat , bahan- bahan, serta prosedur penelitian dengan sistem Arduino beserta program untuk mengolah data dari masukan sensor MQ-8 dan ditampilkan oleh PC.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat dan rangkaian-rangkaian yang digunakan, penjelasan mengenai program yang diisikan ke Arduino.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari uraian bab-bab.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembutan laporan tugas akhir ini.
LAMPIRAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hidrogen
Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan sangat reaktif secara kimia sehingga dapat bereaksi dengan setiap unsur yang bersifat oksidator. Sifat reaktif ini menyebabkan Hidrogen banyak ditemukan di alam bebas. Hidrogen memiliki nomor atom satu di dalam tabel periodik dengan massa atom sebesar 1,008 gr/mol. Atom Hidrogen dibentuk oleh inti nukleus dari satu unit muatan positif (proton) dan satu unit muatan negatif (elektron).
Pada saat ini terdapat beberapa teknologi sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas Hidrogen, salah satunya adalah sensor jenis Metal Oxide Semiconductor (MOS). Material sensor jenis tersebut merupakan semikonduktor oksida logam yang dapat merespon keberadaan jenis gas berdasarkan perubahan pita energi pada temperatur tertentu. Keberadaan gas reduktor seperti Hidrogen akan mengikat sejumlah molekul oksigen sehingga dapat mengurangi tinggi potensial barrier dan proses transfer elektron antar pita energi pada bahan semikonduktor akan menjadi lebih optimal. Berdasarkan mekanisme kerja sensor tersebut sehingga dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh keberadaan konsentrasi kadar gas Hidrogen terhadap perubahan tegangan dan resitansi sensor yang dapat bermanfaat untuk pengembangan sistem pendeteksian kebocoran gas Hidrogen sebagai early warning system.
Hidrogen menyusun 11,2% dari massa air sehingga tersedia secara melimpah hampir di seluruh tempat di permukaan bumi. Berdasarkan sudut pandang kemudahan memperoleh bahan baku, metode elektrolisis merupakan metode yang ideal untuk memperoleh gas Hidrogen. Gas Hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbakar (highly flammable) dan tidak berbau sehingga kebocoran gas Hidrogen bisa menjadi sumber malapetaka serius, kebakaran yang disertai dengan ledakan (explosion).
2.2 Elektrolisis Air
Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi Oksigen (O2) dan Hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Gas Hidrogen dan Oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan Hidrogen yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan Hidrogen. Dengan menggunakan energi dari Accu, Air (H2O) dapat dipisahkan ke dalam molekul diatomik Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2). Pada proses elektrolisis diperlukan zat elektrolit sebagai katalisator larutan, pada percobaan yang dilakukan dipilih soda api sebagai katalisator yang digunakan untuk campuran air pada proses elektrolisis air.
Gambar 2.1 Proses Elektrolisis Air
Faktor yang mempengaruhi elektrolisis antara lain : 2.2.1 Luas Permukaan Tercelup
Semakin banyak luas yang menyentuh elektrolit maka semakin mempermudah suatu elektrolit untuk mentransfer elektronnya. Sehingga terjadi hubungan sebanding sedangkan jika luasan yang tercelup sedikit maka semakin mempersulit elektrolit untuk melepaskan elektron dikarenakan sedikitnya luas penampang penghantar yang menyentuh elektrolit. Sehingga transfer elektron bekerja lambat dalam mengelektrolisis elektrolit.
2.2.2 Sifat Logam Bahan Elektroda
Penggunaan medan listrik pada logam dapat menyebabkan seluruh elektron bebas bergerak dalam posisi metal, sejajar, dan berlawanan arah dengan arah medan listrik. Pada proses elektrolisis air logam stainless steel sering digunakan karena kromium memiliki peran untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam).
2.2.3 Konsentrasi Pereaksi
Semakin besar konsentrasi suatu larutan pereaksi maka akan semakin besar pula laju reaksinya. Ini dikarenakan dengan prosentase katalis yang semakin tinggi dapat mereduksi hambatan pada elektrolit. Sehingga transfer elektron dapat lebih cepat meng-elektrolisis elektrolit dan didapat ditarik garis lurus bahwa terjadi hubungan sebanding terhadap prosentase katalis dengan transfer elektron.
2.3 Heater / Elemen
Elemen / Heater Electrical Heating Element (elemen pemanas listrik) banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam rumah tangga ataupun peralatan dan mesin industri. Bentuk dan type dari Electrical Heating Element ini bermacam macam disesuaikan dengan fungsi, tempat pemasangan dan media yang akan di panaskan.
Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas listrik ini bersumber dari kawat ataupun pita bertahanan listrik tinggi (Resistance Wire). Biasanya bahan yang digunakan adalah niklin yang dialiri arus listrik pada kedua ujungnya dan dilapisi oleh isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman jika digunakan.
Ada 2 macam jenis utama elemen pemanas listrik yaitu :
1. Elemen pemanas listrik bentuk dasar, yaitu elemen pemanas dimana Resistance Wire hanya dilapisi oleh isolator listrik, macam-macam elemen pemanas bentuk ini adalah : Ceramik Heater, Silica Dan Quartz Heater, Bank Channel heater, Black Body Ceramik Heater.
2. Elemen pemanas listrik bentuk lanjut, merupakan elemen pemanas dari bentuk dasar yang dilapisi oleh pipa atau lembaran plat logam sebagai penyesuain terhadap penggunaan dari elemen pemanas tersebut.
2.4 Sensor Gas MQ-8
Sensor Gas Hidrogen (MQ-8) adalah salah satu sensor gas yang memiliki sensivitas tinggi terhadap gas Hidrogen. Sensor ini juga memiliki kepekaan terhadap alkohol, gas LPG dan asap masakan namun kecil kepekaannya. Sensor ini bekerja dengan stabil dan mempunyai umur yang panjang dalam pemakaiannya. Sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas pada peralatan rumah tangga maupun industri. komponen elektronika untuk mendeteksi kadar gas Hidrogen. Sensor ini merupakan sensor gas semikonduktor yang peka terhadap gas Hidrogen dengan respon pendeteksian yang cepat.
Gas Hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbakar (highly flammable, konsentrasi 4% saja di udara akan terbakar dengan entalpi pembakaran -286 kJ/mol) sehingga kebocoran gas Hidrogen bisa jadi sumber malapetaka serius, kebakaran yang disertai dengan ledakan (explosion) hebat. Lebih fatalnya lagi, gas Hidrogen yang terbakar tidak kasat mata (ultraviolet pada pita spektrum cahaya).
Contoh bencana yang sangat terkenal akibat kebocoran Hidrogen adalah musibah Hindenburg. Dengan menggunakan sensor MQ-8 ini, Anda dapat membuat perangkat elektronika untuk mendeteksi secara dini kebocoran Hidrogen sebelum mencapai tingkat yang membahayakan (kombinasikan dengan sensor suhu untuk memantau panas pada kasus kebocoran terjadi cukup besar dan gas terlanjur terbakar).
Jika molekul gas H2 mengenai permukaan sensor maka satuan resistansinya akan mengecil sesuai dengan konsentrasi gas, sebaliknya jika konsentrasi gas menurun akan diikuti dengan semakin tingginya resistansi maka tegangan keluarannya akan menurun. Pengaruh perubahan konsentrasi gas dapat mengubah nilai resistansi sensor dan juga akan mempengaruhi tegangan keluarannya, sehingga perbedaan inilah yang dijadikan acuan bagi pendeteksi gas berbahaya ini. Spesifikasi dari sensor MQ-8 ini adalah sebagai berikut:
a. Target Gas : Gas Hidrogen (H2) b. Output : Resistance (tahanan)
c. Range pendeteksian : 100 - 10000 ppm d. Pemanasan tegangan : 5V±0.1 (DC/AC) e. Tegangan Rangkaian : 5V±0.1 (DC/AC)
Sensor MQ-8 disusun oleh tabung keramik mikro Al2O3 , Dioksida Tin (SnO2) untuk lapisan sensitif, pengukur elektroda dan pemanas yang mejadi lapisan kulit yang dibuat oleh jaring plastik dan stainless steel. Pemanas menyediakan kondisi kerja yang diperlukan untuk pekerjaan sensitif komponen.
Jika molekul gas H2 mengenai permukaan sensor maka satuan resistansinya akan mengecil sesuai dengan konsentrasi gas, sebaliknya jika konsentrasi gas menurun akan diikuti dengan semakin tingginya resistansi maka tegangan keluarannya akan menurun.
Pengaruh perubahan konsentrasi gas dapat mengubah nilai resistansi sensor dan juga akan mempengaruhi tegangan keluarannya, sehingga perbedaan inilah yang dijadikan acuan bagi pendeteksi gas berbahaya ini. Sensor MQ-8 memiliki 6 pin, 4 pin digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 pin lainnya digunakan untuk menyediakan pemanasan.
(a) (b)
Gambar 2.2 (a)Datasheet sensor MQ-8 (b) Sensor MQ-8 2.5 Arduino Uno
Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu mikrokontroler yang berbasis pada ATmega28. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendu kung mikrokontroler untuk bekerja, tinggal colokkan ke power suply atau sambungkan melalui kabel USB ke PCmu Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14 pin digital input/output, 6 analog
input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino Uno R3 adalah seri terakhir dan terbaru dari seri Arduino USB.
Gambar 2.3 Arduino Uno R3
Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega 328.
Board ini memiliki 14 digital input / ouput pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai ouput PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik dan tombol reset. Pin – pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tekanan bisa didapat dari adaptor AC – DC atau baterai untuk menggunakannya Arduino Uno R3 berbeda dengan semua board sebelumnya karena Arduino Uno R3 ini tidak menggunakan chipdriver FTDI USB-to-serial.
Melainkan menggunakan fitur dari ATMega 16U2 yang diprogram sebagai konverterUSB-to-serial.
Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat berupa baik AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan cara menghubungkan plug pusat – positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik.
Nilai maximum adalah 40mA, Board dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6 – 20 volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V, bagaimanapun, pin 5V dapat menyeluplai kurang dari 5 volt dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator bisa panas dan merusak board.
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno
Mikrokontroler ATmega328
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan input yang Disarankan
7-12V
Batas tegangan input 6-20V
Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM)
Jumlah pin input analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40 Ma
Arus DC untuk pin 3.3V 50 Ma
Memori Flash 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan
oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 Hz
Sedangkan untuk baterai dapat dihubungkan kedalam header pin GND dan Vin dari konektor power. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Arduino Uno memiliki 14 buah digital pin yang dapat digunakan sebagai input atau output, sengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digital (Read). Pin- pin tersebut bekerja pada tegangan 5V, dan setiap pin dapat menyediakan atau menerima arus 20mA, dan memiliki tahanan pull-up sekitar 20-50k ohm (secara default dalam posisi disconnect). Rentang yang dianjurkan adalah 7V – 12V.
Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus :
1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) data TTL serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip ATMega8U2 USB-to-Serial TTL.
2. Eksternal Interupsi : 2 dan 3. Pin ini dapat dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai. Lihat attchInterrupt() fungsi untuk rincian.
3. PWM : 3,5,6,9,10, dan 11. Menyediakan 8-bit output PWM dengan
analog Write() fungsi.
4. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakanlibrary SPI.
5. LED : 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin adalah nilai TINGGI. LED menyala, ketika pin adalah RENDAH, itu off.
Arduino Uno R3 memiliki 6 input analog diberi label A0 sampai A5, masing – masing menyediakan 10-bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default sistem mengukur dari ground sampai 5 volt, meskipun mungkin untuk mengubah ujung atas rentang mengunakan pin AREF dan fungsi analog Reference (). Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus :
1. TWI : A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin mendukung komunikasi TWI 2. AREF : Referensi tegangan untuk input analog untuk analog Reference 3. RESET
2.6 Hidrogen Datalogger
Microsoft Visual Studio by merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakup kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic. NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe.
Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas . NET Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas NET Compact Framework).
Aplikasi adalah suatu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani
komputer dan aplikasi lainnya yang mendukung Apl. Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak tahun 1993. Berikut merupakan tampilan dari Hidrogen datalogger untuk menampilkan hasil dari pengukuran dan monitoring kadar konsentrasi gas Hidrogen.
Gambar 2.5 Tampilan Hidrogen Datalogger
2.7 Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode (LED) adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warni Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
Gambar 2.6 Bentuk Tampilan LED
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
2.8 Relay
Relay adalah saklar elektronik,yang bekerja karena adanya kontrol yang digerakkan oleh listrik.Relay terdiri dari 2 bagian utama yaitu, Elektromagnet (Coil ) dan Mekanikal. Terbuka / tertupnya saklar bergantung pada coil apakah ada listrik yang melewati, sebab koil akan berubah menjadi magnet seketika ada listrik yang melewatinya,sehingga tuas mekanik akan tertarik. Relay mampu menangani daya yang lebih besar dari daya kerjanya. Menurut arus listrik kerjanya ,relay dibagi menjadi 2 yaitu Relay AC dan Relay DC. Untuk bisa mengetauhi apakah tegangan kerja yang dibutuhkan anda bisa melihat informasi teknis yang tertulis pada body. Relay AC bekerja pada tegangan 220 Volt, sedangkan Relay DC umumnya bekerja pada tegangan 6 Volt 12 Volt, 24 Volt, 48 Volt.
Gambar 2.7 Ilustrasi Cara Kerja Relay
Untuk menjelaskan prinsip kerja secara lebih lengkap,silahkan perhatikan kontruksi relay pada gambar berikut,.relay memilki coil atau lilitan kawat yang berfungsi apabila lilitan tersebut diberikan tegangan kerjanya (power) maka akan berubah menjadi magnet,sehingga tuas akan tertarik menempel pada coil. Tuas yang awalnya terhubung dengan terminal output Normally Close (NC) akan berpindah ke terminal output normally open (NO), begitu tidak ada power maka tuas akan kembali ke posisi semula.tuas dapat kembali ke posisi semula dikarenakan menggunakan plat yang memilki kelenturan baik,yang mampu menjangkau diantara kedua jarak terminal,oleh kerenanya relay memiliki rumah yang melindungi gangguan luar terhadap sistem kerjanya. Relay dengan kemapuan besar biasanaya di kemas pelindung yang transparan,sehingga masih memungkinkan kita mengetauhi bagaimana sistem mekanik di dalamnya bekerja.Jika tegangan yang di berikan berada di antara kondisi keduanya,maka akan sangat terdengar bunyi perpindahan tuasnya.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu system yang baik yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan proses prosedur-prosedur untuk mendukung operasi sistem. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap. Suatu sistem terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystems). Masing- masing subsistem terdiri dari subsistem- subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen- komponen.interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
Sifat-sifat sistem itu terdiri untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempunyai sistem yang lain secara keseluruhan. Penghubung (Interface) Sistem Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainya. Masukkan Sistem (Input) Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, masukan dapat berupa masukkan perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal (Signal Input), maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang di proses untuk mendapatkan keluaran. Keluaran Sistem (Output) Adalah hasil energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran. Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada alat. Dalam perancangan sistem terlebih dahulu dibuat flowchart dari sistem tersebut.
Relay 2 SENSOR (2)
MQ-8
Heater 1 Relay 1
PC SENSOR
MQ-8 (1)
ARDUINO UNO LED 3.2 Diagram Blok Rangkaian
Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Fungsi Tiap Blok
1) Blok Sensor MQ-8 (1) Sebagai Pengukur konsentrasi Hidrogen dengan proses elektrolisis.
2) Blok Sensor MQ-8 (2) Sebagai Pengukur konsentrasi Hidrogen tanpa proses elektrolisis.
3) Blok Arduino Uno Sebagai pengolah data dari sensor, memberi output dan pembacaan hasil dari sensor MQ8
4) Blok PC Sebagai penampil pembacaan hasil proses yang ditampilkan di PC (Personal Computer)
5) LED (Light Emitting Dioda) Sebagai indikator peringatan 6) Relay Sebagai switch atau saklar
7) Heater Sebagai elemen pemanas untuk melakukan proses elektrolisis
START
INISIALISASI
BACA SENSOR MQ8
APAKAH KADAR PPM ≤ NORMAL
TIDAK
YA
END KIRIM DATA
KE PC
LED INDIKATOR ON LED INDIKATOR
OFF
HEATER OFF HEATER ON
3.3 Flowchart
Gambar 3.2 Flowchart
Menggambarkan cara kerja dari Alat Ukur dan monitoring konsentrasi gas Hidrogen :
1. Inisialisasi program arduino meliputi nilai awal variable, fungsi serta Pengaturan
2. Input dan output berbagai perangkat yang digunakan.
3. Sensor MQ-8 mendeteksi gas Hidrogen, kemudian dikirim ke mikrokontroler untuk diproses.
4. Kemudian mikrokontroler akan memeriksa apakah kadar nilai ppm ≤ normal yang dibaca oleh sensor MQ-8. Jika terdapat perubahan, maka akan menampilkan hasil dari pembacaan sensor, jika tidak ada perubahan maka sensor akan membaca terus-menerus.
5. Jika kadar konsentrasi gas Hidrogen (ppm) yang terdeteksi nilainya berada diantara batas minimun 160 ppm dan batas maksimum 200 ppm , maka arduino akan mengaktifkan: LED sebagai peringatan.
Pada kondisi ppm berada di batas minimum maka kondisi peringatan peringatan dari LED akan hidup mati sedangkan pada saat mencapai batas maksimum maka kondisi LED akan menyala terus. Hasil dari pengukuran akan dimonitoring di Software Hidrogen Datalogger dan dapat disimpan dalam histori.
3.4 Diagram Wiring
Gambar 3.3 Diagram wiring
3.5 Rangkaian Arduino uno
Gambar 3.4 Rangkaian Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator icropr keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC atau juga battery. Arduino Uno berbeda dari semua board mikrokontrol diawal-awal yang tidak menggunakan chip khusus driver FTDI USB- to-serial. Sebagai penggantinya penerapan USB-to-serial adalah Atmega16U2 versi R2 (versi sebelumnya Atmega8U2). Versi Arduino Uno Rev.2 dilengkapi resistor ke 8U2 ke garis ground yang lebih mudah diberikan ke mode DFU. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler.
Pengujian icrop arduino uno ini untuk memastikan bahwa icrop arduino yang digunakan pada penelitian ini tidak rusak. Sehingga program yang ditanamkan pada microcontroller mampu untuk mengontrol suhu dan kelembaban ruang seperti yang diharapkan. Arduino Uno R3 memiliki 6 input analog diberi label A0 sampai A5, masing – masing menyediakan 10-bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default icrop mengukur dari ground sampai 5 volt, meskipun mungkin untuk mengubah ujung atas rentang mengunakan pin AREF dan fungsi
analogReference.
Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat berupa baik AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan cara menghubungkan plug pusat – positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik.
Sedangkan untuk baterai dapat dihubungkan kedalam header pin GND dan Vin dari konektor power. Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Dan kemudian untuk mengupload program, menggunakan tool upload pada arduino. Apabila pin 13 atau icr di lihat pada led yang telah disediakan pada arduino, akan terlihat led akan hidup dan mati selama 1 detik dan berulang ulang. Arduino Uno R3 berbeda dengan semua board sebelumnya karena Arduino Uno R3 ini tidak menggunakan chipdriver FTDI USB-to-serial.
3.6 Rangkaian Sensor MQ-8
Gambar 3.5 Rangkaian sensor MQ8
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan dibahas tentang pengujian alat berdasarkan perancangan dari sistem yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kerja dari sistem dan untuk mengetahui apakah sistem telah bekerja sesuai dengan perancangan atau belum. Pengujian alat dilakukan secara terpisah dimaksudkan agar mengetahui kondisi dari tiap blok atau rangkaian. Setelah semua rangkaian telah bekerja dengan baik maka dilakukan pengujian secara keseluruhan.
4.1 Pengujian Arduino Uno
Pengujian Arduino Uno adalah dengan mengupload program blinking ke Arduino. Program ini menjalankan perintah mengontrol dengan pengukuran sebagai berikut :
Tabel 4.1 Pengujian Arduino UNO No Jenis Pengukuran Nilai (V)
1 Tegangan Operasi 4,13
4.2 Pengujian Relay
Relay berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap hidup matinya lampu LED . Tabel 4.2 Pengujian Relay
No Jenis Pengukuran Nilai
(V)
1 ON 3,84
2 OFF 0
Gambar 4.1 Program Relay 4.3 Pengujian heater
Perlu dilakukan pengujian terhadap Heater, karena sensor perlu diberi tegangan heater (pemanas) beberapa menit.
Tabel 4.3 Pengujian Heater
No Jenis Pengukuran Nilai
(V)
1 ON 2,27
2 OFF 0
Gambar 4.2 Pengujian Heater
4.4 Pengujian Sensor MQ-8
Pada pengujian sensor MQ-8 digunakan untuk mendeteksi gas Hidrogen, sumber Gas Hidrogen yang di ambil yaitu dari proses elektrolisis. Pengujian sensor MQ-8 bertujuan untuk mengetahui bagaimana sensor dalam merespon keberadaan gas Hidrogen di dalam air. Hasil pengujian rangkaian sensor MQ-8
dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu ketika menggunakan metode Elektrolisis dan tanpa metode Elektrolisis.
4.4.1 Pengujian 1 Sensor MQ-8
Pengujian yang dilakukan saat terjadi proses elektrolisis dan mengalami kenaikan konsetrasi secara signifikan.
Tabel 4.4 Pengujian sensor 1 MQ-8 dengan metode Elektrolisis
No Jenis Pengukuran ADC
(V)
H2
(ppm)
1 ON 0,54 14
2 OFF 2,19 206
4.4.2 Pengujian 2 Sensor MQ-8
Pengujian yang dilakukan pada saat tidak terjadi proses elektrolisis.
Pengujian tersebut dengan tidak adanya proses elektrolisis, dimana dalam hal ini kadar konsentrasi gas Hidrogen tidak menunjukkan kenaikan konsentrasi yang signifikan. Hal ini juga membuktikan bahwa gas Hidrogen terdapat di udara bebas, namun kuantitasnya tidak banyak dan tidak berbahaya.
Tabel 4.5 Pengujian sensor 2 MQ-8 Tanpa metode Elektrolisis
No Jenis Pengukuran ADC
(V)
H2
(ppm)
1 ON 1,02 19
2 OFF 2,01 191
4.5 Pengujian Alat Keseluruhan
Secara elektronik rangkaian telah bekerja dengan baik, output dari mikrokontroller dapat mengirimkan data ke aplikasi Hidrogen Datalogger.
Tampilan pada Hidrogen Datalogger dapat menampilkan berapa nilai dari proses dengan metode elektrolisis dan tanpa metode elektrolisis. Output indikasi dari LED dan software Hidrogen Datalogger sudah cukup baik sehingga dapat melakukan pengukuran dan monitoring. Dimana sensor 1 menggunakan metode elektrolisis dan sensor 2 menggunakan tanpa metode elektrolisis.
(a) (b)
Gambar 4.3 (a) Pengujian 1 pada sensor MQ-8 (b) Pengujian 2 pada sensor MQ-8
(a) (b)
Gambar 4.4 Gambar dari Alat (a) Sebelum Pengujian (b) Setelah Pengujian
4.6 Hasil Pengukuran dan Monitoring
Berikut tampilan untuk hasil pengukuran dan monitoring konsentrasi gas Hidrogen menggunakan sensor MQ-8 berbasis arduino uno :
4.7 Grafik Hasil Pengukuran
Berikut grafik yang dihasilkan dari hasil pengukuran untuk sensor 1 dan sensor 2.
Gambar 4.5 Grafik Hasil Pengukuran
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah alat ukur dan monitoring konsentrasi gas terealisasi dan diuji dapat diambil beberapa kesimpulan berikut:
1. Telah berhasil dirancang sebuah alat ukur dan monitoring konsentrasi gas Hidrogen menggunakan sensor MQ-8 berbasis Arduino Uno dengan range normal kadar konsentrasi yaitu 160-200 ppm (part per million).
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada alat ini hingga dapat dilakukan proses monitoring dari hasil perubahan kadar konsentrasinya.
Perubahan tersebut dapat dilihat dari grafik sehingga dapat dipantau secara langsung dan data dapat disimpan dalam format Microsoft Excel.
2. Sensor MQ-8 akan mengalami penurunan pada saat awal, hal ini karena sensor perlu diberi tegangan heater (pemanas) beberapa menit. Agar pembacaan sensor akurat, pemasangan sensor pada proses elektrolisis dilakukan saat nilai sensor cukup stabil. Sensor akan mendeteksi kadar konsentrasi gas Hidrogen, Jika kadar konsentrasi gas Hidrogen berada dibawah batas minimum normal yaitu 160 ppm, maka Heater akan ON dan LED akan OFF. Sedangkan pada saat kadar konsetrasi gas Hidrogen berada diatas batas maksimum maka Heater akan OFF dan LED akan ON.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari tugas akhir ini adalah :
1. Diharapkan untuk kedepannya agar dibuat sebuah rangkaian pengoptimal yang baik agar diperoleh data yang benar dan memiliki tampilan yang lebih baik.
2. Sebaiknya untuk pengkalibrasiannya dilakukan dengan alat pembanding dan orang yang profesional dengan standar yang telah tertelusur.
LAMPIRAN 1
DATASHEET SENSOR MQ8
LAMPIRAN 2 ARDUINO UNO
LAMPIRAN 4
Rangkaian Lengkap Sistem
LAMPIRAN 3
Rangkaian lengkap Sistem
LAMPIRAN 4
Pengujian Konsentrasi Gas Hidrogen dari 160 ppm-200ppm
No. Time.
Sensor1 (ppm)
Sensor2
(ppm) Heater 1 Heater 2 Led 1 Led 2
1 18/8/2020 16:39:46 18 19 1 1 0 0
2 18/8/2020 16:39:48 18 19 1 1 0 0
3 18/8/2020 16:39:49 18 19 1 1 0 0
4 18/8/2020 16:39:50 18 19 1 1 0 0
5 18/8/2020 16:39:51 18 19 1 1 0 0
6 18/8/2020 16:39:52 18 19 1 1 0 0
7 18/8/2020 16:39:53 18 19 1 1 0 0
8 18/8/2020 16:39:54 18 19 1 1 0 0
9 18/8/2020 16:39:55 18 19 1 1 0 0
10 18/8/2020 16:39:56 22 19 1 1 0 0
11 18/8/2020 16:39:57 27 19 1 1 0 0
12 18/8/2020 16:39:58 27 19 1 1 0 0
13 18/8/2020 16:39:59 32 19 1 1 0 0
14 18/8/2020 16:40:0 36 19 1 1 0 0
15 18/8/2020 16:40:1 36 19 1 1 0 0
16 18/8/2020 16:40:2 41 19 1 1 0 0
17 18/8/2020 16:40:3 46 20 1 1 0 0
18 18/8/2020 16:40:4 46 20 1 1 0 0
19 18/8/2020 16:40:5 52 21 1 1 0 0
20 18/8/2020 16:40:6 56 23 1 1 0 0
21 18/8/2020 16:40:7 56 23 1 1 0 0
22 18/8/2020 16:40:8 61 26 1 1 0 0
23 18/8/2020 16:40:9 66 28 1 1 0 0
24 18/8/2020 16:40:10 66 28 1 1 0 0
25 18/8/2020 16:40:11 72 30 1 1 0 0
26 18/8/2020 16:40:12 79 34 1 1 0 0
27 18/8/2020 16:40:13 79 34 1 1 0 0
28 18/8/2020 16:40:14 84 37 1 1 0 0
29 18/8/2020 16:40:15 89 41 1 1 0 0
30 18/8/2020 16:40:16 89 41 1 1 0 0
31 18/8/2020 16:40:17 94 44 1 1 0 0
32 18/8/2020 16:40:18 98 46 1 1 0 0
33 18/8/2020 16:40:19 98 46 1 1 0 0
34 18/8/2020 16:40:20 102 49 1 1 0 0
35 18/8/2020 16:40:21 107 50 1 1 0 0
36 18/8/2020 16:40:22 107 50 1 1 0 0
37 18/8/2020 16:40:23 113 52 1 1 0 0
38 18/8/2020 16:40:24 118 53 1 1 0 0
39 18/8/2020 16:40:25 118 53 1 1 0 0
40 18/8/2020 16:40:26 121 55 1 1 0 0
41 18/8/2020 16:40:27 125 56 1 1 0 0
42 18/8/2020 16:40:28 125 56 1 1 0 0
43 18/8/2020 16:40:29 128 58 1 1 0 0