• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA

PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015

T E N T A N G

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2015

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA,

Menimbang : a. bahwa program Beras Keluarga Miskin (Raskin) merupakan implementasi dari Instruksi Presiden tentang kebijakan beras nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan pangan pokok dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat berpendapatan rendah;

b. bahwa dalam penyaluran beras keluarga miskin agar lebih efektif dan tepat sasaran, perlu diterbitkan petunjuk teknis program keluarga miskin di daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Program Beras Keluarga Miskin di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2015;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4686);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

SALINAN

(2)

6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

12. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan;

13. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pendirian Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

16. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah wajib dan Pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Nomor 2);

(3)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2015.

Pasal 1

Petujuk Teknis Program Beras Keluarga Miskin di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan dokumen yang diterbitkan sebagai pedoman pemenuhan kebutuhan pangan pokok kepada keluarga miskin.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Program Beras Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 3

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Ditetapkan di Boroko

Pada tanggal 15 Januari 2015

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd

DEPRI PONTOH Diundangkan di Boroko

Pada tanggal 15 Januari 2015

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd

REKY POSUMAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2015 NOMOR 4

(4)

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS

PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)

DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum... 3

c. Pengertian ... 4

II TUJUAN DAN SASARAN ... 7

A. Tujuan ... 7

b. Sasaran... 7

C. Manfaat... 7

III PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN ... 8

A. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten Bolaang Mongondow Utara ... 8

B. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan... 10

C. Pelaksana distribusi Raskin Kelurahan ... 12

IV PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN ... 15

A. Perencanaan... 15

b. Kebijakan Penganggaran... 15

V. MEKANISME PELAKSANAAN ... 15

A. Penetapan Pagu Raskin Kabupaten Bolaang Mongondow Utara .... 15

B. Penetapan Pagu Raskin Kecamatan/Kelurahan... 15

C. Pemutakhiran Daftar Nama Penerima Manfaat (DPM)... 16

D. Peluncuran dan Sosialisasi Program Raskin ... 17

E. Monitoring dan Evaluasi ... 17

F. Pelaksanaan Penyaluran Raskin Sampai Titik Distribusi (TD) ... 18

G. Pelaksanaan Penyaluran Raskin dari TD ke TB ... 19

H. Penyaluran Raskin dari TB ke RTS-PM... 19

I. Pembayaran Harga Tebus RAskin (HTR) ... 20

J. Pembiayaan ... 20

VI. PENGENDALIAN ... 21

A. Pengendalian ... 21

B. Pelaporan ... 21

VII PENGADUAN... 22

VIII LAIN-LAIN ... 23

IX PENUTUP... 23

ANAK LAMPIRAN ... 25

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pangan adalah salah satu hak azasi manusia dan sebagai komoditi strategis yang dilindungi Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan kesepakatan internasional, yaitu Universal Declaration of Human Right (1948): Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996, Millenium Development Goals (WIDGs). Bahkan dalam kesepakatan MDGs dunia internasional telah mentargetkan pada tahun 2015 setiap Negara termasuk Indonesia telah sepakat menurunkan kemiskinan dan kelaparan sampai separuhnya.

Indonesia, 95% dari jumlah penduduknya mengkonsumsi beras sebagai pangan utama, dengan rata-rata konsumsi beras sebesar 113,7 kg/jiwa/tahun (BPS, 2011). Tingkat konsumsi tersebut jauh diatas rata-rata konsumsi dunia yang hanya sebesar 60 kg/kapita/tahun.Dengan demikian Indonesia menjadi Negara konsumen beras terbesar di dunia.Beras menjadi komoditas nasional yang sangat strategis. Instabilitas perberasan nasional dapat mengakibatkan gejolak dalam berbagai aspek kehidupan baik sosial,politik maupun ekonomi.

Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh Iebih besar dibandingkan dengan komoditi bukan makanan seperti perumahan,sandang,pendidikan dan kesehatan. Sumbangan makanan terhadap garis kemiskinan pada bulan maret 2013 tercatat sebesar 73,52%. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2012 yang sebesar 73,50%. Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan antara lain beras,rokok,telur ayam ras,mie instan,gula pasir,tempe dan bawang merah.

Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memerangi kemiskinan dan kelaparan antara lain melambatnya penurunan angka kemiskinan yaitu rata-rata per tahun hanya sebesar 0,37%,

(7)

pertumbuhan yang belum optimal melibatkan masyarakat dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat miskin, serta masih banyak daerah terisolasi dan daerah tertinggal yang terbatas pemenuhan kebutuhan dasarnya. Pada bulan Maret 2013 angka kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 11,37% atau sebanyak 28,07 juta jiwa.Selain itu,tingkat pengangguran masih cukup tinggi,meskipun telah berhasil diturunkan dari 11,24% pada tahun 2005 menjadi 6,32% pada bulan Februari 2012.

Program RASKIN merupakan implementasi dari Instruksi Presiden tentang kebijakan perberasan nasional.Presiden menginstruksikan kepada Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintahan non Kementrian tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota diseluruh Indonesia untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional.Secara khusus kepada Perum BULOG diinstruksikan untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah, dan rawan pangan yang penyediaannya mengutamakan pengadaan gabah/beras dari petani dalam negeri.Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para RTS-PM dalam memenuhi kebutuhan pangan.Selain itu juga untuk meningkatkan akses Masyarakat berpendapatan rendah daIam pemenuhan kebutuhan pangan pokok, sebagai salah satu hak dasarnya.

Berbagai aspek strategis dalam tahapan pelaksanaan penyaluran RASKIN di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, serta pihak mana yang bertanggung jawab diformulasikan dalam suatu Petunjuk Teknis (JUKNIS) Penyaluran RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow UtaraTahun 2015. JUKNIS penyaIuran beras untuk rumah tangga miskin merupakan acuan dalam pelaksanaan program RASKIN di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Dengan JUKNIS ini setiap pihak yang terkait sudah jelas tugas dan fungsinya. Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utaramemiliki peran yang sangat

(8)

menentukan datam pelaksanaan program RASKIN. Perum BULOG tidak dapat berdiri sendiri dalam mengelola program ini, bahkan tidak akan mampu menyalurkan RASKIN kepada RTS-PM tanpa dukungan pemerintah daerah.

Diharapkan bagi semua pihak di Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utarayang terlibat Iangsung dalam penyaluran beras untuk rumah tangga miskin dapat memahami dan menguasai petunjuk teknis ini agar penyaluran beras bagi rumah tangga miskin yang berhak dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan ketentuan yang berlaku.

B. Dasar Hukum

Peraturan perundangan yang menjadi landasan pelaksanaan program RASKIN adalah :

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Masyarakat.

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan Undang- undang No. 8 Tahun 1985.

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang 5. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pendirian Perusahaan Umum (Perum) BULOG.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Interen Pemerintah (SPIP),

(9)

11. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

12. Inpres Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan PenyaIuran Beras oIeh Pemerintah.

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

14. Kepmenko Kesra Namor 57 Tahun 2012 tentang Tim Koordinasi RASKIN Pusat.

15. Permenko Kesra No. 59 Tahun 2012 tentang Tim Koordinasi RASKIN Pusat.

16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 237/PMK.02/2012 tentang Tata Cara Penyediaan, Perhitungan, Pembayaran, dan Pertanggung jawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah.

17. Instruksi Mendagri Nomor: 541/3150/SJ tahun 2013 tentang Pelaksanaan Pembagian Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Penanganan Pengaduan Masyarakat.

18. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 900/2634/SJ tahun 2013 tentang Pengalokasian Biaya Penyaluran RASKIN dari Titik Distribusi ke Titik Bagi.

19. Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 04 Tahun 2015 Tentang Penetapan Pagu Beras Untuk Keluarga Miskin Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2015.

C. Pengertian

1. Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat Program RASKIN RTS-PM RASKIN adalah Rumah Tangga yang berhak menerima beras dari Program RASKIN 2015 sesuai data yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu hasil PPLS 2011 yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), disahkan oleh Kemenko Kesra RI dan Data rumah tangga hasil pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat (DPM) oleh musyawarah desa/kelurahan/pemerintah setingkat.

Kepesertaan RTS dalam Program RASKIN ditandai dengan kepemilikan KPS atau SKRTM 2015 bagi rumah tangga hasil pemutakhiran DPM RASKIN Tahun 2015.

(10)

2. Musyawarah Desa (Mudes) / Musyawarah Kelurahan (Muskel) adalah forum pertemuan musyawarah di desa/kelurahan yang melibatkan aparat desa/kelurahan, kelompok masyarakat desa/kelurahan dan perwakilan RTS-PM RASKIN dari setiap satuan Lingkungan Setempat (STS) setingkat Dusun/RW untuk memutakhirkan daftar RTS-PM.

3. Musyawarah Kecamatan (Muscam) adalah forum pertemuan musyawarah di kecamatan yang melibatkan camat, kepala desa/lurah dan aparat terkait lainnya untuk melakukan koordinasi penyesuaian pagu dengan tidak mengubah jumlah pagu kecamatan.

4. Kelompok Masyarakat (Pokmas), adalah lembaga masyarakat dan/atau kelompok masyarakat di desa/kelurahan yang ditetapkan oleh kepala desa/lurah sebagai Pelaksana Distribusi RASKIN.

5. Kelompok Kerja (Pakla), adalah sekelompok masyarakat yang terdiri dari aparat desa/kelurahan dan beberapa orang yang ditunjuk dan ditetapkan oleh kepala desa/lurah sebagai Pelaksana Distribusi RASKIN.

6. Pagu RASKIN adalah alokasi jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat RASKIN (RTS-PM) atau jumlah beras yang dialokasikan bagi RTS-PM RASKIN untuk tingkat nasional, provinsi atau kabupaten/kota pada tahun tertentu.

7. HTB adalah Harga Tebus Beras RASKIN di Titik Distribusi (TD).

8. Kemasan Beras RASKIN adalah kemasan yang berlogo BULOG dengan kuantum 15 kg/karung dan atau 50 kg/karung.

9. Kualitas Beras RASKIN adalah beras sesuai dengan persyaratan kualitas beras yang diatur dalam lnpres Kebijakan Perberasan yang berlaku.

10. Pelaksana Distribusi RASKIN adalah Kelompok Kerja (Pokja) di TD atau Warung Desa (Wardes) atau Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang ditetapkan oleh kepala desa/lurah.

11. Pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat adalah kegiatan validasi RTS- PM yang didasarkan pada Basis Data Terpadu oleh musyawarah desa/kelurahan/ pemerintahan setingkat.

12. PPLS 2011 adalah Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi sumber Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K.

13. Satker RASKIN adalah Satuan Kerja Pelaksana distribusi RASKIN yang dibentuk oleh Divisi Regional (Divre)/sub divisi regional (subdivre)/

(11)

kantor Seksi logistic (kansilog) Perum Bulog terdiri dari Ketua dan anggota yang diangkat dengan surat perintah (SP) Kadivre/kasub Divre/Kakansilog.

14. SPA adalah Surat Permintaan Alokasi yang dibuat oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk kepada Perum BULOG berdasarkan alokasi Pagu RASKIN.

15. Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB)/ Delivery Order (DO) adalah perintah tertulis yang diterbitkan oleh Perum BULOG untuk mengeluarkan dan menyerahkan beras RASKIN.

16. Titik Distribusi (TD) adalah tempat atau lokasi penyerahan beras RASKIN dari Perum BULOG kepada Pelaksana Distribusi RASKIN di desa, atau lokasi lain yang disepakati secara tertulis oleh pemerintah kabupaten/kota dengan Perum BULOG.

17. Titik Bagi (TB) adalah tempat atau lokasi penyerahan beras RASKIN dari Pelaksana Distribusi RASKIN termasuk Warung Desa (Wardes) kepada RTS-PM.

18. Warung Desa (Wardes) adaIah lembaga ekonomi di desa/kelurahan, baik milik masyarakat, koperasi maupun pemerintah desa/kelurahan yang memiliki fasilitas bangunan/tempat penjualan bahan pangan dan barang lainnya yangditetapkan oleh Tim Koordinasi RASKIN kabupaten/kota sebagai tempat penyerahan beras RASKIN dari Perum BULOG.

19. BAST adalah Berita Acara Serah Terima Beras RASKIN berdasarkan SPA dari Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, yang ditandatangani Perum BULOG dan Pelaksana Distribusi.

20. DPM-1 adalah Model Daftar Penerima Manfaat RASKIN di Desa/Kelurahan.

21. DPM-2 adalah Model daftar Penjualan RASKIN di Desa/Kelurahan.

22. Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) adalah Formulir pencatatan RTS-PM yang diganti dan RTS-PM pengganti hasil pemutakhiran daftar RTS-PM RASKIN dari Basis Data Terpadu oleh musyawarah desa/kelurahan.

23. MBA-0 Adalah Model Rekap BAST di tingkat Kecamatan 24. MBA-1 Adalah Model Rekap BAST di tingkat Kabupaten 25. MBA-2 Adalah Model Rekap BAST di tingkat Provinsi

(12)

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN A. Tujuan

Tujuan Program RASKIN adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras.

B. Sasaran

Sasaran Program RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2015 adalah berkurangnya beban pengeluaran 4.739 RTS dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui penyaluran beras bersubsidi sebanyak 15 kg/RTS/bulan atau setara 180 kg/RTS/tahun dengan harga tebus Rp. 1.600/kg netto di Titik Distribusi (TD).

C. Manfaat

Manfaat Program RASKIN adalah sebagai berikut:

1. Stabilisasi harga beras di Pasaran

2. Pengendalian inflasi melalui intervensi pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp.1600,-/kg dan menjaga stok pangan nasional.

3. Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan

4. Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di titik Distribusi) maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS.

5. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi.

6. Membantu pertumbuhan ekonomi daerah.

(13)

BAB III

PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN

Dalam rangka pelaksanaan Program RASKIN Tahun 2015 dan untuk mengefektifkan pelaksanaan program dan pertanggung jawabannya, maka dibentuk Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dan Pelaksana Distribusi RASKIN di Desa/Kelurahan.

Penanggung jawab Program RASKIN di Kabupaten Bolaang Mongondow Utarasecara berjenjang adalah Bupati, di kecamatan adalah Camat dan di Kelurahan adalah Lurah.

A. Tim Koordinasi RASKINKabupaten Bolaang Mongondow Utara Bupati bertanggung jawab atas pelaksanaan program RASKIN di tingkat Kota dan membentuk Tim Koordinasi. RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaradengan kedudukan, tugas dan fungsi serta struktur dan keanggotaan sebagai berikut :

1. Kedudukan

Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaraadalah pelaksana program RASKIN diKabupaten Bolaang Mongondow Utarayang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Bolaang Mongondow Utara

2. Tugas

Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaramempunyai tugas melakukan Koordinasi Perencanaan, Anggaran, Sosialisasi, Pelaksanaan Penyaluran, Monitoring dan evaluasi, menerima pengaduan serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi RASKIN Provinsi Sulawesi Utara.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mempunyai fungsi:

a. Perencanaan dan penganggaran Program RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

b. Penetapan Pagu Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

c. Pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM.

(14)

d. Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

e. Sosialisasi Program RASKIN di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

f. Perencanaan Penyaluran RASKIN.

g. Penyelesaian HTR dan administrasi.

h. Monitoring dan evaIuasi, pelaksanaan Program RASKIN di Kecamatan.

i. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi RASKIN kecamatan dan Pelaksana Distribusi RASKIN di Desa/Kelurahan.

j. Pelaporan pelaksanaan RASKIN kepada Tim Koordinasi RASKIN provinsi.

4. Struktur dan keanggotaan Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaraterdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, serta pengaduan masyarakat, yang ditetapkan dengan keputusan Bupati.

Keanggotaan Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaraterdiri dariunsur - unsur instansi terkait di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara antara lain Sekretaris Daerah,

BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Badan/Dinas/Lembaga yang berwewenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial, BPS, Badan Dinas/Kantor yang berwewenang dalam ketahanan pangan, Perum BULOG dan lembaga terkait lainnya.

B. Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan

Camat bertanggungjawab atas pelaksanaan Program RASKIN di tingkat kecamatan dan membentuk Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan dengan kedudukan, tugas dan fungsi serta struktur dan keanggotaan sebagai berikut :

1. Kedudukan

(15)

Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan adalah pelaksana Program RASKIN di Kecamatan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab pada Camat.

2. Tugas

Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, sosialisasi, monitoring dan evaluasi Program RASKIN di tingkat kecamatan serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan mempunyai fungsi:

a. Perencanaan penyaluran RASKIN di Kecamatan

b. Pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM c. Sosialisasi RASKIN di kecamatan.

d. Pendistribusian RASKIN.

e. Penyelesaian HTR dan administrasi.

f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan RASKIN di Desa/Kelurahan.

g. Pembinaan terhadap pelaksana Distribusi RASKIN di Desa/Kelurahan.

h. Pelaporan pelaksanaan RASKIN termasuk pelaporan hasilpemutakhiran data dari tingkat kelurahan dan pelaporan realisasipenyaluran RASKIN dari pelaksana distribusi RAS KIN kepada RTS-PM.

4. Struktur Dan Keanggotaan Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan terdiri dari penanggung jawab, Ketua, Sekretaris, dan beberapa Bidang antara lain:

perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, serta pengaduan yang ditetapkan dengan keputusan camat.

Keanggotaan Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan terdiri dari unsur-unsur instansi terkait di tingkat Kecamatan antara lain

(16)

Sekretariat Kecamatan, seksi kesejahteraan sosial, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK).

C. Pelaksana Distribusi RASKIN DiDesa/Kelurahan.

Sangadi/Lurah bertanggung jawab atas pelaksanaan ProgramRASKIN di wilayahnya, memilih dan menetapkan salah satu dari 4 (empat) alternatif Pelaksana Distribusi RASKIN, yaitu

1. Kelompok Kerja (Pokja) 2. Warung Desa (Wardes)

3. Kelompok Masyarakat (Pokmas) 4. Padat Karya RASKIN

Pelaksana Distribusi Raskin di tingkat Desa/Kelurahan memiliki kedudukan, tugas dan fungsi serta struktur dan keanggotaan sebagai berikut :

1. Kedudukan

Pelaksana Distribusi RASKIN berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sangadi/Lurah.

2. Tugas

Pelaksana Distribusi RASKIN mempunyai tugas memeriksa, menerima dan menyerahkan beras, menerima uang pembayaran HTR serta menyelesaikan administrasi.

3. Fungsi

Pelaksana Distribusi RASKIN di Desa/Kelurahan mempunyai fungsi:

a. Pemeriksaan dan penerimaan/penolakan RASKIN dari Perum BULOG di TD.

b. Pendistribusian dan penyerahan RASKIN kepada RTS-PM yang terdapat dalam DPM-1 di Titik Bagi (TB).

c. Penerimaan HTR RASKIN dart RTS-PM secara tunai dan disetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk perum BULOG atau apabila tidak tersedia fasilitas perbankan setempat dapat menyetor langsung secara tunai kepada Perum BULOG.

d. Penyelesaian administrasi penyaluran RASKIN yaitu penanda tanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) beras di TD.

(17)

e. Membuat Daftar Realisasi Penjualan Beras sesuai Model DPM-2 dan melaporkan ke Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan,

(18)

BAB IV

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Perencanaan dan penganggaran Program RASKIN 2015 mengacu pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015.

Khusus untuk Program RASKIN, proses perencanaan dan penganggarannya diatur lebih lanjut datam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran dan Pertanggungjawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah.

A. Perencanaan

Kegiatan perencanaan yang diatur dalam Juknis ini meliputi penetapan RTS-PM, TD dan TB.

1. Kebijakan Penetapan RTS-PM

a. Yang berhak mendapatkan RASKIN adalah RTS-PM yang terdaftar datam Daftar nama dan alamat untuk Program RASKIN 2015 yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K, dan disahkan oleh Kemenkokesra sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah sebanyak 15.530.897 RTS-PM serta rumah tangga hasil pemutakhiran DPM oleh musyawarah kelurahan setempat.

b. Datam rangka mengakomodasi adanya perubahan karakteristik RTS-PM setelah penetapan Pagu RASKIN oleh Menko Kesra, Gubernur, dan Bupati, maka dimungkinkan untuk dilakukan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM melalui Musdes/Muskel dan atau Muscam. Sebagai hasil validasi dan pemutakhiran melalui Musdes/Muskel, maka RTS-PM pengganti memperoleh SKRTM 2015 yang berfungsi sebagai pengganti KPS.

2. Penetapan Titik Distribusi

(19)

TD ditetapkan di Desa/Kelurahan atau tempat lain atas kesepakatan tertulis antara pemerintah Kabupaten dengan Perum BULOG setempat.

3. Penetapan Titik Bagi (TB)

TB ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara pemerintah Desa/Kelurahan (Pelaksana Distribusi) dengan RTS-PM setempat.

B. Kebijakan Penganggaran

Program RASKIN merupakan Program Perlindungan Sosial yang termasuk kluster 1 Program Penanggulangan Kemiskinan.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 27 tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015, Pemerintah mengalokasikan Dana Subsidi Pangan dan telah mengambil kebijakan penganggaran sebagai berikut:

1. Anggaran subsidi RASKIN 2015 disediakan dalam DIPA APBN tahun 2015. DIPA Kementerian Keuangan, Kebijakan pemerintah pusat dalam penganggaran Program RASKIN hanya untuk pengadaan beras dan penyalurannya sampai Titik Distribusi (TD).

2. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (pasal 18 dan 58) dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri,Nomor 900/2634/SJ tanggal 27 Mei tahun 2013 maka Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten/kota) mengalokasikan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)untuk penyaluran RASKIN dari TD sampai dengan RTS-PM.

Penyediaan anggaran tersebut mencakup antara lain untuk biaya operasional RASKIN, biaya angkut RASKIN dari TD ke TB hingga ke RTS-PM, subsidi Harga Tebus RASKIN, dana talangan RASKIN, tambahan alokasi RASKIN kepada RTS-PM di luar pagu yang ditetapkan maupun tambahan alokasi RASKIN untuk RTS-PM di dalam pagu yang ditetapkan.

3. Selain pembiayaan dari APBN dan APBD masyarakat dapat berpartisipasi secara sukarela untuk membantu pembiayaan distribusi RASKIN dari TDke RTS-PM tanpa menambah HTR dan RTS-PM yang diatur dalam Juknis ini.

(20)

BAB V

MEKANISME PELAKSANAAN

Panduan pelaksanaan Program RASKIN terdiri dari Pedoman Umum Program RASKIN (Pedum RASKIN), Pedoman Khusus Program RASKIN, Petunjuk Pelaksanaan RASKIN (Juklak RASKIN) dan Petunjuk Teknis RASKIN (Juknis RASKIN).

Pelaksanaan Program RASKIN di Kabupaten Bolaang Mongondow Utaramemerlukan panduan khusus yang sesuai dengan situasi dan kondisi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang dinamakan Petunjuk Teknis Program RASKIN (Juknis RASKIN). Ruang lingkup Juknis RASKIN masih berada dalam batasan-batasan Pedum RASKIN dan Juklak RASKIN.

A. Penetapan Pagu Raskin Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 1. Pagu RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow UtaraTahun 2015 adalah

5.445 RTS-PM sesuai dengan basis data terpadu untuk Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K.

2. Pagu RASKIN Tingkat Kabupaten ditetapkan oleh Gubernur.

3. Pemerintah Kabupaten dapat membuat kebijakan untuk menambah pagu RASKIN bagi rumah tangga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam data RTS-PM untuk program RASKIN 2015 dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K. Kebijakan ini didanai oleh APBD sesuai dengan kemampuan.

B. Penetapan Pagu Raskin Kecamatan/Kelurahan

1. Pagu RASKIN Kecamatan dan desa/kelurahan tahun 2015 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima RASKIN pada tahun2015 disetiap kecamatan dan desa/kelurahan atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS- PM Raskin di setiap kecamatan dan desa/kelurahan pada tahun 2015 sesuai dengan Basis Data Terpadu untuk Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K.

(21)

2. Pagu Raskin untuk setiap kecamatan dan desa/kelurahanditetapkan oleh Bupati.

3. Pagu Raskin di suatu desa/kelurahan pada prinsipnya tidak dapat direlokasi ke desa/kelurahankecuali melalui Muscam yang dilakukan atas permintaan 2 (dua)desa/kelurahanatau lebih sebagai tindak lanjut Musdes/Muskel yang memerlukan penyesuaian pagu RASKIN di masing-masing desa/kelurahan.

C. Pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat (DPM)

Dalam rangka mengakomodasi adanyaperubahan karakteristik RTS- PM di desa/kelurahan,dimungkinkan pelaksanaan Musdes/Muskel untuk memutakhirkan Daftar Penerima Manfaat,yaitu:

1. Mudes/Mukel melakukan pemuktahiran Daftar RTS-PM RASKIN 2015 dengan menetapkan Rumah Tangga yang akan diganti dan menetapkan Rumah Tangga Pengganti.

2. RTS-PM RASKIN yang Kepala Rumah Tangganya meninggal maka Rumah Tangga tersebut tetap memperoleh haknya. Raskin diberikan kepada Pasangan Kepala Rumah Tangga (PKRT) atau Anggota Rumah Tangga (ART) tanpa mengubah nama dalam DPM atau Kartu Perlindungan Sosial(KPS).

3. Bagi RTS-PM RASKIN Tunggal yang sudah meninggal, pindah alamat ke luar desa/kelurahan atau dinilai tidak layak sebagai penerima RASKIN, maka digantikan oleh Rumah Tangga lainnya yang dinilai layak melalui proses Musdes/Muskel.

4. Rumah tangga yang dinilai layak untuk menggantikan RTS-PM pada butir 3 (tiga) di atas adalah diprioritaskan kepada Rumah Tangga miskin yang memiliki anggota Rumah Tangga lebih besar terdiri dari : balita dan anak usia sekolah, kepala Rumah Tangganya perempuan,kondisifisik rumahnya tidak layak huni, berpendapatan paling rendah dan tidak tetap.

5. Pelaksanaan Mudes/Muskel dapat dilaksanakan satu kali pada awal tahun sesuai dengan kebutuhan, terutama bagi wilayah yang belum melaksanakan Mudes/Muskel untuk pemuktahiran KPS pada tahun 2013

6. Daftar akhir RTS-PM RASKIN tunggal yang telah melalui pemuktahiran oleh Mudes/MukeI dituangkan kedalam DPM-1.

(22)

7. Bagi RTS-PM RASKIN tunggal yang sudah meninggal, pindah alamat keluar desa/kelurahan/pemerintah setingkat atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima Raskin, Kartu perlindungan Sosial (KPS) yang telah diterimakan pada RTS-PM tersebut harus ditarik, tidak berlaku, serta dikembalikan ke Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Raskin kecamatan.

8. Bagi Rumah Tangga Pengganti hasil Mudes/Muskel diterbitkan SKRTM 2015 oleh kepala Desa/Lurah.

9. Pelaksanaan Mudes/Muskel harus dituangkan dalam Berita Acara.

Pemuktahiran data RTS-PM Raskin hasil Mudes/Muskel dimasukkan ke dalam formulir Rekapitulasi pengganti (FRP) 2015.

10.FRP 2015 dilaporkan secara berjenjang kepada kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota Melalui Tim Koordinasi RASKIN kecamatan.

11.FRP beserta KPS yang ditarik dari Mudes/Muskel diterima oleh Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten/kota paling lambat tanggal 31 Maret 2015 untuk kemudian diserahkan kepada pihak pelaksana perekaman data hasil pemuktahiran secara elektronik, yang akan ditunjuk kemudian.

D. Peluncuran dan Sosialisasi Program Raskin

1. Peluncuran Program RASKIN nasionaI dapat diikuti peluncuran Program RASKIN di provinsi oleh Gubernur.

2. Sosialisasi Pedum dan Pagu RASKIN dapat dilaksanakan pada saat acara peluncuran, yang dilakukan oleh Tim Koordinasi RASKIN secara berjenjang.

E. Monitoring dan Evaluasi

1. DaIam rangka meningkatkan efektifitas penyaluran Raskin kepada RTS-PM RASKIN di berbagai daerah maka Tim Koordinasi RASKIN melakukan monitoring dan evaluasi (money) penyaluran Raskin.

2. Dalam kegiatan monitoring akan dievaluasi realisasi penyaluran RASKIN dan identifikasi permasalahan yang menghambat pelaksanaan penyalurankemudian akan dilakukan upaya untuk meningkatkan penyaluran RASKIN dan mencarikan solusi untuk memecahkan masalah.

(23)

3. Monev dilakukan secara berjenjang.Tim Koordinasi RASKIN melakukanmonev ke jenjang yang lebih rendah atau ke RTS-PM bila diperlukan.

F. PeIaksanaan Penyaluran Raskin sampai Titik Distribusi (TD)

Pelaksanaan penyaluran RASKIN sampai TD menjadi tugas dan tanggung jawab perum BULOG.

1. Penyediaan Beras RASKIN

Penyediaan beras untuk RTS-PM RASKIN oleh Perum BULOG berasal dari beras hasil Pengadaan Dalam Negeri dan bila tidak mencukupi dapat dipenuhi dari Pengadaan Luar Negeri. Kualitas beras Raskin sesuai dengan Inpres kebijakan Perberasan yang berIaku, dalamkemasan berlogo Perum BULOG dengan kuantum 15 kg/karung dan atau 50 kg/karung.

2. Rencana Penyaluran

Untuk menjamin kelancaran proses penyaluran RASKIN, Perum BULOG bersama Tim Koordinasi RASKIN menyusun rencana penyaluran bulanan yang dituangkan dalam SPA.

3. Mekanisme Penyaluran

a. Berdasarkan Pagu RASKIN, Bupati Bolaang Mongondow Utara / Ketua Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaraatau Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati menerbitkan SPA kepada Perum BULOG.

b. Berdasarkan SPA, Perum BULOG menerbitkan SPPB/DO beras untuk masing-masing kecamatan atau desa/kelurahan.

c. Sesuai dengan SPPB/DO maka Perum BULOG menyalurkan beras sampai ke TD, yang sebelumnya dilakukan pemeriksaan kualitas beras terlebih dahulu oleh Tim Koordinasi RASKIN di gudang Perum BULOG.

d. Di TD dilakukan serah terima beras antara Perum BULOG dengan Tim Koordinasi RASKIN / Pelaksana Distribusi dan dibuat BAST yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

e. Jika terdapat kendaIa yang bersifat spesitik lokasi (seperti:

kondisi geografis, iklim/cuaca, jenis moda transportasi untuk

(24)

pengangkutan RASKIN) sehingga penyaluran RASKIN tidak mungkin dilakukan secara rutin setiap bulan disuatu wilayah, maka jadwal penyaluran RASKIN disesuaikan dengan kondisi wilayah tersebut dan diatur dalam Juknis oleh pemerintah daerah setempat.

f. Perum BULOG membuat Pedoman Khusus Penyaluran RASKINsampai TD.

G. Pelaksanaan Penyaluran RASKIN dari TD ke TB

1. Penyaluran RASKIN dari TD ke TB sampai RTS-PM menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

2. Tim Koordinasi RASKIN/Pelaksana Distribusi RASKIN meIakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas beras yang diserahkan oleh PerumBULOG di TD.

3. ApabiIa ditemukan RASKIN yang tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan, maka Tim Koordinasi RASKIN/Pelaksana Distribusi harus menolak dan langsung mengembalikan kepada Perum BULOG untuk diganti dengan kualitas yang sesuai, dan menambah kekurangan kuantitas.

4. Penyaluran RASKIN dari TD ke TB dan RTS-PM dapat dilakukan secara Regular oIeh kelompok kerja (Pokja), atau melalui warung Desa, KeIompok Masyarakat dan Padat Karya RASKIN.

H. Penyaluran Beras Raskin dari TB ke RTS-PM

1. Untuk meminimalkan biaya transportasi penyaluran RASKIN dari TB ke RTS-PM maka TB ditetapkan di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh RTS-PM.

2. Pelaksanaan penyaluran RASKIN dari TB kepada RTS-PM dilakukan oleh PeIaksana Distribusi Raskin dengan menyerahkan RASKIN kepada RTS- PM sebanyak 15kg/RTS/buIan, dicatat dalam DPM-2, selanjutnya dilaporkan kepada Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.

I. Pembayaran Harga Tebus Beras RASKIN (HTR)

1. Harga Tebus RASKIN (HTR) sebesar Rp 1.600,00/kg di TD.

(25)

2. Pembayaran HTR dari RTS-PM kepada Pelaksana Distribusi RASKIN dilakukan secara tunai. PeIaksana Distribusi RASKIN langsung menyetorkan uang HTR tersebut ke rekening perum BULOG melalui Bank setempat atau disetorkan langsung kepada Perum BULOG setempat. Pelaksanaannya diatur Iebih lanjut dalam Juklak/Juknis sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

J. Pembiayaan

1.Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran dan Pertanggung jawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah, Kuasa Pengguna Anggaran(KPA) mengatur mekanisme pembayaran subsidi RASKIN.

2.Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan Program RASKIN, seperti:

biayasosialisasi, koordinasi, monev, dan pengaduan bersumber dari APBN, APBD dan/atau Perum BULOG.

(26)

BAB VI PENGENDALIAN A. Pengendalian

1. Pengawasan

Pengawasan pelaksanaan program RASKIN dilaksanakan secara fungsional oleh Aparat Pengawasan Internal pemerintah (APIP) sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

B. Pelaporan

1. Pelaksana distribusi RASKIN melaporkan pelaksanaan program RASKIN kepada Tim Koordinasi RASKIN kecamatan secara periodik setiap bulan.

2. Tim Koordinasi RASKIN Kecamatan melaporkan peIaksanaan program RASKIN kepada Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utarasecara Periodik setiap triwulan sesuai model LT-1.

3. Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaramelaporkan pelaksanaan program RASKIN kepada Tim Koordinasi RASKIN Provinsi Sulawesi Utara secara periodik setiap triwuIan sesuai model LT-2.

4. Laporan Akhir Pelaksanaan Program RASKIN dibuat oleh Tim Koordinasi RASKIN Pusat, Provinsi, danKabupaten pada akhir tahun.

5. Perum BULOG melaporkan pelaksanaan pendistribusian RASKIN kepada Ketua Tim Koordinasi RASKIN Pusat dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) setiap bulan.

(27)

BAB VII PENGADUAN

Pengaduan pelaksanaan Program RASKIN dapat disampaikan baik oleh masyarakat maupun oleh PemerintahDaerah setempat. Objek pengaduan dapat berupa permasalahan data RTS-PM ataupun hal-hal yang berkaitan dengan 6 (enam) tepat, yang akan ditanggapi oleh Kementerian/Lembaga (K/L) sesuai dengan tugas dan fungsi masing- masing.

1. Unit Pengaduan merupakan bagian dari Tim Koordinasi RASKINpusat di bawah Koordinasi Kementerian Dalam Negeri terhadap pengaduan yang berkaitan dengan 6 tepat (tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat harga, tepat mutu dan tepat administrasi).

2. Kemendagri menyusun Pedoman Khusus untuk penanganan Pengaduan.

3. Pengaduan terhadap hal yang berkaitan dengan data RTS-PM dari BasisData Terpadu disampaikan kepada Tim Nasional PercepatanPenanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Kantor Wakil PresidenRI.

4. Unit pengaduan di provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di bawah koordinasi Badan yang membidangi pemberdayaan masyarakat dengan membentuk sekretariat sebagai tempat pengaduan.

5. Pengaduan tentang pelaksanaan Program RASKIN dapat disampaikan secara langsung kepada Sekretariat Unit Pengaduan Pusat, Provinsi dan Kabupaten serta TNP2K sesuai dengan materi pengaduan.

6. Penyelesaian tentang kualitas, kuantitas, Perum BULOG dapat langsung menyelesaikan/menindaklanjuti.

(28)

BAB VIII LAIN – LAIN

Petunjuk Teknis (JUKNIS) Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (RASKIN) tahun 2015 dibuat sebagai acuan pelaksanaan Program RASKIN. Berdasarkan Pedoman Umum, Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utaramenyusun Petunjuk Teknis Program RASKIN yang sesuai dengan kondisi objektif daerah di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, sebagai acuan pelaksanaan Program.

Petunjuk Teknis (JUKNIS) PeIaksanaan Program RASKIN 2015 mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh Bupati Bolaang Mongondow Utara. Dengan diterbitkannya Petunjuk Teknis (JUKNIS) Pelaksanaan Program Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (RASKIN) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2015, maka Petunjuk Teknis (JUKNIS) Pelaksanaan Program Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2014 dinyatakan tidak berlaku.

BAB IX PENUTUP

RASKIN adalah hak masyarakat berpendapatan rendah yang diberikan dan ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka mencukupi sebagian kebutuhan panganpokok dalam bentuk beras. Apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannyasehingga masyarakat berpendapatan rendah dirugikan atau tidak menerima, maka para pelaksana RASKIN yang menimbulkan kerugian tersebut dan penerima yang tidak berhak (tidak terdaftar dalam DPM-1) dapat dituntut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA ttd

DEPRI PONTOH

(29)

Anak Lampiran Anak Lampiran 1.

Contoh Berita Acara

BERITA ACARA MUSYAWARAH KELURAHAN

Berdasarkan Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Utara Nomor

……...…. TanggaI ………. 2015, tentang penetapan pagu RASKIN Tahun 2015, maka pada hari ini ……….tanggal bulan……….tahun dua ribu empat belas teIah mengadakan musyawarah dengan kesepakatan sebagai berikut:

1. Pagu RASKIN Desa/KeIurahan sebanyak………. RTS-PM dengan jumlah beras sebanyak……….kg per bulan.

2. RTS BPS, yang masih Iayak sebanyak………. (a)……….RTS-PM dan dinyatakan tidak layak, pindah keIuar Desa/Kelurahan dan RTS tunggal (tidak punya anggota rumah tangga) meninggal dunia sebanyak……….(b)……….(RTS) digantikan dengan rumah tangga yang dinilai Iayak sesuai kriteria BPS dan belum terdaftar dalam data RTS BPS sebanyak……….(c)……….RTS-PM

3. RTS-PM yang telah meninggal dunia digantikan anggota rumah tangga yang dinilai layak menerima RASKIN sebanyak ……….(d)……….RTS-PM.

4. Rumah tangga miskin yang layak sesuai kriteria BPS dan disetujui sebagai penerima manfaat RASKIN sebanyak……….(e)……….RTS-PM.

5. Dengan demikian jumlah RTS-PM kelurahan sebanyak (a) + (b) + (c) + (d) + (e) dengan rincian sesuai daftar terlampir.

6. P. Pembagian beras dilaksanakan di titik distribusi yang berkedudukan di kantor kelurahan/Balai Desa, atau di………

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

……….2015

Ketua BPD/Dekel Sangadi/Lurah

Nama terang/tanda tangan Narna Terang/Tanda tangan

Stempel Perwakilan peserta Musyawarah

Dari Pokmas dan RTS di setiap lingkungan

1. ... 2. ...

Nama terang/tanda tangan Nama terang/tandatangan

3. ... 4. ...

Nama terang/tanda tangan Nama terang/tandatangan

Camat

………..

(Namaterang/tandatangan/stempel)

(30)

Anak Lampiran 2

BERITA ACARA MUSYAWARAH KECAMATAN

Berdasarkan Surat Bupati …………..No ……… tanggal ……2015, tentang penetapan pagu RASKIN Tahun 2015 maka pada hari ini

…. Tanggal ….bulan…tahun dua ribu …. Kami para Sangadi/Lurah di Kecamatan ………. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, telah mengadakan musyawarah dengan kesepakatan sebagai berikut :

No Desa/Kelurahan

RTS-PM

Keterangan

Awal Hasil

Muscam 1

2 3 4 dst

Jumlah

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

……….2015

Sangadi/Lurah Sangadi/Lurah

(Tanda tangan/Stempel) (Tanda tangan/Stempel)

(Nama Terang) (Nama Terang)

Sangadi/Lurah Sangadi/Lurah

(Tanda tangan/Stempel) (Tanda tangan/Stempel)

(Nama Terang) (Nama Terang)

Disahkan oleh Camat ……….

(Tanda Tangan dan Stempel) (Nama Terang)

(31)

anak Lampiran 3

DAFTAR PENERIMA MANFAAT PROGRAM RASKIN TAHUN 2015 PROVINSI : ...

KABUPATEN : ...

KECAMATAN : ...

KELURAHAN/DESA : ...

No. Nama Kepala Rumah Tangga

Nama Pasangan Kepala Rumah

Tangga

Nama Anggota Rumah Tangga Lain

diatas 18 tahun

Alamat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst

Jumlah

……….2015

Mengetahui/Disahkan Ditetapkan

Camat Sangadi/Lurah

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

MODEL DPM-1

(32)

anak Lampiran 4

DAFTAR PENERIMA MANFAAT PROGRAM RASKIN TAHUN 2015 BULAN ……… TAHUN 2015

PROVINSI : ...

KABUPATEN : ...

KECAMATAN : ...

KELURAHAN/DESA : ...

RT/RW : ...

No. Nama Alamat Lengkap Jumlah (Kg) Harga (Rp) Tanda Tangan

RTS-PM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst

Jumlah

……….2015

Mengetahui/Disahkan Titik Distribusi

Sangadi/Lurah Ketua Pelaksana Distribusi

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

MODEL DPM-2

(33)

anak Lampiran 5

BERITA ACARA SERAH TERIMA BERAS RASKIN NOMOR ………

Berdasarkan Surat Permintaan Alokasi (SPA) Bupati ……… No.

…………Tanggal…………dan SPPB/DO No……….Pada hari ini ……….

tanggal ……. bulan ……. tahun………kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ...

2. Jabatan : Satker RASKIN Perum BULOG Divre/Subdivre/Kansilog Selanjutnya disebut PIHAK I

1. Nama : ...

2. Jabatan : ... *) Selanjutnya disebut PIHAK II.

PIHAK I telah menyerahkan beras RASKIN di TD untuk alokasi bulan

………..sebanyak ….kg untuk ….. RTS-PM dan PIHAK II telah menerima beras RASKIN di TD, sesuai ketentuan yang berlaku, sebanyak tersebut di atas dengan pembayaran tunai, penyerahan beras sampai kepada RTS- PM menjadi tanggungjawab PIHAK II.

Demikian Berita Acara Serah Terima RASKIN dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pihak II Pihak I

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

(Nama Terang) (Nama Terang)

Catatan :

*) Pejabat yang mewakili/ditunjuk Model

BAST

(34)

anak Lampiran 6

REKAPITULASI BERITA ACARA SERAH TERIMA PELAKSANAAN PENJUALAN RASKIN

KABUPATEN/KOTA : ...

KECAMATAN : ...

ALOKASI BULAN : ... 2015 DISALURKAN BULAN: ... 2015

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Beras RASKIN di Titik Distribusi/Warung Desa, untuk alokasi bulan …… tahun 2015 telah disalurkan beras sebanyak …. Kg kepada ……..RTS-PM dengan rincian sebagai berikut :

No. Kelurahan/Desa

Kecamatan

Jumlah RTS-PM

Kuantum KG

Nilai (1600/Kg)

BAST Nomor

JUMLAH

……….2015

CAMAT *) SATKER RASKIN

DIVRE/SUBDIVRE/KANSILOG

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan)

(Nama Terang) (Nama Terang)

Catatan :

*) atau pejabat yang mewakili atau ditunjuk MODEL

MBA-0

(35)

Anak Lampiran 7

REKAPITULASI BERITA ACARA SERAH TERIMA PELAKSANAAN PENJUALAN RASKIN

KABUPATEN/KOTA : ...

ALOKASI BULAN : ... 2015 DISALURKAN BULAN: ... 2015

Berdasarkan Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Pelaksanaan Penjualan RASKIN di Kecamatan untuk alokasi bulan ………2015, telah disalurkan beras sebanyak …….kg untuk …… RTS-PM dengan rincian sebagai berikut :

No. Kecamatan Desa/KelJumlah JumlahTD JumlahRTS-

PM

Kuantum

Kg Nilai

(Rp) Ket

JUMLAH

……….2015

BUPATI *) DIVRE/SUBDIVRE/KANSILOG

KEPALA

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan)

(Nama Terang) (Nama Terang)

Catatan :

*) atau pejabat yang mewakili / ditunjuk MODEL

MBA-1

(36)

anak Lampiran 8

Nomor :

Lampiran :

Perihal : Laporan Pelaksanaan Program RASKIN Bulan……….Tahun 2015 Kepada Yth.

Ketua Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di……….

Dengan ini disampaikan Laporan Pelaksanaan Program RASKIN, bulan ………. Tahun 2015 …………..sebagai berikut :

01. Sosialisasi : ………..(Isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi program RASKIN yang meliputi wilayah, peserta, materi dan permasalahan yang dijumpai di lapangan serta pemecahannya).

02. Penyaluran Beras :

No Desa/Kelurahan

Rencana Alokasi Realisasi

s/d bulan

lalu

Bulan ini

s/d bulan

ini

s/d bulan

lalu

Bulan

ini s/d bulan ini 1

2 3 4 dst

Jumlah

03. Hasil Monev : Permasalahan dan saran………...

………

Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih

………..,………….2015 Tim Koordinasi RAKIN Kecamatan

Tanda tangan dan Stempel (……….)

MODEL LT.0

(37)

anak Lampiran 9

Nomor :

Lampiran :

Perihal : Laporan Pelaksanaan Program RASKIN Bulan……….Tahun 2015 Kepada Yth.

Ketua Tim Koordinasi RASKIN Provinsi di……….

Dengan ini disampaikan Laporan Pelaksanaan Program RASKIN, bulan ………. Tahun 2015 …………..sebagai berikut :

01. Sosialisasi : ………..(Isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi program RASKIN yang meliputi wilayah, peserta, materi dan permasalahan yang dijumpai di lapangan serta pemecahannya).

02. Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan (Muskel) :

Jumlah = ...Desa/Kelurahan

Realisasi pelaksanaan Muskel = ...Desa/Kelurahan…...RTS-PM 03. Distribusi Beras :

No Desa/Kelurahan

Rencana Alokasi Realisasi

s/d bulan

lalu

Bulan ini

s/d bulan

ini

s/d bulan

lalu

Bulan ini

s/d bulan

ini 1

2 3 4 dst

Jumlah

04. Hasil Monev : Permasalahan dan saran………...

………

Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih

………..,………….2015 Tim Koordinasi RAKIN Kecamatan

Tanda tangan dan Stempel (……….)

MODEL LT.1

(38)

Anak Lampiran 10.

Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP)

Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program RASKIN 2015

RTS-PM YANG DIKELUARKAN DARI DAFTAR PENERIMA MANFAAT (DPM)

No

Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) (nama lengkap sesuai di

dalam DPM)

Nama Pasangan Kepala Rumah Tangga (PKRT) (nama lengkap sesuai di

dalam DPM)

Alamat Lengkap

Alasan dikeluarkan

(beri tanda ‘v’ di salah satu kotak)

RT pindah

Seluruh anggota RT

sudah meningga

RT tercatat lebih dari 1

kali (duplikasi

RT)

RT kaya

Provinsi : ... Kecamatan : ...

Kota : ... Kecamatan : ...

(39)

Anak Lampiran 11

RTS-PM YANG DIMASUKKAN KE DALAM DAFTAR PENERIMA MANFAAT DPM

No

Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) Nama Pasangan Rumah Tangga (FPRT)

Alamat Lengkap

Nama Bln/Thn Lahir Nama Bln/Thn Lahir

……….2015

Mengetahui/Disahkan Ditetapkan

CAMAT SANGADI/LURAH

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

(Nama Terang) (Nama Terang)

(40)

- 35 - Anak Lampiran 12

KOP SURAT

Tempat, Tanggal Bulan Tahun Nomor :

Lamp :

Perihal : Permohonan Alokasi Kepada :

RASKIN Alokasi ….. 2015 Yth. Kadivre/Kasubdivre Kakansilog

Di……….

Menunjuk surat dari Deputi Menko Kesra Bidang Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang

Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Pelaksana Tim Koordinasi RASKIN Pusat Nomor ……….tanggal ………2015 perihal pagu RASKIN 2015, dan menindaklanjuti surat Bupati

Nomor………….tanggal………..2015 tentang Pagu RASKIN, maka dengan ini kami mengajukan permohonan penerbitan DO RASKIN

Bulan………..Alokasi……….2015 rincian masing-masing kecamatan sebagai berikut :

No Kecamatan Jumlah RTS Kuantum Jumlah

1 2 3

Jumlah

Demikian permohonan kami, atas bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Pemerintah Kab. Bolaang Mongondow Utara

Cap/tanda tangan Nama jelas Tembusan :

1.

MODEL SPA

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-TU adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penerbitan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara

bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi anggaran perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan anggaran tahun 2016 serta guna pelaksanaan ketentuan Pasal 26

Seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum dalam menyiapkan

Pimpinan BAZNAS Kabupaten yang tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan secara terus menerus sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 huruf d dapat diberhentikan, apabila

Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah

(9) Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dapat diberikan kepada Pejabat Negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di tempat tujuan