• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR TAHUN 2021"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI SULAWESI UTARA

PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN

PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Pasal 5 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, telah ditetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Keija Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara;

b. bahwa Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Keija Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dipandang tidak sesuai lagi dengan perkembangan Perangkat Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapakan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Keija Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4686);

2. Undang-Undang . . .

(2)

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 32/PRT/M/2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1574);

5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 39 Tahun 2016 tentang Penetapan Hasil Pemetaan dan Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Bidang Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1987);

6. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Nomor 89);

MEMUTUSKAN . . .

(3)

Menetapkan :

MEMUTUSKAN:

PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

2. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

3. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.

4. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas ekonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

5. Bupati adalah Bupati Bolaang Mongondow Utara.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

7. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Tipe B yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

8. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disebut UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

9. Kelompok . . .

(4)

9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok pegawai negeri yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI,

KEWENANGAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 2

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintah Daerah di bidang Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan.

(2) Dinas dipimpin oleh kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 3

Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah.

Pasal 4

Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

d. pelaksanaan administrasi di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang menjadi kewenangan Daerah di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan.

Bagian Ketiga . . .

(5)

Bagian Ketiga Kewenangan

Pasal 5

Dinas mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana Daerah;

b. fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah Daerah;

c. penerbitan izin pembangunan dan pengembangan perumahan serta penerbitan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG);

d. penerbitan izin pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman;

e. penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) hektare;

f. pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada Daerah;

g. penyelenggaraan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) perumahan;

h. sertifikasi dan registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) tingkat kemampuan kecil;

i. pemberian izin lokasi dalam 1 (satu) Daerah;

j. penyelesaian sengketa tanah garapan dalam Daerah;

k. penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan oleh pemerintah Daerah;

l. penetapan subjek dan objek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee dalam Daerah;

m. penetapan tanah ulayat yang lokasinya dalam Daerah;

n. penyelesaian masalah tanah kosong dalam Daerah;

o. inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong dalam Daerah;

p. penerbitan izin membuka tanah;

q. perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya dalam Daerah; dan

r. melaksanakan administrasi umum, perencanaan program dan anggaran serta ketatausahaan.

Bagian Keempat. . .

(6)

Bagian Keempat Susunan Organisasi

Pasal 6

(1) Susunan organisasi Dinas, terdiri atas:

a. kepala Dinas;

b. sekretariat;

c. bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

d. bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum;

e. bidang Pertanahan;

f. UPTD; dan

g. kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan struktur organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1 Kepala Dinas

Pasal 7

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan, merumuskan sasaran, membina, mengarahkan, menyelenggarakan, mengevaluasi, dan melaporkan penyelenggaraan kegiatan Dinas.

Pasal 8

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

e. pendataan, perencanaan, penyediaan, pembiayaan, pemantauan dan evaluasi rumah umum;

f. pendataan, perencanaan, pemberdayaan, bantuan, pembiayaan, pemantauan, dan evaluasi rumah swadaya;

g. pendataan dan perencanaan, pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh, pemanfaatan dan pengendalian kawasan permukiman;

h. perencanaan . . .

(7)

h. perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan serta pemantauan dan evaluasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan permukiman sesuai wilayah yang ditetapkan; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

Paragraf 2 Sekretariat

Pasal 9

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b merupakan unsur pembantu kepala Dinas.

(2) Sekretariat berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Dinas.

(3) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris.

Pasal 10

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian layanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas.

Pasal 11

Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;

b. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan;

c. pelaksanaan administrasi umum, perencanaan program dan anggaran;

d. pelaksanaan pengelolaan keuangan;

e. pengelolaan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 12

Sekretariat membawahkan dan mengoordinasikan:

a. subbagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian; dan b. subbagian Perencanaan, Data dan Informasi Publik.

Pasal 13 . . .

(8)

Pasal 13

(1) Subbagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a adalah unsur pembantu sekretaris Dinas.

(2) Subbagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris Dinas.

(3) Subbagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Subbagian.

Pasal 14

Subbagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, urusan administrasi umum, tata usaha, persuratan, arsip, perlengkapan, rumah tangga dan kepegawaian.

Pasal 15

Subbagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan perencanaan, pengembangan, pembinaan, serta tata usaha pegawai;

b. penyiapan penataan organisasi dan tata laksana;

c. pelaksanaan ketatau sahaan dan kerumahtanggaan Dinas;

d. pelaksanaan keamanan dgm ketertiban lingkungan Dinas;

e. pelaksanaan urusan utilitas, bangunan gedung, dan sarana dan prasarana di lingkungan Dinas;

f. pelaksanaan rencana dan program, pengendalian, penatausahaan, pengelolaan informasi dan dokumentasi, dan penyusunan laporan barging milik Negara/Daerah di lingkungan Dinas;

g. pelaksanaan layanan pengadaan, pemantauan, evaluasi dgin pelaporan pelaksanaan pengadaan bargmg/jasa di lingkungan Dinas;

h. pelaksanaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan, penatau sahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Badgm Layanan Umum (BLU), pemantauan dan evaluasi pengelolagm keuangan, penatausahaan penetapan pejabat perbendaharaan satuan keija, penatausgihgigm hasil pemeriksagm, dan penyusunan laporgin keugmgan Dinas; dan

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 16 . . .

(9)

Pasal 16

(1) Subbagian Perencanaan, Data dan Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b adalah unsur pembantu sekretaris Dinas.

(2) Subbagian Perencanaan, Data dan Informasi Publik berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas.

(3) Subbagian Perencanaan, Data dan Informasi Publik dipimpin oleh Kepala Subbagian.

Pasal 17

Kepala Subbagian Perencanaan, Data dan Informasi Publik mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan perencanaan program dan pelaporan serta pengelolaan data dan informasi publik.

Pasal 18

Kepala Subbagian Perencanaan, Data dan Informasi Publik dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 menyelenggarakan fungsi:

a. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan dokumen perencanaan Dinas;

b. koordinasi penyelenggaraan layanan dukungan kegiatan perencanaan pembangunan Daerah di lingkungan Dinas;

c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan kinerja program/kegiatan di lingkungan Dinas;

d. pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan administrasi kerja sama;

e. pelaksanaan kegiatan strategis Dinas;

f. penyusunan rencana pengelolaan data dan teknologi informasi;

g. pengembangan sistem informasi;

h. penyelenggaraan dan pengelolaan pengamanan data dan informasi;

i. pengendalian mutu sistem dan teknologi informasi;

j. pengelolaan dan penyediaan data dan informasi geospasial dan statistik;

k. pengelolaan dan pelayanan informasi publik;

l. penyelenggaraan publikasi;

m. pengelolaan dan penyebarluasan informasi;

n. pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi kegiatan Dinas;

o. penyiapan bahan laporan pimpinan dan koordinasi hubungan antarlembaga; dan

p. pelaksanaan . . .

(10)

р. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 3

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 19

(1) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas.

(2) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 20

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi, mengelola dan melaporkan pelaksanaan kewenangan di bidang urusan perumahan dan kawasan permukiman.

Pasal 21

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, menyelenggarakan fungsi:

a. penyediaan bahan perumusan program dan pelaporan, pengelolaan sistem informasi, pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang perumahan dan kawasan permukiman;

b. penyediaan rumah korban bencana di Daerah;

с. rehabilitasi rumah korban bencana di Daerah;

d. penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah Daerah;

e. penerbitan izin pembangunan dan pengembangan perumahan;

f. penerbitan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG);

g. melakukan perencanaan perumahan, pembangunan perumahan, pemanfaatan perumahan dan pengendalian perumahan;

h. menyusun dan menyempumakan PHD tentang perizinan pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman;

i. menyusun rencana kawasan permukiman;

j. menata dan meningkatkan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) hektare;

k. pengawasan . . .

(11)

k. pengawasan dan pengendalian perumahan dan kawasan permukiman di Daerah; dan

l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 22

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman membawahkan dan mengoordinasikan:

a. seksi Perumahan; dan

b. seksi Penataan dan Pengembangan Kawasan Permukiman.

Pasal 23

(1) Seksi Perumahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a merupakan unsur pelaksana Dinas.

(2) Seksi Perumahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(3) Seksi Perumahan dipimpin oleh Kepala Seksi.

Pasal 24

Seksi Perumahan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam penyiapan bahan dan perencanaan kebijakan pelaksanaan rencana pembangunan perumahan.

Pasal 25

Seksi Perumahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 menyelenggarakan fungsi:

a. menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi penyediaan rumah dan korban bencana;

b. menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan pada aspek penyediaan rumah korban bencana;

c. menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan kebijakan penyediaan rumah korban bencana;

d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap penyediaan rumah korban bencana;

e. melaksanakan kebijakan dan strategi rehabilitasi rumah korban bencana;

f. melaksanakan peningkatan kualitas rehabilitasi rumah korban bencana;

g. menyediakan . . .

(12)

g. menyediakan basis data perumahan bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah Daerah;

h. mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi;

i. membuat regulasi atau produk hukum daerah tentang izin pembangunan dan pengembangan perumahan;

j. menyusun SOP pengajuan penerbitan izin pembangunan dan pengembangan perumahan;

k. membuat regulasi atau produk hukum daerah tentang persyaratan administrasi dan teknis Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG);

l. menyusun SOP penerbitan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG);

m. melakukan perencanaan rumah sederhana, rumah menengah dan/atau rumah mewah;

n. melakukan perencanaan perancangan rumah layak huni;

o. melakukan pembangunan perumahan dengan mengembangkan teknologi dan rancang bangun yang ramah lingkungan;

p. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan bantuan pembiayaan dan pembangunan perumahan bersumber dari dana APBN; dan

q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 26

(1) Seksi Penataan dan Pengembangan Kawasan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b merupakan unsur pelaksana Dinas.

(2) Seksi Penataan dan Pengembangan Kawasan Permukiman berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(3) Seksi Penataan dan Pengembangan Kawasan Permukiman dipimpin oleh Kepala Seksi.

Pasal 27

Seksi Penataan dan Pengembangan Kawasan Permukiman mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam penyiapan bahan perencanaan dan pengoperasian kawasan permukiman.

Pasal 28 . . .

(13)

Pasal 28

Seksi Penataan dan Pengembangan Kawasan Permukiman dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, menyelenggarakan fungsi:

a. mencadangkan atau menyediakan tanah untuk kawasan permukiman;

b. menetapkan kawasan permukiman;

c. melakukan pendataan dan penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

d. melakukan pemugaran, peremajaan atau permukiman kembali;

e. melakukan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka mempertahankan kualitas lingkungan secara swadaya;

f. melakukan pengendalian kawasan permukiman pada lingkungan hunian perkotaan;

g. memetakan batas zonasi lingkungan hunian dan tempat kegiatan pendukung; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4

Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Pasal 29

(1) Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ay at (1) huruf d berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas.

(2) Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 30

Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan di bidang PSU perumahan dan kawasan permukiman, perencanaan teknik, penyusunan standar dan pedoman, pelaksanaan bantuan di bidang PSU perumahan dan kawasan permukiman, serta pemantauan dan evaluasi di bidang PSU perumahan dan kawasan permukiman.

Pasal 3 1 . . .

(14)

Pasal 31

Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 menyelenggarakan fungsi:

a. melaksanakan perumusan kebijakan di bidang prasarana, sarana, dan utilitas umum;

b. menyusun perencanaan teknis di bidang prasarana, sarana, dan utilitas umum;

c. melaksanakan kebijakan di bidang prasarana, sarana, dan utilitas umum;

d. menyusun standar dan pedoman di bidang prasarana, sarana, dan utilitas umum;

e. pelaksanaan bantuan di bidang prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

g. melakukan inventarisasi data prasarana, sarana, dan utilitas umum yang telah selesai dibangun oleh setiap orang;

h. melakukan pengelolaan pertamanan kota;

i. melakukan pengelolaan pemakaman kota;

j. melaksanakan sertifikasi bagi orang yang telah melakukan perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan PSU tingkat kemampuan kecil;

k. melaksanakan registrasi bagi badan hukum yang melaksanakan perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan PSU tingkat kemampuan kecil; dan

l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 32

Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum membawahkan dan mengoordinasikan:

a. seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum; dan

b. seksi Pemantauan dan Evaluasi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum.

Pasal 33

(1) Seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a merupakan unsur pelaksana Dinas.

(2) Seksi . . .

(15)

(2) Seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(3) Seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dipimpin oleh Kepala Seksi.

Pasal 34

Seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum dalam menyiapkan bahan analisis teknis dan penyusunan rencana penyediaan PSU perumahan dan kawasan permukiman serta menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan penyediaan PSU perumahan dan kawasan permukiman.

Pasal 35

Seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf a, menyelenggarakan fungsi:

a. menyusun rencana penyediaan prasarana yang meliputi jalan, penyediaan air minum, drainase, dan sanitasi;

b. menyusun rencana penyediaan sarana yang meliputi ruang terbuka hijau, sarana sosial dan/atau sarana pendidikan;

c. menyusun rencana penyediaan utilitas umum yang meliputi jaringan listrik, jaringan telepon, dan Penerangan Jalan Umum (PJU);

d. melakukan pengawasan terhadap rencana penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum sesuai dengan standar pelayanan minimal;

e. melaksanakan kebijakan penyediaan prasarana yang meliputi jalan, penyediaan air minum, drainase, dan sanitasi;

f. melaksanakan kebijakan penyediaan sarana yang meliputi ruang terbuka hijau, sarana sosial dan/atau sarana pendidikan;

g. melaksanakan kebijakan penyediaan utilitas umum yang meliputi jaringan listrik, jaringan telepon, dan Penerangan Jalan Umum (PJU); dan h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 36 . . .

(16)

Pasal 36

(1) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf b merupakan unsur pelaksana Dinas.

(2) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(3) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dipimpin oleh Kepala Seksi.

Pasal 37

Seksi Pemantauan dan Evaluasi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum dalam menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang penyediaan PSU perumahan dan kawasan permukiman.

Pasal 38

Seksi Pemantauan dan Evaluasi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf b menyelenggarakan fungsi:

a. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyediaan prasarana yang meliputi jalan, penyediaan air minum, drainase, dan sanitasi;

b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyediaan sarana yang meliputi ruang terbuka hijau, sarana sosial dan/atau sarana pendidikan;

c. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyediaan utilitas umum yang meliputi jaringan listrik, jaringan telepon, dan

Penerangan Jalan Umum (PJU); dan

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 5 Bidang Pertanahan

Pasal 39

(1) Bidang Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf e berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas.

(2) Bidang Pertanahan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 40 . . .

(17)

Pasal 40

Bidang Pertanahan mempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi, mengelola dan melaporkan pelaksanaan kewenangan di bidang pertanahan.

Pasal 41

Bidang Pertanahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 menyelenggarakan fungsi:

a. menyusun program dan kegiatan bidang pertanahan;

b. menyusun bahan perumusan kebijakan teknis tentang pengadaan dan pemanfaatan tanah;

c. melaksanakan perencanaan pengaturan penguasaan dan penatagunaan tanah;

d. melakukan inventarisasi, pengendalian penguasaan, penggunaan tanah, dan bangunan tanah;

e. menyiapkan data untuk menangani dan menyelesaikan sengketa tanah;

f. melaksanakan penyuluhan dan bimbingan bidang pertanahan kepada masyarakat;

g. melaksanakan pengurusan hak atas tanah instansi pemerintah dan pengadaan tanah;

h. melaksanakan pengurusan hak-hak atas tanah perseorangan dan badan hukum;

i. melaksanakan kebijakan redistribusi tanah;

j. merumuskan kebijakan tentang tanah ulayat;

k. merumuskan kebijakan penyelesaian masalah tanah kosong di Daerah;

l. melaksanakan inventarisasi tanah kosong;

m. menyusun kebijakan pemanfaatan tanah kosong;

n. melaksanakan pemberian ganti kerugian tanah;

o. menyelenggarakan pembinaan pemanfaatan tanah;

p. melaksanakan pelepasan hak penyerahan atas tanah;

q. melaksanakan pembinaan dan pengamanan permasalahan tanah milik pemerintah Daerah;

r. melaksanakan pengawasan dan pengendalian fisik tanah milik pemerintah Daerah;

s. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk menetapkan langkah penyelesaian masalah tanah;

t. melakukan . . .

(18)

t. melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap lokasi tanah milik pemerintah Daerah;

u. melakukan pensertifikatan tanah milik pemerintah Daerah;

v. melaksanakan peninjauan lokasi terhadap lokasi tanah yang dianggap bermasalah;

w. merumuskan rencana penggunaan tanah yang hamparannya dalam Daerah;

x. menyusun program dan laporan, mengelola sistem informasi, memantau dan mengevaluasi kegiatan di bidang perumahan;

y. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 42

Bidang Pertanahan membawahkan dan mengoordinasikan:

a. seksi Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah; dan b. seksi Penanganan Masalah dan Pengamanan Fisik

Tanah.

Pasal 43

(1) Seksi Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf a merupakan unsur pelaksana Dinas.

(2) Seksi Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(3) Seksi Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah dipimpin oleh Kepala Seksi.

Pasal 44

Seksi Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pertanahan dalam melaksanakan pengadaan dan pemanfaatan tanah milik pemerintah Daerah.

Pasal 45

Seksi Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, menyelenggarakan fungsi:

a. menyusun rencana program dan kegiatan serta anggaran tentang pengadaan dan pemanfaatan tanah milik pemerintah Daerah;

b. menyiapkan . . .

(19)

b. menyiapkan bahan koordinasi dan keija sama dengan lembaga atau instansi lain di bidang pengadaan tanah;

c. menginventarisasi kebutuhan pengadaan tanah dari setiap Perangkat Daerah untuk kepentingan pembangunan;

d. menyusun rencana penggunaan tanah;

e. menyusun rencana pengadaan tanah sampai pada penetapan lokasi untuk pelaksanaan pembangunan;

f. mengelola data dan informasi pola penatagunaan tanah, peta persediaan tanah, dan rencana pembangunan;

g. melakukan koordinasi terhadap rencana letak penggunaan tanah dengan instansi terkait;

h. melakukan sosialisasi tentang rencana letak penggunaan tanah kepada instansi terkait;

i. melakukan pengusulan kepada Bupati tentang persetujuan lokasi pengadaan atau pembebasan tanah;

j. memproses pengadaan atau pembebasan tanah untuk menjadi aset pemerintah Daerah;

k. memproses pengadaan tanah untuk kepentingan umum;

l. melaksanakan tukar menukar tanah yang menjadi aset pemerintah Daerah;

m. melakukan koordinasi dengan tim independen dalam melaksanakan penelitian dan inventarisasi terhadap tanah yang memiliki keterkaitan dengan tanah yang haknya akan dilepas atau dibebaskan;

n. melakukan klarifikasi dan verifikasi terhadap status hukum tanah yang haknya akan dilepas atau diserahkan beserta dokumen pendukungnya;

o. menginventarisasi dan mengidentifikasi tanah milik negara atau pemerintah Daerah dalam rangka pemanfaatan tanah;

p. memeriksa berkas pemanfaatan tanah milik pemerintah Daerah;

q. melaksanakan peninjauan terhadap lokasi pemanfaatan tanah milik pemerintah Daerah; dan r. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 46

(1) Seksi Penanganan Masalah dan Pengamanan Fisik Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf b merupakan unsur pelaksana Dinas.

(2) Seksi Penanganan Masalah dan Pengamanan Fisik Tanah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(3) Seksi Penanganan Masalah dan Pengamanan Fisik Tanah dipimpin oleh Kepala Seksi.

Pasal 47 . . .

(20)

Pasal 47

Seksi Penanganan Masalah dan Pengamanan Fisik Tanah mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pertanahan dalam melaksanakan penanganan terhadap permasalahan tanah beserta mekanisme pengamanannya.

Pasal 48

Seksi Penanganan Masalah dan Pengamanan Fisik Tanah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 menyelenggarakan fungsi:

a. menyusun rencana program dan kegiatan tentang penanganan masalah dan pengamanan fisik tanah;

b. menerima dan melakukan pengkajian terhadap laporan pengaduan tentang masalah tanah milik pemerintah Daerah;

c. mengelola dan menghimpun seluruh permasalahan maupun sengketa tentang tanah milik pemerintah Daerah;

d. mengoordinasikan serta menetapkan langkah penyelesaian persoalan maupun sengketa tentang tanah milik pemerintah Daerah;

e. melaksanakan fasilitasi terhadap penyelesaian permasalahan maupun sengketa tentang tanah milik pemerintah Daerah;

f. melakukan inventarisasi tanah milik Daerah yang belum mempunyai sertifikat;

g. mengumpulkan dan menghimpun bahan-bahan perolehan tanah untuk proses pensertifikatan;

h. mengajukan pensertifikatan tanah milik pemerintah Daerah;

i. melakukan pemetaan lokasi tanah milik pemerintah Daerah;

j. menyiapkan berita acara serah terima sertifikat tanah dengan Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas dan fungsi tentang pengelolaan aset milik Daerah; dan

k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 6 UPTD Pasal 49

(1) UPTD mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa kecamatan.

(2) UPTD . . .

(21)

(2) UPTD mempunyai fungsi perencanaan teknis operasional, pelaksanaan teknis fungsional, evaluasi perencanaan dan pelaksanaan teknis fungsional.

(3) UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas dan secara operasional dikoordinasikan oleh camat.

(4) UPTD terdiri urusan tata usaha dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional yang dapat ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 50

(1) Di lingkungan Dinas dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur dan

ketentuan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan.

(4) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

(5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

BAB III JABATAN

*

Pasal 51

(1) Kepala Dinas merupakan jabatan eselon II.b atau jabatan pimpinan tinggi pratama.

(2) Sekretaris merupakan jabatan eselon III.a atau jabatan administrator.

(3) Kepala . . .

(22)

(3) Kepala Bidang merupakan jabatan eselon IILb atau jabatan administrator.

(4) Kepala Seksi merupakan jabatan eselon IV.a atau jabatan pengawas.

(5) Kepala Sub Bagian merupakan jabatan eselon IV.a atau jabatan pengawas.

(6) Kelompok Jabatan Fungsional merupakan jabatan fungsional yang ditentukan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV KEPEGAWAIAN

Pasal 52

Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pegawai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V TATA KERJA

Pasal 53

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antarsatuan organisasi di lingkungan pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 54 . . .

(23)

Pasal 54

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

(2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(3) Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan keija.

(4) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat secara berkala guna pemberian bimbingan terhadap bawahan dan sebagai sarana evaluasi program kegiatan.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 55

Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang dilantik berdasarkan Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Utara Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Keija Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan dilantiknya pejabat baru berdasarkan Peraturan Bupati ini.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 56

Pada saat Peraturan Bupati ini muleu berlaku, Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Utara Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Keija Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Berita Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2016 Nomor 56), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 58 . . .

(24)

Pasal 58

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Ditetapkan di Boroko

pada tanggal 26 AfcUSTUS SOM

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA,

DEPRI PONTOH

Diundangkan di Boroko

pada tanggal 2fr A^UC^j(C 9091

SEKRETARIS DAERAH

(25)

NOMOR * $ TAHUN 2021 TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

DAN PERTANAHAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara

bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi anggaran perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan anggaran tahun 2016 serta guna pelaksanaan ketentuan Pasal 26

Pimpinan BAZNAS Kabupaten yang tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan secara terus menerus sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 huruf d dapat diberhentikan, apabila

Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah

(9) Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dapat diberikan kepada Pejabat Negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di tempat tujuan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Izin Gangguan dan Retribusi Izin Gangguan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

Pemerintah Kabupaten dapat membuat kebijakan untuk menambah pagu RASKIN bagi rumah tangga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam data RTS-PM untuk program RASKIN 2015 dari

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang