• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN STATUS KARYAWAN KONTRAK MENJADI KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS(MFEP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN STATUS KARYAWAN KONTRAK MENJADI KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS(MFEP)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN STATUS KARYAWAN KONTRAK MENJADI KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR

EVALUATION PROCESS(MFEP)

(STUDI KASUS : PADA PT. SURYA MUSTIKA NUSANTARA AREA MARKETING CENTER (AMC) SUBANG)

Irsanti Merina TamalaSari, Dita Rizki Amalia

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika STMIK - IKMI Cirebon Perjuangan Jl. Perjuangan No. 10-B Majasem Cirebon

email :santy_love_jo@yahoo.co.id, ditarizkiamalia@gmail.com

Abstrak

PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang merupakan salah satu kantor pemasaran distributor rokok Produksi PT. Karya Dibya Mahardika dengan Area Marketing Center (AMC) di kota Subang. Dalam proses menyeleksi dan menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap masih terlihat kurang tepat, untuk mempermudah dalam proses penilaian dan perhitungan seleksi karyawan tetap maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi dan menyeleksi karyawan kontrak.

Dengan adanya sistem pendukung keputusan untuk menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dapat membantu bagian kantor dalam memilih karyawan yang tepat. Sistem pendukung keputusan yang akan dibuat ini menggunakan menggunakan metodeMultifactor Evaluation Process(MFEP).

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Karyawan, Multifactor Evaluation Process(MFEP).

A. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia di dalam suatu organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan kualitas perusahaan dalam mencapai tujuan.Penentuan Karyawan tetap merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi suatu karyawan kontrak pada PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang. Penilaian kinerja karyawan merupakan cara untuk mengetahui kemampuan dari setiap karyawan, penilaian dilakukan untuk mendapat bahan-bahan dalam pengembangan SDM perusahaan.

Penilaian kerja karyawan adalah suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk ketidak hadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang. Penilaian kinerja harus dilakukan secara adil, valid dan relevan dengan pekerjaan yang dikerjakan.

PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang ialah salah satu kantor pemasaran distributor rokok

Produksi PT. Karya Dibya Mahardika seperti Apache dengan Area Marketing Center (AMC) di kota Subang.

Karyawan tetap merupakan karyawan yang diangkat oleh perusahaan untuk bekerja secara penuh dalam jangka waktu yang tidak dibatasi.

pengangkatan calon karyawan tetap pada kantor AMC Subang memiliki beberapa kriteria penilaian diantaranya yaitu :

1. tahun masa kerja / 3x tandatangan kontrak 2. Kehadiran

3. Kinerja

4. Tanggung Jawab 5. Loyalitas 6. Kedisiplinan

Karyawan yang bekerja di PT. Surya Mustika Nusantara AMC.Subang sebagian mempunyai status karyawan tidak tetap atau biasa disebut dengan kontrak. Karyawan kontrak dapat bekerja selama hubungan kontrak berlangsung, biasanya kontrak pertama dilakukan selama 3 bulan, jika kerja karyawan kontak tersebut baik maka akan dilakukan kontrak kedua dan ketiga yaitu masing-masing selama 1 tahun. Setelah kontrak ketiga berakhir ada

(2)

beberapa kriteria kemungkinan seorang karyawan kontrak tersebut dapat menjadi karyawan tetap.

Produktifitas perusahaan bagi karyawan tetap akan berpengaruh terhadap penjualan. Penjualan produk akan menaik karena karyawan tetap lebih berpengalaman dalam hal penjualan, serta area penjualan karyawan tetap / salesman sudah di perhitungkan sehingga penjualannya jauh lebih banyak daripada karyawan kontrak.

Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan, selama ini proses penilaian menentukan karyawan tetap belum melalui sistem komputerisasi yang terintegrasi dengan database khusus, sehingga dirasakan masih ditemukan beberapa permasalahan, antara lain kesulitan dalam menelusuri data hasil seleksi, kesulitan dalam menyajikan data hasil seleksi, kesulitan dalam mengambil keputusan menentukan status karyawan tetap, kesulitan dalam pemberkasan semua hasil seleksi dari satu periode untuk bahan evaluasi berikutnya. Alur tersebut tidak mungkin dirubah karena sudah ada dalam sebuah ketentuan prosedur, tetapi mungkin dapat di sederhanakan atau dibuat seefektif mungkin agar prosesnya tidak terlalu lama.

Dengan permasalahan tersebut maka, perlu adanya solusi yang dapat menangani hal tersebut yaitu dengan membuat suatu Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System).Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah metode Multifactor Evaluation Process (MFEP).

Mengingat uraian latar belakang terebut, maka judul yang dapat diambil dalam pembuatan skripsi ini ialah : “Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Status Karyawan Kontrak menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) pada PT.

Surya Mustika Nusantara Area Marketing Center (AMC). Subang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Proses penyeleksian dalam menentukan status

karyawan tetap yang diterapkan di PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang belum menggunakan suatu program aplikasi yang menunjang dalam pengambilan keputusan menentukan status karyawan.

2. Dalam proses penilaian karyawan bagian personalia seringkali terjadi kesalahan dalam menentukan nilai akhir seleksi penilaian.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melatih pengembangan sistem dengan cara menganalisa sistem yang lama kemudian merancang dan mengimplementasikan sistem yang baru yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada pada sistem yang lama.

1.3.1 Maksud Penelitian

1. Untuk mengetahui proses penilaian kerja karyawan yang sedang berjalan di PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang.

2. Mengetahui pengaruh penerapan sistem pendukung keputusan menggunakan metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) pada permasalahan penilaian kerja karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Menghasilkan aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan status karyawan yang dapat mempermudah PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang dalam melakukan penilaian karyawan berdasarkan kriteria yang ada.

2. Memudahkan dalam menyajikan data hasil seleksi karyawan.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang dibahas mengenai sistem pendukung keputusan maka pembatasan masalah pada penelitian ini antara lain :

1. Sistem Pendukung Keputusan hanya membahas tentang karyawan kontrak yang ada di PT.

Surya Mustika Nusantara AMC Subang, Calon Karyawan tetap yang diseleksi ialah karyawan yang telah bekerja selama 2 tahun atau 3x tanda tangan kontrak serta mengikuti peraturan yang berlaku.

2. Sistem ini di peruntukkan untuk peniliaian karyawan kontrak untuk diangkat menjadi karyawan tetap, kriteria penilain karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

3. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ini menggunakan metode Multifactor Evaluation Process (MFEP), dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database MySQL.

(3)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan.

2. Mempermudah bagian personalia dalam melakukan proses peniliaian karyawan secara efektif dan efisien.

3. Membantu mempermudah pekerjaan bagian personalia di AMC Subang dalam menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.

4. Dengan adanya sistem ini membantu bagian personalia dalam pembuatan laporan.

1.6 Metodelogi Penelitian

Metodelogi penelitian yang digunakan dalam usaha mengumpulkan data-data penelitian adalah dengan metode deskriptif, merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai karyawan pada saat penelitian dilakukan, Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian menggunakan buku-buku, teks, jurnal ilmiah dan bacaan-bacaan yang berhubungan dengan masalah sehingga dapat membantu penyelesaian masalah yang ada.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung untuk mendapatkan data sekaligus melakukan pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada staff karyawan pada kantor tersebut. Hal ini meliputi :

a. Wawancara

Melakukan tanya jawab kepada Kabag Operasional dan para staff PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang.

b. Observasi

melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek permasalahan yang diambil.

1.7 Metode Pengembangan

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah menggunakan model waterfall.

Model SDLC (System Development Life Cycle) air terjun (waterfall) sering disebut model sekuensial liner (sequential linier) atau alur hidup klasik

(classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurur di mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).[1]

B. Tinjauan Pustaka 2.1. Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.

Secara umum sistem adalah suatu jaringan kerja yang saling memiliki keterkaitan antara bagian dan prosedur yang ada, yang berkumpul dalam suatu organisasi untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan secara khusus Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang berinteraksi atau saling berkaitan sehingga mempengaruhi dalam melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.[2]

2.2 Pengambilan Keputusan

keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga penegrtian, yaitu :

1. pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.

2. beberapa alternatif yang dipilih harus salah satu yang terbaik.

3. tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu semakin mendekatkan pada tujuan tersebut.

Adapun yang menyatakan bahwa keputusan adalah pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital.Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat.keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakan dan sikap manusiawi terhadap bawahan.Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.[3]

2.2.1 Dasar Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi

(4)

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif, yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor lainya.

2. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman Sering terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi, hal itu dilakukan dengan cara menelusurinya melalui arsip- arsip pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman masa lampau.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang orang yang lebih rendah kedudukannya.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Rasional Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan

1. Fungsi Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah yaitu mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional.

b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya menyangkut dengan hari depan/masa yang akan datang, yang efek atau pengaruhnya berlangsung cukup lama. [3]

2.2.2 Tujuan Pengambilan keputusan

Berkaitan dengan fungsi tersebut, tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Tujuan yang bersifat tunggal : tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah.

b. Tujuan yang bersifat ganda : tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilakan menyangkut lebih dari satu masalah.

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan meliputi:

1. Identifikasi dan diagnosis masalah

2. Pengumpulan dan analisis data yang relevan.

3. Pengembangan dan evaluasi alternatif 4. Pemilihan alternatif terbaik

5. Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil.[3]

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Kondisi/Kedudukan 2. Masalah

3. Situasi 4. Kondisi 5. Tujuan [3]

2.3 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatu peluang. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif, da dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifikasi yang tidak terstruktur.

Sistem pendukung keputusan merupakan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan doamin masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan anatar dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapasitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. [4]

2.3.1 Tahapan Sistem Pendukung Keputusan 1. Definisi Masalah.

(5)

2. Pengumpulan Data atau elemen informasi yang relevan.

3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan.

4. Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentase).[4]

2.3.2 Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan 1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas

masalah yang terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manager dan bukan dimaksudkan untuk mengganti fungsi manager.

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih dari pada perbaikan efesiensinya.

4. Kecepatan komputasi komputer memunggkinkan para pengambil keputusan untuk banyak melakukan komputasi secara cepat. [4]

2.3.2. Konsep Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scoot Morton dengan istilah Management Decision Sistem.Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditunjukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.[4]

2.3.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetpa memegang kontrol proses pengambilan keputusan.

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dpat berfungsi sebagai kesatuan sistem.

6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model. [4]

2.3.5 Komponen Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan terdiri atas 3 (tiga) komponen yaitu :

1. Subsistem (Database).

Subsistem data (database) merupakan komponen sistem pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem.

2. Subsistem Model (Modelbase)

Model adalah suatu tiruan dari alam nyata.

3. Subsistem Dialog User System Interface) Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog.[4]

2.4 Karyawan

Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari aktivitas organisasi. Karyawan adalah seorang pekerja yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.

Penilaian karyawan pada dasarnya adalah upaya penilaian terhadap kinerja karywan. Secara umum dapat diartikan sebagai upaya guna mengadakan pengukuran atas kinerja dari setiap karyawan perusahaan. Hal ini dikaitkan dengan tingkat produktivitas dan efektivitas kerja dari karyawan tersebut dalam menghasilkan karya tertentu, sesuai dengan Job Description (deskripsi tugas) yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang bersangkutan.

Penilaian terhadap karyawan, pegawai, ataupun staff suatu organisasi memilik berbagai manfaat, baik bagi organisasi maupun bag karywan itu sendiri. Bagi karyawan, akan menyebabkan terpicunya semangat berkompetisi untuk menjadi lebih baik kedepannya. Salah satunya ditandai dengan peningkatan etos kerja para karyawan itu sendiri. Sentara itu, bagi organisasi akan berdampak pada adanya peningkatan produktifitas organisasi.

[5]

2.4.1 Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak Karyawan tetap adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari aktivitas organisasi perusahaan dan bekerja secara penuh dalam jangka waktu yang tidak dibatasi atau tidak tentu.

Keuntungan karyawan tetap yaitu seperti jenjang karier jelas, penghasilan tetap, tunjangan

(6)

kesejahteraan (termasuk asuransi kesehatan), bahkan bonus tahunan.

karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja pada suatu instansi dengan kerja waktu tertentu yang didasari atas suatu perjanjian atau kontrak dapat juga disebut dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), yaitu perjanjiann kerja yang didasarkan suatu jangka waktu yang diadakan.

Dalam kelangsungan masa kerja karyawan kontrak ditentukan oleh prestasi kerjanya. Semakin bagus prestasi kerjanya, karyawan kontrak akan dipertahankan oleh perusahaan, namun jika prestasi kerjanya tidak ada peningkatan maka perusahaan akan memberhentikan karyawan tersebut.

2.5 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. [6]

2.6 Meode MFEP (Multifactor Evaluation Process)

Multifactor Evaluation Process (MFEP) adalah metode kuantitatif yang menggunakan.‘weighting system’. Dalam pengambilan keputusan multifaktor, pengambil keputusan secara subyektif dan intuitif menimbang berbagai faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap alternatif pilihan mereka. Untuk keputusan yang berpengaruh secara strategis, lebih dianjurkan menggunakan sebuah pendekatan kuantitatif seperti MFEP.

Dalam MFEP pertama-tama seluruh kriteria yang menjadi faktor penting dalam melakukan pertimbangan diberikan pembobotan (weighting) yang sesuai. Langkah yang sama juga dilakukan terhadap alternatif-alternatif yang akan dipilih, yang kemudian dapat dievaluasi berkaitan dengan faktor- faktor pertimbangan tersebut. Metode MFEP menentukan bahwa alternatif dengan nilai tertinggi adalah solusi terbaik berdasarkan kriteria yang telah dipilih. [7]

2.6.1 Konsep Dasar Penggunaan Metode MFEP Dibawah ini merupakan langkah-langkah proses perhitungan menggunakan metode MFEP, yaitu :

1. Menentukan faktor / kriteria dan bobot faktor / kriteria dimana total pembobotan harus sama dengan 1 atau 100 (∑ pembobotan = 1), yaitu factor weight.

2. Mengisikan nilai untuk setiap faktor (kriteria) yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan merupakan nilai objektif, yaitu sudah pasti yaitu factor evaluation yang nilaianya antara 0 -1 ( 0-100 ).

3. Proses perhitungan weight evaluation yang merupakan proses perhitungan bobot antara factor weight dan factor evaluation dengan serta penjumlahan seluruh hasil weight evaluations untuk memperoleh total hasil evaluasi.

Penggunaan model MFEP dapat direalisasikan dengan contoh berikut :

WE = FW x E

∑WE = ∑(FW x E) Keterangan :

WE = Weighted Evaluation FW = Factor Weight E = Evaluation

∑WE = Total Weighted Evaluation 2.7 Page Hypertext Preprocessor (PHP)

Rasmus Ledorf merupakan seorang yang seorang pogrammer yang menciptakan PHP pada tahun 1994. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/F1 Versi.2. pada versi ini pemrogram dapat menempelkan kode trstruktur di halaman tag HTML.

PHP terus mengalami perkembangan dan perubahan hingga saat ini dalam berbagai versi.

PHP merupakan singkatan dari PHP Page Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirim ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. [8]

PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingg yang dikirim ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Jadi,

(7)

dapat diubah source code dan mendistribusikannya secara bebas.

Pada awalnya PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami.

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu : 1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dalam sistem operasi yang berbeda pula.

3. PHP diterbitkan secara gratis.

4. PHP merupaka bahasa yang dapat diletakkan dalam tag HTML.

5. Sistem database yang didukung PHP cukup banyak.

6. PHP termasuk server side programming.

Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya terhadap banyak database meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda.

2.8 Database

Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view dan lain-lain).

Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus, atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat. [9]

Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola database. Perangkat lunak seperti itu dinamakan DBMS (Database Management System). Berikut ini beberapa contoh perangkat lunak atau DBMS :

1. Microsoft SQL Server 2. Oracle

3. MySQL 4. PostgreSQL 5. Microsoft Access 6. Paradox

7. Visual FoxPro

2.9 My Strukture Query Language (MySQL) MySQL adalah salah satu program yang dapat digunakan sebagai database dan merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan. MySQL bersifat Open Source dan menggunakan SQL. MySQL bisa dijalankan diberbagai platform misalnya Windows, Linux, dan lain sebagainya. [10]

Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

MySQL memiliki beberapa kelebihan , antara lain :

1. MySQL dapat digunakan oleh berbagai user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

2. MySQL memiliki kecepatanyang bagus dalam menangani query sederhana.

3. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dan mendukung perintal Select dan Where dalam perintah query.

4. MySQL memiliki keamanan yang bagus karena beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perijinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

5. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

6. MySQL dapat berjalan setabil pada berbagai sistem informasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os Server, Solaris, dan masih bnayak lagi.

7. MySQL didistribusikan secara gratis. [10]

2.10 Diagram Konteks

Diagram Konteks (context diagram) adalah diagram tingkat atas, merupakan diagram dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas luar.

Diagram konteks haruslah memperhatikan hal-hal berikut :

1. Memberikan gambaran tentang seluruh sistem.

2. Terminal yang memberikan masukan ke sistem disebut Source.

3. Terminal yang menerima keluaran disebut sink.

4. Hanya ada satu proses.

5. Tidak boleh ada data store. [11]

2.11 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang

(8)

diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output).

DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada bebrapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang lebih detail untuk mempresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. [1]

2.12 EntityRelationship Diagram (ERD)

ERD (Entity Relationship Diagram) berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationship Diagram.

Ada beberapa derajat relasi yang dapat terjadi, yaitu :

1. One to One, menggambarkan bahwa antara 1 anggota entity A hanya dapat berhubungan dengan 1 anggota entity B. Biasanya derajat relasi ini digambarkan dengan simbol 1-1.

2. One to Many, menggambarkan bahwa 1 anggota entity A dapat memiliki hubungan dengan lebih dari 1 anggota entity B.

Biasanya derajat relasi ini digambarkan dengan simbol 1-N.

3. Many to Many, menggambarkan bahwa lebih dari satu anggota A dapat memiliki hubungan dengan lebih dari satu anggota entity B.

Simbol yang digunakan adalah N-N.[12]

2.13 Flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan aliran (flow) didalm program atau prosedur sistem seacar logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Flowchart terbagi menjadi dua yaitu flowchart system dan flowchart program. [13]

1. Flowchart System

Yaitu bagan yang menggambarkan suatu prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file dalam media yang lain dalam suatu sistem data.

2. Flowchart Program

Yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah.

C. Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, sistem yang telah dianalisis maka akan menuju tahap implementasi.

Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem sehingga siap untuk digunakan dan dioperasikan.Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembangan sistem.

4.1.1 Implementasi Antarmuka

Tampilan antar muka merupakan bentuk pengembangan dari rancangan yang telah dibuat sebelumnya, pada tahap ini akan diimplemntasikan seluruh aktifitas sistem dari awal sampai akhir sebagai berikut.

1. Login

Menu Login akan muncul ketika pertama kali aplikasi dijalankan. Masukan nama dan password kemudian klik Login untuk masuk ke menu utama, setiap pengguna memiliki hak akses berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Bentuk tampilan login sebagai berikut :

Gambar 4.1 Tampilan Menu Login 2. Halaman Menu Utama

Pada menu utama ini akan menampilkan tombol- tombol pilihan yang akan di proses oleh pengguna.

Pengguna dapat mengolah tombol-tombol pilihan tergantung hak aksesnya.

(9)

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama 3. Menu Penilaian

1. Halaman Input Penilaian

Tampilan input data penilaian ini berfungsi untuk menginputkan data penialain ketika karyawan telah dilakukan. Berikut tampilan input data penilaian :

Gambar 4.3 Tampilan Input Penilaian 2. Halaman Tampilan Data Penilaian

Pada tampilan data penilaian ini menampilkan hasil dari penilaian yang sudah di inputkan pada tampilan sebelumnya. Berikut adalah tampilan data penilaian :

Gambar 4.4 Tampilan Data Penilaian

D. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian, analisis, perancangan sistem dan implementasi yang telah dilakukan, maka dapat dapat diambil kesimpulan sebagai berkut :

1. Berdasarkan hasil uji tabulasi, terhadap harapan (x) dan kenyataan (y) yang diambil dari 15 responden mengenai sistem pendukung keputusan menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap menggunakan metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) yang dibuat, hasil uji reliabilitas harapan dari 15 item jawaban responden di dapatkan hasil dengan cronbach’s alpha0.903 (kriteria Reliabilitas yang baik), dan hasil uji reliabilitas kenyataan dari 15 item jawaban di dapatkan hasil cronbach’s alpha 0.854 (kriteria Reliabilitas yang baik), dan hasil uji validitas harapan item jawaban dengan rata-rata hasil 0,596 (kriteria validitas sedang (cukup)), dan hasil uji validitas kenyataan item jawaban dengan rata-rata hasil 0,531 (kriteria validitas sedang (cukup)). Dari hasil uji hipotesis yang dihasilkan : hasil nilai X2 hitung11.084 dan Hasil Propabilitas 0.359, maka dapat dilihat bahwa X2 hitung < X2 tabel (11.084 < 63.559), kesimpulan H0 : diterima ,dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Status Karyawan Kontrak Menjadi

(10)

Karyawan Tetap menggunakan metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dapat membantu dalam proses penilaian menentukan karyawan tetap pada PT. Surya Mustika Nusantara AMC Subang.

2. Dengan adanya sistem pendukung keputusan menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dapat membantu proses penyeleksian menentukan status karyawan tetap.

3. Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini, mempermudah bagian personalia untuk menentukan nilai akhir seleksi penilaian dan menyajikan data hasil seleksi.

5.2. Saran

Untuk penelitian dan pengembangan sistem selanjutnya disarankan untuk :

1. Menggunkana metode lain selain metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) untuk membandingkan hasil perhitungan penilaian akhir yang didapat.

2. Untuk tahap pengembangan sistem selanjutnya tidak hanya mencakup data yang ada di Area Marketing Center (AMC) subangnya saja melainkan dapat mencakup juga data yang berada di anak cabang perusahaan yaitu Marketing Processing Center (MPC) dan sistem dapat digunakan untuk lintas departemen atau devisi.

3. Tambahkan metode tambahan dalam sistem ini untuk bahan perbandingan sebagai alat perhitungan untuk menghasilkan data yang lebih akurat, sehingga data hasil perhitungan dari sistem dapat langsung dijadikan kesimpulan dan pelaksana an dari pengambilan keputusan.

E. Daftar Pustaka

[1] A.S, Rosa – M Shalahuddin. , 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung : Modula.

[2] Marimin, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor : Grasindo.

[3] Dimyati, Hamdan H.A. , 2014, Model Kepemimpinan & Sistem Pengambilan Keputusan. Bandung : CV Pustaka Setia.

[4] Nofriansyah, Dicky. , 2014, Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan.

Yogyakarta : Deepublish.

[5] Budiharjo, M. , 2015, Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta : Raih Asa Sukses.

[6] Melayu, Hasibuan. , 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara.

[7] Khaidir, Ahmad. , 2014, Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Calon Siswa Baru Di SMA Negeri 1 Badar dengan Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP). Medan : STMIK Budi Darma Medan.

[8] Kadir, Abdul. , 2008, Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta : Andi Offset.

[9] Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL, Yogyakarta : Andi

[10] MADCOMS. , 2011, Aplikasi web database dengan Dreamweaver dan PHP-MySQL.

Yogyakarta : Andi.

[11] Kusrini., Aandri Koniyo. , 2007,Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server.Yogyakarta : Andi Offset.

[12] Fathansyah. , 2012, Basis Data. Bandung : Informatika Bandung

[13] Sismoro, heri. 2005. Pengantar Logika Informatika, Algoritma Dan Pemrograman Komputer. Yogyakarta : Andi.

Gambar

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama  3.  Menu Penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan indeks LQ tingkat Kabupaten OKUT, sektor industri, perdagangan serta hotel dan restoran bukan sektor basis karena indeks LQ&lt;1, tetapi berdasarkan koefisen CLI

Tinjauan Sosio-\XULGLV´ EDKZD DVDV ³XQXV WDVWLV QXOOXV WHVWLV´ DWDX VDWX VDNVL EXNDQ saksi merupakan satu dari sekian kendala yang dijumpai dalam pemeriksaan kasus

yang merupakan sistem yang paling sederhana dan paling tua .motor yang dipilih sebagai penggerak roda lokomotif adalah motor DC seri dimana main generator dan traksi motor dapat

Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Keseimbangan memiliki Kontribusi yang signifikan dengan kemampuan Menggiring Bola

Abstrak: Hasil Penelitian sebagai berikut: 1) Pelaksanaan pasombo (pingitan) terdiri dari dua tahap yaitu, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 2) Nilai-nilai yang terdapat

jenis batuan yang mengalami perubahan mendapat panas dan tekanan dari dalam bumi adalah

(2) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c diberhentikan dari jabatannya karena alasan sebagaimana

Memperhatikan kondisi saat fase kehamilan sangatlah penting dengan gizi yang cukup dan seimbang, oleh karena itu bagi ibu-ibu yang hamil hendaklah mempersiapkan persalinan dengan