• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY. (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY. (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019).

Oleh :

Manhajul Islam NIM: 11150820000044

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

(2)

ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS

AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019).

Oleh : Manhajul Islam NIM: 11150820000044

Di Bawah Bimbingan

Nur Wachidah Yulianti, SE.,M.S.Ak NIDN. 2005078501

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

(3)

iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 11 Maret 2020 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:

1. Nama : Manhajul Islam 2. NIM : 11150820000044 3. Jurusan : Akuntasi

4. Judul Skripsi : PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap untuk Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarajana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Maret 2020

1. Dr.Yusar Sagara, SE,.M.Si,Ak,.CA,.CMA.,CPMA ( _____________ )

NIDN. 2009058601 Penguji 1

2. Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA ( _____________ )

NIP. 19720516 200901 1 006 Penguji 2

(4)

iv LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 27 Oktober 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:

1. Nama : Manhajul Islam

2. NIM : 11150820000044

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Oktober 2020

1. Fitri Damayanti, SE, M.Si ( _______________ )

NIDN : 2013078101 Ketua

2. Atiqah, SE, M.Si ( _______________ )

NIP : 19820120 200912 2 004 Penguji Ahli

3. Nur Wachidah Yulianti, SE.,M.S.Ak ( _________________ ) NIDN. 2005078501 Pembimbing

(5)

v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda di bawah ini:

Nama : Manhajul Islam NIM : 11150820000044 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menggunakan sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ilmiah ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 21 September 2020

(Manhajul Islam)

(6)

vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Manhajul Islam

2. Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 2 September 1997 3. Jenis Kelamin : Pria

4. Alamat : Perum. BSI2 Blok C6 no.59, Jl. Anggrek 3, Pengasinan, Sawangan, Kota Depok

5. Telepon : 08551254792

6. Email : hajul333@gmail.com

II. PENDIDIKAN

1. TK (2002-2003) : TKIT Ghiffari 2. SD (2003-2009) : SDN Pengasinan 03 3. SMP (2009-2012) : SMPN 10 Depok 4. SMA (2012-2015) : SMAS Al-Hasra

5. S1 (2015-2020) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Ahdi Rabbani

2. Ibu : Iis Zahrah

3. Anak ke- : Ketiga dari Empat Bersaudara IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Aktivitas Remaja Masjid Akmaliah Periode 2012-2015

2. Kepala Divisi Perberdayaan Sumber Daya Manusia Komisariat Dakwah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2017-2018.

3. Anggota Divisi Sosial dan Keagamaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Periode 2017-2018.

(7)

vii THE EFFECT OF FIRM CHARACTERISTICS AND AUDIT QUALITY TO

AUDIT DELAY

ABSTRACT

The purpose of this research analyzed the effect of firm characteristics and audit quality to audit delay. This research used all of property and real estate companies listed in Indonesian Stock Exchange during 2017-2019 period. Totally there is 48 property and real estate companies could be a sample. Hypotesis testing in this research using multiple linear regression analysis with the help of SPSS software version 26.

The results of this research indicated that firm age and profitability have significant impact on audit delay, while firm size, public accountant firm size, and auditor switching have no effect on audit delay.

Keyword: Firm Size, Firm Age, Profitability, Public Accountant Firm Size, Auditor Switching, Audit Delay

(8)

viii PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS

AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan dan kualitas audit terhadap pengungkapan lingkungan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2019. Total ada 48 perusahaan properti dan real estate yang bisa dijadikan sampel. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS versi 26.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur perusahaan dan profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay, sementara itu ukuran perusahaan, ukuran KAP, dan pergantian auditor tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Umur perusahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP, Pergantian Auditor, Audit Delay

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini yang berjudul: “PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017 - 2019).” dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW teladan bagi insan di muka bumi.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua saya yang selalu memberi dukungan, perhatian, semangat, dan doa yang tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Fitri Damayanti, SE., M. Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(10)

x 5. Ibu Nur Wachidah Yulianti, SE., M.Si., Ak selaku dosen Pembimbing Skripsi yang bersedia menyediakan waktunya untuk membimbing, berdiskusi, dan memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi. Terimakasih atas semua masukan dan nasihat yang telah diberikan selama ini.

6. Abi Jaelani yang telah membantu penulis dalam mengajarkan cara menggunakan aplikasi SPSS.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

8. Seluruh teman-teman Akuntansi 2015, terutama Akuntansi B 2015 yang telah menemani proses belajar selama 4 tahun di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Seluruh pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, September 2020

Manhajul Islam

(11)

xi DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penulisan ... 11

D. Manfaat Penulisan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

A. Landasan Teori ... 13

1. Teori Agensi ... 13

2. Ukuran Perusahaan ... 14

3. Umur Perusahaan ... 15

4. Profitabilitas... 16

5. Ukuran KAP ... 17

6. Pergantian Auditor ... 18

7. Audit Delay ... 20

B. Pengembangan Hipotesis ... 22

1. Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay ... 22

2. Umur Perusahaan terhadap Audit Delay ... 22

(12)

xii

3. Profitabilitas terhadap Audit Delay ... 23

4. Ukuran KAP terhadap Audit Delay ... 24

5. Pergantian Auditor terhadap Audit Delay ... 25

C. Penelitian Terdahulu ... 27

D. Kerangka Pemikiran ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 32

B. Metode Penentuan Sampel ... 32

1. Populasi dan Sampel ... 32

2. Metode Pengambilan Data ... 33

C. Metode Pegumpulan Data ... 33

1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 33

a. Variabel Independen (X) ... 34

1) Ukuran Perusahaan (X1) ... 34

2) Umur Perusahaan (X2) ... 34

3) Profitabilitas (X3) ... 35

4) Ukuran KAP (X4) ... 35

5) Pergantian Auditor (X5) ... 36

b. Variabel Dependen (Y) ... 36

D. Metode Analisis Data ... 37

1. Statistik Deskriptif ... 37

2. Asumsi Klasik ... 37

a. Uji Normalitas ... 37

b. Uji Autokorelasi ... 38

c. Uji Heteroskedasititas ... 39

d. Uji Multikolineritas ... 40

3. Uji Hipotesis ... 40

a. Analisis Regresi Linear Berganda ... 40

b. Uji Statistik t ... 41

c. Uji Simultan (Uji F) ... 42

(13)

xiii

d. Koefisien Determinasi (R2) ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Deskripsi Data Penelitian ... 44

B. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 47

C. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 50

1. Hasil Uji Normalitas ... 50

2. Hasil Uji Autokorelasi ... 52

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 54

4. Hasil Uji Multikolineritas ... 56

D. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 57

E. Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 58

F. Hasil Regresi Parsial (Uji Statistik t) ... 59

1. Hasil Uji Hipotesis ... 60

a. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay ... 60

b. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Audit Delay... 61

c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay ... 62

d. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit Delay ... 63

e. Pengaruh Pergantian Auditor terhadap Audit Delay ... 64

BAB V PENUTUP ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 74

(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 27

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 43

Tabel 4.1 Sampel Penelitian (Sebelum Outlier) ... 44

Tabel 4.2 Sampel Penelitian (Setelah Outlier) ... 45

Tabel 4.3 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 46

Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 47

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Penelitian Auditor ... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson) ... 53

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi (Run Test) ... 54

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 55

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolineritas ... 57

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 58

Tabel 4.12 Hasil Uji Uji F Statistik ... 58

Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik t ... 59

(15)

xv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek... 1

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 31

Gambar 4.1 P-P Plot Uji Normalitas ... 52

Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas ... 56

(16)

xvi DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Sampel Perusahaan ... 75

LAMPIRAN 2 Data Tabulasi Rasio Keuangan 2017 ... 76

LAMPIRAN 3 Data Tabulasi Rasio Keuangan 2018 ... 77

LAMPIRAN 4 Data Tabulasi Rasio Keuangan 2019 ... 78

LAMPIRAN 5 Output SPSS ... 79

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin bertambahnya jumlah perusahaan di Indonesia yang go public menandakan bahwa dunia bisnis di Indonesia mengalami perkembangan. Hal ini dibuktikan pada tahun 2016 sebanyak 525 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tahun 2017 sebanyak 562 perusahaan, dan pada tahun 2018 sebanyak 619 perusahaan. Ini berarti terjadi kenaikan sekitar 6% sampai 9% dari tahun 2016 sampai tahun 2018.

Gambar 1.1

Grafik Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Sumber : www.sahamok.com

Seperti yang terlihat pada gambar 1.1 diatas terjadi peningkatan disetiap tahunnya jumlah perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

Peningkatan tersebut menimbulkan persaingan diantara perusahaan- perusahaan go public. Mereka berlomba-lomba mendapatkan kucuran dana

525

562

619

450 500 550 600 650

Grafik Peningkatan Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2016 2017 2018

(18)

2 dari para investor untuk bisa terus eksis dalam persaingan dunia bisnis saat ini.

Dalam persaingan seperti ini perusahaan dituntut untuk bekerja lebih keras, cepat, dan akurat dalam menyajikan informasi mengenai laporan keuangan perusahaan. Sehingga laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan kepada para investor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan investasi mereka.

Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang digunakan sebagai informasi oleh investor, calon investor, manajemen, kreditor, regulator, dan para pengguna lainnya untuk mengambil keputusan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 (IAI, 2009), tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan tersebut dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut (Rizki, 2014) dalam (Debbianita et al., 2017) berpendapat bahwa informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan bermanfaat apabila disajikan tepat waktu sehingga membatu dalam pengambilan keputusan bagi para penggunanya.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 20/POJK.04/2016 menyatakan bahwa perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen kepada OJK serta mengumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan keempat atau 120 hari setelah tahun tutup buku berakhir. Laporan keuangan yang

(19)

3 disampaikan ke OJK harus disertai dengan laporan auditor independen. Ini berarti setelah perusahaan selesai menyusun laporan keuangan kemudian harus dilakukan proses audit oleh auditor independen terhadap laporan keuangan tersebut.

Meskipun OJK telah memperketat peraturan mengenai pelaporan keuangan tahunan, namun masih banyak perusahaan go public yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan tahunannya. Pada tahun 2017 BEI menghentikan sementara perdagangan efek (suspensi) di pasar reguler dan tunai terhadap 17 perusahaan tercatat atau emiten pada perdagangan 3 Juli 2017. Suspensi itu dilakukan, mengingat berdasarkan pemantauan manajemen BEI hingga 29 Juni 2017, ada 17 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2016.

(liputan6.com, 2017), selanjutnya pada tahun 2018 BEI kembali menhentikan perdagangan 10 saham dikarenakan belum menyampaikan laporan keuangan auditan regulator bursa (cnbcindonesia.com, 2018), dan pada tahun 2019 kembali lagi tercatat sebanyak 10 emiten yang diberhentikan perdagangan sahamnya oleh BEI dikarenakan belum menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2018.

Keterlambatan dalam pelaporan keuangan akan menimbulkan reaksi negatif dari pihak pengguna, karena informasi yang terkandung dalam laporan keuangan sangatlah penting mengingat laporan keuangan sebagai instrumen komunikasi antara pihak manajemen dengan pihak eksternal yang berisi sumber informasi penting mengenai kinerja dan prospek perusahaan yang

(20)

4 kemudian digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Adanya keterlambatan dalam pelaporan keuangan akan mengakibatkan hilangnya sisi informasi dari laporan keuangan karena tidak tersedia ketika dibutuhkan pada saat pengambilan keputusan. Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan investor dan kemudian akan berdampak pada harga jual saham di pasar modal.

Laporan keuangan yang disampaikan kepada OJK harus disertai dengan laporan auditor independen. Ini berarti setelah perusahaan selesai menyusun laporan keuangan kemudian harus dilakukan proses audit oleh auditor independen terhadap laporan keuangan tersebut. Menurut (Althaf, 2016), pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi, dan pengendalian internal yang kurang baik, sehingga menyebabkan audit delay semakin meningkat.

Audit delay adalah jarak waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan. Audit delay diukur berdasarkan jarak waktu antara tanggal penutupan buku 31 Desember sampai dengan tanggal laporan auditor independen yang tercatat pada laporan keuangan (Lestari & Nuryatno, 2018).

Ini berarti jika audit delay semakin lama, maka semakin besar kemungkinan perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan ke OJK dan para pengguna lainnya.

(21)

5 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi audit delay. Berdasarkan hasil penelitian (Apriliane & Malinda Dwi, 2015) faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay meliputi pos-pos luar biasa, profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, opini audit. Selain itu berdasarkan hasil penelitian (Indra & Arisudhana, 2012) umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Menurut hasil penelitian (Dian &

Yeni, 2014), faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay meliputi ukuran perusahaan dan ukuran KAP. Dalam konteks penelitian ini, peneliti hanya akan mengambil beberapa faktor saja meliputi karakteristik perusahaan yang meliputi umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas serta kualitas audit yang meliputi ukuran KAP, dan pergantian auditor.

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi audit delay yaitu umur perusahaan. Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan tersebut beroperasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Indra & Arisudhana, 2012) menyatakan bahwa semakin lama umur perusahaan, maka audit delay yang terjadi semakin kecil, karena perusahaan yang memiliki umur lebih tua dinilai lebih mampu dalam mengumpulkan, memproses, dan menghasilkan informasi pada saat diperlukan karena telah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Witjaksono & Silvia, 2014) menyebutkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Perusahaan yang telah beroperasi lama tidak menjamin penyelesaian audit akan semakin cepat karena kompeksitas laporan keuangan.

(22)

6 Faktor kedua yang dapat mempengaruhi audit delay yaitu ukuran perusahaan. Hasil penelitian (Dian & Yeni, 2014) mengatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delaynya semakin pendek. Hal ini dikarenakan semakin besar perusahaan maka perusahaan tersebut memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan laporan keuangan, kemudian memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan atas laporan keuangan. Berbeda dengan hasil penelitian (Putri & Asyik, 2015) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan ukuran besar maupun kecil mempunyai kemungkinan yang sama dalam menghadapi tekanan atas penyampaian laporan keuangan. Selain itu auditor menganggap bahwa dalam proses pengauditan, baik perusahaan besar maupun kecil akan diperiksa dengan cara yang sama sesuai dengan prosedur dalam standar profesional akuntan publik.

Faktor ketiga yang mungkin dapat mempengaruhi audit delay adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba. Penelitian (Yulianti, 2011) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay dikarenakan tuntutan dari pihak-pihak yang berkepentingan tidak terlalu besar sehingga tidak memicu perusahaan untuk mempublkasikan laporan keuangannya lebih cepat.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Adinugraha, 2013) menunjukkan bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas

(23)

7 tinggi membutuhkan waktu yang lebih cepat dalam pengauditan laporan keuangan. Hal ini dikarenakan keharusan perusahaan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi audit delay yaitu ukuran KAP. Menurut SK. Menkeu No.470/KMK.017/1999 tertanggal 04 Oktober 1999 dalam (Yulianti, 2011), mengartikan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai badan usaha yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi para akuntan publik untuk memberikan jasanya.

Ukuran KAP dibagi menjadi dua yaitu KAP the big four dan KAP non big four. Hasil penelitian (Yulianti, 2011) menunjukkan bahwa ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap audit delay. KAP yang masuk the big four dengan non big four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yang masuk the big four diyakini dapat bekerja lebih efisien dalam melakukan perencanaan audit, memiliki sumber daya manusia lebih baik, dan lebih berpengalaman dalam melakukan audit. Berbeda dengan hasil penelitian (Ingga, 2015) yang menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan KAP the big four maupun KAP non big four memiliki standar yang sama sesuai Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam melaksanakan pekerjaan mereka.

Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi audit delay adalah pergantian auditor. Pergantian auditor merupakan kebijakan yang diambil oleh perusahaan untuk memutuskan kerjasama dengan auditor. Hal ini biasanya

(24)

8 disebabkan karena berakhirnya kontrak kerja antara auditor dengan perusahaan klien. Pergantian audit dapat menyebabkan adanya audit delay, karena adanya kemungkinan bahwa auditor baru cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk mengidentifikasi karakteristik perusahaan (Dewi & Suputra, 2017).

Dalam penelitian ini, pergantian auditor difokuskan kepada pergantian individu auditornya, bukan pergantian Kantor Akuntan Publiknya. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh (Verawati & Wirakusuma, 2016) menyatakan bahwa pergantian auditor berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yaitu (Ratnaningsih &

Dwirandra, 2016). Penelitian yang bertolakbelakang adalah penelitian yang dilakukan oleh (Dewi & Suputra, 2017) yang menyatakan bahwa pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

Dari beberapa penelitian yang telah disebutkan di atas, terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian terkait dengan audit delay selaku variabel dependen, untuk itu peneliti termotivasi untuk menguji kembali beberapa faktor yang diduga dapat berpengaruh terhadap audit delay.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Peneliti memilih perusahaan properti dan real estate sebagai objek penelitian karena sektor ini merupakan salah satu kebutuhan primer dimana semua manusia membutuhkan papan dan setiap manusia berusaha untuk dapat memenuhinya. Disamping itu kebutuhan properti akan terus meningkat khususnya di daerah perkotaan, hal ini disebabkan melonjaknya urbanisasi sebagai konsekuensi pesatnya

(25)

9 pertumbuhan kota sebagai pusat perekonomian. Dikutip dari website (Liputan6.com, 2016) menyebutkan bahwa berdasarkan data Bloomberg, indeks saham konstruksi, properti dan real estate tumbuh 26 persen dalam 12 tahun terakhir, angka tersebut dua kali lipat dari IHSG.

Ditahun 2019 manajemen BEI mencatat ada 10 perusahaan tercatat yang belum sampaikan laporan keuangan tahunam per 31 Desember 2018 hingga 29 Juni 2019. Selain itu, belum membayar denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan itu. Melihat hal tersebut, BEI mengehentikan sementara (suspensi) sebanyak 4 emiten yaitu, PT Apexindo Duta Tbk (APEX), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Suguh Energy Tbk (SUGI), dan PT Nipres Tbk (NIPS). Suspensi tersebut telah dilakukan sejak sesi pertama perdagangan efek 1 Juli 2019 (Liputan6.com, 2019). Diantara perusahaan yang diberhentikan (suspensi) sementara oleh BEI salah satunya adalah PT Bakrieland Development Tbk yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate.

Selain itu beberapa emiten besar di sektor properti dan real estate mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih signifikan antara lain Danayasa Arthatama (SCBD) tumbuh 2,425 persen, Modernland Realty (MDLN) tumbuh 841 persen, Sentul City (BKSL) 173,8 persen, dan Bumi Serpong Damai (BSDE) 96,5 persen (housing-estate.com, 2014). Hal tersebut merupakan informasi positif bagi para investor, yang kemudian meresponnya dengan membeli saham properti dan real estate di pasar modal. Dengan banyaknya investor yang tertarik berinvestasi di sektor properti dan real estate,

(26)

10 maka kebutuhan investor akan laporan keuangan juga semakin meningkat, sehingga audit delay diharapkan akan semakin kecil.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian mengenai “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Audit terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019). Karakteristik perusahaan meliputi umur perusahaan dan ukuran perusahaan serta kualitas audit meliputi ukuran KAP dan opini audit.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay?

2. Apakah Umur Perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay?

3. Apakah Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay?

4. Apakah Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay?

5. Apakah Pergantian Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay?

6. Apakah Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP, dan Pergantian Auditor berpengaruh terhadap Audit Delay?

(27)

11 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay.

2. Pengaruh Umur Perusahaant erhadap Audit Delay.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay.

4. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit Delay.

5. Pengaruh Pergantian Auditor terhadap Audit Delay.

6. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP, dan Pergantian Auditor terhadap Audit Delay.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantara lain:

1. Kontribusi teoritis

a. Untuk Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, pergantian auditor dan audit delay.

b. Untuk Mahasiswa Jurusan akuntansi sebagai wawasan untuk memperluas ilmu pengetahuan dan sebagai sarana referensi ilmu pengetahuan mengenai pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan pergantian auditor terhadap audit delay).

(28)

12 c. Untuk Masyarakat, sebagai sarana informasi mengenai audit delay di

Indonesia dan untuk menambah pengetahuan.

d. Untuk Peneliti selanjutnya, sebagai sarana untuk memperluas informasi serta sebagai bahan referensi mengenai topik ini.

2. Kontribusi Praktis

a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi informasi bagi perusahaan mengenai pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, pergantian auditor terhadap audit delay.

b. Bagi profesi akuntan publik, penelitian ini dapat digunakan sebagai alat analisis audit yang dilaksanakan KAP sehingga KAP dapat lebih meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada klien.

c. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan dan dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya di samping memberikan pandangan dan wawasan terhadap pengembangan ilmu audit khususnya mengenai audit delay

(29)

13 BAB II

PEMBAHASAN A. Landasan Teori

1. Teori Agensi

Teori keagenan yang pertama kali dikembangkan oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976 memandang adanya hubungan antara manajer dengan pemilik. Dalam hubungan keagenan terjadi kontrak antara satu pihak, yaitu pemilik (principal), dengan pihak lain yaitu agen (Jensen &

Meckling, 1976). Teori keagenan dipergunakan untuk menjelaskan kebutuhan akan audit. Akuntan publik akan merujuk pada model tradisional tersebut sebagai pelaksanaan tugas atau akuntabilitas agen kepada pemilik entitas yang dikelolanya. Jadi agency theory (teori keagenan) membahas mengenai konflik kepentingan yang dapat muncul antara principal dan agent. Manajemen dikatakan sebagai agent sedangkan pemegang saham bertindak sebagai principal (Paramastri & Saputra, 2016).

Seorang agen adalah orang yang sengaja dipekerjakan oleh principal dalam menjalankan usahanya. Sedangkan principal adalah orang yang mempekerjakan agen. Agen bertanggungjawab untuk memberikan informasi dalam bentuk laporan keuangan kepada principal. Namun disini terjadi perbedaan kepentingan antara agen dengan principal yang masing- masing memiliki tujuan yang berbeda. Agen menginginkan agar laporan yang dihasilkan memperoleh laba setinggi-tingginya. Hal ini dilakukan

(30)

14 untuk meningkatkan bonus manajemen. Di pihak yang berbeda, principal justru mengutamakan laporan keuangan yang lebih berorientasi pada keberlangsungan perusahaan (Florencia Poi, 2014).

Manajemen selaku agen secara langsung terjun untuk melakukan pekerjaan lapangan, dengan demikian lebih banyak mengetahui tentang informasi mengenai perusahaan jika dibandingkan dengan prinsipal.

Disinilah diperlukan auditor yang independen sebagai pihak ketiga yang menengahi konflik yang terjadi antara manajemen dan pemegang saham (Irma, 2013).

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dengan total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Menurut (Petronila, 2007) dalam (Dian & Yeni, 2014) mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan atau total aset perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan logaritma natural.

Menurut (Mas’ud Machfoedz, 1994) dalam (Yulianti, 2011) kategori ukuran perusahaan terbagi menjadi tiga yaitu:

1. Perusahaan Besar

(31)

15 Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan lebih dari Rp 50 Milyar pertahun.

2. Perusahaan Menengah

Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 1-10 Milyar termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar pertahun.

3. Perusahaan Kecil

Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 Juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan minimal Rp 1 Milyar pertahun.

3. Umur Perusahaan

Kiesso dalam penelitian (Ingga, 2015) menyatakan bahwa perusahaan didirikan untuk waktu yang tidak terbatas atau panjang, tidak didirikan untuk beberapa tahun saja. Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan tersebut beroperasi. Umur perusahaan dihitung dari tanggal berdirinya perusahaan tersebut hingga saat ini (terbitnya laporan keuangan).

Umur perusahaan diperkirakan dapat mempengaruhi lamanya audit delay, karena semakin lama suatu perusahaan berdiri biasanya semakin banyak melakukan ekspansi dengan membuka cabang-cabang baru, hal tersebut

(32)

16 akan membuat laporan keuangan semakin kompleks dan akan berpengaruh terhadap lamanya waktu penyelesaian audit.

4. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran kinerja pada laporan keuangan suatu perusahaan, profitabilitas dalam suatu perusahaan merupakan kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba dalam periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Ada perbedaan perlakuan laporan keuangan oleh manajemen ketika perusahaan mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi dan rendah. Perusahaan yang mempunyai rugi atau tingkat profitabilitas rendah nantinya akan membawa dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu perusahaan. Hal ini akan mengandung berita buruk, sehingga perusahaan akan cenderung mengulur waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Menurut (Togasima, 2014) ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba setiap tahun dan dipengaruhi oleh isi dari laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan cenderung melaporkan ketepatan waktu dan jika pengumuman laba berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung melaporkan tidak tepat waktu. Profitabilitas pada umumnya dapat diukur dengan return on asset (ROA). Rasio profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna

(33)

17 laporan tahunan, khususnya investor ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu satunya faktor penentu perubahan nilai efek / sekuritas. Pengukuran dan peramalan laba merupakan pekerjaan paling penting bagi investor ekuitas. Bagi kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga.

5. Ukuran KAP

Menurut SK. Menkeu No.470/KMK.017/1999 tertanggal 04 Oktober 1999 dalam (Yulianti, 2011), mengartikan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai badan usaha yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi para akuntan publik untuk memberikan jasanya.

Ukuran KAP dapat dilihat dari berbagai hal yang terkait dengan KAP, seperti jumlah klien dan jumlah pendapatan KAP tersebut (Beatty, 1989) dalam (Devianto, 2011). Menurut (Mayangsari, 2002) dalam (Devianto, 2011) mengatakan bahwa banyak penelitian terdahulu yang mengklasifikasikan ukuran KAP menjadi KAP the big four dan KAP non big four. Pengklasifikasian tersebut dilakukan dengan anggapan bahwa KAP the big four mempunyai jumlah pendapatan tertinggi di dunia.

Dikutip dari situs (pppk.kemenkeu.go.id, 2016), bahwa pada tahun 2011 KAP yang berafiliasi dengan the big four membukukan pendapatan seluruh jasa yang diberikannya sebesar Rp 1,506 triliun, sementara pendapatan KAP non big four pada tahun 2011 sebesar Rp 793,387 miliar.

(34)

18 Menurut (Apriyana & Rahmawati, 2018) KAP yang masuk the big four di Indonesia meliputi:

a. KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), yang bekerja sama dengan KAP Drs. Hadi Susanto dan rekan, Haryanto Sahari dan rekan.

b. KAP Klynfeld Peat Marwick Goedelar (KPMG), yang bekerja sama dengan KAP Siddharta dan Widjaja.

c. KAP Ernst and Young (EY), yang bekerja sama dengan KAP Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja.

d. KAP Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte), yang bekerja sama dengan KAP Drs. Hans Tuanokata dan Mustofa, Osman Ramli Satrio dan rekan.

6. Pergantian Auditor

Menurut (Pawitri & Yadnyana, 2015) pergantian auditor (auditor switching) adalah pergantian KAP maupun auditor yang dilakukan oleh perusahaan. Pergantian auditor dapat bersifat mandatory (wajib) atau voluntary (sukarela). Pergantian auditor mandatory terjadi karena melaksanakan kewajiban dari ketentuan atau peraturan yang berlaku.

Sedangkan pergantian auditor voluntary terjadi karena suatu alasan atau terdapat faktor tertentu dari pihak perusahaan maupun KAP diluar ketentuan atau peraturan yang berlaku (Pawitri & Yadnyana, 2015).

Keputusan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, menetapkan bahwa pemberian jasa audit umum atas

(35)

19 laporan keuangan klien hanya dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Kemudian pada tahun 2015 pemerintah menerbitkan peraturan baru tentang praktik akuntan publik. Ini tercantum dalam peraturan pemerintah No. 20 Tahun 2015 pasal 11 ayat (1).

Peratuan tersebut menyatakan bahwa pemberian jasa audit atas informasi keuangan terhadap suatu entitas oleh seorang akuntan publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Jadi maksudnya, pemberian jasa audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak diberi batasan waktu, hanya individu atau auditor nya saja yang memiliki batasan dalam memberikan jasa pada suatu entitas, yaitu 5 tahun buku berturut-turut.

Pergantian auditor dalam suatu perusahaan dilakukan untuk menjaga independensi auditor agar tetap objektif (Verawati &

Wirakusuma, 2016). Pergantian auditor juga dapat terjadi karena kontrak diantara Kantor Akuntan Publik dan klien telah berakhir. Putusnya hubungan kerjasama antara perusahaan dengan auditor yang lama dan mengangkat auditor yang baru mengharuskan auditor yang baru berkomunikasi dengan auditor sebelumnya. Setelah memahami alasan perusahaan untuk melakukan audit, auditor harus menyusun strategi pengauditan awal dengan memahami bisnis dan industri klien. Hal ini

(36)

20 menyebabkan auditor memerlukan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan proses audit.

(Verawati & Wirakusuma, 2016) menyatakan auditor baru memerlukan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan proses audit dibandingkan dengan auditor lama. Karena, auditor baru perlu mengenal, mempelajari dan memahami karakteristik perusahaan yang akan diaudit, sehingga menyita waktu yang lebih banyak.

7. Audit Delay

Audit Delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku, hingga tanggal diselesaikannya laporan audit independen (Wiwik Utami, 2006: 4) dalam (Yuliyanti, 2011). Ketepatwaktuan penerbitan laporan keuangan audit merupakan hal yang sangat penting, khususnya untuk perusahaan-perusahaan publik yang menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan.

Menurut Lawrence dan Briyan dalam (Yulianti, 2011) audit delay adalah lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan audit. Sedangkan menurut (Sebayang & Laksito, 2014), audit delay adalah perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan yang menunjukkan mengenai lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor.

(37)

21 Banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi, dan pengendalian internal yang kurang baik, sehingga menyebabkan audit delay semakin meningkat. Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka semakin lama pula audit delay. Ini berarti jika audit delay semakin lama, maka semakin besar kemungkinan perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pengguna lainnya.

(Choi, Frederick D.S., Meek, 2010) mengungkapkan bahwa untuk mengetahui keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat diukur dengan cara membandingkan antara akhir tahun pembukuan sebuah perusahaan dengan tanggal penerbitan laporan auditnya. Sedangkan Dyer dan Mchug dalam (Dwi, 2016) menggunakan tiga kriteria keterlambatan, yaitu:

a. Preliminary lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai dengan penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.

b. Auditor’s report lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan auditor ditandatangani.

c. Total lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasi oleh bursa

(38)

22 B. Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay.

Ukuran Perusahaan adalah besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dinilai dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang besar akan mempunyai pengendalian internal yang baik. Hal tersebut kemungkinan akan memperkecil kesalahan pada saat penyusunan laporan keuangan, sehingga auditor yang melakukan proses audit bisa melaksanakan audit dengan lebih cepat. Hal tersebut sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh (Yulianti, 2011) yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan akan mempengaruhi audit delay. Perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar memiliki manajemen dengan skala besar yang cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal.

H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay

2. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Audit Delay.

(39)

23 Umur Perusahaan adalah lamanya perusahaan tersebut beroperasi.

Semakin lama suatu perusahaan berdiri biasanya semakin banyak melakukan ekspansi dengan membuka cabang-cabang baru, hal tersebut akan membuat laporan keuangan semakin kompleks dan akan berpengaruh terhadap lamanya waktu penyelesaian audit. Hasil penelitian dari (Indra &

Arisudhana, 2012) menyebutkan bahwa Umur Perusahaan berpengaruh terhadap lamanya Audit Delay.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua dinilai lebih mampu dalam mengumpulkan, memproses, dan menghasilkan informasi pada saat diperlukan karena telah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal tersebut.

H2: Umur Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay.

Profitabilitas menentukan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan berkewajiban untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik dan akan menarik niat investor untuk menanamkan modalnya. Mereka juga

(40)

24 memberikan alasan bahwa auditor yang menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian memiliki respon yang cenderung lebih berhati-hati dalam melaksanakan proses audit. Jika perusahaan menghasilkan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi maka audit delay akan lebih pendek dibandingkan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang lebih rendah, hal ini dikarenakan perusahaan yang memilki keuntungan yang tinggi maka kegiatan operasional perusahaan dinilai baik. Perusahaan yang profitable memiliki insentif untuk menginformasikan ke public tentang keunggulan kinerja mereka dengan mengeluarkan laporan tahunan secara cepat. Menurut (Kartika, 2011) bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh negative terhadap audit delay. Jadi, semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin pendek audit delaynya perusahan yang memiliki profitabilitas yang baik akan berpengaruh baik terhadap penyelesaian audit. Berdasarkan uraian teoritis diatas maka hipotesis yang disusun sebagai berikut:

H3: Profitabilitas berpengaruh terhadap Audit Delay.

4. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit Delay.

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan badan usaha yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi para akuntan publik untuk memberikan jasanya. Ukuran KAP dibagi menjadi dua yaitu KAP the big four dan KAP non big four. Menurut penelitian (Yulianti, 2011) menunjukkan bahwa ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap

(41)

25 audit delay. Hal ini dikarenakan KAP yang masuk the big four dengan non big four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yang masuk the big four diyakini dapat bekerja lebih efisien dalam melakukan perencanaan audit, memiliki sumber daya manusia lebih baik, dan lebih berpengalaman dalam melakukan audit.

Menurut (Prabandi dan Rustiana, 2007) dalam (Yulianti, 2011) berpendapat bahwa KAP the big four cenderung menyajikan audit yang lebih cepat dibandingkan dengan KAP non big four karena mereka memiliki nama baik yang akan dipertaruhkan. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa audit delay akan lebih pendek bagi perusahaan yang diaudit oleh KAP the big four.

H4: Ukuran KAP berpengaruh terhadap Audit Delay.

5. Pengaruh Pergantian Auditor terhadap Audit Delay.

Auditor switching merupakan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan untuk berpindah auditor baik disebabkan oleh aturan yang ada maupun secara sukarela. Perusahaan diharapkan bisa memilih auditor pengganti yang berkompeten dibidangnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan masing-masing sehingga proses penyelesaian audit atas laporan keuangan bisa dilaksanakan tepat waktu.

Penelitian (Verawati & Wirakusuma, 2016) menyatakan bahwa pergantian auditor berpengaruh positif terhadap audit delay. Menurutnya, banyak prosedur yang ditempuh auditor pengganti dalam proses

(42)

26 pengauditan. Jika perusahaan melakukan pergantian auditor, maka akan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan jika auditor tersebut melanjutkan penerimaan penugasan. Karena auditor yang baru akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali karakteristik usaha klien dan sistem yang ada di dalamnya sehingga hal ini menyita waktu auditor dalam melaksanakan proses auditnya. Hal ini juga bias mengakibatkan pada penundaan penyampaian laporan keuangan auditan.

Apabila perusahaan mengalami pergantian auditor, tentunya auditor baru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali karakteristik usaha klien dan sistem yang ada di dalamnya sehingga hal ini menyita waktu auditor dalam melaksanakan proses auditnya.

H5: Opini Audit berpengaruh terhadap Audit Delay.

(43)

27 C. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil sebelumnya dalam penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam table 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Malinda Dwi (2016)

Pengaruh Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013).

Variabel Ukuran Perusahaan dan Reputasi

Auditor (Ukuran KAP)

Variabel selain Ukuran

Perusahaan dan serta Objek Penelitiannya.

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Audit Delay, sedangkan

Reputasi Auditor (Ukuran KAP) tidak berpengaruh terhadap Audit Delay 2. Fitria Ingga

(2016)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas

Perusahaan, Solvabilitas

Perusahaan, Ukuran KAP, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay (Studi Kasus pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

Variabel Ukuran Perusahaan, Umur,

Profitabilitas, Perusahaan, dan Ukuran KAP ada di penelitian tersebut

Terdapat variabel

Solvabilitas, dan Opini Auditor

Hasil penelitian ini menunjukan Umur Perusahaan berpengaruh signifkan terhadap Audit Delay, sedangkan Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay

Bersambung pada halaman selanjutnya

(44)

28 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

3. Verawati dan Wirakusuma (2016)

Pengaruh Pergantian Auditor, Reputasi KAP, Opini Audit, dan Komite Audit terhadap Audit Delay (Studi Kasus pada perusahaan manufaktur periode 2012-2014)

Variabel Pergantian Auditor dan Reputasi KAP (Ukuran KAP)

Variabel Opini Audit, Komite Audit dan Objek Penelitiannya.

Hasil penelitian ini menunjukan Pergantian Auditor dan Reputasi KAP berpengaruh terhadap Audit Delay.

4. Heru Setiawan (2013)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay pada

Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa 27 Efek Indonesia Periode 2009-2011

Variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Reputasi

Auditor (Ukuran KAP)

Variabel Opini Audit, dan Solvabilitas serta Objek Penelitiannya.

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran Perusahaan dan Reputasi Auditor (Ukuran KAP) berpengaruh terhadap Audit Delay

5. Jumratul Haryani dan I Dewa

Nyoman Wiratmaja (2014)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komite Audit, Penerapan

International Financial Reporting Standards

dan Kepemilikan Publik pada Audit Delay

Variabel Ukuran Perusahaan

Variabel Kepemilikan Publik, Komite Audit dan Penerapan International Financial Reporting Standards.

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay

Bersambung pada halaman selanjutnya

(45)

29 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

6. Arifatun P.S (2013)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan, Ukuran Auditor, dan Opini Audit terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)

Variabel Ukuran Perusahaan dan Ukuran Auditor (Ukuran KAP), dan

Profitabilitas

Variabel Opini Auditor dan Objek

Penelitiannya.

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran

Perusahaan dan Opini Audit berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, sedangkan Ukuran KAP tidak berpengaruh terhapad Audit Delay

7. Ani Yulianti (2011)

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2007- 2008).

Variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP

Variabel Opini Audit, dan Solvabilitas serta Objek Penelitiannya.

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay.

8. Novelia Sagita Indra dan Dicky Arisudhana (2012)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Public di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2008)

Variabel Ukuran KAP, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan

Variabel Return On Asset (ROA)

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran KAP dan Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, sedangkan Ukuran Perusahaan tidak

berpengaruh terhapad Audit Delay

Bersambung pada halaman selanjutnya

(46)

30 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

9. Modugu (2012)

Determinants Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence

Variabel Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP

Variabel

Multinasionalitas Perusahaan, Fee Audit, Debt to Equity Ratio, Profitabilitas, dan Jenis Industri

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay, sedangkan Ukuran KAP tidak berpengaruh terhapad Audit Delay

10. Fauziyah Althaf Amani (2016)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2014)

Variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Umur Perusahaan

Banyaknya variable dan Tahun objek penelitian

Hasil penelitian ini menunjukan Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay.

(47)

31 D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat di gambarkan dalam Gambar 2.1

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran Perusahaan yang sudah go public

mengharuskan perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan yang sudah diaudit ke pasar modal melalui OJK

Akibat kerumitan dan banyaknya transaksi serta pengendalian internal yang kurang baik menyebabkan laporan keuangan menjadi

lambat untuk diaudit sehingga terjadi keterlambatan penerbitan laporan keuangan ke

bursa saham

GAP

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Audit terhadap Audit Delay

Teori Agensi

Ukuran Perusahaan

Umur Perusahaan

Profitabilitas Audit Delay

X1

X2

X3 Y

Ukuran KAP X4

Pergantian Auditor X5

(48)

32 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data penelitian ini berbentuk angka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaaan, ukuran KAP, dan pergantian auditor terhadap variabel dependen yaitu audit delay. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data laporan keuangan tahunan periode 2017-2019 perusahaan – perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI melalui website resmi BEI di www.idx.co.id.

B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi dan Sampel

Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, pihak peneliti selanjutnya menentukan populasi yang akan diuji. Menurut (Sekaran, 2011) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal dan minat yang ingin peneliti investigasi. Sedangkan sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitan.

(49)

33 Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2017-2019 dengan jumlah populasi sebanyak 63 perusahaan.

2. Metode Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria:

a. Perusahaan yang terdaftar pada BEI selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2017-2019.

b. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan berturut-turut selama periode 2017-2019 yang berisi data serta informasi yang lengkap yang dapat digunakan dalam penelitian ini serta laporan keuangan tersebut telah diaudit dan disertai dengan laporan auditor independen.

c. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam pelaporan keuangannya

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi adalah mengumpulkan data sekunder dengan cara melihat atau menyalin catatan kertas kerja yang dianggap berhubungan dengan penelitian (Indriantoro & Supomo, 2013).

1. Operasionalisasi Variabel Penelitian

(50)

34 Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Berikut adalah pengukuran masing-masing variabel yang diajukan dalam penelitian dan dijelaskan sebagai berikut:

a. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:

1) Ukuran Perusahaan (X1)

Ukuran perusahaan sebagai besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan atau total aset perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan logaritma natural. Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset (Indra &

Arisudhana, 2012) dengan rumus:

2) Umur Perusahaan (X2)

Dalam penelitian ini, Umur Perusahaan dihitung dari tanggal berdirinya perusahaan sampai tanggal tutup buku perusahaan (Indra &

Arisudhana, 2012).

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)

Umur Perusahaan = Tahun tutup buku perusahaan - Tahun berdirinya perusahaan

(51)

35 3) Profitabilitas (X3)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Profitabilitas diukur dengan rasio Return On Assets (ROA) yang hitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan total aktiva. Perusahaan yang memiliki Profitabilitas tinggi diduga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan auditnya akan lebih pendek dibandingkan perusahaan dengan Profitabilitas rendah.

Profitabilitas dapat dirumuskan (Brigham & Houston, 2012) sebagai berikut:

4) Ukuran KAP (X4)

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan badan usaha yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi para akuntan publik untuk memberikan jasanya. Untuk mengukur ukuran KAP, peneliti menggunakan akun professional fees/jasa profesional yang terdapat dalam laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang selanjutnya akun tersebut diukur dengan menggunakan logaritma natural (Apriyanti

& Santosa, 2014). Ukuran KAP dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ukuran KAP = Ln (Professional Fee/Jasa Profesional) ROA = Laba Bersih/Total Aset x 100%

(52)

36 5) Pergantian Auditor (X5)

Pergantian auditor biasanya disebabkan oleh berakhirnya kontrak kerja yang telah disepakati auditor dengan perusahaan yang diaudit. Pergantian auditor diukur dengan variabel dummy.

Perusahaan yang melakukan pergantian auditor selama periode penelitian diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor diberi kode 0 (Megayanti & Budiartha, 2016).

Ada tidaknya pergantian auditor dilihat dengan membandingkan nama auditor yang tertera pada laporan keuangan auditan tahun ini dengan tahun sebelumnya.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay. Audit delay adalah lamanya atau rentang waktu yang dibutuhkan seorang auditor menyelesaikan tugas audit atas laporan keuangan yang dapat dihitung dari tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai dengan tanggal laporan audit diterbitkan. Pengukuran variabel ini dilakukan secara kuantitatif dalam jumlah hari (Yulianti, 2011). Audit delay dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Audit Delay = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan

(53)

37 D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami, tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel numeric dan grafik (Apriliane & Malinda Dwi, 2015). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimun, sum, range, kurtosis dan skewness (Imam Ghozali, 2011: 19). Metode analisis data dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer SPSS.

2. Asumsi Klasik

Uji penyimpangan asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui beberapa penyimpangan yang terjadi pada data yang digunakan untuk penelitian. Hal ini agar penelitian bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2011:160). Normal atau tidaknya suatu data dapat dilihat dengan menggunakan uji One Sampel Kolmogorov Smirnov. Penelitian ini menggunakan taraf signifikasi 5%, maka distribusi data penelitian dinyatakan normal apabila memiliki niai probabilitas (sig) > 0,05. Selain

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 4.12  Hasil Uji F Statistik
Tabel 4.13  Hasil Uji Statistik t

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung 119,389 lebih besar dari nilai F tabel 2,200 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat

Berdasarkan latar belakang problematika dan analisis terhadap pengembangan skill pegawai seksi penyelenggara haji dan umroh Kementerian Agama kota Semarang maka

Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan menggunakan software Embassy terhadap pengguna layanan Indihome yang menggunakan jaringan GPON, didapatkan nilai

Nilai F hitung yang diperoleh menunjukkan nilai yang lebih besar dari F tabel (F hitung > F tabel; 17,114 > 3,209) dan nilai signifikan yang lebih kecil dari 5% (0,000

Nilai signifikansi diperoleh nilai sig lebih kecil (<) dari 0,05 dan F hitung > F tabel, sehingga membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa implementasi teknologi

Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing dapat melakukan pemeriksaan keamanan terhadap kargo dan pos dari Regulated Agent atau Pengirim Pabrikan

penetapan sempadan sungai dan irigasi di kawasan perkotaan dan perdesaan; APBD Kabupaten Bappeda Badan LH Dinas PU 2.. penetapan pemanfaatan ruang sempadan sungai