• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

43 3.1 Objek Penelitian

Menurut Nazir (1993:155), objek penelitian merupakan sesuatu yang akan kita ukur. Tetapi yang kita ukur sebenarnya bukanlah objek tersebut, melainkan indikator dari sifat dan ciri objek tersebut. Indikator adalah suatu istilah yang menunjukkan pada sesuatu yang lain.

Dalam melakukan penelitian ini, yang menjadi objek penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan audit internal dan Efektivitas Pengendalian Internal penjualan yang terdapat pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berlokasi di Jalan Badak Singa No.10 Bandung.

3.1.1 Unit Penelitian

Dalam penelitian ini unit penelitian yang penulis teliti adalah pertama, tahap-tahap audit internal yang meliputi perencanaan pemeriksaan, pengumpulan dan evaluasi bukti, pelaporan dan tindak lanjut. Kedua, pencapaian tujuan Sistem Pengendalian Internal Penjualan meliputi keberadaan, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, Posting dan pengikhtisaran.

(2)

3.1.2 Populasi Sasaran

Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteria dan dapat dikategorikan ke dalam objek tersebut berupa manusia, files atau dokumen-dokumen dan alat-alat organisasi lainnya. Sedangkan yang dimaksud populasi sasaran adalah objek penelitian yang akan digunakan untuk menjadi sasaran penelitian.

Sugiyono (2003:90) mendefinisikan pengertian populasi, yaitu :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi sasarannya adalah pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandung khususnya Satuan Pengawas Intern sebanyak 38 orang.

3.1.3 Ukuran Sampel

Pengukuran merupakan langkah yang menentukan besarnya sampel yang akan diambil untuk melaksanakan penelitian. Besarnya sampel yang diambil dapat dilakukan dengan menggunakan stastistik maupun berdasarkan estimasi penelitian. Sampel yang diambil harus representatif, yakni mewakili populasi, yang berarti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada pada populasi hendaknya tercermin dalam sampel tersebut.

(3)

Dalam menentukan jumlah populasi penelitian, Menurut pendapat S.Nasution (2002;101) menyatakan :

“Jumlah sampel banyak bergantung pada faktor-faktor lain seperti biaya, fasilitas, dan waktu yang tersedia, juga populasi yang ada atau bersedia dijadikan sampel, tujuan penelitian, apakah mengetes teori atau mengambil generalisasi.”

Jumlah sampel yang akan diambil didasari pendekatan sampel Purposive maka dari jumlah pegawai Satuan Pengawas Intern yang berjumlah 15 orang karena pertimbangan kewenangan, strata dan fungsi dari sampel yang dipilih disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan penulis.

3.1.4 Jenis Sampel

Sampel dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh yaitu tidak mencakup seluruh objek penelitian (populasi), tetapi hanya sebagian saja dari populasi (N).

Jenis Sampling dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling yaitu sampling yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Pada metode ini penulis menggunakan pendekatan sampel Purposive, yaitu merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penilaian kepada objek penelitian yang kompeten di bidangnya. (Sugiyono, 2005:77-78) dalam hal ini atas pertimbangan penulis yakni kewenangan, strata dan fungsi dari sampel yang dipilih, yakni mencakup (kepala satuan pengawasan intern beserta 14 pemeriksa intern)

(4)

3.1.5 Prosedur Pemilihan Objek Penelitian

Penelitian meupakan proses yang panjang dari minat untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan, fakta, konsep dan teori langkah yang diterapkan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan survei pendahuluan untruk melihat kemungkinan diadakannya penelitian pada PT Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandung dan kegiatan ini didukung dengan Studi Kepustakaan. Selanjutnya mengajukan proposal penelitian dengan topik yang telah disetujui oleh pihak perusahaan dan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.

2. Menetapkan latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan dan kerangka pemikiran.

3. Merumuskan hipotesis karena penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

4. Merumuskan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti objek yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Melakukan pembahasan data yang sudah diolah dan dianalisis melalui pengujian hipotesis.

6. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan memberikan saran-saran kepada pihak instansi pemerintah sebagai masukan dengan harapan berguna di masa datang.

(5)

Proses penelitian tersebut dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Bagan Proses Penelitian Menetapkan

Topik

Latar Belakang Penelitian

Identifikasi Masalah

Metode Penelitian

Pembahasan Penelitian

Kesimpulan Dan Saran

Tinjauan Pustaka

(6)

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini disusun berdasarkan data informasi yang mendukung sesuai dengan sifat permasalahan dan tujuan dilakukannya penelitian dari data informasi tersebut penulis dapat melakukan berbagai analisa untuk mencapai kesimpulan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Metode ini dilakukan dengan cara mengmpulkan data, menganalisis, dan mengadakan penafsiran yang mendalam, mengenai hubungan-hubungan yang ada melalui pendekatan kuantitatif dan tes statistik yaitu uji korelasi Rank Spearman, sehingga hasil akhir penelitian merupakan verifikasi dari suatu pengujian hipotesis untuk diterima atau ditolak.

3.2.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel sebagai berikut : 1. Variabel bebas (Independent)

Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi atau dianggap berpengaruh terhadap variabel lainnya. Dalam hal ini Audit internal sebagai variabel bebas (X).

2. Variabel terkait (Dependent)

Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti maka yang menjadi variabel dependen adalah Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Y).

Teknik pengukuran yang digunakan untuk mengubah data kualitatif yang diperoleh dari jawaban kuisioner menjadi suatu ukuran data kuantitatif adalah

(7)

dengan menggunakan skala likert (The Likert Scale) yang merupakan suatu pengukuran skala ordinal.

Berdasarkan indikator-indikator seperti variabel X dan Y, maka dibuatlah suatu daftar pertanyaan (kuesioner) yang berhubungan dengan penelitian penulis.

Pertanyaan tersebut ditujukan kepada responden dalam hal ini karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bertempat di bandung. Hasil data akan dihimpun dan kemudian dilakukan analisis.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Variabel Independen (Variabel X) Audit Internal

Variabel (X)

Subvariabel Indikator Skala

Audit Internal

1. Kualifikasi Internal Audit

• Independensi

• Kemampuan Profesional

2. Tahapan-tahapan Audit Internal

• Perencanaan

• Status Organisasi.

• Objektivitas.

• Kesesuaian dengan standar Profesi.

• Memiliki kemampuan dan kecakapan.

• Kemampuan untuk berhubungan antara manusia dan komunikasi.

• Penetapan tujuan lingkup kerja dan risiko.

• Memperoleh informasi dasar tentang kegiatan yang akan diperiksa.

• Penentuan untuk melaksanakan tugas.

• Melakukan survei.

• Penulisan program pemeriksaan.

Ordinal Ordinal

Ordinal Ordinal Ordinal

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

(8)

• Pengujian dan Pengevaluasian informasi.

• Penyampaian hasil

pemeriksaan.

• Tindak lanjut hasil

pemeriksaan.

• Menentukan bagaimana kapan dan kepada siapa hasil pemeriksaan disampaikan.

• Memperbolehkan persetujuan atas perencanaan pemeriksaan yang telah disusun.

• Kumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan tujuan pemeriksa dan lingkup kerja.

• Informasi harus mencukupi, untuk membuat suatu dasar yang logis bagi temuan pemeriksaan dan rekomendasi.

• Laporan harus objektif, jelas, singkat, konstruktif,dan tepat waktu.

• Laporan harus mengemukakan tentang maksud lingkup, hasil dari pelaksanan pemeriksaan.

• Lakukan evaluasi terhadap laporan tindakan koreksi yang dilakukan manajemen.

 Berikan batas waktu yang disediakan bagi manajemen.

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal Ordinal

Sumber : (Akmal : 2006 : 12-15)

(9)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Dependen (Variabel Y) Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan

Variabel Subvariabel Indikator Skala

Efektivitas Pengendali an Internal Penjualan

Tujuan Pengendalian Intern Penjualan 1.Keberadaan

2.Kelengkapan

3. Akurasi

4. Klasifikasi

5. Waktu

 Penjualan yang tercatat adalah dalam jurnal untuk pengiriman yang benar- benar terjadi.

 Pengiriman dilakukan ke pelanggan yang sebenarnya dan dicatat sebagai penjualan.

 Pencatatan penjualan didukung oleh dokumen yang telah diotorisasi.

 Semua transaksi penjualan yang telah dilakukan selama periode tertentu telah dicatat.

 Seluruh dokumen pengiriman terdapat dalam arsip.

 Setiap transaksi penjualan yang terjadi langsung dicatat.

 Adanya penagihan atas jumlah yang dikirim serta jumlah yang ditagih dicatat dalam catatan akuntansi.

 Penjualan yang dicatat adalah untuk barang yang dikirim dan dicatat dalam akuntansi.

 Setiap transaksi yang akan dicatat harus dipastikan lebih dulu telah lengkap dengan bukti-bukti.

 Adanya pengklasifikasian akun yang tepat.

 Adanya dokumen pendukung yang memadai dalam mengklasifikasi transaksi penjualan.

 Adanya perbandingan antara dokumen dengan akun yang dicatat.

 Penjualan dicatat pada periode yang

Ordinal

Ordinal

Ordinal Ordinal

Ordinal

Ordinal Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal Ordinal

Ordinal

Ordinal

(10)

6. Posting dan Pengikhtisaran

sesuai.

 Penjualan dicatat sesegera mungkin setelah terjadinya transaksi pengiriman untuk mencegah hilangnya transaksi dari catatan.

 Setiap transaksi yang tercatat telah dicantumkan dalam berkas induk.

 Jurnal atas transaksi penjualan yang disajikan sesuai dengan pendukung.

 Memasukan dengan semestinya seperti transaksi-transaksi penjualan ke dalam berkas induk.

 Jurnal penjualan harus dijumlahkan dan diposting ke dalam buku besar dengan benar.

 Terdapat pengikhtisaran secara benar dokumen yang tertera dalam jurnal.

 Penjualan dijumlahkan dengan sebenar-benarnya dan diposting kedalam buku besar.

Ordinal

Ordinal Ordinal Ordinal

Ordinal

Ordinal Ordinal

Sumber : Alvin A.Arens, dan K.Loebecke yang dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf (1996;363)

3.2.4 Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh langsung dari instansi yang terkait yang sedang diteliti, baik dari hasil wawancara maupun dari hasil observasi langsung.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Penilaian Lapangan (Field Reasearch) jadi di antaranya sebagai berikut :

(11)

a. Observasi

Penulis mengadakan observasi/pengamatan langsung terhadap beberapa kegiatan yang ada hubungannya dengan penelitian ini, meliputi bagian Satuan Pengawas Intern.

b. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah penelitian.

c. Mempelajari Data tertulis

Adapun cara yang dilakukan penulis adalah mengamati catatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, meliputi data perusahaan yaitu mengenai pengendalian intern penjualan.

3.2.6 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa instrumen penelitian sebagai berikut :

1. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang terkait dengan masalah yang penulis teliti.

2. Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, sehingga dapat meyakinkan atas data yang diteliti dan atas data-data yang telah penulis peroleh.

3. Kuisioner yaitu berupa pertanyaan yang digunakan sebagai acuan memudahkan proses wawancara sehingga data secara sistematis.

(12)

3.2.7 Model penelitian

Model penelitian yang dimaksud adalah abstraksi dari fenomena yang sedang diteliti. Adapun model penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan sebagai berikut :

Bila digambarkan secara matematis hubungan variabel tersebut adalah sebagai berikut :

Y=F(x)

Dimana :

Y = Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan X = Audit Internal

F = Fungsi

Disini maksudnya adalah bahwa Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan merupakan fungsi peranan Audit Internal atau Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dipengaruhi oleh peranan Audit Internal.

3.2.8 Analisa Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.8.1 Analisis Data

Untuk mencapai kesimpulan atau data yang berhasil dikumpulkan atau dianalisa maka proses yang dilakukan adalah penyusunan kriteria yang didasarkan pada data yang dikumpulkan dari gambaran umum perusahaan sebagai objek penelitian (data premier) hasil penyusunan kriteria ini digunakan sebagai alat dalam pengujian hipotesis.

(13)

Hasil pengorganisasian variabel tersebut disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kuisioner yang terdiri dari 20 pertanyaan, variabel (X) Audit Internal sebanyak 20 pertanyaan dan variabel (Y) Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan 20 pertanyaan, kuisioner disebarkan kepada responden yang telah dipilih, selanjutnya jawaban dari responden dipindahkan kedalam Coding Sheet sehingga akan dapat diolah menjadi kuantitatif. Data dari Coding Sheet ditabulasikan dengan metode tabulasi langsung ke dalam tabel-tabel

kosong dan diberi bobot nilai sebagai berikut : - Jawaban sangat baik mutunya = 5 - Jawaban baik mutunya = 4 - Jawaban cukup baik mutunya = 3 - Jawaban kurang baik mutunya = 2 - Jawaban tidak baik mutunya = 1

Nilai terendah dan tertinggi itu masing-masing penulis mengambil dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner dikalikan dengan nilai terendah (1) dan nilai skor tertinggi dikalikan dengan (5) yang penulis tetapkan di atas. Dimana nilai terendah dari variabel (X) adalah 20 dan nilai tertinggi tersebut maka kriteria untuk menilai Peranan Audit Internal (X) pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandung dapat penulis tentukan sebagai berikut :

- Nilai 20 − 35, Untuk kriteria “Sangat Tidak Memadai”

- Nilai 36 − 51, Untuk kriteria “Tidak Memadai”

- Nilai 52 − 67, Untuk kriteria “Cukup Memadai”

- Nilai 68 − 83, Untuk kriteria “Memadai”

(14)

- Nilai 84 − 100, Untuk kriteria “Sangat Memadai”

Selanjutnya untuk menilai Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Y) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandung, cara sama dengan penelitian variabel Y terdapat 20 pertanyaan maka nilai terendah dari variabel Y adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 100 atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut maka kriteria untuk menilai Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandung adalah penulis menentukan sebagai berikut :

- Nilai 20 − 35, Untuk kriteria “Sangat Tidak Efektif”

- Nilai 36 − 51, Untuk kriteria “Tidak Efektif”

- Nilai 52 − 67, Untuk kriteria “Cukup Efektif”

- Nilai 68 − 83, Untuk kriteria “Efektif”

- Nilai 84 − 100, Untuk kriteria “Sangat Efektif”

3.2.8.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

Setelah data terkumpul, kemudian diadakan analisis data guna pengujian hipotesis, pengujian hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil penelitian yang dilakukan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan apakah terpenuhi atau tidak dalam pengujian hipotesis, yaitu jika peranan audit internal ditetapkan secara memadai maka akan berperan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan, sedangkan jika tidak terpenuhi maka hipotesis ditolak dan melakukan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan untuk mencapai suatu kesimpulan.

(15)

Rancangan pengujian hipotesis ini menggunakan teknik statistik non parametrik. Penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, pemilihan tes statistik dan perhitungan nilai statistik, penetapan signifikasi dan penetapan kriteria pengujian.

1. Penetapan hipotesis ini digunakan teknik statistik non parametrik. Penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara dua variabel tersebut, dimana hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang tidak adanya peranan antara variabel X dan Variabel Y dan Hipotesis alternatif (H1) merupakan hipotesis penelitian dari penulis. Pada umumnya formula hipotesis nol ditolak maka alternatif diterima, hipotesis masing-masing tersebut adalah :

H0: Audit internal tidak berperan dalam efektivitas pengendalian internal penjualan.

H1: Audit internal berperan dalam efektivitas pengendalian internal penjualan.

2. Pemilihan tes statistik dan penghitungan nilai statistik.

Data yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini yang berasal dari variabel X dan Variabel Y. Data mengikuti teknik statistika nonparametrik. Data

tersebut diperoleh melalui kuisioner dengan jenis pertanyaan tertutup dan setiap indikator memiliki skor tersendiri.

Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis korelasi Spearman. Dalam pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2004:284) dapat digunakan rumus sebagai berikut :

(16)

n n

d

i

r

s

= ∑ −

3

6

2

1

Di mana :

rs = koefisien korelasi rank spearman di = xi – yi

n = jumlah responden.

Apabila dalam penelitian terdapat ranking yang sama, maka dalam perhitungan rs digunakan faktor koreksi sebagai berikut :

10

3

t

T t

=

Di mana:

T = korelasi nilai yang sama t = jumlah ranking yang sama

Berdasarkan faktor koreksi tersebut di atas, maka rumus rs dihitung sebagai berikut:

2 2 2

2 2 2

∑ ∑

+

= X Y

d Y X

r i

s

(Sugiyono,2004:243) Di mana :

− −

=n n Tx

X 10

3 2

− −

= n n Ty

Y 10

3 2

(17)

Dimana :

∑ Ty = Jumlah ranking yang sama dengan variabel X

∑ Tx = Jumlah ranking yang sama dengan variabel Y

Untuk melihat seberapa besar peranan variabel X (Audit Internal) dapat memberikan pengaruh terhadap variabel Y (Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan), maka digunakan koefisien determinasi (KD) yang merupakan kuadrat koefisien korelasi dan dinyatakan dalam persen yakni :

KD = rs2

x 100%

3. Penetapan tingkat signifikansi

tingkat signifikansi yang dipilih 0,05, karena nilainya dapat mewakili hubungan antara dua variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang umumnya digunakan untuk penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial. Jadi tingkat kesalahan yang dikemukakan oleh peneliti adalah 0,05.

4. Penetapan kriteria pengujian

kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai t hitung dan nilai tabel dengan menggunakan tabel harga-harga kritis koefisien korelasi rank spearman dengan tingkat signifikansi 0,05. jika nilai penelitian t hitung lebih besar dari nilai t tabel, ini berarti bahwa hipotesis terhadap hubungan positif antara Peranan Audit Internal terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan. Dengan demikian hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Rumus yang digunakan yaitu :

r

s

T N

= − 1

2

(18)

Dari hasil pengujian ditarik suatu kesimpulan apakah data primer yang dikumpulkan dapat mendukung analisis yang telah ditentukan sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti ditemukan behwa penerapan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas guru dan aktifitas

Gambar 6 merupakan diagram use case admin yang menggambarkan suatu fungsionalitas aplikasi e-tourism, yang dimana seorang user melakukan otorisasi login sebagai

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menggunakan Analysis of Variance perlakuan konsentrasi ekstrak daun alang-alang dan varietas jagung menunjukkan adanya

Hasil ini menunjukkan proporsi subyek yang perempuan dengan hasil uji diagnostik positif drumstick nya (positif benar) dibanding seluruh subyek perempuan (positif

Alasan saya memilih bisnis ini karena banyaknya orang-orang yang ingin melakukan pola hidup sehat dan juga persaingnya masih belum banyak untuk konsep bisnis ini,

Jadi dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas pekerjaan pada pekerjaan besi memuaskan, karena faktor utilitas pekerja lebih dari 50 %...

Hasil penelitan menunjukkan bahwa permasalahan yang muncul dalam pengembangan bank syariah di Indonesia terdiri dari 4 aspek penting yaitu: SDM, teknikal, aspek

Struktur geologi adalah tur geologi adalah bagian dari bagian dari ilmu geologi yang mempelajari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan