• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

320

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

Maimunah1, Suryo Setio Makmur2

1,2Prodi Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 Bekasi Email: 1[email protected], 2[email protected]

Abstrak

Telur ayam ras merupakan salah satu makanan yang memiliki kandungan gizi yang terdiri dari protein 6.3 gram, karbohidrat 0.6 gram dan lemak 5 gram. Sebagai makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat maka mutu telur ayam ras harus diperhatikan. Pada penelitian ini dirancang sistem pakar yang bertujuan untuk mendeteksi mutu I, mutu II dan mutu III dari telur ayam ras berdasarkan SNI 3926:2008 dengan menggunakan mesin inferensi Forward Chaining berbasis web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pakar mampu mengidentifikasi mutu telur ayam ras yang meliputi mutu I, II, III, mutu I dapat dikonsumsi, mutu II tidak dapat dikonsumsi, tidak terdeteksi dan tidak termasuk mutu I, II dan III.

Kata Kunci: Telur ayam ras, sistem pakar, forward chaining, web Abstract

Eggs is one of the foods that have nutritional content consisting of 6.3 grams protein, 0.6 grams of carbohydrates and 5 grams of fat. As the food is often consumed by people, the quality of eggs must be observed. In this research, designed expert system which aims to detect the quality I, quality II, and III of the quality of eggs based on ISO 3926:2008 using forward chaining inference engine Web-based. The result shows that the expert system is able to identify the quality of eggs that include quality I, II, III, quality I can be consumed, quality II can not be consumed, not detected and does not include quality I, II and III.

Keyword: Eggs, expert system, forward chaining, web

1. PENDAHULUAN

Telur merupakan salah satu produk pertanian yang berasal dari unggas. Sesuai dengan sifat dasarnya, telur mempunyai sifat mudah rusak (perishable) seperti halnya produk-produk pertanian yang lain. Ada beberapa kerusakan telur yang menyebabkan kualitas telur menurun antara lain: pecahnya cangkang telur, kehilangan gas CO2, tumbuhnya mikroorganisme dan pengenceran isi telur. Kandungan gizi sebutir telur dengan berat 50 gram terdiri dari protein 6,3 gram, karbohidrat 0,6 gram, lemak 5 gram, vitamin dan mineral. Untuk menentukan telur ayam ras yang baik dapat dilihat dari jenis, warna kerabang, berat dan berdasarkan mutu. Mutu telur ayam ras dibedakan menjadi Mutu I, Mutu II dan Mutu III. Dalam penelitian sebelumnya, dilakukan penelitian klasifikasi mutu I, mutu II dan mutu III berdasarkan kebersihan kerabang telur menggunakan metode K-Nearest Neighbor (KNN).

Telur ayam ras merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi tinggi. Berdasarkan klasifikasi mutu telur ayam ras SNI 3926:2008 diperlukan untuk mengetahui bagaimana mendeteksi mutu telur ayam yang baik dari pengetahuan seorang ahli atau pakar. Untuk hasil lebih efisien dalam menentukan mutu telur ayam ras dibutuhkan suatu sistem, sistem tersebut adalah Sistem Pakar (Expert System). Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.

Telah banyak dilakukan penelitian tentang sistem pakar untuk mendeteksi penyakit dengan menggunakan metode forward chaining.

Dalam penelitian ini akan dirancang sistem pakar deteksi mutu telur ayam ras berbasis web berdasarkan SNI 3926:2008 dengan menggunakan metode forward chaining.

(2)

321 2. METODE

Tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini seperti dalam Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi:

1. Identifikasi Masalah

Pembangunan suatu sistem pakar diawali dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisa pengetahuan yang akan dimasukkan ke dalam sistem pakar. Dalam hal ini dilakukan penentuan mutu telur ayam ras berdasarkan gejalanya sesuai dengan SNI 3926:2008 [1] dengan model kaidah produksi dan mesin inferensi forward chaining [2].

2. Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan bertujuan membuat struktur yang akan digunakan dalam sistem untuk membantu pengkodean pengetahuan ke dalam program. Pada prinsipnya representasi pengetahuan sebagai suatu atribut jamak dari pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria pohon (tree of criteria atau semantic tree), fungsi utilitas dan fungsi alternative[3]. Model yang digunakan untuk membuat representasi pengetahuan adalah Kaidah Produksi. Berdasarkan SNI 3926:2008 gejala yang digunakan dalam menentukan representasi pengetahuan seperti pada Tabel 1.

Tabel 1.Gejala yang digunakan

Faktor Mutu Tingkatan Mutu

Mutu I Mutu II Mutu III

Kondisi Kerabang

a. Bentuk Normal Normal Abnormal

b. Kehalusan Halus Halus Sedikit kasar

c. Keutuhan Utuh Utuh Utuh

d. kebersihan Bersih Sedikit noda kotor (stain)

Banyak noda dan sedikit kotor Kondisi putih telur

a. Kebersihan Bebas bercak darah atau benda asing lainnya

Bebas bercak darah, atau benda asing lainnya

Ada sedikit bercak darah, tidak ada benda asing lainnya b. Kekentalan Kental Sedikit encer Encer, kuning telur belum

tercampur dengan putih telur Kondisi kuning telur

a. Bentuk Bulat Agak pipih Pipih

b. Posisi Ditengah Sedikit bergeser dari tengah

Agak kepinggir

Sistem pakar ini terdiri dari sebuah pohon keputusan untuk mendeteksi mutu telur ayam ras dan terdiri dari tabel keputusan gejala mutu telur ayam ras. Tabel gejala keputusan mutu telur ayam ras seperti dalam Tabel 2.

(3)

322

Tabel 2. Tabel keputusan

Keputusan Kode

Gejala

Kode Mutu

M01 M02 M03 M04 M05 M06

G01 * * * * * *

G02 * * * *

G03 * * * *

G04 * *

G05 * *

G06 * *

G07 *

G08 * * *

G09 * * * *

G10 *

G11 * *

G12 * *

G13 * *

G14 * *

G15 * *

G16 * *

G17 * *

G18 * *

G19 * *

Keterangan:

M01: Mutu 1 M02: Mutu 2 M03: Mutu 3

M04: Tidak Termasuk Mutu I, II dan III Tidak Dapat Dikonsumsi M05: Tidak Termasuk Mutu I, II dan III Dapat Dikonsumsi M06: Tidak Termasuk Mutu I, II dan III Dapat Dikonsumsi G01: Kerabang utuh

G02: Bentuk kerabang normal G03: Kerabang halus

G04: Bentuk kerabang abnormal G05: Kerabang sedikit kasar G06: Kerabang bersih

G07: Kerabang sedikit noda kotor (stain) G08: Banyak noda dan sedikit kotor

G09: Putih telur bebas bercak darah, atau benda asing lainnya

G10: Putih telur ada sedikit bercak darah, tidak ada benda asing lainnya G11: Putih telur kental

G12: Putih telur sedikit encer

G13: Putih telur encer dan kuning telur belum tercampur dengan putih telur G14: Bentuk kuning telur bulat

G15: Bentuk kuning telur agak pipih G16: Bentuk kuning telur pipih G17: Posisi kuning telur di tengah

G18: Posisi kuning telur sedikit bergeser dari tengah G19: Posisi kuning telur agak kepinggir

(4)

323

Berdasarkan analisis dari tabel keputusan maka dapat dibuat himpunan kaidah produksi data gejala mutu telur ayam ras dengan menggunakan IF-THEN sebagai berikut:

Kaidah 1 IF Kerabang utuh

AND Bentuk kerabang normal AND Kerabang halus

AND Kerabang bersih

AND Putih telur bebas bercak darah, atau benda asing lainnya AND Putih telur kental

AND Bentuk kuning telur bulat AND Posisi kuning telur di tengah THEN Mutu 1

Kaidah 2

IF Kerabang utuh

AND Bentuk kerabang normal AND Kerabang halus

AND Kerabang sedikit noda kotor (stain)

AND Putih telur bebas bercak darah, atau benda asing lainnya AND Putih telur sedikit encer

AND Bentuk kuning telur agak pipih

AND Posisi kuning telur sedikit bergeser dari tengah THEN Mutu 2

Kaidah 3

IF Kerabang utuh

AND Bentuk kerabang abnormal AND Kerabang sedikit kasar AND Banyak noda dan sedikit kotor

AND Putih telur ada sedikit bercak darah, tidak ada benda asing lainnya AND Putih telur encer dan kuning telur belum tercampur dengan putih telur AND Bentuk kuning telur pipih

AND Posisi kuning telur agak kepinggir THEN Mutu 3

Kaidah 4

IF Kerabang utuh

AND Bentuk kerabang normal AND Kerabang sedikit halus AND Banyak noda dan sedikit kotor

AND Putih telur encer dan kuning telur belum tercampur dengan putih telur AND Bentuk kuning telur pipih

AND Posisi kuning telur agak kepinggir

THEN Tidak Termasuk Mutu I, II dan III Tidak Dapat Dikonsumsi Kaidah 5

IF Kerabang utuh

AND Bentuk kerabang normal AND Kerabang halus

AND Kerabang bersih

AND Putih telur bebas bercak darah, atau benda asing lainnya AND Putih telur sedikit encer

AND Bentuk kuning telur agak pipih

AND Posisi kuning telur sedikit bergeser dari tengah THEN Tidak Termasuk Mutu I, II dan III Dapat Dikonsumsi Kaidah 6

IF Kerabang utuh

AND Bentuk kerabang abnormal AND Kerabang sedikit kasar

(5)

324 AND Banyak noda dan sedikit kotor

AND Putih telur bebas bercak darah, tidak ada benda asing lainnya AND Putih telur kental

AND Bentuk kuning telur bulat AND Posisi kuning telur ditengah

THEN Tidak Termasuk Mutu I, II, dan III Dapat Dikonsumsi 3. Pengembangan Mesin Inferensi

Pengetahuan direpresentasikan ke dalam format tertentu dan akan disimpan dalam suatu basis pengetahuan dengan menggunakan metode forward chaining. Metode yang digunakan adalah Depth First Search. Berdasarkan tabel keputusan dan kaidah produksi, maka dapat dibuat pohon keputusan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Pohon keputusan

Keterangan:

* : Tidak Termasuk Mutu I, II, dan III

** : Tidak Terdeteksi 4. Perancangan Sistem

Diagram use case sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna [4]. Use case diagram sistem pakar deteksi mutu telur ayam ras seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Use case diagram sistem pakar deteksi mutu telur 5. Pengujian Sistem

Dalam pengujian sistem untuk menentukan mutu telur ayam ras pertama adalah pengguna memilih form konsultasi lalu sistem akan menampilkan pertanyaan pertama untuk mendeteksi mutu telur ayam

(6)

325

ras jika gejala dari suatu mutu tercukupi maka akan terlihat langsung hasil analisa mutu yang didapatkan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Antar muka sistem pakar deteksi mutu telur terdiri dari beberapa menu. Susunan menu yang ditampilkan dalam halaman utama ini terdiri dari 5 menu yaitu menu daftar mutu telur, konsultasi, informasi telur, login admin dan contact us. Hasil perancangan tampak dalam Gambar 4 s.d. Gambar 12. Hasil deteksi mutu telur ayam ras yang diperoleh dari sistem pakar yang telah dirancang meliputi mutu I, II, III, mutu I dapat dikonsumsi, mutu II tidak dapat dikonsumsi, tidak terdeteksi dan tidak termasuk mutu I, II dan III.

Hasil deteksi tersebut masih terdapat perbedaan dengan klasifikasi mutu telur yang telah diteliti sebelumnya menggunakan KNN [5].

Gambar 4.Tampilan halaman utama

Gambar 5. Tampilan halaman pertanyaan

Gambar 6. Hasil analisa mutu I

Gambar 7. Hasil analisa mutu II

(7)

326

Gambar 8. Hasil analisa mutu III

Gambar 9. Tidak termasuk mutu I dapat dikonsumsi

Gambar 10. Tidak termasuk mutu II tidak dapat dikonsumsi

Gambar 11. Hasil tidak terdeteksi

Gambar 12. Hasil tidak termasuk mutu I, II dan III

(8)

327 4. SIMPULAN

Sistem pakar deteksi mutu telur ayam ras dengan menggunakan forward chaining sebagai penelusurannya berhasil mendeteksi mutu telur ayam ras dengan baik. Hasil deteksi meliputi mutu I, II, III, mutu I dapat dikonsumsi, mutu II tidak dapat dikonsumsi, tidak terdeteksi dan tidak termasuk mutu I, II dan III.

5. REFERENSI

[1] BSN. 2008. SNI 3925:2008 Telur Ayam Konsumsi. BSN, Jakarta.

[2] Ramadhan, M. 2011. Sistem Pakar Dalam Mengidentifikasi Penyakit Kanker pada Anak Sejak Dini dan Cara Penanggulangannya. Jurnal SAINTIKOM. Vol. 10(2): 125-135.

[3] Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Andi Offset, Yogyakarta.

[4] Rosa A. S., dan Shalahuddin M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika, Bandung.

[5] Trisnaningtyas R. Puspa, dan Maimunah. 2015. Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor. Prosiding Konferensi Nasional Informatika (KNIF). Keandalan Sistem Dalam Penyediaan Layanan. ITB. Oktober 22, 2015.

Gambar

Gambar 1. Tahapan penelitian  Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi:
Gambar 2. Pohon keputusan
Gambar 4.Tampilan halaman utama
Gambar 8. Hasil analisa mutu III

Referensi

Dokumen terkait

Karena banyaknya suatu permasalahan yang timbul dalam sebuah sistem berjalan, maka dibuatlah suatu sistem usulan untuk mengurangi permasalahan yang terjadi dengan

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Barat Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa (Blanko dan Formulir

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi dan andil yang besar pada peningkatan kepuasan kerja guru.

Skor 0 jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian teori pada buku pembelajaran..

Yüksek Lisans Tez Savunma Sınavı Rapor Formu Master Defense Examination Report Form.. Page 1 of

The authors present empirical data about the high school years to help assess the rela- tive importance of such factors as academic ability, level of parental income and

Metode Eliminasi Gauss adalah salah satu cara yang paling awal dan banyak digunakan dalam.. penyelesaian sistem

Berdasarkan pembahasan mengenai algoritma Particle Swarm Optimization dan apikasinya pada masalah TSP, dalam kasus penjemputan penumpang Taxi Tiga Saudara oleh