1/10
Membangun “Sistem Pelaporan yang Terintegrasi Berbasis Teknologi Informasi”
(SISPORASI)
Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan LXXXIV
Tahun : 2017
Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota
Cluster inovasi : Komunikasi & Informatika
Inovator : ENIKE NOFIDA ANDRAINI, ST, MT
Jabatan : Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Instansi : Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Latar Belakang
Berdasaskan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421), Peran infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, infrastruktur juga memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daya saing global.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menangani Infrastruktur dan Pemanfaatan Ruang sebagai bagian dari infrastruktur, berkewajiban mendukung hal tersebut melalui pelaksanaan pembangunan yang terpadu, efektif dan efisien dengan memperhatikan
pengarustamaan pembangunan yang berkelanjutan, gender serta berlandaskan tata kelola pemerintah yang baik dalam proses pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Makna dari tata kelola pemerintahan yang baik adalah merupakan tatanan pengelolaan manajemen yang ditandai dengan penerapan prinsip-prinsip tertentu, antara lain keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, supremasi hukum, keadilan dan partisipasi. Penerapan tata kelola
pemerintahan yang baik secara konsisten dan berkelanjutan mempunyai peranan yang sangat penting bagi tercapainya sasaran pembangunan nasional. Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik harus dilaksanakan secara konsisten, berkelanjutan dan dilakukan pada seluruh aspek manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengendaliannya.
Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik akan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, pelayanan publik yang berkualitas serta kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang tinggi. Ketiganya merupakan prasyarat
Dengan demikian, dalam setiap penyelenggaraan pembangunan, khususnya pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, harus selalu berlandaskan pada prinsip pembangunan
3
berkelanjutan yang memperhatikan daya dukung agar hasil pembangunan selain dapat dimanfaatkan untuk generasi sekarang juga dapat diwariskan pada generasi mendatang.
Keberhasilan pembangunan dengan Pemerintahan yang bersih akan meningkatkan pengelolaan sumber daya pembangunan yang akuntabel, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, pelayanan publik yang baik dapat menciptakan kondisi kehidupan masyarakat yang lebih aman, nyaman, meningkat kesejahteraannya, serta dapat mengekspresikan dirinya secara maksimal.
2/10
Lebih jauh, diharapkan pelayanan publik yang baik dapat memfasilitasi dunia usaha nasional dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat ikut memacu peningkatan kapasitas perekonomian nasional.
Keberhasilan pembangunan di kota Surakarta bisa tersendat bila sistem pelaporan yang dari masing-masing pekerjaan terlambat, dengan kondisi real pelaporan yang ada di DPUPR dapat dilihat pada tabel berikut:
4
Tabel . 2.1 Status laporan DPU 2016 5
Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan, sesuai dengan RPJMD Kota Surakarta tahun 2016 - 2021 mempunyai Visi : “ Terwujudnya Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri Maju dan Sejahtera. “
Sesuai dengan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta tahun 2016 - 2021 untuk mendukung Visi Kota Surakarta tersebut , Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta memiliki Visi “Mewujudkan Penyelenggara Prasarana Ke-PU-an Yang Mampu Melayani Kebutuhan Masyarakat Dalam Mendukung Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, Dan Sejahtera”
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta dalam pencapaian visi DPUPR Kota Surakarta mengacu pada Peraturan Walikota Surakarta No 27-c tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi , Tugas, Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, berikut Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
Gambar. 2.1. Struktur Organisasi KEPALA
Ir. ENDAH SITARESMI SURYANDARI BIDANG BINA MARGA
NUR BASUKI, ST
SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN JOKO SUPRIYANTO, ST
SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN SRIYANTO, ST
SEKSI PENERANGAN JALAN UMUM AGUNG WIDI HARDJANTO, ST BIDANG SUMBER DAYA AIR Ir. ARIF NURHADI, MM SEKSI PEMBANGUNAN SIHONO, ST. MT
SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN WIDODO, ST
BIDANG CIPTA KARYA Ir. TAUFAN BASUKI SUPARDI SEKSI AIR MINUM DAN AIR LIMBAH LULUK SUPRIYANTO, ST
SEKSI GEDUNG PEMERINTAH, RUMAH DINAS DAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA AHMAD ARZONI, ST.MT
BIDANG PERENCANAAN DAN PEMANFAATAN RUANG NUNUNG SETYO NUGROHO, ST.MT. MA
SEKSI PERENCANAAN RINCI TATA RUANG ROHMAT HARYANTO, ST.
3/10
SEKSI PEMANFAATAN RUANG DAN PENATAAN Ir. SRI WIDATI
BIDANG PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Ir. YOGA PURWANTO, MT
SEKSI PENGENDALIAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN ASIH MUMPUNI, ST
SEKSI PENERTIBAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN WAHJOU TRI KUNTJORO S
SEKRETARIS
WIWIEK DWI HESTI, S.Sos
SUBBAGIAN PERENCANAAN EVALUASI DAN PELAPORAN ENIKE NOFIDA ANDRAINI, ST.MT
SUBBAGIAN KEUANGAN DAN UMUM PUDYO RAHARJO, SE
6
Namun demikian, masih terdapat permasalahan yang mengemuka diantaranya ada pada sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai Tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu di bidang, perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
Dengan uraian tugas sebagai berikut:
a. melakukan penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan berdasarkan rencana kerja Sekretariat;
b. memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;
c. mempelajari, menelaah peraturan perundang- undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan bidang tugas;
d. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan rencana strategis dan rencana kerja dinas;
e. menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk menyusun rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kinerja Dinas;
f. melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja Dinas guna evaluasi dan pelaporan;
g. melakukan evaluasi dan analisis hasil kerja guna pengembangan rencana strategis dan rencana kerja Dinas;
h. menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan rencana srtategis, rencana kerja, LKJiP, LKPJ, LPPD dan EKPPD dinas;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
j. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik;
k. memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
7
l. melaporkan hasil pelaksanaan tuga kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
m. melakukan tugas tambahan terkait yang diberikan oleh atasan.
Data yang mendukung sesuai dengan permasalahan yang ada di Tupoksi Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 2.2. Data yang mendukung permasalahan No
Keterangan
Jumlah/Keterangan 1
4/10
Penyampaian laporan tahun 2016 ke Walikota Surakarta melalui Bagian Administrasi Pembangunan Sesuai data di AdPem mengalami keterlambatan
2
Data Monitoring evaluasi dan Pelaporan ke Bagian Organisasi Dalam bentuk kegiatan tidak bisa terbaca pekerjaannya 3
Sistem pelaporan per bidang Belum ada
4
Anggaran tahun 2017 Rp. 191,750,738,000 5
Kegiatan
Seuai DPA 2017 ada 42 item kegiatan 6
Pekerjaan
Sesuai SIRUP 2017 ada 147 item pekerjaan yang dilelangkan 7
Kepala bidang Personil
Sesuai SK Kepala DPUPR Kabid mengampu PPKom 49 pekerjaan, PPHP, Tim Teknis dan
Tim-tim lain dari OPD lain 8
Kepala Seksi
Sesuai SK Kepala DPUPR Kasi Mengampu PPTK 25 pekerjaan.
PPHP, Tim Teknis, PTK OPD lain 8
Peta layanan Dinas Pekerjaan umum dan penataan Ruang Kota Surakarta dapat dilihat pada peta berikut ini:
Gambar 2.2 Peta layanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dilihat dari Kondisi pelaksaaan Tupoksi saat ini diperlukan indentifikasi masalah. Untuk mengidentifikasi masalah dan memudahkan mencari alternatif penyelesaian masalah, Project Leader melakukan analisis weisbord’s six bok model (1976) dalam organisasi.
Gambar 2.3: Weisbord Six Boxes model (1976) (Sumber: Valleta, 2005 )
Weisbord (1976), mengajukan dan menggunakan model yang dinamakan model enam kotak. Menurut Weisbord, kerangka kerja (model) ini sangat 9
praktis untuk memahami masalah yang dihadapi perusahaan. Dia menghubungkan model enam kotak ke layar radar. Seperti pengatur lalu lintas udara yang memandu pesawat menggunakan kecepatan, ketinggian, dan seterusnya. Ketika organisasi menghadapi masalah seperti tidak tercapainya tujuan secara efektif, atau gagalnya pelaksanaan program peningkatan kualitas layanan, dan lain sebagainya, maka dapat dilakukan diagnosis pada bagian manadalam keenam kotak tersebut yang tidak beres.
Model 6 kotak tersebut adalah : 1. Purpose (tujuan/maksud)
Organisasi selalu mempunyai tujuan/maksud yang akan dicapai.
5/10
2. Structure (Struktur)
Srutuktur berkaitan dengan bagaimana organisasi memberikan tugas kepada karyawan dan bagaimana tugas dilaksanakan.
3. Reward (Imbalan)
Imbalan merupakan segala sesuatu baik financial maupun bukan financial yang diberikan organisasi kepada karyawan.
4. Helpful mechanism (mekanisme yang mendukung)
Mekanisme yang mendukung pelaksanaan strategi perusahaan mencakup misalnya sistem anggaran, sistem informasi, perencanaan dan pengendalian.
5. Relationship (hubungan)
Hubungan manusia dalam organisasi merupakan salah satu factor yang amat penting.
6. Leadership (kepemimpinan)
Kepemimpinan sangat menentukan kemajuan dan kemunduran organisasi
Adapun Environment (lingkungan) merupakan salah satu factor penting yang harus diperhatikan. Berdasarkan pandangan sistem terbuka organisasi merupakan bagian dari lingkungan. Oleh karena itu, selanjutnya menurut Weisbord (1977), perlu perhatian diarahkan kepada bagaimana organisasi cocok dengan lingkungannya? Dan bagaimana individu anggota organisasi cocok dengan organisasi
10
Tabel. 2.3. Variabel Weisbord Six Boxes model (1976) No Enam kotak Sistem Formal Sistem Informal Yang Paling di intervensi 1
Purposes /Tujuan
Visi: Mewujudkan Penyelenggara Prasarana Ke-PU-an dan Tata Ruang Yang Mampu Melayani Kebutuhan Masyarakat Dalam Mendukung Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, Dan Sejahtera
Kejelasan dari tujuan organisasi tidak ada masalah
Semua Kegiatan /Bidang yang ada di bidang sudah sesuai dengan visi tersebut.
---- 2
Strukture /Struktur
Struktur Jab sudah terisi sejumlah 20 orang dan sudah mendukung dalam perwujuadan tujuan.Tetapi untuk staf dengan SDM jumlah: 70 Belum berfungsi secara optimal
Kempuan SDM (staf) dalam pengoperasionalan komputer/Teknologi informasi, masih sangat terbatas ----
3
Relationship/Tata hub.
Hubungan antar karyawan terjalin dengan baik, tingkat kepercayaan atasan ke bawahan dan sebaliknya sangat bagus Kualitas kerja sama, Hampir tidak pernah terjadi konflik
--- 4
Rewards /Imbalan Tunjangan Kehadiran Penghargaan dari atasan ---
5
Leadership /Kepemimpinan
Pemimpin mendistribusikan kewenangan sesuai tugas dan fungsi masing-masing bidang
6/10
Pemimpin yang Ramah tapi Tegas dan Berintegritas Tinggi ---
11 6
Helpful mekanisms/ Mekanisme tata kerja
Sistem Perencanaan dimulai dengan bottom up Sistem anggaran disesuaikan dengan usulan prioritas, sistem informasi belum terbentuk, Sistem pelaporan belum terbaca sampai per item kegiatan, Sistem pelaoran belum terdokumentasi, pelaporan belum terintegrasi.
Pelaporan dilakukan dengan lisan tidak tertulis dan tidak terdokumentasi Sistem Pelaporan
Pola hubungan antar Variabel Weisbord Six Boxes model (1976) 1. Relationships Purposes
Hubungan antar pimpinan dan karyawan, karyawan dengan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan OPD. Hubungan antar pegawai di DPUPR tidak ada kendala sehingga tujuan dan visi misi DPUPR untuk mendukung Visi kota surakarta yang diinginkan juga akan tercapai
2. Purposes Struckture
Hubungan antara Srutuktur dan purposes berkaitan dengan bagaimana organisasi memberikan tugas kepada karyawan dan bagaimana tugas dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan organisasi, dalam menjalankan tugas sudah sesuai dengan kewenangan dan tupoksi masing-masing bidang.
3. Relationships Helpful Mechanisms
Hubungan antar karyawan dan mekanisme yang mendukung pelaksanaan strategi perusahaan belum optimal. Karena mencakup misalnya sistem anggaran, sistem informasi, perencanaan dan pengendalian. Seperti di perencanaan dan pengendalian, untuk merencanakan dan mengendalikan suatu kegiatan diperlukan data pelaporan kegiatan, di sini DPUPR dalam menyajikan pelaoran masih mengalami keterlambatan ataupun sulit untuk mendapatkan data pelaporan karena terkendala dengan sistem yang belum terintegrasi, dan kemampuan SDM yang memiliki kemampuan terhadap teknologi informasi masih sangat minim. Sehingga hubungan antar karyawan yang dihubungkan dengan mekanisme yang mendukung belum bisa tercapai dengan Optimal
12
4. Helpful Mechanisms Rewards
Hubungan antara mekanisme yang mendukung dengan Reward. Selama ini belum ada pemenuhan mekanisme yang mendukung pemenuhan untuk menambah rewards secara khusus dalam upaya penyelesaian pemenuhan mekanisme yang mendukung, sepert penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu tidak ada penghargaan secara khusus, dan jika ada keterlambatan ada punishment secara lisan.
5. Rewards Structure
Hubungan dengan rewards dan Struktur, Setiap Pegawai, mendapatkan reward berupa tunjangan kehadiran sesuai dengan pangkat dan jabatan dan juga kehadiran pada masning-masing karyawan.
6. Leadership
Kepala DPUPR dapat memberikan sikap yang sesuai kepada semua karyawannya, berorentasi pada karyawan yang ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pada pemuasan kebutuhan karyawan, serta menerima perbedaan kemampuan dan perilaku
karyawan.
7. Environment (lingkungan)
Envirionment merupakan penilaian dari luar bagaimana pandangan lingkungan eksternal terhadap pelayanan DPUPR
Dilihat dari analisa diatas kegiatan yang segera dilakukan intervensi pada mekanisme kerja. Untuk kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi di bagian Perencanaan, evaluasi dan Pelaporan pada sistem pelaporannya .
Selanjutnya yang menginspirasi project leader dalam merancang proposal proyek perubahan pada kegiatan benchmarking di Propinsi Kalimatan Barat Kota Pontianak pada lokus studi di Dinas Penanaman Modal Tenaga Kerja Investasi Perijinan Satu Pintu dan Rumah Sakit Daerah
7/10
Pemerintah Kota Pontianak adalah : 1) Tipe kepemimpinan
Komitmen yang tinggi dari para pimpinan di Kota Pontianak terhadap pelayanan, sehingga meendorong RSUD kota Pontianak untuk maju lomba ke tingkat Internasional dan Dinas Tenaga Kerja Investasi
13
Perijinan Satu Pintu dalam melayani masyarakat menggunakan sistem yang terpadu.
2) Kekuatan Civil Society
“kesetaraan” antara Pemerintah dan masyarakat adalah prasyarat dari adanya interaksi yang sehat. Pemerintah kota Pontianak memberikan kesempatan anak-anak muda dan CSR untuk bekerjasama dalam pembuatan teknologi informasi dan membentuk jaringan kerja antar organisasi kemasyarakatan sebagai penyeimbang/ mitra pemerintah.
3) Teknologi
Teknologi digunakan untuk memberikan informasi secara cepat dan akurat, dapat dilihat, di Pemerintah Kota Pontianak telah memiliki teknologi Informasi yang terintegrasi dengan masing-masing Dinas dan dapat di akses oleh masyarakat. RSUD kota pontianak dalam pelaporan dan perhitungan kinerja, menggunakan teknologi informasi yang saling terkoneksi, yang bisa diakses melalui tablet.
Berdasarkan Diagnosis kebutuhan organisasi dan hasil Brancmarking di kota Pontianak Kalimantan Barat, maka membuat terobosan baru dengan judul“
“MEMBANGUN SISTEM PELAPORAN YANG TERINTEGRASI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (SISPORASI)”
Manfaat
Sesuai dengan kondisi lingkungan kerja dan kegiatan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, proyek perubahan diharapkan memberikan manfaat :
1. Bagi Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan a. Terbangunnya sistem pelaporan yang terintegrasi;
b. Tersedianya dan tersusunya data pelaporan;
c. Kemudahan dalm monitoring, evaluasi dan pelaporan.
2. Bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Meningkatnya kemudahan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan kegiatan dan perencanaan kegiatan selanjutnya;
b. Terbangunnya sistem pelaporan yang terintegrasi;
d. Kemudahan dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan;
e. Terwujudnya optimalisasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
3. Bermanfaat bagi Stakeholders/pengguna a. Mengetahui kondisi pelaksanaan kegiatan;
b. Sistem pelaporan lebih efektif;
c. Terwujudnya kemudahan dalam Monitoring dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
15
Skema tujuaan dan manfaat dapat digambarkan pada gambar berikut Ini Gambar. 4.1 Skema tujuan dan manfaat Proyek perubahan
Milestone
8/10
Milestone atau tolak ukur wktu, dalam manajemen proyek digunakan untuk memberi tanda jadwal waktu. Waktu mulai atau selesai suatu kejadian.
Menetapkan milestone dalam merencanakan proyek adalah suatu strategieksekusi proyek.
Salah satu penggunaan milstone adalah untuk monitoring dan kontrol yakni setelah proyek berjalan, dan beberapa deliverables telah selesai, serta untuk mengukur sejauh mana capaian Milestone yang terkini dibandingkan tanggal milestonedari rencana asli. Bila varian negatif, maka ada indikasi proyek akan terlambat.
Adapun Milestone proyek perubahan ini sebagai berikut:
Tabel. 6.1. Pentahapan (milestone) TAHAPAN
OUTPUT TAHAPAN JANGKA WAKTU A.
JANGKA PENDEK 1.
Pembentukan Tim Kerja a. Koordinasi Internal
b. Penyusunan draft SK Tim Kerja c. Pendistribusian SK Tim Kerja Terbentuknya Tim Kerja dengan SK Minggu I April 2017
2.
Koordinasi dengan seluruh komponen pendukung a. Penyiapan bahan / materi
b. Penentuan target/sasaran c. Pelaksanaan koordinasi Terlaksananya Koordinasi Minggu I bulan April 2017 3.
Membangun MOU dengan Pihak III (Progamer TI) a. Menyusun draft MOU
b. Mengundang pihak III c. Menandatangi MOU
Terbangunnya Mou dengan Pihak III (Progamer TI) Minggu ke II bulan April 2017
4.
Tahapan Inventarisasi dan Verifikasi data a. Inventarisasi dari masing-masing bidang
b. Pengambilan dokumentasi di lapangan [pelaksanaan pekerjaan]
c. Koordinasi dengan Stakeholders yang terkait Terlaksananya inventarisasi dan verifikasi data Minggu ke II bulan April 2017
17
9/10 5.
Pembuatan dan tahapan aplikasi a. Penyiapan bahan / materi b. Penyiapan alat kerja tambahan c. Pelaksanaan aplikasi
Tersedianya aplikasi
Minggu ke III bulan April 2017 6.
Menyelenggarakan Bimtek a. Penyiapan materi Bimtek b. Undangan Peserta c. Pelaksanaan bimtek Terselenggaranya bimtek Minggu IV bulan April 2017 7.
Mengimplementasikan hasil bintek a. Meng entry laporan
b. Penyiapan sarpras b. Pendampingan
Terlaksannya Implementasi sistem pelaporan yang terintegrasi berbasis teknologi informasi Minggu ke I bulan Mei 2017
8.
Pembuatan buku panduan a. Rapat koordinasi tim a. Penyiapan alat kerja b. Penyiapan Materi Tersedianya buku panduan Minggu ke II bulan Mei 2017 9
Monitoring, Evaluasi pelaksanaan dan Penyusunan Pelaporan
a. Penyiapan Data
b. Monitoring dan evaluasi kebidang c. Penyusunan laporan
Terlaksananya monitoring, evaluasi dari pelaksanaan SISPORASI serta penyusunan laporan
Minggu III bulan Mei 2017
10.
Penyusunan Pakta Integritas
a. Koordinasi masing-masing bidang b. draft penyusunan pakta Integritas
10/10
c. Penandatangan fakta Integritas Tersusunnya Pakta Integritas Minggu ke IV bulan Mei 2017 B.
JANGKA MENENGAH
Terciptanya Sistem Pelaporan realisasi pekerjaan ataupun kinerja dan jug arealisasi keuangan yang terintegrasi, sehingga memudahkan dalam mengevaluasi dan pelaporan
1 tahun, Tahun 2017 C.
JANGKA PANJANG
Menambah Sistem Pelaporan yang bisa diakses oleh masyarakat Tahun 2018
Dicetak pada: 27/06/2018 22:21:21
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)