• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol X, No 2, September 2017 ISSN E-ISSN X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol X, No 2, September 2017 ISSN E-ISSN X"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol X, No 2, September 2017 ISSN 1978-3167 E-ISSN 2580-135X

School of health science muhammadiyah_pekajangan_pekalongan 238

Persepsi Mahasiswa Tentang Penerapan Metode Cooperative Learning dan Ceramah Tanya

Jawab dalam Peningkatan Minat Belajar Askeb Hamil

Ratih Prananingrum

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta ratihprananingrum@gmail.com

Abstrak. Mengajar yang efektif berarti tercapainya tujuan pembelajaran, dengan hasil yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, Cooperative Learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) bisa membantu siswa memahami konsep dalam kebidanan untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis dan mengembangkan sikap sosial untuk memotivasi siswa dalam mengemukakan pendapat dan saling menghargai. Tujuan yaitu mengetahui persepsi mahasiswa tentang penerapan sistem pembelajaran dengan cooperative learning dan ceramah tanya jawab dalam peningkatan minat belajar askeb I di STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan 2 siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian mahasiswa semseter V non reguler DIII Kebidanan STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Teknik pengambilan data dengan pre test dan post test, angket, wawancara dan lembar observasi. Hasil Penelitian adalah Rata-rata nilai hasil ketuntasan mahasiswa melalui evaluasi pembelajaran berupa pre test dan post test tentang materi komplikasi masa nifas pada siklus I dengan metode STAD adalah pre test 15,38 % dan post test 51,27

% dan pada siklus II pre test 64,09 % dan pos tes sebesar 84,6 %. Sedangkan rata-rata nilai ketuntasan mahaiswa untuk metode ceramah pada siklus I pre test 48,71 % dan post test 74,35 % dan pada siklus II hasil pre test 46,16 % dan post test sebesar 61,55%. Terjadi peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke siklus II dalam metode STAD, dan peningkatan nilai pada metode STAD lebih tinggi bila dibandingkan dengan metode ceramah. Persepsi mahasiswa tentang metode STAD dapat meningkatkan minat belajar dibuktikan dengan pernyataan penyajian materi yng dirancang dengan pembagian kelompok kecil yang diberi kasus untuk lebih meningkatkan keaktifan mahasiswa dan tanggung jawab untuk mengelola kelompoknya dalam menyelesaikan kasus yang ada.

Kata kunci : metode cooperative learning, metode ceramah tanya jawab, minat belajar Pendahuluan

Dalam sistem pembelajaran selama ini, ada berbagai macam metode yang digunakan, misalnya metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan seminar. Menurut HELTS ( Higher Education Long Term Strategy ) 2003-2010 yang dikeluarkan Ditjen Dikti mengamanatkan prinsip Student-Centered Learning (SCL) dalam proses pembelajaran, di antaranya Cooperative Learning yang prinsipnya pembelajaran bersama diantara anggota kelompok untuk mengembangkan kemampuan dari anggota kelompok tersebut.

Dari studi pendahuluan tanggal 18 Agustus 2016 yang dilakukan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, didapatkan hasil bahwa 60 % sistem pembelajaran yang dilakukan sudah memakai sistem pembelajaran yang bervariasi, dan hampir sebagian masih memakai metode ceramah tanya jawab. Menurut mahasiswa, mereka lebih suka belajar dengan metode ceramah karena hanya menjadi

pendengar yang baik. Jika menggunakan diskusi, mahasiswa merasa malas untuk berpikir dan mencari ide karena sebelumnya materi belum pernah diajarkan, sehingga tidak ada gambaran untuk mengerjakan diskusi. Jika mahasiswa lebih suka diajarkan dengan sistem ceramah, maka mereka hanya akan memperoleh keterampilan dari segi kognitif saja.

Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis tertarik mengambil judul “persepsi mahasiswa tentang penerapan metode cooperative learning dan ceramah tanya jawab dalam peningkatan minat belajar ASKEB I di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta”.

Metode

Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan metode kualitatif, dimana peneliti hanya memaparkan semua tindakan dan hasil dari penelitian ini tanpa memberikan

perbandingan hasil dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.

(2)

SCHOOL OF HEALTH SCIENCE MUHAMMADIYAH_PEKAJANGAN_PEKALONGAN 239 Data penelitian diperoleh setelah

melakukan peneltian. Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah : Mahasiswa kebidanan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, Hasil jawaban subjek penelitian secara tertulis, Jawaban subjek penelitian berupa pernyataan yang diperoleh dari hasil wawancara antara peneliti dengan subjek penelitian dan Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan dosen. Tehnik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, pretes dan postes. Validitas : melihat proses selama pembelajaran berlangsung apakah sesuai dengan lembar observasi yang sudah ada. Setelah itu untuk

mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa, peneliti akan membagikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada mahasiswa dan dosen. Teknik trangulasi data digunakan dalam rangka memperoleh kepercayaan data yang maksimal.

Teknik ini digunakan melalui kegiatan reflektif, kolaboratif antara observer dan peneliti dengan lembar observasi.

Teknis Analisis Data dengan reduksi data : observasi dan wawancara ditulis dalam bentuk rekaman data, dikumpulkan, dirangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok, kemudian dicari polanya.

Hasil

Berikut hasil pre test dan post test pertemuan pertama dengan STAD :

Grafik 2.1 Hasil pre test dan post test metode STAD siklus I

0 2 4 6 8 10 12 14 16

- 0 1 2 3 4 5

4 1

16

12

6

0 0

4 1

4

10 11

3

6 pre

post

Grafik 2.2 Hasil pre test dan post test metode ceramah tanya jawab siklus I

0 2 4 6 8 10 12 14 16

- 0 1 2 3 4 5

5

0 1

14 14

5

0 5

0 1

4 6

15

8 pr e

post

Grafik 2.3 Hasil observasi kegiatan mahasiswa & dosen metode STAD siklus I

0 0 .5 1 1 .5 2 2 .5 3 3 .5 4

dose n mhsswa

3 ,0 6 %

2 ,6 1 %

Grafik 2.4. Hasil observasi kegiatan mahasiswa & dosen metode ceramah tanya jawab siklus I

0 0 ,5 1 1 ,5 2 2 ,5 3

dose n mhsswa

2 ,5 7 % 2 ,3 5 %

Grafik 2.5 Hasil pre test dan post test metode STAD siklus II

Grafik 2.6 Hasil pre test dan post test metode ceramah tanya jawab siklus II

(3)

SCHOOL OF HEALTH SCIENCE MUHAMMADIYAH_PEKAJANGAN_PEKALONGAN 239 240 Grafik 2.7 Hasil observasi kegiatan mahasiswa & dosen metode STAD siklus II

0 0 .5 1 1 .5 2 2 .5 3 3 .5 4

DO SEN MHSSW A

3 ,6 8 % 3,46%

Grafik 2.8 Hasil observasi kegiatan mahasiswa & dosen metode ceramah tanya jawab siklus II

0 0 ,5 1 1 ,5 2 2 ,5 3 3 ,5 4

dose n mhsswa

3 ,3 5 %

3 %

Hasil perbandingan siklus I dan siklus II

Tabel 1.2 hasil perbandingan siklus I & siklus II

Keterangan STAD I CTJ I STAD II CTJ II

Pre test 17,14% 28,70% 42,47% 20,03%

Post test 31,14% 44,52% 66,0% 39,24%

Kenaikan 14% 16,45% 23,53% 19,21%

1. Hasil angket

Grafik 2.9 hasil angket mahasiswa tentang persepsi

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 71.4 65.757.1 57.1

88.6 74.3

45.7 45.737.145.7 45.7 74.365.7

51.437.1

60.0 60.077.1 54.371.4 28.6 34.342.9 42.9

11.425.7

54.3 54.362.954.3 54.3 25.734.3

48.660.0

40.0 40.022.9 45.728.6

tidak ya

Grafik 2.10 Hasil prosentase mahasiswa tentang metode yang disenangi

0.0%

5.0%

1 0 .0 % 1 5 .0 % 2 0 .0 % 2 5 .0 % 3 0 .0 % 3 5 .0 % 4 0 .0 %

tdk masuk CL CTJ kombinasi tr gntng

dose n 10.3%

3 8 .5 %

3 0 .8 %

1 0 .3 % 1 0 .3 %

Grafik 2.11 Hasil prosentase minat belajar

0 ,0 % 1 0 ,0 % 2 0 ,0 % 3 0 ,0 % 4 0 ,0 % 5 0 ,0 % 6 0 ,0 % 7 0 ,0 %

tdk msuk bisa tidak bisa

10,3%

6 6 ,7 %

2 3 ,1 %

Tabel 1 Prosentase nilai ketuntasan mahasiswa metode STAD siklus I No.item

pertanyaan

Pre test Post test Keterangan Tidak masuk 10,25 % 10,25 % Belum tuntas Betul 0 point 2,56 % 2,56 % Belum tuntas Betul 1 point 41,02 % 10,25 % Belum tuntas Betul 2 point 30,67 % 25,64 % Belum tuntas Betul 3 point 15,38 % 28,20 % Sudah tuntas

Betul 4 point 0 7,69 % Sudah tuntas

Betul 5 point 0 15,38% Sudah tuntas

Grafik 2.12 prosentase ketuntasan mahasiswa metode STAD siklus I

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 0

PRE TEST PO ST TEST

1 5 ,3 8 %

5 1 ,2 7 % 8 4 ,5 %

4 8 ,7 %

TUNTA S TIDA K TUNTA S

(4)

SCHOOL OF HEALTH SCIENCE MUHAMMADIYAH_PEKAJANGAN_PEKALONGAN 240 241 Tabel 2 Prosentase nilai ketuntasan mahasiswa metode ceramah tanya jawab siklus I

Grafik 2.13 Prosentase nilai ketuntasan mahasiswa metode ceramah tanya jawab siklus I

Tabel 3 nilai ketuntasan mahasiswa metode STAD siklus II No.item

pertanyaan

Pre test Post test Keterangan Tidak masuk 12,82 % 12,82 % Belum tuntas Betul 0 point 2,56 % 0 Belum tuntas Betul 1 point 7,69 % 0 Belum tuntas Betul 2 point 12,82 % 2,56 % Belum tuntas Betul 3 point 15,38% 2,56% Sudah tuntas Betul 4 point 25,64 % 38,46 % Sudah tuntas Betul 5 point 23,07% 43,58 % Sudah tuntas

Grafik 2.14 Prosentase nilai ketuntasan mahasiswa metode STAD siklus II

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

PRE TEST POST TEST

64,09%

84,6%

35,89%

15,38% TUNTA S

TIDAK TUNTA S

Tabel 4 Prosentase nilai ketuntasan mahasiswa metode ceramah tanya jawab siklus I No.item

pertanyaan

Pre test Post test Keterangan

Tidak masuk 15,38% 15,38% Belum tuntas

Betul 0 point 0 0 Belum tuntas

Betul 1 point 10,25 % 12,82 % Belum tuntas Betul 2 point 28,20 % 10,25 % Belum tuntas Betul 3 point 33,33 % 25,64 % Sudah tuntas Betul 4 point 10,25 % 12,82 % Sudah tuntas Betul 5 point 2,56 % 20,51 % Sudah tuntas

No.item pertanyaan

Pre test Post test Keterangan Tidak masuk 12,82 % 12,82 % Belum tuntas

Betul 0 point 0 0 Belum tuntas

Betul 1 point 2,56 % 2,56 % Belum tuntas Betul 2 point 35,89 % 10,25 % Belum tuntas Betul 3 point 35,89 % 15,38 % Sudah tuntas Betul 4 point 12,82 % 38,46% Sudah tuntas Betul 5 point 0 20,51 % Sudah tuntas

(5)

SCHOOL OF HEALTH SCIENCE MUHAMMADIYAH_PEKAJANGAN_PEKALONGAN 241 Grafik 2.15 Prosentase nilai ketuntasan mahasiswa metode ceramah tanya jawab siklus II

0 10 20 30 40 50 60 70

PRE TEST POST TEST

4616%

61,55%

53,48%

38,45%

TUNTAS TIDA K TUNTA S

Grafik 2.16 prosentase perbandingan nilai ketuntasan mahasiswa metode STAD & CTJ

0 20 40 60 80 100

STA D CTJ

51, 27%

74,35%

84,6%

61,55%

SIKL US I SIKL US II

Pembahasan

1. Metode STAD dan Ceramah tanya jawab Hasil nilai post test dalam setiap siklus selalu mengalami peningkatan dari nilai pre test. Hasil belajar mahasiswa pada materi komplikasi pada ibu nifas setelah diberikan dengan metode STAD pada siklus pertama dan siklus kedua menunjukkan selalu ada peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan prosentase ketuntasan siswa yang selalu meningkat pada setiap siklusnya.

Sedangkan pada metode ceramah tanya jawab dalam siklus pertama dan kedua mengalami penurunan sekitar 13,11 %.

Akan tetapi dapat kita ketahui bahwa peningkatan hasil belajar dengan metode STAD maupun ceramah tanya jawab di tiap siklus selalu meningkat dilihat dari nilai pre dan post tesnya.

Tabel 5. perbandingan hasil penelitian setiap siklus

No Aspek STAD I CTJ I STAD II CTJ II

1. Prosentase mahasiswa tuntas 51,27% 74,35% 84,6% 61,55%

2. Skor observasi sikap mahasiswa 2,61 2,35 3,46 3,0

2.

242

(6)

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol X, No 2, September 2017 ISSN 1978-3167 E-ISSN 2580-135X

School of health science muhammadiyah_pekajangan_pekalongan 239

243 3. Persepsi mahasiswa tentang metode

cooperative learning tipe STAD dan ceramah tanya jawab

Persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran STAD dan ceramah tanya jawab m

ahasiswa juga lebih paham tentang pelajaran dengan mendengarkan saja tanpa harus mengungkapkan pendapatnya ini.

Persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran yang disenangi t

entang metode ceramah tanya jawab menurut mereka dalam penerimaan materi lebih mudah ditangkap oleh mereka. P

ersepsi mahasiswa tentang minat belajar dengan metode STAD. Mahasiswa bisa merasa terpacu untuk berpikir bersama dan saling tukar pendapat dan bisa mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis Persepsi mahasiswa tentang kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran.

Mendorong peserta didik untuk menjadi lebih peduli pada temannya dan diantara mereka akan terbangun interpedensi positif dalam proses belajar.

Penutup

Persepsi mahasiswa tentang metode STAD dapat meningkatkan minat belajar dibuktikan dengan pernyataan penyajian materi yng dirancang dengan pembagian kelompok kecil yang diberi kasus untuk lebih meningkatkan keaktifan mahasiswa dan tanggung jawab untuk mengelola kelompoknya dalam menyelesaikan kasus yang ada

Daftar Pustaka

Djamarah, S.B; Zain, A. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.

Diniasih, T. 2008. Perbandingan Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) dengan Metode Ceramah untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar (Studi eksperimen pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Malang).

Huda, M. 2011. Cooperative Learning.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mukhadis. 2008. Standar dan Sertifikasi Kompetensi. Representasi Penjaminan Mutu Profesionalisme Guru di Indonesia pada Abad Pengetahuan. Makalah Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia V di Surabaya tanggal 6 – 8 Oktober 2004.

News; Forum UM sudah dipindahkan ke http://community.um.ac.id Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Learning

« on: 02 February 2010, 12:22 » yang diunduh tanggal 23 Mei 2011 jam 20.00.

Puspita, D.E. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Model Cooperative Learning di SDN 4 Wonoharjo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2010.

Saifuddin, A. B. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Slameto. 1995. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta:

Bumi Aksara

Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.

Semarang : CV Widya Karya

243

Gambar

Grafik 2.1 Hasil pre test dan post test metode STAD siklus I
Grafik 2.8 Hasil observasi kegiatan mahasiswa & dosen metode ceramah tanya jawab siklus II
Grafik 2.13 Prosentase nilai ketuntasan mahasiswa metode ceramah tanya jawab siklus I
Grafik 2.16 prosentase perbandingan nilai ketuntasan mahasiswa metode STAD & CTJ

Referensi

Dokumen terkait

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Anak – anak apakah pekerjaan orang tuamu?” Beberapa siswa menanggapi pertanyaan

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan, Undang-Undang Nomorv 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan, Pasal 7 “Pemerintah Pusat

Klarifikasi Nilai Terhadap Hasil Belajar ditinjau dari Sikap Sosial dalam Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Negara” menyatakan bahwa terdapat

Selain itu, ditambahkan pula bahwa dua komponen kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk menilai dan mengekspresikan emosi serta kemampuan untuk memanfaatkan emosi

Dengan memahami bahwa fungi perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia fasilitas pengajaran dan penelitian dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh

Melalui kegiatan aplikatif ini, penulis hanya akan membuat sebuah sistem pengumpulan data baseline pada tingkat rumah tangga menggunakan ODK dan kemudian

1) Pasien di periksa oleh DPJP dan harus dilakukan tindakan operasi cito. 2) Perawat ruangan/IGD melakukan persiapan pasien. 3) Pasien di konsultasikan ke dokter anastesi. 4)

Usahatani lahan kering yang tidak menggunakan teknik konservasi tanah dan air yang memadai yaitu hanya disertai dengan agroteknologi tradisional menunjukkan bahwa nilai prediksi