• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLASIFIKASI IKLIM. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KLASIFIKASI IKLIM. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI IKLIM

Agroklimatologi

ROMMY ANDHIKA LAKSONO

(2)

IKLIM

• Iklim merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau dikatakan iklim merupakan rerata cuaca (selama 30 tahun).

• Faktor pengendali iklim dari luar bumi ialah matahari.

• Faktor pengendali iklim dari dalam bumi ditentukan oleh manusia dan faktor fisis daerah bersangkutan.

(3)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan penggunaan

klasifikasi iklim adalah :

• Tujuan klasifikasi iklim dibuat untuk : pertanian, kelautan, pernerbangan dll

• Luas cakupan wilayah klasifikasi iklim : makro, meso, dan mikro.

• Latar belakang pembuatan klasifikasi iklim

(4)

Ada tiga klasifikasi iklim yang biasa digunakan di Indonesia, antara lain :

• Koppen digunakan untuk iklim pada tumbuhan/vegetasi

• Oldeman digunakan untuk iklim lahan pertanian pangan.

• Schmidth-Ferguson digunakan untuk iklim kehutanan dan perkebunan.

(5)

Macam-macam Klasifikasi Iklim

• Klasifikasi Iklim secara Genetik

Klasifikasi iklim mendasarkan kriterianya pada faktor-faktor iklim penyebab seperti aliran masa udara, zona angin, benua dan

lauatan dan penerimaan radiasi matahari (umumnya untuk klasifikasi daerah luas dan kurang teliti)

• Klasifikasi Iklim secra Empirik

Klasifikasi Iklim yang kriterianya didasarkan pada hasil pengamatan yang teratur terhadap unsur-unsur iklim

(menghasilkan klasifikasi daerah yang sempit dan lebih teliti)

(6)

Klasifikasi secara genetik

• Klasifikasi iklim menurut daerah penerimaan radiasi surya

Klsifikasi yang paling sederhana menurut ahli yunani kuno, membagi bumi menjadi 5 wilayah yaitu tropika, dua subtopika, dan dua kutub yang dibatasi empat garis astronomi (Lintang)

• Klasifikasi iklim berdasarkan sirkulasi udara

Dasar penentuan pada sirkulasi udara dengan iklim wilayah sesuai dengan zona angin dan masa udara. TH 1950, Fohn mengusulkan suatu sistem klasf yg memadai

dg menggunakan kriteria berdsrkan aliran angin global

& karakteristik hujan sbb :

(7)

TIPE IKLIM SIFAT2 TIPE VEGETASI

ZONA

EKUATORIAL

BASAH TERUS MENERUS

HTN HJN TROPIK, HUJAN MONSOON ZONA TROPIKA HUJAN MUSIM

PANAS

SAVANA, HUTAN KERING

ZONA

SUBTROPIKA KRG

KERING STEPA, GURUN - STEPA, GURUN ZONA HUJAN

WINTER

SUBTROPIKA

HUJAN MUSIM DINGIN

POHON BERDAUN KERAS

ZONA

EKSTRATROPIKA

HUJAN SEPJG TAHUN

PHN BERDAUN LBR,HTN CAMPRN ZONA SUB-POLAR HJN SEPJG THN

TERBTS

HUTAN KONIFER

ZONA BOREAL HJN MSM PANAS, SALJU MSM

DINGIN TERBTS

TUNDRA

ZONA KUTUB HJN MSM PANAS, SALJU MSM

DINGIN TERBTS

GURUN ES

4

(8)

KLASIFIKASI IKLIM SECARA EMPIRIK

• Klasifikasi iklim berdsarkan rational moisture budget Salah satu klasifikasi ini dikembangkan oleh Thorntwaite pada tahun 1984. konsep dasar yang digunakan adalah evapotranspirasi potensial dan neraca air

• Klasifikasi iklim berdasarkan pertumbuhan vegetasi 1. Klasifikasi Koppen

2. Klasifikasi Oldeman

3. Kalsifikasi Schmidt - Fergusson

(9)

Klasifikasi Koppen

• Dasar klasfikasi ini adalah suhu & hujan rata-rata bulanan maupun Tahunan yg dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan Peta vegetasi de candolle (1874).

(10)

• Klasfikasi Iklim Koppen Disusun Berdasarkan Lambang

Atau Simbol Tipe Iklim Yg Dgn Baik Merumuskan Sifat Dan Corak msg-msg Tipe Hanya Dg Tanda Sbb :

 Huruf Pertama (Huruf Bsr) Menyatakan Tipe Utama

 Huruf Ke-2 (Huruf Kcl) Menyatakan Pengaruh Hujan

 Huruf Ke-3 (Huruf Kcl) Menyatakan Suhu Udara

 Huruf Ke-4 (Huruf Kcl) Menyatakan Sifat2 Khusus

• Dlm menentukan tipe iklim menurut koppen bila

perumusannya telah sampai pd kombinasi dua huruf tlh dianggap cukup utk Mencirikan iklim suatu daerah secara umum.

(11)

Koppen membagi tipe utama menjd 5 kls yaitu :

A = IKLIM HUJAN TROPIK, SUHU BULAN TERDINGIN > 18 ºC B = IKLIM HUJAN, EVAPORASI > PRESIPITASI

C = IKLIM SEDANG BERHUJAN, SUHU BLN TERDINGIN BERKISAR ANTARA – 3 ºC – 18 ºC & SUHU BLN TERPANAS > 10 ºC

D = IKLIM HUJAN DINGIN (BOREAL), SUHU BULAN TERDINGIN < - 3 ºC DAN SUHU BULAN TERPANAS > 10 ºC

E = IKLIM KUTUB, SUHU BLN TERPANAS < 10 ºC

(12)

Pengaruh hujan digabarkan sbg huruf ke 2 yg terdiri atas :

f = SELALU BASAH, HUJAN SETIAP BULAN > 60 mm s = BLN2 KERING JATUH PD MUSIM PANAS

S = SEMI ARID (STEPPA ATAU PADANG RUMPUT)

w = BULAN2 KERING JATUH PD MUSIM DINGIN (WINTER) W = ARID (PADANG PASIR)

m = KHUSUS UTK KELOMPOK TIPE A DIGUNAKAN LAMBANG m (MONSOON) YG BERARTI MSM KEMARAUNYA PENDEK, TETAPI CURAH HUJAN

TAHUNAN CKP TINGGI SEHINGGA TANAH CKP LEMBAP DG VEGETASI HUTAN HUJAN TROPIK

F = DAERAH TERTUTUP ES ABADI

(13)

SELANJUTNYA PENGARUH SUHU DILAMBANGKAN SBG HURUF KE-3 YG TERDIRI ATAS :

a = SUHU RATA2 DR BULAN TERPANAS > 22,2 ºC

b = SUHU RATA2 DR BULAN TERPANAS < 22,2 ºC & PALING SEDIKIT 4 BLN SUHUNYA > 10 ºC

c = HANYA 1 – 4 BLN SUHUNYA > 10 ºC & SUHU BLN TERDINGIN > - 38 ºC d = SUHU BLN TERDINGIN < 38 ºC

e = SUHU RATA2 TAHUNAN < 18 ºC

i = PERBEDAAN SUHU ANT BLN TERPANAS & TERDINGIN < 5 ºC

k = SUHU RATA2 TAHUNAN < 18 ºC DG SUHU BLN TERPANAS 18 ºC l = SUHU SEMUA BLN ANTARA 10 – 22 ºC

(14)

BERDASARKAN 2 KOMBINASI HURUF PERTAMA, MK ADA 12 TIPE IKLIM MENURUT KLASIFIKASI KOPPEN, YAITU :

1. DAERAH IKLIM HUJAN TROPIK = Af, Aw & Am

2. DAERAH IKLIM KERING = BS, BW

3. DAERAH IKLIM SEDANG BERHUJAN = CF, Cs & Cw 4. DAERAH IKLIM HUJAN DINGIN = Df, Dw

5. DAERAH IKLIM KUTUB = Ew, EF

(15)

Klasifikasi Oldeman

• Masih Tergolong Klasifikasi Yg Baru Di Indonesia.

• Cukup Berguna Dlm Klasifikasi Lahan Pertanian Tanaman Pangan Di Indonesia. Kriterianya

Didasarkan Pd Perhitungan Bln Basah (BB), Bln Lembap (BL), & Bln Kering (BK) Yg Batasannya Memperhatikan Peluang Hujan, Hujan Efektif &

Kebuthn Air Tan.

(16)

• KONSEP YG DIKEMUKAKAN OLDEMAN :

a. Padi Sawah Akan Membutuhkan Air Rata-rata Per Bulan 145mm dlm Musim Hujan.

b. Palawija Membutuhkan Air Rata2 50 mm per bln pd Musim Kemarau

c. Hujan Blnan Yg Dihrpkan Mempunyai Peluang Kejadian Air Rata-rata per bulan = Hujan efektif (0,82 X Hujan Rata2 Blnan Dikurangi 30)

d. Hujan Efektif Utk Padi Sawah Adalah 100 %

e. Hujan Efektif Utk Palawija dgn Tajuk Tanaman Tertutup Rapat Sebesar 75 %.

(17)

Maka dpt dihitung hujan bulanan yg diperlukan utk padi sawah Maupun palawija (x) =

PADI SAWAH = 145 = 1,0 ( 0,82 x – 30 ) X = 213 mm PERBLN

PALAWIJA = 50 = 0,75 ( 0,82 x – 30 ) X = 118 mm PERBLN

Nilai 213 & 118 mm / bln selajutnya dibulatkan = 200 & 100 mm / bln sbg batas penentuan Bln Basah (BB) & Bln Kering (BK)

BLN BASAH (BB) : BLN DG RATA2 CURAH HUJAN > 200 mm

BLN LEMBAP (BL) : BLN DG RATA2 CURAH HUJAN 100 – 200 mm BLN KERING (BK) : BLN DG RATA2 CURAH HUJAN < 100 mm

(18)

• Sistem klasifikasi iklim menurut Oldeman digunakan terutama pada lahan padi sawah lahan kering.

• Atas dasar pertimbangan bahwa curah hujan lebih besar atau sama dengan 200 mm per bulan dianggap cukup untuk usaha padi sawah, sedang untuk tanaman palawija curah hujan minimal 100 mm per bulan

dianggap cukup.

• Umur padi sawah diperkirakan cukup selama 5 bulan.

Oldeman membagi beberapa zone agroklimat seperti yang disajikan

(19)
(20)

14

Dari 5 tipe utama & 4 sub divisi tersebut maka tipe iklim dpt dikelompok Kan menjadi 17 daerah agroklimat oldeman, mulai dr A1- E4 sbb :

TIPE IKLIM PENJABARAN

A1, A2 SESUAI UTK PADI TRS MENERUS TP PROD KRG KRN PD UMUMNYA KERAPATAN FLUKTUASI RADIASI SURYA RENDAH SEPJG THN

B1 SESUAI UTK PADI TRS MENERUS DG PERENC AWAL MSM TANAM YG BAIK. PROD TINGGI BILA PANEN PD KEMARAU

B2 DPT TANAM PADI 2X SETHN DG VARIETAS UMUR PDK

& MSM KRG YG PENDK CKP UTK TAN PALAWIJA

C1 TANAM PADI DPT SEKALI & PALAWIJA 2X SETHN

C2, C3, C4 SETHN HANYA DPT 1X PADI & PENANAMAN PLWJ YG KEDUA HRS HATI2 JGN JATUH PD BLN KERING

D1 TANAM PADI UMUR PENDEK 1X & BIASANYA PROD BISA TINGGI KRN KERAPATAN FLUKTUASI RADIASI TINGGI. WKT TANAM PALAWIJA CUKUP

D2, D3, D4 HANYA MUNGKIN 1X PADI ATAU 1X PALAWIJA SETHN, TERGTG PD ADANYA PERSEDIAAN AIR IRIGASI

E DAERAH INI UMUMNYA TERLALU KRG, MUNGKIN

HANYA DPT 1X PALAWIJA, ITUPUN TERGTG ADANYA HUJAN

(21)

Latihan analisis iklim oldeman

Bulan Tahun

2001 2002 2003 2004 2005

Januari 180 0 124 143 243

Pebruari 131 220 208 652 184

Maret 159 18 156 116 53

April 341 220 46 107 0

Mei 95 112 47 104 0

Juni 72 113 2 15 0

Juli 29 0 1 10 0

Agustus 8 0 4 0 0

September 42 0 86 0 72

Oktober 179 0 80 0 111

November 215 0 69 134 39

Desember 165 157 92 174 693

BB BK

(22)

Kalsifikasi Schmidt - Fergusson

• Schmidt dan Fergusson menggunakan dasar adanya bulan basah dan bulan kering seperti yang

dikemukakan oleh Mohr.

• Perbedaan terdapat pada cara mencari bulan basah dan bulan kering. Hal ini juga merupakan alasan

pembagian iklim tersendiri untuk Indonesia.

• Menurut Mohr bulan basah dan bulan kering berdasarkan TabelJenis bulan Curah hujan/bulan

Bulan basah 100

Bulan lembab 60-100

Bulan kering 60

(23)

• Penentuan tipe iklim menurut klasifikasi ini hanya memperhatikan unsur iklim hujan & memerlukan data hujan bulanan plg sedikit 10 th.

Rata2 Bulan Kering (BK)

Rata2 Bulan Basah (BB) X 100 % Q =

(24)

Dari perhitungan nilai Q tsb & dg menggunakan segi 3

Schmidth & ferguson mk didapatkan 8 tipe iklim dr A – H sbb :

A = Daerah Sgt Basah Dg Vegetasi Hutan Hujan Tropika B = Daerah Basah Dg Vegetasi Masih Hutan Hujan Tropika

C = Daerah Agak Basah Dg Hutan Rimba, Diantaranya Terdpt Jenis Vegetasi Yg Daunnya Gugur Pd Musim Kemarau, Misal : Jati D = Daerah Sedang Dg Vegetasi Hutan Musim

E = Daerah Agak Kering Dg Vegetasi Hutan Sabana F = Daerah Kering Dg Vegetasi Hutan Sabana

G = Daerah Sgt Kering Dg Vegetasi Padang Ilalang

H = Daerah Ekstrim Kering Dg Vegetasi Padang Ilalang

(25)

Contoh khasus

Bulan Tahun Rata-

Rata 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Januari 180 0 124 143 243 377 177 296 357 426 Pebruari 131 220 208 652 184 284 352 713 492 429 Maret 159 18 156 116 53 214 143 253 244 251

April 341 220 46 107 0 296 86 167 149 127

Mei 95 112 47 104 0 132 52 115 105 261

Juni 72 113 2 15 0 0 81 87 51 137

Juli 29 0 1 10 0 21 7 0 10 61

Agustus 8 0 4 0 0 0 25 5 0 24

September 42 0 86 0 72 0 0 15 58 113

Oktober 179 0 80 0 111 0 150 195 9 397

November 215 0 69 134 39 0 111 42 214 404

Desember 165 157 92 174 693 0 358 240 3 248 Jumlah

BB BK

(26)

Tugas

Bulan Curah Hujan (mm) Tahun Rata-

Rata 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Januari 0 124 143 243 377 177 296 357 428 399.5 Pebruari 220 208 652 184 284 352 713 491.5 429 206.3

Maret 18 156 116 53 214 143 253 244 251 355.5

April 220 46 107 0 296 86 167 149 149 81

Mei 112 47 104 0 132 52 115 105 261 165

Juni 113 2 15 0 0 81 87 51 137 57

Juli 0 1 10 0 21 7 0 10 61 0

Agustus 0 4 0 0 0 25 5 0 24 0

September 0 86 0 72 0 0 15 58 113 69

Oktober 0 80 0 111 0 150 195 9 397 21

November 0 69 134 39 0 111 42 214 404 171

Desember 157 92 174 693 0 358 240 3 248 447

Jumlah BB BK

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Pasal 6 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa disebutkan bahwa sengketa atau beda pendapat perdata dapat

Sering dikesankan sebagai kewajiban perempuan, sementara pada saat bersamaan hak-hak yang terkait dengan fungsi-fungsi reproduktif tersebut serirng diabaikan, tidak hanya

Kabupaten Karanganyar dalam memberdayakan ekonomi masyarakat berfokus kepada pengembangan ekonomi mikro khususnya kepada para pedagang kecil atau pedagang kaki lima, oleh

Nilai titik kawalan yang diperoleh akan digunakan dalam persamaan lengkung Bézier kubik dan jumlah ralat antara imej sebenar dengan lengkung parametrik yang baru dihitung

Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah.. Dibawah ini adalah beberapa

Permasalahan di alur paper --&gt; argumen yang dibangun tidak logis, tidak terstruktur atau tidak valid.. Thank you for

1 WIDYASRAMA , Majalah Ilmiah Universitas Dwijendra Denpasar, ISSN No... 2 WIDYASRAMA , Majalah Ilmiah Universitas Dwijendra Denpasar,

Semen Baturaja (Persero) Pabrik Palembang dilakukan dengan menentukan besarnya harga efisiensi motor induksi tiga phasa yang digunakan pada mesin penggilingan dan