ii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjP)
TAHUN 2020
RSUD H.PADJONGA DG NGALLE KABUPATEN TAKALAR
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas taufik dan hidayah Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjP) Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar tahun 2019 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjP) Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2019 merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar kepada publik atas kinerja pencapaian visi dan misinya pada Tahun Anggaran 2019. Selain itu, LKjP juga merupakan salah satu parameter yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Penyusunan LKjP mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 Tentang TAPKIN dan LAKIP.
Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini, khususnya seluruh Bidang, Seksi, Bagian di lingkup Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar yang telah bekerja secara maksimal dalam pelaksanaan kegiatan selama penyusunan LAKIP ini.
LKjP Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar ini tidak terlepas dari kekurangan - kekurangan, namun demikian telah dilakukan upaya untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan semaksimal mungkin melalui koordinasi antar unit/bagian dan instansi terkait serta diskusi bersama terhadap permasalahan yang memerlukan asistensi nara sumber.
iii Akhirnya, dengan semangat transparansi dan komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik, Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar akan terus berupaya membangun kultur organisasi yang lebih transparan dan akuntabel, agar kepercayaan publik semakin meningkat.
Takalar, Januari 2020 DIREKTUR,
dr. ASRIADI ALI, Sp. N NIP : 19850716 201101 1 009
iii DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Kata pengantar ... ii
Daftar Isi ... iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 3
1.3 Gambaran Umum Organisasi ... 3
1.4 Isu Strategis ... 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis ... 7
2.2 Perjanjian Kinerja tahun 2019 ... 15
2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 16
2.4 Rencana Anggaran Tahun 2019 ... 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi ... 21
3.2 Pemanfaatan Anggaran ... 38
3.3 Hal-Hal Yang Perlu Dilaporkan ... 39
BAB IV PENUTUP ... 40
2 BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjP) merupakan pertanggungjawaban kinerja Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar, KPI atau Indikator Kinerja tersebut telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar yang dilaporkan ke Bupati Kabupaten Takalar dalam rangka peningkatan kinerja di masa yang akan datang yang dilakukan secara obyektif, efisien, dan efektif serta diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan Negara yang bersih bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme. Buku LKjP disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar yang meliputi pengelolaan sumber daya, keuangan, sarana dan prasarana serta SDM.
Laporan Kinerja merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap Unit Kerja / Departemen melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai kinerja selama melaksanakan kegiatan tahun anggaran 2020 yang wajib dipertanggung jawabkan, sehingga bila terjadi kegagalan kedepannya dapat dijadikan acuan dalam melakukan perubahan serta langkah-langkah perbaikan baik dari sisi Bisnis Proses maupun Manajemennya, dan bila perlu dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor penghambatnya.
Demikian juga bila suatu kinerja dikatakan baik apabila capaian kinerja setiap tahunnya meningkat / paling tidak sama dengan tahun sebelumnya dan perlu dicarikan strategi yang tepat untuk inovasi selanjutnya.
Rencana Kinerja Tahunan di tahun 2020 merupakan proses penetapan sistematis dan berkesinambungan antara program dan kegiatan selama 1 tahun, dimana tercantum Sasaran Strategi , Program, Kegiatan, Target, serta Indikator kinerja berdasarkan KPI atau Indikator Kinerja yang telah disesuaikan dengan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar. Sedangkan pengukuran kinerjanya dilakukan setiap 6 bulan untuk menilai tingkat keberhasilan
3 pelaksanaan program dan kegiatan tersebut sesuai dengan Target yang ditetapkan dan alokasi anggarannya atau tidak.
Penyusunan LKjP Tahun 2020 telah mengacu pada :
1. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharan negara (lembaran negara republik indonesia tahun 2004 nomor 5
2. Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Mekanisme penyusunan Laporan Kinerja tahun 2020 di Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar dilakukan melalui :
1. Rencana Kerja Tahunan (RKT) disusun dengan mekanisme top – down (rincian program berdasarkan kebijakan manajemen) dan bottom – up (rincian program berdasarkan kebutuhan dan pengembangan pelayanan, pendidikan dan penelitian dari semua bidang yang ada pada Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab.
Takalar mengacu pada Key Performance Indikator (KPI) atau Indikator Kinerja dengan Sasaran Strategis.
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran dilakukan terhadap sasaran strategis di RSB terkait dengan Indikator Kinerja melalui mekanisme rapat koordinasi dan rapat pimpinan rumah sakit.
3. Pengukuran kinerja sesuai Key Performance Indikator (KPI) atau Indikator Kinerja diterapkan di masing-masing Instalasi / Unit Kerja akan merupakan bagian yang penting dalam mengubah budaya layanan rumah sakit, dimana sudah dilakukan Kontrak Kinerja untuk penilaian Indikator Kinerja Unit (IKU) dimasing-masing Instalasi / Unit Kerja untuk pemberian sistem remunerasi. Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar adalah rumah Sakit Daerah yang merupakan Rumah Sakit Tipe C yang melayani rujukan dari Puskesmas dan kabupaten tetangga, dan juga merupakan Rumah Sakit Badan Layanan Umum (PPK-BLU) yang memiliki fleksibilitas dalam memanfaatkan pendapatan yang diperoleh dari pelayanan. Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan sumber daya anggaran
4 yang dimanfaatkan untuk membiayai seluruh program operasional dan investasi dalam rangka mencapai Rencana Strategi Bisnis serta Visi dan Misi di tahun 2020.
Mekanisme dan tujuan penyusunan dan penyampaian penetapan kinerja yang berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang berupa buku Lakip diharapkan dapat memberikan gambaran umum tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar dalam program pelayanan, pendidikan, penelitian dan pertanggung jawaban sumber daya yang ada, juga dapat memberikan informasi penting tentang laporan yang sudah dicapai dan menggambarkan perkembangan kegiatan selama tahun 2020 yang mengacu pada Renstra Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar serta mewujudkan Visi dan Misi tahun 2020.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan penyusunan LKjP Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab.
Takalar tahun 2020 adalah :
1. Sebagai instrumen pengukuran (indikator) dan evaluasi kinerja pelaksanaan Misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategi yang telah ditetapkan serta mengacu pada Renstra.
2. Sebagai alat informasi pencapaian kinerja yang sudah disusun dan disampaikan secara sistematik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja secara terus menerus dan berkesinambungan selama setahun (sustainable and continuing improvement).
3. Sebagai pemicu perbaikan kinerja atau dengan kata lain peningkatan kinerja Instalasi / Unit Kerja di Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar.
4. Sebagai tolak ukur keberhasilan / kegagalan dari proses kinerja yang sudah dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor penghambat atau pendukung tercapainya kinerja serta tindakan perbaikan di masa datang.
5 1.3. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
1.3.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dalam upaya mencapai tujuannya Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab.
Takalar menekankan pada :
a. Kegiatan peningkatan mutu pelayanan, baik dalam menunjang keseluruhan proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan Iptek kedokteran dan kesehatan , maupun dalam menyelenggarakan perannya sebagai rujukan dalam kabupaten b. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memantapkan otonomi
pengelolaan dan yang menekankan pelayanan prima (Service excellent) untuk kepuasan pelanggan Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg.
Ngalle Kab. Takalar, baik pelanggan internal maupun eksternal.
c. Desentralisasi dan pendelegasian atau disebut juga otonomi yang merupakan suatu instrumen untuk melakukan alokasi atau pembagian pekerjaan yang meliputi kebijakan, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban kepada tingkat manajemen yang lebih rendah.
Kegiatan pokok Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar adalah : a. Pelayanan kesehatan masyarakat baik dalam bentuk promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif secara paripurna.
b. Pengembangan pelayanan, pendidikan, dan penelitian proyek-proyek unggulan kesehatan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit pemberi layanan tersier, pendidikan dan rujukan.
c. Pelayanan kesehatan lainnya
d. Pendidikan, penelitian dan usaha lain dalam bidang kesehatan.
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar berdasarkan PERATURAN BUPATI TAKALAR nomor 50 TAHUN 2008 tanggal 25 November 2008 adalah sebagai berikut : Kepala Kantor, Sekretaris Kantor (Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Program, Bidang Pelayanan Medik dan Non Medik (Seksi Pelayanan Medik dan Seksi Pelayanan Non
6 Medik), Bidang Keperawatan (Seksi Asuhan Keperawatan dan Seksi Manajemen Keperawatan, dan Bidang Pelayanan Masyarakat (Seksi Humas dan Promosi Kesehatan dan Seksi Penelitian dan Pengembangan)
7
SEKSI HUMAS DAN PROMKES
SEKSI PENELETIAN DAN PENGEMBANGAN
Struktur Organisasi RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar Bardasarkan Peraturan Daerah Takalar Nomor 9 Tahun 2013
D I R E K T U R
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUBAG PROGRAM
SUBAG KEUANGAN
BIDANG PELAYANAN MEDIK & NON MEDIK
BIDANG KEPERAWATAN
BIDANG PELAYANAN MASYARAKAT
SEKSI PELAYANAN MEDIK
SEKSI PELAYANAN NON MEDIK
SEKSI PENGENDALIAN OPERASIONAL
SEKSI KERJASAMA OPERASIONAL
1.4 ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisis kinerja pelayanan RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle, hasil evaluasi pelaksanaan Renja tahun sebelumnya serta pencapaian Renstra, maka dapat dirumuskan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi :
1. Kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan yang belum sesuai dengan standar rumah sakit kelas C.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki sehingga tidak semua pasien dapat ditangani, harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Tantangan yang dihadapi RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi adalah :
1. Banyaknya rumah sakit pemerintah dan swasta yang ada di Kota Makassar yang ditunjang oleh sistem transportasi yang lancar serta jarak dengan Kota Makassar yang relatif dekat.
2. Pelayanan rumah sakit swasta yang lebih cepat dan bermutu serta ditunjang dengan peralatan yang canggih yang menjadi daya tarik pasien dari kalangan menengah ke atas.
3. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap mutu pelayanan rumah sakit seiring dengan meningkatnya kelas RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle menjadi kelas C.
Adapun peluang yang dimiliki RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle adalah :
1. Adanya komitmen yang kuat dari Bupati Takalar terhadap peningkatan kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional.
2. Adanya kerjasama dengan institusi lain, diantaranya kerjasama dengan institusi pendidikan, bank, institusi pelayanan kesehatan lainnya serta lembaga asuransi.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS
Rencana strategis atau yang disebut dengan renstra merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program kepala daerah.
Renstra RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle merupakan perencanaan jangka panjang dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro, operasional dan berjangka pendek dalam satu tahunan berupa rencana kerja RSUD H.
Padjonga Daeng Ngalle.
2.1.1 VISI DAN MISI KEPALA DAERAH VISI
Sinkronisasi dokumen perencanaan ini diarahkan untuk mendukung pencapaian Visi Pembangunan oleh Kepala Daerah, yaitu : “Terwujudnya Kabupaten Takalar Yang Lebih Unggul, Sejahtera dan Bermartabat”
MISI
Visi ini dijabarkan dalam Misi RPJMD 2018-2023 yaitu :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktifitas masyarakat yang berdaya saing tinggi
2. Meningkatkan pendapatan dan menurunkan beban hidup masyarakat 3. Mewujudkan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan
4. Mewujudkan pembangunan secara komprehensif yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berbasis pada desa
5. Mewujudkan kehidupan agamais yang damai dan toleran
6. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang efektif, bersih, akuntabel dan demokratis
Berkaitan dengan misi tersebut, RSUD H.Padjonga Daeng Ngalle akan menjalankan program dan kegiatan sebagaimana misi pertama yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktifitas masyarakat yang berdaya saing tinggi Implikasi misi pada RSUD H. Pajonga Daeng Ngalle adalah Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.
2.1.2 TUJUAN DAN INDIKATOR KINERJA
Untuk mewujudkan Misi Kepala Daerah yang ada, maka RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle menetapkan tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah : Mewujudkan kualitas kinerja manajemen dan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu dan profesional
Indikator Kinerja dan target kinerja untuk tujuan diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.1
Tujuan dan Indikator Kinerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
Kondisi Kinerja pada awal Renstra
(2017)
Kondisi Kinerja pada akhir Renstra
(2023)
1
Mewujudkan kualitas kinerja manajemen dan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu dan profesional
Presentase
peningkatan tolak ukur kinerja dalam pencapaian mutu dan pelayanan dasar
82 % 100 %
Persentase
peningkatan sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
85 % 100 %
Presentase
peningkatan prosedur tetap pelayanan
85 % 100 %
2.1.3 SASARAN
Mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tujuan : Mewujudkan kualitas kinerja manajemen dan pelayanan kesehatan rujukan
yang bermutu dan profesional Dengan Sasaran :
1. Terwujudnya peningkatan SDM baik kualitas dan kuantitas dari tahun ke tahun
2. Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana penunjang 3. Terciptanya prosedur tetap pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja dan target kinerja sasaran strategis diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Sasaran dan Indikator Kinerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
NO SASARAN INDIKATOR
SASARAN
Kondisi Kinerja pada awal perencanaan Renstra 2017-
2022
Kondisi Kinerja pada akhir perencanaan Renstra 2017-
2022 1 Terwujudnya
peningkatan SDM bsik kualitas dan kuantitas dari tahun ke tahun
A. IGD
1. Kemampuan Menangani life
saving anak dan dewasa 99,5 % 100 %
2. Jam buka pelayanan gawat
darurat 24 jam 24 jam
3. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS
95 % 100 %
4. Ketersediaan tim
penanggulangan bencana 0 Tim 1 Tim
5. Waktu tanggap pelayanan
dokter di gawat darurat 2 menit ≤ 5 menit 6. Kepuasan pelanggan pada
gawat darurat 74,15 % ≥ 70 %
7. Kematian pasien < 24 jam di
gawat darurat 6,5 % ≤ 2 %
8. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
100 % 100 %
B. RAWAT JALAN
1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis
100 % 100 %
2. Ketersediaan pelayanan
rawat jalan 11 Klinik
3. Jam buka pelayanan 08.00 – 14.00 08.00 – 14.00
4. Waktu tunggu di rawat jalan 90 menit ≤ 50 menit 5. Kepuasan pelanggan pada
rawat jalan 71,93 % ≥ 90 %
6. Pasien rawat jalan TBC yang ditangani dengan strategi
DOTS 95,41 % ≥ 60 %
C. RAWAT INAP
1. Pemberi pelayanan rawat inap
dr. Spesialis,
perawat min D3 dr. Spesialis, perawat min D3 2. Dokter penanggung jawab
pasien rawat inap 100 % 100 %
3. Ketersediaan pelayanan
rawat inap 100 % 100 %
4. Jam visite dokter spesialis 08 – 15.00
setiap hari kerja 08 – 15.00 setiap hari kerja 5. Kejadian infeksi pasca
operasi 0,049 % ≤ 1,5 %
6. Angka kejadian infeksi
nosokomial 0,20 % ≤ 1,5 %
7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat
cacat/kematian 100 % 100 %
8. Kematian pasien > 48 jam 0,65 % ≤ 0,24 %
9. Kejadian pulang paksa 1,68 % ≤ 5 %
10. Kepuasan pelanggan rawat
inap 75,97 % ≥ 90 %
11. Pasien rawat inap TBC yang ditangani dengan strategi
DOTS 36,42 % ≥ 60 %
12. Kecepatan informasi tentang tagihan pasien
rawat inap 12,64 menit
D. BEDAH SENTRAL 1. Waktu tunggu operasi
elektif
2 hari ≤ 2 hari
2. Kejadian kematian di meja
operasi 0 % ≤ 1 %
3. Tidak adanya kejadian
operasi salah sisi 100 % 100 %
4. Tidak adanya kejadian
operasi salah orang 100 % 100 %
5. Tidak adanya kejadian salah
tindakan pada operasi 100 % 100 %
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah operasi
100 % 100 %
7. Komplikasi anastesi karena over dosis, reaksi anastesi dan salah penempatan endotracheal tube
0 % ≤ 6 %
E. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI 1. Kejadian kematian ibu
karena persalinan
Pendarahan 0
% Preeklamsia
0,016 % (1 orng) Sepsis 0 %
Pendarahan 0 % Preeklamsia 0,016
% (1 orng) Sepsis 0 % 2. Pemberi pelayanan
persalinan normal Dokter Sp. OG
dan Bidan Dokter Sp. OG dan Bidan 3. Pemberi pelayanan
persalinan dengan penyulit 1 Tim PONEK
yang terlatih 1 Tim PONEK yang terlatih 4. Pemberi pelayanan
persalinan dengan tindakan operasi
Dokter Sp. OG Dokter Sp. A Dokter Sp. An
Dokter Sp. OG Dokter Sp. A Dokter Sp. An 5. Kemampuan menangani
BBLR 1.500 gr – 2.500 gr 93,30 % 100 % 6. Pertolongan persalinan
melalui seksio cesaria 26,56 % ≤ 20 % 7. Keluarga berencana mantap 22,44 % 100 %
8. Konseling KB mantap 100 % 100 %
9. Kepuasan pelanggan 80,33 % ≥ 80 %
F. PELAYANAN INTENSIF 1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
0 % 0 %
2. Pemberi pelayanan unit intensif
Dokter spesialis sesuai dengan
kasus yang ditangani 76 % perawat
minimal D3 yang telatih
Dokter spesialis sesuai dengan
kasus yang ditangani 100 % perawat minimal D3 yang
telatih G. RADIOLOGI
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
3 jam 3 jam
2. Pelaksanaan ekspertisi hasil
pemeriksaan Dokter Sp. Rad Dokter Sp. Rad 3. Kejadian kegagalan
pelayanan rontgen 1,14 % ≤ 2 %
4. Kepuasan pelanggan 72,6 % ≥ 80 %
H. LABORATORIUM 1. Waktu tunggu hasil
pelayanan laboratorium
117 menit 108 menit
2. pelaksanaan ekspertisi hasil
pemeriksaan laboratorium Dokter Sp. PK Dokter Sp. PK 3. tidak adanya kesalahan
penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium 100 % 100 %
4. kepuasan pelanggan 72,2 % ≥ 80 %
I. REHABILITASI MEDIK 1. Kejadian drop out pasien
terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
7,79 %
2. Tidak ada kejadian tindakan kesalahan rehabilitasi
medik 100 % 100 %
3. Kepuasan pelanggan 71,8 % ≥ 80 %
J. FARMASI
1. Waktu tunggu obat jadi 27,85 menit ≤ 30 menit 2. Waktu tunggu obat racikan 28 menit 60 menit 3. Tidak adanya kejadian
kesalahan pemebrian obat 96,66 % 100 %
4. Kepuasan pelanggan 71,6 % ≥ 80 %
5. Penulisan resep sesuai
formularium 92,27 % 100 %
K. GIZI
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
97,8 % ≥ 90 %
2. Sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien 25 % 20 %
3. Tidak adanya kesalahan
dalam pemberian diet 92,27 % 100 %
L. TRANSFUSI DARAH 1. Pemenuhan kebutuhan
darah bagi setiap pelayanan
88,18 % 100 %
transfusi
2. Kejadian reaksi transfusi 0 % 0 % M. PELAYANAN KELUARGA
MISKIN
1. Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
100 % 100 %
N. REKAM MEDIK 1. Kelengkapan pengisian
rekam medik 24 jam setelah pelayanan
40,3 % 100 %
2. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas
100 % 100 %
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik
pelayanan rawat jalan 25 menit 10 menit 4. Waktu penyediaan
dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap 5 menit 5 menit
O. PENGOLAHAN LIMBAH 1. Baku mutu limbah cair
BOD : 13,29 mg/l COD : 26,906
mg/l TSS : 9 mg/l
Ph : 7,82
BOD : < 30 mg/l COD : < 80 mg/l TSS : < 30 mg/l
Ph : 6 - 9 2. Pengolahan limbah padat
berbahaya sesuai dengan
aturan 90 % 100 %
P. ADMINISTRASI dan MANAJEMEN
1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
90 100 %
2. Kelengkapan laporan
akuntabilitas kinerja 100 % 100 %
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan
pangkat 100 % 100 %
4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji
berkala 100 % 100 %
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20
jam/tahun 75 % 80 %
6. Cost recovery 90 % ≥ 40 %
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan
keuangan 99 % 100 %
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
12,64 menit ≤ 2 jam
9. Ketepatan waktu
pemberian imbalan (insntif)
sesuai kesepakatan waktu 98 100 %
Q. AMBULANS/KERETA JENASAH
1. Waktu pelayanan ambulans/kereta jenasah
24 jam 24 jam
2. kecepatan memberikan palayanan ambulans/kereta
jenasah di rumah sakit 26,6 menit ≤ 230 menit R. PEMULASARAN JENASAH
1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaran jenasah
11,25 menit ≤ 2 jam S. PEMELIHARAAN SARANA
RUMAH SAKIT 1. Kecepatan waktu
menanggapi kerusakan alat
90 % ≤ 80 %
2. Ketepatan waktu
pemeliharaan alat 90 % 100 %
3. Peralatan laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
0 % 100 %
T. LAUNDRY
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
90 % 100 %
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk
ruang rawat inap 90 100 %
U. PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN INFEKSI 1. Tersedianyan anggota tim
PPI yang terlatih
100 % 100 %
2. Koordinasi APD (Alat
Pelindung Diri) 100 % 100 %
3. Kegiatan pencataan dan pelaporan infeksi
nosokomial di RS 77 % 100 %
Meningkatkan sarana, prasarana dan peralatan penunjang
Tersedianya sarana, prasarana dan peralatan
penunjang √ √
Terciptanya prosedur tetap pelayanan di rumah sakit
a. Menyediakan kotak saran √ √
b. SMS pengaduan dan penerapan manajemen
penanganan pengaduan √ √
c. Workshop penerapan manajemen kepulangan
pasien 1 kali/tahun 1 kali/tahun
d. Analisis/hasil kepulangan
paksa dan keluhan 12 kali/tahun 12 kali/tahun
2. 1.4 PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN
Berdasarkan tujuan, dan sasaran yang yang telah ditetapkan dalam RENSTRA, maka upaya pencapainya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program. Adapun program-program untuk mendukung masing-masing sasaran tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.3
Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019
NO SASARAN PROGRAM PENDUKUNG
1 Terwujudnya peningkatan SDM baik kualitas maupun kuntitas dari tahun ketahun
Program upaya kesehatan masyarakat
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
2 Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana penunjang
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Program pelayanan administrasi perkantoran
3 Terciptanya prosedur tetap pelayanan rumah sakit
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi.
Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja beserta program dan anggaran. Penyusunan PK 2020 dilakukan dengan mengacu kepada RENSTRA, RENCANA KERJA (RENJA) 2020, IKU dan APBD.
Sebagai wujud komitmen RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle dalam pencapaian target kinerja tahunan yang telah tercantum dalam Renja/RKT Tahun 2020, maka telah ditetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 yang ditanda tangani bersama oleh Direktur dan Kepala Bagian dan Kepala bidang
Ringkasan atau ikhtisar Perjanjian Kinerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.4
Perjanjian Kinerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
SASARAN SATUAN TARGET TAHUN
2020 1 Terwujudnya
peningkatan SDM baik kualitas dari tahun ke tahun
Presentase
peningkatan tolak ukur kinerja dalam pencapaian mutu dan pelayanan dasar
% 100
2 Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana penunjang
Persentase
peningkatan sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
% 100
3 Terciptanya prosedur tetap pelayanan rumah sakit
Presentase
peningkatan prosedur tetap pelayanan
% 100
2.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi pada tahun 2020 RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Adapun Indikator Kinerja Utama Tahun 2017-2022 RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle sebagai berikut :
Tabel 2.5
IKU RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE
SASARAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN FORMULASI PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA Terwujudnya
peningkatan SDM baik kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun
Kepuasan
masyarakat (pasien) terhadap pelayanan kesehatan
%
Formulasi Perhitungan :
Total Dari Nilai Persepsi Per Unsur
X Nilai Penimbang Total Unsur Yang Terisi
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
Jumlah angka kematian umum setiap 1000 penderita keluar (GDR)
%
Formulasi Perhitungan :
(Jumlah Pasien Mati Seluruhnya / Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati) ) x 1000 0/00
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR)
%
Formulasi Perhitungan :
(Jumlah Pasien Mati > 48 jam/Jumlah pasien Keluar (Hidup + Mati) ) X 1000 0/00
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Terwujudnya
Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang
Pendapatan asli daerah (PAD)
pelayanan Kesehatan Rp
Formulasi Perhitungan :
Jumlah Pendapatan Rumah Sakit Selama 1 Tahun Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
2.4 RENCANA ANGGARAN TAHUN 2020
Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle pada Tahun 2020, maka jumlah pendanaan yang dianggarkan untuk mendukung pencapaian target capaian kinerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle pada Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar Rp. 117.828.862.000,- . Nilai anggaran ini bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kab. Takalar Tahun Anggaran 2020 yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci rencana anggaran
Persentase
Pemakaian Tempat Tidur Pada satuan waktu Tertentu (BOR)
%
Formulasi Perhitungan :
(Jumlah Hari Perawatan Rumah Sakit/(Jumlah Tempat Tidur X Jumlah Hari Dalam Satu Periode)) X 100 %
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Pada Satu Periode (BOT)
Kali
Formulasi Perhitungan :
(Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)/Jumlah Tempat Tidur
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
Rata-Rata Hari Dimana Tempat Tidur Ditempati (TOI)
Hari
Formulasi Perhitungan :
((Jumlah Tempat Tidur X Periode) – Hari Perawatan) / Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Terciptanya
Prosedur Tetap Pelayanan Rumah sakit
Nilai Bobot Kinerja
Pelayanan Kesehatan %
Formulasi Perhitungan : Total Hasil Indikator Pelayanan
X 100 % Jumlah Indikator Pelayanan
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Pemenuhan Quick
Respon Time Terhadap laporan Masyarakat Dalam Menangani Penanggulangan Penyakit
%
Formulasi Perhitungan :
Jumlah laporan Yang Di Tindak Lanjuti
X 100 % Jumlah Laporan Penyakit
Sumber Data :
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.6
Anggaran Belanja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle TA 2020
No Uraian
Pagu Anggaran Sebelum dan Setelah Perubahan
DPA DPPA
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
- Gaji dan Tunjangan Rp. 24.812.000.000,- Rp. 24.794.600.000,-
- Tambahan Penghasilan PNS - -
2 BELANJA LANGSUNG
- Belanja Pegawai Rp. 37.532.182.937,- Rp. 37.532.182.937,- - Belanja Barang dan Jasa Rp. 13.176.557.063,- Rp. 29.176.557.063,- - Belanja Modal Rp. 15.825.522.000,- Rp. 26.325.522.000,- Jumlah Rp. 91.346.262.000,- Rp. 117.828.862.000,-
Anggaran belanja langsung setelah perubahan senilai Rp. 93.034.262.000,- digunakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan terdiri dari 8 Program dan 21 Kegiatan dengan pengalokasian terhadap pencapaian sasaran, adalah sebagai berikut :
Tabel 2.7
Alokasi Anggaran per Sasaran Tahun Anggaran 2020
SASARAN INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN
(Rp) %
Terwujudnya Peningkatan SDM baik Kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun
Kepuasan masyarakat (pasien) terhadap pelayanan kesehatan
1. Program Upaya
Kesehatan Masyarakat 80.311.282.000,- 2. Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk Miskin
250.000.000,-
Terwujudnya Peningkatan sarana dan Prasarana Penunjang
Meningkatnya sarana, prasarana dan peralatan
1. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
10.800.140.000,-
sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit
Jiwa/Rumah sakit Paru-Paru
2. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah sakit Paru-Paru
50.000.000,-
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
832.100.000,-
4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
570.740.000,-
Terciptanya Prosedur Tetap Pelayanan Rumah Sakit
Meningkatnya Presentase prosedur tetap pelayanan
1. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber daya Aparatur
186.000.000
2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
34.000.000,-
TOTAL
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Secara umum RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai sasaran dan indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Tahun 2017–2022. Dalam Renstra terdapat 3 sasaran dengan 9 indikator sasaran.
3.1.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2020 Tabel 3.1
Capaian Perjanjian Kinerja
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Tahun 2020
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 1. Terwujudnya
Peningkatan SDM baik kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun
Kepuasan Masyarakat (pasien) terhadap pelayanan
kesehatan 85 78,75
Jumlah angka kematian umum setiap 1000 penderitan keluar (GDR)
45 0/00 19 0/00
Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap- tiap 1000 penderita keluar (NDR)
25 0/00 9,2 0/00
2. Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana penunjang
Pendapatan asli daerah
(PAD) pelayanan kesehatan 65.000.000.000 57.564.201.590
Presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu (BOR)
75 % 29 %
Frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode (BTO)
45 kali 9 kali
Rata-rata hari dimana
tempat tidur ditempati (TOI) 3 hari 27 hari 3 Terciptanya prosedur
tetap pelayanan rumah Nilai bobot kinerja indikator
pelayanan kesehatan 85 % 84 %
sakit
Pemenuhan penyelenggara standar quick respon time terhadap laporan
masyarakat dalam
menangani penanggulangan penyakit
85 % 85 %
Dari 3 sasaran dengan 9 indikator kinerja sasaran dapat dijelaskan pencapaian indikator sasaran kinerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut:
Tabel 3.2
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
No. Kategori Jumlah Indikator
Sasaran Persentase (%) Sasaran 1 : Terwujudnya Peningkatan SDM baik kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun
1. Baik Sekali 2 100
2. Baik 1 78,75
3. Cukup 4. Kurang 5. Sangat Kurang
Sasaran 2 : Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana penunjang 1. Baik Sekali
2. Baik 1 89
3. Cukup 4. Kurang
5. Sangat Kurang 3 26,2
Sasaran 3 : Terciptanya prosedur tetap pelayanan rumah sakit 1. Baik Sekali
2. Baik 2 84,5
3. Cukup 4. Kurang 5. Sangat Kurang
Jumlah 9 75,69
Berdasarkan persentase kategori pencapaian indikator sasaran tersebut di atas, secara umum realisasi capaian kinerja RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle, telah memenuhi target kinerja dengan kategori Baik dimana persentase rata-rata capaian kinerjanya sebesar 75,69 %.
3.1.2 CAPAIAN IKU
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Pemilihan dan Penetapan Indikator Kinerja Utama harus memenuhi karakteristik yaitu spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur dan dapat dikuantifikasi dan diukur. Rincian tingkat capaian sasaran yang telah ditetapkan dengan melihat tingkat capaian kinerja masing-masing IKU diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Capaian IKU
RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Tahun 2020
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian 1. Terwujudnya
Peningkatan SDM baik kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun
Kepuasan Masyarakat (pasien) terhadap
pelayanan kesehatan 78,75 %
Jumlah angka kematian umum setiap 1000 penderitan keluar (GDR)
100 %
Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR)
100 %
2.
Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana penunjang
Pendapatan asli daerah (PAD)
pelayanan kesehatan
89 %
Presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu (BOR)
38,6 %
Frekuensi pemakaian 20 %
tempat tidur pada satu periode (BTO) Rata-rata hari dimana tempat tidur
ditempati (TOI)
20 %
3.
Terciptanya prosedur tetap pelayanan rumah sakit
Nilai bobot kinerja indikator pelayanan kesehatan
100 %
Pemenuhan
penyelenggara standar quick respon time terhadap laporan masyarakat dalam menangani penanggulangan penyakit
100 %
3.1.3 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA
Pelaksanaan program/kegiatan RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Tahun 2020 sesuai dengan penetapan kinerja yang telah dilakukan, maka untuk mengevaluasi sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dapat diketahui dengan melihat indikator-indikator yang terkait dengan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Berdasarkan format Pengukuran Kinerja yang telah dibuat dengan merujuk pada Indikator Kinerja Utama dan RPJMD instansi maka capaian Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2020 dari RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Tahun dapat dijelaskan melalui uraian tiap sasaran berikut di bawah ini:
Sasaran 1 : Terwujudnya peningkatan SDM baik kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Tabel 3.5
Capaian Indikator Kinerja
No. Indikator Kinerja Target 2019 Realisasi 2020 Capaian Kinerja 1. Kepuasan Masyarakat
(pasien) terhadap pelayanan kesehatan
85 78,75 92,64 %
2. Jumlah angka kematian umum setiap 1000 penderitan keluar (GDR)
45 0/00 19 0/00 100 %
3. Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR)
25 0/00 9,2 0/00 100 %
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa realisasi target pada indikator 1 yaitu 78,75 %, dengan capaian 92,64 % , indikator 2 yaitu 19 0/00
dengan capaian 100 %, indikator 3 yaitu 9,2 0/00 dengan capaian 100 %.
b. Perbandingan Antara Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun Sebelumnya
Tabel 3.7
Perkembangan Capaian Indikator Kinerja .
No Indikator Kinerja Capaian
2019 2020
1 Kepuasan Masyarakat (pasien)
terhadap pelayanan kesehatan 95,8 % 92,64 % 2 Jumlah angka kematian umum setiap
1000 penderitan keluar (GDR) 100 % 100 % 3 Tingkat kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR)
100 % 100 %
Berdasarkan tabel di atas yang menjelaskan tentang Perbandingan Realisasi Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun Sebelumnya yang dapat dilihat dari indikator kepuasan masyarakat (pasien) terhadap pelayanan kesehatan menunjukkan kategori baik.
c. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan / Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
Realisasi indikator kinerja dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan Realisasi ini disebabkan adanya kesadaran dari masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan dan kinerja sumber daya manusia di rumah sakit juga semakin meningkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Angka Kepuasan Masyarakat (pasien) terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat ini di karenakan meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
2. Jumlah angka kematian umum setiap 1000 penderitan keluar (GDR) rendah dikarenakan semakin meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
3. Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR) dikarenakan semakin meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja indikator yaitu :
- adanya evaluasi rutin mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien
- adanya sms center tentang keluhan pengunjung yang memudahkan pengunjung dalam memberi masukan kepada pihak RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
- adanya penambahan tenaga medis serta tenaga non medis
- adanya penambahan fasilitas kesehatan berupa sarana prasara peralatan kesehatan maupun infrastruktur lainnya demi menunjang aktifitas pelayanan kesehatan kepada pasien RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
d. Analisis Atas Efesiensi Penggunanaan Sumber Daya Tabel 3.9
Efesiensi Penggunanaan Sumber Daya
No. Indikator Kinerja Capaian
Kinerja Realisasi Anggaran
Efisiensi (3-4)
1 2 3 4 5
1 Kepuasan Masyarakat (pasien)
terhadap pelayanan kesehatan 95,8 % 87,37 % 8,43 % 2 Jumlah angka kematian umum
setiap 1000 penderitan keluar (GDR)
100 % 87,37 % 12,63 %
3 Tingkat kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR)
100 % 87,37 % 12,63 %
Capaian kinerja sasaran ini adalah 98,6 % yang jika disandingkan dengan persentase realisasi keuangan yaitu 87,3 %, maka efisiensi penggunaan sumber daya untuk pencapaian target kinerja sasaran ini adalah 11,3 %
e. Analisis Program dan Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Kinerja
Pelaksanaan program dan kegiatan yang menunjang Pencapaian Kinerja pada indikator terwujudnya peningkatan SDM baik kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun terdiri dari 2 (dua) Program dan 5 (Lima) kegiatan pokok. Adapun alokasi anggaran untuk mendukung program dan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
80.561.282.000,- realisasi sebesar Rp. 70.485.157.302,- atau 87,48 %. Penjelasan analisis capaian kinerja untuk sasaran strategis sebagai berikut :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
80.311.282.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 70.263.995.406,- atau 87,49 % dan realisasi fisik sebesar 100 %, program ini didukung dengan kegiatan : 1. Pelayanan Kesehatan Rujukan , dengan perbandingan sebagai berikut : Anggaran sebesar Rp. 201.900.000 ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
201.600.000,- atau 99,85 % dengan realisasi fisik sebesar 100 %.