65 BAB III METODOLOGI
3.1. Metodologi Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2015) dalam melakukan sebuah perancangan dapat dilakukan dengan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. Dalam melakukan sebuah perancang promosi roti Maison Weiner penulis melakukan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yaitu dengan wawancara, observasi, dan kuisioner untuk mendapatkan sebuah data yang kemudian akan dikumpulkan dan diolah untuk dijadikan sebuah acuan pada perancangan ini.
3.1.1. Wawancara
Menurut Sugiyono (2017), pengumpulan data juga dapat dilakukan dengan melalui wawancara, kuesioner, dan observasi baik secara lapangan, maupun studi eksisting, pada tahapan berikutnya data-data tersebut dapat dicek kebenaran dan kredibilitasnya, dikarenakan telah dilakukan penelitian dengan tiga teknik yang berbeda, sehingga penulis dapat kembali mendiskusikan mana data yang benar dan dapat dipakai dan juga mana data yang tidak benar, atau mungkin sebenarnya hanya dengan berbeda cara pandang. (hlm. 477).
Penulis melakukan wawancara kepada narasumber, yaitu kepada pemilik
roti Maison Weiner, 30 orang masyarakat didaerah Kwitang, Jakarta Pusat, 10
orang untuk mencicipi roti Maison Weiner dan Tan Ek Tjoan.
66 3.1.2. Wawancara dengan pemilik roti Maison Weiner
Penulis melakukan wawancara dengan Ibu Siane selaku penerus generasi ke tiga Maison Weiner. Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2020 ditoko roti Maison Weiner, Jl. Keramat II No. 2, Kwitang, Jakarta Pusat. Penulis menanyakan mengeneai awal mula berdirinya roti Maison Weiner, Ibu Siane mengatakan bahwa roti Maison Weiner terbentuk karena untuk menyajikan roti ke orang-orang Belanda pada tahun 1936, lalu orang Belanda tersebut mengatakan bahwa pemilik awal roti Maison Weiner disarankan untuk membuka bisnis roti sehingga terbentuk toko roti Maison Weiner yang dikenal sekarang. Beliiau juga mengatakan bahwa resep yang sejak awal mula roti Maison Weiner berdiri masih dijaga hingga saat ini lokasi tokonya masih sama dan bentuk bangunannya hanya sedikit mengalami perebuahan. Beliau juga mengatakan pemasaran yang dilakukan hanya melalui dengan datang langsung ketoko roti Maison Weiner tersebut dan pemasaran melalui mulut ke mulut.
Target konsumen roti Maison Weiner ini dikhususkan kepada masyarakat
yang gemar menyantap roti baik diwaktu pagi, siang, maupun sore hari. Penulis
juga bertanya mengenai unique selling point dari roti Maison Weiner, Ibu Siane
mengatakan bahwa keunikan dari roti Maison Weiner yaitu mempunyai citra rasa
atau resep yang dijaga sejak 1936 yang masih dinikmati hingga sekarang.
67
Gambar 3. 1. Penulis bersama pemilik roti Maison Weiner.Gambar 3. 2. Tampak roti Maison Weiner
Roti Maison Weiner tidak memiliki sebuah label untuk setiap masing- masing pilihan rasa rotinya. Ketika pengunjung baru pertama kali membeli, para pengunjung selalu menanyakan rasa rotinya kepada kasir.
Gambar 3.3. Tampak Alat pembuat roti
68
Gambar 3. 3. Tampak dalam Maison WeinerGambar 3.5. Tampak Depan Toko Roti Maison Weiner
Gambar 3.6. Tampak Roti Unggulan Maison Weiner
69 Gambar 3.7. Roti Maison Weiner
Gambar 3.8. Media Promosi Masion Weiner
Maison Weiner memiliki nuansa zaman dahulu yang sanggat kuat dikarenakan pemilik masih mempertahankan kesan zaman dahulu tersebut. Di sudut ruang dinding terdapat foto yang sanggat bersejarah Maison Weiner, mulai dari pemilik awal, dan tampak depan toko roti Maison weiner ditahun 1936.
3.1.3. Wawancara dengan masyarakat didaerah Kwitang, Jakarta Pusat
Wawancara dilakukan pada tanggal 3 september 2020 di kawasan Kwitang,
Jakarta Pusat. Penulis menanyakan kepada 30 masyarakat sekitar dan orang-orang
70 kantor dengan menanyakan keberadaan roti Maison Weiner. 20 orang masyarakat mengetahui keberadaan roti Maison Weiner namun dari 20 orang tersebut hanya 12 orang yang pernah membeli roti Maison Weiner tersebut, dari 12 orang tersebut ada yang mengetahui sejarah roti Maison Weiner namun ada yang hanya membeli roti tanpa mengetahui sejarah roti Maison Weiner tersebut. Penulis juga menanyakan tentang kebutuhan roti dikehidupan sehari-hari, mereka mengatakan bahwa roti sebagai menu sarapan. Mereka juga mengatakan dengan memakan satu atau dua roti dipagi hari itu lebih praktis dan membuat kenyang.
3.1.4. Kesimpulan Wawancara
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap owner yaitu Ibu Siane dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan yang ingin dilakukan terhadap Maison Weiner. Maison Weiner ingin dilihat sebagai produk yang memiliki keunikan dengan mempertahankan resep zaman dahulu dan memiliki nuansa zaman dahulu yang tidak dimiliki oleh para kompetitornya. Maison Weiner juga memiliki nilai sejarah yang mampu menarik perhatian audiens.
Dalam hal promosi, Maison Weiner ingin dikenal sebagai toko roti yang
memiliki sejarah dan dapat menjadi kuliner yang legendaris. Diharapkan oleh para
pelanggan Maison Weiner dapat berkembang dengan memudah dijangkau oleh
para pelanggan untuk melakukan kegiatan pembelian seperti melalui sosial media
dan aplikasi e-commerce. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan wawancara dengan
pelanggan yang menginginkan Maison Weiner dapat dikenal lagi diera modern
yang tidak mengurangi nilai-nilai tradisional sertau authentic dari segi resep dan
nuansa zaman dahulu.
71 3.1.5. Observasi
Menurut Sugiyono (2013) mengatakan bahwa observasi merupakan sebuah metode pengumpulan data dengan cara mendatangkan suatu tempat secara langsung. Penulis melakukan sebuah observasi yang bersifat non partisipatoris terhadap target audiens untuk mengetahui media yang dekat dengan audiens dan juga untuk mengetahui media apa yang sering mereka gunakan untuk mendapatkan sebuah informasi.
3.1.6. Kuesioner
Kuesioner merupakan sebuah teknik dengan memberikan sebuah pertanyaan yang
terstruktur kepada beberapa orang. (Sugiyono, 2017) (hlm. 225). Kuesioner
dilakukan dengan menggunakan metode random sampling dengan menentukan
jumlah sample yang menggunakan rumus Slovin, metode yang menggunakan
populasi dari jumlah penduduk DKI Jakarta yang ditemukan oleh Badan Pusat
Statistik dan dilansir oleh website data statistic Katadata.co.id pada tahun 2019
adalah 1.685.400 Jiwa. Umur ini diambil karena menurut pandangan Psikolog
Tara De Thouars dalam artikel Kompas tahun 2018 bahwa umur 20-29 adalah
umur dimana dewasa muda memasuki kategori rawan stres. Pada dasarnya roti
Maison Weiner ingin menjadi sebuah bakery layaknya café yang dapat menjadi
tempat untuk nongkrong dan dapat membuat mereka nyaman.
72
Gambar 3. 4. Jumlah Penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di provinsiDKI Jakarta 2019
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/10/jumlah-penduduk-dki- jakarta-2019)
Dengan kemudian melakukan pencarian jumlah sample dari populasi tersebut, yaitu dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
Gambar 3. 5. Rumus Slovin untuk mencari jumlah Sample populasi.
Menurut rumus Slovin dengan derajat ketelitian sebesar 10%, jumlah
sample yang dapat dipakai sebagai responden adalah 100 orang. Kuesioner dibagi
menjadi empat bagian yaitu biodata, identitas, kompetitor, dan tentang roti
Maison Weiner, Atasn pembagian kuesioner secara daring yang dibuka pada 24
73 Agustus 2020 kemudian telah ditutup pada tanggal 12 September 2020 mendapatkan 100 responden yang menjawab pertanyaan dari kuesioner tersebut.
Dari kuesioner yang diambil dapat disimpulkan beberapa jawaban atas keseluruhan pandangan masing-masing responden.
Gambar 3. 6. Jenis Kelamin Responden
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan dari kuesioner online yang diisi responden bahwa presentase
terbesar lebih kepada jenis kelamin perempuan (64,4%) sedangkan sisanya adalah
jenis kelamin laki-laki (35,6%).
74
Gambar 3. 7. Usia Responden(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online, presentase terbesar yang mengisi diantara 18-22 tahun (38.5%) sedangkan di urutan kedua diantara usia 23- 28 tahun (28.8%).
Gambar 3. 8. Pekerjaan Responden
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan presentase terbesar yang mengisi kuesioner online yang telah
disebar adalah karyawan (42.3%) dan terbesar kedua yaitu sebagai mahasiswa
(35.6%).
75
Gambar 3. 9. Domisili Responden(https://docs.google.com)
Dapat disumpulkan presentase terbesar yang mengisi kuesioner online yang telah disebar adalah wilayah DKI Jakarta sebanyak (97%) dan terbesar kedua yaitu wilayah Tangerang dan Bekasi sebanyak (9,1%).
Gambar 3. 10. Responden mengetahui Maison Weiner atau tidak
((https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online yang telah disebar
membutktikan bahwa presentase terbesar adalah responden yang tidak mengetahui
Maison Weiner (67.3%) dan yang mengetahui Maison Weiner (32.7%).
76
Gambar 3. 11. Mempertanyakan brand Maison Weiner.(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online yang telah disebar oleh penulis membuktikan bahwa presentase terbesar adalah responden yang menjawab brand clothing (40%).
Gambar 3. 12. Responden yang pernah mendatangi toko roti Maison Weiner
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online yang telah disebar oleh penulis
membuktikan bahwa presentase terbesar adalah responden yang tidak pernah
mendatangi Maison Weiner (74.1%) dan sisanya responden yang pernah
mendatangi roti Maison Weiner.
77
Gambar 3. 13. Responden mengetahui mengenai Maison Weiner(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online yang telah disebar oleh penulis membuktikan bahwa presentase terbesar adalah responden yang mengetahui roti Maison Weiner melalui kerabat/teman sebanyak (35.2%)
Gambar 3. 14. Responden seberapa sering mereka mendatangi Maison Weiner
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online yang telah penulis lakukan dapat
diketahui bahwa kebanyakan responden baru sekali mendatangi Maison Weiner
(49.9%) dan presentase terbesar kedua dengan responden yang datang 1-2 kali
dalam satu bulan sebanyak (35.7%).
78
Gambar 3. 15. Responden yang mengetahui sejarah Maison Weiner(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online yang telah penulis lakukan bahwa banyaknya responden yang tidak mengetahui sejarah roti Maison Weiner sebanyak (64.3%).
Gambar 3. 16. Responden yang pernah membeli roti Maison Weiner
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online yang telah penulis lakukan
kebanyakan responden pernah membeli roti langsung di toko roti Maison Weiner
sebanyak (92.9%).
79
Gambar 3. 17. Responden yang sering membeli roti Maison Weiner(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdsarkan kuesioner online yang telah penulis lakukan kebanyakan responden membeli roti sebanyak 1-5 kali dalam satu bulan (92.9).
Gambar 3. 18. Penilaian terhadap Responden merasakan citra rasa yang dimiliki Maison Weiner
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online, dengan menyediakan penilaian
rasa roti Maison Weiner kepada responden dengan rata-rata menilai 4-5. Dapat
disimpulkan bahwa citra rasa yang dimiliki Maison Weiner mempunyai rasa yang
80 enak dan unik, pada angka 5 sebanyak (57.1%) dan pada angka 4 sebanyak (42.9%).
Gambar 3. 19. Penilaian responden terhadap lokasi toko roti Maison Weiner
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner online, presentase terbesar adalah responden yang menilai bahwa lokasi atau tempat toko roti Maison Weiner kurang terjangkau dan tidak strategis (36.7%).
Gambar 3. 20. Kenyamanan Responden terhadap tempat Maison Weiner
(https://docs.google.com)
81 Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kuesioner online yang telah lakukan membuktikan penilaian responden terhadap kenyamanan toko Maison weiner untuk dijadikan tempat nongkrong bahwa presentase terbesar yang mengatakan netral (57.1.%).
Gambar 3. 21. Pernahkah Responden melihat promosi yang dilakukan Maison Weiner
(https://docs.google.com)
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kuesioner online yang telah penulis
lakukan bahwa presentase terbesar mengatakan responden tidak pernah melihat
upaya promosi yang dilakukan roti Maison Weiner sebanyak (92.9%).
82
Gambar 3. 22. Responden merekomendasikan roti Maison Weiner(https://docs.google.com)
Berdasarkan kuesioner online yang telah penulis lakukan membuktikan bahwa sebenarnya masyarakat tertarik dengan roti Maison Weiner dan merekomendasikan kepada orang-orang dengan presentase terbesar (92.3%).
Penulis juga menyimpulkan bahwa masih banyak responden yang tidak mengetahui keberadaan roti Maison Weiner tersebut.
3.1.7. Studi Refrensi
Penulis melakukan studi refrensi terhadap brand Apple, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sebuah strategi promosi yang sudah dilakukan terhadap masyarakat dan juga sebagai tujuam untuk mengetahui untuk mempromosikan sebuah produk. Hasil yang didapat dari studi refrensi yang dilakukan yaitu :
• Media Promosi:
• Website
• Youtube Ads
83
• Flyer
• Brosur
• Jangkauan Pasar:
1. Seluruh Indonesia
• Upaya Pemasaran:
2. Menggunakan influencer yang berperan untuk memberikan testimonial terhadap masyarakat
3. Melakukan pengujian produk secara langsung didalam sebuah event
4. Menggunakan istilah yang lebih mudah dimengerti oleh masyarakat.
3.1.8. Studi Existing
Penulis melakukan studi existing terhadap kompetitor roti Maison Weiner yaitu Tan Ek Tjoan melalui observasi lewat internet dan sosial media yang membahas seputar Tan Ek Tjoan untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan dari produk tersebut, cara penyampaian sebuah promosi yang dilakukan ke target pasar, mengetahui target pasar yang dituju. Hasil yang didapatkan berdasarkan observasi sebagai berikut:
Tabel 3. 1. Analisis Kompetitor