• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YA G MEMPE GARUHI PROSES PROLIFERASI UKLIR I DIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YA G MEMPE GARUHI PROSES PROLIFERASI UKLIR I DIA."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR

-

FAKTOR YA G MEMPE GARUHI PROSES

PROLIFERASI

UKLIR I DIA

SKRIPSI

Diajukangunamemenuhisalahsatusyarat

UntukmemperolehGelarSarjanaIlmuPolitikpada

FakultasIlmuSosialIlmuPolitik

UniversitasAndalas

Oleh

MO ALISA WIRTA FELLA o.BP:0810851004

PROGRAMSTUDIILMUHUBU GA I TER ASIO AL

FAKULTASILMUSOSIALDA ILMUPOLITIK U IVERSITASA DALAS

PADA G

(2)

PROGRAMSTUDIILMUHUBU GA I TER ASIO AL

FAKULTASILMUSOSIALDA ILMUPOLITIK U IVERSITASA DALASPADA G

LEMBAR PERSETUJUA SKRIPSI

Skripsiinitelahdiperiksadandisetujuiolehdosenpembimbing

Nama :MonalisaWirtaFella

BP :0810851004

ProgramStudi :IlmuHubunganInternasional(S1)

JudulSkripsi :Faktor-FaktorYangMempengaruhiProsesProliferasiNuklir

India

PembimbingI PembimbingII

Dra.RannyEmilia,M.Phil ZulkifliHarza,S.IP,M.Soc,sc

NIP. NIP.

Mengetahui:

KetuaProgramStudiIlmuHubunganInternasional

FISIP-UniversitasAndalas

YopiFetrian,S.IP,M.Si,M.PP

NIP.197302192000031001

(3)

PROGRAMSTUDIILMUHUBU GA I TER ASIO AL

FAKULTASILMUSOSIALDA ILMUPOLITIK U IVERSITASA DALASPADA G

LEMBAR PE GESAHA SKRIPSI

Skripsiinitelahdiujidandipertahankandidepantimpengujisertaditerimauntuk

memenuhisebagianpersyaratangunamemperolehgelarsarjanaIlmuPolitikpada:

Hari/Tanggal :Kamis/18Oktober2012

Jam :10.00-selesai

Tempat :RuangSidangJurusan,GedungJurusanLantai2

FakultasIlmuSosialIlmuPolitik

UniversitasAndalas

TimPenguji:

Mengetahui:

DekanFakultasIlmuSosialIlmuPolitik

UniversitasAndalas

YopiFetrian,S.IP,M.Si,M.PP

NIP.197302192000031001

ii

No Nama Jabatan TandaTangan

1 YopiFetrian,S.IP,M.Si,M.PP

NIP.197302192000031001

Ketua

2 Apriwan,S.Sos,M.A

NIP.198104202005012002

Sekretaris

3 PoppyIrawan,S.IP,MA.IR

NIP.198404202008121004

Anggota

4 Dra.RannyEmilia,M.Phil

NIP.

Anggota

5 ZulkifliHarza,S.IP,M.Soc,sc

NIP.

(4)

KataPengantar

Perkembangankemajuansenjatanuklirdanteknologipertahanannuklirsejak

era perang dingin telah memberikan dampak yang besar bagi negara-negara

berkembang,tidakhanyabaginegarayangdidukungolehkemajuanekonomiyang

baik,tetapijugabaginegarayangmengalamimasalahdomestikdandiwarnaikonflik.

IndiamerupakannegaraekonomibaruyangmengalamipertumbuhantingkatGDP

yangterusmaju.Namunpertumbuhanekonomitersebutnyatanyamendorongupaya

proliferasinuklirtanpamemperhatikankemakmuranekonomimasyarakatnya.

ProliferasinuklirIndiayangmulanyadiprediksisebagaibentukancamandari

kekuatan Cina dan Pakistan ternyata tidak cukup menjelaskan mengapa upaya

tersebutmasihberlanjutmeskipunancamankeduanegaratelahmenurun.Melalui

kerjasama dan aliansi yang dibangun bersama Amerika Serikat pun India telah

membuktikanmampumenyamakankedudukandenganCina.Perkembanganterakhir

menjelaskan Indiamenjadinegarakeenam yangmemilikikapal selam nuklirdan

ballisticmissileantarbenua.Halinimembuktikanbahwaancamandanpeningkatan

powertidaksemata-matafaktoryangmempengaruhiproliferasitersebut.

Tulisan ini menjelaskan bagaimana dimensi keamanan yang dilihat dari

pendekatan politik internasional tidak cukup dalam menggambarkan penyebab

proliferasi nuklir India. Maka dengan menggunakan pendekatan politik domestik

akandijelaskanperanaktordomestikyangutamamendorongproliferasinuklirIndia.

Peran aktor domestik dijalankan melalui pemikiran dan ide-ide politik mengenai

hegemonitasIndiayangdigerakkanolehrasasuperioritasHindudankejayaanbangsa

Hindu.Faktorsejarahmenggambarkanbahwaidemengenaihegemonitasmunculdan

diaplikasikandalamkebijakannuklirIndiamelaluipemimpinnegara.

(5)

Tulisaniniterdiridarilimabagian,padabagianpertamaakandipaparkanlatar

belakang,serangkaiankonsep,pertanyaanpenelitian,tujuandanmanfaatpenelitian

sertametode yangdilakukan dalam melakukan penelitian ini. Bagian keduaakan

memaparkan mengenai tingkah laku negara secara umum dalam melakukan

proliferasinuklir,denganmenekankanpadaaspekkeamanandanpolitikdomestik.

Dalam hal ini faktor ancaman dan peningkatan power melalui aliansi menjadi

penjelasanmulanya. Beberapasumberancaman yangadamenjelaskan bagaimana

proliferasi nuklir India merupakan bentuk tanggapan terhadap kekuatan Cina dan

Pakistan.Datamengenaiperbandingankekuatanrelatifkeduanegarajugamenjadi

pendukungdalampenjelasanini.Kemudiandilanjutkandenganpenjelasanmengenai

proliferasinuklirIndiasebagaibentukupayaaktordomestikmenujustatushegemon.

Padabagian ketigadan keempat menjelaskan salah satu sumberancaman,

kekuatan offensiveCinamelaluikerjasamanuklirdanpertahanandenganPakistan.

KerjasamakeduanegaramerupakansumberancamanterbesarbagiIndia,didorong

juga oleh kondisi konfliktual ketiga negara. Dalam rangka menanggapi ancaman

tersebut, India berupaya meningkatkan kerjasama nuklir bersama AS. Namun,

melaluidatadaninterpretasipenulis,ditemukanbahwabaikaspekancamanmaupun

peningkatan powerberujungpadaaspirasiIndiauntukmemperolehstatushegemoni

dikawasan.HalinidijalankanmelaluipemikiranpolitikpemimpinIndia,dansejarah

perjuangankemerdekaandanpembangunan powersetelahkemerdekaan.

Penelitian ini berakhir pada kesimpulan bahwa proliferasi nuklir India

khususnya,tidakcukuphanyadijelaskanmelaluiaspekancamandanpeningkatan

power, tetapi terdapat faktor yang lebih penting terkait aspirasi hegemoni yang

dijalankanolehpemimpinIndia.Ketigafaktortersebutpuntidakterjadibegitusaja,

melainkandibentukdarisejarahkolonialismedanperjuangankemerdekaanIndia.

(6)

Penulismengucapkanterimakasihatasbantuan,dukungan,danbimbingan

dariberbagaipihak.Untukitupenulismengucapkanterimakasihkepadakeduaorang

tua,saudaradankeluargayangselalumemberikansemangatdandukungan.Kepada

IbuDra.RannyEmilia,M.PhilselakupembimbingIdanBapakZulkifliHarza,S.IP,

M.Soc,sc selaku pembimbing II, para dosen di Program Studi Ilmu Hubungan

Internasional Universitas Andalas, serta semua pihak yang telah ikut membantu

dalampenyelesaiantugasakhirini.

Tulisaninimasihjauhdarisempurna,untukitupenulisterbukaterhadapsaran

dankritikanyangmembangunpadapenelitianyanglebihdalamterhadaptulisanini

(7)

Abstrak

Perkembangankemajuansenjatanuklirdanteknologipertahanannuklirsejak

era perang dingin telah memberikan dampak yang besar bagi negara-negara

berkembang,tidakhanyabaginegarayangdidukungolehkemajuanekonomiyang

baik,tetapijugabaginegarayangmengalamimasalahdomestikdandiwarnaikonflik.

Proliferasi nuklir India yang mulanya diprediksi sebagai bentuk ancaman dari

kekuatanCinadanPakistanternyatatidakcukupmenjelaskanmengapaproliferasi

nuklir tersebut masih berlanjut meskipun ancaman kedua negara telah menurun.

MelaluikerjasamadanaliansiyangdibangunbersamaAmerikaSerikatpunIndia

telahmembuktikanmampumenyamakankedudukandenganCina.

Penelitian ini menggunakan pendekatan politik internasional dan politik

domestikdengankonsepancaman,peningkatanpowermelaluialiansidanperanaktor

domestik sebagai aspek utama yang diteliti. Melalui metode kualitatif dengan

pendekatanhistorispenulismenggunakandata-datastuditeknikliteratur.

PenelitianinimenyimpulkanbahwaproliferasinuklirIndiakhususnyatidak

cukup hanya dijelaskan melalui aspek ancaman dan peningkatan power, tetapi

terdapat faktor yanglebihpentingterkaitaspirasihegemoni yangdijalankanoleh

pemimpin India. Ketiga faktor tersebut pun tidak terjadi begitu saja, melainkan

dibentukdarisejarahkolonialismedanperjuangankemerdekaanIndia.

(8)

Abstract

Thedevelopmentofnuclearweaponsanddefensetechnologyrelatednuclear

sincethecoldwarerahasgiventhebigimpacttodevelopingcountries,notonlyfor

thecountrieswithpositiveeconomicgrowth,butalsoforthecountriesthatstruggle

withconflictandinternalinstability.Inthebeginning,India’snuclearproliferation

hasseenasarespontoChina’sandPakistan’spower.Asthetimegoesby,itisnot

sufficienttoelaboratewhytheproliferationstillexistthoughthethreatfromtheboth

ofcountrieshasdeclined.ThroughthecooperationandthealliancewithUSA,India

hasprovedthattheyareabletobeequalwithCina.

Thisresearchisexaminedusinginternationalanddomesticpoliticsapproach.

Theconceptofthreat,increasingpowerthroughalliancesandtheroleofactors

becomethemainobjectthatputunderscrutinize.Thedataacquiredthroughlibrary

researchandhistoricalapproach,underqualitativemethodologytradition.

This research concluded that explaining India’s nuclear proliferation is

insufficientthroughtheconceptofthreatandincreasingpower,butthereismore

importantfactorinthetermofthedesiretobehegemonicpowerthatappliedinthe

formofpoliticalnotionsoftheIndia’sleaders.Thisfactorwasconstructingsincethe

colonialismeratilltoday.

Keyword:India,BalanceofThreat,Alliance,DomesticActor, uclearScientist.

(9)

DaftarIsi

LEMBARPERSETUJUANSKRIPSI... i

LEMBARPENGESAHANSKRIPSI... ii

KataPengantar... iii

Abstrak... vi

Abstract... vii

DaftarIsi... viii

DaftarTabel,GrafikDanBagan... xi

DaftarSingkatan... xii

BABIPENDAHULUAN... 1

1.1 LatarBelakang... 1

1.2 RumusanMasalah... 6

1.3 PertanyaanPenelitian... 7

1.4 TujuanPenelitian... 7

1.5 ManfaatPenelitian... 8

1.6 StudiPustaka... 8

1.7 KerangkaKonseptual... 13

1.7.1 PerspektifKeamanan... 13

1.7.1.1 BalanceofThreat... 13

1.7.1.2 Aliansi... 17

1.7.2 PerspektifAktorDomestik... 19

1.8 MetodologiPenelitian... 24

1.8.1 Langkah-LangkahPenelitian... 25

1.8.2 UnitAnalisa... 27

1.8.3 LevelAnalisis... 28

1.8.4 TeknikPengumpulanData... 29

1.8.5 TeknikPengolahanData... 30

1.8.6 TeknikAnalisisData... 31

(10)

BABIITINGKAHLAKUNEGARADALAMKEBIJAKANPROLIFERASI

NUKLIR:ANCAMAN,POWER&AMBISIHEGEMONI... 32

2.1 TingkahLakuNegaradalamKebijakanProliferasiNuklir... 32

2.2 FaktorKeamananDariProliferasiNuklirIndia... 36

2.2.1 BalanceofThreat... 36

2.2.1.1 AggregatePower... 37

2.2.1.2 GeographicProximate... 48

2.2.1.3 OffensivePower... 50

2.2.1.4 OffensiveIntention... 52

2.3 ProliferasiNuklirMelaluiAliansi:AmbisiHegemoniDanPengaruh Domestik... 54

2.4 Proposisi-Proposisi... 64

BABIII PROLIFERASINUKLIRINDIA;RESPONTERHADAPANCAMAN DANKEKUATANINDIAMENUJUAMBISIHEGEMONI... 66

3.1 ProliferasiNuklirIndia... 66

3.2 ResponTerhadapAncaman:PengaruhHubunganSino-PakistaniTerhadap ProliferasiNuklirIndia... 67

3.2.1 KerjasamaPertahananDanNuklirCina-Pakistan... 67

3.2.1.1 HubunganCina-Pakistan(1950an–1960an)... 67

3.2.1.2 KerjasamaPertahananCina-Pakistan... 69

a. 1960-2000... 69

b. 2000-sekarang... 71

3.2.1.3 KerjasamaNuklirCina-Pakistan... 74

a. 1950-2000... 74

b. 2000-sekarang... 78

3.2.2 HubunganKonfliktualIndia-Cina-Pakistan... 80

3.3 KekuatanIndia:AliansiIndia-ASDanPeningkatanProliferasiNuklir... 85

3.3.1 InisiasiTerciptanyaAliansiAs-India... 85

3.3.1.1 HubunganAS-IndiaEraKemerdekaan(1950an)... 85

(11)

3.3.1.2 ASDanUjiCobaNuklirIndia(1970an)... 91

3.3.2 PeningkatanKapabilitasNuklirIndia... 97

3.3.2.1 AS-IndiaPascaUjiCobaNuklir;KerjasamaNuklirAS-India (1990an)97 3.3.3 DampakKerjasamaNuklirIndia-AsTerhadapPeningkatanProliferasi NuklirIndia... 107

3.4 AmbisiHegemoni:SejarahPembangunanKekuatanIndiaMenujuStatus Hegemon... 110

3.4.1 SejarahMenujuNegaraIndiaMerdeka... 111

3.4.2 Pembangunan PowerSetelahPeriodeKemerdekaan... 116

3.5 ProliferasiNuklirIndiaDanKeterlibatanAktorDomestik... 127

3.5.1 PerdanaMenteri... 127

3.5.2 IlmuwanNuklir... 131

BABIVPROLIFERASINUKLIR;KEAMANANREGIONALDANPOLITIK DOMESTIK... 136

4.2 PengaruhCinaDanPakistanSertaKerjasamaPertahananDanNuklirKedua NegaraTerhadapPerkembanganProliferasiNuklirIndia... 136

4.3 PeningkatanKapabilitasNuklirMelaluiAliansi:PencapaianStatus Hegemony... 146

BABVPENUTUP... 153

5.1 Kesimpulan... 153

5.2 Saran... 158

DAFTARPUSTAKA... 159

(12)

DaftarTabel,GrafikDanBagan

DaftarTabel

Tabel1.PerbandinganJumlahPopulasiCina-India... 38

Tabel2.PerbandinganTingkatGDPCina-India... 39

Tabel3.Kekuatan BallisticMissilePakistan... 42

Tabel4.Kekuatan BallisticMissileIndia... 43

Tabel5.KuatanNuklirCina,IndiadanPakistan... 44

Tabel6.KekuatanMiliterKonvensionalIndia,CinadanPakistan2006... 45

Tabel7.KonflikUtamaIndia-Pakistan1947-1999... 83

Tabel8.PemimpinIlmuwanNuklirIndia... 132

Tabel9.PengeluaranPemerintahIndia1970-2005,(rata-rata%daritotalCGElima tahun)... 144

Grafik Grafik1.PerbandinganTingkatGDPCina,IndiadanPakistan... 40

Grafik2.PerbandinganBelanjaPertahananCina,IndiadanPakistan... 41

Bagan Bagan1KerangkaBerpikir... 23

(13)

DaftarSingkatan

AIFV ArmoredInfantryFightingVehicle

APC ArmoredPersonnelCarrier

ATV AdvanceTechnologyVessel

AWACS AirboneWarningfndControlSystem

BARC BhabhaAtomicReasearchCentre

BIMSTEC BayofBengalInitiativeforMulti-SectoralTechnicalAndEconomic

Cooperation

BJP BharatiyaJanataParty

CENTO CentralTreatyOrganization

CIRUS Canada-IndiaReactorUnitedStates

CMD CredibleMinimumDeterrence

CNNC CinaNationalNuclearCorporation

CTBT ComprehensiveTestBanTreaty

EW ElectronicWarfare

DRDO DefenseResearchandDevelopmentOrganization

FBPR FastBreederPrototypeReactor

FBR FastBreederReactor

FBTR FastBreederTestReactor

FMCT FissileMaterialCut-OffTreaty

GDP GrossDomesticProduct

IAEA InternationalAtomicEnergyAgency

IAEC IndiaAtomicEnergyCommission

ICBM InterContinentalBallisticMissile

IGMP IntegratedGuidedMissileProgram

INC IndianNationalCongress

IOR IndianOceanRegion

IOR-ARC IndianOceanRimAssociationforRegionalCo-operation

(14)

IRBM IntermediateRangeBallisticMissile

KRL KhanResearchLaboratory

MRBM MediumRangeBallisticMissile

MRL MultipleRocketLauncher

NDA NationalDemocraticAlliance

NNWS NonNuclearWeaponState

NPT NonProliferationTreaty

NSG NuclearSuppliersGroup

NSS NextStepStrategic

NSSP NextStepInStrategicPartnership

NWS NuclearWeaponState

NNWS NonNuclearWeaponState

PAC PakistanAeronauticalComplex

PAEC PakistanAtomicEnergyCommission

PNE PeacefulNuclearExplosion

PRC People’sRepublicofCina

SAARC SouthAsiaAssociationforRegionalCooperation

SEATO SoutheastAsiaTreatyOrganization

SLBN SubmarineLaunchedBallisticNuclear

SRBM ShortRangeBallisticMissiles

SSN Submarine(NuclearPowered)

SSM SurfacetoSurfaceMissile

SSBN StrategicSubmarineBasedNuclearsystem

(15)

BABI

PE DAHULUA

1.1 LatarBelakang

IndiaadalahsalahsatunegaradikawasanAsiaSelatanyangberpotensibesar

untukterlibatdalampersoalanperlombaanpersenjataannuklirdanteknologinuklir

atau yang dikenal dengan proliferasi nuklir.1 Sering dikatakan pembangunan

kekuatannuklirIndiaadalahsebagaibentukreaksiterhadapancamanyangdatang

dariadanyakerjasamanuklirantaraPakistandanCina.Kenyataannyafaktorancaman

sajatidakcukupuntukmenjelaskanhalini.Ujicobanuklirpertamadilakukanpada

Mei1974denganmenyebutnyasebagai “peacefulnuclearexplosion”(PNE).2Uji

cobainididukungolehbantuanAS(AmerikaSerikat)danKanadamelaluipemberian

reaktordibawahprogram AtomsforPeace.3

Setelahujicobanuklirpertama,Indiasempatmembatalkanbeberapaujicoba

nuklirlainnyakarenareaksinegatifdarimasyarakatinternasional,namunpada1983,

Indiakembalimengembangkanpersenjataannuklirdibawahprogramyangdisebut

1Proliferasi nuklir merupakan sebuah istilah yang menggambarkan kekuatan nuklir yang

mampu membawa pada resiko keamanan, khususnya kemungkinan penyalahgunaan fasilitas nuklir yang digunakan pemerintah atau komersial dan pengoperasiannya yang bertujuan untuk memperoleh teknologi atau material sebagai langkah awal untuk mendapatkan kemampuan memperoleh senjata nuklir. Siklus bahan bakar ini meliputi proses ulang bahan kimia dari bahan bakar yang telah digunakan dalam reaktor sebelumnya untuk memisahkan plutonium jenis senjata dan teknologi pengayaan uranium. Lihat “The Future Of Nuclear Power —Overview And Conclusions”, (Mit Study On The Future Of Nuclear Power: MIT Press), 2.

2Volha Charnysh,India’s uclearProgram. (New Delhi: Nuclear Age Peace Foundation, 3

September 2009), 2.

3Ibid. 1. ProgramAtomsforPeace bertujuan untuk mendukung penggunaan teknologi nuklir

(16)

dengan Integrated Guided Missile Program (IGMP).4 Pada tahun 1989 India

melakukanujipeluncurannuklirjarakrendahdanmenengah.5Sejakitu,Indialebih

dikenalsebagaisalahsatunegarayangberpotensibesaruntukikutdalamperlombaan

senjatanuklir.Padatahun1994,Indiasudahmemilikikapabilitasuntukmelepaskan

senjatanuklirdenganmenggunakanpesawattempur,selanjutnyapadatahun1996

parailmuwanIndiaberhasilmengembangkanpeledaknukliryangbisamelampaui

kekuatan ballistic missile.6 Perkembangan selanjutnya pada Juli 2009 India

meluncurkankapalselamnuklirpertamanya.7

SementaraPakistanmelakukanujicobanuklirpertamapada1998setelahuji

cobanuklirIndia.8ParapemimpinPakistanmenterjemahkankebijakanitusebagai

upaya untuk menjaga credible minimum deterrence (CMD) melawan ancaman

keamanandariIndia.9Halinisekaligusuntukmenegaskankembalipandanganrealis

bahwatindakankeamananpadasuatunegaraakanmemicutindakankeamananpihak

lain,yangmelahirkanmasalah securitydilemma.KenyataannyaPakistanjugaterus

meningkatkanusahanyauntukmenjadinegarayangmemilikikapabilitasnukliryang

besar. Pada Februari 2004, sebuah siaran televisi memuat pernyataan resmi dari

4Ibid. 2. 5Ibid. 6Ibid. 7Ibid. 5.

8Volha Charnysh,Pakistan’s uclearProgram. (New Delhi: Nuclear Age Peace Foundation,

3 September 2009), 2.

9Nasrullah Mirza and M.Sadiq,Indo-US123Agreement:ImpactsonDeterrenceStabilityin South Asia. (London: South Asian Strategic Stability Institute, January 2008), 6. Dijelaskan bahwa

Minimum Credible Deterrence adalah kebijakan India yang didefenisikan sebagai usaha untuk

(17)

AbdulQadirKhantentangjaringanproliferasinukliryangmensuplaimaterialnuklir,

pengetahuandanteknologimenujuLibya,IrandanKoreaUtara.10

Pakistanmemperolehteknologiterkaitnuklirdaribeberapasumber,dimana

bantuan secara luas diperoleh dari Eropa atas teknologi pengayaan uranium,

sementara Pakistan juga masuk kedalam cetak biru pemberian senjata nuklir dan

teknologimisildariCina.11 PeningkatankemampuannuklirPakistansemakinmaju

yang ditandai dengan pernyataan Direktur Agen Intelijen Pertahanan Pakistan

Michael Maples pada 10 Maret 2009 yang menegaskan bahwa Pakistan akan

melanjutkanpengembanganinfastrukturnuklir,memperluascadangansenjatanuklir

danmenemukanpeledaknukliryanglebihmajusertamemperkuatsistempemasaran

senjatanuklir.12

Salah satu negara yang menyediakan material nuklir dan teknologi bagi

pengembangan senjata nuklir Pakistan adalah Cina. Negara yang kekuatan

ekonominya diketahui terus meningkat, khususnya setelah perang dingin, dalam

sejarahnya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Pakistan. Pakistan juga

dikenal menjadi negara muslim pertama yang mengakui Cina sebagai negara

komunis.13SalahsatupilarhubungankerjasamaCina-Pakistandalampengembangan

10Charnysh,Pakistan’s uclearProgram. 2.

11Paul K Kerr and Mary Beth Nikitin, Pakistan’s uclear Weapons: Proliferation and SecurityIssue. (Congressional Research Service, 23 February 2010), 3.

12Ibid. 5.

13Siddharth Ramana,Cina-Pakistan uclearAlliance:AnAnalysis. (New Delhi: Institute of

(18)

senjata nuklir dikenal dengan istilah Sino-Pakistan relations.14 Dasar terjalinnya

kerjasamainitidakterlepasdaripersainganCinadanIndiauntukmenjadi TheRising

PowerdiAsia.HubunganCinadanIndiatelahmengalamikemunduransejakperang

India-Cinapada1962.15DilanjutkandenganperangIndia-Pakistanpadatahun1965

dan 1971, dimana Cina mengambil kebijakan untuk membantu Pakistan, melalui

bantuanmiliterdanekonomi.16SelainuntukmenahankekuatanIndia,Pakistanjuga

merupakan pintu masuk yang penting bagi Cina menuju ke dunia muslim.17

SebaliknyabagiPakistan,Cinamerupakansumberpentingyangmenyediakanakses

untukmembangunteknologinuklirkompleks.18

SebagaiupayamengimbangiancamanyangdatangdariCina-Pakistan,India

berusahameningkatkanhubungankerjasamayangsebelumnyatelahadabersamaAS.

Upaya ini selain berorientasi pada mengimbangi kekuatan negara musuh, juga

ditujukan untuk memperkuat kapabilitas nuklir dan teknologi terkait nuklir India.

Keterlibatan AS ini akhirnya membuat proliferasi nuklir India menjadi semakin

berkembang.

Proliferasinuklirmerupakansalahsatubentukperilakunegara-negarayang

bisa mengancam keamanan dunia. India saat ini sudah semakin maju dalam hal

pengembangansenjatanuklir,bahkansudahmemilikijenispersenjataannukliryang

14 Rajshree Jetly, Sino-Pakistan Strategic Entente: Implications for Regional Security.

(Singapore: ISAS Working Paper No.143, Institute of South Asian Studies, 14 February 2012), 1.

15Urvashi Aneja, Pakistan-Cina Relations : Recent Developments(Jan-May 2006). (New

Delhi: Institute of Peace and Conflict Studies, IPCS Special Report 26, Website: www.ipcs.org, June 2006), 1.

(19)

sebelumnya hanya dimiliki oleh AS dan Rusia(Uni Soviet sebelumnya). Hal ini

artinyaIndiabenar-benaringinmajusebagaisalahsatukekuatannukliryangbisa

menekanpemerintahnegara-negaralaindenganancamannuklir.Lingkunganglobal

padadasarnyasudahsangattidakamansejakASdanUSterlibatdalamproliferasi

nuklir.Kinisemakinbanyaknegara-negarayangmemilikikapabilitasnuklir.Agar

bisamengeremperlombaansenjatanuklir,kitamembutuhkanpengetahuantentang

sebab-sebabyangmemicusuatunegarauntukberpartisipasidalamperlombaanyang

jelas-jelassangatberbahayatersebut.Gunamengungkapkansebab-sebabitulahmaka

penulismencobamengangkatkasuspengembangansenjatanuklirolehIndiadilihat

dariduapendekatan,pertamapendekatanpolitikinternasionalyangfokuspadaaspek

keamananregionaldankeduapendekatanpolitikdomestikyangfokuspadaaktor

domestik.

Penulisberasumsirangkaiansebabsebuahnegaraterlibatdalamperlombaan

persenjataan nuklir bukan sekedar karena adanya ancaman dari luar, dan untuk

mengimbangiancamantersebut.Konflikregionaljugabisamenjadisebab.Faktor

-faktor ini penting untuk kasus India, sehubungan dengan adanya konflik dengan

PakistanyangmayoritaspenduduknyaberagamaIslam,sementaraIndiaberagama

Hindu.SejarahmencatatkonflikinisudahberlangsungsejakmasakolonialInggris,

danmenjadisalahsatubatusandunganutamauntukadanyaperdamaianantaraIndia

(20)

Selain konflik regional dan keterlibatan AS, aktor domestik seringkali

berkontribusibesardalammembentukkebijakannuklir.Padakasusproliferasinuklir

India,aktoryangpalingberperanpentingadalahparapemegangkekuasaandalam

partaiIndia,terutama BharatiyaJanataParty(BJP).Partaiinimerupakanpartaiyang

memimpin India pada saat uji coba nuklir keduanya. Nehru merupakan Perdana

MenteripertamaIndiayangdidukungpenuhuntukmengembangkansenjatanuklir

olehpenggagasutamaideproliferasinuklirdiIndiayaituHomiJ.Bhabha.19 Kedua

aktorinijugamerupakankontributorterbesardalampengembangansenjatanuklirdi

India.Perkembanganlebihlanjut,PerdanaMenterisetelahNehrudanilmuwannuklir

lainnyajugamemilikiperanyangpentingdalamproliferasinuklirini.

1.2 RumusanMasalah

Halyangmenjadipoinutamadalampenelitianiniadalahfaktorpendorong

India untuk berpartisipasi dalam perlombaan senjata nuklir. Melalui skripsi ini

penulis mencoba mengungkap faktor-faktor yang mendorong India terlibat dalam

pengembangan senjata nuklir. Indiadan Pakistan memiliki kesamaan kepentingan

dalam hal pengembangan persenjataan nuklir. Selama perang dingin, Cina hadir

sebagai negara penjamin bagi kepentingan strategis Pakistan dalam menghadapi

India. Persaingan kekuasaan dengan Cina diasumsikan menjadi salah satu faktor

penentu proliferasi nuklir India. Salah satu indikasi yang mengarahkan penulis

19Karsten Frey,India’s uclearBomband ationalSecurity. (New York: Routledge, 2006),

(21)

kepadaasumsiiniadalahIndiaterusmengembangkankekuatannuklirnyaagarsejajar

dengan Cina. Faktor keamanan memang penting, namun bukan satu-satunya

penyebab. Ambisi pemimpin politik dan elit pemerintahan juga merupakan sebab

penting untuk kasus India, disamping konflik yang telah lama terjadi dengan

Pakistan.

1.3 PertanyaanPenelitian

Sehubungandenganpermasalahandiatasmakarumusanpertanyaanpenelitian

untukskripsiiniadalah:Peristiwa-peristiwaapasajakahdalamkerangkakeamanan

dan politik domestik yang mendorong India untuk terlibat dalam perlombaan

kekuatannuklir.Siapaaktoryangmemainkanperanananpentingdidalamnya,dan

bagaimanabentukaksidankarakteristikdariide-idenya?

1.4 TujuanPenelitian

TujuandariPenelitianiniadalah:

1. Mengidentifikasirangkaianfaktor-faktoryangmendorongIndiaterlibatdalam

perlombaannuklirdarisudutkeamananregionaldanpolitikdomestik.

2. Mengindentifikasi keterkaitan-keterkaitannya dengan aktor domestik yang

memainkanperandalampembuatankebijakannuklirIndia.

3. Menganalisakondisi-kondisiyangmemunculkandanmemperbesarkeinginan

(22)

1.5 ManfaatPenelitian

Manfaatyangdiharapkandarihasilpenelitianiniadalah:

1. Memperkayainformasitentangdinamikaperlombaanpersenjataannuklirdi

kawasanAsiaSelatan,sertakondisi-kondisiyangmelahirkandoronganpada

Indiauntukterlibatdalamperlombaanpersenjataannuklir.

2. Memperluaspemahamandankesadaranmasyarakatinternasional,terutama

parapejabatpemerintahandanbirokrat,tentangkeuntungandankerugiandari

pengembanganteknologidanpersenjataannuklir.

1.6 StudiPustaka

Tinjauanstudipustakadilakukangunamenghimpuninformasiyangrelevan

dengan permasalahan yang akan diteliti. Beberapa penelitian sebelumnya akan

menjaditolakukurdanpijakanbagipenulisdalammengembangkanruanglingkup

penelitian. Secara umum, penelitian mengenai senjata nuklir India-Pakistan telah

dibahas dan tertuang dalam bentuk karya ilmiah, baik buku, tugas akhir maupun

jurnalilmiah.DiantaranyaadalahtulisanScottSaganyangberjudul“RethinkingThe

Causesof uclearProliferation:ThreeModelsInSearchforaBomb”dalambuku

berjudul “The Coming Crisis: uclear Proliferation, U.S. Interests, and World

Order” menyebutkan bahwa terdapat beberapa model yang digunakan untuk

menjelaskanpenyebabproliferasinuklir.20Senjatanuklirnyatanyalebihdarisekedar

alat guna memelihara keamanan nasional, tetapi juga menyajikan simbol

(23)

internasional, modernitas dan identitas bagi sebuah negara. Tiga model yang

dijelaskanSagandiantaranya;

1. Pertama, model keamanan dimana menurut model ini negara membangun

senjatanukliruntukmeningkatkankeamanannasionalnyamelawanancaman

luar,khususnyaancamannuklir.

2. Kedua,modelpolitikdomestikdimanasenjatanuklirdianggapsebagaialat

politik yang digunakan untuk memajukan kepentingan birokrasi dan elite

politikdomestik.

3. Ketiga adalah model norma yang menjelaskan bahwa pencarian terhadap

senjata nuklir ataupun pengendalian senjata nuklir sangat ditentukan oleh

peransenjatasebagaisimbolmodernitasnegaradanidentitasnya.21

Dalamhalinipenulismenggunakanduamodelpertamadalammenjelaskan

proliferasinuklirIndia.

Tulisanselanjutnyaberjudul IsThereaTheoryof uclearProliferation?An

Analysis of The Contemporary Debate yang ditulis oleh Tanya Ogilvie-White.

Tulisan ini memaparkan beberapa teori yang bisa menjelaskan proliferasi nuklir,

diantaranyarealisklasikdanneorealis.Penjelasanrealismengenaiproliferasinuklir

didominasiolehpemikiransenjatanuklirdaritahun1950an,dimanaduanegara super

powerterlibatperangdinginyangditandaidengantidakadanyainformasimengenai

kebijakan keamanan antara kedua negara, sehingga upaya proliferasi nuklir terus

(24)

dilakukan.22 Sementara penjelasan realis klasik mengenai proliferasi nuklir di

dasarkanpadapandangantentangpolitikinternasional,dimananegaraadalahaktor

kesatuanyangakanselaluberupayauntukmemaksimalkankekuatanmerekauntuk

bertahan dalam persaingan sistem internasional.23 Ketika menjelaskan mengenai

penyebabperluasansenjatanuklir,realisklasikfokuspadatekananeksternal,dimana

perolehansenjatanuklirharusdilihatsebagaiupayauntukmelindungikepentingan

nasionalsebuahnegaradariancamannegaratetangga.24

Terdapatpandanganlainmengenaifaktorpenyebabproliferasinukliryang

menyatakanbahwadalamsisteminternasional,negara-negaramemilikikemampuan

yang berbeda, akibatnya ada negara yang kuat dan lemah secara militer maupun

ekonomi,adajugabeberapanegara,akibatsisteminternasionalyanganarkimenjadi

terisolasiataumenjadi sangatagresif,dengan katalaintingkahlakuaktornegara

ditentukanolehsisteminternasionalyanganarki.25Akibatnya,negarayangterisolasi

cenderung ingin memiliki dan mengembangkan senjata nuklir dengan tujuan

memperoleh penghargaan dan pengakuan internasional.26 Keinginan untuk

memperolehprestiseinijugadidasariolehkepentingansebuahnegaraatasstatusnya

dalam sistem internasional. Ketika negara menginginkan senjata nuklir lebih dari

sekedar alat militer untuk mengamankan wilayahnya, maka senjata nuklir lebih

dilihatsebagaiinstrumenpolitikbagipenciptaanstatussebuahnegara,karenadengan

22Tanya Ogilvie-White, Is There a Theory of uclear Proliferation? An Analysis of The ContemporaryDebate. (The Nonproliferation Review/Fall, 1996), 44.

(25)

memilikisenjatanuklirnegaraakandipandangsebagai greatpowerdanmemiliki

hegemoni.

Faktor keinginan India atas statusnya sebagai hegemoni di kawasan

selanjutnya dibahas dalam tulisan Subrata K. Mitra yang berjudul The Reluctant

Hegemon: India’s Self Perception and The South Asian Strategic Environment.

SubrataK.Mitramenyediakanpenjelasanmengenaiproliferasinukliryangdilihat

dari sudut pandang aktor politik domestik dan karakteristik internal dari negara.

TulisaninisecaradetailmenjelaskantentangpersepsiIndiasebagaikekuatanutama

dikawasan,sertapandangannegara-negaratetanggaterhadapkekuatanIndia.India

memilikiperandalampolitikregionaldaninternasionalyangdidukungolehtigalobi

utamadalamkebijakanstrategisIndia.27Diantaranyapenyokongbagiperusahaan

-perusahaan India, dimana India harus membangun dirinya sendiri sebagai sebuah

perusahaan,negarayang powerfuldanmampumenggunakankekuatansecarabebas,

seperti halnya AS dan Israel, yang kemudian garis pemikiran ini secara tegas

diperkenalkankedalampolitikIndiaolehIndiraGandhiyangselanjutnyasecaraaktif

direpresentasikan dengan pernyataannya mengenai bomb sebagai simbol kekuatan

nasionalIndia.28

Selanjutnya sebuah Tesis berjudul “Uji Coba Nuklir India-Pakistan Tahun

1998: Kaitannya Dengan Faktor Cina dan Kashmir”, ditulis oleh Akio Alfiano

Tamala.TulisaninimenjelaskansecararincifaktorkeberadaanCinadanpeningkatan

27Subrata K. Mitra, The Reluctant Hegemon: India’s Self Perception and The South Asian StrategicEnvironment. (Contemporary South Asia : Carfax Publishing, September 2003), 413-414.

(26)

kekuatan militer Cina hingga Pakistan yang mengancam keamanan India, yang

didukung oleh konflik agama dan perebutan wilayah kedua negara sejak periode

kemerdekaan, sehingga menyebabkan India mengambil keputusan untuk

mengembangkannuklirdanmelakukanujicobanuklirpada1998.29

Melalui karya lainnya The Perils of Proliferation in South Asia, Scott D.

Saganjugamenjelaskandampakyangdihasilkandaripengembangansenjatanuklir

India-Pakistan.DiamenyimpulkanbahwanuklirAsiaSelatanakanmenjaditempat

yangpalingberbahayadiseluruhdunia.Alasannyabukankarenadampakpenderitaan

atauketidakrasionalanparapemimpin,dantidakjugakarenafaktorhambatanbudaya

yangmenghambatparapemikirstrategisdikeduanegara.Alasanutamanyaadalah

karena masa depan nuklir kedua negara sangat kuat, didukung oleh upaya

pemimpinnyadalammenciptakankeamananmelalui nucleardeterrence,tetapidisatu

sisi Asia Selatan masih dihuni oleh manusia-manusia yang tidak sempurna, serta

organisasiyangmengontrolsenjatanuklirmerekayangtidakmenjalankanfungsinya

dengan baik. Hal ini juga terbukti dengan pecahnya perang dengan penggunaan

senjatanuklirantarakeduanegara.30

29Tesis berjudul “Uji Coba Nuklir India-Pakistan Tahun 1998: Kaitannya Dengan Faktor

Cina Dan Kashmir” diakses dari

http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/detail2.jsp?id=72767&lokasi=lokal. Pada 28 Februari 2012.. 48-49.

(27)

1.7 KerangkaKonseptual

1.7.1 PerspektifKeamanan

Beberapahasilpenelitiansebelumnyayangmembahasmengenaiproliferasi

nuklir India menekankan faktor ancaman sebagai faktor utama yang mendorong

proliferasinuklir.Sejakeraperangdingin,proliferasinuklirmemangdigambarkan

sebagaiupayasuatunegarauntukmenanggapiancamannuklirnegaralainnyadalam

rangka mengamankan negaranya. Ancaman yang muncul dari Cina dan Pakistan

merupakansebabyangmendorongkeinginanIndiauntukmengembangkansenjata

nuklir. Disamping itu India juga memperoleh peluang yang besar untuk

meningkatkanproliferasinuklirmelaluialiansi yangdibangundengan AS.Kedua

faktorini,ancamandanaliansimenjadikondisipokokyangbisamenjelaskanalasan

Indiamemulaidanterusmeningkatkanprogramsenjatanuklirnya.

Konseputamayangmembantupenulisuntukmenjelaskanhalinidiperoleh

darikerangkaberpikirrealisyaitu balanceofthreat,dan alliance.

1.7.1.1 Balance of Threat

Konsep balance of threat penulis gunakan untuk menganalisa model

keamananyangmenjadifaktorpendorongbagimunculnyaproliferasinuklirIndia.

Konsep balanceofthreatdikembangkanolehStephenWaltdalamsebuahartikelnya

yangberjudul“AllianceFormationandtheBalanceofWorldPower”.Balanceof

Threatadalahformulasiulangdariteori balanceofpoweruntukmenjelaskanaliansi

(28)

negara-negara dalam menyeimbangkan kekuatan dengan menggunakan kapabilitas

powersepertipolitik,ekonomi,militerdannuklirgunamenghadapiancamanyang

merekaterimaataunegarayanginginmendominasisertakoalisinegara-negarayang

memberikan ancaman.31 Michael Sheehan dalam tulisannya yang berjudul The

Balance of Power: History and Theory menjelaskan bahwa balance of power

merupakan distribusi power diantara negara-negara dalam sistem internasional

dimanatidakadajumlah poweryanglebihbesardiantaranegara.32Teori balanceof

powerjugamenyatakanbahwaduanegaraakanmengkombinasikankapabilitasyang

sama guna mengurangi kemungkinan serangan dari kekuatan negara yang lebih

besar.33Sementara balanceofthreatmenjelaskanbahwadalammenghadapiancaman

yangditerima,negaracenderungmenciptakansebuahaliansidengankekuatannegara

lain,daripadaharusmelawannyadengankekuatansendiri.34

Meskipun doktrin balance of power benar bahwa negara yang memiliki

sumberdayayangbesarbaikdibidangpopulasi,kapabilitasmiliterdanindustriserta

tekonologi memiliki potensi yang besar juga untuk mengancam negara lainnya,

namun tingkat ancaman tidak hanya ditentukan berdasarkan distribusi kekuatan

(melaluipengaruhluarnegeriataupenetrasipolitik),tetapitingkatancamanyangdi

31Stephen M Walt, Alliance Formation and the Balance of World Power. (International

Security, Vol. 9, No. 4: MIT Press, 1985), 5.

32Lcdr Michael P. Watson, Usn.BalanceOfPowerVs.BalanceOfThreat:TheCaseOfCina AndPakistan. (Submitted In Partial Fulfillment Of The Requirements For The Degree Of Master Of Military Studies At United States Marine Corps Command And Staff College: Marine Corps University Virginia, 2000-2001), 8.

33Ibid.

(29)

maksudkanjugaditentukanolehkedekatangeografis,kekuatan offensivedantujuan

agresifnegara.35

Empatsumberancamandiatas,diantaranya;

a. Pertama, aggregatepoweryaitujenisancamanyangdatangdarikekuatan

relatifyangdimilikisuatunegara.Kekuatanrelatifinimeliputipopulasi,

kapabilitasindustridanmiliter,kekuatanteknologidanekonomi.36Negara

yang memiliki kekayaan sumber daya seperti industri, populasi dan

ekonomi secara otomatis memiliki kelebihan dalam mengembangkan

potensi militer. India misalnya, dengan perkembangan Gross Domestic

Product (GDP) yang terus meningkat, juga menyokong usaha dalam

meningkatkankapabilitasmiliternya.Sehinggahaliniakanmenimbulkan

ancamanbaginegaralainyangtidakmemilikisumberdayaataukekuatan

yangbesarsepertiIndia.

b. Kedua, geographicproximityataudikenalkedekatangeografis,dimana

semakindekatjaraksebuahnegara,semakinmembukapotensiancaman

bagi negara lain, atau dengan kata lain jarak menentukan persepsi

ancaman yang diterima negara.37 Negara akan menanggapi ancaman

terdekat yang mungkin tidak lebih besar dibandingkan ancaman dari

negara lainnya, karena pada dasarnya kemampuan negara dalam

membangunkekuatanakanmenuruntergantungseberapajauhjaraknya

35Stephen M Walt,TheOriginsofAlliances (Ithaca: Cornell University Press, 1987), 5. 36Walt,AllianceFormationandtheBalanceofWorldPower. 9.

(30)

darikekuatanagresif.Negarayangsecarageografismemilikijarakyang

jauh, tingkat ancamannya akan semakin berkurang karena kemampuan

negaradalammengembangkan powerakanterhambat.Sebaliknyanegara

yang secara geografis memiliki kedekatan, akan semakin memudahkan

negaranyaterancamkarenapeningkatan powernegaratetangganya.

c. Ketiga,kekuatan offensiveatau offensivepoweryangdiukurdariseberapa

besar kapabilitas militer suatu negara dapat memprovokasi terjadinya

aliansidengannegarayangkapabilitasmiliternyalebihlemah.38Ancaman

inimerupakanlanjutandariduakekuatansebelumnyayangdimilikioleh

negara. Negara dengan kekuatan relatif yang besar serta populasi dan

pertumbuhanekonomi yangmendukungpeningkatankapabilitasmiliter

akan mampu menciptakan persepsi super power bagi negaralain yang

lemah.Sehinggamampumenciptakanprovokasibagiterciptanyaaliansi.

d. Terakhir tujuan yang diterima atau perceives/ offensive intention yaitu

tindakanagresifsebuahnegaramemprovokasinegaralainuntukmelawan

kekuatanmusuh.39

(31)

1.7.1.2Aliansi

Konsep aliansi digunakan untuk menjelaskan bagaimana peningkatan

kapabilitasmiliterdannuklirIndiadibangundandikembangkanmelaluihubungan

kerjasamadanaliansidenganAS.Aliansisecaraumumdipandangsebagaisebuah

tanggapan terhadap ancaman. Menurut Stephen Walt aliansi adalah susunan baik

formalataunon-formaluntukmelakukankerjasamakeamananantaraduaataulebih

negara berdaulat.40 Aliansi menjadi penting untuk mempelajari mengapa negara

memilihuntukbersekutudanbagaimanamerekamemutuskandengansiapasekutu

akandilakukan.Halinipentingkarenaformulasialiansiakanmempengaruhijenis

ancamanyangdihadapinegara,yangseterusnyamampumemperluasharapannegara

terhadap bantuan serta merubah sistem internasional. Selanjutnya persepsi negara

terhadapbagaimanaaliansiakandijalankanmampumempengaruhiupayastrategis

negaradalammengamankannegaranya.

Bagaimana formulasi aliansi secara umum dijelaskan dalam dua bentuk;

balancing dan bandwagoning.41 Ketika melakukan aliansi negara mungkin

melakukan balanceatauberaliansididalamoposisiterhadapsumberancamanutama.

Artinyanegarayangberaliansiakanmerasalebihamankarenamerekamenganggap

negarayangmengancammemilikikekuatanlebihkecildibandingkelompokkesatuan

oposisi. Terdapat dua alasan utamamengapanegaramelakukan balance, pertama

40Emerson M. S. Niou and Peter C. Ordeshook.AlliancesinAnarchicInternationalSystems,

(California, Social Science Working Paper 761: California Institute of Technology, May 1991), 1.

41Walt,AllianceFormationandtheBalanceofWorldPower. 4.Balancing adalah formulasi

(32)

untukmenghentikankekuatanyangdimilikinegarahegemonsebelumnegaratersebut

memperolehlebihbanyaklagi power,kedua,bergabungdengannegarayanglemah

akan memungkinkan negara tersebut memiliki lebih banyak power dalam aliansi

tersebut.42

Formulasi aliansi lainnya dikenal dengan bandwagon yaitu aliansi dengan

negarayangmerupakansumberbahaya.Aliansiinijustrumengurangiataubahkan

tidakmenjaminkeamanannegara,karenakekuatanyangdimilikinegarahegemon

akan secara langsung mengintervensi kebijakan luar negeri negara yang lemah.43

MelaluiformulasialiansidiatasakandipelajaribagaimanatindakanIndiaterhadap

ancaman yangditerima dari hubungan kerjasamaCinadan Pakistan. Berdasarkan

asumsibahwameningkatnyakekuatan offensivePakistandanCina,akanmendorong

India untuk mengambil langkah-langkah konkrit guna meningkatkan kapabilitas

nuklirnya,melaluikerjasamadengannegara-negarapesaingCina,khususnyaAS.

Konsep balanceofthreatdanaliansipenuliskembangkandalampenelitian

khususnyauntuk membimbingpenelitian kepadadimensi-dimensi keamanan yang

memiliki hubungan dengan tindakan perlombaan persenjataan nuklir. Amerika

SerikatdanCinasertaPakistansekaligusberfungsisebagaikekuatan global yang

mendorongproliferasinuklirdikawasanAsiaSelatan.Intervensipihakketigaini

membentukide-ideyangsejalandanmutualuntukpengembanganpersenjataannuklir

(33)

India.Sebabnegarainipadadasarnyajugamemilikiambisisamadengannegara

-negaratersebut,dalamhalkeinginanuntukmenjadikekuatanhegemon.

1.7.2 PerspektifAktorDomestik

Scott Sagan telah merumuskan satu model yang berkaitan dengan politik

domestik yang fokus pada aktor-aktor domestik yang mendukung atau tidak

mendukungupayapemerintahdalammemperolehsenjatanuklir.44Tigajenisaktor

yang berperan penting dalam kebijakan proliferasi nuklir menurut Sagan adalah

pendiri energi nuklir negara (termasuk pejabat-pejabat tinggi yang bekerja dalam

laboratorium fasilitas reaktor nuklir sipil), aktor kedua adalah kesatuan militer

(termasukangkatanudaradanangkatandarat)sementaraaktorselanjutnyayangtidak

kalahpentingadalahparapolitisidimanakelompokindividudanmasyarakatumum

mendukung upaya proliferasi nuklir.45 Ketika masing-masing aktor ini bergabung

untuk mengontrol proses pembuatan kebijakan pemerintah, maka disinilah peran

aktorsecaralangsungmengontrolprogrampengembangannuklir.

Jadi aktor domestik tidak hanya pemimpin politik atau birokrat yang

menjalankan pemerintahan. Sekalipun demikian aktor negara ini tetap merupakan

pusatdalampenyebaranpersenjataannuklir,karenamerekalahyangmemutuskandan

memberikanlegitimasiatastindakantersebut.Peranaktorinijugabisadilihatdalam

upaya India memanifestasikan segala bentuk kekuatan (ekonomi, politik, militer)

untukterusmeningkatkanproduksisenjatanuklir.

44Sagan, Rethinking The Cuases of uclear Proliferation: Three Models In Search for a Bomb, 27.

(34)

SebelumnyaSaganmenjelaskanproliferasinuklirmelaluimodelkeamanan,

dalam kerangka berpikir teori neo-realis bahwa negara berada dalam sisem

internasional yang anarki sehingga negara harus self-help dalam melindungi

keamanan nasional dan kedaulatan negaranya, karena senjata nuklir memiliki

kekuatanmerusakdanmenghancurkanyangsangatbesar,banyaknegarakemudian

berusaha untuk memelihara keamanan nasionalnya dengan menyeimbangkan

kekuatan musuh yang mengembangkan senjata nuklir dengan cara mencari akses

untukmemperolehsenjatanuklirjuga.46

Namunmodelkeamanansajatidakcukupuntukmenjawabproliferasinuklir.

Faktoryangkomplekssepertiprestisedankebangganyangdihasilkannegaradengan

memperolehsenjatanuklirjugasangatberpengaruh.Konsepyangdigunakandalam

menjelaskanhaliniadalahgabunganaktornegarayangmemilikikekuatandalam

mempengaruhi pembuatan kebijakan. Menurutnya aktor-aktor birokrasi ini tidak

dipandang sebagai penerima pasif segala bentuk kebijakan, tetapi mereka

menciptakankondisiyangmampumendukungperolehansenjatanuklirdengancara

menciptakanpersepsimengenaiancamanluarnegeridansecaraaktifmelakukanlobi

untukmeningkatkanbelanjapertahanannegara.47

Kajianmengenaiaktorpolitikdomestikjugatelahdibahasdalamkerangka

berpikirrealis.Realismenyatakanbahwasetiapaktorpolitikdomestikpastimemiliki

kepentinganyangberkaitandengannasionalisme,namunkepentinganinidianggap

(35)

hanya memberikan pengaruh yang sangat kecil atas isu keamanan seperti

pengembangan senjata nuklir.48 Sebaliknya dalam perspektif politik domestik,

program senjata nuklir tidak dilihat sebagai solusi yang harus dijalankan dalam

menghadapipermasalahankeamanan.Perspektifinimelihatprogramsenjatanuklir

merupakan sebuah solusi atas permasalahan yang bisa membenarkan eksistensi

mereka.49 Menurut penjelasan politik domestik, ancaman internasional pasti ada,

tetapitidakdilihatsebagaipenyebabutamadalamkebijakansenjatanuklir,tetapi

merekalebihdianggapsebagaijembatandanpeluangbagikepentinganaktorutama.50

Melaluibeberapakonsepdiatas,dapatdijelaskanelemen-elemenutamayang

menjadisebabuntukproliferasinuklirIndia.Empatsumberancamanyangmenjadi

tolak belakang negara untuk beraliansi disatu sisi akan menjelaskan faktor yang

melatarbelakangi usaha proliferasi nuklir India dari perspektif keamanan, yang

nantinyaakantergambardalamprosesproliferasinuklirIndiasejaktahun1950an

dimana India sepakat untuk mengembangkan nuklir. Sedangkan bangunan aliansi

yang diciptakan India dengan AS akan mejelaskan bahwa proliferasi nuklir ini

dimulaidandikembangkanbukanhanyakarenafaktorancamansemata,tetapijuga

kapabilitasdanpeluangyangbesarbagiIndia.Sementaraperananaktordomestik

India dalam pembangunan program senjata nuklir merupakan kondisi politik

domestikyangberkontribusisangatbesardalamproliferasinuklirIndia.

48Sagan, Rethinking The Cuases of uclear Proliferation: Three Models In Search for a Bomb, 28.

(36)

Beberapa aktor yang penulis temukan memiliki peran penting dalam

mendorongkebijakanproliferasinuklirIndia,diantaranyaadalahpartaiberkuasadi

India,khususnya BharatiyaJanataPartydanpemimpinprogramenerginuklirdan

atomIndia.Keduaaktoriniberperanbesardalamsejarahdimulainyaprogramenergi

nuklir sipil India hingga perolehan teknologi nuklir canggih India hari ini. India

merupakannegaradengansistempemerintahanparlementer,dimanasebagianbesar

aturandibuatdandirumuskanolehPerdanaMenteridanpartaiyangberkuasa.Latar

belakangkekuasaanpartai BharatiyaJanataPartyyangsebagianbesardidudukioleh

masyarakat Hindu yang memiliki nasionalisme tinggi, sangat berkontribusi besar

(37)

Bagan1KerangkaBerpikir

PendekatanPolitik Internasional

BalanceofThreat

AggregatePower

GeographicProximity

Offensive Power

OffensiveIntention

Kerjasama Pertahanan &

NuklirCina-Pakistan

PerspektifKeamanan

Regional

PendekatanPolitik Domestik

AktorDomestik

Alliance

Balancingkekuatan

Cina-Pakistanmelalui

AliansidenganAS

Kerjasama Nuklir

India-AS

Peran Aktor

Domestik PemikiranPolitik

Peningkatan power&

AspirasiHegemonidi

KawasanAsiaSelatan

SejarahKonflikagama.

SejarahKemerdekaan

Superioritas

(38)

1.8 MetodologiPenelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang

dilakukan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat dari sebuah fenomena guna

mencarikesimpulansertamampumenciptakanpemecahanterhadapmasalahtersebut.

Meskipun tujuan akhir dari sebuah penelitian adalah agar menemukan alternatif

pemecahan masalah, namun dalam penelitian sosial hubungan sebab akibat tidak

mudah menemukannya. Terdapat serangkaian sebab-sebab yang membutuhkan

pengujianterusmenerus,jarangpenelitisosialyangbisadengancepatsampaipada

keyakinan tentang hubungan yang langsung saling berkaitan satu sama lain.

Menyadari hal ini maka peneliti, sebagai pemula, berupaya untuk

mengidentifikasikanserangkaiansebab,baikyangsudahseringdijelaskanmaupun

yangbelumbanyakdiketahui.

Teori adalah pengetahuan yang terorganisir secara sistematis yang dapat

diaplikasikandalamberbagaikeadaan,yangsecaraprinsipditerimaolehkomunitas

ilmuwan dan dapat digunakan untuk menganalisa, memprediksi atau menjelaskan

suatufenomena.51Berkaitandengankonsepteorimakapenelitianinitidaksampai

membentukataumengujisebuahteori.Teoridigunakanuntukmembimbingpenulis

menemukan bagian-bagian yang penting untuk diperiksa, yang membutuhkan

perhatian dalam pengumpulan informasi dan untuk menopang kebutuhan akan

analisa.

(39)

Sedangkan metodologi seringdipahami sebagai langkah-langkah sistematis

atau cara untuk menguji teori.52 Metodologi penulis pahami sebagai serangkaian

langkah dalam mendapatkan informasi terbaik guna menjawab permasalahan

penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada interpretasi dan

pemahaman terhadap serangkaian informasi yang relevan untuk menjawab

permasalahanpenelitian.Informasipenulisdapatkanmelaluiberbagaicara,namun

sebagain besar adalah dari hasil observasi atas sumber-sumber tertulis, dokumen

resmimaupuntidakresmi.

1.8.1 Langkah-LangkahPenelitian

Dalammelakukanpenelitiankualitatif,tidakadainterpretasitunggalterhadap

sebuahpermasalahanatauobjekpenelitian.Terdapatbanyakcaradanpendekatan

yang digunakan, seperti analisis deskriptif, analisa studi kasus, dan pendekatan

historis.Penelitianinimenggunakanpendekatanhistoris.Pendekatanhistorisadalah

sebuahmetodeyangdigunakanuntukmengetahuirangkaianperistiwayangterjadidi

masalaluyangmemilikihubungandengankejadiandimasakini.

Charles Busha dan Stephen Harter mendeskripsikan enam tahap dalam

melakukanpenelitianhistoris,diantaranya:

1. Mengenali permasalahan historis atau mengidentifikasikan suatu

pengetahuanhistorikal.

(40)

2. Mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi yang relevan tentang

permasalahanatautopik.

3. Jika ada, tambahkan bentuk hipotesis sementara dalam menjelaskan

hubunganantarafaktor-faktorhistorikal.

4. Melakukanpengumpulandanpengorganisasianterhadapbukti-buktiatau

fakta-fakta secara teliti dan melakukan verifikasi terhadap sumber

informasimanayangotentik.

5. Melakukan seleksi, pengorganisasian sertaanalisis terhadap bukti yang

bersangkutandanmenuliskankesimpulan.

6. Mencatatkesimpulankedalamsebuahnarasi.53

Penulis mencontoh langkah-langkah diatas dalam melakukan penelitian.

Berdasarkanlangkah-langkahinipenulismenemukanproliferasinuklirIndiaadalah

sebuahperistiwa yangmemilikirangkaian sebab yangmensejarah,terkaitdengan

konflikagama,khususnyaketikamenghadapiancamandariPakistandanCina.Maka

prosesdandinamikapengembanganpersenjataannuklirolehIndiatidaksemata-mata

merupakansebuahfenomenapolitikmodern,tapijugabersinggungandengansejarah

politik kolonialisme, nasionalisme serta pertentangan etnik dan agama. Selama

menganalisafaktor-faktorini,penulismenemukanide-ideyangmelandasiproliferasi

nuklirIndiasepertiyangdibawaolehpemimpinpolitiknya,Nehru.

53http://www.gslis.utexas.edu/˜palmquis/courses/historical.htm, diakses 24 September 2012,

(41)

Sebagai fenomena politik modern kerjasama pertahanan dan nuklir antara

Cina dan Pakistan memang merupakan faktor krusial yang membentuk ancaman

kepada India. Disamping faktor aliansi antara kekuatan musuh dan kekuatan

saingannya,perlombaansenjatanuklirIndiajugaterkaitdenganpersepsiaktorpolitik

tentang politik internasional, status negara, dan pemahaman-pemahaman tentang

hegemonidan greatpower.

1.8.2 UnitAnalisa

Unit analisa dalam penelitian ini adalah negara sebagai representasi dari

kepentingannasionalataubangsatertentuyanghidupdidalamnyadenganidentitas

-identitasyanghendakdirawatdandilindungiolehnegara.Dalammenentukanunit

analisapenulismelihatnegarasebagaisebuahentitassistemyangterintegrasi,dimana

semuaaktorterikatdanmestimengikutisyarat-syaratyangdimintadalamsistemitu,

tapi negara tidak melulu dijalankan dengan pertimbangan-pertimbangan rasional.

Perlombaan senjata nuklir itu sendiri merepresentasikan adanya campuran

kepentinganyangtidakrasionalyangmengandungnilai-nilai.Persepsitentangpolitik

internasional,ide-idetentangstatussebuahnegara,konseptentangkekuasaandan

kekuatan tidak sepenuhnya rasional, sebagian dirumuskan berdasarkan pandangan

subjektifaktorpolitik,sekalipunjugabisadibuatobjektifsepertimisalnyatentang

jumlahkekuatanpersenjataanpenghancurmassalyangdimilikiolehsebuahnegaradi

bandingkandengannegarasainganataumusuhnya.Tujuanutamaproliferasinuklir

(42)

daninijugatampakpadatindakandankebijakannegaraitubaikditingkatdomestik

maupuninternasional,yaknihegemoniIndia.

1.8.3 LevelAnalisis

MenurutJackS.Levydalambukunyayangberjudul TheCausesofWarand

TheConditionsofPeace,menjelaskanbahwa levelofanalysisdalammempelajari

fenomena hubungan internasional menggunakan model yang beragam. Perbedaan

tersebut kadangtergantungpada variabel dependent atau jenis kesatuan atau unit

yangmanatingkahlakunyadipelajari.54Terdapatberbagaimacam levelofanalysis

diantaranya systemiclevelofanalysisdimanaanalisismerujukpadapenjelasanpola

-poladanhasildalamsisteminternasional.sementara dyadiclevelofanalysismerujuk

pada penjelasan mengenai interaksi strategis diantara dua negara atau lebih, atau

diantara dua unit sistem yang berbeda. ational level of analysis merujuk pada

penjelasan mengenai tingkah laku kebijakan luar negeri negara, sementara

organizationallevelmerujukpadatingkahlakuorganisasi,danterakhir individual

levelmerujukpadapreferensi,kepercayaansertapilihan-pilihanindividu.

Penelitian ini menggunakan dyadic level of analysis dimana negara dan

kawasanmenjadikesatuanunityangtingkahlakunyadipelajari.Dalamhalpenelitian

dilakukan dengan mempelajari fenomena dan hubungan kausalitas diantara India

sebagaisebuahnegarayangterintegrasidengannegaradikawasanyaituCinadan

PakistanyangmemilikipengaruhbagikebijakanproliferasinuklirIndia.

54Jack S. Levy, The Causes of War and The Conditions of Peace, Annual revision politic

(43)

1.8.4 TeknikPengumpulanData

Pengumpulandatadalampenelitianinidiperolehdariberbagaisumberyang

relevanyakni:

1. Buku-bukuteksyangberisiperistiwa,kondisidansituasitentangkasus

yang sedang dipelajari. Diantaranya buku-buku yang diterbitkan oleh

institusi yang memiliki perhatian utama pada isu keamanan seperti

StrategicStabilityInstitute,InstituteofPeaceandConflictStudies,The

onproliferation Review/Fall, Strategic Studies Institute, dan beberapa

tulisandaripenerbitinstitusiseperti BrookingInstitutePress, uclearAge

Foundation, Oxford University Press, John F. Kennedy School Of

Government,HarvardUniversity.MitPress,CornellUniversityPress.

2. Dokumentasiyangterdiridarilaporan-laporanterhadapperistiwaterkait

denganprogramdankebijakanproliferasinuklirdikawasanAsiaSelatan,

yangdikeluarkanolehinstansipemerintahsepertikementerianpertahanan

danmiliter,danbadan-badanswasta.Dalamhalinidatabanyakpenulis

ambildarilembagapenelitianmengenaiisukeamanandikawasanAsia

SelatankhususnyamengenainuklirdiIndiadanPakistanseperti uclear

AgeFoundation,CenterforStrategicandInternationalStudies,Institute

forDefenceStudies&Analysis,InstituteofPeaceandConflictStudies,

(44)

3. Laporanhasilpenelitianyangditerbitkanbaikdalambentukjurnal,artikel,

laporan seminar yang didokumentasikan, atau data-data yang dimuat

dalammediacetak/elektronikyangditerbitkandikawasanAsiaSelatan

danolehjaringanglobalseperti uclearEnergyFuturesPapers,South

AsianStrategicStabilityInstitute.

1.8.5 TeknikPengolahanData

Untuk kebutuhan analisa penulis melakukan pemilahan terhadap beberapa

databerdasarkanartipentingnyauntukproliferasinuklirIndia.Darisekianbanyak

informasi dan data yangdiperoleh didapat beberapakasus yangmembantu untuk

menjawabpermasalahanpenelitian,yangterpentingadalahkasus-kasus:

1. Awaldimulainyaprogrampengembangannuklir,baikituenerginuklir

maupun senjata nuklir di India, serta kontribusi untuk mendukung

pembangunanIndia.

2. Ide-idepolitikyangdikeluarkanolehpemimpinataupenguasadiIndia

ataskebijakanproliferasinuklir.

3. AliansiCinadanPakistan yangdilatarbelakangiolehkeinginanuntuk

mengimbangi India, sehingga semakin memicu India untuk menjadi

negaradengankekuatannukliryangsangatbesar.

4. Perbandingankekuatanrelatifsepertikekuatanmiliterdanekonomiuntuk

(45)

1.8.6 TeknikAnalisisData

Pada tahap analisa kasus

-kasus penulis melakukan interpretasi atas kasus

-kasustersebuttermasukdata

-dataobjektifyangrelevanuntukmenambahinformasi

ataubisamenjadipetunjukuntukmemperkuatpendapat

-pendapatdalamskripsiini.

Interpretasiadalahmetodepenafsiranterhadapsumberdata,denganmenarik

makna

daritindakandanide-idedalamsaturangkaiandengankejadian

-kejadiandankondisi

Referensi

Dokumen terkait

The effect of sodium dodecylbenzenesulfonic acid (SDBS) on the growth rate of single crystals of borax was investigated at temperature 25 °C and at relative supersaturation of

Andaikata pendidikan agama yang diterima dari orang tuannya dirumah sejalan dan serasi dengan apa yang diterima dari gurunya di Taman Kanak- kanak, maka ia masuk sekolah dasar

Struktur Kepemilikan, Eksternal Monitoring, Variabel Kontrol terhadap Nilai Perusahaan dengan Agency Cost sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur

Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.1 Tahun 2016 tentang prosedur mediasi di Pengadilan ... penyelesaian perselisihan hukum

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

- Ibu mengatakan bayi berjenis kelamin perempuan, menangis kuat saat lahir dan tidak ada kelainan - Bayi dalam keadaan sehat dan mulai menyusu... Penkes tentang

pemberian kredit yang terjadi di Surakarta oleh pihak Mitra Mayapada Usaha tidak selalu dapat berjalan lancar dan baik, suatu saat jika pemberi pinjaman kredit atau kreditur

Uji aplikasi fungi Mikoriza arbuskular (FMA) dan dosis bioaktivator (mengandung jamur Trichoderma spp.) Dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman