FAKTOR
-
FAKTOR YA G MEMPE GARUHI PROSES
PROLIFERASI
UKLIR I DIA
SKRIPSI
Diajukangunamemenuhisalahsatusyarat
UntukmemperolehGelarSarjanaIlmuPolitikpada
FakultasIlmuSosialIlmuPolitik
UniversitasAndalas
Oleh
MO ALISA WIRTA FELLA o.BP:0810851004
PROGRAMSTUDIILMUHUBU GA I TER ASIO AL
FAKULTASILMUSOSIALDA ILMUPOLITIK U IVERSITASA DALAS
PADA G
PROGRAMSTUDIILMUHUBU GA I TER ASIO AL
FAKULTASILMUSOSIALDA ILMUPOLITIK U IVERSITASA DALASPADA G
LEMBAR PERSETUJUA SKRIPSI
Skripsiinitelahdiperiksadandisetujuiolehdosenpembimbing
Nama :MonalisaWirtaFella
BP :0810851004
ProgramStudi :IlmuHubunganInternasional(S1)
JudulSkripsi :Faktor-FaktorYangMempengaruhiProsesProliferasiNuklir
India
PembimbingI PembimbingII
Dra.RannyEmilia,M.Phil ZulkifliHarza,S.IP,M.Soc,sc
NIP. NIP.
Mengetahui:
KetuaProgramStudiIlmuHubunganInternasional
FISIP-UniversitasAndalas
YopiFetrian,S.IP,M.Si,M.PP
NIP.197302192000031001
PROGRAMSTUDIILMUHUBU GA I TER ASIO AL
FAKULTASILMUSOSIALDA ILMUPOLITIK U IVERSITASA DALASPADA G
LEMBAR PE GESAHA SKRIPSI
Skripsiinitelahdiujidandipertahankandidepantimpengujisertaditerimauntuk
memenuhisebagianpersyaratangunamemperolehgelarsarjanaIlmuPolitikpada:
Hari/Tanggal :Kamis/18Oktober2012
Jam :10.00-selesai
Tempat :RuangSidangJurusan,GedungJurusanLantai2
FakultasIlmuSosialIlmuPolitik
UniversitasAndalas
TimPenguji:
Mengetahui:
DekanFakultasIlmuSosialIlmuPolitik
UniversitasAndalas
YopiFetrian,S.IP,M.Si,M.PP
NIP.197302192000031001
ii
No Nama Jabatan TandaTangan
1 YopiFetrian,S.IP,M.Si,M.PP
NIP.197302192000031001
Ketua
2 Apriwan,S.Sos,M.A
NIP.198104202005012002
Sekretaris
3 PoppyIrawan,S.IP,MA.IR
NIP.198404202008121004
Anggota
4 Dra.RannyEmilia,M.Phil
NIP.
Anggota
5 ZulkifliHarza,S.IP,M.Soc,sc
NIP.
KataPengantar
Perkembangankemajuansenjatanuklirdanteknologipertahanannuklirsejak
era perang dingin telah memberikan dampak yang besar bagi negara-negara
berkembang,tidakhanyabaginegarayangdidukungolehkemajuanekonomiyang
baik,tetapijugabaginegarayangmengalamimasalahdomestikdandiwarnaikonflik.
IndiamerupakannegaraekonomibaruyangmengalamipertumbuhantingkatGDP
yangterusmaju.Namunpertumbuhanekonomitersebutnyatanyamendorongupaya
proliferasinuklirtanpamemperhatikankemakmuranekonomimasyarakatnya.
ProliferasinuklirIndiayangmulanyadiprediksisebagaibentukancamandari
kekuatan Cina dan Pakistan ternyata tidak cukup menjelaskan mengapa upaya
tersebutmasihberlanjutmeskipunancamankeduanegaratelahmenurun.Melalui
kerjasama dan aliansi yang dibangun bersama Amerika Serikat pun India telah
membuktikanmampumenyamakankedudukandenganCina.Perkembanganterakhir
menjelaskan Indiamenjadinegarakeenam yangmemilikikapal selam nuklirdan
ballisticmissileantarbenua.Halinimembuktikanbahwaancamandanpeningkatan
powertidaksemata-matafaktoryangmempengaruhiproliferasitersebut.
Tulisan ini menjelaskan bagaimana dimensi keamanan yang dilihat dari
pendekatan politik internasional tidak cukup dalam menggambarkan penyebab
proliferasi nuklir India. Maka dengan menggunakan pendekatan politik domestik
akandijelaskanperanaktordomestikyangutamamendorongproliferasinuklirIndia.
Peran aktor domestik dijalankan melalui pemikiran dan ide-ide politik mengenai
hegemonitasIndiayangdigerakkanolehrasasuperioritasHindudankejayaanbangsa
Hindu.Faktorsejarahmenggambarkanbahwaidemengenaihegemonitasmunculdan
diaplikasikandalamkebijakannuklirIndiamelaluipemimpinnegara.
Tulisaniniterdiridarilimabagian,padabagianpertamaakandipaparkanlatar
belakang,serangkaiankonsep,pertanyaanpenelitian,tujuandanmanfaatpenelitian
sertametode yangdilakukan dalam melakukan penelitian ini. Bagian keduaakan
memaparkan mengenai tingkah laku negara secara umum dalam melakukan
proliferasinuklir,denganmenekankanpadaaspekkeamanandanpolitikdomestik.
Dalam hal ini faktor ancaman dan peningkatan power melalui aliansi menjadi
penjelasanmulanya. Beberapasumberancaman yangadamenjelaskan bagaimana
proliferasi nuklir India merupakan bentuk tanggapan terhadap kekuatan Cina dan
Pakistan.Datamengenaiperbandingankekuatanrelatifkeduanegarajugamenjadi
pendukungdalampenjelasanini.Kemudiandilanjutkandenganpenjelasanmengenai
proliferasinuklirIndiasebagaibentukupayaaktordomestikmenujustatushegemon.
Padabagian ketigadan keempat menjelaskan salah satu sumberancaman,
kekuatan offensiveCinamelaluikerjasamanuklirdanpertahanandenganPakistan.
KerjasamakeduanegaramerupakansumberancamanterbesarbagiIndia,didorong
juga oleh kondisi konfliktual ketiga negara. Dalam rangka menanggapi ancaman
tersebut, India berupaya meningkatkan kerjasama nuklir bersama AS. Namun,
melaluidatadaninterpretasipenulis,ditemukanbahwabaikaspekancamanmaupun
peningkatan powerberujungpadaaspirasiIndiauntukmemperolehstatushegemoni
dikawasan.HalinidijalankanmelaluipemikiranpolitikpemimpinIndia,dansejarah
perjuangankemerdekaandanpembangunan powersetelahkemerdekaan.
Penelitian ini berakhir pada kesimpulan bahwa proliferasi nuklir India
khususnya,tidakcukuphanyadijelaskanmelaluiaspekancamandanpeningkatan
power, tetapi terdapat faktor yang lebih penting terkait aspirasi hegemoni yang
dijalankanolehpemimpinIndia.Ketigafaktortersebutpuntidakterjadibegitusaja,
melainkandibentukdarisejarahkolonialismedanperjuangankemerdekaanIndia.
Penulismengucapkanterimakasihatasbantuan,dukungan,danbimbingan
dariberbagaipihak.Untukitupenulismengucapkanterimakasihkepadakeduaorang
tua,saudaradankeluargayangselalumemberikansemangatdandukungan.Kepada
IbuDra.RannyEmilia,M.PhilselakupembimbingIdanBapakZulkifliHarza,S.IP,
M.Soc,sc selaku pembimbing II, para dosen di Program Studi Ilmu Hubungan
Internasional Universitas Andalas, serta semua pihak yang telah ikut membantu
dalampenyelesaiantugasakhirini.
Tulisaninimasihjauhdarisempurna,untukitupenulisterbukaterhadapsaran
dankritikanyangmembangunpadapenelitianyanglebihdalamterhadaptulisanini
Abstrak
Perkembangankemajuansenjatanuklirdanteknologipertahanannuklirsejak
era perang dingin telah memberikan dampak yang besar bagi negara-negara
berkembang,tidakhanyabaginegarayangdidukungolehkemajuanekonomiyang
baik,tetapijugabaginegarayangmengalamimasalahdomestikdandiwarnaikonflik.
Proliferasi nuklir India yang mulanya diprediksi sebagai bentuk ancaman dari
kekuatanCinadanPakistanternyatatidakcukupmenjelaskanmengapaproliferasi
nuklir tersebut masih berlanjut meskipun ancaman kedua negara telah menurun.
MelaluikerjasamadanaliansiyangdibangunbersamaAmerikaSerikatpunIndia
telahmembuktikanmampumenyamakankedudukandenganCina.
Penelitian ini menggunakan pendekatan politik internasional dan politik
domestikdengankonsepancaman,peningkatanpowermelaluialiansidanperanaktor
domestik sebagai aspek utama yang diteliti. Melalui metode kualitatif dengan
pendekatanhistorispenulismenggunakandata-datastuditeknikliteratur.
PenelitianinimenyimpulkanbahwaproliferasinuklirIndiakhususnyatidak
cukup hanya dijelaskan melalui aspek ancaman dan peningkatan power, tetapi
terdapat faktor yanglebihpentingterkaitaspirasihegemoni yangdijalankanoleh
pemimpin India. Ketiga faktor tersebut pun tidak terjadi begitu saja, melainkan
dibentukdarisejarahkolonialismedanperjuangankemerdekaanIndia.
Abstract
Thedevelopmentofnuclearweaponsanddefensetechnologyrelatednuclear
sincethecoldwarerahasgiventhebigimpacttodevelopingcountries,notonlyfor
thecountrieswithpositiveeconomicgrowth,butalsoforthecountriesthatstruggle
withconflictandinternalinstability.Inthebeginning,India’snuclearproliferation
hasseenasarespontoChina’sandPakistan’spower.Asthetimegoesby,itisnot
sufficienttoelaboratewhytheproliferationstillexistthoughthethreatfromtheboth
ofcountrieshasdeclined.ThroughthecooperationandthealliancewithUSA,India
hasprovedthattheyareabletobeequalwithCina.
Thisresearchisexaminedusinginternationalanddomesticpoliticsapproach.
Theconceptofthreat,increasingpowerthroughalliancesandtheroleofactors
becomethemainobjectthatputunderscrutinize.Thedataacquiredthroughlibrary
researchandhistoricalapproach,underqualitativemethodologytradition.
This research concluded that explaining India’s nuclear proliferation is
insufficientthroughtheconceptofthreatandincreasingpower,butthereismore
importantfactorinthetermofthedesiretobehegemonicpowerthatappliedinthe
formofpoliticalnotionsoftheIndia’sleaders.Thisfactorwasconstructingsincethe
colonialismeratilltoday.
Keyword:India,BalanceofThreat,Alliance,DomesticActor, uclearScientist.
DaftarIsi
LEMBARPERSETUJUANSKRIPSI... i
LEMBARPENGESAHANSKRIPSI... ii
KataPengantar... iii
Abstrak... vi
Abstract... vii
DaftarIsi... viii
DaftarTabel,GrafikDanBagan... xi
DaftarSingkatan... xii
BABIPENDAHULUAN... 1
1.1 LatarBelakang... 1
1.2 RumusanMasalah... 6
1.3 PertanyaanPenelitian... 7
1.4 TujuanPenelitian... 7
1.5 ManfaatPenelitian... 8
1.6 StudiPustaka... 8
1.7 KerangkaKonseptual... 13
1.7.1 PerspektifKeamanan... 13
1.7.1.1 BalanceofThreat... 13
1.7.1.2 Aliansi... 17
1.7.2 PerspektifAktorDomestik... 19
1.8 MetodologiPenelitian... 24
1.8.1 Langkah-LangkahPenelitian... 25
1.8.2 UnitAnalisa... 27
1.8.3 LevelAnalisis... 28
1.8.4 TeknikPengumpulanData... 29
1.8.5 TeknikPengolahanData... 30
1.8.6 TeknikAnalisisData... 31
BABIITINGKAHLAKUNEGARADALAMKEBIJAKANPROLIFERASI
NUKLIR:ANCAMAN,POWER&AMBISIHEGEMONI... 32
2.1 TingkahLakuNegaradalamKebijakanProliferasiNuklir... 32
2.2 FaktorKeamananDariProliferasiNuklirIndia... 36
2.2.1 BalanceofThreat... 36
2.2.1.1 AggregatePower... 37
2.2.1.2 GeographicProximate... 48
2.2.1.3 OffensivePower... 50
2.2.1.4 OffensiveIntention... 52
2.3 ProliferasiNuklirMelaluiAliansi:AmbisiHegemoniDanPengaruh Domestik... 54
2.4 Proposisi-Proposisi... 64
BABIII PROLIFERASINUKLIRINDIA;RESPONTERHADAPANCAMAN DANKEKUATANINDIAMENUJUAMBISIHEGEMONI... 66
3.1 ProliferasiNuklirIndia... 66
3.2 ResponTerhadapAncaman:PengaruhHubunganSino-PakistaniTerhadap ProliferasiNuklirIndia... 67
3.2.1 KerjasamaPertahananDanNuklirCina-Pakistan... 67
3.2.1.1 HubunganCina-Pakistan(1950an–1960an)... 67
3.2.1.2 KerjasamaPertahananCina-Pakistan... 69
a. 1960-2000... 69
b. 2000-sekarang... 71
3.2.1.3 KerjasamaNuklirCina-Pakistan... 74
a. 1950-2000... 74
b. 2000-sekarang... 78
3.2.2 HubunganKonfliktualIndia-Cina-Pakistan... 80
3.3 KekuatanIndia:AliansiIndia-ASDanPeningkatanProliferasiNuklir... 85
3.3.1 InisiasiTerciptanyaAliansiAs-India... 85
3.3.1.1 HubunganAS-IndiaEraKemerdekaan(1950an)... 85
3.3.1.2 ASDanUjiCobaNuklirIndia(1970an)... 91
3.3.2 PeningkatanKapabilitasNuklirIndia... 97
3.3.2.1 AS-IndiaPascaUjiCobaNuklir;KerjasamaNuklirAS-India (1990an)97 3.3.3 DampakKerjasamaNuklirIndia-AsTerhadapPeningkatanProliferasi NuklirIndia... 107
3.4 AmbisiHegemoni:SejarahPembangunanKekuatanIndiaMenujuStatus Hegemon... 110
3.4.1 SejarahMenujuNegaraIndiaMerdeka... 111
3.4.2 Pembangunan PowerSetelahPeriodeKemerdekaan... 116
3.5 ProliferasiNuklirIndiaDanKeterlibatanAktorDomestik... 127
3.5.1 PerdanaMenteri... 127
3.5.2 IlmuwanNuklir... 131
BABIVPROLIFERASINUKLIR;KEAMANANREGIONALDANPOLITIK DOMESTIK... 136
4.2 PengaruhCinaDanPakistanSertaKerjasamaPertahananDanNuklirKedua NegaraTerhadapPerkembanganProliferasiNuklirIndia... 136
4.3 PeningkatanKapabilitasNuklirMelaluiAliansi:PencapaianStatus Hegemony... 146
BABVPENUTUP... 153
5.1 Kesimpulan... 153
5.2 Saran... 158
DAFTARPUSTAKA... 159
DaftarTabel,GrafikDanBagan
DaftarTabel
Tabel1.PerbandinganJumlahPopulasiCina-India... 38
Tabel2.PerbandinganTingkatGDPCina-India... 39
Tabel3.Kekuatan BallisticMissilePakistan... 42
Tabel4.Kekuatan BallisticMissileIndia... 43
Tabel5.KuatanNuklirCina,IndiadanPakistan... 44
Tabel6.KekuatanMiliterKonvensionalIndia,CinadanPakistan2006... 45
Tabel7.KonflikUtamaIndia-Pakistan1947-1999... 83
Tabel8.PemimpinIlmuwanNuklirIndia... 132
Tabel9.PengeluaranPemerintahIndia1970-2005,(rata-rata%daritotalCGElima tahun)... 144
Grafik Grafik1.PerbandinganTingkatGDPCina,IndiadanPakistan... 40
Grafik2.PerbandinganBelanjaPertahananCina,IndiadanPakistan... 41
Bagan Bagan1KerangkaBerpikir... 23
DaftarSingkatan
AIFV ArmoredInfantryFightingVehicle
APC ArmoredPersonnelCarrier
ATV AdvanceTechnologyVessel
AWACS AirboneWarningfndControlSystem
BARC BhabhaAtomicReasearchCentre
BIMSTEC BayofBengalInitiativeforMulti-SectoralTechnicalAndEconomic
Cooperation
BJP BharatiyaJanataParty
CENTO CentralTreatyOrganization
CIRUS Canada-IndiaReactorUnitedStates
CMD CredibleMinimumDeterrence
CNNC CinaNationalNuclearCorporation
CTBT ComprehensiveTestBanTreaty
EW ElectronicWarfare
DRDO DefenseResearchandDevelopmentOrganization
FBPR FastBreederPrototypeReactor
FBR FastBreederReactor
FBTR FastBreederTestReactor
FMCT FissileMaterialCut-OffTreaty
GDP GrossDomesticProduct
IAEA InternationalAtomicEnergyAgency
IAEC IndiaAtomicEnergyCommission
ICBM InterContinentalBallisticMissile
IGMP IntegratedGuidedMissileProgram
INC IndianNationalCongress
IOR IndianOceanRegion
IOR-ARC IndianOceanRimAssociationforRegionalCo-operation
IRBM IntermediateRangeBallisticMissile
KRL KhanResearchLaboratory
MRBM MediumRangeBallisticMissile
MRL MultipleRocketLauncher
NDA NationalDemocraticAlliance
NNWS NonNuclearWeaponState
NPT NonProliferationTreaty
NSG NuclearSuppliersGroup
NSS NextStepStrategic
NSSP NextStepInStrategicPartnership
NWS NuclearWeaponState
NNWS NonNuclearWeaponState
PAC PakistanAeronauticalComplex
PAEC PakistanAtomicEnergyCommission
PNE PeacefulNuclearExplosion
PRC People’sRepublicofCina
SAARC SouthAsiaAssociationforRegionalCooperation
SEATO SoutheastAsiaTreatyOrganization
SLBN SubmarineLaunchedBallisticNuclear
SRBM ShortRangeBallisticMissiles
SSN Submarine(NuclearPowered)
SSM SurfacetoSurfaceMissile
SSBN StrategicSubmarineBasedNuclearsystem
BABI
PE DAHULUA
1.1 LatarBelakang
IndiaadalahsalahsatunegaradikawasanAsiaSelatanyangberpotensibesar
untukterlibatdalampersoalanperlombaanpersenjataannuklirdanteknologinuklir
atau yang dikenal dengan proliferasi nuklir.1 Sering dikatakan pembangunan
kekuatannuklirIndiaadalahsebagaibentukreaksiterhadapancamanyangdatang
dariadanyakerjasamanuklirantaraPakistandanCina.Kenyataannyafaktorancaman
sajatidakcukupuntukmenjelaskanhalini.Ujicobanuklirpertamadilakukanpada
Mei1974denganmenyebutnyasebagai “peacefulnuclearexplosion”(PNE).2Uji
cobainididukungolehbantuanAS(AmerikaSerikat)danKanadamelaluipemberian
reaktordibawahprogram AtomsforPeace.3
Setelahujicobanuklirpertama,Indiasempatmembatalkanbeberapaujicoba
nuklirlainnyakarenareaksinegatifdarimasyarakatinternasional,namunpada1983,
Indiakembalimengembangkanpersenjataannuklirdibawahprogramyangdisebut
1Proliferasi nuklir merupakan sebuah istilah yang menggambarkan kekuatan nuklir yang
mampu membawa pada resiko keamanan, khususnya kemungkinan penyalahgunaan fasilitas nuklir yang digunakan pemerintah atau komersial dan pengoperasiannya yang bertujuan untuk memperoleh teknologi atau material sebagai langkah awal untuk mendapatkan kemampuan memperoleh senjata nuklir. Siklus bahan bakar ini meliputi proses ulang bahan kimia dari bahan bakar yang telah digunakan dalam reaktor sebelumnya untuk memisahkan plutonium jenis senjata dan teknologi pengayaan uranium. Lihat “The Future Of Nuclear Power —Overview And Conclusions”, (Mit Study On The Future Of Nuclear Power: MIT Press), 2.
2Volha Charnysh,India’s uclearProgram. (New Delhi: Nuclear Age Peace Foundation, 3
September 2009), 2.
3Ibid. 1. ProgramAtomsforPeace bertujuan untuk mendukung penggunaan teknologi nuklir
dengan Integrated Guided Missile Program (IGMP).4 Pada tahun 1989 India
melakukanujipeluncurannuklirjarakrendahdanmenengah.5Sejakitu,Indialebih
dikenalsebagaisalahsatunegarayangberpotensibesaruntukikutdalamperlombaan
senjatanuklir.Padatahun1994,Indiasudahmemilikikapabilitasuntukmelepaskan
senjatanuklirdenganmenggunakanpesawattempur,selanjutnyapadatahun1996
parailmuwanIndiaberhasilmengembangkanpeledaknukliryangbisamelampaui
kekuatan ballistic missile.6 Perkembangan selanjutnya pada Juli 2009 India
meluncurkankapalselamnuklirpertamanya.7
SementaraPakistanmelakukanujicobanuklirpertamapada1998setelahuji
cobanuklirIndia.8ParapemimpinPakistanmenterjemahkankebijakanitusebagai
upaya untuk menjaga credible minimum deterrence (CMD) melawan ancaman
keamanandariIndia.9Halinisekaligusuntukmenegaskankembalipandanganrealis
bahwatindakankeamananpadasuatunegaraakanmemicutindakankeamananpihak
lain,yangmelahirkanmasalah securitydilemma.KenyataannyaPakistanjugaterus
meningkatkanusahanyauntukmenjadinegarayangmemilikikapabilitasnukliryang
besar. Pada Februari 2004, sebuah siaran televisi memuat pernyataan resmi dari
4Ibid. 2. 5Ibid. 6Ibid. 7Ibid. 5.
8Volha Charnysh,Pakistan’s uclearProgram. (New Delhi: Nuclear Age Peace Foundation,
3 September 2009), 2.
9Nasrullah Mirza and M.Sadiq,Indo-US123Agreement:ImpactsonDeterrenceStabilityin South Asia. (London: South Asian Strategic Stability Institute, January 2008), 6. Dijelaskan bahwa
Minimum Credible Deterrence adalah kebijakan India yang didefenisikan sebagai usaha untuk
AbdulQadirKhantentangjaringanproliferasinukliryangmensuplaimaterialnuklir,
pengetahuandanteknologimenujuLibya,IrandanKoreaUtara.10
Pakistanmemperolehteknologiterkaitnuklirdaribeberapasumber,dimana
bantuan secara luas diperoleh dari Eropa atas teknologi pengayaan uranium,
sementara Pakistan juga masuk kedalam cetak biru pemberian senjata nuklir dan
teknologimisildariCina.11 PeningkatankemampuannuklirPakistansemakinmaju
yang ditandai dengan pernyataan Direktur Agen Intelijen Pertahanan Pakistan
Michael Maples pada 10 Maret 2009 yang menegaskan bahwa Pakistan akan
melanjutkanpengembanganinfastrukturnuklir,memperluascadangansenjatanuklir
danmenemukanpeledaknukliryanglebihmajusertamemperkuatsistempemasaran
senjatanuklir.12
Salah satu negara yang menyediakan material nuklir dan teknologi bagi
pengembangan senjata nuklir Pakistan adalah Cina. Negara yang kekuatan
ekonominya diketahui terus meningkat, khususnya setelah perang dingin, dalam
sejarahnya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Pakistan. Pakistan juga
dikenal menjadi negara muslim pertama yang mengakui Cina sebagai negara
komunis.13SalahsatupilarhubungankerjasamaCina-Pakistandalampengembangan
10Charnysh,Pakistan’s uclearProgram. 2.
11Paul K Kerr and Mary Beth Nikitin, Pakistan’s uclear Weapons: Proliferation and SecurityIssue. (Congressional Research Service, 23 February 2010), 3.
12Ibid. 5.
13Siddharth Ramana,Cina-Pakistan uclearAlliance:AnAnalysis. (New Delhi: Institute of
senjata nuklir dikenal dengan istilah Sino-Pakistan relations.14 Dasar terjalinnya
kerjasamainitidakterlepasdaripersainganCinadanIndiauntukmenjadi TheRising
PowerdiAsia.HubunganCinadanIndiatelahmengalamikemunduransejakperang
India-Cinapada1962.15DilanjutkandenganperangIndia-Pakistanpadatahun1965
dan 1971, dimana Cina mengambil kebijakan untuk membantu Pakistan, melalui
bantuanmiliterdanekonomi.16SelainuntukmenahankekuatanIndia,Pakistanjuga
merupakan pintu masuk yang penting bagi Cina menuju ke dunia muslim.17
SebaliknyabagiPakistan,Cinamerupakansumberpentingyangmenyediakanakses
untukmembangunteknologinuklirkompleks.18
SebagaiupayamengimbangiancamanyangdatangdariCina-Pakistan,India
berusahameningkatkanhubungankerjasamayangsebelumnyatelahadabersamaAS.
Upaya ini selain berorientasi pada mengimbangi kekuatan negara musuh, juga
ditujukan untuk memperkuat kapabilitas nuklir dan teknologi terkait nuklir India.
Keterlibatan AS ini akhirnya membuat proliferasi nuklir India menjadi semakin
berkembang.
Proliferasinuklirmerupakansalahsatubentukperilakunegara-negarayang
bisa mengancam keamanan dunia. India saat ini sudah semakin maju dalam hal
pengembangansenjatanuklir,bahkansudahmemilikijenispersenjataannukliryang
14 Rajshree Jetly, Sino-Pakistan Strategic Entente: Implications for Regional Security.
(Singapore: ISAS Working Paper No.143, Institute of South Asian Studies, 14 February 2012), 1.
15Urvashi Aneja, Pakistan-Cina Relations : Recent Developments(Jan-May 2006). (New
Delhi: Institute of Peace and Conflict Studies, IPCS Special Report 26, Website: www.ipcs.org, June 2006), 1.
sebelumnya hanya dimiliki oleh AS dan Rusia(Uni Soviet sebelumnya). Hal ini
artinyaIndiabenar-benaringinmajusebagaisalahsatukekuatannukliryangbisa
menekanpemerintahnegara-negaralaindenganancamannuklir.Lingkunganglobal
padadasarnyasudahsangattidakamansejakASdanUSterlibatdalamproliferasi
nuklir.Kinisemakinbanyaknegara-negarayangmemilikikapabilitasnuklir.Agar
bisamengeremperlombaansenjatanuklir,kitamembutuhkanpengetahuantentang
sebab-sebabyangmemicusuatunegarauntukberpartisipasidalamperlombaanyang
jelas-jelassangatberbahayatersebut.Gunamengungkapkansebab-sebabitulahmaka
penulismencobamengangkatkasuspengembangansenjatanuklirolehIndiadilihat
dariduapendekatan,pertamapendekatanpolitikinternasionalyangfokuspadaaspek
keamananregionaldankeduapendekatanpolitikdomestikyangfokuspadaaktor
domestik.
Penulisberasumsirangkaiansebabsebuahnegaraterlibatdalamperlombaan
persenjataan nuklir bukan sekedar karena adanya ancaman dari luar, dan untuk
mengimbangiancamantersebut.Konflikregionaljugabisamenjadisebab.Faktor
-faktor ini penting untuk kasus India, sehubungan dengan adanya konflik dengan
PakistanyangmayoritaspenduduknyaberagamaIslam,sementaraIndiaberagama
Hindu.SejarahmencatatkonflikinisudahberlangsungsejakmasakolonialInggris,
danmenjadisalahsatubatusandunganutamauntukadanyaperdamaianantaraIndia
Selain konflik regional dan keterlibatan AS, aktor domestik seringkali
berkontribusibesardalammembentukkebijakannuklir.Padakasusproliferasinuklir
India,aktoryangpalingberperanpentingadalahparapemegangkekuasaandalam
partaiIndia,terutama BharatiyaJanataParty(BJP).Partaiinimerupakanpartaiyang
memimpin India pada saat uji coba nuklir keduanya. Nehru merupakan Perdana
MenteripertamaIndiayangdidukungpenuhuntukmengembangkansenjatanuklir
olehpenggagasutamaideproliferasinuklirdiIndiayaituHomiJ.Bhabha.19 Kedua
aktorinijugamerupakankontributorterbesardalampengembangansenjatanuklirdi
India.Perkembanganlebihlanjut,PerdanaMenterisetelahNehrudanilmuwannuklir
lainnyajugamemilikiperanyangpentingdalamproliferasinuklirini.
1.2 RumusanMasalah
Halyangmenjadipoinutamadalampenelitianiniadalahfaktorpendorong
India untuk berpartisipasi dalam perlombaan senjata nuklir. Melalui skripsi ini
penulis mencoba mengungkap faktor-faktor yang mendorong India terlibat dalam
pengembangan senjata nuklir. Indiadan Pakistan memiliki kesamaan kepentingan
dalam hal pengembangan persenjataan nuklir. Selama perang dingin, Cina hadir
sebagai negara penjamin bagi kepentingan strategis Pakistan dalam menghadapi
India. Persaingan kekuasaan dengan Cina diasumsikan menjadi salah satu faktor
penentu proliferasi nuklir India. Salah satu indikasi yang mengarahkan penulis
19Karsten Frey,India’s uclearBomband ationalSecurity. (New York: Routledge, 2006),
kepadaasumsiiniadalahIndiaterusmengembangkankekuatannuklirnyaagarsejajar
dengan Cina. Faktor keamanan memang penting, namun bukan satu-satunya
penyebab. Ambisi pemimpin politik dan elit pemerintahan juga merupakan sebab
penting untuk kasus India, disamping konflik yang telah lama terjadi dengan
Pakistan.
1.3 PertanyaanPenelitian
Sehubungandenganpermasalahandiatasmakarumusanpertanyaanpenelitian
untukskripsiiniadalah:Peristiwa-peristiwaapasajakahdalamkerangkakeamanan
dan politik domestik yang mendorong India untuk terlibat dalam perlombaan
kekuatannuklir.Siapaaktoryangmemainkanperanananpentingdidalamnya,dan
bagaimanabentukaksidankarakteristikdariide-idenya?
1.4 TujuanPenelitian
TujuandariPenelitianiniadalah:
1. Mengidentifikasirangkaianfaktor-faktoryangmendorongIndiaterlibatdalam
perlombaannuklirdarisudutkeamananregionaldanpolitikdomestik.
2. Mengindentifikasi keterkaitan-keterkaitannya dengan aktor domestik yang
memainkanperandalampembuatankebijakannuklirIndia.
3. Menganalisakondisi-kondisiyangmemunculkandanmemperbesarkeinginan
1.5 ManfaatPenelitian
Manfaatyangdiharapkandarihasilpenelitianiniadalah:
1. Memperkayainformasitentangdinamikaperlombaanpersenjataannuklirdi
kawasanAsiaSelatan,sertakondisi-kondisiyangmelahirkandoronganpada
Indiauntukterlibatdalamperlombaanpersenjataannuklir.
2. Memperluaspemahamandankesadaranmasyarakatinternasional,terutama
parapejabatpemerintahandanbirokrat,tentangkeuntungandankerugiandari
pengembanganteknologidanpersenjataannuklir.
1.6 StudiPustaka
Tinjauanstudipustakadilakukangunamenghimpuninformasiyangrelevan
dengan permasalahan yang akan diteliti. Beberapa penelitian sebelumnya akan
menjaditolakukurdanpijakanbagipenulisdalammengembangkanruanglingkup
penelitian. Secara umum, penelitian mengenai senjata nuklir India-Pakistan telah
dibahas dan tertuang dalam bentuk karya ilmiah, baik buku, tugas akhir maupun
jurnalilmiah.DiantaranyaadalahtulisanScottSaganyangberjudul“RethinkingThe
Causesof uclearProliferation:ThreeModelsInSearchforaBomb”dalambuku
berjudul “The Coming Crisis: uclear Proliferation, U.S. Interests, and World
Order” menyebutkan bahwa terdapat beberapa model yang digunakan untuk
menjelaskanpenyebabproliferasinuklir.20Senjatanuklirnyatanyalebihdarisekedar
alat guna memelihara keamanan nasional, tetapi juga menyajikan simbol
internasional, modernitas dan identitas bagi sebuah negara. Tiga model yang
dijelaskanSagandiantaranya;
1. Pertama, model keamanan dimana menurut model ini negara membangun
senjatanukliruntukmeningkatkankeamanannasionalnyamelawanancaman
luar,khususnyaancamannuklir.
2. Kedua,modelpolitikdomestikdimanasenjatanuklirdianggapsebagaialat
politik yang digunakan untuk memajukan kepentingan birokrasi dan elite
politikdomestik.
3. Ketiga adalah model norma yang menjelaskan bahwa pencarian terhadap
senjata nuklir ataupun pengendalian senjata nuklir sangat ditentukan oleh
peransenjatasebagaisimbolmodernitasnegaradanidentitasnya.21
Dalamhalinipenulismenggunakanduamodelpertamadalammenjelaskan
proliferasinuklirIndia.
Tulisanselanjutnyaberjudul IsThereaTheoryof uclearProliferation?An
Analysis of The Contemporary Debate yang ditulis oleh Tanya Ogilvie-White.
Tulisan ini memaparkan beberapa teori yang bisa menjelaskan proliferasi nuklir,
diantaranyarealisklasikdanneorealis.Penjelasanrealismengenaiproliferasinuklir
didominasiolehpemikiransenjatanuklirdaritahun1950an,dimanaduanegara super
powerterlibatperangdinginyangditandaidengantidakadanyainformasimengenai
kebijakan keamanan antara kedua negara, sehingga upaya proliferasi nuklir terus
dilakukan.22 Sementara penjelasan realis klasik mengenai proliferasi nuklir di
dasarkanpadapandangantentangpolitikinternasional,dimananegaraadalahaktor
kesatuanyangakanselaluberupayauntukmemaksimalkankekuatanmerekauntuk
bertahan dalam persaingan sistem internasional.23 Ketika menjelaskan mengenai
penyebabperluasansenjatanuklir,realisklasikfokuspadatekananeksternal,dimana
perolehansenjatanuklirharusdilihatsebagaiupayauntukmelindungikepentingan
nasionalsebuahnegaradariancamannegaratetangga.24
Terdapatpandanganlainmengenaifaktorpenyebabproliferasinukliryang
menyatakanbahwadalamsisteminternasional,negara-negaramemilikikemampuan
yang berbeda, akibatnya ada negara yang kuat dan lemah secara militer maupun
ekonomi,adajugabeberapanegara,akibatsisteminternasionalyanganarkimenjadi
terisolasiataumenjadi sangatagresif,dengan katalaintingkahlakuaktornegara
ditentukanolehsisteminternasionalyanganarki.25Akibatnya,negarayangterisolasi
cenderung ingin memiliki dan mengembangkan senjata nuklir dengan tujuan
memperoleh penghargaan dan pengakuan internasional.26 Keinginan untuk
memperolehprestiseinijugadidasariolehkepentingansebuahnegaraatasstatusnya
dalam sistem internasional. Ketika negara menginginkan senjata nuklir lebih dari
sekedar alat militer untuk mengamankan wilayahnya, maka senjata nuklir lebih
dilihatsebagaiinstrumenpolitikbagipenciptaanstatussebuahnegara,karenadengan
22Tanya Ogilvie-White, Is There a Theory of uclear Proliferation? An Analysis of The ContemporaryDebate. (The Nonproliferation Review/Fall, 1996), 44.
memilikisenjatanuklirnegaraakandipandangsebagai greatpowerdanmemiliki
hegemoni.
Faktor keinginan India atas statusnya sebagai hegemoni di kawasan
selanjutnya dibahas dalam tulisan Subrata K. Mitra yang berjudul The Reluctant
Hegemon: India’s Self Perception and The South Asian Strategic Environment.
SubrataK.Mitramenyediakanpenjelasanmengenaiproliferasinukliryangdilihat
dari sudut pandang aktor politik domestik dan karakteristik internal dari negara.
TulisaninisecaradetailmenjelaskantentangpersepsiIndiasebagaikekuatanutama
dikawasan,sertapandangannegara-negaratetanggaterhadapkekuatanIndia.India
memilikiperandalampolitikregionaldaninternasionalyangdidukungolehtigalobi
utamadalamkebijakanstrategisIndia.27Diantaranyapenyokongbagiperusahaan
-perusahaan India, dimana India harus membangun dirinya sendiri sebagai sebuah
perusahaan,negarayang powerfuldanmampumenggunakankekuatansecarabebas,
seperti halnya AS dan Israel, yang kemudian garis pemikiran ini secara tegas
diperkenalkankedalampolitikIndiaolehIndiraGandhiyangselanjutnyasecaraaktif
direpresentasikan dengan pernyataannya mengenai bomb sebagai simbol kekuatan
nasionalIndia.28
Selanjutnya sebuah Tesis berjudul “Uji Coba Nuklir India-Pakistan Tahun
1998: Kaitannya Dengan Faktor Cina dan Kashmir”, ditulis oleh Akio Alfiano
Tamala.TulisaninimenjelaskansecararincifaktorkeberadaanCinadanpeningkatan
27Subrata K. Mitra, The Reluctant Hegemon: India’s Self Perception and The South Asian StrategicEnvironment. (Contemporary South Asia : Carfax Publishing, September 2003), 413-414.
kekuatan militer Cina hingga Pakistan yang mengancam keamanan India, yang
didukung oleh konflik agama dan perebutan wilayah kedua negara sejak periode
kemerdekaan, sehingga menyebabkan India mengambil keputusan untuk
mengembangkannuklirdanmelakukanujicobanuklirpada1998.29
Melalui karya lainnya The Perils of Proliferation in South Asia, Scott D.
Saganjugamenjelaskandampakyangdihasilkandaripengembangansenjatanuklir
India-Pakistan.DiamenyimpulkanbahwanuklirAsiaSelatanakanmenjaditempat
yangpalingberbahayadiseluruhdunia.Alasannyabukankarenadampakpenderitaan
atauketidakrasionalanparapemimpin,dantidakjugakarenafaktorhambatanbudaya
yangmenghambatparapemikirstrategisdikeduanegara.Alasanutamanyaadalah
karena masa depan nuklir kedua negara sangat kuat, didukung oleh upaya
pemimpinnyadalammenciptakankeamananmelalui nucleardeterrence,tetapidisatu
sisi Asia Selatan masih dihuni oleh manusia-manusia yang tidak sempurna, serta
organisasiyangmengontrolsenjatanuklirmerekayangtidakmenjalankanfungsinya
dengan baik. Hal ini juga terbukti dengan pecahnya perang dengan penggunaan
senjatanuklirantarakeduanegara.30
29Tesis berjudul “Uji Coba Nuklir India-Pakistan Tahun 1998: Kaitannya Dengan Faktor
Cina Dan Kashmir” diakses dari
http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/detail2.jsp?id=72767&lokasi=lokal. Pada 28 Februari 2012.. 48-49.
1.7 KerangkaKonseptual
1.7.1 PerspektifKeamanan
Beberapahasilpenelitiansebelumnyayangmembahasmengenaiproliferasi
nuklir India menekankan faktor ancaman sebagai faktor utama yang mendorong
proliferasinuklir.Sejakeraperangdingin,proliferasinuklirmemangdigambarkan
sebagaiupayasuatunegarauntukmenanggapiancamannuklirnegaralainnyadalam
rangka mengamankan negaranya. Ancaman yang muncul dari Cina dan Pakistan
merupakansebabyangmendorongkeinginanIndiauntukmengembangkansenjata
nuklir. Disamping itu India juga memperoleh peluang yang besar untuk
meningkatkanproliferasinuklirmelaluialiansi yangdibangundengan AS.Kedua
faktorini,ancamandanaliansimenjadikondisipokokyangbisamenjelaskanalasan
Indiamemulaidanterusmeningkatkanprogramsenjatanuklirnya.
Konseputamayangmembantupenulisuntukmenjelaskanhalinidiperoleh
darikerangkaberpikirrealisyaitu balanceofthreat,dan alliance.
1.7.1.1 Balance of Threat
Konsep balance of threat penulis gunakan untuk menganalisa model
keamananyangmenjadifaktorpendorongbagimunculnyaproliferasinuklirIndia.
Konsep balanceofthreatdikembangkanolehStephenWaltdalamsebuahartikelnya
yangberjudul“AllianceFormationandtheBalanceofWorldPower”.Balanceof
Threatadalahformulasiulangdariteori balanceofpoweruntukmenjelaskanaliansi
negara-negara dalam menyeimbangkan kekuatan dengan menggunakan kapabilitas
powersepertipolitik,ekonomi,militerdannuklirgunamenghadapiancamanyang
merekaterimaataunegarayanginginmendominasisertakoalisinegara-negarayang
memberikan ancaman.31 Michael Sheehan dalam tulisannya yang berjudul The
Balance of Power: History and Theory menjelaskan bahwa balance of power
merupakan distribusi power diantara negara-negara dalam sistem internasional
dimanatidakadajumlah poweryanglebihbesardiantaranegara.32Teori balanceof
powerjugamenyatakanbahwaduanegaraakanmengkombinasikankapabilitasyang
sama guna mengurangi kemungkinan serangan dari kekuatan negara yang lebih
besar.33Sementara balanceofthreatmenjelaskanbahwadalammenghadapiancaman
yangditerima,negaracenderungmenciptakansebuahaliansidengankekuatannegara
lain,daripadaharusmelawannyadengankekuatansendiri.34
Meskipun doktrin balance of power benar bahwa negara yang memiliki
sumberdayayangbesarbaikdibidangpopulasi,kapabilitasmiliterdanindustriserta
tekonologi memiliki potensi yang besar juga untuk mengancam negara lainnya,
namun tingkat ancaman tidak hanya ditentukan berdasarkan distribusi kekuatan
(melaluipengaruhluarnegeriataupenetrasipolitik),tetapitingkatancamanyangdi
31Stephen M Walt, Alliance Formation and the Balance of World Power. (International
Security, Vol. 9, No. 4: MIT Press, 1985), 5.
32Lcdr Michael P. Watson, Usn.BalanceOfPowerVs.BalanceOfThreat:TheCaseOfCina AndPakistan. (Submitted In Partial Fulfillment Of The Requirements For The Degree Of Master Of Military Studies At United States Marine Corps Command And Staff College: Marine Corps University Virginia, 2000-2001), 8.
33Ibid.
maksudkanjugaditentukanolehkedekatangeografis,kekuatan offensivedantujuan
agresifnegara.35
Empatsumberancamandiatas,diantaranya;
a. Pertama, aggregatepoweryaitujenisancamanyangdatangdarikekuatan
relatifyangdimilikisuatunegara.Kekuatanrelatifinimeliputipopulasi,
kapabilitasindustridanmiliter,kekuatanteknologidanekonomi.36Negara
yang memiliki kekayaan sumber daya seperti industri, populasi dan
ekonomi secara otomatis memiliki kelebihan dalam mengembangkan
potensi militer. India misalnya, dengan perkembangan Gross Domestic
Product (GDP) yang terus meningkat, juga menyokong usaha dalam
meningkatkankapabilitasmiliternya.Sehinggahaliniakanmenimbulkan
ancamanbaginegaralainyangtidakmemilikisumberdayaataukekuatan
yangbesarsepertiIndia.
b. Kedua, geographicproximityataudikenalkedekatangeografis,dimana
semakindekatjaraksebuahnegara,semakinmembukapotensiancaman
bagi negara lain, atau dengan kata lain jarak menentukan persepsi
ancaman yang diterima negara.37 Negara akan menanggapi ancaman
terdekat yang mungkin tidak lebih besar dibandingkan ancaman dari
negara lainnya, karena pada dasarnya kemampuan negara dalam
membangunkekuatanakanmenuruntergantungseberapajauhjaraknya
35Stephen M Walt,TheOriginsofAlliances (Ithaca: Cornell University Press, 1987), 5. 36Walt,AllianceFormationandtheBalanceofWorldPower. 9.
darikekuatanagresif.Negarayangsecarageografismemilikijarakyang
jauh, tingkat ancamannya akan semakin berkurang karena kemampuan
negaradalammengembangkan powerakanterhambat.Sebaliknyanegara
yang secara geografis memiliki kedekatan, akan semakin memudahkan
negaranyaterancamkarenapeningkatan powernegaratetangganya.
c. Ketiga,kekuatan offensiveatau offensivepoweryangdiukurdariseberapa
besar kapabilitas militer suatu negara dapat memprovokasi terjadinya
aliansidengannegarayangkapabilitasmiliternyalebihlemah.38Ancaman
inimerupakanlanjutandariduakekuatansebelumnyayangdimilikioleh
negara. Negara dengan kekuatan relatif yang besar serta populasi dan
pertumbuhanekonomi yangmendukungpeningkatankapabilitasmiliter
akan mampu menciptakan persepsi super power bagi negaralain yang
lemah.Sehinggamampumenciptakanprovokasibagiterciptanyaaliansi.
d. Terakhir tujuan yang diterima atau perceives/ offensive intention yaitu
tindakanagresifsebuahnegaramemprovokasinegaralainuntukmelawan
kekuatanmusuh.39
1.7.1.2Aliansi
Konsep aliansi digunakan untuk menjelaskan bagaimana peningkatan
kapabilitasmiliterdannuklirIndiadibangundandikembangkanmelaluihubungan
kerjasamadanaliansidenganAS.Aliansisecaraumumdipandangsebagaisebuah
tanggapan terhadap ancaman. Menurut Stephen Walt aliansi adalah susunan baik
formalataunon-formaluntukmelakukankerjasamakeamananantaraduaataulebih
negara berdaulat.40 Aliansi menjadi penting untuk mempelajari mengapa negara
memilihuntukbersekutudanbagaimanamerekamemutuskandengansiapasekutu
akandilakukan.Halinipentingkarenaformulasialiansiakanmempengaruhijenis
ancamanyangdihadapinegara,yangseterusnyamampumemperluasharapannegara
terhadap bantuan serta merubah sistem internasional. Selanjutnya persepsi negara
terhadapbagaimanaaliansiakandijalankanmampumempengaruhiupayastrategis
negaradalammengamankannegaranya.
Bagaimana formulasi aliansi secara umum dijelaskan dalam dua bentuk;
balancing dan bandwagoning.41 Ketika melakukan aliansi negara mungkin
melakukan balanceatauberaliansididalamoposisiterhadapsumberancamanutama.
Artinyanegarayangberaliansiakanmerasalebihamankarenamerekamenganggap
negarayangmengancammemilikikekuatanlebihkecildibandingkelompokkesatuan
oposisi. Terdapat dua alasan utamamengapanegaramelakukan balance, pertama
40Emerson M. S. Niou and Peter C. Ordeshook.AlliancesinAnarchicInternationalSystems,
(California, Social Science Working Paper 761: California Institute of Technology, May 1991), 1.
41Walt,AllianceFormationandtheBalanceofWorldPower. 4.Balancing adalah formulasi
untukmenghentikankekuatanyangdimilikinegarahegemonsebelumnegaratersebut
memperolehlebihbanyaklagi power,kedua,bergabungdengannegarayanglemah
akan memungkinkan negara tersebut memiliki lebih banyak power dalam aliansi
tersebut.42
Formulasi aliansi lainnya dikenal dengan bandwagon yaitu aliansi dengan
negarayangmerupakansumberbahaya.Aliansiinijustrumengurangiataubahkan
tidakmenjaminkeamanannegara,karenakekuatanyangdimilikinegarahegemon
akan secara langsung mengintervensi kebijakan luar negeri negara yang lemah.43
MelaluiformulasialiansidiatasakandipelajaribagaimanatindakanIndiaterhadap
ancaman yangditerima dari hubungan kerjasamaCinadan Pakistan. Berdasarkan
asumsibahwameningkatnyakekuatan offensivePakistandanCina,akanmendorong
India untuk mengambil langkah-langkah konkrit guna meningkatkan kapabilitas
nuklirnya,melaluikerjasamadengannegara-negarapesaingCina,khususnyaAS.
Konsep balanceofthreatdanaliansipenuliskembangkandalampenelitian
khususnyauntuk membimbingpenelitian kepadadimensi-dimensi keamanan yang
memiliki hubungan dengan tindakan perlombaan persenjataan nuklir. Amerika
SerikatdanCinasertaPakistansekaligusberfungsisebagaikekuatan global yang
mendorongproliferasinuklirdikawasanAsiaSelatan.Intervensipihakketigaini
membentukide-ideyangsejalandanmutualuntukpengembanganpersenjataannuklir
India.Sebabnegarainipadadasarnyajugamemilikiambisisamadengannegara
-negaratersebut,dalamhalkeinginanuntukmenjadikekuatanhegemon.
1.7.2 PerspektifAktorDomestik
Scott Sagan telah merumuskan satu model yang berkaitan dengan politik
domestik yang fokus pada aktor-aktor domestik yang mendukung atau tidak
mendukungupayapemerintahdalammemperolehsenjatanuklir.44Tigajenisaktor
yang berperan penting dalam kebijakan proliferasi nuklir menurut Sagan adalah
pendiri energi nuklir negara (termasuk pejabat-pejabat tinggi yang bekerja dalam
laboratorium fasilitas reaktor nuklir sipil), aktor kedua adalah kesatuan militer
(termasukangkatanudaradanangkatandarat)sementaraaktorselanjutnyayangtidak
kalahpentingadalahparapolitisidimanakelompokindividudanmasyarakatumum
mendukung upaya proliferasi nuklir.45 Ketika masing-masing aktor ini bergabung
untuk mengontrol proses pembuatan kebijakan pemerintah, maka disinilah peran
aktorsecaralangsungmengontrolprogrampengembangannuklir.
Jadi aktor domestik tidak hanya pemimpin politik atau birokrat yang
menjalankan pemerintahan. Sekalipun demikian aktor negara ini tetap merupakan
pusatdalampenyebaranpersenjataannuklir,karenamerekalahyangmemutuskandan
memberikanlegitimasiatastindakantersebut.Peranaktorinijugabisadilihatdalam
upaya India memanifestasikan segala bentuk kekuatan (ekonomi, politik, militer)
untukterusmeningkatkanproduksisenjatanuklir.
44Sagan, Rethinking The Cuases of uclear Proliferation: Three Models In Search for a Bomb, 27.
SebelumnyaSaganmenjelaskanproliferasinuklirmelaluimodelkeamanan,
dalam kerangka berpikir teori neo-realis bahwa negara berada dalam sisem
internasional yang anarki sehingga negara harus self-help dalam melindungi
keamanan nasional dan kedaulatan negaranya, karena senjata nuklir memiliki
kekuatanmerusakdanmenghancurkanyangsangatbesar,banyaknegarakemudian
berusaha untuk memelihara keamanan nasionalnya dengan menyeimbangkan
kekuatan musuh yang mengembangkan senjata nuklir dengan cara mencari akses
untukmemperolehsenjatanuklirjuga.46
Namunmodelkeamanansajatidakcukupuntukmenjawabproliferasinuklir.
Faktoryangkomplekssepertiprestisedankebangganyangdihasilkannegaradengan
memperolehsenjatanuklirjugasangatberpengaruh.Konsepyangdigunakandalam
menjelaskanhaliniadalahgabunganaktornegarayangmemilikikekuatandalam
mempengaruhi pembuatan kebijakan. Menurutnya aktor-aktor birokrasi ini tidak
dipandang sebagai penerima pasif segala bentuk kebijakan, tetapi mereka
menciptakankondisiyangmampumendukungperolehansenjatanuklirdengancara
menciptakanpersepsimengenaiancamanluarnegeridansecaraaktifmelakukanlobi
untukmeningkatkanbelanjapertahanannegara.47
Kajianmengenaiaktorpolitikdomestikjugatelahdibahasdalamkerangka
berpikirrealis.Realismenyatakanbahwasetiapaktorpolitikdomestikpastimemiliki
kepentinganyangberkaitandengannasionalisme,namunkepentinganinidianggap
hanya memberikan pengaruh yang sangat kecil atas isu keamanan seperti
pengembangan senjata nuklir.48 Sebaliknya dalam perspektif politik domestik,
program senjata nuklir tidak dilihat sebagai solusi yang harus dijalankan dalam
menghadapipermasalahankeamanan.Perspektifinimelihatprogramsenjatanuklir
merupakan sebuah solusi atas permasalahan yang bisa membenarkan eksistensi
mereka.49 Menurut penjelasan politik domestik, ancaman internasional pasti ada,
tetapitidakdilihatsebagaipenyebabutamadalamkebijakansenjatanuklir,tetapi
merekalebihdianggapsebagaijembatandanpeluangbagikepentinganaktorutama.50
Melaluibeberapakonsepdiatas,dapatdijelaskanelemen-elemenutamayang
menjadisebabuntukproliferasinuklirIndia.Empatsumberancamanyangmenjadi
tolak belakang negara untuk beraliansi disatu sisi akan menjelaskan faktor yang
melatarbelakangi usaha proliferasi nuklir India dari perspektif keamanan, yang
nantinyaakantergambardalamprosesproliferasinuklirIndiasejaktahun1950an
dimana India sepakat untuk mengembangkan nuklir. Sedangkan bangunan aliansi
yang diciptakan India dengan AS akan mejelaskan bahwa proliferasi nuklir ini
dimulaidandikembangkanbukanhanyakarenafaktorancamansemata,tetapijuga
kapabilitasdanpeluangyangbesarbagiIndia.Sementaraperananaktordomestik
India dalam pembangunan program senjata nuklir merupakan kondisi politik
domestikyangberkontribusisangatbesardalamproliferasinuklirIndia.
48Sagan, Rethinking The Cuases of uclear Proliferation: Three Models In Search for a Bomb, 28.
Beberapa aktor yang penulis temukan memiliki peran penting dalam
mendorongkebijakanproliferasinuklirIndia,diantaranyaadalahpartaiberkuasadi
India,khususnya BharatiyaJanataPartydanpemimpinprogramenerginuklirdan
atomIndia.Keduaaktoriniberperanbesardalamsejarahdimulainyaprogramenergi
nuklir sipil India hingga perolehan teknologi nuklir canggih India hari ini. India
merupakannegaradengansistempemerintahanparlementer,dimanasebagianbesar
aturandibuatdandirumuskanolehPerdanaMenteridanpartaiyangberkuasa.Latar
belakangkekuasaanpartai BharatiyaJanataPartyyangsebagianbesardidudukioleh
masyarakat Hindu yang memiliki nasionalisme tinggi, sangat berkontribusi besar
Bagan1KerangkaBerpikir
PendekatanPolitik Internasional
BalanceofThreat
AggregatePower
GeographicProximity
Offensive Power
OffensiveIntention
Kerjasama Pertahanan &
NuklirCina-Pakistan
PerspektifKeamanan
Regional
PendekatanPolitik Domestik
AktorDomestik
Alliance
Balancingkekuatan
Cina-Pakistanmelalui
AliansidenganAS
Kerjasama Nuklir
India-AS
Peran Aktor
Domestik PemikiranPolitik
Peningkatan power&
AspirasiHegemonidi
KawasanAsiaSelatan
SejarahKonflikagama.
SejarahKemerdekaan
Superioritas
1.8 MetodologiPenelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang
dilakukan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat dari sebuah fenomena guna
mencarikesimpulansertamampumenciptakanpemecahanterhadapmasalahtersebut.
Meskipun tujuan akhir dari sebuah penelitian adalah agar menemukan alternatif
pemecahan masalah, namun dalam penelitian sosial hubungan sebab akibat tidak
mudah menemukannya. Terdapat serangkaian sebab-sebab yang membutuhkan
pengujianterusmenerus,jarangpenelitisosialyangbisadengancepatsampaipada
keyakinan tentang hubungan yang langsung saling berkaitan satu sama lain.
Menyadari hal ini maka peneliti, sebagai pemula, berupaya untuk
mengidentifikasikanserangkaiansebab,baikyangsudahseringdijelaskanmaupun
yangbelumbanyakdiketahui.
Teori adalah pengetahuan yang terorganisir secara sistematis yang dapat
diaplikasikandalamberbagaikeadaan,yangsecaraprinsipditerimaolehkomunitas
ilmuwan dan dapat digunakan untuk menganalisa, memprediksi atau menjelaskan
suatufenomena.51Berkaitandengankonsepteorimakapenelitianinitidaksampai
membentukataumengujisebuahteori.Teoridigunakanuntukmembimbingpenulis
menemukan bagian-bagian yang penting untuk diperiksa, yang membutuhkan
perhatian dalam pengumpulan informasi dan untuk menopang kebutuhan akan
analisa.
Sedangkan metodologi seringdipahami sebagai langkah-langkah sistematis
atau cara untuk menguji teori.52 Metodologi penulis pahami sebagai serangkaian
langkah dalam mendapatkan informasi terbaik guna menjawab permasalahan
penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada interpretasi dan
pemahaman terhadap serangkaian informasi yang relevan untuk menjawab
permasalahanpenelitian.Informasipenulisdapatkanmelaluiberbagaicara,namun
sebagain besar adalah dari hasil observasi atas sumber-sumber tertulis, dokumen
resmimaupuntidakresmi.
1.8.1 Langkah-LangkahPenelitian
Dalammelakukanpenelitiankualitatif,tidakadainterpretasitunggalterhadap
sebuahpermasalahanatauobjekpenelitian.Terdapatbanyakcaradanpendekatan
yang digunakan, seperti analisis deskriptif, analisa studi kasus, dan pendekatan
historis.Penelitianinimenggunakanpendekatanhistoris.Pendekatanhistorisadalah
sebuahmetodeyangdigunakanuntukmengetahuirangkaianperistiwayangterjadidi
masalaluyangmemilikihubungandengankejadiandimasakini.
Charles Busha dan Stephen Harter mendeskripsikan enam tahap dalam
melakukanpenelitianhistoris,diantaranya:
1. Mengenali permasalahan historis atau mengidentifikasikan suatu
pengetahuanhistorikal.
2. Mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi yang relevan tentang
permasalahanatautopik.
3. Jika ada, tambahkan bentuk hipotesis sementara dalam menjelaskan
hubunganantarafaktor-faktorhistorikal.
4. Melakukanpengumpulandanpengorganisasianterhadapbukti-buktiatau
fakta-fakta secara teliti dan melakukan verifikasi terhadap sumber
informasimanayangotentik.
5. Melakukan seleksi, pengorganisasian sertaanalisis terhadap bukti yang
bersangkutandanmenuliskankesimpulan.
6. Mencatatkesimpulankedalamsebuahnarasi.53
Penulis mencontoh langkah-langkah diatas dalam melakukan penelitian.
Berdasarkanlangkah-langkahinipenulismenemukanproliferasinuklirIndiaadalah
sebuahperistiwa yangmemilikirangkaian sebab yangmensejarah,terkaitdengan
konflikagama,khususnyaketikamenghadapiancamandariPakistandanCina.Maka
prosesdandinamikapengembanganpersenjataannuklirolehIndiatidaksemata-mata
merupakansebuahfenomenapolitikmodern,tapijugabersinggungandengansejarah
politik kolonialisme, nasionalisme serta pertentangan etnik dan agama. Selama
menganalisafaktor-faktorini,penulismenemukanide-ideyangmelandasiproliferasi
nuklirIndiasepertiyangdibawaolehpemimpinpolitiknya,Nehru.
53http://www.gslis.utexas.edu/˜palmquis/courses/historical.htm, diakses 24 September 2012,
Sebagai fenomena politik modern kerjasama pertahanan dan nuklir antara
Cina dan Pakistan memang merupakan faktor krusial yang membentuk ancaman
kepada India. Disamping faktor aliansi antara kekuatan musuh dan kekuatan
saingannya,perlombaansenjatanuklirIndiajugaterkaitdenganpersepsiaktorpolitik
tentang politik internasional, status negara, dan pemahaman-pemahaman tentang
hegemonidan greatpower.
1.8.2 UnitAnalisa
Unit analisa dalam penelitian ini adalah negara sebagai representasi dari
kepentingannasionalataubangsatertentuyanghidupdidalamnyadenganidentitas
-identitasyanghendakdirawatdandilindungiolehnegara.Dalammenentukanunit
analisapenulismelihatnegarasebagaisebuahentitassistemyangterintegrasi,dimana
semuaaktorterikatdanmestimengikutisyarat-syaratyangdimintadalamsistemitu,
tapi negara tidak melulu dijalankan dengan pertimbangan-pertimbangan rasional.
Perlombaan senjata nuklir itu sendiri merepresentasikan adanya campuran
kepentinganyangtidakrasionalyangmengandungnilai-nilai.Persepsitentangpolitik
internasional,ide-idetentangstatussebuahnegara,konseptentangkekuasaandan
kekuatan tidak sepenuhnya rasional, sebagian dirumuskan berdasarkan pandangan
subjektifaktorpolitik,sekalipunjugabisadibuatobjektifsepertimisalnyatentang
jumlahkekuatanpersenjataanpenghancurmassalyangdimilikiolehsebuahnegaradi
bandingkandengannegarasainganataumusuhnya.Tujuanutamaproliferasinuklir
daninijugatampakpadatindakandankebijakannegaraitubaikditingkatdomestik
maupuninternasional,yaknihegemoniIndia.
1.8.3 LevelAnalisis
MenurutJackS.Levydalambukunyayangberjudul TheCausesofWarand
TheConditionsofPeace,menjelaskanbahwa levelofanalysisdalammempelajari
fenomena hubungan internasional menggunakan model yang beragam. Perbedaan
tersebut kadangtergantungpada variabel dependent atau jenis kesatuan atau unit
yangmanatingkahlakunyadipelajari.54Terdapatberbagaimacam levelofanalysis
diantaranya systemiclevelofanalysisdimanaanalisismerujukpadapenjelasanpola
-poladanhasildalamsisteminternasional.sementara dyadiclevelofanalysismerujuk
pada penjelasan mengenai interaksi strategis diantara dua negara atau lebih, atau
diantara dua unit sistem yang berbeda. ational level of analysis merujuk pada
penjelasan mengenai tingkah laku kebijakan luar negeri negara, sementara
organizationallevelmerujukpadatingkahlakuorganisasi,danterakhir individual
levelmerujukpadapreferensi,kepercayaansertapilihan-pilihanindividu.
Penelitian ini menggunakan dyadic level of analysis dimana negara dan
kawasanmenjadikesatuanunityangtingkahlakunyadipelajari.Dalamhalpenelitian
dilakukan dengan mempelajari fenomena dan hubungan kausalitas diantara India
sebagaisebuahnegarayangterintegrasidengannegaradikawasanyaituCinadan
PakistanyangmemilikipengaruhbagikebijakanproliferasinuklirIndia.
54Jack S. Levy, The Causes of War and The Conditions of Peace, Annual revision politic
1.8.4 TeknikPengumpulanData
Pengumpulandatadalampenelitianinidiperolehdariberbagaisumberyang
relevanyakni:
1. Buku-bukuteksyangberisiperistiwa,kondisidansituasitentangkasus
yang sedang dipelajari. Diantaranya buku-buku yang diterbitkan oleh
institusi yang memiliki perhatian utama pada isu keamanan seperti
StrategicStabilityInstitute,InstituteofPeaceandConflictStudies,The
onproliferation Review/Fall, Strategic Studies Institute, dan beberapa
tulisandaripenerbitinstitusiseperti BrookingInstitutePress, uclearAge
Foundation, Oxford University Press, John F. Kennedy School Of
Government,HarvardUniversity.MitPress,CornellUniversityPress.
2. Dokumentasiyangterdiridarilaporan-laporanterhadapperistiwaterkait
denganprogramdankebijakanproliferasinuklirdikawasanAsiaSelatan,
yangdikeluarkanolehinstansipemerintahsepertikementerianpertahanan
danmiliter,danbadan-badanswasta.Dalamhalinidatabanyakpenulis
ambildarilembagapenelitianmengenaiisukeamanandikawasanAsia
SelatankhususnyamengenainuklirdiIndiadanPakistanseperti uclear
AgeFoundation,CenterforStrategicandInternationalStudies,Institute
forDefenceStudies&Analysis,InstituteofPeaceandConflictStudies,
3. Laporanhasilpenelitianyangditerbitkanbaikdalambentukjurnal,artikel,
laporan seminar yang didokumentasikan, atau data-data yang dimuat
dalammediacetak/elektronikyangditerbitkandikawasanAsiaSelatan
danolehjaringanglobalseperti uclearEnergyFuturesPapers,South
AsianStrategicStabilityInstitute.
1.8.5 TeknikPengolahanData
Untuk kebutuhan analisa penulis melakukan pemilahan terhadap beberapa
databerdasarkanartipentingnyauntukproliferasinuklirIndia.Darisekianbanyak
informasi dan data yangdiperoleh didapat beberapakasus yangmembantu untuk
menjawabpermasalahanpenelitian,yangterpentingadalahkasus-kasus:
1. Awaldimulainyaprogrampengembangannuklir,baikituenerginuklir
maupun senjata nuklir di India, serta kontribusi untuk mendukung
pembangunanIndia.
2. Ide-idepolitikyangdikeluarkanolehpemimpinataupenguasadiIndia
ataskebijakanproliferasinuklir.
3. AliansiCinadanPakistan yangdilatarbelakangiolehkeinginanuntuk
mengimbangi India, sehingga semakin memicu India untuk menjadi
negaradengankekuatannukliryangsangatbesar.
4. Perbandingankekuatanrelatifsepertikekuatanmiliterdanekonomiuntuk
1.8.6 TeknikAnalisisData
Pada tahap analisa kasus
-kasus penulis melakukan interpretasi atas kasus
-kasustersebuttermasukdata
-dataobjektifyangrelevanuntukmenambahinformasi
ataubisamenjadipetunjukuntukmemperkuatpendapat
-pendapatdalamskripsiini.
Interpretasiadalahmetodepenafsiranterhadapsumberdata,denganmenarik
makna
daritindakandanide-idedalamsaturangkaiandengankejadian
-kejadiandankondisi