PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang
Sarjana Manajemen Pada Program Studi Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
Rifky Rahmansyah
0900374
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar
Terhadap Harga Saham
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Oleh Rifky Rahmansyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rifky Rahmansyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.
Oleh: Rifky Rahmansyah
NIM : 0900374
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I
Budhi Pamungkas G, S.E., M.Sc. NIP. 19820707 200912 1005
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen FPEB UPI Bandung,
ABSTRAK
Rifky Rahmansyah (0900374), “Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap
Harga Saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”. Dibawah bimbingan Budhi Pamungkas G, SE., M.Sc.
Penelitian ini mengkaji mengenai fenomena harga saham pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, salah satunya yaitu melihat dari kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dalam penelitian ini faktor yang diteliti yaitu profitabilitas yang diukur dengan return on assets (ROA) dan nilai pasar yang diukur dengan earning per share (EPS).
Objek penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Tabungan Negara Periode 2009-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, desain penelitian yang digunakan adalah desain riset kausal, sedangkan pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda, koefisien korelasi product moment, koefisien determinasi, uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F).
Hasil penelitian secara parsial menunjukan variabel return on assets (ROA) (X1) berpengaruh positif atau signifikan, sedangkan variabel earning per share (EPS) (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Secara simultan atau bersama-sama besarnya pengaruh ROA dan EPS terhadap harga saham sebesar 35,4%, dapat dikatakan ROA dan EPS tidak berpengaruh signifikan sedangkan sebesar 64,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Adapun untuk hubungan antara ROA terhadap harga saham tergolong “sedang” dan “positif”,
sedangkan EPS terhadap harga saham tergolong “sangat rendah” dan “positif”
Kata Kunci : Profitabilitas, Nilai Pasar, Harga Saham, return on assets (ROA),
earning per share (EPS)
ABSTRACT
Rifky Rahmansyah (0900374), “Effects of Profitability and Market Value on the Stock Price at PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”. Under the guidance of Budhi Pamungkas G, SE. M.Sc.
This study examines the phenomenon of the stock price at PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. There are many factors that affect stock prices, one of which is seen on the financial performance of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. This study investigates the factors of profitability as measured by return on assets (ROA) and market value as measured by earning per share (EPS).
Object of this study is the Bank Tabungan Negara financial statements period 2009 to 2012. The methods used are descriptive and verification, the design of the study is a causal research design, while data processing using multiple regression analysis, product moment correlation coefficient, coefficient of determination, partial test (t test) and a simultaneous test (F test).
Partial results of the study showed variable return on assets (ROA) (X1) positively affect or significant on stock prices, while variable earning per share (EPS) (X2) does not significantly affect the stock prices. Simultaneously the influence of ROA and EPS of the stock price is 35.4%, it could be said that ROA and EPS have no significant effect, while 64.6% influenced by other factors. As
for ROA and price stock have relation that classified “medium” and “positive”, while EPS and price stock have relation that classified “very low” and “positive”.
Keywords: Profitability, Market Value, Stock Price, Return On Assets (ROA),
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 12
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 12
1.2.2 Rumusan Masalah ... 14
1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 14
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 14
1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 16
2.1.1 Kinerja Keuangan... 16
2.1.1.1 Definisi Kinerja Keuangan ... 16
2.1.2 Profitabilitas ... 18
2.1.2.1 Definisi Profitabilitas ... 18
2.1.2.1 Alat Ukur Profitabilitas ... 18
2.1.3 Konsep Return On Assets ... 20
2.1.5 Nilai Pasar ... 20
2.1.5.1 Definisi Nilai Pasar ... 20
2.1.5.2 Alat Ukur Nilai Pasar ... 21
2.1.6 Konsep Earning Per Share ... 22
2.1.7 Saham ... 22
2.1.7.1 Definisi Saham ... 22
2.1.7.2 Jenis-jenis Saham ... 23
2.1.7.3 Nilai Saham ... 24
2.1.8 Harga Saham ... 25
2.1.8.1 Definisi Harga Saham ... 25
2.1.8.2 Jenis-jenis Harga Saham... 26
2.1.8.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 26
2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham ... 27
2.3 Pengaruh Nilai Pasar Terhadap Harga Saham ... 28
2.4 Penelitian Terdahulu ... 29
2.5 Kerangka Pemikiran ... 30
2.7 Hipotesis ... 34
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 36
3.2.1 Metode Penelitian... 36
3.2.2 Desain Penelitian ... 37
3.3 Operasionalisasi Variabel ... 37
3.4 Jenis dan Sumber ... 39
3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 39
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.5 Populasi dan Sampel ... 41
3.5.1 Populasi ... 41
3.5.2 Sampel ... 41
3.6 Rancangan Uji Analisis Data dan Uji Hipotesis... 41
3.6.1 Rancangan Uji Analisis Data ... 41
3.6.1.1 Metode Pengukuran Variabel ... 42
3.6.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 43
3.6.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 44
3.6.1.4 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment ... 45
3.6.1.5 Analisis Koefisien Determinasi ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 49
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 49
4.1.1.1 Budaya Perusahaan ... 50
4.1.1.2 Nilai-Nilai Dasar Perusahaan ... 51
4.1.1.3 Berita PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. ... 51
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 51
4.1.2.1 Gambaran Profitabilitas Bank Tabungan Negara.. ... 52
4.1.2.2 Gambaran Nilai Pasar Bank Tabungan Negara ... 55
4.1.2.3 Gambaran Harga Saham Bank Tabungan Negara .... 58
4.1.3 Statistik Deskriptif ... 61
4.1.4 Analisis Statistik ... 62
4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 62
4.1.4.1.1 Uji Normalitas Data ... 62
4.1.4.1.2 Uji Autokorelasi ... 63
4.1.4.1.3 Uji Multikolinearitas ... 63
4.1.4.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 64
4.1.4.2 Analisis Regresi Berganda ... 65
4.1.5 Analisis Korelasi ... 67
4.1.5.2 Koefisien Determinasi ... 68
4.1.6 Uji Hipotesis ... 69
4.1.6.1 Uji t ... 69
4.1.6.2 Uji F ... 70
4.2 Pembahasan ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin pesat, hal ini dapat
dilihat dari semakin banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang berdiri di
Indonesia. Oleh karena itu, persaingan di dunia perbankan semakin ketat. Suatu
bank dituntut untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada nasabah agar para
nasabah setia kepada bank tersebut, dan juga dengan hal tersebut dapat menarik
hati konsumen lain agar dapat menjadi nasabah bagi bank. Hal lain yang harus
dilakukan oleh suatu bank agar dapat bersaing dengan bank lain adalah dengan
menghasilkan produk yang baik dan produk yang kompetitif. Dan juga bank harus
selalu berupaya dalam mengembangkan bisnisnya agar tidak tertinggal dari para
pesaingnya.
Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan suatu bank semakin meningkat.
Baik itu digunakan sebagai sarana transaksi berupa transfer. Selain dari itu
masyarakat juga akan merasa lebih aman jika uang yang mereka miliki disimpan
di suatu bank. Tujuan lainnya yaitu masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas bank
untuk kegiatan bisnis dan bisa juga untuk sarana mengikuti program haji. Adapun
fasilitas lainnya yaitu seperti sms banking, mobile banking, phone banking dan
internet banking. (http://comku.wordpress.com
/2013/02/04/kebutuhan-masyarakat-pada-bank-di-indonesia/)
Menurut Undang-Undang perbankan No.10 Tahun 1998, “Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
Tahun 2012 mungkin dapat disebut sebagai tahun sukses bagi industri
perbankan. Sejumlah bank terkemuka menunjukkan pertumbuhan laba yang
cukup mengesankan, berkisar 20% sampai 30%. Sementara kredit bertumbuh di
atas 20% dan dana pihak ketiga meningkat berkisar juga di atas 20%, bahkan
untuk kelompok BPD mencapai hampir 30% pertumbuhannya. Di pasar modal
pun, saham-saham emiten perbankan termasuk favorit buat para investor dalam
dan luar negeri karena fundamentalnya yang kuat dan prospek yang cerah seiring
dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di atas 6% di tahun-tahun
ini. Bagaimanapun, ini dapat disebut sebagai prestasi karena telah berjalan di
tengah kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak.
(http://vibizlearning.com/new/articles/142/perbankan_2013:_di_tengah_prospek_
dan_kewaspadaan)
Untuk menghadapi tantangan ekonomi global di masa yang akan datang
maka suatu perusahaan khususnya bank dituntut untuk secara terus menerus
mengembangkan usahanya. Tetapi hal ini tidaklah mudah karena membutuhkan
dana yang cukup besar. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bank, yaitu
yang pertama dengan menghimpun dana dari masyarakat, yang kedua melakukan
pinjaman berupa hutang dan yang ketiga dengan cara mengeluarkan saham
perusahaan di pasar modal.
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Dengan dikeluarkannya saham,
perusahaan mengharapkan dana yang lebih untuk digunakan dalam kegiatan
bisnisnya. Saham paling banyak diminati oleh para investor, meskipun
mempunyai tingkat risiko yang cukup tinggi. Kegiatan jual beli saham terdapat di
bursa efek. Di ndonesia sendiri terdapat bursa efek yang bernama Bursa Efek
Indonesia (BEI). Transaksi saham dilakukan oleh para para investor dengan
harapan mendapatkan dividen dan capital gain. Sebelum membeli saham suatu
perusahaan, biasanya investor melihat dari kondisi perusahaan tersebut dan
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat 9 sektor yaitu sektor pertanian,
pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri barang dan
konsumsi, properti dan real estate, infrastruktur, utilitas dan transportasi,
keuangan, perdagangan, jasa dan investasi. Disini penulis melakukan penelitian
pada sektor keuangan.
Di sektor keuangan sendiri terdapat 5 sub sektor yaitu bank, lembaga
pembiayaan, perusahaaan efek, asuransi dan lainnya. Penulis sendiri akan
mengambil sub sektor bank. Dimana di Indonesia terdapat empat bank Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) diantanya Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia,
Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara, dan keempat bank tersebut
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji mengenai harga saham
keempat bank BUMN. Sebelum membahas mengenai harga saham maka disni
penulis akan memberikan gambaran besarnya aset yang dimiliki oleh bank
BUMN tersebut. Berikut tabel yang menjelaskan mengenai perkembangan bank
pemerintah berdasarkan aset yang dimilikinya:
Tabel 1.1
Perkembangan Bank Pemerintah Berdasarkan Aset
Perkembangan Bank Berdasarkan Aset
Des-10 Des-11 Des-12
Nama Bank Total Aset Nama Bank Total Aset Nama Bank Total Aset Bank Mandiri 449.774 Bank Mandiri 551.891 Bank Mandiri 635.618 Bank BRI 404.285 Bank BRI 469.889 Bank BRI 551.336 Bank BNI 248.580 Bank BNI 229.058 Bank BNI 333.303 Bank BTN 68.385 Bank BTN 89.121 Bank BTN 91.317
Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010-2012 (data diolah kembali)
Berdasarkan data yang telah digambarkan sebelumnya, maka dapat dilihat
bahwa Bank Tabungan Negara berada di peringkat paling bawah dibandingkan
dengan bank pemerintah lainnya. Setiap tahunnya keempat bank tersebut
mengalami kenaikan. Bank Mandiri sebagai bang yang menempati peringkat
Bank Rakyat Indonesia yang menempati posisi kedua memiliki aset sebesar
551.336, Bank Negara Indonesia memiliki aset sebesar 333.303, sedangkan Bank
Tabungan Negara memiliki aset sebesar 91.317 di akhir tahun 2012. Berikut
grafik yang dapat menggambarkan mengenai perkembangan aset bank pemerintah
dari tahun 2010 sampai dengan 2012.
Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010-2012 (data diolah kembali)
Grafik 1.1
Pergerakan Aset Bank Pemerintah
Periode 2010-2012
Setelah melihat penjelasan mengenai perkembangan bank pemerintah
berdasarkan asetnya, maka selanjutnya disini kita akan membahas mengenai harga
saham baik itu dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara
Indonesia dan Bank Tabungan Negara, sebagai berikut:
0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000
2010 2011 2012
Tabel 1.2
Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010-2012 (data diolah kembali)
Berdasarkan informasi harga saham yang dijelaskan pada tabel diatas,
maka dapat dilihat Bank Tabungan Negara memiliki harga saham yang lebih
rendah dibandingkan bank lainnya. Tingkat fluktuasi harga saham bank Tabungan
Negara pun lebih sering terjadi, jika dilihat per tahunnya maka terdapat 3 kali
penurunan pada Bank Tabungan Negara sedangkan bank lainnya hanya 2 kali
untuk Bank Mandiri dan masing-masing 1 kali untuk Bank Negara Indonesia dan
Bank Rakyat Indonesia penurunan. Jika dilihat dari masing – masing kuartal pada
tahun yang berbeda, maka Bank Tabungan Negara mengalami penurunan pada
kuartal pertama pada tahun 2012 sebesar 250, selanjutnya pada kuartal kedua
tahun 2011 dan 2012 Bank Tabungan Negara kembali mengalami penurunan
masing – masing sebesar 20 dan 390, pada kuartal ketiga tahun 2011 kembali
terjadi penurunan sebesar 360 dan yang terakhir pada kuartal keempat tahun 2011
pergerakan negatif terjadi sebanyak enam kali pada masing-masing kuartal pada
tahun yang berbeda. Berbeda dengan bank lainnya penurunan yang terjadi pada
masing-masing kuartal pada tahun yang berbeda Bank Mandiri hanya mengalami
satu kali penurunan yaitu pada kuartal kedua pada tahun 2012 sebesar 20,
sedangkan Bank Rakyat Indonesia hanya mengalami lima kali penurunan pada
kuartal pertama tahun 2011, kuartal kedua tahun 2011 dan 2012, kuartal ketiga
tahun 2011 dan kuartal keempat pada tahun 2011 dan yang terakhir Bank
Nasional Indonesia hanya terjadi empat kali penurunan pada masing-masing
kuartal pada tahun yang berbeda yaitu kuartal kedua tahun 2012, kuartal ketiga
tahun 2012 dan kuartal keempat tahun 2011 dan 2012. Berikut ditampilkan grafik
mengenai harga saham dai keempat bank pemerintah tersebut:
Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010 – 2012 (data diolah kembali)
Grafik 1.2
Pergerakan Harga Saham Bank Pemerintah Periode 2010 – 2012
Setelah melihat penjelasan mengenai perkembangan aset bank BUMN dan
harga saham dari keempat bank tersebut, disini penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap Bank Tabungan Negara dikarenakan melihat kondisi bank
tersebut jauh dibawah ketiga bank BUMN lainnya.
Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja, nilai tambah serta
meningkatkan peran masayarakat dalam meningkatkan kepemilikan perseroan,
Bank Tabungan Negara menambah jumlah saham untuk diperdagangkan.
PT. Bank Tabungan Negara Tbk menambah saham sebanyak 7.586.500
saham hasil konversi Tahap I, Tahap II dan Tahap III yang akan dicatatkan pada
15 Februari 2013. Menurut keterangan Umi Kulsum, Kadiv penilaian perusahaan
sektor jasa BEI, Kamis bahwa dengan demikian total saham bank BTN yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya 10.311.593.500 saham. Sedangkan
hak opsi MESOP yang belum di konversi untuk tahap I sejumlah 10.203.500
saham, tahap II sejumlah 88.361.500 saham dan tahap III sejumlah 73.941.500
saham.
(http://www.iqplus.info/news/stock_news/bbtn-bank-btn-tambah-saham-hasil-konversi-mesop,44143945.html)
Dalam hal ini Bank Tabungan Negara secara terus menerus meningkatkan
kinerja perusahaan guna mendapatkan kepercayaan para investor untuk
menanamkan dananya melalui saham Bank Tabungan Negara. Dan juga Bank
Tabungan Negara mengharapkan harga saham tersebut dapat terus meningkat agar
dapat memberikan hasil yang positif bagi investor maupun bank itu sendiri. Harga
saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi harga saham suatu perusahaan,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Menurut Alwi (2003:87),
naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal
maupun eksternal perusahaan. Salah satunya adalah pengumuman laporan
keuangan.
Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu yang dapat
memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan tersebut. Sehingga laporan
keuangan juga dapat dijadikan tolak ukur bagi investor yang akan memilih saham
perusahaan tersebut. Dengan melihat laporan keuangan maka risiko kerugian pun
akan semakin kecil. Oleh sebab itu maka semakin baik kinerja suatu perusahaan
sebaliknya. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham adalah
tingkat suku bunga, indeks harga saham, hukum permintaan dan penawaran, news
and rumors, valuta asing. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian
yang mempengaruhi harga saham pada faktor internal perusahaan yaitu melalui
laporan keuangan perusahaan.
Kinerja perusahaan yang digambarkan oleh laporan keuangan perusahaan
berpengaruh terhadap harga saham. Pada laporan keuangan khususnya laporan
keuangan perbankan dalam hal ini Bank Tabungan Negara, penulis melihat dari
beberapa faktor, yaitu dari Profitabilitas yang diukur menggunakan return on
assets (ROA) dikarenakan setelah penulis melakukan penelitian untuk indikator
profitabilitas lain seperti net interest margin (NIM), biaya operasional dan lainnya
maka indikator return on assets (ROA) mempunyai nilai yang cukup rendah,
selanjutnya penulis melihat dari nilai pasar perusahaan yang diukur menggunakan
earning per share (EPS), dikarena hanya indikator earning per share (EPS)
mengalami penurunan yang negatif dibandingkan indikator lainnya seperti price
earning ratio, book value per share dan lainnya.
Untuk mengukur profitabilitas menggunakan return on assets (ROA).
Return on assets (ROA) memiliki hubungan yang positif dengan harga saham,
seperti yang dikemukakan oleh Eduardus Tandelilin (2001:236) “Bahwa besarnya
tingkat pengembalian investasi perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya
laba perusahaan. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian aktiva
perusahaan akan tinggi sehingga para investor akan tertarik untuk membeli saham
tersebut, sehingga saham tersebut akan mengalami kenaikan.”
Menurut Lukman (2009:118) mengemukakan “Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin
Tabel 1.3
Return On Assets (ROA) Bank Tabungan Negara
Periode 2010 – 2012
ROA
2010 Q 1 1,94
Q 2 1,97
Q 3 1,98
Q 4 2,05
2011 Q 1 1,93
Q 2 1,92
Q 3 1,85
Q 4 2,03
2012 Q 1 1,99
Q 2 1,98
Q 3 2,01
Q 4 1,94
Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010 – 2012 (data diolah kembali)
Berdasarkan pada tabel diatas maka dapat dilihat pergerakan return on
assets (ROA) pada Bank Tabungan Negara. Return on assets (ROA) tertinggi
yaitu pada kuartal keempat sebesar 2,05 pada tahun 2010 dan terendah pada
kuartal ketiga pada tahun 2011 sebesar 1,85. Pergerakan return on assets (ROA)
jika dilihat dari masing-masing kurtalnya terjadi fluktuasi, pada kuartal pertama
penurunan return on assets (ROA) terjadi pada tahun 2011 sebesar 0,01
meningkat kembali pada kuartal pertama tahun 2012 sebesar 0,06. Pada kuartal
kedua penurunan kembali terjadi pada tahun 2011 sebesar 0,05 kemudian
meningkat kembali pada tahun 2012 sebesar 0,06. Pada kuartal ketiga return on
assets (ROA) terjadi penurunan yang cukup tinggi pada tahun 2011 sebesar 0,13
namun meningkat kembali pada kuartal ketiga tahun 2012 sebesar 0,16. Dan pada
kuartal keempat penurunan terjadi berturut-turut tahun 2011 dan 2012
masing-masing sebesar 0,02 dan 0,09. Berikut penjelasan pergerakan rata-rata return on
Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010-2012 (data diolah kembali)
Grafik 1.3
Pergerakan Return On Assets Bank Tabungan Negara
Periode 2010 – 2012
Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah nilai pasar, dimana
nilai pasar ini diukur menggunakan earning per share (EPS). Menurut Kasmir
(2008:207) menyatakan “Rasio EPS yang rendah menunjukan manajemen belum
berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio EPS yang
tinggi kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain jika EPS
tinggi maka suatu saham perusahaan akan diminati oleh para investor sehingga
permintaan akan saham tersebut meningkat yang akan berakibat semakin
tingginya harga saham tersebut.” Sehingga dapat dikatakan earning per share
(EPS) berpengaruh terhadap harga saham.
Menurut Zaki Baridwan (2000:448) mengemukakan “Pendapatan per
lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode
untuk tiap lembar saham yang beredar.” Berikut penjelasan mengenai earning per
share (EPS) Bank Tabungan Negara:
1,75 1,8 1,85 1,9 1,95 2 2,05 2,1
Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4
2010 2011 2012
ROA
Tabel 1.4
Earning Per Share Bank Tabungan Negara
Periode 2010 – 2012
EPS
2010 Q 1 22
Q 2 45
Q 3 59
Q 4 105
2011 Q 1 28
Q 2 55
Q 3 80
Q 4 127
2012 Q 1 35
Q 2 75
Q 3 116
Q 4 148
Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010-2012 (data diolah kembali)
Dari data di atas dapat dilihat bahwa earning per share (EPS) Bank
Tabungan Negara selalu mengalami penurunan pada kuartal pertama setiap
tahunnya jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya.
Penurunan pada kuartal pertama tahun 2011 sebesar 77. Dan pada tahun 2012
sebesar 92. Berikut grafik yang menunjukan pergerakan rata-rata earning per
Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010-2012 (data diolah kembali)
Grafik 1.4
Pergerakan Earning Per Share Bank Tabungan Negara
Periode 2010 – 2012
Dengan melihat latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Harga Saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Bank mempunyai fungsi secara umum yaitu sebagai sarana menghimpun
dana dari masyarakat dan juga menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
Tetapi disamping itu dalam upaya mengembangkan usahanya dan juga
meningkatkan peran masyarakat dalam kepemilikan perusahaan tersebut,
perusahaan dalam hal ini bank mengeluarkan saham. Kegiatan jual beli saham
terdapat di pasar modal yang di Indonesia dikenal Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham memiliki harga yang beraneka ragam, setiap waktu harga suatu saham
dapat berubah-rubah, hal inilah yang menarik pada transaksi saham. Disini para
investor saham dituntut kejeliannya, kapan harus membeli saham dan kapan harus
menjual saham tersebut. Dalam penelitian ini, penulis meneliti sektor finance
0 50 100 150 200
Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4
2010 2011 2012
EPS
yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu subsektor bank, adapun bank yang
diteliti berdasarkan harga sahamnya yaitu Bank Tabungan Negara.
Harga saham Bank Tabungan Negara jika dilihat dari latar belakang
masalah yang telah dijelaskan sebelumnya mengalami fluktuasi. Harga saham
sendiri sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang masalah diatas
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Adapun faktor internal
perusahaan yaitu dengan melihat laporan keuangan.
Faktor yang pertama adalah profitabilitas. Dalam mengukur profitabilitas
dalam penelitian ini menggunakan return on assets (ROA). Menurut Eduardus Tandelilin (2001:236) “Bahwa besarnya tingkat pengembalian investasi perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba perusahaan. Jika laba
perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian aktiva perusahaan akan tinggi
sehingga para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga
saham tersebut akan mengalami kenaikan.”
Adapun definisi return on assets (ROA) menurut Lukman (2009:118) mengemukakan “Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.”
Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah nilai pasar. Untuk
mengukur nilai pasar menggunakan earning per share (EPS). Menurut Kasmir
(2008:207) menyatakan “Rasio EPS yang rendah menunjukan manajemen belum
berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio EPS yang
tinggi kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain jika EPS
tinggi maka suatu saham perusahaan akan diminati oleh para investor sehingga
permintaan akan saham tersebut meningkat yang akan berakibat semakin
Adapun definisi dari earning per share (EPS) menurut Zaki Baridwan
(2000:448) mengemukakan “Pendapatan per lembar saham adalah jumlah
pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar.”
Atas dasar penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti
mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham Bank
Tabungan Negara.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran mengenai Profitabilitas pada Bank Tabungan
Negara?
2. Bagaimana gambaran mengenai Nilai Pasar pada Bank Tabungan Negara?
3. Bagaimana gambaran mengenai Harga Saham pada Bank Tabungan
Negara?
4. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Bank
Tabungan Negara?
5. Bagaimana pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada Bank
Tabungan Negara?
6. Bagaimana pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham
pada Bank Tabungan Negara?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran mengenai Profitabilitas pada Bank Tabungan
Negara.
3. Mengetahui gambaran mengenai Harga Saham pada Bank Tabungan
Negara.
4. Mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Bank
Tabungan Negara.
5. Mengetahui pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada Bank
Tabungan Negara
6. Mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham
pada Bank Tabungan Negara.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan membantu
perusahaan dalam hal meningkatkan kinerja perusahaan khususnya kinerja
keuangan. Dengan memiliki kinerja keuangan yang baik maka akan
memberikan kepercayaan kepada para investor untuk menanamkan
modalnya di perusahaan tersebut.
2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran
mengenai kondisi perusahaan Bank Tabungan Negara. Khususnya
mengenai informasi kinerja keuangan bank tersebut. Sehingga para
investor dapat menimbang dalam hal pembelian saham Bank Tabungan
Negara.
3. Bagi Akademisi
Penulis berharap penulisan penelitian ini bermanfaat bagi akademisi
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Pada penelitian ini menguji bagaimana pengaruh profitabilitas dan nilai
pasar terhadap harga saham pada Bank Tabungan Negara. Menurut Sugiyono
(2009:2) mengemukakan “Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Objek penelitian ini meliputi independent variabel dan dependent variabel. Adapun
variabel independen dalam penelitian ini yaitu profitabilitas (X1) yang diukur
dengan menggunakan indikator return on assets (ROA) selanjutnya yaitu nilai
pasar (X2) yang diukur menggunakan indikator earning per share (EPS).
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu harga saham (Y) pada
Bank Tabungan Negara periode 2009- 2012.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) mengemukakan “Cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Adapun
dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan
verifikatif.
Menurut Sugiyono (2009:29) mengemukakan metode deskriptif adalah
metode yang mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi.” Dengan menggunakan metode
deskriptif maka hal ini sejalan dengan penelitian, yaitu dapat memberikan
gambaran mengenai profitabilitas, nilai pasar dan harga saham pada Bank
Selanjutnya menurut Suharsimin Arikunto (2010:8) mengemukakan
“Metode verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan.” Dengan menggunakan metode verifikatif maka dapat dilihat pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham
pada Bank Tabungan Negara.
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut Iqbal Hasan (2002:32-33) terdapat tiga jenis desain penelitian,
sebagai berikut:
1. Desain Exploratif
Desain ini berusaha mencari ide-ide baru sehingga dapat dikatakan bahwa
desain ini bertitik tolak dari variabel bukan dari fakta.
2. Desain Deskriptif
Desain ini bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu
fenomena tertentu.
3. Desain Kausal
Desain ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel dapat
mempengaruhi variabel lainnya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian kausal. Hal
ini dikarenakan desain kausal sesuai dengan penelitian ini, karena tujuannya yaitu
untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Menurut Asep Hermawan (2009:95) mengemukakan “Operasional adalah
suatu konsep yang menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana
konsep tersebut diukur.”
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel dependen merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”
Berikut penjelasan mengenai variabel independen dan variabel dependen
dalam penelitian ini :
1. Variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah profitabilitas dengan
indikator return on assets (ROA) dan nilai pasar (X2) dengan indikator
earning per share (EPS).
2. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah harga saham.
Berikut penjelasan operasionalisasi masing-masing variabel secara rinci
dalam tabel 3.1 :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Alat Ukur Skala
Jopie Jusuf
Harga saham penutupan/Closing Price
Rasio
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Menurut Asep
Hermawan (2009:168) “Sumber data sekunder adalah struktur data historis
mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya
Adapun data sekunder dalam penelitian ini penulis dapatkan dari annual
report Bank Tabungan Negara melalui www.bankbtn.com, dan juga dari Indoesia
Stock Exchange (IDX). Berikut disajikan secara lebih rinci mengenai jenis dan
sumber data yang penulis dapatkan :
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
Data Jenis Data Sumber
Profitabilitas (return on assets)
Sekunder Annual report Bank Tabungan Negara Tahun 2009-2012
Nilai Pasar (earning per share)
Sekunder Annual report Bank Tabungan Negara Tahun 2009-2012
Harga Saham Sekunder Indoesia Stock Exchange (IDX) Tahun 2009-2012
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu prosedur sistematik yang
dilakukan dalam melakukan penelitian guna untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam penelitian.
Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, yaitu
meliputi :
1. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:201) mengemukakan “Metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda dan sebagainya.” Atas dasar tersebut maka peneliti
menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan melihat laporan
keuangan Bank Tabungan Negara.
2. Studi Kepustakaan
Dengan menggunakan studi kepustakaan ini, penulis mencari data dari
dengan tujuan mendapatkan data berhubungan dengan permasalahan
dalam penelitian ini. Adapun data yang penulis dapatkan yaitu dari
Indonesia Stock Exchange (IDX) dan website Bank Tabungan Negara
yaitu www.bankbtn.com
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009:61) menyatakan “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Sedangkan menurut Asep Hermawan (2009:145)
mengemukakan “Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa
atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti.”
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah Bank BUMN diantaranya yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat
Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara.
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009:62) mengemukakan “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Sedangkan menurut Asep
Hermawan (2009:147) menyatakan “Sampel merupakan suatu bagian dari populasi. Dengan demikian, sebagian dari elemen populasi adalah sampel.”
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel yaitu Bank Tabungan Negara.
3.6 Rancangan Uji Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Uji Analisis Data
Pada dasarnya melakukan suatu penelitian memiliki tujuan tertentu.
yang terfokus untuk memecahkan masalah serta mengikuti langkah-langkah yang
logis, terorganisir, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan
data, menganalisis data serta menarik suatu kesimpulan yang valid. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif karena penelitian ini
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan pada penjelasan sebelumnya.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dalam mengolah data
adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data mengenai profitabilitas, nilai pasar dan harga saham
Bank Tabungan Negara
2. Data yang telah didapatkan tersebut kemudian diolah kembali sesuai
dengan indikator yang digunakan oleh penulis, kemudian data disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik.
3. Setelah itu dilakukan analisis deskriptif mengenai profitabilitas
menggunakan return on assets, nilai pasar dengan menggunakan earning
per share dan harga saham dengan melihat harga penutup.
4. Selanjutnya menganalisis data yang telah diolah mengenai profitabilitas
dengan indikator return on assets, nilai pasar dengan indikator earning per
share dan harga saham dengan melihat harga penutup dari tahun 2009 –
2012.
5. Menggunakan analisis statistik dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham.
3.6.1.1 Metode Pengukuran Variabel
1. Menghitung Profitabilitas dengan return on assets
Laba Bersih
2. Menghitung Nilai Pasar menggunakan earning per share
Laba Bersih EPS =
Jumlah Saham Beredar
3. Harga Saham dengan indikator harga penutup saham /closing price
3.6.1.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah hasil estimasi
regresi yang dilakukan terbebas dari adanya gejala normalitas, autokorelasi,
multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Berikut penjelasan menurut Husein
Umar (2008:77-84) sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel independen atau
dependen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau
tidak. Jika data berdistribusi normal maka model regresi dapat digunakan.
Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat
diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonalnya, model regresi yang digunakan memenuhi asusmsi
normalitas.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif
antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Jika tejadi korelasi,
maka maka hal tersebut dinamakan adanya permasalahan autokorelasi.
Untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi maka menggunakan uji
Durbin-Watson, berikut hipotesis yang akan diuji:
a. Jika DW dibawah -2 berarti adanya autokorelasi positif
b. Jika DW berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah pada model
regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel
independen. Jika terjadi korelasi kuat, maka terdapat masalah
multikolinearitas yang harus diatasi. Model regresi yang baik yaitu tidak
terdapatnya multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar variabel
independen. Adapun uji multikoloniearitas dapat dilihat dari hal–hal
sebagai berikut:
a. Nilai tolerance dan lawannya
b. Variance Inflation Factor
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai variance inflation factor
lebih kecil dari 10, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak
terdapat multikolinearitas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residula suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas,
sedangkan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah adalah model yang heteroskedastisitas. Untuk melihat
ada atau tidaknya heteroskedastisitas maka dapat melihat grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residuanya (SDRESID).
3.6.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat seberapa jauh
perubahan yang terjadi pada variabel Y apabila nilai pada variabel X berubah.
Penggunaan analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini
dikarenakan terdapat dua variabel X dan satu variabel Y. Adapun persamaan
(Sugiyono, 2009:275)
Keterangan :
a = Konstanta
Y = Harga Saham
X1 = Profitabilitas (ROA)
X2 = Nilai Pasar (EPS)
b = Koefisien persamaan regresi variabel
3.6.1.4 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment
Analisis ini bertujuan untuk melihat seberapa besar derajat hubungan
antara variabel X dengan variabel Y. Adapun rumus yag digunakan untuk
menghitung koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien
product moment. Berikut rumus koefisien korelasi:
√{ {
(Sugiyono, 2009:228)
Keterangan :
rxy = Derajat hubungan
X = Variabel independen
Y = Variabel dependen
Berikut pedoman interprestasi koefisien korelasi :
Tabel 3.3
Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi
Nilai Hubungan r Interprestasi
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Sedang
0,20 – 0,399 Rendah
0,0 – 0,199 Sangat Rendah
(Sugiyono, 2009:231)
3.6.1.5 Analisis Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi berfungsi untuk menunjukan seberapa besar
kontribusi yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung determinasi adalah sebagai
berikut:
(Iqbal Hasan, 2003:248)
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
Berikut penjelasan mengenai analisis koefisien determinasi:
1. Jika Kd = 0, tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen
3. Jika Kd berada di antar 0 dan 1 maka variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen sesuai dengan nilai yang diperoleh, sehingga
terdapat faktor lain yang mempengaruhi variabel dependen.
3.6.2 Rancangan Uji Hipotesis
1. Uji t
Tujuan dari penggunaan uji t ini adalah untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus
yang digunakan untuk uji t sebagai berikut :
√
√
(Husein Umar, 2008:113)
Keterangan :
Thitung = Nilai t
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya data
Langkah selanjutnya yaitu thitung dibandingkan dengan ttabel dengan
ketentuan taraf signifikansi 5% dan dk = (n-2). Berikut kriteria uji t:
a. Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima atau signifikan
b. Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak atau tidak signifikan
Berikut penerimaan dan penilakan hipotesis dalam penelitian ini :
a. Hipotesis 1
H0 = Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap harga saham
Ha = Profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham
b. Hipotesis 2
Ha = Nilai pasar berpengaruh terhadap harga saham
2. Uji F
Tujuan dari menggunakan uji F ini adalah untuk menguji pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Adapun
rumus yang digunakan untuk uji F sebagai berikut :
(Husein Umar,2008:112)
Keterangan :
r = Koefisien korelasi berganda
n = Banyaknya data
k = Jumlah variabel independen
Berikut pernyataan hipotesis statistik penelitian ini :
a. Jika Fhitung≥ Ftabel (a, k-1, n-k) maka H0 ditolak dan Ha diterima atau dapat
dikatakan signifikan. Dengan kata lain variabel independen berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen (hipotesis diterima)
b. Jika Fhitung≤ Ftabel (a, k-1, n-k) maka H0 diterima dan Ha ditolak atau dapat
dikatakan tidak signifikan. Dengan kata lain variabel independen tidak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham Bank
Tabungan Negara periode 2009-2010, maka penulis dapat menarik kesimpulan,
sebagai berikut:
1. Gambaran profitabilitas Bank Tabungan Negara yang diukur dengan
return on assets (ROA) dari tahun 2009 kuartal keempat sampai dengan
tahun 2010 kuartal keempat menunjukan hasil yang positif atau selalu
mengalami peningkatan pada setiap kuartalnya. Selanjutnya pada kuartal
pertama tahun 2011 sampai dengan kuartal keempat tahun 2012 return on
assets (ROA) Bank Tabungan Negara mengalami fluktuasi. Penurunan
anatra tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 terjadi sebanyak enam kali,
sedangka peningkatan jauh lebih sedikit yaitu sebanyak dua kali, hal
tersebut menunjukan Bank Tabungan Negara belum dapat
memaksimalkan perolehan return on assets (ROA).
2. Gambaran nilai pasar Bank Tabungan Negara yang diukur dengan earning
per share (EPS) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 selalu
mengalami peningkatan, penurunan hanya terjadi pada kuartal pertama
setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun
sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa earning per share (EPS) Bank
Tabungan Negara menunjukan hasil yang positif, dengan catatan agar
Bank Tabungan Negara selalu menjaga nilai earning per share (EPS) pada
kuartal pertama setiap tahunnya.
3. Gambaran harga saham Bank Tabungan Negara dari tahun 2009 kuartal
keempat sampai denga 2012 kuartal keempat mengalami fluktuasi. Pada
Hal tersebut menunjukan bahwa Bank Tabungan Negara belum dapat
memaksimalkan faktor yang mempengaruhi harga saham dalam hal ini
yaitu kinerja keuangannya.
4. Secara parsial, jika melihat pengaruh profitabilitas yang diukur
menggunakan return on assets (ROA) terhadap harga saham, maka didapatkan nilai korelasi dengan tingkat hubungan yang “sedang”, hal ini menunjukan bahwa hubungan tersebut bernilai positif. Dengan kata lain,
jika return on assets (ROA) meningkat maka harga saham akan meningkat
pula, sedangkan untuk pengaruh nilai pasar yang diukur menggunakan
earning per share (EPS) terhadap harga saham, maka diperoleh nilai
korelasi dengan tingkat hubungan yang “sangat rendah”, menunjukan
hubungan tersebut bernilai positif dan searah. Dengan kata lain jika
earning per share (EPS) meningkat maka harga saham akan meningkat
pula, meskipun pengaruhnya sangat rendah. Secara bersama-sama atau
simultan pengaruh profitabilitas yang diukur menggunakan return on
assets (ROA) dan nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share
(EPS) terhadap harga saham berpengaruh tidak signifikan. Berdasarkan
perhitungan koefisien detrminasi, maka didapatkan nilai sebesar 35,4%
dimana profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA)
dan nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS)
berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan sebesar 64,6% dipengaruhi
oleh faktor lain.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham pada Bank
Tabungan Negara periode 2009-2010, maka penulis dapat memberikan saran,
sebagai berikut:
1. Dengan melihat penjelasan profitabilitas yang diukur menggunakan return
agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus untuk meningkatkan
return on assets (ROA) dengan cara meningkatkan perolehan laba dari
pembiayaan atau penyaluran kredit khusunya perumahan sehingga total
aset juga ikut meningkat, tetapi tetap memperhatikan kehati-hatian bank
dalam penyaluran kredit.
2. Dengan melihat penjelasana nilai pasar yang diukur menggunakan earning
per share (EPS) yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menyarankan
agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus untuk meningkatkan
earning per share (EPS) dengan cara terus meningkatkan laba bersih serta
meningkatkan perdagangan saham di pasar modal, dimana dengan
memiliki nilai earning per share (EPS) yang tinggi dapat memberikan
dampak yang positif untuk menciptakan nilai pasar yang baik dimata
investor.
3. Dengan melihat penjelasan harga saham yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis menyarankan agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus
meningkatkan kinerja keuangannya sehingga investor akan menilai
perusahaan itu dalam kondisi yang baik yang akan berdampak pada harga
saham yang akan meningkat.
4. Adapun bagi penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat meneliti
faktor lain dimana berdasarkan hasil perhitungan diatas masih terdapat
sebesar 64,6% faktor lain yang mempengaruhi harga saham Bank
Tabungan Negara seperti Gross Profit Margin, Rate Return On Loans,
Return On Equity, Net Interest Margin, Net Profit Margin, Price Earning
DAFTAR PUSTAKA
Asep Hermawan. (2009). Penelitian Bisnis. Jakarta : PT. Grasindo
Ade Fatma Lubis (2008). Pasar Modal. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Dewi Astuti. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia
Indonesia
Eduardus Tandelilin. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta : BPFE
Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta :
BPFE
Husein Umar. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta
: PT. Raja rafindo Persada
Irham Fahmi. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : CV. Alfabeta
Iskandar Z. Alwi. (2003). Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Yayasan
Pancura Siwah.
Iqbal Hasan. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Iqbal Hasan. (2003). Pokok – pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE
Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas edisi 2. Yogyakarta :
Jopie Jusuf. (2008). Analisis kredit untuk account Officer. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Kasmir. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Lukman Dendawijaya. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia
Rusdin. (2008). Pasar Modal. Bandung : CV. Alfabeta
Sawidji Widiatmodjo. (2005). Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta : PT.
Alex Media
Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung
: CV. Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin. (2012). Pasar Modal Di Indonesia.
Jakarta : Salemba Empat
Zaki Baridwan. (2000). Intermediatte Accounting. Yogyakarta : BPFE
Jurnal :
Dwi Murtiningsih. 2013. Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan DER Terhadap
Tingkat Harga Saham Pada perusahaan Food and Baverages Di BEI Tahun
2008-2010. Dinamika Manajemen Vol. 2 No. 5 Halaman 81-96
Laurent Novelia dan Lina Nur Hidayati. 2012. Pengaruh ROA, EPS, EVA, NPM
dan ROE Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Periode 2007-2010. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 1 Edisi II
Stella. 2009. Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Tehadap
Dokumen Pemerintah :
Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei
2004
Republik Indonesia. Undang-Undang tentang Perbankan. UU No.10 Tahun 1998.
Website :
www.bankbtn.com
www.idx.com
www.bi.go.id
www.wordpress.com(http://comku.wordpress.com/2013/02/04/kebutuhan
masyarakat-pada-bank-di-indonesia/)
www.vibizlearning.com(http://vibizlearning.com/new/articles/142/perbankan_20
12_di_tengah_prospek_dan_kewaspadaan)