• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pengaruh Minuman Bersoda Regular dan Minuman Bersoda Non Kalori terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Laki-Laki Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Pengaruh Minuman Bersoda Regular dan Minuman Bersoda Non Kalori terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Laki-Laki Dewasa."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BERSODA REGULER DAN MINUMAN BERSODA NON KALORI

TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA LAKI-LAKI DEWASA

Angga Wirasaputra Rinti, 2016

Pembimbing I : Winsa Husin, dr., MSc., MKes, PA(K) Pembimbing II : Decky Gunawan, dr., MKes, AIFO

Latar belakang Dewasa ini, minuman bersoda telah menjadi minuman sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat. Konsumen tertinggi minuman bersoda adalah pria dewasa muda berumur 19-24 tahun. Secara akut, konsumsi minuman bersoda diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Komponen dalam minuman bersoda yang berefek meningkatkan tekanan darah antara lain kafein, natrium, dan pemanis fruktosa. Perbedaan minuman bersoda non kalori dengan minuman bersoda regular terdapat pada komponen pemanisnya, yaitu menggunakan pemanis buatan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan pengaruh minuman bersoda regular dan minuman bersoda non kalori terhadap peningkatan tekanan darah pada laki-laki dewasa

Metode penelitian Eksperimental kuasi, bersifat komparatif dengan desain pre-test dan post-test terhadap 30 laki-laki berusia 17-21 tahun. Data yang diukur adalah peningkatan tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah meminum minuman bersoda reguler, non kalori, dan air mineral (kontrol) Analisis data menggunakan uji anava dengan  = 0,05

Hasil penelitian Rerata peningkatan tekanan darah sistolik post-test setelah meminum minuman bersoda regular adalah 125,00 mmHg berbeda secara bermakna dibandingkan dengan meminum minuman bersoda non kalori 118,50 mmHg dengan p = 0,006. Rerata peningkatan tekanan darah diastolik post-test setelah meminum minuman bersoda regular adalah 82,90 mmHg berbeda dibandingkan dengan meminum minuman bersoda non kalori 79,40 mmHg, namun tidak signifikan dengan p = 0,476.

Simpulan Minuman bersoda reguler meningkatkan tekanan darah lebih tinggi jika dibandingkan dengan minuman bersoda non kalori

(2)

ABSTRACT

COMPARISON OF THE EFFECT OF REGULAR CARBONATED DRINKS AND NON-CALORIE CARBONATED DRINKS TO INCREASED BLOOD

PRESSURE IN ADULT MALE

Angga Wirasaputra Rinti, 2016

1st Author : Winsa Husin, dr., MSc., MKes, PA(K) 2nd Author : Decky Gunawan, dr., MKes, AIFO

Background Carbonated drinks has become an daily beverages nowadays. According to the survey, the highest carbonated drinks consumers are young adult males aged 19-24 years. consumption of carbonated drink acutely raise blood pressure. Components in the carbonated drinks that raise blood pressure, among others, caffeine, sodium, and the sweetener fructose. The difference between carbonated drinks and non calorie carbonated drinks, i.e. using artificial sweeteners.

Objectives To determine the comparison of influence of carbonated drinks and non-calorie carbonated drink on increased blood pressure in adult male aged 17-24 years

Methods Quasi experimental , characteristically comparative with pre-test and post-test, conducted to 30 young men aged 17 to 21 years. Measured data is the increase in blood pressure and diastole sistol before and after drinking carbonated drink, non-caloric carbonated drink, and mineral water (as control). Data was analyzed using anova with = 0,05.

Results The average systolic blood pressure increased on post-test after drinking regular carbonated drink is 125,00 mmHg very significant compared to drinking non calorie carbonated drink is 118.50 mmHg

(p = 0.006). The average increase in diastolic blood pressure of post-test after drinking regular carbonated drinks is 82.90 mmHg compared with non-calorie carbonated drink is 79,40 mmHg, but not significant (p = 0,417)

Summary Regular carbonated drink raise blood pressure higher when compared to the non-calorie carbonatd drink

(3)

DAFTAR ISI

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Jantung (cor)... 5

2.2 Definisi Tekanan Darah ... 8

2.3 Faktor Utama yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 8

2.3.1 Tahanan perifer ... 8

2.3.2 Curah Jantung ... 9

2.4 Pengaturan Tekanan Darah ... 9

2.4.1 Faktor Intrinsik ... 9

2.4.2 Faktor Ekstrinsik ... 9

2.4.2.1 PusatVasomotor………9

2.4.2.2 Cardiovasculare Center………...10

2.4.2.3 Sistem Renin-Angiotensin………...11

2.4.2.4 Hormon………...14

(4)

2.6.3 Penatalaksanaan Hipertensi ... 19

2.7 Zat yang Terkandung Dalam Minuman Bersoda ... 20

BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 22

3.1.1 Alat-alat penelitian ... 22

3.1.2 Bahan-bahan penelitian ... 22

3.2 Subjek penelitian ... 22

3.2.1 Kriteria Inklusi ... 22

3.2.2 Kriteria Eksklusi... 22

3.3 Lokasi danWaktu Penelitian ... 23

3.2 Desain penelitian ... 23

3.2.1 Variabel penelitian ... 23

3.3 Definisi operasional ... 24

3.4 Prosedur kerja... 25

3.4.1 Persiapan subjek penelitian ... 25

3.4.2 Prosedur Penelitian... 25

3.4.3 Cara Pemeriksaan ... 25

3.4.4 Metode Analisis ... 26

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 27

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 28

4.2 Pembahasan ... 31

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 32

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC 7 (National Heart, Lung and Blood

Institute, 2015) ... 19

Tabel 4.1 Hasil Uji Anava Selisih Rerata Tekanan Darah Sistol Sebelum dan

Sesudah Perlakuan ... 27

Tabel 4.2 Hasil Uji Post Hoc Tukey HSD Peningkatan Tekanan Darah Sistol

Antar Kelompok Perlakuan ... 29

Tabel 4. 3 Hasil Uji Anova Selisih Rerata Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan

Sesudah Perlakuan ... 29

Tabel 4.4 Hasil Uji Post Hoc Tukey HSD Peningkatan Tekanan Darah Diastol

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fascies Anterior Cor... 5

Gambar 2.2 Fascies Posterior Cor ... 6

Gambar 2.3 Ruangan dalam Cor ... 7

Gambar 2.4 Refleks Baroreseptor dan Kemoreseptor Terhadap Regulasi Tekanan

Darah ... 11

Gambar 2.5 Regulasi Aldosteron oleh jalur Renin-Angiotensin-Aldosteron ... 14

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 39

Lampiran 2. Informed Consent ... 40

Lampiran 3. Hasil Penelitian ... 41

Lampiran 4. Hasil SPSS ... 46

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini minuman bersoda telah menjadi minuman sehari-hari bagi sebagian masyarakat, terutama di kalangan dewasa muda. Menurut survey, konsumen tertinggi minuman bersoda adalah pria dewasa muda berumur 19-24 tahun. Tanpa disadari, kandungan yang ada dalam minuman bersoda dapat berefek pada kesehatan. Konsumsi minuman bersoda dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan berat badan bertambah dan risiko obesitas sehingga berpotensi menimbulkan penyakit-penyakit metabolit seperti diabetes mellitus tipe 2, kanker, serangan jantung dan stroke (Harper,et al, 2007)

Konsumsi minuman bersoda dalam waktu singkat diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Komponen dalam minuman bersoda yang berefek meningkatkan tekanan darah antara lain kafein, natrium, dan pemanis fruktosa (Wirawan, 2015). Kafein adalah zat yang meningkatkan viskositas darah. Natrium dapat meningkatkan resorpsi air di tubulus ginjal sehingga meningkatkan volume darah. Pemanis fruktosa dapat meningkatkan tahanan perifer total. Seperti yang diketahui, tekanan darah berbanding lurus terhadap viskositas darah, volume darah, dan tahanan perifer total (Guyton, 2015).

(9)

pemanis buatan sukralosa dan Asesulfam-K. Sukralosa juga dapat berefek meningkatkan tekanan darah (Memon, et al, 2011).

Oleh karena itu, peneliti ingin menguji apakah terdapat perbedaan peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsi minuman bersoda regular dan minuman bersoda non kalori dengan menggunakan merk “CC” sebagai minuman bersoda reguler dan merk “CCZ” sebagai minuman bersoda non kalori.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan pengaruh minuman bersoda reguler dan minuman bersoda non kalori terhadap peningkatan tekanan darah

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh minuman bersoda regular dan minuman bersoda non kalori terhadap peningkatan tekanan darah pada laki-laki dewasa

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengaruh minuman bersoda regular dan non kalori terhadap peningkatan tekanan darah

1.4.2 Manfaat Praktis

(10)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah terbagi atas sistol dan diastol. Tekanan darah yang normal menurut JNC VII adalah sistol 110 mmHg dan diastol 60-70 mmHg. Tekanan darah dipengaruhi oleh stroke volume, viskositas darah, frekuensi denyut jantung, panjang pembuluh darah, serta diameter pembuluh darah.

Kandungan dalam minuman bersoda, baik yang regular maupun yang non kalori, yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain kafein dan natrium. Kadar kafein dalam kedua jenis minuman bersoda tersebut adalah 23 mg/fls, sedangkan kadar natrium dalam minuman bersoda regular adalah 15 mg/fls, lebih sedikit dibandingkan minuman bersoda non kalori.

Kafein berpengaruh terhadap relaksasi otot polos, stimulasi SSP, menurunkan tahanan perifer total, dan meningkatkan otot jantung. Kafein adalah senyawa

xanthine yang mengikat reseptor adenosine di otak. Adenosin adalah nukleotida yang mengurangi sel saraf saat berikatan pada sel tersebut. Kafein tidak menghambat sel saraf, melainkan menghambat fungsi adenosin. Akibatnya, aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormone epinefrin terlepas, sehingga epinefrin akan meningkatkan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah (Maughan & Griffin, 2003)

Natrium adalah kation utama yang terdapat dalam cairan ekstraseluler, dan sedikit jumlahnya dalam cairan intraseluler. Jika darah terlalu banyak mengandung natrium, volume darah akan meningkat karena natrium akan menarik dan mengikat air. Akibatnya terjadi retensi cairan yang menyebabkan isi kuncup meningkat, sehingga tekanan darah sistolik meningkat. Natrium mempengaruhi otot polos pembuluh darah, sehingga tahanan perifer meningkat, akibatnya tekanan darah diastolik meningkat (Androgue, Madias, 2007)

(11)

dan asesulfam-k, namun asesulfam-k tidak memiliki efek meningkatkan tekanan darah. Monosakarida seperti glukosa, dan fruktosa, memiliki efek yang kontras dalam peredaran darah dan aktivitas simpatik. Pemberian glukosa secara IV dapat meningkatkan aktivitas simpatik, sehingga menyebabkan vasodilatasi. Pemberian glukosa secara oral meningkatkan aktivitas tekanan darah (Brown, et al, 2008). Glukosa adalah suatu gula monosakarida, yang digunakan sebagai sumber energi bagi manusia. Glukosa diabsorbsi pada saluran pencernaan, kemudian diedarkan ke dalam pembuluh darah dan disalurkan ke seluruh tubuh. Glukosa akan disimpan ke dalam otot dalam bentuk glikogen, dan disimpan pula ke dalam sel lemak dalam bentuk glikolipid. Fruktosa yang dikonsumsi memicu peningkatan tekanan darah, yang dimediasi oleh peningkatan cardiac output tanpa adanya vasodilatasi pembuluh darah perifer sebagai kompensasi (Brown, et al, 2008).

Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan, tingginya diet fruktosa dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik pada tikus jantan. Diet fruktosa juga akan meningkatkan angiotensin-II yang kemudian akan meningkatkan tahanan perifer total dan tekanan darah dengan menifestasi hipertrofi ventrikel kiri (Memon,et al,2011).

Sukralosa adalah pemanis buatan, dan merupakan pemanis non-kalori dengan tingkat kemanisan 600 kali lebih manis dibandingkan sukrosa. Sukralosa tidak diabsorbsi secara maksimal oleh tubuh, sehingga tidak dapat terakumulasi dan terdisosiasi di dalam tubuh manusia (Memon, et al, 2011). Oleh karena itu, pemanis buatan secara akut tidak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(12)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Minuman bersoda reguler meningkatkan tekanan darah lebih tinggi jika

dibandingkan dengan minuman bersoda non kalori.

5.1.1 Simpulan Tambahan

 Minuman bersoda regular meningkatkan tekanan darah sistol lebih tinggi

secara sangat signifikan dibandingkan dengan minuman bersoda non

kalori.

 Minuman bersoda regular meningkatkan tekanan darah diastol lebih tinggi

dibandingkan dengan minuman bersoda non kalori, namun tidak

signifikan.

5.2 Saran

Minuman bersoda reguler memiliki potensi meningkatkan tekanan darah. Perlu

dilakukan penelitian lagi mengenai :

1. Penelitian membandingkan peminum minuman soda regular 1x/minggu

dan 6x/minggu

2. Meneliti heart rate (denyut jantung) pada peminum minuman soda reguler

(13)

PERBANDINGAN PENGARUH

MINUMAN BERSODA REGULAR DAN

MINUMAN BERSODA NON KALORI

TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH

PADA LAKI-LAKI DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Angga Wirasaputra Rinti

1310139

FAKULTAS KEDOKTERAN

(14)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Perbandingan Pengaruh Pemberian Minuman Bersoda

Reguler dan Minuman Bersoda Terhadap Laki-Laki Dewasa” ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Kristen Maranatha. Dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. dr. Winsa Husin, MSc., M.Kes. sebagai Pembimbing Pertama yang telah

membimbing, memberikan saran, mengingatkan, mengoreksi, dan selalu

menyempatkan waktu untuk membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah

ini mulai dari awal sampai akhir.

2. dr. Decky Gunawan, M.kes, AIFO. sebagai Pembimbing Kedua yang telah

memberikan banyak saran, bantuan, pengarahan, dorongan, dan motivasi

kepada penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal

sampai akhir.

3. Kedua orang tua penulis, Eryanto Rinti dan Evi Toriki, juga kedua adik

penulis, Evan Rinti dan Michelle Rinti, atas cinta, dukungan dan doa yang

selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

4. Rekan-rekan seperjuangan, Reynaldi Sugita, Valentino Jantan Perkasa,

Albertus Andy, Doni Surya, Wilson Susilo, Aulia Primavera, Utin Dewi, dan

Ameldo Alfa yang telah bersama-sama mengerjakan, saling mendukung dan

membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Teman-teman Antidote 2013 atas dukungan dan perhatiannya.

6. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian

(15)

Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah

ini dapat bermanfaat.

Bandung, November 2016

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Adrogué, H. J., & Madias, N. E. 2007. Sodium and Potassium in the

Pathogenesis of Hypertension. New England Journal of Medicine, 356(19),

1966–1978.

Blood Pressure Association. 2008, Juli. Healthy lifestyle and blood

pressure. Retrieved September 14, 2014, from

http://www.bloodpressureuk.org/

Brown, C. M., Dulloo, A. G., Yepuri, G., & Montani, J.-P. 2008. Fructose

ingestion acutely elevates blood pressure in healthy young humans.

American Journal of Physiology - Regulatory, Integrative and

Comparative Physiology, 294(3), R730 LP – R737.

Corwin, E. 2001. Buku Saku Patofisiologi . Jakarta: EGC.

Depkes. 2014, November . Hipertensi di Indonesia . Retrieved Agustus

2015, from

http://www.depkes.go.id/?undex.php?=newsw&task=viewarticle

Drake, Vogl, Mitchell. 2008. Gray’s Anatomy for Students : With Student

Consult

Ganong W.F. 2005. Review of medical physiology. 22nd ed. Singapore : Mc

Graw Hill. p. 192-201.

Guyton and Hall. 2015. Textbook of Medical Physiology, 13th edition

Harper, A., James, A., Flint, A., & Astrup, A. 2007. Increased satiety after

intake of a chocolate milk drink compared with a carbonated beverage, but no

difference in subsequent ad libitum lunch intake. The British Journal of

Nutrition, 97(3),

Harrison’s. (2008). Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York:

(17)

Higgins, John P. 2015. Cardiovascular Complications of Energy Drinks.

Memorial Hermann Sports Medicine Institute, Division of Cardiology.

Houston

Imam Parsudi. 1992. Hipertensi Penatalaksanaan secara Menyeluruh.

Semarang: Badan Penerbit University Diponegoro

Junita, J. (2013). Perbandingan Pengaruh Carbonated Soft Drink Tanpa Kalori

Dengan Carbonated Drink Reguler Terhadap Kadar Glukosa Darah. Bandung

: 2013

Maughan, R. J., & Griffin, J. 2003. Caffeine ingestion and fluid balance: a

review. Journal of Human Nutrition and Dietetics, 16(6), 411–420.

Memon, Bennett, Macdonald. Haemodynamic Effects of Fructose and

Sucralose in Healthy, White Caucasian Males. JLUMHS January-April 2011

National Heart, Lung and Blood Institute. 2015, September. Retrieved

November 2015, from www.nhlbi.gov:

http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hbp Online Accsess,

3rd Edition.

Purba, A. (2006). Kardiovaskular dan Faal Olah Kaga. Bagian Ilmu Faal/Faal

Olah Raga Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung

Rebecca, J. 2012, Juli. High Blood Pressure. Retrieved September 15, 2015,

from http://health.cvs.com/

Scanlon VC, S. T. (2007). Essentials of Anatomy and Physiology. 5 th ed.

Philadelphia: FA Davis Company.

Sheps. 2005. Mengatasi Tekanan Darah Tinggi . Jakarta , Indonesia : Intisari

Mediatama.

(18)

Yeni, Y. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi

pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta Tahun 2009.

KESMAS , 4 (2), 76-143.

Yuliantari, Wayan, N., & Arta, S. 2014. Perbedaan Pengaruh Ekstrak

Mentimun dan Air Jahe terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi di

Gambar

Tabel  2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC 7 (National Heart, Lung and Blood
Gambar 2.1 Fascies Anterior Cor...........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Ada hubungan antara status ekonomi dengan penggunaan APD pada petani pengguna pestisida di Desa Candi Laras, ser- ta tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan masa

Memberikan informasi tentang adaptabilitas kemenyan toba ( Styrax sumatrana ) dan suren ( Toona sureni ) pada media tumbuh tailing tambang emas dengan berbagai perbandingan tanah

Reviewers Amung Ma'mun, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia Bambang Abdul Jabar, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia Yusup Hidayat, Universitas Pendidikan

Penelitian ini menyimpulkan ada hub- ungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi pemberian asi ek- sklusif, penggunaan air bersih, penggunaan

Minister Bambang also described the Public Private Partnership and the Non-Budget Investment Financing (PINA) as an alternative financing in the development of

Gejala efek samping pada otot ini bisanya lebih banyak terjadi pada pasien yang menggunakan kombinasi obat penurun kadar lipid, misalnya kombinasi statin dan fibrat atau

For the power-law potential, the Hubble parameter increases during the Lorentz violation stage but it decreases in the standard slow roll stage.. From the qualitative study of

Sehingga dalam hal ini manajemen perlu menetapkan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan aset tersebut baik yang merupakan pengeluaran modal (capital