• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adaptabilitas Kemenyan Toba (Styrax sumatrana) dan Suren (Toona sureni) pada Media Tumbuh Tailing Tambang Emas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Adaptabilitas Kemenyan Toba (Styrax sumatrana) dan Suren (Toona sureni) pada Media Tumbuh Tailing Tambang Emas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sektor pertambangan merupakan sektor yang penting dan penyumbang devisa besar bagi negara Indonesia. Diperkirakan setiap tahunnya sektor ini berkontribusi terhadap perekonomian negara sebesar 48 triliun rupiah dibawah industri pengolahan dan perdagangan (Kemenperin, 2014). Selain mendatangkan devisa bagi negara, sektor pertatmbangan juga menimbulkan permasalahan kerusakan lingkungan yang cukup serius dibeberapa daerah, terutama berkaitan dengan tanah marginal, sisa bahan galian dan limbah pengolahan yang dihasilkan.

Sebagai usaha pertambangan yang lain, pertambangan emas juga meninggalkan permasalahan terutama terkait dengan penggunaan merkuri dan tailing yang di hasilkan. Di Indonesia pertambangan emas diusahakan dalam skala besar oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki ijin usaha, sedangkan pertambangan skala kecil dimiliki oleh masyarakat lokal. Pertambangan emas skala kecil yang tersebar sebanyak 850 titik di wilayah Indonesia (Mansur dan Adiwicaksono, 2013). Banyaknya jumlah usaha pertambangan tersebut, tentu saja berdampak pada tumpukan limbah (tailing) yang dihasilkan.

Tailing merupakan limbah dari sisa penambangan emas yang menghasilkan residu logam berat yang bersifat toksik. Tailing dari penambangan emas mengandung beberapa jenis logam berat seperti arsenik, cadmium, merkuri dan timbal pada level yang tinggi (Pearce, 2000). Dengan demikian lahan bekas tambang emas mempunyai karakteristik kesuburan tanah yang rendah baik fisik, kimia dan biologi. Hal tersebut tentu saja merupakan masalah yang harus dihadapi

(2)

2

dalam upaya rehabilitasi lahan bekas tambang emas terutama dalam kegiatan revegetasi.

Kegiatan revegetasi (penghijauan), merupakan salah satu teknik vegetatif yang dapat diterapkan dalam upaya merehabilitasi lahan yang mengalami kerusakan. Tujuan revegetasi adalah memperbaiki lahan-lahan labil dan tidak produktif, mengurangi erosi, serta dalam jangka panjang diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro, memulihkan biodiversitas, dan meningkatkan produktivitas lahan. Untuk menunjang keberhasilan dalam merehabilitasi lahan-lahan yang rusak tersebut, berbagai upaya seperti perbaikan lahan-lahan pratanam, pemilihan jenis yang sesuai, aplikasi silvikultur yang benar, dan pemupukan perlu dilakukan (Sudarmonowati et al. 2009).

Untuk kegiatan revegetasi diperlukan adanya pemilihan jenis yang tepat dan sesuai dengan kondisi lahan bekas pertambangan yang terbuka. Penggunaan jenis-jenis lokal setempat direkomendasikan karena sesuai dengan iklim dan kondisi tanah setempat. Penggunaan jenis-jenis tanaman lokal terutama jenis cepat tumbuh dalam revegetasi lahan pasca tambang (Rachman, 2008). Revegetasi dengan tanaman bukan dari jenis pohon lokal akan merubah ekosistem dari kondisinya semula sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan hilangnya sebagian jenis tumbuhan maupun hewan. Sementara revegetasi dengan jenis lokal dapat mendukung masuknya jenis-jenis lain dan cenderung dapat memulihkan lingkungan ekosistem mendekati kondisi aslinya (Rahmawati, 2002).

Kemenyan toba (Styrax sumatrana) dan suren (Toona sureni) merupakan jenis yang banyak diusahakan oleh masyarakat di Sumatera Utara. Kemenyan toba merupakan jenis lokal yang dikenal sebagai penghasil getah yang cukup

(3)

3

diminati masyarakat. Sedangkan suren atau biasa disebut sebagai ingul, merupakan jenis yang banyak diminati masyarakat batak karena pertumbuhannya cepat dan banyak digunakan untuk kayu pertukangan. Dengan memilih jenis lokal yang diminati oleh masyarakat diharapkan kegiatan revegetasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Informasi mengenai pemanfaatan jenis tersebut untuk kegiatan revegetasi saat ini belum diperoleh, sehingga penelitian mengenai uji pertumbuhan jenis pada tanah tailing perlu dilakukan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adaptabilitas kemenyan toba (Styrax sumatrana) dan suren (Toona sureni) pada media tumbuh tailing tambang emas.

Manfaat Penelitian

Memberikan informasi tentang adaptabilitas kemenyan toba (Styrax sumatrana) dan suren (Toona sureni) pada media tumbuh tailing tambang emas dengan berbagai perbandingan tanah dan sebagai pembelajaran bagi yang membutuhkan.

Hipotesis

Perbandingan jumlah tanah tambang, top soil dan kompos pada pertumbuhan tumbuhan kemenyan toba (Styrax sumatrana) dan suren (Toona sureni) terhadap media tumbuh tailing tambang emas yang diberikan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan literasi wujud variasi bahasa yang terdapat dalam tayangan Kick Andy episode “Ngelmu sampai Mati”. Metode yang digunakan

Belum adanya penelitian mengenai pengaruh penuaan terhadap pulpa pada lansia di kota Medan dan sekitarnya mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

Faktor utama yang mempengaruhi rentabilitas ekonomi adalah profit margin, yang menunjukkan efisiensi biaya perusahaan pada penjualan tertentu yaitu dengan membagi laba

Perubahan pulpa tersebut antara lain: kamar pulpa yang berkurang seiring dengan pembentukan dentin sekunder yang terjadi, peningkatan jumlah dan ketebalan serat

The Rainforest Alliance works to conserve biodiversity and ensure sustainable livelihoods by transforming land-use practices, business practices and consumer behavior. The

Pengetahuan dan keterampilan petugas dalam melakukan skoring sangat penting dalam pelaksanaan penjaringan suspek tuberkulosis anak, karena skoring adalah sistem

Perlakuan konsentrasi giberelin berpengaruh nyata terhadap parameter persentase potensi tumbuh, persentase benih mati dan indeks vigor. Interaksi lama pemanasan

lokal bisa melakukan ping karena server VPN yang terdapat pada. mikrotik mempunyai ip 10.10.10.1 sehingga ping