• Tidak ada hasil yang ditemukan

07 identifikasi respon dan indikator karakter kritis kreatif mahasiswa fik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "07 identifikasi respon dan indikator karakter kritis kreatif mahasiswa fik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

eq

I

Februori

2013,

Ih. ll. No.3

Nomor

fSSN

:2252-3375

IURNAL

ISSA

J URNAL ILMIAH KEOLAHRAGAAN

KEEFEKIIFAN MODE! PEMBE|.AJAXAN BERIIIAIN UNTUKMENINGKAIKAN KEBUGARAN JASMANI PESERIA DIDIK SEKOTAH DASAR KEI.AS BAWAH

MODEI. f EMSEIAJARAN A(TIVITAS rISIK PENJASORKES DISEKOTAH DASAR LUAR SIASA TUNAGRAH|TA IANTUI

IINJAUAN KI.INIS ANAIOMIS CURAH JANTUNG (C ARDIAC ONPUN DAN MANFAAT AKTIVITAS OTAHRAGA

PENGARUH METODE I.ATIHAN, BENTUK I.ATIHAN KECEPATAN DAN KETINCAHAN TERHAOAP PRESIASI LARI IOO METER (SruDI EI(SPERIMEN PADA SPRINTER PELAIAR

CABANG OI,AHRAGA ATI,ETII( DI KABUPATEN KENOAI, DAN PAIIIAHUN 2OI2I ' '.

PERBEDAAN PENGARUH MEIODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIEUTED PRACTTCE TERHADAP PEiIINGKATAI{ KEIERAANPILAN TEKNIK DASAR EOTAVOU

PENGARUH I.ATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERIIADAP KTMAMPUAN I.OMPAT JAUH

PERSEPSIMAHASISI,YA PRODI PKO TERHADAP MATA XULIAH DASAR GERAK PENCA( stI.AT

PERAN Pilx€tvtBANGAN

HUSUNGAT{ USIA, flNGGI BADAI{, DAN PANJANGTUNGKAI DENGAN KETEMMPII.AN BERMAIN SEPAK TAKSAW

OBESITAS, fAKTOR PENYEBAB DAtI gENTUK-!ENTU( TERA?tNYA

PENGEMEANGAN MEDIA PEIATIHAN IEKNIK 5A,IA'!

DATAM PERMAINAN SOlAVOTI DENGAN MULTIMEDIA (OMPUTER

PENERBIT

(2)

JURNAL

ISSA

Jurnal llmiah Keolahragaan

llgl [,lenumbuhkan

cakrawala

beQikir

partisipaiif

dalam

pembangunan

keolahragaan

nasional

melalui

IPTEKS.

!!!L Memberdayakan

dan

menajamkan

orientasi

masyarakat

olahraga

nasionaldalam

pembangunan

keolahragaan

Indonesia.

Terbit

2 (dua)kalisetahun

pada

edisi:

Februari

dan

Agustus

Berisi

kaiian

ilmiah

dan

hasil

penelitian

tentang

Olahraga

dan

Pendidikan

Jasmani

Penanggung

Jawab

Ketua

Penyunting

Sekretarjs

Penyunting

Penyunting

: Ketua

Umum

ISSA

(Dr.

Tomoliyus,

l\.'l.S

)

: Ketua

I ISSA

(Dt.

Ria

Lumintuarso,

M.Si.)

: Margono,

M.Pd.

: Dr.

Pamuji

Sukoco,

lV.Pd.

Yustinus

Sukarmin,

l\r.S.

Emawan

Susanto,

l\,'l.Pd.

dr.

Novita

Intan

Arofah,

M.Kes.

SujaMo,l,l.0r.

Cukup

Pahalawidi,

M.or

BudiAryanto,

M.Pd.

: Prof.

Dr.

[.40h.

Furqon

Hidayatullah

(UNS)

Prof.

Dr [.4och.

Asmawi

(UNJ)

Prof.

Dr.

Tandiyo

Rahayu

(UNNES)

Prof.

Dr.

Sukadiyanto,

[.l.Pd.

{tJNY)

Prof.

Df.

Suhadana,

[4.Kes.

(UNY)

: Awan

Hariono,

l\.,1.Or.

Herka

Llaya

Jatmika,

l\r.Pd.

PenyuntingAhli

Tata

Usaha

Alamat

Penyunting

dan

Tata

Usaha:

Perum

Jatimas

Pemai,

JlDahlia

C-17'

Kec

Gamping,

Kab.

Sleman,

Yogyakarta.

Tlp.:085292397778

(e-mail:

margono-sport@yah0o.m.id)

{website:

htipi/wuw.issa-indonesia.com.)

ISSN:2252.3375

Semua

tulisan

yang

ada

oatam

Jurnal ISSA uukan

merupakan

cerminan

sikap

dan

atau

pendapat

penyunting

Pelaksana,

Penyunting,

dan

Penyuniing

Ahli;Tanggung

jawab

(3)

J u r n a l

I S S A

F e b r u a r i

2 o 1 3 r

T a h u n

l l , N o . 3

JURi\iA

ri-

K =aLAF*R.AGAAN

;t!tN

(4)

T

2 .

5 .

7 3 ' 33

3 4 ' 4 8

Oleh: TriSoptano 5 8 - 7 0

6. Pengaruh Latihan Power Otot TunqkaiTerhadap Kemampuan LomPat lauh

oleh:YulianaMelsyaLekdlette... ... 74'77

7. PersepsiMahasiswa Prodi PKO Terhadap Mata Kuliah Dasar Gerak Pencak Si at

oleh: Awon Hariano 78 '87

/ L Fentiflkasi Respon Dan lndikator Karakter Krltis-Kreatif lVahasiswa Fik 1 , , / o l e h ' E I m a w a n S u s a n to . . . .

49' 57

88 - aoo

ao7 - aog

77O - 124

r25'433

10. Hubungan Usia, Tlnggi Badan,

Dengan KeterarnPjLan Bermain

D a n P a n j a n g T u n g k a i S e p a k T a k r a w

Oleh: M. HusniTham n

11. obesitas, Faktor Penvebab Dan Bentuk Bentuk Teraplnya Aleh: Agus SupiYanto

12. Pengembangan Media Pelatihan Teknik 5md5h Dalarn

Permainan Bola Voli Dengan Mult media Komputer

AIeh: PututMarhaenta -.. 734'7P

&AtrYAR &SI

Keefektifan Model Pembelajaran Bermain untuk l'leningkatkan

Kebugaran Jasmani Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas Bawah O le h : Yu sti n u s s u kar m i n

ModeJ Pembelajaran Aktivitas Fis k Adaptif Penlasork€s Di sekolah Dasar L!ar Biasa Tunagrahita Bantul

O!eh: Sumaryanti

3. Tinjauan Klinis Anatomis Curah Jantung (Cd rdiac Output)

Dan lVanfaat Aktivitas Olahraga

OIeh: Rtf iy Aamarrullah dan Advendi Kristiyandatu ... . . . ...

P e q a - u h I V e r o d e L d l i L a n , B e " t u ! I a l i h s n L e c e P d l a _ D d n f a l ' c a l d n I e l i a d a p P e s r a s - d r r o o M e t e r I S L ' d i f \ s p e l- r e n P a o a S p r : n r p r P e d d l

Cabang Olahraga Atletik Di Kabupaten Kendal Dan PatiTahun 2o12)

Oleh: Rumini, Soegiyantak, Ria Lumintuarsosetya Rahayu . .... . ....

Perbedaan Pengaruh Nletode L4assed Practice Dan Distr buted Practice Terhadap Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Bolavo I

9. Peran Perk-"mbangan \y'otorik Pada Anak Usla Dinl

(5)

t-IDENTIFIKASI RESPON DAN INDIKATOR KARAKTER

KRITIS.KREATIF MAHASISWA FIK

OIeh:

Ermawan Susanto

Dosen FlK universitas Negeri Yogyakarta

e-ma l: ermawdn s(tvahoo co'n

Abstrak. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk (, mengetah!i respons karalder kritis dan kreatif mahasiswa FIK UNi, (2) untuk mengetahurindikator l'arakter I'rltls dan lreatif mahasiswa FIK Uf.lv. p"n"titi"n ini meruiakan penelitian survai dengan 'pendekatan kuantitatrf Penelitian ini

dilaksanakan di Fakultas llmu Keolahragaan UNY yang melibatkan tiga jurusan, yaltu I Jurusan

eendidikan Olahraga (PoR), Jurusan Pendidikan kepelatihan (PKL), dan lurusan Pendidikan

fesehatan nekreasi leKR) Responden meliputi mahasiswa yang dipilih secara Purposive rundom

samrrnq. Untuk mengungkap varrabel penelitian digunakan instrumen berupa angket Berdasarkan

iiiJi a'""

"r"i o""gr.pJl data,

mal a ieknlk analisis data yang digunakan adalah anali5is deskriptif

kuantitatif. Respon karakter kritis dan kreatif mahasiswa rnenunjukkan hasil yang cukup baik Hal ini JiJutiitun aung"n t'"til perolehan skor rerata angket skor rerata angket kemampuan membanqun

ide sebesar 40-o2, Kemamp!an merdkukan penilaian reflekif sebesar 45 88' kemampuan

melakukan regulasi diri sellesar 45 9, sedangkan watak dan perilaku menunjlkkan skor sebesar

lo.ti. f"ait"a, karakter kritis dan kreatif mahasiswa tercermin melalui empat aspek atau lomponen kem"rnpu"n berpikir kritis dan kreatif, yakni kemampuan membangun ide' kemampuan ."ir't ut un punit"iun reflektif, kemampuan melakukan requlasi diri, dan kemampuan dalam

menyadari watak dan Perilaku

Kata kunci: karakter, kritis, dan kreotif

Abstract. Generally, the airn of this research is (1) to knowing serious dan creatrvrty chara(ter response, (2) to knowing the indicator of dan creativity character response in fa'ulty of sport sclence YSU. This research used quantltatlve suruey. Research doing at faculty of sport science YSU with if'r"" ,,ray p.gra- for s;mplet department of physical education, depaftment of sport coaching'

""J a"p".i-"*-"r tp"rt science.

Sample using p!rposive random sampling For expressinq research u"ri"Ui, ur"a qu"rtionnaire for the instrumerlt' The result of the research showing that serious dan .,""tiuiiy at'"ruat"r ,"tponse is good This is showed by average questionnaire score The averaqe questio;naire score for idea generation prosperity that is 40'o2, for reflective judgement prospenty ihat is a5.eS, tor setf-regulati-on prosperity that is 45 9 and attitude and disposition prosperity that is

5016

49W9d9: character, serious' and creattve

J|,IEN,AL ILMIAH KEOL-AHR-Aq/t?cN

PENDAHULUAN

Saldh sdtu permaqdlahan yang

dlhada-pi bangsa Indonesia adalah lunturnya moral

dan identitas kebangsaan pada generasl

muda. Nilai-nilai afektif pendidikan sedikit

demi sedil'rt mula, hrldng dalam dirl generasi

(6)

t.

t

J4RN 4L ILMI4H KEOL,4HR,44AAN

ruda al,rbat efek globalsas. ddn modernisdsi.

Menanamkan nilai-nilai afektif sejak dini

nerupakan usahd unlul membangun man,sia

berkarakter. Proses pembudayaan dan

pem-berodydan nilar-nrldr afei.t.f dapat terialsana dengan baik apabila dilak!kan di satudn

pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Pada

tingkat satuan pendidikan gerakan

pembuda-yaan nilai-nilai afektif dilakukan terlntegrasi dengan proses kegiatdn be ajar Frengdjdr

(KBM) pada setiap mata pelajaran, melalui

pembiasaan pada kehidupan 5ehari_hari, dan

melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Salah satu penyebab ini adalah sistem

dan model pendidikan yang diterapkan

Sjstem yang dimaksud adalah sentralistik,

sedangkan model pendidikannya adalah

klasik. Seharusnya pendidikan dipahami

seba-gai seni untuk menumbuhkan dimensi moral,

emosional, fisikal, psikologikal, serta spiritual dalam perkembangan anak. Setiap anak tidak sekedar hanya pekerja di masa depan, tetapi

kecerdasan dan kemampuannya jauh lebih

komplek daripada angka nilai dan tes yang

telah distandarisasikan. Demikian prinsip dari pendidikan holistjk.

Pengembangan sikaP dan resPons

kritis, masyarakat secara lanqsung maupun

tdak langsung membangun kekuatan diri,

identitas pribadi, sekaligus identitas nasional yang menjadi ciri khas bangsa. Karaker kreatif

memungkinkan dihasilktsnnya sesuatu yang

baru atau modifikasi dari sesuatu yang sudah ada. Hasil ciptaan ini bersifat unik dan tidak mudah ditiru sehingga penciptanya diapresiasl oleh masyarakat sebagai seseorang atau suatu

komunitas yang memiliki keunggulan.

P e n g e m b a n g a n k d r d l t e r l r r i r s d a n k r e d L i l secara berkelanjutan, salah satunya dapat

dllakukan melalui jalur pendidikan. Lembaga

pendidikan yang berkewajiban menyiapkan

calon guru haruslah mengembangkan model

penyiapan guru yang kritis dan kreatif. UNY

sebagai 5alah satu LPTK yang memberikan

respons positif terhadap pengembangan karaker kritis dan kreatif para mahasiswa

calon guru semestinya juga melakukan

berbagai kajian untuk mengetahui peta

's.pons dac karakter kritrs ddn krealif civiias

akademika.

Integrasi Pemikiran Kritis, Kreatif, dan Progesif dalam Kerangka Pendidikan Konstruktif-Progresifistik.

Secara konseptual, pemikiran kritis

(critical thinking) berinterelasi dengan

bebera-pa kerangka dasar yang oleh Milner (2o1o)

dikatakan sebagai "building block". Dalam jurnalnya "critrcol thinking concept recons' tructed", ada llma "building block" yang d . l e . l a l l a n d n t a , a l a i n : P e m e L d h a n m a s a l a h kt eatif (credtive ploblem salving ICPS).

a) Konsep sistem terbuka (open systen)

sebagai cara pandang terhadap Proses

berpikir dan belajar.

b) Taksonomr Bloom yang

mengetengah-kan leveLs of Leafiing.

c) Proses pemecahan masalah k asik.

d) Logika (r.edsonmg)

I elin'a "buldrng 6lock' dt atas didasar-kan pada definisi pemikiran kritis oieh Ennis,

"....rcasandbly and reJlectiveLy deciding whot to beteve or da.".... naking reosoned judgement Basically, n is using criterid ta judge the quoLtty of sanething, t'rom coaking to a rcnclusian oJ

re\earLh popPr. ]n e,senre, cntircl thinltnq 6 o disciplined nannet that a person uses to assess the vaLidity of samething: a statenent news storyt argumentr rcsedrcht etc."

(7)

r

JLR-NAL lL-^^lAH KEOLA HR,(4,4,+N

Menumbuhkan data kritis Peserta

didik akan lebih efektif jika dilakukan melalui

pembelajaran yang lornpreheniif dan pro_

gresif. Artinva, pembeldjaran yang drlaLrrkdn

mengelaborasi berbagai kemampuan peserta

didik, mengaktivasi peserta didik, melibatkan

konteks di selltarnya, melloatlan legidtan

diskusi, dan lain-lain. Wl McKeachi (1998)

menegaskan bahwa pembelajaran harus

dilakukan melalui ". explicitness, multipLe oppoftunities to practice in dilferng contexts'

and emphosls on developng student self'

aworeness and sea-assesmen t' Dia

menambah-kan bahwa multikombinasi dari konsep

berpikir adalah pendekatan terbaik yang dapat

dilakukan dengan melibatkan combmotion of

traditional problem solving methads, lagic' and creative thinking.

Daya kritis dan kreatif seseoran9

melibatkan beberapa dimensi Cennano (2oo9)

menggambarkan model konseptLlal proses

berpikir kritis dan kreatif Secara visual' dimensi kritis dan kreatiftersebut dapat dilihat pada bagan beriklt:

B a g a n 1

M o d e l K o n s e p t u a l P r o s e s B e r P i k i r K r i t i s d a n K r e a t i f ( B a u m , c e n n a n o , & N e w b i l l , 2 o o g )

Pembentukan Karakter Kritis dan Kreatif Mahasiswa

I ajlan tetang berplkir lrirls, lreatil

proqresif pembelajaran harus dirancang

dengan melibatkan ketig aspek tersebut

Upaya merancang desain pembelajaran yanq

dapat mengelaborasi kerangka dasar pemikir_

an kritis, kreatif, progresif sudah selayaknya dibutuhkan oleh para pendidik maupun

peserta didik Hal ini tentunya tidak terlepas

dari dimensi Pemikiran kritis, kreatif, progresif

seperti pada bagan sebelumnya yaitu idea

geratio\ self rcgulotian, attitude, ond dispositi'

Berpikir kritis dan kreatif dimulai

de-ngan menggenerasikan \de (idea gerotton)'

tahap ini melibatkan seseorang untuk berpikir

secara 1) lancar (ftuent), 2) original dan

fleksible (Guilford, 1959; l'4anzano &

Arendondo, 1986; Raths et al, 1986, Starko'

2oo5 dalam Baum & Newbill, 2o1o) Proses

yang diikuti meliputi dua halyaitu mengekplo'

rdi: dan men.erTatl sLdndd' pen-'belajaran

serta melibatkan brain stroming lnluk

mendis-tribusikan ide dalam situasi berbeda

Berikut initabel aktivitas yang dapat dilakukan pada tahaP generasi ide :

(8)

I

Reflective judgment dan ide gerenation

berlangsu11g secara siklik, artinya peserta didik sebagai pemikir kritis dan kreatif dapat

melakukan keduanya berkali-kali da am satu

proyek. Berikut ini tabe aktivitas yang dapat dilakukan pada tahap relective ludgmentl

JI,TRNAL rL"Mr H KEoL-AHR q^AN

Tabel 1. Komponen MEMBANGUN IDE ( /dea Generotion)

KelancaranBrainstorminq Untuk mengusulkan sebanyak mungkin solusi

Unt!k memverbalkan atau menyatakan ide

Mengkonseptualisasikan

Mengekplorasi Untuk rnengekplorasi htsl dengan berbagai bahan

Keaslian d a n

fleksibilitas

Berpikir analogis Untuk membuat asosiasi objek

Berfikir metaforik Unt!k mengidentifikasi kata atau frase

Untuk drlibatkan dalam banyak aktivitas

M e n i n j a u i d e

lJntu k mengamati berbaqai hal Mengamati

M e n g e l a b o r a s i Untuk membangun ide dan informasi secara luas

Menyimpulkan lJntu k membuat kesimpulan

Untul menghubungkan pengetahuan

Mengekstrapolasi

Untuk mengidentif kasi hubungan ide-ide N,4embuat asosiasi baru

Tabel 2. Komponen PENILAIAN REFLEKTIF (relective judgment)

A n a l i s i s U n t u l . m e n g i d e n t i f i k a s I n f o r m a s i

U n t u k m e m i s a h k a n i d e id €

M e n g h u b u n g k a n J n r u I m e r g , d e . r f r l a { d q o . r a ' i d r r d o b . e l ,i d e

M e n g o r g a n i s a s iM e n g o r g d n i s a s i U n t u k m e f y u s u n i n t o r m a s i t M e n g i n t e r p r e t a s i U n t u k m e n y a t a k a n m a k n a s i t u a s i t\4eringkas U n t u k r n e r i n g k a s i d e id e s e c a r a k o h e s i f

J n r L l r r " n b a ' l g J r p e r / d t d " r d d r L e ! T p u " 1

M € n g g u b a h , " . u 1 m e r S S U n a l a r b a h d . " | , 1 , s , l . s d . , & , r m b o t .

3 i \ 4 € m p e r t i m b a n g k a nU n t u k m e n g u r a i s L r m b € r i n f o r m a s i

M e m p e r t i m b a n g k a n l o g i k a

U n t u k m e n d e r k r i p s l k a n k e 5 i m p L r l a n d i d a p a t

M e m p e r t i m b a n g k a n n i l a i

U n t ! k m e n y a t a k a n h a s i l k a r y a n y a

M e m p e r t i m b a n g k a n k e g u n a a n

U n t L r k m e n g i d e n t i f i k a s i d e - l d e

M e n g g e n e r a l i s . s i U n t u k m e n d e s k r i p s i k a n k e 9 ! n a a n

[image:8.595.17.575.13.717.2]
(9)

_lL{RNAL lLr"1lAtsrKEOLAtsTeA4A,AN

Self rcgulation penting dilakukan agar

peseria didik memiliki karakter kritis dan

k r e a l r r . o r o s e s ' n i m e n q u p d y a k d n a g a r p e t e t d

didik memonitor kemajuan (progress) yang

telah dlperoleh dan mengontrol aktivitas yang

Perilaku (dttitude) dan watak

(d6poslt/-ons) yanq kemudian dalam hal ini dapat

disebut sebagai karakter komponen penting

dilakukan yang nreliputi perencanaan (plan), moniioring, dan e!oluasl {de Bono, 1985; Paris & Winoqrad, 199o). Beberapa kegiatan yang

dapat dilakukan pada tahap ini antara lain

5 e b a g a i b e r i k u t :

''

[image:9.595.37.577.16.802.2]

luloria")

Tabel I. romponen REUU

LjllallYllA--dalam berpikir kritis dan kreatlf Berikut Inl

contoh kegiatan yang dilakukan pada

komponen ottitude dan dispositions

Untuk menqqambarkan sltuasl

LJntuk menqidentlf I'asi Latar bela I an9

Untuk menqidentifikasi kemampuan

Untuk memanf aatkan sumber-s!mDer

UntLJl' menqldentiflkasi tingkat pernarran

Unlul menguraikan tahap-tahap tuluan

Untuk mendeskrlPsikan kemaluan

I

I lJntuk menquraikan hasLl

t r n L , l , m a n g e v d u a s l I e m a l u a n U n t u f m e n y a t a l a n P e m i f l a n P o s t I

r r"rul m"no

d"nt il " .' bri9,-"l: jto9!ljln''

[ J n t u k m e m b u a t re v L s l P r o o u K

PerencanaanM e n y a d a r l p e r m a s a l a n a n

lvlenrlaiPengetahuan

M e m a h a m L k e m a r n p u a n

I'lengalokasikan sumber

M o n L t o r

-Menentukan fokus

Menuni!kkan performa

Menguraikan kemal!an

N 4 e n g i d e n t i f i k a s j

M e r e v t s i M e r e k o n t r u k s l p e n g e t a h u a n

3 I Evaluasl MengevaluaslProses

M e n g e v a l u a s r P r o d u k

(10)

r

J'(RN 4L lLMI4H KEOL-4+RA444N

Tabel4. Komponen PERILAKU DAN WATAK ( Attitude and DispositionJ

;Ni

' , ;

T a n g g a p d a n fleksibe

Menghindari t|noaKan

Untuk rnengontrol pe rn ikira n

Menghrndari U n t u k m e n g i d e n t i f i k a 5 i i d e dan pendapat

Memuncuikan

banyak sudut

pandang

Untuk menyatakan lde dan argumennya

Mempertimbangkan aSumsi

Untuk rnengidentif kas asumsi konteks

Sensitif Untuk mendeskrips kan pemikiran & perseps mhs

Berpikir terbuka untuk mengidentifikasi lde

Toleransi ambiguitasU n t u k m e n e r i m a s e m u d i d e

2 P e n u h

mottvasl

M e n u n j ! k k a n o t o n o m i

Untul melal'uf an alt v tas I e tuluan

Mempertahankan Untuk tetap melanlutkan aktiv tas

Memperoleh motivasr

tlntuk'nengidentifikasi tugas

MenyadarirelevansiU n t u k m e n g d e n t i f i k a s i k e p e r c a y a a n P e r c a y a d i r i t v l e n g i d e n t i f i k a s i i d e U n t u l . m e m b u a t p e r n y a t a a n p o 5 trf

Nlenunlukkan pendirian kuat

U n t u k m e n y a t a k a n p e m i k ran atau ide sendiri

Bersedia ambil r siko Untuk rnend eskr psikan perrnasalahan

Hakekat Pendidikan Karakter

Tidak ada pendidikan yanq netral.

Pendidikan dapat berf!ngsi sebagal sarana

yang digunakan untuk rnempermudah inter

grasi qenerasl nruda ke dalam logika dari

s i < t e r r y d n g , e d " n g b e r l d t u d d n m e n g h d s r ' k d n

kesesuaian terhadapnya, atau ia menjad

praktek kebebasan, yakni sarana dengan apa

manusia berurusan secara kritis dan kreatif

dengan realitas, serta menemukan bagaimana

cara berparan 9e(a L_tul merqub"h dunia

mereka. Pendidlkan gaya menghapal dan

pengulangan dalam mencapai standar nilal

m a L b a l u m . o ^ p J . e n d - p l l d a < , < h u m a n i s . N a m u n demlkian generasr i t u a k a n m i s k n d a y a c p i a , r a s a , k a r y a d a l a m sistem p e n d i d i k a n y a n g daldm keadaan terbaikpun m a s i h s a l a h a r a h . P a d a h a l tanpa usaha r n e n c a r i , t a n p a p r a k s i s , manusia tidak akan b e n a r b e n a r m e n j a d m a n u s i a ( F r e i r e , 1 9 8 5 ) .

f i n i I e p r r d u - " n t e r l d d a p d u r i a o e n d d r l a _ e b r _ s " n g - a n g e - u L a . D u n i d p e n d i d i k a n t a k h e n t l n y a d i r u n d u n g k r i t i k . B a j k d a r i k o n s e p k u r i k u l u m , p e l a k s a n a a n di l a p a n g a n , b e r k e m b a n g n y a k a p i t a l i s m e d a l a r n p e d i d L

" n , d o n luga , a-pur tdrqd- b'.ol rasi

(11)

Jt{R,N-AL ILMIAff K€OT-AHR-AqA/+N

yanq berlebihan Pendidikan mestinya meng_

abdr kepada pemekaran diri andl' tapl

kenyataannya mengabdi Pada kepentlngan

industri, pemerintah, gengsi orang tua dan

kepentingan lain tanpa menghargai 'lan

nrengerti kebutuhan anak

Di lndonesia lebih meninikberatkan

pada pengembangan intelektual semata'

sedangkan aspek-aspek yang lain yang ada

dalar[ diri peserta didik, yait! aspek afektif

dan kebajikan moral kr_rrang mendapatkan

perhatian. Koesoema (Kompas, 1 Desember

2oo9), menegaskan bahwa integrasi pendidik'

an Jan pembentukan karakter merupakan titik

lemah kebijakan pendidikan nasjonal kita

Fenomena masyarakat semacam inl namPaK"

nya sudah dipahami dan disadari Pemerintah

Sebaqaimana dikatakannya bahwa telah

terla-di kerisauan di masyarakat atas terjadlnya

masalah karaker sehingga menumbrJhkan

kerinduan banyak pihak untuk kembati

memperkuat pendidikan karakter dan budaya

banqsa.

LumPkin (2oo8) menegaskan bahwa

dalam kondisi seperti ini para guru yang

mengajar mata pelajaran apa pun hErus

memiliki perhatian dan menekankan

pentinq-nya pendidikan karakter pada para Peserta

didik. sekolah dan para guru memeqanq peran

dan tanggungiawab yang lebih besar dalam

pembelajaran peserta didik, tidak hanya

ditunjukkan untuk memenuhi harapan agar

kineria peserld didik berhasil dalam aspek

r ognrrif Lerdo' l'dru5 mene''dnkdn oada

pembelajaran a5Pek afektif

Hakekat Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani, olahraga dan

Kesehatan (Penjasorkes) merupakan mata

pelajaran yang disaiikan di sekolah, mulaidari

SD sampal dengan sMA Pendidilan lasmani

bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak'

keterampllan ber{ikir kritis, keterampilan

sosial, penalaran, stabilitas emosional,

tindak-dn .nordl, pola l'cup 'ehat dan pangenaldn

Lnglunga. be'5:n melalui al'tivitas jasmani

yang direncanakan secara sistematis (CDC'

2ooo; Disman, 1990; Pate dan Trost, 1998)'

Pengdla-dn 9e'dI vang oldapatkan iiswo

dalam Pendidikan Jasmani merupEkan kontri_

bltor penting bagi peningkatan angka

partisipasi dalam aktivitas fisik dan olanraqa s e l a l r g , : m e r u o o ^ a n I o n r n b u r o o e ' T i n g b a g

kesehatan siswa (Siedentop, 1990; Ratliffe'

1994; Thomds & Laraine, 1994; Stran & Ruder

1996r CDC,2ooo).

SePerti teftuang dalam kurikulum

2oo6, pendidikan iasmanj merupakan proses

pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

lasmani yang diren.anakan secara sistematik

benujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan individu secara orqanik'

neuromuskuler, perseptual, kognitit dan

emosional, dalam kerangka sistem pendidikan

nasional. Pendidikan jasmani pada dasarnya

merupakan bagian integral dari srstem

pendtd ^an s"cara l erFlutuhdn' benuiudn

unt!k rnengembanqkan aspek kesehatan'

kebugaran jasmani, keterampilan herfikir

kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas Jasmani dan olahraga'

Di dalam intensifikasi penyelengaraan

pendidikan sebagai suatu proses pemblnaan

manusia yang berlangsr'rng seumur hidup'

peranan pendidikan jasmani adalah sanqat

penting, yang mimberikan kesempatan

(12)

-_l'RNAL rL/\.1rAFt KEOL.A|iR^4A N

kepada siswa untuk terlibat langsung dalam

aneka pengalaman belajar melalui aktivitas

jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan

secara sistematis. Pembekalan pengalaman

belajar itu diarahkan untuk membina dan

membentuk gaya hidup sehat dan aktif

sepanjang hayat.

ITETODE PENELITIAN

Penelitian ini merupaksn penelitian

survai dengan pendekatan kuantitatif

Dilaksa-nakan di Fakultas llmu K€olahragaan UNY

yang melibatkan tiga jurusan, yaitu : lurusan

Pendidikan olahraga (POR), lurusan

Pendi-dikan kepelatihan (PKL), dan Jurusan

Pendi-dkan Kesehatan Rekreasi (PKR). Responden

meliputi mahasiswa yang dipilih secara purpo' sive randam sompltng. Untuk mengunqkap variabel penelitian digunakan instrumen berupa angket yang dilengkapi kisi-kisi angket

ydng drberitan lepada ma_asrswa sebdgai

responden. Luaran penelitian yang dihasilkdn

nantinya adalah rekomendasi terhadap hasrl

penelitian yang diperoleh, yait! identifikasi

karakter kdtis dan kreatif mahasiswa FIK

Berdasafkan teknik dan alat pengurnPUl data,

maka teknik anaJisis data yang digunakan

adalah analisis deskriptif kuantitatif

HASIL PENELITIAN

Beberapa temuan penelitian mengenar

indlkator karakter dan kreatif mahasiswa

dapat diuraikan dalam dua bagian, yakni

drtirjau darr respon mahasiswa mengendi

karakter kritis dan kreatif serta respon

maha-siswa terhadap perkuliahan yang dilaksana'

kan.

Karakter Mahasiswa Kritis dan Kreatif

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa karakter kritis dan kreatif

mahasiswa didasarkan pada empat aspek

penting dlmensi kritis dan kreatif yang

dikemukakan Baum, cennano, and Newbill

{2oo9) yakni generasi ide (idea generationJ, penilalan reilel,llf lrPt'Pleclive iudqement\, rcgulasi diti lself rcgulatlon), serta perilaku dan wata\ (ofr,IUde and dt'potiians) Masinq'

masing aspek tersebiit kemudian diuraikan

da am pertanyaan angket yang sudah melalui

tabap validasi instrumen angket. Adapun

kisi-K sr dngket don anq\etryd dapat drli\at pdda

lampiran. Secara garis besar hasil perolehan

survei dari keempat aspek secara visual dapat ditunjukkan melalui diagram berikut:

1 . a s p e k k e m a m P U a n m e m b a n g u n i d e , . a s p e k k e m a m P U a n r e g u l a s i d i r i 3 . a s p e k k e m a m p u a n p € n i l a i a n r e f l e k t i f 4 a ! p e k Perilaku d d n w a t a k

PEN4BAHASAN

Perolehan skor untuk kemamPUan

membangun ide adalah sebesar 42 02, untuk

kemampuan penilaian reflektif skor yang

diperoleh sebesar 45.88, pada kemampuan

regulasi diri, skor rerata diperoleh sebesar

45.g, Sementara itu untuk kemampuan

6 0

40

2 0

0

D a g r a m l . P € r o l € h a n s k o r a s p e k k a r a k t e r k r i t i s d a n

(13)

I'-r

JnRN^L lL,\4lAHr KEOLAHR^q,4AN

perilaku dan watak skor rerata menunjukkan

hasil 50.76- Dari perolehan skor lni, skor rerata

paling tinggi yakni pada komponen Perilaku

dan watak sebesar 50.76., sedangkan skor

rerata paling rendah dituniukkan o eh

perolehan skor kemampuan membangun ide

y a l " r s e b e s d r r , 2 . o , . H d ' I n i d d o a i d l o d l - d m i

karakrer lrilis oan !'-oat f (angdL errl

kaitannya dengan perilaku dan watak yang

d i m , I L i o r e n m d c J g i a ( - a h d , l r " t a ) I ' 4 e ) l o - "

begitu, kemampuan-kernarnpuan yanq la Ln

tetap dibutuhkan, terbukti dengan perolehan

skor yang tidak terlalu memiliki selsih iauh

Untuk lebih jelasnya, berikut akan diuralkan

d d n o i b a h d q m a ( n g F 1 d r _ g a , D e L

kernampuan sebagai indikator karakter kritis

dan keatif mahasiswa.

1. Kernampuan membangun ide

Kemampuan membangun ide

berkenaan dengan dua ha penting yaknl

kelancaran membangun ide serta keaslian

dan fleksibilitas ide itu diungkapkan

KeJancaran dalam mengkomunikasikan

ide dapat dilihat dari akrrv tas brainstorm'

lng yang biasa d lakukan di dalam kelas

yakni mahasiswa mengusulkan de ide

sebanyak munqkin, tentunYa dengan berdasar sumber atau fakta i miah Selain i r u , c d r a ' n e r g k o n r e p t u d l l ' a ( r l a _ d e ju q " menjadi indikator dalam aspe k kemamP! an ini. N,4ahasiswa dituntut untuk rnampu

memverbalkan atau menYatakan ide

melalur penggan_bdran, ge atar,

dra-berbagai bentuk Iain yang sesuai dengan konteKs,

Sementara itu, keaslian ide berkait

an dengan keterlibatan pengalaman

stimulus, perspektif pengetahuan, dan

hasil pengamatan. Kegiatan yang dapat

dilakukan untuk menumbuhkan ide yang

asli yakni dengan mengeksplorasi

berba-gai pengaJaman, berpikir analogis, berfikir metaforik, menlnjau ide dengan.ara yang

baru, mengEmati, mengelaborasi, dengan

rpnghuounql dn p"qelahudn mengela

satu topik dengan topik lain, serta membuat asosiasi baru sebagai hasil dari analisis dan sintesis berbagaiide

Perole'an sko' dal"m f'ts1

membd-ngun ide yakni 42.o2. Skor inl merupakan

skor rerata paling rendah diantara ke_

6 s r p u a n l a r n . S e ( d ' d t e o r i l i s , f e m a n _ puan membangLln ide meruPakan

kemampuan dasar yang harus dimiliki

mahasiswa karena dari kemampuan inilah

be bagdr pec'r,'t'dn L'it's da_ I redtrf al i"

muncuL. Pemikiran kritis akan terlatih

dengan habituasi untuk menganalisis beroagar de, oengdla-d_, 'li_1ulu> se-1a

-ero-a1 ) J-tec r denga gara a-au

pemikiran sendiri. Pemikiran kreatif akan

muncu seiring dengan konsep Daru yang

o r _ L c - l k d | < e b . g d r _ a q I d a i o e m l i r a r k r i r q b " r r d n ' j n ' u l ! a _ s c o d g d oa q i a n dari cara berpikir kreatif.

Dan -e\Po' /dng o Perole_, Ke''rda

ran terhadaP pentlngnya kemam-puan

m o m D a - g - - , d . c e m e s t r n v d p e l u d i r i l q katkan. Berbagai untuk

mengembang-kan sekallqus mengaplikasikannya da am

praktik di laPangan.

2 . f p m a m p , a n m p , a k u l a n p ' n r d i a r reflektif

Dalam menLJmbuhkan sikaP dan

karakter yang mampu rnelakukan penrlaF

an reflektit kemamPUan menqanalisis,

mensintesis, dan membuat evaluasl

(14)

J4RNAL ILMI/tH KEOL-AHR,4GAAN

penting sekali untuk dikembang-kan. Kemampuan analisi5 meliputi mem'

pertanyakan dengan tujua n

mengidentifi-kasi informasi yang tidak jelas dan

bertanya untuk memperoleh kejelasan,

memisahkan ide yang bertuluan untLrk

memisahkan ide-ide balk yang relevan

maupun yang tidak relevan dengan

kontek serta rnenghubungkan yakni

dengan melakukan identifikasi asosiasi

antar objek atau

ide-Kemampuan membuat sintesis berkaitan denga n mengorganisasi, meng' interpretasi, meringkas, membuat hipote sis, serta menggubah. Tujuan dari keg

at-an ini ialah untuk menyusun nfor-masi

yanq dapat memperjelas hubunqan antar

ide, menyatakan makna situasi, proses,

maupun produk, meringkas dan menyata'

kan kembali lde dengan kata kata sendiri,

membuat pernyataan dan membtrkl kan

hipotess, sea(a mengko-munikasikan hasil pemikiran kepada orang lain secara j e l a s .

Eva uasi berkaitan dengan kemam

puan untuk r.elakukan pertimbangan terhadap sumber, memperlimbangkan

ogika, mempertimbangkan nilai, mem

pertimbangkan kegunaan, serta

melaku-kan qeneralisasi terhadap ide untuk

diterapkEn ke situasi yang lain- Sebagian

besar responden menyatakan setuju pada

sub aspek kemampuan yang dituangkan

dala rn angket.

Skor rerata pada kemampuan melakukan penllaian reflektif yakni

sebesar 45.88. Skor ini menunjukkan

bahwa kemampuan untuk melEkukan

penilaian dengan berdasar pada refleksi

memang sangat penting dan dibutuhkan

oleh mahasiswa. Sebagai calon guru

nantrnya alan menqhadapr berbagdl

karaker, cara belajar, cara berpiklr dari

peserta didik. Kemampuan untuk

melaku-kan peni aian terhadap berb8gai hal

L e r s e b u r l a n g a t p e r t r n q u r t u l d r l J d s d

mengingat aspek penilaian tldak hanya

berda5arkan satu dimensi saja, namun

b a _ y a k d r - e r : . O l e h k a e _ a i l , b e b e r a

-pa indikaior khususnya yang berkaitan

dengan penilaian reflektif pada angket

senantiasa perl! dikembdngkan.

3 . K e m a m p u a n m e l a k u k a n r e g u l a s i d i r i

Kemampuan melakukan regulasi

diri dimaksudkan agar mahas swa mampu

membuat aturan mengena apa yang

dimi iki, dilakukan, maupun diinginkan,

melal,kan n"lal ul a'r -o_r-oflng

lerha-dap pencapaian serta melakukan evaluasi

b a r . s e ( a r a p r o s e s m d u p u n p o d u t . A d a

tiga komponen penting yang diuraikan

berkaitaan dengan kemampuan

melaku-kan regulasi diri, yakn kemampuan m e r e n L d _ d L " n , k p m a m p u a n m e m o r i l o r i

serta kemampuan mengevaluasi.

Kemampuan merencanakan

ber-l " r t a _ d e - g " n te ( a d a r a n t e r L d d d o p e r -m a _ a l a h a n , l e s d d d d n P e n l n g n y a o e n g e _

tahuan, pemahaman terhadap kemam'

puan dirir serta kemampuan dalam m e m d r l a a t k a n < u m b e r , u m b e r y " n g a d a

Mahasiswa yang mampu

menggam-barkdn situasiterkaltdenqEn kondisiyang

rer,ddr ddpdt drk.t"ka_ qadar terhadao m d s a , a h . , c r a m p u a n r d e n u f - l d s r l d l " l

belakang pengetahuan serta

menghu-bungkannya dengan kemampuan yang

didapat mpng nd t dr.ldn bahwa

(15)

J4RNAL IL,\llAH KEOLAHR4'l/14N

wa tersebut mampu menilai penqetahuan

ydnq dimrl'ki l/ahdsiswa Yang me'giden

tifikasi kemampuan yang bergLlna unt!k

memperoleh tujLlan dapat dia rtikan

bahwa mahaslswa tersebLlt mamPU

memahami kemampuan dirinya

Semen-tara itu, mahasiswa Yang mampu memdnfaatkan sumbersumber Yang

tersedia menandakan bahwa kemamPUan

mengalokasikan surnber daya suda h

d i m i l i k i .

KemamPUan melakukan monitor

terhadap kegiatan yang dilakukan dan

kemampuan diri yang dimlliki diindikasi'

kan melaJui bebrapa hal, antara lain:

kemampuan menentukan fokus, menu

nj!kkan performa baik, menguriikan ^ e - d j U d n , - e m a h d m , . o n c P k u e n s ,

rrelalukan revisi, 5erta mereKonstruk5l

pengetahuan Kemampuan-kemampuan

terseblt tercermln dalam karakter

mahaslswa yang memPerhatikan tarlap

tahap kegiatan Yang dilakukan dan

berusaha untuk melak!kan tahap tahap

selanitnYa denga n lebih baik

Skor rerata kernamP!an requlasi

dlri secara keseluruhan menunj!kkan hasil y a n g c u k u P b a i k Y a k n i 4 5 9 , N a m u n

begltu, pentingnya regulasi diri menjadi

pertimbangan bahwa kesadaran terhadap

aktlvitas-aktivitas yang terlibat dalam

k o m p o l e n l _ ' t o a P d a p a L d r ! e r a - p ' n q _

kan. Dengan kemamPUan melakukan

perencanaan, monitor, dan evaluasi,

mahasiSwa akan senantiasa rnelakukan

perbaikan dan refleksi terhadap keglatan

yang dilakukan. Dalam kontek

pembela-jaran, mahasiswa wajib untuk selalu

melakukan reguJasi berkaitan dengan

pelaksanaan PBM yang dilakukan

Apala-gi, guru dituntut untuk mampu menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran de_

ngan baik sehingga PBM dapat

terseleng-gara dengan baik dan sesuai tuiuan puLa Oleh karena ltu, respon terhadap kerndm puan rni semestlnya masih PerLu ditingkatkan.

4. Pentingnya perilaku dan watak yang

mencerm!nkan karakter krltis dan kreatif mahaSlswa.

Watak dan Perilaku meruPakan cermin karakter seseorang Hasll peroleh-a n peroleh-a n g k e t r n e n u n . . L l d n h a l y d n q 5 e r i n q dengan asumsi ini karena skor rerata yang

diperoleh menunJUkkan respon paling

tinggi diantara kemampuan-kemampuan

yang lain, yakni sebesdr 52 02. Watak dan

perilaku sebenarnya rnencakup banyak

dimensi karena berkaitan dengan sikap

dan sifat diri. Pada r!musan indikator kritis kreatif ada tiga sub komponen

pentinq sebagai cermin watak dan PenL

aku, yakni tanggap dan flekslbel, penuh

rnotlvEsir 5erta Percaya dlrl

Pada komPonen tanggap aan

fleksibel, aktivitas yang dapat diakukan

antara lain menghindari tlndakan yang

hanya asal menuruti kata hati, menghrn_

d a 1 > r e r e o t i p o d ' p r a s a r g n a t d ' p d d d < d ; m e m u n ( u l ! d n D d _ i d l " u d u t p a n d d l q

rnempedimbangkan asumsi, sensltifr

berfikir terbuka sefta toleran

Kemarnpu-an inj dilakukKemarnpu-an dengan tujuan untuk

mengontrol pernikiran yang merupakan

reaksi sejenak dan emotional, mengiden_

tifikasi ide dan pandapat yang sudah ada'

(16)

r

JL{RN 4L rL ^.4 r4F} f, EOL-4 +R44 44 N

KESIITPULAN

Dari hasil penelit an ni dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Respon karakter krit s dan kreatri

mahasiswa menunjukkan hasiL yang

r!kup baik. Hal in dibuktikan dengan

hasil peroehan skor rerata angket. Skor

rerata angket kemarnpuan rnembanguf

ide sebesar 4o.o2, kemampuan me aku

l " n p e n l a " n r e f l e l t r - s e b e s a , e . , 8 8 , kemampuan melakukan regulasi d ri

sebesar 45.9, seddngkan watak dan

per la ku menunjukkan skor sebesar 50.76. 2 . l n d r L d t o r l d r d L t e r L r tr s d a n l r e a t I m " h a -siswa tercermin rnela ui empat aspek atau kornponen kemampuan berp kir kr t s dan

kreatit yakni kemarnpuan me.nbangun

ide, kemarnpuan melakukan penilaian

reflektif, kemampuan rnelakukan regulasi

diri, dan kemampuan dalam rnenyadari

watak dan perilaku.

DAFTAR PUSTAKA

a q f ' - i a n i d d n B e n " ! i e 5 ! / d r i n i . fr o r r ) .

Survei ndikator Karakter Kritis dan

kreatif lvlahasiswa Calon Guru UNY.

HasiL Penelitian. Yogyakarta: U NY.

Baum, Liesl M & Phylls Leary Newbill. (2o1o). nstructiona Design as Crtlcal and Creative Thinking: A lourney Through a

- d m e r ( o A n - F r o N a ' t v " A a e r i . d r

Vlllage" dalam lechlrends 54 (5).

Branen, i. (1993). Mixlng Methods: Auantitative ond Aualitative Resedrch. Enqland: A v e b u r y A s h a g a t e P u b l i s h i n g L i m i t e d . C e \ / , r e , L W . , r q q r r . R e . e a l . h D e . ' g n

Aualitative ond Auantitative Approach. L o n d o n , N e w D e l h i : S a g e P u b l i c a t i o n l n t e r n a t i o n a l E d u c a t i o n a n d P r o f e s s l o n a l P u b l i s h e r .

F l l n t o f f , A n n e & Sheia Scraton. ( 2 0 0 5 ) . G i r l s a n d P h y s i c a l E d u c a t i o n . n D a v i d K i r k , D o u n e MacDonald & Mary O'Sullvan The Handbook of Physical Education. S a g e : L o n d o n .

FreemEn, Wi liEm H. (2aaL). Physical Educotian and Sport in a Changing Saciety. 5th ed. B o s t o n : A l l y n & B a c o n .

G d lo , A . M a r r e . ( 2 o o J , . A . ' e s s r n g th e Affective Domain- Jauna! af PhysicaL Education Recreation & Dance. 741 4, pp

Hellison, D. l2aca). Teaching respanstbiLity thraugh physicol activity (2nd ed.). C h a n T p a g n , lL : H u m a n K n e t i c s .

Joyce, B. & Weil, N.4. (1996). Models af f e d c r l n g . M a r s : A ly n & B a c o n .

L u m p k i n , A . ( 2 o o g ) . T e a c h e r a s R o l e l\ y ' o d e l s T e a c h i n g C h a r a c t e r a n d M o r a l V i r t L r e s . launol af Physical Education Re.reatrcn a n d D a n c e . 7 9 , 2 . p g . 4 5

N l i n t e r , N 4 a r y K e n n e d y . ( 2 o 1 o ) . C n t i c a l T h i n k i n g C o n c e p t R e c o n s t r u c t e d d a l a m C o n t e m p o r a r y l s s ! e s i n E d u c a t i o n ra-6arch. I /8) h p: ,rw\rv pllq resl u m i . D o b / w e b

N o d d n 9 ' , N { r 9 9 r r . T h e ( h a l l e n q e l o . a t e i n schaaLs: An alternative appraach ta e d u c o t i o n . N e w Y o r k : T e a c h e r s C o l l e . c

Rink, L E. (2oo2). Teaching Physical Educatian f o r L e a r n i n g . F o u f t h E d ti o n . N e w Y o r k :

M c G r a w H i l .

Siedentop, D. \1991.). Developing Tedching Sl,tll> n Phy'Lal Fdu,otion. Cali'otria: l v a y f i e l d P u b l i s h i n g C o m p a n y .

l D r N I l F l X A S l R E S P O { D A \ r N D l ( A T O R K A M K I I R O O (RrTrs KRTAIF MAIIASISWA Frr(

(17)

r

II RNAL |LMIAI_I KSoL^HR,4qA/1N

Tommie, P.M., wendt, J c, (1993) Affeciive

teaching: PsYcho soclal asPects of

physical education lournal oJ Physi'ol

Education, Reueatian and Dance,

p9 66.

64, B

Gambar

Tabel 1. Komponen MEMBANGUN
Tabel I. romponen REUU LjllallYllA--

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan uji hipotesis dilakukan terlihat bahwa hipotesis diterima, artinya Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dapat Meningkatkan Hasil

SelamapenyusunanSkripsiinipenulismenemukanbanyakkesulitan yang menghambatpenyelesaianSkripsiini.Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tidak terhingga

Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pairs-Share memiiki kelbihan dan kelemahan.. yaitu 1) TPS memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan

Barang dalam jaminan fidusia diserahkan secara constitum posseeorium , artinya barang diserahkan sebagai jaminan kredit tetap berada dalam kuasa pihak debitur karena

Kegiatan berlangsung dengan sesi tanda tangan album dan mengobrol dengan idola Hangul : huruf alfabet yang digunakan untuk menulis bahasa korea Idol k-pop : istilah untuk

Fungsi kelembagaan telah terinternalisasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan telur ikan terbang di Desa Pa,lalakkang Kabupaten Takalar,yang meliputi fungsi adaptasi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan masukan bagi penelitian–penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah pengaruh kualitas layanan dan brand image

Di era liberalisasi politik seperti saat ini dengan tingkat persaingan merebut konstituen yang begitu ketat mengharuskan partai-partai politik peserta pemilu harus berpikir