21 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah :
1. Benteng Vredeburg adalah bangunan bersejarah yang dibangun masa
kolonial Belanda di Indonesia.
2. Museum Benteng Vredeburg memiliki berbagai koleksi yang sangat
bermanfaat bagi pendidikan khususnya pendidikan sejarah di SMA.
Dengan demikian lokasi penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara
akademis.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Bentuk penelitian ini
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati (Lexy J.Meloeng, 1994:3). Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci (Bungin, 2005: 1).
Penelitian dilaksanakan pada satu tempat dan fokus penelitian telah
22 lapangan. Secara konkrit tempat yang menjadi sasaran peneliti adalah
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
C. Data dan Sumber Data
Adapun dalam penelitian ini data sumber yang dimanfaatkan
adalah :
1. Nara sumber
Dalam penelitian ini, nara sumber yang dapat ditemui adalah
para pegawai Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang
merupakan Staf. bagian penyimpanan dokumen dan Staf. bagian
administrasi yang merangkap sebagai penulis. Selain itu nara sumber
yang ditemui juga dari pengunjung, para guru dan siswa yang
melakukan kunjungan di museum.
2. Arsip dan Studi Pustaka
Data primer dalam penelitian ini berupa arsip yang didapatkan
dari arsip di perpustakaan dan kantor Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta, Perpustakaan Daerah Yogyakarta.
Data sekunder berupa buku yang relevan, didapatkan dari
Perpustakaan Pusat Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)
Salatiga.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Arsip
Arsip merupakan barang yang sangat berharga di mana arsip
23 merupakan saksi dari peristiwa masa lampau yang dibuat oleh
pemerintah sehingga arsip juga disebut sebagai dokumen pemerintah
yang sangat dipercaya kebenarannya. (Sartono Kartodirdjo dalam
Koentjaraningrat 1997:56). Sumber data dalam penelitian ini berupa
arsip-arsip dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Adapun
Arsip yang dimaksud adalah Arsip Sejarah Museum Benteng
Yogyakarta dan Arsip Piagam Perjanjian Benteng Vredeburg.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini teknik wawancara adalah wawancara
mendalam. Wawancara ini pertanyaannya bersifat open ended dan
mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan tidak secara
formal terstruktur untuk menggali pandangan subyek yang diteliti
secara mendalam. Wawancara ini dilakukan 2 kali.
3. Studi Pustaka
Dalam usaha mengumpulkan data melalui teknik studi pustaka,
peneliti melakukan pencatatan isi atau memfotokopi data yang
diperoleh dari arsip, buku-buku yang memuat tentang permasalahan
yang diteliti sehingga data yang dibutuhkan dapat terkumpul.
E. Teknik Analisa Data
Dalam proses analisa data, teknik yang digunakan adalah diskriptif
kualitatif. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis apakah data
24 F. Kerangka Pikir
Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg
Diorama Sebagai Salah Satu Koleksi Museum sebagai sumber belajar sejarah di SMA Lukisan Benda
Replika
Patung Diorama Foto Film
Koleksi Museum Benteng Vredeburg
Sumber belajar Sejarah
Kurikulum dan silabus SMA
Monumen Bangunan
25 Penjelasan singkat :
Museum Benteng Vredeburg adalah sebuah museum yang ada di
Yogyakarta. Museum ini dahulunya adalah bekas dari Benteng Vredeburg yang
didirikan oleh VOC pada tahun 1760. Bangunan museum Benteng Vredeburg
sendiri merupakan bangunan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Benteng
Vredeburg menjadi saksi 4 jaman, yaitu masa kolonial Belanda, Inggris, Jepang
hingga masa kemerdekaan. Dari masa ke masa Benteng Vredeburg selalu
mengalami peralihan fungsi dan peran.
Pada tahun 1984 benteng ini difungsikan menjadi Museum Perjuangan
Nasional. Museum Benteng Vredeburg merupakan sebuah museum yang
menyimpan diorama-diorama dan benda-benda bersejarah yang sangat bermanfaat
bagi pendidikan. Di Museum Benteng Vredeburg ini tersimpan berbagai macam
koleksi yang mempunyai nilai penting bagi catatan sejarah bangsa Indonesia,
berupa koleksi bangunan, lukisan, dan replika, diorama, patung, foto, film dan
mata uang.
Di dalam museum Benteng Vredeburg menyimpan banyak peristiwa
sejarah yang dituangkan melalui diorama. Diorama museum sangat bermanfaat
sebagai sumber belajar sejarah. Dalam dunia pendidikan di sekolah khususnya di
SMA tidak lepas dari adanya kurikulum yang membagi materi-materi sejarah.
Kurikulum SMA dijabarkan dalam bentuk silabus yang membagi bagi materi
pelajaran sehingga akan lebih terarah. Oleh karena itu silabus akan memudahkan
seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Diorama sebagai sumber
26 agar para peserta didik mudah untuk mempelajarinya. Peserta didik akan belajar
secara langsung di ruang terbuka sehingga akan mempermudah para peserta didik
untuk membuka pikiran. Museum Benteng Vredeburg adalah salah satu Museum
perjuangan Nasional yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah di