• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Judul Penelitian : Persepsi Perawat Mengenai Perannya Sebagai Educator Bagi Pasien Dan

Keluarga Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

Peneliti : Diana. N. Naitboho

NIM : 46 2008 084

1. Siapa nama Bapak/Ibu?

2. Sejak kapan Bapak/Ibu bekerja di sini?

3. Apakah Bapak/Ibu menikmati pekerjaan sebagai perawat?

4. Mengapa Bapak/Ibu tertarik dengan profesi sebagai

perawat?

5. Menurut Bapak/Ibu apa arti atau makna peran seorang

perawat?

6. Apa saja peran perawat yang Bapak/Ibu ketahui?

7. Menurut bapak/ibu seperti apakah peran perawat sebagai

educator

8. Menurut Bapak/Ibu seperti apakah pendidikan kesehatan

yang harus diberikan seorang perawat kepada pasien dan

(3)

9. Apa manfaat perawat memberikan pendidikan kesehatan

bagi pasien dan keluarga?

10. Langkah-langkah atau cara yang Bapak/Ibu ketahui ketika

seorang perawat memberikan pendidikan kesehatan bagi

pasien dan keluarga?

11. Apakah Bapak/Ibu pernah memberikan pendidikan

kesehatan pada pasien dan keluarga?

12. Sudah berapa kali atau seberapa sering Bapak/Ibu

memberikan pendidikan kesehatan bagi pasien dan

keluarga?

13. Kapan atau saat-saat seperti apa bapak/ibu memberikan

pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.

14. Saat memberikan pendidikan kesehatan, tema atau topik

apa saja yang Bapak/Ibu berikan pada pasien dan

keluarga?

15. Persiapan apakah yang Bapak/Ibu lakukan sebelum

memberikan pendidikan kesehatan kepada

pasien/keluarga?

16. Bagaimana respon pasien dan keluarga saat Bapak/Ibu

memberikan pendidikan kesehatan?

17. Kendala apa saja yang Bapak/Ibu alami saat memberikan

pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga?

18. Jika ada kendala, bagaimana cara yang bapak/ibu lakukan

untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?

19. Kendala/ hambatan apa saja dari teman sejawat saat

Bapak/Ibu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien

dan kelurga?

20. Jika ada, bagaimana Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi

(4)

VERBATIM

Tujuan khusus

Tema Sub

tema

Kategori Kata Kunci P

1 kepada pasien dan keluarga pasien”

√√√√ √√√√ √√√√

“Itu memberikan pendidikan kesehatan buat pasien dan keluarga”

√√√√ √√√√

kesehatan yang belum diketahui, ya yang misalnya sudah diketahui pun kita bisa menjelaskan lagi, kita ingatkan lagi ke pasien dan keluarga pasien untuk proses perawatan si pasien ”

“Paling kita memberi penjelasan, misalnya ada yang terkena penyakit menular kita jelaskan pencegahan nularnya bagaimana”

(5)

pasien dan keluarga

Menjelaskan cara minum obat, proses

perawatan di rumah, jenis makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan

”Misalkan ada yang terkena penyakit menular ya kita memberi ceramah pada keluarga, apa yang harus diberikan di rumah, obat apa yang harus diminum, makan apa yang dilarang, makan apa yang diperbolehkan, juga tindakan-tindakan

perawatan yang kita ngasih ke pasien ”

√√√√

Sikap perawat

Empati ”Saya menjalankan pekerjaan saya sesuai sikap empati”

“Kebanyakan kita melakukan tindakan medis sesuai advis dokter ”

√√√√

“Disinikan kebanyakan TBC ya, nah untuk minum obatnya biasa itu sendiri

(6)

ada tim DOTS sendiri dari tersendiri, ada dari gizinya yang tiap hari ngasih itu”

√√√√ manfaat peran

educator bagi kepada pasien dan keluarga

“Ya kita memberi pengetahuan kepada pasien dan keluarga”

√√√√

Mencegah kekambuhan penyakit

“Manfaate misale salah satu ne bisa mencegah pencetusnya asma”

√√√√

“Misalnya hepatitis, nah itu kan bisa jaga-jaga, pencegahannya gimana”

√√√√

“mungkin suaminya yang sakit, istrinya lebih hati-hati untuk mencegah

kekambuhan”

√√√√

“Manfaatnya biar pasien juga keluarga ngerti apa yang harus dilakukan untuk

(7)

pencegahan mungkin biar

termotivasi untuk sembuh” √√√√

Bekal bagi pasien dan keluarga untuk proses

rehabilitasi pasien di rumah

“Ya otomatis untuk rehabilitasi dirinya, setelah pasien dari sini kan perlu pencegahan nularnya gimana dan lainnya”

√√√√

“Pasien atau keluarga menjadi tau ya, dari apa yang gak tau jadinya tau ya”

√√√√ √√√√ √√√√

Perubahan perilaku hidup sehat pada Mungkin suaminya yang sakit, istrinya lebih hati-hati

untuk mencegah

kambuhnya sakit si suami. Misalnya hati-hati dalam hal makanan atau kesehariannya itu

(8)

Memperoleh

Senang; merasa diperhatikan

“Otomatis seneng ya,

mereka merasa

diperhatikan” √√√√

“Mungkin malah seneng ya

karena mendapat informai” √√√√ “Ya memperhatikan seneng

ya” √√√√

“Pasien merasa senang” √√√√

Menolak karena penyakitnya

“Justru kalau pasien menolak itu sebelum dia mau pulang misalnya tau kok saya sakit TBC ya, tapi kalau mau pulang ya udah dia bisa nrima”

√√√√

Tidak mematuhi “Ya ada yang bisa menerima, ada juga yang gak nrima, denger sih mau Dek tapi masuk telinga kanan keluar telinga kiri”

√√√√

“Ya banyak yang bisa nrima, banyak yang kadang ya mungkin itu SDM nya

(9)

beda-beda jadi terkadang oh ge, oh ternyata saat dirawat gak sesuai dengan yang kita katakan”

“Ya poko e macem-macem yang bisa nrima dengan baik yo banyak, yang gak nrima dengan baik itu yang ngeyel gitu yo ada”

√√√√ tanpa persiapan khusus

“Tidak ada persiapan khusus Dek, itu sudah aktifitas sehari-hari Dek jadinya spontan tanpa persiapan, kalau mau ngasih penkes di PKK atau kalau mau bimbing kaya gini ya harus ya Dek.

(10)

jenis penyakit pasien

“Biasanya gak ada

persiapan khusus” √√√√ “Tanpa persiapan khusus

biasanya spontan Dek” √√√√ “Gak ada persiapan

khusus, langsung aja secara naluri”

√√√√

”Gak butuh persiapan” √√√√

Dengan persiapan

“Ya biasanya kita tau dari hasil-hasil laborat, rontgen. kita perlu persiapan itu, ya kalau kita tau langsung ngomong biasa, kalau belum ada hasilnya kita juga gak brani”

√√√√

“Setelah kita tau jenis penyakit pasien terlebih dahulu”

√√√√

Dilakukan saat perbed atau injeksi

“Saat pagi-pagi perbed atau saat nyuntik, gak pake leaflet atau brosur Dek. biasanya langsung aja misale pasien DM itu makannya gimana, kita ingatin aja”

√√√√

(11)

awal pasien dirawat dan saat pasien akan pulang ke rumah”

masuk kan kita harus jelaskan pada pasien dan keluarga apa yang harus dilakukan, itu otomatis atau saat pasien mau pulang” Hambata rendah (SD, tidak bersekolah)

“Kendalanya ya mungkin dari latar belakang pasien dan keluarganya kalau disini rata-rata pasien jamkesmas itu mungkin berpengaruh dengan tingkat pendidikannya, pendidikannya rendah, atau bahkan SD saja gak lulus, bahkan gak sekolah juga ada, otomatis kalau diberi pengetahuan atau penkes itu ne mau menerima lumayan sulit, dan mungkin sering ngeyel untuk apa yang kita sampaikan itu”

Perbedaan pemahaman

(12)

mbak, gini mas ya juga ada,..hehehhe”

Gangguan panca indera

“Kalo si pasien gak tangkap baru larinya ke keluarga, ya kalo misale gak ngerti pesienne atau karena pendengarannya udah berkurang atau udah lansia”

√√√√

“Misalne pada lansia kan kadang pendengaranne udah gak bagus terus ada yang gak mudeng juga”

√√√√ yang dimiliki perawat

“Hmmm pernah ngalamin dulu waktu pertama kali kerja, mungkin karena pengalaman kurang ya pernah, tapi skarang yo gak lagi, udah biasa”

√√√√

Kurangnya motivasi

“Mungkin kurang motivasi diri sendiri ya, tapi itu tergantung pribadi lagi”

√√√√

Kurangnya waktu untuk

penyampaian penkes secara detail untuk penyuluhan pasien TB mau pulang itu harusnya dari pihak

(13)

DOTS”

“Terus terang kalau disini memberikan penkes secara langsung atau khusus itu sangat kurang ya karena dengan jumlah pasien yang banyak jadi gak mungkin memberikan penkes secara detail, jadi saat kita berhadapan dengan pasien saat tindakan medis ya kita sambil memberikan penkes pada pasien tapi itu tidak detail”

√√√√

“Pasien yang banyak, kerja yang lebih, kita tidak memperhatikan detail satu persatu karena banyaknya pekerjaaan, gitu”

√√√√

Kurangnya saling pengertian dari teman perawat

“Adanya rasa tidak peduli dengan pekerjaan lain yang tidak terselesaikan Contoh ya, kalo misale ada orang, misale saya sebagai wakil kepala ya, nah kan misale kan saya ingin menjelaskan ke pasien atau keluarga sambil perbed yo, tapi yang lainnya itu ih kok antang ya malah ngomong to, taunya

(14)

dia cuman ngobrol biasa aja, padahal itu satu tindakan penkes”

Perawat sering marah dan jengkel

“Yo manusia juga punya batas kesabaran kadang yo kita merasa marah dan jengkel karena sudah dikasih tau malah gak patuh”

√√√√

Perawat bersikap sabar, ramah, menggun akan bahasa daerah, memperh atikan kondisi fisik pasien, dan meminta bantuan rekan perawat dalam mengata si

Sabar dan ramah “ Ya tetep jelaskan, tetep

(15)

kendala/

“ Yang penting gimana cara kita bicara, terus kan perawat dituntut untuk ramah ya” sesederhana mungkin, kita bisa mengetahui mungkin tingkat kepahamannya, jadi kita tidak menyampaikan informasi tersebut sesuai dengan teoritis githu ya, tapi sederhana, dengan menggunakan bahasa daerah”

√√√√

Memperhatikan kondisi fisik pasien

“Maksudnya jelaskannya pelan-pelan kadang kan pendengarannya kurang bagus, jelaskan ke pasien gak mudeng-mudeng yo

(16)

kita ngasih tau pelan-pelang misale gula darahnya tinggi yo kita kasih tau gulanya dikurangi, makanan yang dimakan dari sini saja jangan dari luar”

Meminta bantuan dari teman perawat untuk membantu menjelaskan kpd ps & kel

“Biasanya yo manggil temen trus ngomong bareng-bareng”

(17)

CATATAN LAPANGAN

Inisial partisipan : Ny. R

Kode partisipan : P1

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat; (senin 5/12/2011; pukul 18.30-19.00 WIB) Posisi wawancara:

Partisipan dan peneliti duduk berhadapan (bersila) di dalam ruang perawat, tepatnya atas tempat tidur perawat

Situasi wawancara:

Wawancara dilakukan pada sore hari saat perawat selesai memberikan tindakan perawatan pada pasien. Sebelumnya, peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan, sehingga partisipan telah siap untuk diwawancarai.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Partisipan terlihat baru selesai memberikan injeksi pada pasien sehingga sebelum partisipan menemui peneliti, partisipan mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu, partisipan meminta peneliti untuk masuk ke dalam ruangan, tempat istirahat perawat, partisipan kemudian duduk diatas tempat tidur, dan mempersilahkan peneliti untuk duduk. Peneliti duduk (bersila) berhadapan dengan partisipan diatas tempat tidur perawat.

Gambaran partisipan selama wawancara:

(18)

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

Tempat wawancara adalah tepatnya di dalam kamar tempat istirahat perawat, yang didalamnya terdapat loker-loker tempat menyimpan tas dan pakaian ganti perawat, ada juga sebuah TV yang menjadi salah satu sarana hiburan bagi para perawat ketika beristirahat, dan sebuah tempat tidur. Saat dilakukan wawancara, suasana terasa tenang, karena hanya ada partisipan dan peneliti, volume TV dikurangi, sehingga tidak mengganggu proses wawancara.

Respon partisipan saat terminasi:

(19)

Inisial partisipan : Ny. Z

Kode Partisipan : P2

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat; (Senin 5/12/2011. Pukul 19.05-19.35 WIB)

Posisi wawancara :

Peneliti dan partisipan duduk berhadapan. Peneliti duduk di kursi dan partisipan duduk di atas tempat tidur perawat.

Situasi wawancara:

Kontrak waktu sebelumnya antara partisipan dan peneliti adalah saat magrib tepatnya saat partisipan beristirahat. Situasi wawancara tenang, dan tetap santai karena partisipan meminta peneliti untuk menikmati cemilan bersama saat sebelum wawancara. Partisipan juga menyambut peneliti dengan senyuman dan sedikit gurauan.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Sebelum wawancara, partisipan mengambil cemilan dan menawarkan pada peneliti untuk dimakan bersama partisipan. Partisipan juga mengatakan bahwa sudah menunggu kedatangan peneliti. Partisipan terlihat ramah dan menyambut peneliti dengan senyuman.

Gambaran partisipan selama wawancara:

Partisipan menjawab setiap pertanyaan yang peneliti ajukan, saat ada jawaban yang partisipan anggap lucu maka partisipan akan tertawa dan peneliti juga merespon itu dengan senyuman. Partisipan terlihat serius saat menjawab pertanyaan, terlihat dari nada-nada suara yang tegas saat menjawab pertanyaan. Terkadang sebelum menjawab pertanyaan , partisipan terlihat masih berpikir dengan mengangkat kepala sedikit keatas. Pandangan mata partisipan tetap terarah pada peneliti, walaupun terkadang partisipan menunduk sambil menjawab pertanyaan peneliti.

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

(20)

beristirahat saat shift malam. Saat dilakukan wawancara

suasana wawancara tenang, volume TV dikurangi, sehingga tidak mengganggu proses wawancara.

Respon partisipan saat terminasi:

(21)

Inisial partisipan : Ny. E

Kode Partisipan : P3

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat; (Senin. 5/12/2011. Pukul 21.00-.21.40 WIB)

Posisi wawancara:

Partisipan duduk berhadapan dengan peneliti. Partisipan duduk diatas kursi, sedangkan peneliti duduk di depan partisipan tepatnya bersilah diatas tempat tidur perawat.

Situasi wawancara:

Wawancara dilakukan saat malam hari setelah partisipan memberikan injeksi pada pasien. Partisipan telah bersedia sebelumnya untuk diwawancarai. sehingga sudah ada kontrak waktu sebelumnya antara partisipan dan peneliti. Partisipan terlihat agak begitu serius dan tegang karena ini adalah pertama kali diwawancarai, biasanya partisipan hanya memngisi kuisioner yang diberikan oleh peneliti lainnya.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Saat sebelum wawancara, partisipan masih memberikan injeksi dan obat oral pada pasien. Partisipan juga meminta bantuan peneliti untuk memberikan injeksi pada pasien, sehingga proses wawancara bisa dimulai. Setelah memberikan injeksi pada pasien dan melakukan beberapa pekerjaan, partisipan kemudian mencuci tangan dan meminta peneliti untuk memulai wawancara.

Gambaran partisipan selama wawancara:

(22)

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

Tempat wawancara adalah di dalam ruangan, yang biasanya digunakan perawat untuk beristirahat. Didalamnya terdapat loker-loker tempat menyimpan tas dan pakaian ganti perawat, ada juga sebuah TV yang menjadi salah satu sarana hiburan bagi para perawat ketika beristirahat. Saat dilakukan wawancara suasana wawancara tenang, volume TV dikurangi, sehingga tidak mengganggu proses wawancara. Saat proses wawancara, partisipan meminta interupsi karena datangnya keluarga pasien yang meminta informasi dari perawat, setelah beberapa menit kemudian, wawancara dilanjutkan sampai selesai.

Respon partisipan saat terminasi:

(23)

Inisial partisipan : Tn. J

Kode Partisipan : P4

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang persiapan tindakan perawat; (Sabtu 10/12/2011. pukul 18.30-19.10 WIB)

Posisi wawancara:

Partisipan duduk bersampingan dengan peneliti, sambil berhadapan.

Situasi wawancara:

Peneliti telah melakukan kontrak waktu sebelumnya, waktu yang disepakati adalah pada sore hari saat magrib, karena waktu tersebut biasanya digunakan perawat untuk beristirahat, sehingga saat peneliti tiba di ruang rawat inap tempat partisipan bekerja, partisipan menyambut peneliti dengan salam dan partisipan terlihat sudah siap untuk diwawancarai.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Partisipan terlihat baru selesai menulis laporan pasien pada sebuah buku. Sebelum proses wawancara, partisipan juga meminta ijin untuk mengambil air di dapur untuk diminum.

Gambaran partisipan selama wawancara:

Selama proses wawancara, partisipan memegang sebuah pena yang partisipan pakai sebelumnya untuk menulis. Partisipan juga menjawab setiap pertanyaan yang peneliti ajukan. Saat menjawab pertanyaan-pertanyaan, pandangan mata partisipan tetap terarah pada peneliti, terkadang partisipan menundukkan kepala namun itu hanya beberapa detik saja. Sebelum menjawab pertanyaan, partisipan juga terlihat masih berpikir sambil mengangkat kepala dan pandangan mata ke atas. Selama proses wawancara, ada juga keluarga pasien yang datang, sehingga partisipan meminta interupsi beberapa menit untuk menemui keluarga pasien.

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

(24)

ke pintu bagian depan. Selama proses wawancara, situasi tempat tersebut tenang, karena tidak terlalu banyak keluarga pasien yang masuk atau pun keluar.

Respon partisipan saat terminasi:

(25)

Inisial partisipan : Ny. P

Kode Partisipan : P5

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat (selasa, 6/12/2011, pukul 13.20-13.45 WIB)

Posisi wawancara:

Partisipan duduk bersila, berhadapan dengan peneliti diatas tempat tidur, di dalam ruang perawat.

Situasi wawancara:

Wawancara dilakukan pada siang hari saat partisipan selesai melakukan tindakan perawatan pada pasien. Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan, sehingga saat peneliti tiba di ruangan rawat inap, partisipan telah mengetahui maksud kedantangan peneliti. Partisipan meminta peneliti untuk menunggu beberapa menit, karena partisipan akan mengambil sampel darah salah seorang pasien untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Peneliti kemudian membantu partisipan untuk mempersiapkan alat untuk pengambilan sampel darah, partisipan juga meminta peneliti untuk ikut ke dalam ruang pasien. Setelah dilakukan pengambilan sampel darah, peneliti dan partisipan kemudian menuju tempat mencuci tangan, dan membereskan alat-alat yang digunakan sebelumnya.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Saat akan wawancara, partisipan bersama peneliti menuju wastafel untuk mencuci tangan, setelah itu partisipan meminta peneliti untuk menuju ruang perawat dan setelah partisipan mencuci tangan, partisipan kemudian menemui peneliti di ruang perawat.

Gambaran partisipan selama wawancara:

(26)

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

Tempat dilaksanakannya wawancara adalah diruang perawat yang di dalamnya terdapat sebuah tempat tidur, sebuah TV, meja dan kursi, juga terdapat sebuah toilet. Selama wawancara, suasana dalam ruang perawat tenang, akan tetapi dengan pintu yang sedikit terbuka membuat suara-suara perawat dan keluarga yang di luar dapat terdengar namun tidak mengganggu proses wawancara.

Respon partisipan saat terminasi:

(27)

Inisial partisipan : Tn. H. J

Kode Partisipan : P6

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat; (Rabu, 7/12/2011, pukul 13.00-13.35 WIB)

Posisi wawancara:

Partisipan duduk berdampingan dengan peneliti sambil berhadapan.

Situasi wawancara:

Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan, sehingga saat tiba di ruangan rawat inap, partisipan telah mengetahui maksud kedatangan peneliti. Partisipan meminta peneliti untuk datang pada siang hari, karena partisipan bertugas/shift pada pagi hari, sehingga wawancara

dapat dimulai siang hari saat partisipan beristirahat, dan sebelum partisipan kembali ke rumah.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Saat akan wawancara, partisipan meminta ijin beberapa menit untuk melakukan sholat. Partisipan kemudian menuju ruangan sholat perawat. Setelah sholat, partisipan kembali menemui peneliti di ruang perawat.

Gambaran partisipan selama wawancara:

Selama proses wawancara, partisipan dapat menjawab setiap pertanyaan peneliti. Saat menjawab pertanyaan, kontak mata partisipan tetap terarah pada peneliti, namun ada kalanya partisipan menundukkan kepala. Partisipan juga menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasa tubuh, misalnya dengan mengganggukkan kepala, atau sambil tertawa saat jawaban yang dianggap partisipan adalah jawaban yang membuat lucu.

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

(28)

perawat yang masuk ke dalam toilet, sambil mengoceh sehingga proses wawancara terhenti beberapa detik. Akan tetapi proses wawancara dapat dilanjutkan sampai selesai.

Respon partisipan saat terminasi:

(29)

Inisial partisipan : Tn. Y

Kode Partisipan : P7

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat, (Rabu, 7/12/2011, pukul 1215-12.50 WIB)

Posisi wawancara:

Partisipan duduk berhadapan dengan peneliti di depan sebuah meja didalam ruang perawat.

Situasi wawancara:

Wawancara dilakukan pada siang hari sebelum partisipan pulang ke rumah. Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan, sehingga saat peneliti tiba di ruangan rawat inap tempat partisipan bekerja, partisipan telah menunggu peneliti untuk diwawancarai.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Partisipan terlihat baru selesai menulis laporan, dan selesai menelpon. Setelah itu, partisipan menanyakan peneliti untuk tempat dilakukannya wawancara, kemudian peneliti menyarankan untuk proses wawancara dilakukan di ruang perawat, agar suasananya tenang selama proses wawancara. Partisipan juga menanyakan kuesioner, akan tetapi peneliti menjelaskan bahwa hanya akan dilakukan wawancara.

Gambaran partisipan selama wawancara:

Partisipan terlihat serius selama proses wawancara, pandangan mata partisipan tetap terarah pada peneliti saat menjawab pertanyaan, akan tetapi terkadang terarah ke tempat lain, dengan kepala yang menengadah ke atas. Partisipan terkadang menggunakan gerakan nonverbal saat menjawab pertanyaan. Partisipan menjawab dengan nada suara keras sehingga jelas terdengar oleh peneliti. Saat wawancara, partisipan meminta interupsi untuk mengambil selang NGT yang dimintai oleh teman perawat lainnya yang ada di luar ruangan perawat.

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

(30)

Respon partisipan saat terminasi:

(31)

Inisial partisipan : Tn. E

Kode Partisipan : P8

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat; (Kamis, 8/12/2011, pukul 13.00-13.25 WIB)

Posisi wawancara:

Partisipan duduk berhadapan dengan peneliti.

Situasi wawancara:

Wawancara dilakukan pada siang hari saat istirahat, dan sebelum partisipan kembali ke rumah. Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Partisipan terlihat lelah saat akan wawancara. Sebelumnya partisipan duduk bersama dengan perawat lainnya di ruangan bagian luar. Akan tetapi setelah peneliti tiba di ruangan rawat inap tempat partisipan bekerja, partisipan pun meminta peneliti untuk memulai proses wawancara.

Gambaran partisipan selama wawancara:

Selama wawancara, partisipan menjawab pertanyaan dengan nada suara kecil, sehingga peneliti berusaha untuk mendengarkan dengan baik. Partisipan juga kebanyakan menundukkan kepala sambil memegang sebuah pena saat menjawab pertanyaan peneliti. Akan tetapi hal itu hanya berlangsung saat awal wawancara, setelah itu, partisipan tetap mempertahankan pandangan mata dengan peneliti saat menjawab pertanyaan peneliti.

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

(32)

Respon partisipan saat terminasi:

(33)

Inisial partisipan : Tn. S

Kode Partisipan : P9

Tempat dan waktu wawancara :

Ruang perawat; (Jumat, 9/12/2011; pukul 12.25- 13.00 WIB)

Posisi wawancara:

Partisipan duduk berdampingan dengan peneliti, sambil berhadapan.

Situasi wawancara:

Wawancara dilakukan pada siang hari, tepatnya saat istirahat. Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan, sehingga saat peneliti tiba di ruangan tempat partisipan bekerja, partisipan telah mengetahui maksud kedatangan peneliti, dan telah siap untuk diwawancarai.

Gambaran partisipan saat akan wawancara:

Partisipan meminta peneliti menunggu beberapa menit, karena partisipan akan melakukan sholat. Partisipan terlihat menuju ruang sholat perawat. Setelah itu, partisipan kembali menemui peneliti di ruang perawat.

Gambaran partisipan selama wawancara:

Selama proses wawancara, partisipan menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dengan pandangan mata terarah pada peneliti. Terkadang partisipan mengangkat kepala ke atas, terlihat partisipan sedang berpikir sebelum menjawab pertanyaan peneliti. Partisipan juga menjawab dengan suara keras, sehingga mudah bagi peneliti untuk mendengar. Partisipan juga beberapa kali mengklarifikasi pertanyaan yang peneliti ajukan. Hal ini membuat partisipan lebih mengerti pertanyaan peneliti. Ada bebrapa pertanyaan yang tidak dijawab partisipan. Selama proses wawancara, partisipan meminta interupsi beberapa menit karena harus menjawab panggilan dari teman perawat. Setelah itu wawancara dilanjutkan sampai selesai.

Gambaran suasana tempat saat wawancara:

(34)

toilet. Selama wawancara, situasi ruangan cukup tenang, akan tetapi suara-suara perawat yang berbicara di luar ruangan tetap terdengar, suara-suara keluarga pasien yang melewati ruangan tersebut pun terdengar, akan tetapi itu tidak mengganggu berjalannya proses wawancara.

Respon partisipan saat terminasi:

(35)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

PENJELASAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Persepsi Perawat Mengenai Perannya Sebagai Educator Bagi Pasien Dan

Keluarga Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

Peneliti : Diana. N. Naitboho

NIM : 46 2008 084

No.Kontak Peneliti : 085239352298

Bersama surat ini, saya sebagai peneliti memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk bersedia menjadi partisipan pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Perawat Mengenai Perannya Sebagai Educator Bagi

Pasien Dan Keluarga Di Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah peneliti akan mengajukan pertanyaan kepada Bapak/Ibu/Saudara/I. Peneliti berharap Bapak/Ibu/Saudara/I dapat menjawab secara jujur dan sukarela. Waktu wawancara akan disepakati sebelumnya antara peneliti dan partisipan.

Resiko/Keuntungan: Tidak ada resiko untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Tidak ada keuntungan secara langsung terhadap partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pelayanan keperawatan khususnya Perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga yang menjalani perawatan di rumah sakit.

(36)

Dengan penjelasan ini, peneliti mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, peneliti ucapkan terima kasih.

Salatiga, Desember 2011

Peneliti

(37)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN

Judul Penelitian : Persepsi Perawat Mengenai Perannya Sebagai Educator Bagi Pasien Dan

Keluarga Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

Peneliti : Diana. N. Naitboho

NIM : 462008084

No. Kontak Peneliti : 085239352298

Peneliti adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi S-1 Keperawatan Universitas Kristen Satya

Wacana yang sedang melakukan penelitian dengan tujuan

untuk mengetahui persepsi perawat mengenai perannya

sebagai educator bagi pasien dan keluarga. Peneliti

mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu perawat untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Jika Bapak/Ibu bersedia,

maka peneliti akan memberikan pertanyaan kepada Bapak/Ibu

untuk dijawab yang meliputi beberapa pertanyaan yang

mencakup persepsi Bapak/Ibu perawat tentang peran perawat

sebagai educator bagi pasien dan keluarga. Peneliti

mengharapkan Bapak/Ibu menjawab pertanyaan tersebut

sesuai dengan apa yang diketahui saat ini. Partisipasi Bapak/Ibu

dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Bapak/Ibu bebas

untuk mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Semua informasi

yang Bapak/Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan

dipergunakan dalam penelitian ini. Atas partisipasi Bapak/Ibu

(38)

Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi peserta dalam

penelitian ini, silahkan menandatangani formulir persetujuan ini.

Salatiga, Desember 2011

Partisipan,

(39)

RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN TAHUN 2011-2012

No

KEGIATAN BULAN

September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan judul

skripsi

2 Pembuatan proposal 3 Seminar proposal 4 Perbaikan proposal 5 Pengumpulan data 6 Analisa data 7 Seminar hasil

penelitian 8 Perbaikan skripsi 9 Pengumpulan syarat

(40)

Referensi

Dokumen terkait

an€ng Bangun Mekan;k cetak Pres untuk pembuatan Aksesori otomotif dari bahan Fiberglass Slatu Upaya pening katan balitas dan Kuanftas Bagi Pengra.iinAndustri

Pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan September Tahun Dua Ribu Empat Belas yang bertanda tangan dibawah ini adalah Pokja IV ULP Kabupaten Dharmasraya Tahun Anggaran 2014

Sesuai rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca anak prasekolah melalui metode bermain”.

Tujuan Program Vucer yang berjudul "Pembuatan Mesin Pemeras Jahe untuk lndustri Kecil Kopi Jahe Bubuk" adalah untuk meningkatkan. produktivitas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi psiokologis yang dialami oleh subyek 

Karena umumnya freezer bekerja pada temperatur dibawah 0 o C, maka pada evaporator cenderung akan muncul bunga es (frost). Beberapa freezer ataupun kulkas, didisain

 Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang: rumus struktur (gugus fungsi), tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan senyawa-senyawa

[r]