• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN

Nomor : 127/ Kpt s-IV/ 88

Tanggal : 29 Februari 1988

KETENTUAN MENGENAI PELAKSANAAN PENGUSAHAAN HUTAN PT. RATU MIRI

KETENTUAN I. TUJUAN PENGUSAHAAN HUTAN

Melaksanakan pengusahaan hut an yang meliput i kegiat an-kegiat an : perencanaan, penanaman, dan pemeliharaan hut an, pemungut an pengol ahan dan pemasaran hasil hut an dan/ at au hasil hut an olahan sert a perlindungan dan pengamanan hut an dalam areal hut an yang menj adi areal kerj anya.

KETENTUAN II. PELAKSANAAN

PT. RATU MIRI yang unt uk selanj ut nya disebut “ PERUSAHAAN” melaksanakan pengusahaan hut an pada areal kerj a yang t elah dicadangkan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku sert a ket ent uan-ket ent uan sebagai berikut :

A. BIDANG PERENCANAAN

1. Rencana Karya Pengusahaan Hut an

a. PERUSAHAAN melaksanakan pengusahaan hut an berdasarkan Rencana

Karya Pengusahaan Hut an yang disyahkan oleh Depart emen

Kehut anan unt uk areal kerj anya.

b. PERUSAHAAN sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an harus

menyusun dan menyerahkan Rencana Kerj a Pengusahaan Hut an yang t erdiri dari Rencana Karya Lima Tahun dan Rencana Karya Tahunan. Rencana Karya Lima Tahun Pert ama disusun dan diaj ukan unt uk mendapat kan pengesyahan selambat -lambat nya pada akhir t ahun pert ama pengusahaan hut an. Rencana Karya Lima Tahun berikut nya diaj ukan sel ambat -lambat nya 12 ( dua belas ) bulan sebelum masa berl akunya.

c. Rencana Karya Pengusahaan Hut an t ersebut sat u sama lain harus kait

mengkait sert a disusun sesuai Pedoman Penyusunan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang berlaku . Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang t elah disyahkan t idak dapat dirubah kecuali dengan izin Depart emen Kehut anan.

d. Dalam rangka mempersiapkan Rencana Karya Pengusahan Hut an,

PERUSAHAAN diwaj ibkan melaksanakan invent arisasi t egakan hut an menurut pedoman pel aksanaan yang dit ent ukan oleh Depart emen Kehut anan.

2. Pemancangan bat as dan Penat aan areal Kerj a

a. PERUSAHAAN harus mel aksanakan t at a bat as t erhadap areal kerj anya

sesuai dengan ket ent uan yang berl aku paling lambat dal am wakt u 3 (t iga) t ahun set elah dit erbit kannya Surat Keput usan Pengusahaan Hut an.

b. PERUSAHAAN harus mel aksanakan penat aan areal kerj anya yang ant ara

lain meliput i pembuat an bat as blok-blok dan pet ak-pet ak t ebangan sesuai dengan ket ent uan penat aan hut an.

c. PERUSAHAAN harus bert anggungj awab unt uk menyelesaikan segala

akibat yang t imbul dari pelaksanaan kegiat an yang dilakukannya at as t anah milik perorangan at au t anah yang dibebani hak lain.

(2)

3. Pot ret Udara

Perusahaan diwaj ibkan membuat dan menyerahkan kepada Depart emen Kehut anan paling lambat dalam wakt u 3 (t iga) t ahun set elah dit erbit kannya Surat Keput usan Hak Pengusahaan Hut an.

a. Pot ret Udara skala 1 : 20. 000 sampai 1 : 50. 000 meliput i seluruh areal kerj anya sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

b. Laporan dan pet a hasil penaf siran pot ret udara yang t erdiri dari pet a penaf siran veget ase dan pet a t opograf i berskala 1 : 20. 000 sampai 1 : 50. 000 meliput i seluruh areal kerj a.

B. BIDANG PEMANFAATAN

1. Pemungut an dan Pemanf aat an kayu.

a. PERUSAHAAN sanggup menghasilkan kayu bul at maksimum 99. 000

(sembilan puluh sembilan ribu) M3 rat a-rat a set iap t ahun apabila perusahaan menggunakan sist em silvikult ur Tebang Pilih Indonesia dengan rot asi t ebang 35 (t iga puluh lima) t ahun. Disamping sist em silvikult ur t ersebut , Perusahaan dapat menggunakan sist em silvikult ur lain yang dimuat di dal am Rencana Karya Lima Tahun Pengusahaan hut an yang t elah disyahkan oleh Depart emen Kehut anan.

b. PERUSAHAAN harus mel aksanakan kegiat an pengusahaan hut an dengan

mempergunakan cara-cara pemungut an kayu yang sesuai dengan keadaan areal kerj anya sert a t idak meninggalkan azas kel est arian hut an dan lingkungan.

c. Semua kegiat an pengusahaan hut an harus dilaksanakan dengan cara

yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian-kerugian sumber daya alam.

d. PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang j enis kayu yang dilindungi

t anpa ij in khusus yang dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan.

e. PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang melampaui j at ah t ebang yang

t elah dit et apkan di dalam Rencana Karya Lima t ahun dan Rencana Karya Tahunan.

f . PERUSAHAAN dil arang melaksanakan penebangan hut an di luar areal

yang t elah dit et apkan di dalam rencana karya Lima t ahun dan Rencana Karya Tahunan yang t el ah disyahkan.

g. PERUSAHAAN dilarang menebang di luar areal HPH-nya.

h. PERUSAHAAN dilarang melakukan penebangan ulang pada areal bekas

t ebangan t anpa ij in khusus dari Depart emen Kehut anan.

i. Hak pemungut an hasil hut an dari penduduk yang sesuai dengan hak

adat set empat , t et ap berlaku dan waj ib diindahkan ol eh Perusahaan.

2. Jaringan Jalan.

PERUSAHAAN harus membangun dan memelihara j aringan j alan di areal kerj anya sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan t ent ang pembuat an j alan angkut an sert a sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Iuran yang t elah disyahkan. Jaringan j alan angkut an dalam areal kerj a dibuat dengan ket ent uan :

a. Jaringan Jalan ut ama sej auh mungkin di sesuaikan dengan rencana

pembukaan j alan umum yang dilakukan pemerint ah.

b. Pada areal yang berrawa, PERUSAHAAN dibenarkan membangun j alan

rel sebagai j aringan j alan ut amanya.

(3)

c. PERUSAHAAN waj ib t et ap memelihara bekas j alan angkut an kayu dalam hal ini j alan ut ama dan j alan cabang dengan t uj uan unt uk dipert ahankan sebagai j al an pengawasan dan pemel iharaan hut an.

d. PERUSAHAAN dilarang – membuat rint angan-rint angan pada semua j alan

besar at au kecil dan j alan pengangkut an lainnya yang melalui areal hut an yang berbat asan.

Semua j alan besar at au kecil dan j alur pengangkut an l ainnya yang melalui areal kerj a ini harus t et ap t erbuka unt uk umum.

3. Peralat an Logging

a. Dalam rangka pelaksanaan kegiat an di areal kerj anya, PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk membuat laporan t ent ang j umlah sert a keadaan per j enis alat berat yang ada di lapangan kepada Depart emen Kehut anan.

a. Set iap pemindahan peral at an yang digunakan ket empat lain di luar

areal kerj anya perl u mendapat kan perset uj uan dari Depart emen Kehut anan.

b. Set iap peralat an yang t idak di pergunakan l agi dan direncanakan unt uk

dapat dihapuskan agar dapat dibuat berit a acara sebagai penghapusan peral at an.

4. Penanaman Modal

a. Unt uk memenuhi kewaj iban-kewaj ibannya, PERUSAHAAN akan

menanamnkan modalnya sebesar USS 4. 500. 000. - + p. m. ( empat j ut a lima rat us ribu Dollar + p. m. ). Perubahan penanaman modal dilaksanakan sesuai dengan Perset uj uan Pemerint ah.

b. PERUSAHAAN waj ib melaporkan pelaksanaan invest asi set iap t ahun

dalam bent uk isian yang t elah dit ent ukan dan neraca akhir t ahun yang diaudit oleh Akunt an Publik kepada Depart emen Kehut anan sel ambat -lambat nya pada akhir semest er pert ama t ahun berikut nya.

5. Ket enaga – kerj aan

a. Penggunaan Tenaga Kerj a

Perusahaan harus menggunakan t enaga kerj a Indonesia unt uk semua j enis bidang pekerj aan dan j asa yang diperlukan di Indonesia kecuali bila t ernyat a t enaga kerj a Indonesia yang memenuhi syarat t idak berhasil diperolehnya, maka PERUSAHAAN dapat menggunakan t enaga kerj a asing dengan ment aat i perat uran-perat uran yang berlaku. PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk mengaj ukan Rencana Penggunaan Tenaga Kerj a Tahunan kepada Depart emen Kehut anan.

b. Program Pendidikan dan Lat ihan Tenaga Kerj a

PERUSAHAAN harus mel aksanakan pendidikan dan lat ihan bagi sebanyak-banyaknya t enaga kerj a Indonesia unt uk mengisi j abat an yang diperlukan, disamping it u PERUSAHAAN diwaj ibkan mengikut -sert akan t enaga kerj a pada set iap pendidikan dan l at ihan yang dilakukan oleh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang kegiat annya.

c. Pemut usan hubungan kerj a

Pada set iap t erj adinya pemut usan hubungan kerj a karyawan diperlukan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

6. Pungut an / Iuran

PERUSAHAAN harus membayar Iuran Hak Pengusahaan Hut an dan Iuran Hasil Hut an sert a iuran-iuran lainnya sebagaimana di at ur dal am Perat uran Pemerint ah No 22 t ahun 1967 j o Perat uran Pemerint ah No 21 Tahun 1980 dan Perat uran Perundang-undangan lainnya yang berlaku.

(4)

C. BIDANG PENGOLAHAN

Unt uk kepent ingan indust ri pengolahan kayu secara nasional, PERUSAHAAN sanggup membangun indust ri dan/ at au membant u keperluan bahan baku indust ri lain.

D. BIDANG PEMASARAN

1. PERUSAHAAN diwaj ibkan memberi inf ormasi t ent ang dat a-dat a pemasaran

bila set iap saat diperlukan pemerint ah.

2. PERUSAHAAN harus selalu meningkat kan pengembangan pemasaran baik

unt uk dalam negeri maupun luar negeri dengan membuat perencanaan pemasaran dan harus berusaha memenuhi kebut uhan dalam negeri dengan t ingkat harga yang waj ar.

3. PERUSAHAAN harus mendukung kebij akan pemerint ah dalam pemasaran

hasil hut an.

4. PERUSAHAAN harus selalu mengembangkan mengembangkan peningkat an

mut u hasil hut an.

5. PERUSAHAAN harus mempekerj akan t enaga grader dan scaler secukupnya

sebanding dengan volume hasil hut an yang dihasilkan.

6. PERUSAHAAN harus memasarkan j enis kayu yang belum dikenal sedikit nya

2, 5 % dari volume kayu yang sudah dikenal/ dipasarkan.

7. PERUSAHAAN harus ment aat i perat uran t ent ang peredaran hasil hut an

yang meliput i ket ent uan Tat a Usaha kayu dan Ket ent uan Tat a Usaha hasil Hut an lainnya.

8. Dalam memant apkan pasaran hasil hut an baik didal am maupun l uar negeri

PERUSAHAAN sej auh mungkin harus memiliki perwakilan di pusat -pusat pemasaran hasil hut an dan membant u Pemerint ah dalam analisa , perencanaan dan pelaksanaan pemasaran.

E. BIDANG PEMBINAAN HUTAN

Berdasarkan susunan j enis dan susunan diamet er t egakan hut an pada areal yang diusahakan dengan syst em silvikult ur Tebang Pilih Indonesia unt uk mempert ahankan dan meningkat kan kelest arian manf aat hut an, PERUSAHAAN harus melaksanakan:

1. Usaha-usaha unt uk mencegah penurunan nilai hut an.

PERUSAHAAN harus mengambil langkah-langkah pengamanan t egakan sisa dalam mel aksanakan penebangan, penyaradan dan pengangkut an agar kerusakan t egakan sisa dan erosi sej auh mungkin dapat dihindarkan, yait u dengan cara :

a. Penandaan/ penomoran pohon-pohon yang akan dit ebang dan yang

dit inggalkan sebagai pohon int i at au pohon induk.

b. Penebangan dilaksanakan pada pohon berdiamet er minimal 50 (lima

puluh) cm dengan arah rebahan yang t epat .

c. PERUSAHAAN t idak boleh melaksanakan penebangan pada daerah mat a

air dengan radius kurang dari 200 (dua rat us) M dan dikiri kanan sungai selebar kurang dari 50 (lima pul uh) M. Unt uk daerah-daerah yang dinyat akan mempunyai nilai est et ika at au ilmiah, j arak t ersebut diat as menj adi kurang dari 100 (serat us) M.

d. Tempat pengumpul an kayu dan j alan sarad dibuat sebaik-baiknya

sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

(5)

2. Langkah-langkah unt uk meningkat kan nilai hut an.

PERUSAHAAN harus melakukan reboisasi dan pemudaan hut an sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan yang dit et apkan dan sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang t elah di syahkan.

F. BIDANG PERLINDUNGAN HUTAN DAN PELESTARIAN ALAM

1. Bidang Perlindungan Hut an

a. Unt uk mencegah t erj adinya kebakaran hut an PERUSAHAAN waj ib :

a. 1. Menyediakan sarana pemadam kebakaran dal am j umlah yang memadai sesuai dengan luas dan keadaan areal kerj anya.

a. 2. Ikut akt if melaksanakan pencegahan dan penanggulangan

kebakaran didalam areal kerj anya dan disekit arnya ant ar a lain dengan mengamankan semua kegiat an eksploit asinya yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran sert a mengamankan penyimpanan bahan-bahan yang mudah t erbakar.

a. 3. Segera melaporkan pada inst ansi kehut anan set iap t erj adinya kebakaran di areal kerj anya.

b. PERUSAHAAN harus mencegah dan menghindarkan t erj adinya t indakan

pelanggaran ol eh pihak l ain yang menyebabkan kerusakan hut an dalam areal kerj anya, ant ara l ain mencegah adanya perl adangan berpindah dan penebangan liar.

c. Unt uk melaksanakan perlindungan hut an, PERUSAHAAN diwaj ibkan

membent uk Sat uan Pengamanan (SATPAM) dengan kual if ikasi t erdidik dan dal am j umlah yang memadai.

d. PERUSAHAAN segera melaporkan set iap t erj adi kerusakan dan gangguan

hama dan penyakit t erhadap hut an dan hasil hut an diareal kerj anya.

2. Bidang Pelest arian Alam.

a. Perlindungan t erhadap t umbuh-t umbuhan

a. 1. PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang pohon-pohon dan memungut t umbuh-t umbuhan lain yang dit et apkan sebagai j enis yang dilindungi sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan yang berlaku.

a. 2. PERUSAHAAN harus akt if dalam mengembangkan dan

perlindungan sumber daya al am.

b. Perlindungan t erhadap binat ang l iar

b. 1. PERUSAHAAN t idak dibenarkan mel akukan perburuan baik at as binat ang-binat ang liar yang dilindungi berdasarkan perat uran perundundangan yang berlaku maupun t erhadap binat ang-binat ang yang t idak dilindungi yang t erdapat di areal kerj anya t anpa izin.

b. 2. PERUSAHAAN harus mencegah t erj adinya perburuan liar di areal kerj anya.

b. 3. Unt uk menj amin dan memelihara t erselenggaranya perlindungan t erhadap sat wa liar, pengusaha hut an dilaksanakan sedemikian sehingga t idak t erdapat sat wa liar yang t erj ebak di areal yang diusahakan.

c. Perlindungan t erhadap obyek-obyek yang bernilai ilmiah dan budaya.

c. 1. PERUSAHAAN harus mencegah at as t erj adinya

kerusakan-kerusakan t erhadap obyek-obyek yang berniali ilmiah dan budaya.

(6)

c. 2. PERUSAHAAN harus segera melaporkan bila menemukan t empat -t empa-t yang bernilai ilmiah dan budaya.

d. Unt uk menj amin dan memelihara t ersel enggaranya kelest arian hut an

lindung, hut an wisat a dan hut an suaka alam, PERUSAHAAN harus menyediakan daerah penyangga yang berbat asan dengan kawasan t ersebut dengan ket ent uan :

d. 1 Lembar minimal daerah penyangga adalah 200 (dua rat us) met er

di ukur dari bat as hut an-hut an t ersebut sepanj ang bat as

persekut uan.

d. 2 Sarana pengusahaan hut an yang diperbolehkan diadakan pada daer ah penyangga hanya pembuat an j alan sarad.

KETENTUAN III. KEWAJIBAN – KEWAJIBAN LAIN

1. Persyarat an mengenai kesehat an dan keselamat an.

a. PERUSAHAAN harus memperhat ikan at au mengambil langkah secara

maksimal unt uk menj amin kesehat an dan keselamat an umum, karyawan dan at au orang lain yang berada di areal kerj anya.

b. Didal am hal t erj adi kecelakaan-kecelakaan yang menimpa karyawan

PERUSAHAAN at au orang lain yang ber ada di areal kerj anya, maka kepada mereka harus diperl akukan sesuai dengan perat uran yang berl aku.

2. Pembangunan masyarakat .

a. Fasilit as pembangunan masyarakat

PERUSAHAAN harus membant u Pemerint ah dalam mel aksanakan pembangunan masyarakat didal am dan disekit ar areal kerj anya sepert i :

a. 1. Pengadaan t empat -t emat ibadah.

a. 2. Pengadaan f asilit as-f asilit as pendidikan

a. 3. Pengadaan f asilit as-f asilit as kesehat an

b. Kesempat an kerj a

PERUSAHAAN harus memberi kesempat an kerj a kepada masyarakat baik di dalam maupun disekit ar ar eal kerj anya.

c. Fasilit as pengobat an

c. 1. PERUSAHAAN harus mendirikan klinik dengan kapasit as minimal 6 (enam) t empat t idur lengkap dengan t enaga medis yang bekerj a penuh unt uk perusahaan.

c. 2. PERUSAHAAN harus menyediakan pelayanan pengobat an kepada

seluruh karyawan dan anak ist rinya.

c. 3. Anggot a masyarakat set empat wal aupun bukan karyawan

PERUSAHAAN dapat t urut menggunakan f asilit as klinik t ersebut dengan biaya seringan mungkin.

c. 4. PERUSAHAAN harus menyediakan pos-pos pert olongan pert ama pada t empat -t empat yang diperlukan.

3. Fasil it as t empat t inggal karyawan dan kegiat an logging

a. Base Camp.

Dalam pel aksanaan pembangunan Base Camp, PERUSAHAAN harus memenuhi ket ent uan-ket ent uan :

a. 1. Pembangunan rumah/ barak unt uk karyawan harus memenuhi kelayakan ruang t empat t inggal yang sehat .

a. 2 Penggunaan lahan hut an unt uk pembangunan Base camp harus sesuai dengan kebut uhan.

(7)

a. 3 Pembangunan Camp di areal HPH lain, harus ada perset uj uan t ert ulis dari Pemegang HPH yang bersangkut an.

b. Tempat penimbunan kayu.

Tempat penimbunan kayu harus t erpisah dari t empat base camp.

c. Bangunan lai nnya

Bangunan – bangunan lain yang ada dan yang akan didirikan di dal am areal kerj anya harus mendapat kan ij in Depart emen Kehut anan.

KETENTUAN IV. LAIN-LAIN

A. PERUBAHAN LUAS AREAL KERJA

Perubahan l uas areal kerj a dimungkinkan dan pelaksanaannya disesuaikan dengan perat uran-perat uran Perundang-undangan yang berlaku.

B. HAK-HAK LAIN

PERUSAHAAN t idak mempunyai hak-hak lain selain apa yang t ercant um didal am Surat Keput usan Hak Pengusahaan Hut an dan kelengkapannya.

Hak-hak l ain yang dimaksud adal ah mel iput i hak pengelolaan at as t anah hut an, hak-hak at as mineral, minyak bumi, gas alam, bahan-bahan kimia, bat u-bat u mulia at au set engan mul ia, dan sumber-sumber alam lainnya.

KETENTUAN V. PENGAWASAN

Pemerint ah melakukan pengawasan t erhadap pel aksanaan semua kegiat an PERUSAHAAN baik mengenai pel aksanaan f isik pengusahaan hut an maupun semua administ rasi / pembukuan dan surat menyurat mengenai pengelol aan PERUSAHAAN.

KETENTUAN VI. PELANGGARAN/ SAKSI

1. Pengert ian pelanggaran

Tidak mel aksanakan, t idak ment aat i dan/ at au t idak memenuhi persyarat an/ kewaj iabn sebagaimana t ercant um dalam perat uran perundang-undangan yang berlaku dan/ at au Surat Keput usan Hak Pengusahaan Hut an besert a dokumen kelengkapannya.

2. Pengenaan Sanksi

Pelanggaran sepert i t ersebut pada ayat 1 bab ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KETENTUAN VII. KONSEKWENSI TERHADAP PENCABUTAN DAN/ ATAU PENYERAHAN KEMBALI HAK

PENGUSAHAAN HUTAN.

1. Kewaj iban PERUSAHAAN set elah t erj adinya pencabut an

Dal am hal dicabut nya Surat Keput usan Hak Pengusahaan Hut an kepada PERUSAHAAN t et ap dibebankan kewaj iban-kewaj iban yang t ercant um dalam pasal 13 ayat 2 Perat uran Pemerint ah Nomor 21 t ahun 1970.

2. Hak milik PERUSAHAAN set elah habisnya j angka wakt u, penyerahan kembali

at au dicabut nya Hak Pengusahaan Hut an.

Set elah habis masa berlakunya Surat keput usan Hak Pengusahaan Hut an dan at au perpanj angannya, at au penyerahan kembali sebelum j angka wakt u, maka :

a. PERUSAHAAN harus menyerahkan dalam keadaan baik semua benda t idak

bergerak sepert i gedung, j alan, gudang, pelabuhan udara, pelabuhan sungai dan laut , dok dan lain-lain yang t elah dibangun oleh PERUSAHAAN kepada pemerint ah t anpa adanya gant i rugi dari pemerint ah.

(8)

b. Barang-barang persediaan yang berada didal am gudang dan benda-benda bergerak yang dipergunakan PERUSAHAAN sehubungan dengan dengan kegiat an pengusahaan hut an, t et ap menj adi milik PERUSAHAAN.

c. Jika Hak Pengusahaan Hut an berakhir karena habis wakt unya at au karena

diserahkan kembali oleh PERUSAHAAN at au karena dicabut oleh Ment eri Kehut anan, maka :

c. 1 Segala hak yang dimiliki pemegang Hak Pengusahaan Hut an berakhir.

c. 2 Areal hut an yang dibebani hak pengusahaan kembali kepada Negara.

c. 3 Pemegang Hak Pengusahaan Hut an yang bersangkut an diwaj ibkan menyerahkan semua klise dan bahan-bahan pet a, gambar-gambar ukuran t anah dan sebagainya yang bersangkut an dengan pengusahaan hut an kepada Depart emen Kehut anan dengan t idak menerima gant i rugi.

c. 4 Pemegang Hak Pengusahaan Hut an t et ap dibebani/ waj ib

menyelesaikan semua kewaj iban-kewaj iban yang belum t erpenuhi t erut ama at as kewaj iban pembayaran iuran, denda dan kewaj iban keuangan l ainnya kepada Pemerint ah.

MENTERI KEHUTANAN,

t t d.

Referensi

Dokumen terkait

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called.. % Hint: slider controls usually have

Pada saat pembuktian kualifikasi data, diminta kepada saudara untuk menunjukan Data Kualifikasi/Isian Kualifikasi berupa Dokumen Asli/Legalisir yang di upload dane.

Menindaklanjuti hasil evaluasi dokumen Penawaran Harga (File II ) pada tanggal 31 Mei 2016 untuk Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi Teknologi Pengolahan Padi Terpadu dengan ini

[r]

Obligasi (utang) – Pembayaran bunga kepada pemegang saham merupakan beban yang dapat mengurangi besarnya pajak penghasilan.. Saham (modal) – Pembayaran deviden berasal

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia jasa yang memenuhi persyaratan dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2013 Kopertis Wilayah 03.. Kopertis Wilayah III (ptu_03) Login sebagai PT Pengusul UBAH

Aquí te presento una lista de consejos para que no te sientas vació, y observar al pasado con una sonrisa. Las he obtenido de una persona que estaba al final de su vida y sintió