A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan proses bimbingan yang mengarahkan seseorang untuk memahami suatu pengetahuan. Dalam pelaksanaan pendidikan tersebut dibutuhkan suatu pedoman agar proses bimbingan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas dijelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut tidak lepas dari persoalan-persoalan bagaimana seorang pendidik menyampaikan ilmu pengetahuan dan usaha memberikan bimbingan kepada anak agar dapat menimbulkan kemauan belajar khususnya pelajaran matematika. Sejalan dengan hal ini pemerintah senantiasa berusaha meningkatkan kualitas pendidikan antara lain dengan penyempurnaan kurikulum, penyediaan buku-buku bermutu, dan peningkatan profesionalisme guru melalui pelatihan-pelatihan maupun studi lanjut. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan yang masih dirasa kurang.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah faktor guru dan metode pembelajaran yang digunakan. Sampai saat ini masih banyak guru dalam pembelajaran hanya menyampaikan pengetahuan (transfer of knowledge) kepada anak didiknya saja. Sedangkan anak didik hanya menerima apa yang disampaikan gurunya itu sendiri. Siswa diposisikan sebagai orang yang tidak tahu, yang hanya menunggu yang guru berikan. Hal ini cenderung membuat siswa pasif sehingga pelajaran menjadi membosankan, siswa kurang mandiri, tidak berani mengungkapkan pendapatnya, selalu meminta bantuan guru, dan kurang gigih dalam penyelesaian permasalahan.
Selama ini kita melihat kenyataan bahwa matematika pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi anak dan salah satu pembelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian siswa. Kesulitan ini tidak hanya pada materi saja akan tetapi juga mungkin disebabkan penggunaan metode mengajar yang kurang tepat. Untuk itu guru dalam mengajar matematika dituntut menggunakan metode yang sesuai. Selain keterlibatan siswa secara aktif dalam berfikir dan kemampuan memecahkan masalah yang merupakan tujuan dari pembelajaran matematika. Oleh sebab itu guru matematika perlu mengembangkan berbagai metode pelajaran matematika, agar pelajaran matematika tidak lagi dipandang sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan.
pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis. Pendekatan semacam ini memperlakukan siswa sebagai subjek yang aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Dalam pembelajaran kooperatif dikenal adanya beberapa macam tipe diantaranya tipe STAD (Student Team Achievement Division), tipe GI (Group Investigation), tipe Jigsaw, dan
pendekatan struktural.
Didalam pembelajaran matematika banyak cara yang diperoleh dari pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Sebagai contoh dalam materi sistem persamaan linear dua variabel, dimana nantinya siswa dapat menyatakan permasalahan yang ada dalam bentuk soal cerita menjadi model matematika dan menentukan penyelesaiannya. Sehingga siswa menemukan sendiri hasil akhir yang diperoleh sebagai jawaban akhir dari permasalahan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear dua variabel Kelas VIII Semester I SMP Negeri 6 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. PERMASALAHAN 1. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 6 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014?
2. Bagaimanakah ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 6 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014?
2. Penegasan Konsep Variabel
Sebagaimana telah penulis jelaskan diatas bahwa judul proposal penelitian ini yaitu Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear dua variabel Kelas VIII Semester I SMP Negeri 6 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014. Maka jelas judul proposal ini mengandung satu variabel atau tunggal yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.
3. Deskripsi Masalah
penerapan strategi pembelajaran ini menitik beratkan pada keaktifan siswa dan bekerja sama dalam kelompok yang terdiri dari suatu kelompok heterogen. Setiap tim menggunakan lembar kerja dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi dengan sesama anggota tim.
Adapun materi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah materi kelas VIII semester I yaitu sistem persamaan linear dua variabel. Sistem persamaan linear ini dapat diselesaiakan dengan empat metode yaitu :
a. Metode grafik b. Metode substitusi c. Metode eliminasi
d. Metode Gabungan Substitusi - Eleminasi 4. Batasan Masalah
Untuk menghindari luasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka kami akan membatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi dan eleminasi.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 6 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014?
2. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 6 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014?
D. POSTULAT
Menurut Surakhmad (dalam Arikunto, 2006 : 65), postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.
Postulat dalam penelitian ini diajukan sebagai berikut :
1. Semua siswa telah mengikuti pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan sistem persamaan linear ;
2. Siswa dalam mengerjakan soal-soal sesuai dengan kemampuannya sendiri;
3. Hasil tes yang diperoleh adalah hasil yang sebenarnya ; 4. Tes yang diberikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku ; 5. Siswa mengisi angket sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
E. PENTINGNYA PENELITIAN
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar khususnya pada bidang studi matematika.
2. Bagi guru
Diharapkan dapat menjadi alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan guru bidang studi matematika.
3. Bagi siswa
Dengan adanya variasi metode mengajar diharapkan bisa memberi motivasi siswa untuk belajar lebih aktif.
4. Bagi peneliti
Sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
F. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
1. Alasan Objektif
a. Pembelajaran kooperatif
b. Disekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan permasalahan yang sama
2. Alasan Subjektif
a. Permasalahan yang
diteliti sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni peneliti
b. Penetapan lokasi
penelitian di SMP Negeri 6 Pamekasan memungkinkan terjangkau dari tempat peneliti.
G. PENGERTIAN ISTILAH DALAM JUDUL
Untuk menghindari kerancuan permasalahan dalam judul penelitian ini maka perlu diberikan pengertian pada beberapa istilah yang terdapat di dalamnya, antara lain :
1. Penerapan adalah pemasangan atau penggunaan suatu hal (Depdikbud, 1998 : 935)
2. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati, 1994 : 297)
3. Penerapan pembelajaran adalah pemasangan suatu kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar
5. Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok heterogen dan saling membantu satu sama lain (Muslimin Ibrahim, 2000 : 20)
6. Sistem persamaan linear dua variabel adalah kumpulan dari dua atau lebih persamaan linear dua variabel (Mujiyono, 2005:80).
H. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Area/Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Pamekasan. 2. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini berlangsung pada siswa kelas VIII-B semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
3. Ruang Lingkup Materi
Penelitian penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel diambil dari materi kelas VIII-B semester ganjil.
I. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari :
BAB II KAJIAN PUSTAKA, yang terdiri dari : pembelajaran matematika, pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe STAD, pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel, penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, yang terdiri dari : penentuan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
BAB IV LAPORAN EMPIRIS, yang terdiri dari : tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyajian data.
BAB V ANALISIS, yang terdiri dari : data-data yang di gunakan serta analisis data yang di peroleh dalam penelitian.