• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip dan Kriteria Ekowisata menurut Garis Besar Pedoman Pengembangan Ekowisata Indonesia Direktorat Jenderal Departemen Pariwisata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prinsip dan Kriteria Ekowisata menurut Garis Besar Pedoman Pengembangan Ekowisata Indonesia Direktorat Jenderal Departemen Pariwisata"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip dan Kriteria Ekowisata menurut Garis Besar Pedoman Pengembangan Ekowisata Indonesia Direktorat Jenderal Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya, 1999 adalah sebagai beriku

t :

Prinsip dan Kriteria Ekowisata

PRINSIP EKOWISATA KRITERIA EKOWISATA

1. Memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya, melaksanakan kaidah-kaidah usaha yang bertanggung jawab dan ekonomi berkelanjutan.

1. Memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan kawasan tujuan, melalui pelaksanaan sistem pemintakatan (zonasi). 2. Mengelola jumlah pengunjung, sarana

dan fasilitas sesuai dengan daya dukung lingkungan daerah tujuan.

3. Meningkatkan kesadaran dan apresiasi para pelaku terhadap lingkungan alam dan budaya.

4. Memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari dalam penyelenggaraan kegiatan ekowisata.

5. Meminimumkan dampak negatif yang ditimbulkan, dan bersifat ramah lingkungan. 6. Mengelola usaha secara sehat.

7. Menekan tingkat kebocoran pendapatan (leakage) serendah-rendahnya.

8. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

2. Pengembangan harus mengikuti kaidah-kaidah ekologis dan atas dasar musyawarah dan mufakat masyarakat setempat.

1. Melakukan penelitian dan perencanaan terpadu dalam pengembangan ekowisata. 2. Membangun hubungan kemitraan dengan

masyarakat setempat dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata. 3. Menggugah prakarsa dan aspirasi

(2)

4. Memberi kebebasan kepada masyarakat untuk bisa menerima atau menolak pengembangan ekowisata.

5. Menginformasikan secara jelas dan benar konsep dan tujuan pengembangan kawasan tersebut kepada masyarakat setempat.

6. Membuka kesempatan untuk melakukan dialog dengan seluruh pihak yang terlibat (multi-stakeholders) dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata. 3. Memberikan manfaat kepada

masyarakat setempat. 1. Membuka kesempatan keapda masyarakat setempat untuk membuka usaha ekowisata dan menjadi pelaku-pelaku ekonomi kegiatan ekowisata baik secara aktif maupun pasif. 2. Memberdayakan masyarakat dalam upaya

peningkatan usaha ekowisata untuk meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat.

3. Meningkatkan ketrampilan masyarakat setempat dalam bidang-bidang yang berkaitan dan menunjang pengembangan ekowisata. 4. Menekan tingkat kebocoran pendapatan

(leakage) serendah-rendahnya. 4. Peka dan menghormati

nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan masyarakat setempat.

1. Menetapkan kode etik ekowisata bagi wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata.

2. Melibatkan masyarakat setempat dan pihak-pihak lainya (multi-stakeholders) dalam penyusunan kode etik wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata.

(3)

4. Melakukan penelitian dan pengenalan aspek-aspek sosial budaya masyarakat setempat sebagai bagian terpadu dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata. 5. Memperhatikan perjanjian,

peraturan, perundang-undangan baik ditingkat nasional maupun internasional.

1. Memperhatikan dan melaksanakan secara konsisten: Dokumen-dokumen Internasional yang mengikat (Agenda 21, Habitat Agenda, Sustainable Tourism, Bali Declaration dsb.). GBHN Pariwisata Berkelanjutan, Undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku. 2. Menyusun peraturan-peraturan baru yang diperlukan dan memperbaiki dan menyempurnakan peraturan-peraturan lainnya yang telah ada sehingga secara keseluruhan membentuk sistem per-UU-an dan sistem hukum yang konsisten.

3. Memberlakukan peraturan yang berlaku dan memberikan sangsi atas pelanggarannya secara konsekuen sesuai dengan ketentuan yang berlaku (law enforcement).

Referensi

Dokumen terkait

lingkungan masyarakat. Tetapi hal tersebut dilakukan perlu memerlukan sebuah ilmu yang telah dikaji sebelumnya. Karena untuk memenuhi pendidikan yang baik, tepat dan

 Kemukakan fakta-fakta yang memperlihatkan perkembangan koloni (kondisi fisik New South Wales, dan perluasan wilayah koloni sebagai akibat dilakukannya eksplorasi

• (3) Apabila Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda Provinsi tentang RPJMD, tidak sesuai dengan RPJPD provinsi dan RPJMN, …... , Gubernur bersama DPRD

Oleh karena itu, para ulama mensyariatkan untuk bersuci (thoharoh) dan menghadap kiblat dalam sujud sahwi sebagaimana berlaku syarat-syarat shalat lainnya.. Namun,

Kualitas bakso daging sapi peranakan ongole yang diberi pakan basal tongkol jagung dan undegraded protein dalam complete feed.. Buletin

Keputusan Individu • Manajer memilih cara/membuat keputusan sendiri tanpa konsultasi dg yang lain Keputusan Konsultatif • Keputusan dibuat manajer dengan mencari informasi

Doktrin hukum yang menyatakan bahwa prinsip saksi mahkota itu tidak boleh digunakan adalah karena melanggar hak asasi manusia yang mana terdakwa tidak bisa menggunakan

Islam memaknai perilaku penundaan sebagai perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat sehingga tidak disenangi Allah SWT. Islam merupakan agama yang mendorong umatnya