• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI

DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi BAPPEDA

Visi adalah suatu gambaran yang diharapkan tentang kondisi masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dalam menghadapi tuntutan masyarakat serta perubahan-perubahan yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, BAPPEDA Kabupaten Probolinggo yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyusun dokumen perencanaan pembangunan baik jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek dituntut harus mampu mengakomodasi kebutuhan berbagai pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders) serta mampu mengantisipasi kondisi yang berkembang dan berubah setiap saat sehingga eksistensi organisasi dapat terjaga baik kredibilitas maupun akuntabilitasnya. Berkaitan dengan hal tersebut maka visi BAPPEDA Kabupaten Probolinggo tahun 2013 – 2018 adalah :

TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BERBASIS DATA YANG INOVATIF, PARTISIPATIF, AKUNTABEL DAN

TRANSPARAN"

Pemahaman atas pernyataan visi tersebut bermakna bahwa BAPPEDA sebagai unsur utama perencana daerah bertekad bersama dengan seluruh pelaku pembangunan lainnya, untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis data yang inovatif, partisipatif, akuntabel dan transparan, dalam rangka mendukung terwujudnya visi Kabupaten Probolinggo.

(2)

1. Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah : merupakan suatu proses sesuai dengan mekanisme dengan berpedoman pada aturan untuk menentukan arah pembangunan daerah di masa depan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan secara tepat, melalui tahapan secara berurutan.

2. Berbasis Data yang Inovatif, Partisipatif, Akuntabel dan

Transparan : merupakan suatu data yang telah ada berdasar

kajian/studi maupun penggalian informasi dari berbagai sumber yang dikeluarkan oleh lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan, disamping itu terkandung makna bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari proses perencanaan pembangunan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai stakeholders pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Untuk mewujudkan Visi BAPPEDA Kabupaten Probolinggo di masa mendatang, ditetapkan misi sebagai berikut:

1. MENINGKATKAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA

PERENCANA DI BAPPEDA

Penetapan misi ini mengacu kepada peran BAPPEDA dalam rangka pengembangan sumberdaya yang tersedia di Bappeda Kabupaten Probolinggo. Pada masa mendatang tuntutan akan kualitas SDM aparatur perencana semakin tinggi, seiring dengan semakin berkembangnya perencanaan itu sendiri ditinjau dari sisi keilmuan dan teknologi, perkembangan regulasi, serta tuntutan partisipasi masyarakat pelaksanaan pembangunan.

2. MENINGKATKAN KOORDINASI DAN SINKRONISASI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENGELOLAAN

DATA DAN STATISTIK DAERAH

(3)

proses perencanaan pembangunan daerah, serta akan melakukan koordinasi dengan SKPD terkait guna menghimpun beberapa data yang akurat untuk diolah sebagai bahan perencanaan. Adapun yang dimaksud dengan Pelaku Pembangunan adalah Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Kota), dunia usaha, serta seluruh masyarakat. Koordinasi pelaku pembangunan dalam pelaksanaan pemerintahan juga mencakup antar pelaksana dalam proses perencanaan pembangunan.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan (goal) adalah sebagai penjabaran dari misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sedangkan sasaran (objective) yang merupakan penjabaran dari tujuan, adalah kondisi yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

Adapun tujuan dan sasaran yang ditetapkan pada Misi Pertama

BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut :

Tujuan ke-1 : MENINGKATKAN PROFESIONALITAS SDM

PERENCANA DI BAPPEDA

Profesionalitas merupakan keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami. Disamping itu aparatur yang profesional adalah aparat yang mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang cepat berubah dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada visi dan misi organisasi.

(4)

Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas SDM Perencana

Seperti disampaikan diatas, profesionalitas SDM Perencana Bappeda merupakan tuntutan perkembangan tugas yang akan diupayakan terus menerus pelaksanaannya.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

a. Persentase ketersediaan SDM Bappeda yang berkualitas; b. Jumlah Bimbingan Teknis Perencanaan yang Dilaksanakan

Adapun tujuan dan sasaran yang ditetapkan pada Misi Kedua

BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut :

Tujuan ke-1 : MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF

MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan merupakan kebutuhan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Perencanaan pembangunan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi agar penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat dan menciptakan rasa memiliki. Semakin baik proses perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif akan mendorong kepedulian masyarakat dalam ikut berperan dalam melakukan pembangunan daerah.

(5)

pembangunan yang didanai oleh pemerintah melalui APBD II, APBD I maupun APBN.

Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran – sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

Meningkatkan partisipasi masyarakat pada setiap tahapan perencanaan pembangunan, utamanya pada tahap penyusunan perencanaan pembangunan sangat memerlukan keterlibatan masyarakat (stakeholders) dalam menyelaraskan rencana pembangunan yang disusun oleh masing-masing jenjang pemerintahan dengan usulan yang disusun oleh masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Dengan adanya partispasi aktif dari masyarakat, maka dokumen perencanaan pembangunan yang dihasilkan adalah produk bersama seluruh pelaku pembangunan.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

a. Persentase kehadiran peserta unsur masyarakat dalam Musrenbang

b. Persentase usulan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam APBD

c. Persentase Kecamatan yang mempunyai Pendamping Perencana Pembangunan

Tujuan ke-2 : MENINGKATKAN KUALITAS DOKUMEN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DATA DAN

INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

SERTA STATISTIK DAERAH

(6)

pembangunan. Produk perencanaan pembangunan adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah. Ditinjau dari jangka waktunya dokumen perencanaan pembangunan terdiri dari dokumen perencanaan tahunan, jangka menengah maupun jangka panjang. Disamping itu ditinjau dari kewenangan dan sektor yang menjadi urusan pemerintah daerah, dokumen perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan pembangunan bidang perekonomian daerah, sosial kemasyarakatan, serta perencanaan tata ruang, sumberdaya alam dan prasarana daerah.

Dalam kurun waktu lima tahun kedepan, BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dituntut untuk menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan yang semakin berkualitas, inovatif, aplikatif, dan mampu menjawab tantangan serta permasalahan yang timbul dalam kurun waktu tersebut.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini pada akhir tahun kelima diukur dengan indikator perbandingan dokumen perencanaan yang diaplikasikan dalam penyusunan kebijakan pembangunan dengan jumlah dokumen perencanaan yang disusun

Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran – sasaran tahunan sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan

Data dan informasi merupakan syarat dasar untuk memperoleh bahan dalam penyusunan suatu perencanaan pembangunan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Hal ini mengingat perencanaan adalah merupakan rangkain kegiatan yang berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:

a. Persentase SKPD yang memasukkan data Musrenbang dan usulan SKPD dalam aplikasi SIM Musrenbang;

(7)

2. Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat. Dalam perencanaan pembangunan diperlukan kecepatan, ketepatan dan keakuratan data statitisk. Penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat membutuhkan koordinasi yang baik dengan pihak terkait baik antara lain BPS, SKPD, lintas SKPD serta intansi vertikal lainnya.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:

a. Persentase ketepatan waktu penyusunan dokumen Statistik Daerah ;

3. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan.

Kualitas suatu dokumen perencanaan akan sangat berpengaruh terhadap hasil perencanaan pembangunan tersebut. Semakin baik kualitas suatu dokumen perencanaan akan semakin baik pula hasil yang diperoleh.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:

a. Persentase SKPD menyusun Renstra tepat waktu; b. Persentase SKPD menyusun Renja tepat waktu;

c. Ketersediaan dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan Perda; d. Ketersediaan dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Perda; e. Ketersediaan dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada; f. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi; g. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang sosial dan

budaya;

(8)

TABEL 4-1

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD

NO TUJUAN SASARAN Indikator Target Tahun

Persentase ketersediaan SDM Bappeda yang berkualitas

28.85% 28.85% 34.62% 40.38% 46.15% 51.92%

Jumlah Bimbingan Teknis Perencanaan yang Dilaksanakan

3 3 3 3 3 3

2 Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam

Persentase kehadiran peserta unsur masyarakat dlm musrenbang

86.00% 88.00% 90.00% 92.00% 94.00% 96.00%

Persentase usulan Musrenbang Kab yang diakomodir dlm APBD

3 Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan

Persentase unit kerja (SKPD) yang memasukkan data Musrenbang dan Usulan SKPD dalam Aplikasi SIM Musrenbang

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase kesesuaian program/kegiatan yg direncanakan terhadap program/kegiatan yang dianggarkan (APBD)

80% 80% 85% 85% 90% 90%

Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat

(9)

Ketersediaan dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan Perda

Ada - - - - Ada

Ketersediaan dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Perda

Ada - - - -- Ada

Ketersediaan dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada

Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi

2 2 2 2 2 2

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya

2 2 2 2 2 2

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana

(10)

4.3 Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan visi misi, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan visi misi secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi yang ditempuh dalam mewujudkan visi dan misi Bappeda Kabupaten Probolinggo adalah :

1. Melaksanakan Capacity Building SDM perencana pembangunan. 2. Meningkatkan kualitas fasilitasi perencanaan dengan stakeholders 3. Meningkatkan kualitas perencanaan guna meningkatkan kapasitas

daerah dan masyarakat menghadapi era globalisasi.

4. Menyusun rencana pembangunan daerah yang inovatif, responsif

dan partisipatif.

5. Meningkatkan koordinasi baik antar SKPD, Pemerintah

Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat dalam proses perencanaan pembangunan.

6. Menyediakan data/informasi statistik guna kebutuhan penyusunan

dan peningkatan kualitas perencanaan pembangunan.

7. Memaksimalkan proses evaluasi dan pengendalian yang

koordinatif, akuntabel, transparan dan partisipatif.

8. Memfasilitasi pelayanan prima kepada stakeholders, lintas SKPD

dan lintas kewilayahan.

9. Memperluas wawasan dalam bidang perencanaan pembangunan.

(11)

guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah.

Kebijakan yang telah ditetapkan oleh BAPPEDA Kabupaten Probolinggo untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai lima tahun kedepan adalah:

1. Melaksanakan dan mengikutsertakan SDM Bappeda pada diklat teknis

2. Menyelenggarakan Bintek Perencanaan Pembangunan secara Rutin 3. Membangun koordinasi dan kerjasama dengan para stakeholders 4. Membangun koordinasi dan kerjasama lintas SKPD untuk

meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

5. Membangun koordinasi dan kerjasama lintas intansi vertikal untuk meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

(12)

P/O 1 DUKUNGAN KOMITMEN PIMPINAN : TINGGI T/T 1 KUALITAS SDM PERENCANA SKPD : BERAGAM 2 LEMBAGA/KONSULTAN/TENAGA AHLI : TERSEDIA 2 PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN : RENDAH 3 KOMITMEN KOORDINASI SKPD : TINGGI 3 JUMLAH FASILITATOR PERENCANA : KURANG 4 POTENSI PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT : CUKUP 4 WILAYAH/KECAMATAN YANG DIDAMPINGI : BANYAK 5 ADANYA KOMITMEN KERJASAMA BPS : TERSEDIA

K/S : 1. KAPASITAS KELEMBAGAAN : CUKUP STRATEGI S-O : STRATEGI S-T :

2. KAPASITAS KEUANGAN : CUKUP 1 MENINGKATKAN KUALITAS FASILITASI PERENCANAAN 1 MELAKSANAKAN CAPACITY BUILDING SDM PERENCANA BEKERJASAMA 3. REGULASI : TERSEDIA DENGAN STAKEHOLDERS DENGAN LEMBAGA/KONSULTAN/TENAGA AHLI

2 MENYUSUN RENCANA RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH 2 MEMPERLUAS WAWASAN DALAM BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG INOVATIF, RESPONSIF DAN PARTISIPATIF

3 MEMFASILITASI PELAYANAN PRIMA KEPADA STAKEHOLDERS, LINTAS SKPD DAN LINTAS KEWILAYAHAN

K/W : 1. PERENCANA FUNGSIONAL : BELUM ADA STRATEGI W-O : STRATEGI W-T :

2. KUALITAS SDM : BERAGAM 1 MEMAKSIMALKAN PROSES EVALUASI DAN PENGENDALIAN 1 MENINGKATKAN KOORDINASI BAIK ANTAR SKPD, PEMERINTAH 3. KUANTITAS SDM : KURANG YANG KOORDINATIF, AKUNTABEL, TRANSPARAN DAN KABUPATEN/KOTA, PROVINSI DAN PUSAT DALAM PROSES PERENCANAAN

PARTISIPATIF PEMBANGUNAN

2 MENYEDIAKAN DATA/INFORMASI STATISTIK GUNA KEBUTUHAN 2 MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN GUNA MENINGKATKAN PENYUSUNAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN KAPASITAS DAERAH DAN MASYARAKAT MENGHADAPI ERA GLOBALISASI PEMBANGUNAN

TABEL 4.2

PENENTUAN ALTERNATIF STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN

FE

(13)

TABEL 4.3.

PENENTUAN STRATEGI

NO SASARAN INDIKATOR STRATEGI

1 2 3 4

1 Meningkatnya Kualitas SDM Perencana Persentase ketersediaan SDM Bappeda yang berkualitas

Melaksanakan Capacity Building SDM Perencana Pembangunan

Jumlah Bimbingan Teknis Perencanaan yang

Dilaksanakan

Memperluas wawasan dalam bidang perencanaan pembangunan

2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

Persentase kehadiran peserta unsur masyarakat dlm musrenbang

Meningkatkan kualitas fasilitasi perencanaan dengan stakeholders

Persentase usulan Musrenbang Kab yang

diakomodir dlm APBD

Menyusun rencana pembangunan daerah yang inovatif, responsif dan partisipatif

Persentase Kecamatan yang mempunyai

Pendamping Perencana Pembangunan

Memfasilitasi pelayanan prima kepada stakeholders, lintas SKPD dan lintas kewilayahan

3 Meningkatnya kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan

Persentase unit kerja (SKPD) yang memasukkan data Musrenbang dan Usulan SKPD dalam Aplikasi SIM Musrenbang

Memaksimalkan proses evaluasi dan pengendalian yang koordinatif, akuntabel, transparan dan partisipatif

Persentase kesesuaian program/kegiatan yg direncanakan terhadap program/kegiatan yang dianggarkan (APBD)

4 Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat

% ketepatan waktu penyusunan dokumen Statistik Daerah

Menyediakan data/informasi statistik guna kebutuhan penyusunan dan peningkatan kualitas perencanaan pembangunan

5 Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan

Persentase SKPD menyusun Renstra tepat waktu Meningkatkan koordinasi baik antar SKPD, Pemerintah Kab/Kota, Provinsi dan Pusat dalam proses perencanaan pembangunan

Persentase SKPD menyusun Renja tepat waktu Ketersediaan dokumen RPJPD yang ditetapkan

dengan Perda

Ketersediaan dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Perda

Ketersediaan dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi

Meningkatkan kualitas perencanaan guna meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi era globalisasi

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya

(14)

SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO

VISI : TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS DATA YANG INOVATIF, PARTISIPATIF, AKUNTABEL, DAN TRANSPARAN

MISI : 1. MENINGKATKAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA PERENCANA DI BAPPEDA

Melaksanakan Capacity Building SDM Perencana Pembangunan Melaksanakan dan mengikutsertakan SDM Bappeda pada Diklat Teknis Memperluas wawasan dalam bidang perencanaan pembangunan Menyelenggarakan Bintek Perencanaan Pembangunan secara rutin

MISI : 2. MENINGKATKAN KOORDINASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENGELOLAAN DATA DAN STATISTIK DAERAH

1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

Meningkatkan kualitas fasilitasi perencanaan dengan stakeholders Membangun koordinasi dan kerjasama dengan para stakeholders

Menyusun rencana pembangunan daerah yang inovatif, responsif dan partisipatif Memfasilitasi pelayanan prima kepada stakeholders, lintas SKPD dan lintas kewilayahan

2 Meningkatnya kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan

Memaksimalkan proses evaluasi dan pengendalian yang koordinatif, akuntabel, transparan dan partisipatif

Membangun koordinasi dan kerjasama lintas SKPD untuk meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat

dan akurat

Menyediakan data/informasi statistik guna kebutuhan penyusunan dan peningkatan kualitas perencanaan pembangunan

Membangun koordinasi dan kerjasama lintas intansi vertikal untuk meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan

Meningkatkan koordinasi baik antar SKPD, Pemerintah Kab/Kota, Provinsi dan Pusat dalam proses perencanaan pembangunan

Membangun koordinasi dan kerjasama lintas SKPD untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan

Meningkatkan kualitas perencanaan guna meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi era globalisasi

Meningkatnya Kualitas SDM Perencana

TABEL 4.4

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Gambar

TABEL 4-1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD
TABEL 4.2PENENTUAN ALTERNATIF STRATEGI
TABEL 4.3.
TABEL 4.4TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Referensi

Dokumen terkait

Dewan Pengawas dapat memberhentikan sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila yang bersangkutan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan

Uji χ² ( chi-square ) menunjukkan bahwa pada persamaan nomor 1 sampai dengan persamaan nomor 3 memiliki nilai χ² ( chi-square ) yang lebih kecil dibanding nilai χ² tabel pada

Dalam percobaan ini telah dilakukan eksperimen tentang diagram terner sistem zat cair tiga komponen dari campuran air – kloroform – asam asetat glasial dan campuran

Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dinyatakan valid dengan skor RPP memperoleh rata-rata ≥3 yang termasuk dalam kategori sangat valid, skor validasi LKS

Maka dalam penelitian ini saya akan menguji kembali pengaruh variasi tingkat kesulitan tujuan terhadap kinerja individu dengan memberi pilihan cash reward dan tangible reward

Selain sering dikacaukan dengan gejala kekurangan unsur hara tertentu, gejala penyakit klorosis pada tanaman tomat di lapangan, juga dapat sama dengan gejala yang disebabkan

Adanya modul pembelajaran kimia berbasis kontekstual yang peneliti kembangkan diharapkan dapat mendorong motivasi yang tinggi dalam diri peserta didik karena media